Peserta Didik & Pendidik.ilmu pendidikan.ppt
peserta didik.pip
1
Peserta didik sebagai Manusia
◦ Definisi Manusia
Mahluk yang berakal (animal rationale), mahluk yang
dikaruniai kemampuan berbahasa (logos ezzos)
Mahluk yang dapat menciptakan alat kerja (homo
faber)
Mahluk transendensi, mahluk yang dapat
menempatkan diri di atas hal-hal yang bersifat alami
Menurut Notonagoro, manusia memiliki unsur susunan
yang bersifat monodualis, yaitu: tubuh-jiwa; sifat
kodrat, mahluk individu sekaligus mahluk sosial,
sebagai mahluk pribadi yang berdiri sendiri dan sebagai
mahluk tuhan
peserta didik.pip
2
Kedudukan Kodrat
Mahluk Tuhan
(10)
Pribadi diri sendiri
(9)
(4) Akal
(5) rasa
(1) Alamiah
(2) Vegetatif
RAGA
JIWA
(3) animal
(6) Kehendak
Perseorangan
(7)
Mahluk sosial
(8)
Sifat Kodrat
peserta didik.pip
3
Aliran Empirisme
◦ Perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan
pembawaan anak tidak dipentingkan sebab pada waktu lahir
anak masih bersih (teori tabularasa)
◦ Tokohnya. John Locke Filsuf Inggris (1632-1704)
◦ Perkembangan peserta didik bergantung dari pengaruh dari
dunia luar (pendidikan)
Aliran Nativisme
◦ Kebalikan dari aliran empirisme, yang menyatakan bahwa bayi
lahir dengan pembawaan baik dan buruk
◦ Hasil akhir perkembangan dan pendidikan peserta didik
ditentukan oleh pembawaan sejak lahir
◦ Pembawaan buruk dan baik tidak dapat dirubah oleh kekuatan
dari luar (pendidikan)
◦ Tokohnya Schoupenhauer, Filsuf Jerman
peserta didik.pip
4
Aliran Naturalisme
◦ Tokohnya, Filsuf Perancis, JJ. Rosseau
◦ Berpendapat, semua anak yang baru dilahirkan
mempunyai pembawaan baik dan tidak ada seorangpun
yang lahir dengan pembawaan buruk
◦ Pembawaan baik itu akan menjadi rusak karena
dipengaruhi oleh lingkungan
Aliran Konvergensi
◦ Tokohnya William Sterm, Ahli pendidikan Jerman
◦ Seorang anak di lahirkan didunia disertai pembawaan
baik maupun buruk.
◦ Dalam proses perkembangan, baik faktor pembawaan
maupun lingkungan sama-sama mempunyai peranan
penting
peserta didik.pip
5
Periodisasi berdasarkan Biologis
◦ Aristoteles
Fase I (0.0 -7.0 tahun): masa anak kecil/bermain
Fase II (7.0-14.0 tahun): masa anak, belajar, masa sekolah
rendah
Fase III (14.0 -21.0 tahun): masa remaja/pubertas, masa
peralihan anak menjadi dewasa
◦ Kretschmer
Fase I (0.0 – 3.0): Fullungsperiode I, anak kelihatan pendek
gemuk.
Fase II (3.0-7.0):Sterckungperiode I, anak kelihatan langsing
Fase III (7.0-13.0): Fullungsperiode II, anak kelihatan pendek
gemuk
Fase IV (13.0-21.0) Sterckungperiode II, anak kelihatan
langsing
peserta didik.pip
6
◦ Freud
Fase Oral (0,0 – 1,0) mulut merupakan daerah
aktivitas
Fase anal (1,0 – 3,0) dorongan berpusat pada fungsi
pembuangan kotoran
Fase felis (3,0 – 5,0)alat kelamin merupakan daerah
erogen terpenting
Fase laten (5,0 – 12/13 tahun) Impuls-impuls
cenderung mengendap
Fase pubertas (12/13 – 20,0 tahun) Impuls-impuls
menonjol kembali
Fase Genital
peserta didik.pip
7
Perkembangan Individu dapat digambarkan
melewati tiga periode:
◦ Masa kanak-kanak: masa lahir – masa kegoncangan I
◦ Masa keserasian bersekolah: Masa kegoncangan I –
kegoncangan II
◦ Masa kematangan: masa kegoncangan II – akhir masa
remaja
Piaget
◦
◦
◦
◦
Fase
Fase
Fase
Fase
sensori-motor (0,0 – 2,0 tahun)
pre-Operasional (2,0 – 6,0 tahun)
Operasional Konkrit (7,0 – 11/12 tahun)
Operasional Formal (12/13 tahun-18 tahun)
peserta didik.pip
8
Comenius
◦ Sekolah ibu (scola materna) : 0,0 – 6,0 tahun
◦ Sekolah bahasa ibu (scola vernacula) : 6,0 – 12,0
◦ Akademi (academi) : 18.0 – 24 tahun
Rousseau, dalam bukunya Emile ea du
L’education
◦ Tahap I : 0,0- 2,0: masa asuhan
◦ Tahap II: 2,0 – 12,0 : masa pendidikan jasmani &
latihan panca indra
◦ Tahap III: 12,0 - 15,0, periode akal
◦ Tahap IV: 15,0 – 21,0, periode pendidikan watak dan
pendidikan agama.
peserta didik.pip
9
1
Peserta didik sebagai Manusia
◦ Definisi Manusia
Mahluk yang berakal (animal rationale), mahluk yang
dikaruniai kemampuan berbahasa (logos ezzos)
Mahluk yang dapat menciptakan alat kerja (homo
faber)
Mahluk transendensi, mahluk yang dapat
menempatkan diri di atas hal-hal yang bersifat alami
Menurut Notonagoro, manusia memiliki unsur susunan
yang bersifat monodualis, yaitu: tubuh-jiwa; sifat
kodrat, mahluk individu sekaligus mahluk sosial,
sebagai mahluk pribadi yang berdiri sendiri dan sebagai
mahluk tuhan
peserta didik.pip
2
Kedudukan Kodrat
Mahluk Tuhan
(10)
Pribadi diri sendiri
(9)
(4) Akal
(5) rasa
(1) Alamiah
(2) Vegetatif
RAGA
JIWA
(3) animal
(6) Kehendak
Perseorangan
(7)
Mahluk sosial
(8)
Sifat Kodrat
peserta didik.pip
3
Aliran Empirisme
◦ Perkembangan anak tergantung pada lingkungan, sedangkan
pembawaan anak tidak dipentingkan sebab pada waktu lahir
anak masih bersih (teori tabularasa)
◦ Tokohnya. John Locke Filsuf Inggris (1632-1704)
◦ Perkembangan peserta didik bergantung dari pengaruh dari
dunia luar (pendidikan)
Aliran Nativisme
◦ Kebalikan dari aliran empirisme, yang menyatakan bahwa bayi
lahir dengan pembawaan baik dan buruk
◦ Hasil akhir perkembangan dan pendidikan peserta didik
ditentukan oleh pembawaan sejak lahir
◦ Pembawaan buruk dan baik tidak dapat dirubah oleh kekuatan
dari luar (pendidikan)
◦ Tokohnya Schoupenhauer, Filsuf Jerman
peserta didik.pip
4
Aliran Naturalisme
◦ Tokohnya, Filsuf Perancis, JJ. Rosseau
◦ Berpendapat, semua anak yang baru dilahirkan
mempunyai pembawaan baik dan tidak ada seorangpun
yang lahir dengan pembawaan buruk
◦ Pembawaan baik itu akan menjadi rusak karena
dipengaruhi oleh lingkungan
Aliran Konvergensi
◦ Tokohnya William Sterm, Ahli pendidikan Jerman
◦ Seorang anak di lahirkan didunia disertai pembawaan
baik maupun buruk.
◦ Dalam proses perkembangan, baik faktor pembawaan
maupun lingkungan sama-sama mempunyai peranan
penting
peserta didik.pip
5
Periodisasi berdasarkan Biologis
◦ Aristoteles
Fase I (0.0 -7.0 tahun): masa anak kecil/bermain
Fase II (7.0-14.0 tahun): masa anak, belajar, masa sekolah
rendah
Fase III (14.0 -21.0 tahun): masa remaja/pubertas, masa
peralihan anak menjadi dewasa
◦ Kretschmer
Fase I (0.0 – 3.0): Fullungsperiode I, anak kelihatan pendek
gemuk.
Fase II (3.0-7.0):Sterckungperiode I, anak kelihatan langsing
Fase III (7.0-13.0): Fullungsperiode II, anak kelihatan pendek
gemuk
Fase IV (13.0-21.0) Sterckungperiode II, anak kelihatan
langsing
peserta didik.pip
6
◦ Freud
Fase Oral (0,0 – 1,0) mulut merupakan daerah
aktivitas
Fase anal (1,0 – 3,0) dorongan berpusat pada fungsi
pembuangan kotoran
Fase felis (3,0 – 5,0)alat kelamin merupakan daerah
erogen terpenting
Fase laten (5,0 – 12/13 tahun) Impuls-impuls
cenderung mengendap
Fase pubertas (12/13 – 20,0 tahun) Impuls-impuls
menonjol kembali
Fase Genital
peserta didik.pip
7
Perkembangan Individu dapat digambarkan
melewati tiga periode:
◦ Masa kanak-kanak: masa lahir – masa kegoncangan I
◦ Masa keserasian bersekolah: Masa kegoncangan I –
kegoncangan II
◦ Masa kematangan: masa kegoncangan II – akhir masa
remaja
Piaget
◦
◦
◦
◦
Fase
Fase
Fase
Fase
sensori-motor (0,0 – 2,0 tahun)
pre-Operasional (2,0 – 6,0 tahun)
Operasional Konkrit (7,0 – 11/12 tahun)
Operasional Formal (12/13 tahun-18 tahun)
peserta didik.pip
8
Comenius
◦ Sekolah ibu (scola materna) : 0,0 – 6,0 tahun
◦ Sekolah bahasa ibu (scola vernacula) : 6,0 – 12,0
◦ Akademi (academi) : 18.0 – 24 tahun
Rousseau, dalam bukunya Emile ea du
L’education
◦ Tahap I : 0,0- 2,0: masa asuhan
◦ Tahap II: 2,0 – 12,0 : masa pendidikan jasmani &
latihan panca indra
◦ Tahap III: 12,0 - 15,0, periode akal
◦ Tahap IV: 15,0 – 21,0, periode pendidikan watak dan
pendidikan agama.
peserta didik.pip
9