Index of /students/paper/skripsi/10400095

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Antrian banyak diterapkan diberbagai aspek. Request (permintaan) yang datang

tidak bisa langsung dilayani. Mungkin karena server/pelayanannya terbatas atau waktu
pelayanan yang panjang untuk itu request tersebut perlu dimasukkan dalam antrian.
Antrian adalah suatau baris tunggu dari satuan yang memerlukan layanan dari satu atau
lebih pelayanan (fasilitas pelayanan).
Antri merupakan kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Suatu antrian
misalnya disuatu pembelian tiket kereta api terbentuk bila jumlah pembeli tiket yang
datang lebih besar dari pada jumlah pembeli yang dapat dilayani dan meninggalkan loket.
Suatu antrian terjadi bila tingkat kedatangan lebih besar dari pada tingkat pelayanannya.
Ciri-ciri operasi sebuah sistem antrian yang sangat diperlukan dalam
pengambilan keputusan manajemen antara lain, rata-rata waktu antri untuk setiap orang,
rata-rata lamanya seorang diproses dalam sistem, rata-rata banyaknya pengantri dalam
sistem dan rata-rata banyaknya pengantri dalam antrian.
Theather 21 DM adalah sebuah bioskop yang memiliki masalah dalam sistem

antrian karena banyaknya pengantri/langganan yang datang tidak diimbangi dengan

1

2

fasilitas pelayanannya, jadi manajemennya tidak efektif dan efisien jika dilihat dari segi
waktu dan biaya.
Untuk dapat mengurangi masalah yang terjadi pada theather 21 DM, maka
penulis berpendapat perlu adanya perbandingan antara dua cara yaitu menggunakan
metode simulasi atau menggunakan rumus parameter antrian. Untuk itu proses ini penulis
tuangkan dalam penulisan ilmiah yang berjudul “Simulasi Sistem Antrian dan
Perbandingannya dengan Penggunaan Rumus Parameter Antrian Pada Theather
21 DM”.

1.2

Batasan Masalah
Dalam teori antrian terdapat 2 model antrian yaitu model antrian Single Channel


dan model antrian Multi Channel. Pada model antrian single channel hanya terdapat satu
fasilitas pelayanan sedangkan model antrian multi channel lebih komplek, pada model ini
terdapat lebih dari satu fasilitas pelayanan. Model antrian yang dibahas pada penulisan ini
hanya model antrian single channel yaitu sistem antrian pelayanan tunggal.
Beberapa pendekatan untuk menghasilkan bilangan acak diantaranya adalah
pembangkit bilangan acak ADDITIVE dan MULTIPLICATIVE, tetapi hal ini sangat
rumit. Selain itu terdapat pembangkit bilangan acak terpasang dalam bahasa
pemrograman. Pada pensimulasian sistem ini penulis menggunakan bilangan acak yang
dihasilkan oleh program pembangkit bilangan acak dalam bahasa pemrograman turbo
pascal dengan menggunakan perintah RANDOMIZE.

3

1.3

Tujuan Penulisan
Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan dari penulisan ini adalah untuk

membandingkan antara metode simulasi antrian dengan metode rumus parameter antrian.
Dimana setelah melakukan perbandingan akan mendapatkan model terbaik untuk dapat

diterapkan untuk mengurangi masalah, dan cara mana yang lebih baik bila dilihat dari
segi efisiensi dan efektifitasnya guna menyelesaikan suatu masalah sistem antrian.

1.4

Metode Penulisan
Untuk memperoleh data sebagai bahan penyusunan penulisan ini, dilakukan beberapa

cara pengumpulan data dengan maksud untuk memperoleh keterangan dan penjelasan
mengenai permasalahan yang ada. Adapun metode yang dilakukan antara lain:
A. Studi Pustaka
Pada penulisan ini digunakan beberapa buku sebagai referensi guna memperoleh
penjelasan teori.
B. Studi Lapangan
Penulis mengadakan observasi langsung terhadap keadaan dan kegiatan yang
dilakukan diloket penjualan tiket theather 21. Observasi tersebut dilakukan untuk
mendapatkan data-data yang diperlukan misalnya, rata-rata waktu antar kedatangan,
rata-rata lama waktu pelayanan, waktu kedatangan pengantri pertama dan lama
pelayanan pengantri pertama.


1.5

Sistematika Penulisan

4

Pada penulisan ini, tersusun atas empat bab. Adapun secara garis besar
pembahasan tiap bab adalah sebagai berikut :
BAB I

: Pendahuluan
Pada bab ini dibahas tentang latar belakang masalah, batasan masalah,
tujuan masalah, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisi penjelasan mengenai model antrian secara umum dan
model antrian single channel secara khusus, formulasi rumus parameter
antrian, pengertian bilangan acak dan pembangkit bilangan acak,
penjelasan mengenai teknik simulasi, penjelasan mengenai simulasi
sistem antrian pelayanan tunggal dan langkah-langkah pensimulasian.

BAB III

: Analisa dan Pembahasan Masalah
Bab ini akan menjelaskan mengenai studi kasus, penerapannya pada
contoh kasus, penyelesaian kasus dengan menggunakan simulasi dan
penggunaan rumus parameter antrian sederhana serta membandingkan
hasilnya.

BAB IV

: Penutup
Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang didapat dari penyusunan
penulisan ini.