The Effect of Making Standard Operating
The Effect of Making Standard Operating Procedure on Employee’s Performance
Pengaruh Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) terhadap Kinerja Karyawan
Hasna Husnia Muttaqien
165254009
Program Studi D4 Administrasi Bisnis
Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
Abstract
In doing his work, employees need guidance to make their work more focused and not much
error. Guidelines commonly used in office work are called SOP or standard operating
procedures. SOP is a guideline for employees to know their responsibilities, what they have to
do and how to do it, what materials are needed in doing their job and the time and place of the
work. Jobs that need to be made SOP is a routine job done by employees. In addition, the work
performed is a work that affects the productivity of the company. Not all things are regulated in
the company's SOP. SOPs are made by taking into account the many things that is who will use
them, what jobs are set in the SOPs created, when the work should be done, when the work is
done, how long the work is done and why the work should be done. After determining that,
determine the form of SOP you want to create. SOP has 3 forms: descriptive or narrative,
hierarchy or tables and graphs. Descriptive is to explain the steps to use the phrases are clearly
arranged into paragraphs. While the hierarchy, the steps in the SOP are stratified or arranged
in the table. And SOP graph is created using Data Flow Diagram which contains the flowchart.
The determination of SOP form to be made is determined by which will be understood by the
employee. Because if the SOP is not able to be understood by the employee then the employee's
performance is bad and company productivity will be affected as well. In the SOP must be
included when the SOP date is made so that if the SOP is updated in the future the old SOP can
be used as a benchmark and subsequently used as the company archive. In determining the SOP
should not set the standard that is too high or too low. If the standards are too high that makes
employees getting hard time in doing the work so that the work piles up and causes the
productivity of the company is reduced. Conversely, if the standard set is too low then in
completing the work employees will relax and use their working time to do other things that are
not related to work.
Keyword: standard,operating,procedures,employee
Abstrak
Dalam mengerjakan pekerjaannya pegawai membutuhkan pedoman agar pekerjaannya lebih
terarah dan tidak banyak terjadi kesalahan. Pedoman yang biasanya digunakan pada pekerjaan
kantoran disebut SOP atau standar operating prosedur. SOP merupakan pedoman agar pegawai
mengetahui tanggung jawabnya, apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya, bahan apa saja yang dibutuhkan dalam mengerjakan serta waktu dan tempat
pengerjaan pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang butuh dibuatkan SOP merupakan pekerjaan yang
rutin dilakukan oleh karyawan. Selain itu pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan yang
berpengaruh pada produktivitas perusahaan. Tidak semua hal diatur dalam SOP perusahaan.
SOP dibuat dengan memperhatikan banyak hal yaitu siapa yang akan menggunakannya, apa
pekerjaan yang diatur dalam SOP yang dibuat, kapan pekerjaan itu harus dilakukan, kapan
pekerjaan itu selesai dilakukan, berapa lama pekerjaan itu dilakukan dan mengapa pekerjaan itu
harus dilakukan. Setelah menentukan itu, tentukanlah bentuk SOP yang ingin dibuat. SOP
memiliki 3 bentuk yaitu deskriptif atau narasi, hirarki atau tabel dan grafik. Deskriptif yaitu
menjelaskan langkah – langkah menggunakan kalimat yang disusun secara jelas menjadi
paragraf. Sementar hirarki, langkah – langkah dalam SOP dibuat bertingkat atau disusun
didalam tabel. Dan SOP grafik dibuat menggunakan Data Flow Diagram yang didalamnya
berisikan flowchart. Penentuan bentuk SOP yang akan dibuat ditentukan oleh yang mana yang
akan dipahami oleh pegawai. Karena jika SOP tidak mampu dipahami oleh pegawai maka
kinerja pegawai tetap terkendali dan produktivitas karyawan akan terpengaruhi pula. Di dalam
SOP harus dicantumkan tanggal SOP dibuat agar jika SOP diperbaharui dikemudian hari SOP
yang lama dapat dijadikan patokan dan setelahnya dijadikan arsip perusahaan. Dalam
menentukan SOP sebaiknya tidak menentukan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Standar yang terlalu tinggi menyebabkan karyawan kesuliltan dalam mengerjakan pekerjaannya
sehingga pekerjaannya menumpuk dan menyebabkan produktivitas perusahaan berkurang.
Sebaliknya jika standar yang ditetapkan terlalu rendah maka dalam menyelesaikan pekerjaannya
pegawai akan santai dan menggunakan waktu bekerja mereka untuk mengerjakan hal lain yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Kata kunci: standar,operasional,prosedur,pegawai
a. Latar Belakang/Pendahuluan
Dalam bekerja dikantor tiap pegawai membutuhkan standar yang ditetapkan dalam mengerjakan
sesuatu. Tidak semua hal harus diberi standar namun hal – hal rutin yang dilakukan dan menjadi
penunjang kemajuan dan produktivitas perusahaan perlu dibuatkan dan ditetapkan standar
pengerjaannya. Standar yang dipakai dalam mengerjakan suatu kegiatan kantor disebut juga
Standard Operating System atau SOP. SOP dalam tiap perusahaan pasti berbeda – beda. SOP
pekerjaan yang satu dan yang lain dalam satu kantor juga berbeda. SOP tidak dibuat begitu saja.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan SOP untuk kegiatan – kegiatan di kantor.
SOP yang dibuat harus memiliki standar yang mampu diikuti oleh semua pegawai yang
melakukan pekerjaan yang bersangkutan. Jika standar yang dibuat didalam SOP terlalu tinggi
maka pegawai yang baru atau yang tidak terbiasa melakukannya akan merasa kesulitan dalam
menjalani pekerjaannya. Sebaliknya jika standar yang dibuat terlalu rendah maka pegawai akan
menyelesaikan pekerjaannya secara mudah dan waktu bekerja yang mereka gunakan terbuang
sia – sia. Dalam menetapkan standar paling tidak terdapat karyawan yang diuji sebelum SOP
tersebut disetujui agar standar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan
dalam SOP dapat berupa waktu,jumlah, atau yang lainnya. Dalam membuat SOP minimal
terdapat 4 hal yang harus diperhatikan. Pertama, siapa yang akan mengerjakan pekerjaan
tersebut, kedua, kegiatan apa yang dilakukan, ketiga, berapa lama pekerjaan itu harus
diselesaikan, kapan waktu pengerjaannya,kapan pekerjaan itu harus selesai, dan terakhir alasan
mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan. Hal – hal tersebut antara lain yang harus
diperhatikan apabila suatu perusahaan ingin membuat SOP. Selain keempat hal tersebut
perusahaan juga harus menentukan bentuk SOP seperti apa yang akan dibuat. Menentukan
bentuk SOP yang akan dibuat juga berpengaruh terhadap kelangsungan produktivitas
perusahaan. Jika SOP yang dibuat tidak dipahami oleh pegawai maka pegawai tidak akan
mengikuti standar yang sudah dibuat yang akan berpengaruh kepada produktivitas dan kemajuan
perusahaan. Bentuk SOP ada 3 jenis yaitu deskriptif/ narasi, tabel/ hirarki dan grafik. SOP
berbentuk narasi yaitu SOP yang langkah – langkah nya dituliskan dalam berbentuk paragraf
dengan menggunakan kalimat – kalimat yang jelas. Sementara SOP berbentuk tabel atau hirarki
dibuat dengan menampilkan proses penyelesaian dalam bentuk hirarki yang bertingkat atau
dibuat didalam tabel. Bentuk SOP yang terakhir yaitu grafik, bentuk ini merupakan bentuk yang
paling rumit karena didalamnya proses ditampilkan menggunakan gambar atau grafik dengan
lambang, gambar nya dapat berupa DFD (Data Flow Diagram). Setelah memperhatikan
who,what,when dan why dalam pembuatan SOP,serta telah memutuskan jenis bentuk SOP yang
akan dibuat maka hal terakhir yang harus diperiksa kembali dan harus dipastikan bahwa hal –
hal berikut ini ada didalam SOP yang dibuat yaitu antara lain: nama kegiatan yang bersangkutan,
gambaran umum pengerjaannya, tujuan pekerjaan itu dilakukan, bahan atau barang yang
dibutuhkan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, lamanya pengerjaan, standar yang sudah
ditetapkan diawal, tanggal pembuatan SOP agar SOP dapat diperbaharui disesuaikan dengan
perkembangan zaman dan juga dengan aspek lain.
Dalam pembuatannya SOP memperhatikan banyak hal sehingga pegawai sudah seharusnya
mengikuti SOP yang sudah dibuat agar kegiatan kantor berjalan sesuai dengan seharusnya
bahkan lebih baik. Namun tidak semua pegawai menggunakan SOP sebagai standar dalam
melakukan pekerjaanya. Terkadang pegawai hanya mementingkan pekerjaannya selesai tanpa
tahu apakah itu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan atau tidak. Didalam jurnal ini akan
dibahas pengaruh terhadap pembuatan SOP terhadap kinerja daripada pegawai.
b. Tinjauan Teoritis
b.1 Pengertian dan Manfaat dari Standard Operating Procedure(SOP)
Menurut pendapat Tambunan (2013) pengertian dari SOP adalah sejumlah prosedur yang
digunakan sebagai acuan dalam kantor untuk memastikan pekerjaan yang dilakukan oleh
pegawai berjalan secara efisien dan konsisten serta memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Pendapat lain mengatakan bahwa SOP adalah standar yang dijadikan patokan dalam melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan. Karena dengan mengikuti yang sudah
ditetapkan dalam SOP kemungkinan besar pelanggan akan lebih puas dengan kinerja yang
dilakukan. Selain itu pengertian SOP disampaikan oleh Istyadi Insani pada bukunya yang juga
berjudul Standar Operasional Prosedur yang mengartikan SOP sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan administrasi perkantoran dan untuk meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan juga meningkatkan kinerja dari pegawai dalam suatu organisasi atau perusahaan. SOP
menurut Hadiwiyono dan Panjaitan (2015) memiliki manfaat sebagai referensi tentang cara
menyelesaikan berbagai macam masalah dalam suatu pekerjaan. Manfaat yang dikemukakan
oleh Hadiwiyono dibuktikan oleh penelitian Mustikawati dan Maipan (2012) serta Prasanna
(2013) yang hasilnya menunjukan bahwa terdapat banyak perubahan yang baik pada kegiatan
dalam suatu organisasi yang telah menerapkan sistem SOP. Sumber lain mengatakan bahwa
Standar operasional prosedur dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan standar yang
sudah ditetapkan oleh suatu organisasi. Hadiwiyono dan Panjaitan juga menyampaikan
pendapatnya mengenai pengertian dari SOP yaitu pedoman yang dilakukan untuk memastikan
bahwa kegiatan yang dilakukan atau keputusan yang diambil oleh perusahaan merupakan
keputusan yang baik,efektif dan efisien dan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan.
Dalam pembuatannya SOP harus dibuat secara komprehensif agar mempermudah dalam
mencari bukti dan untuk mempermudah dalam membantu memecahkan suatu masalah dalam
suatu organisasi.
Pendapat lain mengenai SOP yaitu dari Sailendra (2015) yang menyampaikan bahwa SOP
adalah panduan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa kegiatan kantor berjalan sesuai
dengan rencana. Tjipto Atmoko (2011) juga menyampaikan pendapatnya mengenai SOP yang
tidak berbeda jauh dari pendapat sebelumnya yakni SOP merupakan pedoan dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsi yang sudah ditetapkan oleh prosedur kerja pada
sistem kerja di unit kerja masing – masing. SOP adalah langkah – langkah yang berurutan yang
berisikan informasi tentang dimana,bagaimana,mengapa,siapa yang berhubungan dengan
pengerjaan suatu pekerjaan kantor merupakan pengertian standar operasional prosedur yang
disampaikan oleh Moekijat pada tahun 2008.
Setelah mengetahui pengertian daripada SOP selanjutnya akan dibahas manfaat yang akan
dirasakan oleh organisasi apabila menganut sistem SOP. Menurut Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara pada Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008 manfaat pembuatan standar
operasional prosedur bagi suatu organisasi adalah:
Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan sehingga mampu meminimalisir adanya kesalahan dan kelalaian dari pegawai.
Membuat pegawai lebih mandiri dan tidak tergantung pada manajemen sehingga peran
pimpinan dalam hal ini tidak terlalu banyak.
Memberikan pegawai cara – cara yang jelas untuk membantunya dalam menghadapi
masalah yang dihadapi dalam mengerjakan pekerjaannya.
Membantu pegawai – pegawai baru dalam mengerjakan tugasnya secara cepat.
Menunjukkan kepada masyarakat bahwa organisasi memiliki sistem yang terkelola
dengan baik.
Menghindari pemberian tugas yang bertumpuk kepada pegawai perusahaan.
Membantu mencari tahu kesalahan terhadap prosedur yang dilakukan oleh seorang
pegawai.
Selain menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Indah Puji pada tahun 2014 juga
mengemukakan pendapatnya mengenai manfaat pembuatan SOP antara lain:
1. Menjaga konsistensi kinerja dari pegawai suatu perusahaan.
2. Acuan dalam mengerjakan suatu pekerjaan baik bagi pegawai,supervisor maupun
manajer dari suatu perusahaan.
3. Menghindari kesalahan yang terjadi dan pemborosan dalam penggunaan sumber daya
perusahaan.
4. Memperjelas alur pekerjaan,tugas dan wewenang serta tanggung jawan dari pekerjaan
yang bersangkutan.
5. Dokumen yang digunakan dalam pelatihan.
6. Sebagai arsip dan dapat dijadikan patokan dalam membuat SOP baru atau
memperbaharui SOP.
7. Dokumen yang akan menjelaskan jika terdapat suatu masalah dalam proses pelaksanaan
pekerjaan.
b.2 Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan suatu hasil dari pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang pegawai yang
dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara pada tahun
2009, kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai sebagai tanggung
jawabnya pada perusahaan baik secara kuantitas atau pun kualitas. Selain itu Sedarmayanti
(2011) mengemukakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja dari seorang pegawai yang dapat
buktinya dan secara konkrit bukti tersebut dapat diukur atau dibandingkan dengan suatu standar
tertentu. Hampir semua pendapat mengenai kinerja memiliki makna yang sama begitu pula
pengertian dari Wibowo (2010) yaitu kinerja adalah hasil pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
pekerja. Gilbert (1977) yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo pada tahun 2009
mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja adalah hasil yang dikerjakan seseorang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Selain memahami pengertian dari kinerja dalam jurnal ini akan dibahas pula pengertian dari
karyawan karena karyawan merupakan objek dari pembahasan. Menurut Hasibuan dalam
Manulang (2002) karyawan merupakan orang yang memberikan pikiran,tenaga yang dibalas
dengan jumlah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dalam Manulang (2002) Subri juga
mengemukakan pendapatnya yaitu karyawan merupakan penduduk dalam usia bekerja yang mau
berpartisipasi dalam memproduksi barang dan jasa jika terdapat permintaan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia karyawan merupakan seseorang yang bekerja pada suatu tempat dengan
mendapatkan balasan berupa gaji atau upah.
b.3 Langkah – langkah Pembuatan SOP
Sebelum beranjak ke langkah dalam membuat SOP bagi perusahaan, akan dibahas terlebih
dahulu enam alasan pentingnya membuat SOP dalam perusahaan yaitu:
Untuk mengetahui peran dan posisi masing – masing pekerja dari suatu perusahaan.
Mengetahui peran dan tanggung jawab serta proses kerja yang akan dilalui oleh seorang
pekerja dalam suatu perusahaan.
Memberikan kejelasan hubungan antara proses kerja yang satu dengan proses yang
selanjutnya.
Menjaga konsistensi dari proses kerja dalam suatu perusahaan.
Mengurangi terjadinya kesalahan dan kelalaian dalam melakukan pekerjaan.
Mempermudah evaluasi pekerjaan.
Setelah memahami alasan pentingnya dibuat SOP maka sekarang akan dibahas langkah –
langkah yang efektif dalam menentukan standar operasional prosedur yang baik bagi
perusahaan:
1. Membentuk tim yang terdiri dari tiap bagian atau divisi dalam suatu perusahaan yang
bertugas untuk membuat standar operasional prosedur. Pastikan tiap SDM memiliki
pekerjaan dan tanggung jawab yang jelas agar tiap anggota tim berkontribusi bagi
pembuatan SOP tersebut.
2. Pelajari dan pahami dengan baik tiap proses yang terjadi diperusahaan. SOP dibuat untuk
memastikan bahwa semua pekerjaan berjalan sesuai tujuan perusahaan, oleh karena itu
tim pembuat SOP harus memahami setiap proses yang terjadi diperusahaan.
3. Menggambarkan proses yang terjadi diperusahaan dalam bentuk flowchart agar alur
kerja mudah dipahami dan mudah diteliti.
4. Setelah pembuatan flowchart selesai,masing – masing orang yang terlibat dalam suatu
proses memeriksa kembali flowchart yang sudah dibuat,apakah sudah ideal, pastikan
tidak ada satu proses pun yang terlewat.
5. Uji SOP yang sudah dibuat. Simulasikan SOP secara nyata, jika terdapat kekurangan
dalam SOP yang sudah dibuat segera lakukan evaluasi dan pengubahan agar SOP
menjadi lebih baik.
6. Jika dalam pencobaan selanjutnya masih terdapat kesalahan,tim harus melakukan
evaluasi kembali dan perbaiki SOP.
7. Jika sekiranya SOP sudah dianggap baik dan tidak terdapat kesalahann didalamnya, serta
standar yang ditetapkan dapat dicapai oleh semua pekerja maka mintala persetujuan dari
pimpinan agar SOP dapat segera digunakan dalam perusahaan.
8. Apabila SOP sudah mendapat persetujuan dari pimpinan perusahaan segeralah lakukan
sosialisasi ke setiap divisi dari perusahaan dan jika diperlukan ada kan rapat. Mintalah
setiap pekerja untuk mematuhi SOP yang berlaku.
c. Diskusi
Pada bagian ini akan dibahas hubungan atau pengaruh dari pembuatan standar operasional
prosedur pada perusahaan terhadap kinerja dari karyawan. Dapat dijelaskan bahwa SOP adalah
pedoman dalam melakukan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dan pedoman alur kerja
perusahaan yang menjelaskan tanggung jawab dari setiap pekerja di perusahaan. Sementara
kinerja adalah hasil dari tenaga,pikiran dan waktu yang sudah dikeluarkan oleh pekerja yang
hasil nya akan diberi balasan yang sebelumnya sudah ditetapkan jumlahnya berupa gaji atau
upah. Selain itu karyawan yaitu seseorang yang berada dalam usia kerja yang berpartisipasi
dalam pembuatan barang atau jasa jika terdapat permintaan. Dari pengertian – pengertian diatas
dapat dibahas bahwa karyawan akan melakukan pekerjaannya dengan baik jika terdapat standar
atau acuan yang berisikan langkah dalam melakukan pekerjaannya. Perusahaan yang baik harus
menentukan standar yang baik dan membuat SOP secara jelas dan lengkap sehingga pegawai
merasa memahami dan mematuhi SOP yang dibuat dengan baik. Jika SOP yang dibuat memiliki
standar yang tinggi maka pegawai akan merasa kesulitan mengerjakan tugasnya yang dapat
berakibat buruk bagi kinerja karyawan tersebut. Namun jika standar yang ditetapkan terlalu
rendah, karyawan akan mengerjakan pekerjaannya dengan santai dan membuang – buang waktu
kerja dengan mengerjakan hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Namun akan ada pegawai yang bekerja dengan tidak memperhatikan SOP yang ada. Biasanya
pegawai mengandalkan kebiasaan sebagai pedoman bukan SOP. Jika dalam suatu perusahaan
terdapat karyawan yang tidak mematuhi SOP yang sudah diberlakukan sebaiknya diberikan
sanksi berupa teguran. Jika pegawai yang bersangkutan masih tidak mematuhi SOP sebaiknya
diberi sanksi yang tegas. Karena jika pekerjaannya tidak sesuai dengan SOP yang sudah dibuat
itu akan berakibat kepada produktivitas perusahaan dan akan berakibat kepada pandangan
masyarakat terhadap perusahaan tersebut, terlebih jika perusahaan bergerak dibidang pelayanan.
Jika kita lihat contoh secara nyata di Indonesia masih banyak pegawai yang tidak melakukan
pekerjaanya sesuai dengan SOP yang berlaku sehingga membuat banyaknya kesalahan dan
ketidak adilan yang terjadi. Untuk itu aturan pegawai agar mematuhi SOP harus lebih ditegaskan
agar semua pekerjaan berjalan dengan lancar, kesalahan dan kelalaian dapat dikurangi dan
pelanggan atau masyarakat lebih puas dengan apa yang dikerjakan oleh para pekerja dari
perusahaan manapun.
Pembuatan SOP sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jika SOP yang dibuat kurang
baik dan tidak mudah dipahami, selain itu standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan
menyebabkan kinerja karyawan berkurang karena mereka sulit memahami isi dari SOP dan
mereka kesulitan mengerjar standar yang terdapat didalamnya. Namun sebaliknya jika SOP yang
dibuat jelas dan memiliki standar yang sudah diuji sebelumnya, maka pekerjaan pegawai akan
lebih baik dan kinerja karyawan akan meningkat yang akhirnya akan membantu meningkatkan
produktivitas perusahaan.
d. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari SOP adalah pedoman yang dibutuhkan pegawai untuk
menyelesaikan pekerjaannya,mengetahui tanggung jawabnya dan mampu meminimalisir
kesalahan dalam pengerjaanya. Kinerja karyawan adalah hasil yang dihasilkan oleh seseorang
yang berada dalam usia bekerja yang akan diberi balasan berupa gaji dengan jumlah yang sudah
ditentukan sebelumnya. SOP yang baik akan mempengaruhi kinerja karyawan menjadi lebih
baik dan sebaliknya SOP yang tidak baik akan mempengaruhi kinerja karyawan menjadi lebih
buruk dan mempengaruhi produktivitas perusahaan.
e. Daftar Pustaka
Amirudin. Kadafi,Muhammad. (2017). Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Program Studi di
Politeknik Negeri Samarinda Yang Mengacu pada Penilaian Standar Akreditasi Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Menggunakan Program Mind Manager dan Microsoft Visio .
Samarinda, Kalimantan Timur : Politeknik Negeri Samarinda.
Gabriele. (2018). Analisis Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Departemen Marketing dan HRD PT
Cahaya Indo Persada. Jurnal Agora vol.6 no. 1.
Natasia, Nazvia. Loekqijana, Ahas. Dan Kurniawati, Janik (2014). Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan
Pelaksanaan SOP Asuhan Keperawatan di ICU-ICCU RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, vol.28.
Prasetya, Penji. Rochim, Adian Fatchur. Dan Windasari, Ike Pertiwi. (2015). Desain dan Implementasi Standar
Operasional Prosedur (SOP) Keamanan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Menggunakan Standar ISO 27001. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol.3 no.3.
Winata, Sheila Vania . (2016). Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) pada Chocolab. Jurnal
Manajemen dan Start-Up Bisnis.
Pengaruh Pembuatan SOP (Standard Operating Procedure) terhadap Kinerja Karyawan
Hasna Husnia Muttaqien
165254009
Program Studi D4 Administrasi Bisnis
Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bandung
Abstract
In doing his work, employees need guidance to make their work more focused and not much
error. Guidelines commonly used in office work are called SOP or standard operating
procedures. SOP is a guideline for employees to know their responsibilities, what they have to
do and how to do it, what materials are needed in doing their job and the time and place of the
work. Jobs that need to be made SOP is a routine job done by employees. In addition, the work
performed is a work that affects the productivity of the company. Not all things are regulated in
the company's SOP. SOPs are made by taking into account the many things that is who will use
them, what jobs are set in the SOPs created, when the work should be done, when the work is
done, how long the work is done and why the work should be done. After determining that,
determine the form of SOP you want to create. SOP has 3 forms: descriptive or narrative,
hierarchy or tables and graphs. Descriptive is to explain the steps to use the phrases are clearly
arranged into paragraphs. While the hierarchy, the steps in the SOP are stratified or arranged
in the table. And SOP graph is created using Data Flow Diagram which contains the flowchart.
The determination of SOP form to be made is determined by which will be understood by the
employee. Because if the SOP is not able to be understood by the employee then the employee's
performance is bad and company productivity will be affected as well. In the SOP must be
included when the SOP date is made so that if the SOP is updated in the future the old SOP can
be used as a benchmark and subsequently used as the company archive. In determining the SOP
should not set the standard that is too high or too low. If the standards are too high that makes
employees getting hard time in doing the work so that the work piles up and causes the
productivity of the company is reduced. Conversely, if the standard set is too low then in
completing the work employees will relax and use their working time to do other things that are
not related to work.
Keyword: standard,operating,procedures,employee
Abstrak
Dalam mengerjakan pekerjaannya pegawai membutuhkan pedoman agar pekerjaannya lebih
terarah dan tidak banyak terjadi kesalahan. Pedoman yang biasanya digunakan pada pekerjaan
kantoran disebut SOP atau standar operating prosedur. SOP merupakan pedoman agar pegawai
mengetahui tanggung jawabnya, apa yang harus dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya, bahan apa saja yang dibutuhkan dalam mengerjakan serta waktu dan tempat
pengerjaan pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang butuh dibuatkan SOP merupakan pekerjaan yang
rutin dilakukan oleh karyawan. Selain itu pekerjaan yang dilakukan merupakan pekerjaan yang
berpengaruh pada produktivitas perusahaan. Tidak semua hal diatur dalam SOP perusahaan.
SOP dibuat dengan memperhatikan banyak hal yaitu siapa yang akan menggunakannya, apa
pekerjaan yang diatur dalam SOP yang dibuat, kapan pekerjaan itu harus dilakukan, kapan
pekerjaan itu selesai dilakukan, berapa lama pekerjaan itu dilakukan dan mengapa pekerjaan itu
harus dilakukan. Setelah menentukan itu, tentukanlah bentuk SOP yang ingin dibuat. SOP
memiliki 3 bentuk yaitu deskriptif atau narasi, hirarki atau tabel dan grafik. Deskriptif yaitu
menjelaskan langkah – langkah menggunakan kalimat yang disusun secara jelas menjadi
paragraf. Sementar hirarki, langkah – langkah dalam SOP dibuat bertingkat atau disusun
didalam tabel. Dan SOP grafik dibuat menggunakan Data Flow Diagram yang didalamnya
berisikan flowchart. Penentuan bentuk SOP yang akan dibuat ditentukan oleh yang mana yang
akan dipahami oleh pegawai. Karena jika SOP tidak mampu dipahami oleh pegawai maka
kinerja pegawai tetap terkendali dan produktivitas karyawan akan terpengaruhi pula. Di dalam
SOP harus dicantumkan tanggal SOP dibuat agar jika SOP diperbaharui dikemudian hari SOP
yang lama dapat dijadikan patokan dan setelahnya dijadikan arsip perusahaan. Dalam
menentukan SOP sebaiknya tidak menentukan standar yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Standar yang terlalu tinggi menyebabkan karyawan kesuliltan dalam mengerjakan pekerjaannya
sehingga pekerjaannya menumpuk dan menyebabkan produktivitas perusahaan berkurang.
Sebaliknya jika standar yang ditetapkan terlalu rendah maka dalam menyelesaikan pekerjaannya
pegawai akan santai dan menggunakan waktu bekerja mereka untuk mengerjakan hal lain yang
tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Kata kunci: standar,operasional,prosedur,pegawai
a. Latar Belakang/Pendahuluan
Dalam bekerja dikantor tiap pegawai membutuhkan standar yang ditetapkan dalam mengerjakan
sesuatu. Tidak semua hal harus diberi standar namun hal – hal rutin yang dilakukan dan menjadi
penunjang kemajuan dan produktivitas perusahaan perlu dibuatkan dan ditetapkan standar
pengerjaannya. Standar yang dipakai dalam mengerjakan suatu kegiatan kantor disebut juga
Standard Operating System atau SOP. SOP dalam tiap perusahaan pasti berbeda – beda. SOP
pekerjaan yang satu dan yang lain dalam satu kantor juga berbeda. SOP tidak dibuat begitu saja.
Banyak hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan SOP untuk kegiatan – kegiatan di kantor.
SOP yang dibuat harus memiliki standar yang mampu diikuti oleh semua pegawai yang
melakukan pekerjaan yang bersangkutan. Jika standar yang dibuat didalam SOP terlalu tinggi
maka pegawai yang baru atau yang tidak terbiasa melakukannya akan merasa kesulitan dalam
menjalani pekerjaannya. Sebaliknya jika standar yang dibuat terlalu rendah maka pegawai akan
menyelesaikan pekerjaannya secara mudah dan waktu bekerja yang mereka gunakan terbuang
sia – sia. Dalam menetapkan standar paling tidak terdapat karyawan yang diuji sebelum SOP
tersebut disetujui agar standar tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Standar yang ditetapkan
dalam SOP dapat berupa waktu,jumlah, atau yang lainnya. Dalam membuat SOP minimal
terdapat 4 hal yang harus diperhatikan. Pertama, siapa yang akan mengerjakan pekerjaan
tersebut, kedua, kegiatan apa yang dilakukan, ketiga, berapa lama pekerjaan itu harus
diselesaikan, kapan waktu pengerjaannya,kapan pekerjaan itu harus selesai, dan terakhir alasan
mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan. Hal – hal tersebut antara lain yang harus
diperhatikan apabila suatu perusahaan ingin membuat SOP. Selain keempat hal tersebut
perusahaan juga harus menentukan bentuk SOP seperti apa yang akan dibuat. Menentukan
bentuk SOP yang akan dibuat juga berpengaruh terhadap kelangsungan produktivitas
perusahaan. Jika SOP yang dibuat tidak dipahami oleh pegawai maka pegawai tidak akan
mengikuti standar yang sudah dibuat yang akan berpengaruh kepada produktivitas dan kemajuan
perusahaan. Bentuk SOP ada 3 jenis yaitu deskriptif/ narasi, tabel/ hirarki dan grafik. SOP
berbentuk narasi yaitu SOP yang langkah – langkah nya dituliskan dalam berbentuk paragraf
dengan menggunakan kalimat – kalimat yang jelas. Sementara SOP berbentuk tabel atau hirarki
dibuat dengan menampilkan proses penyelesaian dalam bentuk hirarki yang bertingkat atau
dibuat didalam tabel. Bentuk SOP yang terakhir yaitu grafik, bentuk ini merupakan bentuk yang
paling rumit karena didalamnya proses ditampilkan menggunakan gambar atau grafik dengan
lambang, gambar nya dapat berupa DFD (Data Flow Diagram). Setelah memperhatikan
who,what,when dan why dalam pembuatan SOP,serta telah memutuskan jenis bentuk SOP yang
akan dibuat maka hal terakhir yang harus diperiksa kembali dan harus dipastikan bahwa hal –
hal berikut ini ada didalam SOP yang dibuat yaitu antara lain: nama kegiatan yang bersangkutan,
gambaran umum pengerjaannya, tujuan pekerjaan itu dilakukan, bahan atau barang yang
dibutuhkan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut, lamanya pengerjaan, standar yang sudah
ditetapkan diawal, tanggal pembuatan SOP agar SOP dapat diperbaharui disesuaikan dengan
perkembangan zaman dan juga dengan aspek lain.
Dalam pembuatannya SOP memperhatikan banyak hal sehingga pegawai sudah seharusnya
mengikuti SOP yang sudah dibuat agar kegiatan kantor berjalan sesuai dengan seharusnya
bahkan lebih baik. Namun tidak semua pegawai menggunakan SOP sebagai standar dalam
melakukan pekerjaanya. Terkadang pegawai hanya mementingkan pekerjaannya selesai tanpa
tahu apakah itu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan atau tidak. Didalam jurnal ini akan
dibahas pengaruh terhadap pembuatan SOP terhadap kinerja daripada pegawai.
b. Tinjauan Teoritis
b.1 Pengertian dan Manfaat dari Standard Operating Procedure(SOP)
Menurut pendapat Tambunan (2013) pengertian dari SOP adalah sejumlah prosedur yang
digunakan sebagai acuan dalam kantor untuk memastikan pekerjaan yang dilakukan oleh
pegawai berjalan secara efisien dan konsisten serta memenuhi standar yang telah ditetapkan.
Pendapat lain mengatakan bahwa SOP adalah standar yang dijadikan patokan dalam melakukan
pekerjaan yang berhubungan dengan pelayanan. Karena dengan mengikuti yang sudah
ditetapkan dalam SOP kemungkinan besar pelanggan akan lebih puas dengan kinerja yang
dilakukan. Selain itu pengertian SOP disampaikan oleh Istyadi Insani pada bukunya yang juga
berjudul Standar Operasional Prosedur yang mengartikan SOP sebagai pedoman dalam
melaksanakan kegiatan administrasi perkantoran dan untuk meningkatkan pelayanan kepada
pelanggan juga meningkatkan kinerja dari pegawai dalam suatu organisasi atau perusahaan. SOP
menurut Hadiwiyono dan Panjaitan (2015) memiliki manfaat sebagai referensi tentang cara
menyelesaikan berbagai macam masalah dalam suatu pekerjaan. Manfaat yang dikemukakan
oleh Hadiwiyono dibuktikan oleh penelitian Mustikawati dan Maipan (2012) serta Prasanna
(2013) yang hasilnya menunjukan bahwa terdapat banyak perubahan yang baik pada kegiatan
dalam suatu organisasi yang telah menerapkan sistem SOP. Sumber lain mengatakan bahwa
Standar operasional prosedur dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan standar yang
sudah ditetapkan oleh suatu organisasi. Hadiwiyono dan Panjaitan juga menyampaikan
pendapatnya mengenai pengertian dari SOP yaitu pedoman yang dilakukan untuk memastikan
bahwa kegiatan yang dilakukan atau keputusan yang diambil oleh perusahaan merupakan
keputusan yang baik,efektif dan efisien dan berdampak positif bagi kemajuan perusahaan.
Dalam pembuatannya SOP harus dibuat secara komprehensif agar mempermudah dalam
mencari bukti dan untuk mempermudah dalam membantu memecahkan suatu masalah dalam
suatu organisasi.
Pendapat lain mengenai SOP yaitu dari Sailendra (2015) yang menyampaikan bahwa SOP
adalah panduan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa kegiatan kantor berjalan sesuai
dengan rencana. Tjipto Atmoko (2011) juga menyampaikan pendapatnya mengenai SOP yang
tidak berbeda jauh dari pendapat sebelumnya yakni SOP merupakan pedoan dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan fungsi yang sudah ditetapkan oleh prosedur kerja pada
sistem kerja di unit kerja masing – masing. SOP adalah langkah – langkah yang berurutan yang
berisikan informasi tentang dimana,bagaimana,mengapa,siapa yang berhubungan dengan
pengerjaan suatu pekerjaan kantor merupakan pengertian standar operasional prosedur yang
disampaikan oleh Moekijat pada tahun 2008.
Setelah mengetahui pengertian daripada SOP selanjutnya akan dibahas manfaat yang akan
dirasakan oleh organisasi apabila menganut sistem SOP. Menurut Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara pada Permenpan No.PER/21/M-PAN/11/2008 manfaat pembuatan standar
operasional prosedur bagi suatu organisasi adalah:
Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan sehingga mampu meminimalisir adanya kesalahan dan kelalaian dari pegawai.
Membuat pegawai lebih mandiri dan tidak tergantung pada manajemen sehingga peran
pimpinan dalam hal ini tidak terlalu banyak.
Memberikan pegawai cara – cara yang jelas untuk membantunya dalam menghadapi
masalah yang dihadapi dalam mengerjakan pekerjaannya.
Membantu pegawai – pegawai baru dalam mengerjakan tugasnya secara cepat.
Menunjukkan kepada masyarakat bahwa organisasi memiliki sistem yang terkelola
dengan baik.
Menghindari pemberian tugas yang bertumpuk kepada pegawai perusahaan.
Membantu mencari tahu kesalahan terhadap prosedur yang dilakukan oleh seorang
pegawai.
Selain menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Indah Puji pada tahun 2014 juga
mengemukakan pendapatnya mengenai manfaat pembuatan SOP antara lain:
1. Menjaga konsistensi kinerja dari pegawai suatu perusahaan.
2. Acuan dalam mengerjakan suatu pekerjaan baik bagi pegawai,supervisor maupun
manajer dari suatu perusahaan.
3. Menghindari kesalahan yang terjadi dan pemborosan dalam penggunaan sumber daya
perusahaan.
4. Memperjelas alur pekerjaan,tugas dan wewenang serta tanggung jawan dari pekerjaan
yang bersangkutan.
5. Dokumen yang digunakan dalam pelatihan.
6. Sebagai arsip dan dapat dijadikan patokan dalam membuat SOP baru atau
memperbaharui SOP.
7. Dokumen yang akan menjelaskan jika terdapat suatu masalah dalam proses pelaksanaan
pekerjaan.
b.2 Pengertian Kinerja Karyawan
Kinerja merupakan suatu hasil dari pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang pegawai yang
dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara pada tahun
2009, kinerja adalah hasil dari pekerjaan yang dilakukan oleh pegawai sebagai tanggung
jawabnya pada perusahaan baik secara kuantitas atau pun kualitas. Selain itu Sedarmayanti
(2011) mengemukakan bahwa kinerja merupakan hasil kerja dari seorang pegawai yang dapat
buktinya dan secara konkrit bukti tersebut dapat diukur atau dibandingkan dengan suatu standar
tertentu. Hampir semua pendapat mengenai kinerja memiliki makna yang sama begitu pula
pengertian dari Wibowo (2010) yaitu kinerja adalah hasil pekerjaan yang dilakukan oleh seorang
pekerja. Gilbert (1977) yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo pada tahun 2009
mengemukakan pendapatnya bahwa kinerja adalah hasil yang dikerjakan seseorang sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Selain memahami pengertian dari kinerja dalam jurnal ini akan dibahas pula pengertian dari
karyawan karena karyawan merupakan objek dari pembahasan. Menurut Hasibuan dalam
Manulang (2002) karyawan merupakan orang yang memberikan pikiran,tenaga yang dibalas
dengan jumlah yang sudah ditetapkan sebelumnya. Dalam Manulang (2002) Subri juga
mengemukakan pendapatnya yaitu karyawan merupakan penduduk dalam usia bekerja yang mau
berpartisipasi dalam memproduksi barang dan jasa jika terdapat permintaan. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia karyawan merupakan seseorang yang bekerja pada suatu tempat dengan
mendapatkan balasan berupa gaji atau upah.
b.3 Langkah – langkah Pembuatan SOP
Sebelum beranjak ke langkah dalam membuat SOP bagi perusahaan, akan dibahas terlebih
dahulu enam alasan pentingnya membuat SOP dalam perusahaan yaitu:
Untuk mengetahui peran dan posisi masing – masing pekerja dari suatu perusahaan.
Mengetahui peran dan tanggung jawab serta proses kerja yang akan dilalui oleh seorang
pekerja dalam suatu perusahaan.
Memberikan kejelasan hubungan antara proses kerja yang satu dengan proses yang
selanjutnya.
Menjaga konsistensi dari proses kerja dalam suatu perusahaan.
Mengurangi terjadinya kesalahan dan kelalaian dalam melakukan pekerjaan.
Mempermudah evaluasi pekerjaan.
Setelah memahami alasan pentingnya dibuat SOP maka sekarang akan dibahas langkah –
langkah yang efektif dalam menentukan standar operasional prosedur yang baik bagi
perusahaan:
1. Membentuk tim yang terdiri dari tiap bagian atau divisi dalam suatu perusahaan yang
bertugas untuk membuat standar operasional prosedur. Pastikan tiap SDM memiliki
pekerjaan dan tanggung jawab yang jelas agar tiap anggota tim berkontribusi bagi
pembuatan SOP tersebut.
2. Pelajari dan pahami dengan baik tiap proses yang terjadi diperusahaan. SOP dibuat untuk
memastikan bahwa semua pekerjaan berjalan sesuai tujuan perusahaan, oleh karena itu
tim pembuat SOP harus memahami setiap proses yang terjadi diperusahaan.
3. Menggambarkan proses yang terjadi diperusahaan dalam bentuk flowchart agar alur
kerja mudah dipahami dan mudah diteliti.
4. Setelah pembuatan flowchart selesai,masing – masing orang yang terlibat dalam suatu
proses memeriksa kembali flowchart yang sudah dibuat,apakah sudah ideal, pastikan
tidak ada satu proses pun yang terlewat.
5. Uji SOP yang sudah dibuat. Simulasikan SOP secara nyata, jika terdapat kekurangan
dalam SOP yang sudah dibuat segera lakukan evaluasi dan pengubahan agar SOP
menjadi lebih baik.
6. Jika dalam pencobaan selanjutnya masih terdapat kesalahan,tim harus melakukan
evaluasi kembali dan perbaiki SOP.
7. Jika sekiranya SOP sudah dianggap baik dan tidak terdapat kesalahann didalamnya, serta
standar yang ditetapkan dapat dicapai oleh semua pekerja maka mintala persetujuan dari
pimpinan agar SOP dapat segera digunakan dalam perusahaan.
8. Apabila SOP sudah mendapat persetujuan dari pimpinan perusahaan segeralah lakukan
sosialisasi ke setiap divisi dari perusahaan dan jika diperlukan ada kan rapat. Mintalah
setiap pekerja untuk mematuhi SOP yang berlaku.
c. Diskusi
Pada bagian ini akan dibahas hubungan atau pengaruh dari pembuatan standar operasional
prosedur pada perusahaan terhadap kinerja dari karyawan. Dapat dijelaskan bahwa SOP adalah
pedoman dalam melakukan pekerjaan untuk meminimalisir kesalahan dan pedoman alur kerja
perusahaan yang menjelaskan tanggung jawab dari setiap pekerja di perusahaan. Sementara
kinerja adalah hasil dari tenaga,pikiran dan waktu yang sudah dikeluarkan oleh pekerja yang
hasil nya akan diberi balasan yang sebelumnya sudah ditetapkan jumlahnya berupa gaji atau
upah. Selain itu karyawan yaitu seseorang yang berada dalam usia kerja yang berpartisipasi
dalam pembuatan barang atau jasa jika terdapat permintaan. Dari pengertian – pengertian diatas
dapat dibahas bahwa karyawan akan melakukan pekerjaannya dengan baik jika terdapat standar
atau acuan yang berisikan langkah dalam melakukan pekerjaannya. Perusahaan yang baik harus
menentukan standar yang baik dan membuat SOP secara jelas dan lengkap sehingga pegawai
merasa memahami dan mematuhi SOP yang dibuat dengan baik. Jika SOP yang dibuat memiliki
standar yang tinggi maka pegawai akan merasa kesulitan mengerjakan tugasnya yang dapat
berakibat buruk bagi kinerja karyawan tersebut. Namun jika standar yang ditetapkan terlalu
rendah, karyawan akan mengerjakan pekerjaannya dengan santai dan membuang – buang waktu
kerja dengan mengerjakan hal yang tidak berhubungan dengan pekerjaan.
Namun akan ada pegawai yang bekerja dengan tidak memperhatikan SOP yang ada. Biasanya
pegawai mengandalkan kebiasaan sebagai pedoman bukan SOP. Jika dalam suatu perusahaan
terdapat karyawan yang tidak mematuhi SOP yang sudah diberlakukan sebaiknya diberikan
sanksi berupa teguran. Jika pegawai yang bersangkutan masih tidak mematuhi SOP sebaiknya
diberi sanksi yang tegas. Karena jika pekerjaannya tidak sesuai dengan SOP yang sudah dibuat
itu akan berakibat kepada produktivitas perusahaan dan akan berakibat kepada pandangan
masyarakat terhadap perusahaan tersebut, terlebih jika perusahaan bergerak dibidang pelayanan.
Jika kita lihat contoh secara nyata di Indonesia masih banyak pegawai yang tidak melakukan
pekerjaanya sesuai dengan SOP yang berlaku sehingga membuat banyaknya kesalahan dan
ketidak adilan yang terjadi. Untuk itu aturan pegawai agar mematuhi SOP harus lebih ditegaskan
agar semua pekerjaan berjalan dengan lancar, kesalahan dan kelalaian dapat dikurangi dan
pelanggan atau masyarakat lebih puas dengan apa yang dikerjakan oleh para pekerja dari
perusahaan manapun.
Pembuatan SOP sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Jika SOP yang dibuat kurang
baik dan tidak mudah dipahami, selain itu standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan
menyebabkan kinerja karyawan berkurang karena mereka sulit memahami isi dari SOP dan
mereka kesulitan mengerjar standar yang terdapat didalamnya. Namun sebaliknya jika SOP yang
dibuat jelas dan memiliki standar yang sudah diuji sebelumnya, maka pekerjaan pegawai akan
lebih baik dan kinerja karyawan akan meningkat yang akhirnya akan membantu meningkatkan
produktivitas perusahaan.
d. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari SOP adalah pedoman yang dibutuhkan pegawai untuk
menyelesaikan pekerjaannya,mengetahui tanggung jawabnya dan mampu meminimalisir
kesalahan dalam pengerjaanya. Kinerja karyawan adalah hasil yang dihasilkan oleh seseorang
yang berada dalam usia bekerja yang akan diberi balasan berupa gaji dengan jumlah yang sudah
ditentukan sebelumnya. SOP yang baik akan mempengaruhi kinerja karyawan menjadi lebih
baik dan sebaliknya SOP yang tidak baik akan mempengaruhi kinerja karyawan menjadi lebih
buruk dan mempengaruhi produktivitas perusahaan.
e. Daftar Pustaka
Amirudin. Kadafi,Muhammad. (2017). Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Program Studi di
Politeknik Negeri Samarinda Yang Mengacu pada Penilaian Standar Akreditasi Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) Menggunakan Program Mind Manager dan Microsoft Visio .
Samarinda, Kalimantan Timur : Politeknik Negeri Samarinda.
Gabriele. (2018). Analisis Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Departemen Marketing dan HRD PT
Cahaya Indo Persada. Jurnal Agora vol.6 no. 1.
Natasia, Nazvia. Loekqijana, Ahas. Dan Kurniawati, Janik (2014). Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan
Pelaksanaan SOP Asuhan Keperawatan di ICU-ICCU RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, vol.28.
Prasetya, Penji. Rochim, Adian Fatchur. Dan Windasari, Ike Pertiwi. (2015). Desain dan Implementasi Standar
Operasional Prosedur (SOP) Keamanan Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Menggunakan Standar ISO 27001. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, vol.3 no.3.
Winata, Sheila Vania . (2016). Perancangan Standard Operating Procedure (SOP) pada Chocolab. Jurnal
Manajemen dan Start-Up Bisnis.