Index of /students/paper/skripsi/10400095
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari hasil perbandingan antara penggunaan teknik simulasi dengan
menggunakan rumus parameter antrian sederhana dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dari hasil akhir perhitungan yang diperoleh dengan 2 rumus yaitu dengan
teknik simulasi dan rumus parameter antrian sederhana dapat kita lihat
perbandingannya. Ternyata dengan teknik simulasi lebih efisien
dibandingkan dengan penggunaan rumus parameter antrian sederhana.
Aplikasi pada kasus Theater 21 DM menunjukan antara lain rata – rata
waktu antri untuk setiap pengantri 31 detik untuk teknik simulasi dari hal
yang sama memerlukan 135 detik untuk penggunaan rumus parameter
antrian sederhana (tabel 3.7). Namun dari hasil pengamatan yang penulis
lakukan dilapangan rata-rata waktu antri untuk setiap pengantri berkisar
antara 29 sampai 30 detik, jadi untuk hasil rumus yang kita pakai yang
mendekati hasil pengamatan penulis adalah 31 detik dengan menggunakan
rumus teknik simulasi.
2. Langkah – langkah yang dilakukan pada teknik simulasi lebih rumit
dibandingkan terhadap penggunaan rumus parameter antrian sederhana.
55
56
Pada rumus parameter antrian memerlukan 2 variabel yaitu tingkat
kedatangan dan tingkat pelayanan. Pada teknik simulasi memerlukan 12
variabel (tabel 3.6)
3. Maka dari hasil perbandingan kedua rumus serta dari hasil data
pengamatan penulis dilapangan, suatu perusahaan dapat membandingkan
rumus mana yang harus dipakai/dipergunakan untuk perusahaannya dalam
mengambil keputusan guna kemajuan perusahaan.
4.2
Saran
Dalam menyelesaikan permasalahan mengenai ciri – ciri operasi
sistem antrian tersebut masih memerlukan penyempurnaan dalam memperoleh
data – data yang diperlukan. Hal ini karena adanya kendala – kendala yang
penulis hadapi dalam mendapatkan data – data yang akurat
melalui
pengamatan yang penulis lakukan pada loket penjualan tiket Theater 21 DM.
Sehingga memungkinkan adanya beberapa hal yang tidak sesuai dengan
kegiatan sebenarnya.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih luas. Misalnya pada
sistem antrian multi channel maka pensimulasian yang penulis lakukan perlu
pengembangan lebih lanjut.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Dari hasil perbandingan antara penggunaan teknik simulasi dengan
menggunakan rumus parameter antrian sederhana dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dari hasil akhir perhitungan yang diperoleh dengan 2 rumus yaitu dengan
teknik simulasi dan rumus parameter antrian sederhana dapat kita lihat
perbandingannya. Ternyata dengan teknik simulasi lebih efisien
dibandingkan dengan penggunaan rumus parameter antrian sederhana.
Aplikasi pada kasus Theater 21 DM menunjukan antara lain rata – rata
waktu antri untuk setiap pengantri 31 detik untuk teknik simulasi dari hal
yang sama memerlukan 135 detik untuk penggunaan rumus parameter
antrian sederhana (tabel 3.7). Namun dari hasil pengamatan yang penulis
lakukan dilapangan rata-rata waktu antri untuk setiap pengantri berkisar
antara 29 sampai 30 detik, jadi untuk hasil rumus yang kita pakai yang
mendekati hasil pengamatan penulis adalah 31 detik dengan menggunakan
rumus teknik simulasi.
2. Langkah – langkah yang dilakukan pada teknik simulasi lebih rumit
dibandingkan terhadap penggunaan rumus parameter antrian sederhana.
55
56
Pada rumus parameter antrian memerlukan 2 variabel yaitu tingkat
kedatangan dan tingkat pelayanan. Pada teknik simulasi memerlukan 12
variabel (tabel 3.6)
3. Maka dari hasil perbandingan kedua rumus serta dari hasil data
pengamatan penulis dilapangan, suatu perusahaan dapat membandingkan
rumus mana yang harus dipakai/dipergunakan untuk perusahaannya dalam
mengambil keputusan guna kemajuan perusahaan.
4.2
Saran
Dalam menyelesaikan permasalahan mengenai ciri – ciri operasi
sistem antrian tersebut masih memerlukan penyempurnaan dalam memperoleh
data – data yang diperlukan. Hal ini karena adanya kendala – kendala yang
penulis hadapi dalam mendapatkan data – data yang akurat
melalui
pengamatan yang penulis lakukan pada loket penjualan tiket Theater 21 DM.
Sehingga memungkinkan adanya beberapa hal yang tidak sesuai dengan
kegiatan sebenarnya.
Untuk menyelesaikan permasalahan yang lebih luas. Misalnya pada
sistem antrian multi channel maka pensimulasian yang penulis lakukan perlu
pengembangan lebih lanjut.