ProdukHukum BankIndonesia 27.
No. 9/27/DPNP
Jakarta, 19 November 2007
SURAT EDARAN
Kepada
SEMUA BANK UMUM
DI INDONESIA
Perihal:
Pelaksanaan Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program
Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan
Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia
No. 9/8/PBI/2007 tanggal
13 Juni 2007 tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja
Asing dan Program Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4732) perlu diatur ketentuan pelaksanaan dalam suatu
Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut:
I.
UMUM
1.
Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing, yang selanjutnya disebut dengan
TKA, oleh Bank dimungkinkan dengan mempertimbangkan pesatnya
perkembangan pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi produk
dan jasa di sektor perbankan, sehingga diperlukan tenaga kerja dengan
keahlian khusus yang belum dapat dipenuhi oleh pasar Tenaga Kerja
Indonesia.
2. Dalam …
2.
Dalam pemanfaatan TKA oleh Bank, selain harus mengikuti Undangundang tentang Perbankan dan ketentuan pelaksanaannya yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Bank wajib pula mengikuti
ketentuan ketenagakerjaan lainnya yang antara lain dikeluarkan oleh
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan instansi terkait
lainnya.
3.
Bank dapat memanfaatkan TKA pada bidang-bidang tugas dan posisi
jabatan
tertentu.
Posisi
jabatan
tertentu
tersebut
disesuaikan
berdasarkan sifat kepemilikan saham Bank oleh pihak asing, yang
digolongkan menjadi 4 (empat) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 15 Peraturan Bank Indonesia
No. 9/8/PBI/2007.
4.
Pemanfaatan TKA tersebut harus diikuti dengan upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia di bidang perbankan termasuk melalui
program alih pengetahuan dari TKA kepada tenaga pendamping.
5.
Tenaga Pendamping adalah Tenaga Kerja Indonesia yang ditunjuk
untuk mendampingi dan/atau membantu TKA, menerima alih
pengetahuan secara langsung, dan dipersiapkan sebagai calon
pengganti TKA dimaksud.
II.
BIDANG TUGAS
1.
Bank Indonesia menetapkan bidang-bidang tugas tertentu yang dapat
diisi oleh TKA dengan mempertimbangkan kebutuhan industri
perbankan serta ketersediaan dan kemampuan Tenaga Kerja Indonesia.
2.
Bidang-bidang tugas yang dapat diisi oleh TKA ditetapkan sebagai
berikut:
a. Treasury …
a.
Treasury
Bidang tugas treasury meliputi tugas-tugas yang antara lain
berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan aset dan kewajiban
Bank untuk mengoptimalkan keuntungan, pengelolaan likuiditas,
Posisi Devisa Neto, dan menjual produk treasury secara langsung
maupun tidak langsung.
b.
Manajemen risiko
Bidang tugas manajemen risiko meliputi tugas-tugas yang antara
lain berkaitan dengan pengelolaan dan mitigasi risiko.
c.
Teknologi informasi
Bidang tugas teknologi informasi meliputi tugas-tugas yang
antara lain berkaitan dengan pengelolaan proses administrasi dari
transaksi perbankan, pengelolaan data nasabah, pengembangan
jaringan, pengembangan sistem, perencanaan dan reengineering
proses operasional perbankan, pengelolaan fasilitas pendukung
perbankan, dan pengelolaan produk-produk elektronik banking,
dengan menggunakan sarana teknologi informasi.
d.
Kredit/pembiayaan
Bidang tugas kredit/pembiayaan meliputi tugas-tugas yang antara
lain berkaitan dengan penyaluran kredit/pembiayaan oleh Bank,
terutama untuk bidang penyaluran kredit/pembiayaan yang belum
banyak dikuasai oleh Tenaga Kerja Indonesia.
e.
Investor/customer relation
Bidang tugas investor/customer relation meliputi tugas-tugas
yang
antara
lain
berkaitan
dengan
strategi
dan
upaya
untuk memperoleh dan membina relasi yang berkualitas dengan
nasabah …
nasabah dalam rangka mendapatkan peluang bisnis dari nasabah
(existing) maupun calon nasabah
melalui pelayanan dan
penjualan produk perbankan.
f.
Pemasaran
Bidang tugas pemasaran meliputi tugas-tugas yang antara lain
berkaitan dengan upaya memasarkan produk dan jasa perbankan,
baik dalam rangka penghimpunan maupun penyaluran dana.
g.
Keuangan
Bidang tugas keuangan meliputi tugas-tugas yang antara lain
berkaitan
dengan
aspek
akuntansi
keuangan,
akuntansi
manajemen, pelaporan keuangan, perpajakan, perencanaan
keuangan, dan strategi keuangan.
III. PEMANFAATAN TENAGA KERJA ASING
1.
Bank yang akan memanfaatkan TKA dalam kegiatan usahanya
diwajibkan menyampaikan rencana pemanfaatan TKA kepada Bank
Indonesia dalam Rencana Bisnis Bank.
2.
Rencana pemanfaatan TKA sebagaimana dimaksud pada butir III.1.
dicantumkan dalam Rencana Bisnis Bank bagian mengenai Rencana
Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia. Hal-hal yang
dicantumkan dalam Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia
dimaksud antara lain adalah:
a.
alasan pemanfaatan TKA serta alasan tidak/belum menggunakan
Tenaga Kerja Indonesia;
b.
bidang tugas dan posisi/jabatan yang akan diisi yang meliputi
ruang lingkup pekerjaan dan kompetensi yang dibutuhkan;
c. rencana …
c.
rencana jumlah kebutuhan;
d.
jangka waktu pemanfaatan;
e.
nama tenaga pendamping; dan
f.
rencana program alih pengetahuan:
?
rencana pelatihan untuk tenaga pendamping; dan
?
rencana pelatihan oleh TKA.
sebagaimana contoh dalam Lampiran 1 Surat Edaran ini.
3.
Pada saat Bank akan melakukan realisasi pemanfaatan TKA dimaksud,
maka Bank mengikuti prosedur sebagai berikut:
a.
Untuk TKA Calon Komisaris dan/atau Direksi, Pimpinan Kantor
Cabang Bank Asing, atau Pemimpin Kantor Perwakilan Bank
Asing
1)
Bank mengajukan permohonan persetujuan pemanfaatan
TKA sebagai Komisaris dan/atau Direksi, Pimpinan Kantor
Cabang Bank Asing atau Pemimpin Kantor Perwakilan
Bank Asing dengan mengikuti tata cara/prosedur dan
persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan terkait lainnya
2)
Penyampaian persyaratan dokumen Kartu Izin Menetap
Sementara (KIMS) dan izin bekerja dari instansi berwenang
sebagaimana
diatur
dalam
Persyaratan
Dokumen
Administrasi bagi Calon Komisaris dan/atau Calon Direksi
Bank Umum, Pimpinan Kantor Cabang Bank Asing, atau
Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Asing dalam ketentuan
terkait,
dapat
dilaksanakan
pada
saat
pelaporan
pengangkatan Tenaga Kerja Asing kepada Bank Indonesia.
b. Untuk …
b.
Untuk TKA Calon Pejabat Eksekutif
1)
Bank mengajukan permohonan persetujuan penggunaan
TKA sebagai Pejabat Eksekutif kepada Bank Indonesia
dengan dilampiri dokumen-dokumen administratif sebagai
berikut:
a)
1 (satu) buah pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran
4 x 6;
b)
fotocopy paspor;
c)
riwayat hidup;
d)
fotocopy surat keterangan pengalaman kerja dari
perusahaan sebelumnya dan sertifikat keahlian/profesi/
pendidikan/ pelatihan;
e)
fotocopy konsep kontrak kerja atau surat penugasan
dari Bank; dan
f)
2)
contoh tanda tangan dan paraf.
Prosedur penilaian atas calon Pejabat Eksekutif dilakukan
oleh Bank Indonesia melalui penelitian atas kelengkapan
dan kebenaran dokumen administratif yang disampaikan
Bank dan informasi lainnya. Apabila dianggap perlu, Bank
Indonesia melakukan wawancara untuk meminta konfirmasi
dan/atau menggali informasi lebih mendalam.
3)
Pengangkatan Pejabat Eksekutif wajib dilaporkan oleh Bank
kepada Bank Indonesia
paling lambat 10 (sepuluh) hari
kerja setelah tanggal pengangkatan efektif, dilampiri
dengan:
a)
fotocopy kontrak kerja;
b) fotocopy …
b)
fotocopy Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau
Kartu Tinggal Tetap (KITAP) yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang; dan
c)
fotocopy surat izin mempekerjakan TKA
yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
4)
Surat permohonan dan pelaporan sebagaimana dimaksud di
atas disampaikan oleh Bank kepada Bank Indonesia c.q.
Direktorat Pengawasan Bank terkait bagi Bank yang
berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, atau Kantor Bank
Indonesia setempat bagi Bank yang berkantor pusat di luar
wilayah Jabodetabek.
c.
Pelaporan Pemanfaatan Calon Tenaga Ahli/Konsultan
1)
Pelaporan
pemanfaatan
Tenaga
Ahli/
Konsultan
disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja setelah pengangkatan Tenaga Ahli/
Konsultan dimaksud oleh bank, dengan mencantumkan
alasan pemanfaatan TKA, disertai dengan dokumen
administrasi sebagai berikut:
a)
1 (satu) buah pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran
4x6;
b)
fotocopy paspor;
c)
riwayat hidup;
d)
fotocopy kontrak kerja;
e)
fotocopy
bukti/keterangan
tentang
Kualifikasi
Keahlian;
f) fotocopy …
f)
fotocopy Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau
Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang;
g)
fotocopy surat izin mempekerjakan TKA
yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang; dan
h)
2)
surat pernyataan tidak merangkap jabatan.
Pelaporan sebagaimana dimaksud di atas disampaikan oleh
Bank kepada Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengawasan
Bank terkait bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah
Jabodetabek, atau Kantor Bank Indonesia setempat bagi
Bank yang berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek.
3)
Jabatan Tenaga Ahli/Konsultan adalah jabatan perorangan,
yaitu jabatan yang diisi oleh TKA secara individu karena
kemampuan teknisnya atau individu yang mendapat
penugasan dari perusahaan konsultansi sesuai bidang tugas
yang dibutuhkan. Dengan demikian, jabatan Tenaga
Ahli/Konsultan merupakan jabatan yang diisi untuk jangka
waktu terbatas untuk membantu bank menangani masalah
operasional yang baru atau yang untuk sementara belum
dapat diatasi sendiri oleh bank. Jabatan tersebut berada di
luar struktur organisasi Bank, dan yang bersangkutan hanya
berkewajiban
untuk
memberikan
pendapat
dan/atau
melakukan pekerjaan tertentu sesuai kemampuan teknis
yang dibutuhkan. Tenaga Ahli/Konsultan tidak mempunyai
kewenangan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang
berpengaruh pada Bank.
4) Bank …
4)
Bank
Indonesia
dapat
memerintahkan
Bank
untuk
membatalkan dan/atau menghentikan pengangkatan TKA
sebagai Tenaga Ahli/ Konsultan apabila yang bersangkutan
tidak memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
4.
Kantor Cabang Bank Asing yang akan memanfaatkan TKA sebagai
Pimpinan Kantor Cabang wajib memenuhi persyaratan yang salah
satunya adalah bahwa diantara anggota Pimpinan Kantor Cabang Bank
Asing dimaksud paling kurang terdapat 1 (satu) orang pejabat yang
berkewarganegaraan Indonesia. Kewajiban tersebut telah dipenuhi
oleh Bank apabila Bank telah menunjuk Tenaga Kerja Indonesia
sebagai pejabat pimpinan Bank yang membawahi bidang personalia
dan/atau kepatuhan.
5.
Bank yang akan memperpanjang jangka waktu pemanfaatan TKA
wajib mengikuti prosedur sebagai berikut:
a.
Menyampaikan
permohonan
perpanjangan
jangka
waktu
pemanfaatan TKA beserta alasan perpanjangannya kepada Bank
Indonesia c.q. Direktorat Pengawasan Bank terkait bagi Bank
yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, atau Kantor Bank
Indonesia setempat bagi Bank yang berkantor pusat di luar
wilayah Jabodetabek, paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
sebelum berakhirnya jangka waktu kontrak atau masa kerja TKA.
b.
Menyampaikan dokumen administrasi yang terkini, sebagai
berikut:
1)
fotocopy paspor;
2)
fotocopy kontrak kerja/penunjukan kerja;
3)
fotocopy surat izin menetap;
4) fotocopy …
6.
4)
fotocopy surat izin mempekerjakan TKA; dan
5)
laporan realisasi pelaksanaan alih pengetahuan.
Salah satu persyaratan dalam pemanfaatan TKA sebagai Pejabat
Eksekutif dan Penasehat/Konsultan oleh Bank adalah kemampuan
penggunaan bahasa Indonesia secara memadai dalam waktu paling
lambat 1 (satu) tahun setelah yang bersangkutan menduduki jabatan
dimaksud. Dengan penguasaan bahasa Indonesia secara memadai
diharapkan TKA dimaksud dapat berkomunikasi secara baik dengan
Tenaga Kerja Indonesia sehingga dapat memperlancar proses alih
pengetahuan.
Pemenuhan penguasaan bahasa Indonesia ditunjukkan antara lain
dengan cara menyampaikan kepada Bank Indonesia Sertifikat Uji
Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sesuai tingkat kemampuan
yang dapat dicapai oleh masing-masing TKA, yang dikeluarkan oleh
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
atau bukti penguasaan berbahasa Indonesia lainnya yang dikeluarkan
oleh lembaga pendidikan/kursus bahasa Indonesia yang terdaftar di
instansi yang berwenang.
7.
Pada setiap akhir tahun, bank wajib melaporkan dalam laporan
Realisasi Rencana Bisnis Bank, realisasi pemanfaatan TKA, serta
realisasi pelatihan dan alih pengetahuan yang telah dilaksanakan.
Dalam laporan tersebut, paling kurang dicantumkan hal-hal sebagai
berikut:
a.
nama TKA;
b.
bidang tugas TKA;
c.
posisi/jabatan TKA;
d.
nama pendamping;
e. hasil …
e.
hasil evaluasi terhadap pendamping;
f.
pendidikan/Pelatihan kepada tenaga pendamping; dan
g.
lembaga penyelenggara pendidikan/pelatihan.
sebagaimana contoh dalam Lampiran 2 Surat Edaran ini.
8.
Bank Indonesia dapat membatalkan persetujuan pemanfaatan TKA
yang telah diberikan, apabila dikemudian hari ditemukan antara lain
bahwa:
a.
informasi atau dokumen yang diberikan Bank tidak benar atau
palsu;
b.
yang bersangkutan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana
yang telah memperoleh keputusan hukum tetap; atau
c.
TKA atau Bank tidak memenuhi kewajiban sebagaimana diatur
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Pemanfaatan TKA
dan Program Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan setelah
persetujuan diberikan oleh Bank Indonesia.
9.
Dalam hal diperlukan, Bank dapat mengajukan permohonan kepada
Bank Indonesia untuk meminta pengecualian atas pemanfaatan TKA di
luar bidang-bidang tugas yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran
Bank Indonesia dan/atau meminta pengecualian atas jabatan tertentu
selain jabatan-jabatan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank
Indonesia.
10. Bank Indonesia akan mempertimbangkan permohonan sebagaimana
dimaksud pada butir III.9. dengan memperhatikan, antara lain:
a.
kebutuhan Bank;
b.
ketersediaan dan kemampuan Tenaga Kerja Indonesia;
c.
pemenuhan kriteria yang dipersyaratkan dalam PBI;
d. upaya …
d.
upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Bank dalam mencari
Tenaga Kerja Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tersebut;
dan/atau
e.
upaya-upaya Bank dalam meningkatkan kemampuan dan
keahlian Tenaga Kerja Indonesia di internal Bank, termasuk
misalnya program peningkatan kemampuan SDM dalam bentuk
pengiriman TKI untuk ditempatkan di Kantor Pusat/Cabang Bank
atau kelompok usahanya di luar negeri.
11. Salah satu kriteria yang dipersyaratkan dalam PBI sebagaimana
dimaksud pada butir III.10.c. di atas antara lain adalah apabila TKA
tidak dimanfaatkan maka Bank akan menghadapi risiko kerugian yang
cukup signifikan atau berkurangnya potensi keuntungan baik secara
finansial maupun non finansial. Hal ini dapat terjadi misalnya dalam
penggunaan TKA sebagai Tenaga Ahli untuk mengatasi kerusakan
sarana Teknologi Sistem Informasi bank, dimana Tenaga Ahli
dimaksud tidak tersedia di Indonesia. Sementara, apabila kerusakan
tidak segera diatasi, maka bank akan menghadapi risiko kerugian yang
cukup signifikan, baik secara finansial maupun non-finansial, seperti
berkurangnya jumlah nasabah, atau hilangnya kepercayaan nasabah
karena Teknologi Sistem Informasi yang sering bermasalah.
12. Jangka waktu pemanfaatan TKA untuk jabatan tertentu selain
jabatan-jabatan yang telah ditetapkan dalam PBI, sebagaimana
dimaksud pada butir III.9. di atas, adalah paling lama 1 (satu) tahun.
Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) kali,
masing-masing paling lama 1 (satu) tahun. Dalam hal ini,
Bank harus menyampaikan permohonan terlebih dahulu kepada Bank
Indonesia …
Indonesia untuk memperoleh persetujuan perpanjangan. Dalam hal
bank telah merencanakan sejak awal untuk memanfaatkan TKA
dimaksud melebihi jangka waktu 1 (satu) tahun, maka pada saat bank
menyampaikan permohonan pengecualian atas jabatan tertentu
dimaksud, dapat disertai pula dengan permohonan persetujuan untuk
perpanjangan yang pertama kalinya paling lama 1 (satu) tahun.
Ketentuan tersebut tidak meniadakan kewajiban bank untuk tetap
memenuhi tata cara dan prosedur perizinan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang diatur oleh Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta instansi terkait lainnya.
13. Permohonan sebagaimana dimaksud pada butir III.9. dan butir III.12.
diajukan oleh Bank kepada Bank Indonesia
c.q. Direktorat
Pengawasan Bank terkait bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah
Jabodetabek, atau Kantor Bank Indonesia setempat bagi Bank yang
berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek, dengan dilampiri
dokumen administrasi sebagai berikut:
a.
alasan permohonan pengecualian dan/atau perpanjangan;
b.
bagi Pejabat Eksekutif, dokumen sebagaimana dipersyaratkan
pada butir III.3.b.1);
c.
bagi
Tenaga
Ahli/Konsultan,
dokumen
sebagaimana
dipersyaratkan pada butir III.3.c.1).
IV. PELAKSANAAN PROGRAM ALIH PENGETAHUAN
1.
Sebagaimana diatur dalam PBI, Bank yang menggunakan TKA
sebagai Pejabat Eksekutif, Tenaga Ahli/Konsultan dan/atau jabatan
lainnya berdasarkan persetujuan Bank Indonesia, wajib menunjuk
paling …
paling kurang 2 (dua) orang Tenaga Kerja Indonesia sebagai Tenaga
Pendamping selama menjalankan tugasnya, melakukan pendidikan
dan pelatihan kerja bagi Tenaga Pendamping sesuai dengan kualifikasi
jabatan yang diduduki oleh TKA, dan menjamin terlaksananya
pelatihan atau pengajaran oleh TKA terutama kepada pegawai Bank.
Selain kepada Pegawai bank, pelatihan dan pengajaran dimaksud juga
dapat dilakukan kepada pelajar/mahasiswa, dan/atau masyarakat
umum.
2.
Pelaksanaan alih pengetahuan dilakukan melalui
pelatihan atau
pengajaran oleh TKA terutama kepada pegawai Bank. Pelaksanaan
pelatihan atau pengajaran ini dapat dilakukan melalui seminar,
training, kursus pendek, perkuliahan atau program alih pengetahuan
lainnya melalui tatap muka secara langsung dengan peserta pelatihan
atau pengajaran. Pelatihan atau pengajaran dapat diselenggarakan oleh
pihak intern maupun ekstern Bank.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan atau pengajaran ini dilaporkan dalam
Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran 3, yang paling kurang mencakup:
a.
nama TKA;
b.
waktu dan lokasi pelaksanaan kegiatan;
c.
jumlah peserta;
d.
jangka waktu kegiatan;
e.
materi kegiatan; dan
f.
foto kegiatan.
Untuk keperluan pemeriksaan oleh Bank Indonesia, Bank harus
menatausahakan dokumen-dokumen terkait dengan pelatihan tersebut,
termasuk …
termasuk mengenai hardcopy dan softcopy materi pelatihan, foto-foto
kegiatan, copy daftar hadir peserta, dan informasi atau bukti-bukti
pendukung lainnya mengenai realisasi kegiatan pelatihan tersebut.
3.
Bank wajib memenuhi ketentuan terkait pengembangan sumber daya
manusia di bidang perbankan sesuai ketentuan yang berlaku.
Pemenuhan ketentuan tersebut dapat dijadikan salah satu pertimbangan
Bank
Indonesia
dalam
memberikan
persetujuan
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 16
sebagaimana
PBI tentang
Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih Pengetahuan di
Sektor Perbankan.
V.
KETENTUAN PERALIHAN
Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing oleh Bank yang telah dilakukan sebelum
berlakunya PBI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) PBI
No. 9/8/PBI/2007 tanggal 13 Juni 2007, mencakup jabatan dan termasuk
komposisi jabatannya, dengan masa peralihan sampai dengan berakhirnya
kontrak atau masa jabatan Tenaga Kerja Asing tersebut dengan jangka
waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak berlakunya PBI. Termasuk dalam
pengertian Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing tersebut di atas adalah apabila
Bank telah menetapkan Pengurus atau calon Pengurus, dan telah
mengajukan permohonan persetujuannya kepada Bank Indonesia namun
Bank Indonesia belum mengeluarkan persetujuan karena yang bersangkutan
masih dalam proses fit and proper test.
Ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku sejak
tanggal 19 November 2007.
Agar …
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat
Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Demikian agar Saudara maklum.
BANK INDONESIA
MULIAMAN D. HADAD
DEPUTI GUBERNUR
Jakarta, 19 November 2007
SURAT EDARAN
Kepada
SEMUA BANK UMUM
DI INDONESIA
Perihal:
Pelaksanaan Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program
Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan
Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia
No. 9/8/PBI/2007 tanggal
13 Juni 2007 tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja
Asing dan Program Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4732) perlu diatur ketentuan pelaksanaan dalam suatu
Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut:
I.
UMUM
1.
Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing, yang selanjutnya disebut dengan
TKA, oleh Bank dimungkinkan dengan mempertimbangkan pesatnya
perkembangan pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi produk
dan jasa di sektor perbankan, sehingga diperlukan tenaga kerja dengan
keahlian khusus yang belum dapat dipenuhi oleh pasar Tenaga Kerja
Indonesia.
2. Dalam …
2.
Dalam pemanfaatan TKA oleh Bank, selain harus mengikuti Undangundang tentang Perbankan dan ketentuan pelaksanaannya yang
dikeluarkan oleh Bank Indonesia, Bank wajib pula mengikuti
ketentuan ketenagakerjaan lainnya yang antara lain dikeluarkan oleh
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan instansi terkait
lainnya.
3.
Bank dapat memanfaatkan TKA pada bidang-bidang tugas dan posisi
jabatan
tertentu.
Posisi
jabatan
tertentu
tersebut
disesuaikan
berdasarkan sifat kepemilikan saham Bank oleh pihak asing, yang
digolongkan menjadi 4 (empat) sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12, Pasal 13, Pasal 14 dan Pasal 15 Peraturan Bank Indonesia
No. 9/8/PBI/2007.
4.
Pemanfaatan TKA tersebut harus diikuti dengan upaya peningkatan
kualitas sumber daya manusia di bidang perbankan termasuk melalui
program alih pengetahuan dari TKA kepada tenaga pendamping.
5.
Tenaga Pendamping adalah Tenaga Kerja Indonesia yang ditunjuk
untuk mendampingi dan/atau membantu TKA, menerima alih
pengetahuan secara langsung, dan dipersiapkan sebagai calon
pengganti TKA dimaksud.
II.
BIDANG TUGAS
1.
Bank Indonesia menetapkan bidang-bidang tugas tertentu yang dapat
diisi oleh TKA dengan mempertimbangkan kebutuhan industri
perbankan serta ketersediaan dan kemampuan Tenaga Kerja Indonesia.
2.
Bidang-bidang tugas yang dapat diisi oleh TKA ditetapkan sebagai
berikut:
a. Treasury …
a.
Treasury
Bidang tugas treasury meliputi tugas-tugas yang antara lain
berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan aset dan kewajiban
Bank untuk mengoptimalkan keuntungan, pengelolaan likuiditas,
Posisi Devisa Neto, dan menjual produk treasury secara langsung
maupun tidak langsung.
b.
Manajemen risiko
Bidang tugas manajemen risiko meliputi tugas-tugas yang antara
lain berkaitan dengan pengelolaan dan mitigasi risiko.
c.
Teknologi informasi
Bidang tugas teknologi informasi meliputi tugas-tugas yang
antara lain berkaitan dengan pengelolaan proses administrasi dari
transaksi perbankan, pengelolaan data nasabah, pengembangan
jaringan, pengembangan sistem, perencanaan dan reengineering
proses operasional perbankan, pengelolaan fasilitas pendukung
perbankan, dan pengelolaan produk-produk elektronik banking,
dengan menggunakan sarana teknologi informasi.
d.
Kredit/pembiayaan
Bidang tugas kredit/pembiayaan meliputi tugas-tugas yang antara
lain berkaitan dengan penyaluran kredit/pembiayaan oleh Bank,
terutama untuk bidang penyaluran kredit/pembiayaan yang belum
banyak dikuasai oleh Tenaga Kerja Indonesia.
e.
Investor/customer relation
Bidang tugas investor/customer relation meliputi tugas-tugas
yang
antara
lain
berkaitan
dengan
strategi
dan
upaya
untuk memperoleh dan membina relasi yang berkualitas dengan
nasabah …
nasabah dalam rangka mendapatkan peluang bisnis dari nasabah
(existing) maupun calon nasabah
melalui pelayanan dan
penjualan produk perbankan.
f.
Pemasaran
Bidang tugas pemasaran meliputi tugas-tugas yang antara lain
berkaitan dengan upaya memasarkan produk dan jasa perbankan,
baik dalam rangka penghimpunan maupun penyaluran dana.
g.
Keuangan
Bidang tugas keuangan meliputi tugas-tugas yang antara lain
berkaitan
dengan
aspek
akuntansi
keuangan,
akuntansi
manajemen, pelaporan keuangan, perpajakan, perencanaan
keuangan, dan strategi keuangan.
III. PEMANFAATAN TENAGA KERJA ASING
1.
Bank yang akan memanfaatkan TKA dalam kegiatan usahanya
diwajibkan menyampaikan rencana pemanfaatan TKA kepada Bank
Indonesia dalam Rencana Bisnis Bank.
2.
Rencana pemanfaatan TKA sebagaimana dimaksud pada butir III.1.
dicantumkan dalam Rencana Bisnis Bank bagian mengenai Rencana
Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia. Hal-hal yang
dicantumkan dalam Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia
dimaksud antara lain adalah:
a.
alasan pemanfaatan TKA serta alasan tidak/belum menggunakan
Tenaga Kerja Indonesia;
b.
bidang tugas dan posisi/jabatan yang akan diisi yang meliputi
ruang lingkup pekerjaan dan kompetensi yang dibutuhkan;
c. rencana …
c.
rencana jumlah kebutuhan;
d.
jangka waktu pemanfaatan;
e.
nama tenaga pendamping; dan
f.
rencana program alih pengetahuan:
?
rencana pelatihan untuk tenaga pendamping; dan
?
rencana pelatihan oleh TKA.
sebagaimana contoh dalam Lampiran 1 Surat Edaran ini.
3.
Pada saat Bank akan melakukan realisasi pemanfaatan TKA dimaksud,
maka Bank mengikuti prosedur sebagai berikut:
a.
Untuk TKA Calon Komisaris dan/atau Direksi, Pimpinan Kantor
Cabang Bank Asing, atau Pemimpin Kantor Perwakilan Bank
Asing
1)
Bank mengajukan permohonan persetujuan pemanfaatan
TKA sebagai Komisaris dan/atau Direksi, Pimpinan Kantor
Cabang Bank Asing atau Pemimpin Kantor Perwakilan
Bank Asing dengan mengikuti tata cara/prosedur dan
persyaratan sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai
Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
dan memenuhi persyaratan sesuai ketentuan terkait lainnya
2)
Penyampaian persyaratan dokumen Kartu Izin Menetap
Sementara (KIMS) dan izin bekerja dari instansi berwenang
sebagaimana
diatur
dalam
Persyaratan
Dokumen
Administrasi bagi Calon Komisaris dan/atau Calon Direksi
Bank Umum, Pimpinan Kantor Cabang Bank Asing, atau
Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Asing dalam ketentuan
terkait,
dapat
dilaksanakan
pada
saat
pelaporan
pengangkatan Tenaga Kerja Asing kepada Bank Indonesia.
b. Untuk …
b.
Untuk TKA Calon Pejabat Eksekutif
1)
Bank mengajukan permohonan persetujuan penggunaan
TKA sebagai Pejabat Eksekutif kepada Bank Indonesia
dengan dilampiri dokumen-dokumen administratif sebagai
berikut:
a)
1 (satu) buah pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran
4 x 6;
b)
fotocopy paspor;
c)
riwayat hidup;
d)
fotocopy surat keterangan pengalaman kerja dari
perusahaan sebelumnya dan sertifikat keahlian/profesi/
pendidikan/ pelatihan;
e)
fotocopy konsep kontrak kerja atau surat penugasan
dari Bank; dan
f)
2)
contoh tanda tangan dan paraf.
Prosedur penilaian atas calon Pejabat Eksekutif dilakukan
oleh Bank Indonesia melalui penelitian atas kelengkapan
dan kebenaran dokumen administratif yang disampaikan
Bank dan informasi lainnya. Apabila dianggap perlu, Bank
Indonesia melakukan wawancara untuk meminta konfirmasi
dan/atau menggali informasi lebih mendalam.
3)
Pengangkatan Pejabat Eksekutif wajib dilaporkan oleh Bank
kepada Bank Indonesia
paling lambat 10 (sepuluh) hari
kerja setelah tanggal pengangkatan efektif, dilampiri
dengan:
a)
fotocopy kontrak kerja;
b) fotocopy …
b)
fotocopy Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau
Kartu Tinggal Tetap (KITAP) yang dikeluarkan oleh
instansi yang berwenang; dan
c)
fotocopy surat izin mempekerjakan TKA
yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang.
4)
Surat permohonan dan pelaporan sebagaimana dimaksud di
atas disampaikan oleh Bank kepada Bank Indonesia c.q.
Direktorat Pengawasan Bank terkait bagi Bank yang
berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, atau Kantor Bank
Indonesia setempat bagi Bank yang berkantor pusat di luar
wilayah Jabodetabek.
c.
Pelaporan Pemanfaatan Calon Tenaga Ahli/Konsultan
1)
Pelaporan
pemanfaatan
Tenaga
Ahli/
Konsultan
disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat 10
(sepuluh) hari kerja setelah pengangkatan Tenaga Ahli/
Konsultan dimaksud oleh bank, dengan mencantumkan
alasan pemanfaatan TKA, disertai dengan dokumen
administrasi sebagai berikut:
a)
1 (satu) buah pas foto 1 (satu) bulan terakhir ukuran
4x6;
b)
fotocopy paspor;
c)
riwayat hidup;
d)
fotocopy kontrak kerja;
e)
fotocopy
bukti/keterangan
tentang
Kualifikasi
Keahlian;
f) fotocopy …
f)
fotocopy Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) atau
Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP) yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang;
g)
fotocopy surat izin mempekerjakan TKA
yang
dikeluarkan oleh instansi yang berwenang; dan
h)
2)
surat pernyataan tidak merangkap jabatan.
Pelaporan sebagaimana dimaksud di atas disampaikan oleh
Bank kepada Bank Indonesia c.q. Direktorat Pengawasan
Bank terkait bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah
Jabodetabek, atau Kantor Bank Indonesia setempat bagi
Bank yang berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek.
3)
Jabatan Tenaga Ahli/Konsultan adalah jabatan perorangan,
yaitu jabatan yang diisi oleh TKA secara individu karena
kemampuan teknisnya atau individu yang mendapat
penugasan dari perusahaan konsultansi sesuai bidang tugas
yang dibutuhkan. Dengan demikian, jabatan Tenaga
Ahli/Konsultan merupakan jabatan yang diisi untuk jangka
waktu terbatas untuk membantu bank menangani masalah
operasional yang baru atau yang untuk sementara belum
dapat diatasi sendiri oleh bank. Jabatan tersebut berada di
luar struktur organisasi Bank, dan yang bersangkutan hanya
berkewajiban
untuk
memberikan
pendapat
dan/atau
melakukan pekerjaan tertentu sesuai kemampuan teknis
yang dibutuhkan. Tenaga Ahli/Konsultan tidak mempunyai
kewenangan untuk menetapkan kebijakan-kebijakan yang
berpengaruh pada Bank.
4) Bank …
4)
Bank
Indonesia
dapat
memerintahkan
Bank
untuk
membatalkan dan/atau menghentikan pengangkatan TKA
sebagai Tenaga Ahli/ Konsultan apabila yang bersangkutan
tidak memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
4.
Kantor Cabang Bank Asing yang akan memanfaatkan TKA sebagai
Pimpinan Kantor Cabang wajib memenuhi persyaratan yang salah
satunya adalah bahwa diantara anggota Pimpinan Kantor Cabang Bank
Asing dimaksud paling kurang terdapat 1 (satu) orang pejabat yang
berkewarganegaraan Indonesia. Kewajiban tersebut telah dipenuhi
oleh Bank apabila Bank telah menunjuk Tenaga Kerja Indonesia
sebagai pejabat pimpinan Bank yang membawahi bidang personalia
dan/atau kepatuhan.
5.
Bank yang akan memperpanjang jangka waktu pemanfaatan TKA
wajib mengikuti prosedur sebagai berikut:
a.
Menyampaikan
permohonan
perpanjangan
jangka
waktu
pemanfaatan TKA beserta alasan perpanjangannya kepada Bank
Indonesia c.q. Direktorat Pengawasan Bank terkait bagi Bank
yang berkantor pusat di wilayah Jabodetabek, atau Kantor Bank
Indonesia setempat bagi Bank yang berkantor pusat di luar
wilayah Jabodetabek, paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja
sebelum berakhirnya jangka waktu kontrak atau masa kerja TKA.
b.
Menyampaikan dokumen administrasi yang terkini, sebagai
berikut:
1)
fotocopy paspor;
2)
fotocopy kontrak kerja/penunjukan kerja;
3)
fotocopy surat izin menetap;
4) fotocopy …
6.
4)
fotocopy surat izin mempekerjakan TKA; dan
5)
laporan realisasi pelaksanaan alih pengetahuan.
Salah satu persyaratan dalam pemanfaatan TKA sebagai Pejabat
Eksekutif dan Penasehat/Konsultan oleh Bank adalah kemampuan
penggunaan bahasa Indonesia secara memadai dalam waktu paling
lambat 1 (satu) tahun setelah yang bersangkutan menduduki jabatan
dimaksud. Dengan penguasaan bahasa Indonesia secara memadai
diharapkan TKA dimaksud dapat berkomunikasi secara baik dengan
Tenaga Kerja Indonesia sehingga dapat memperlancar proses alih
pengetahuan.
Pemenuhan penguasaan bahasa Indonesia ditunjukkan antara lain
dengan cara menyampaikan kepada Bank Indonesia Sertifikat Uji
Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) sesuai tingkat kemampuan
yang dapat dicapai oleh masing-masing TKA, yang dikeluarkan oleh
Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia,
atau bukti penguasaan berbahasa Indonesia lainnya yang dikeluarkan
oleh lembaga pendidikan/kursus bahasa Indonesia yang terdaftar di
instansi yang berwenang.
7.
Pada setiap akhir tahun, bank wajib melaporkan dalam laporan
Realisasi Rencana Bisnis Bank, realisasi pemanfaatan TKA, serta
realisasi pelatihan dan alih pengetahuan yang telah dilaksanakan.
Dalam laporan tersebut, paling kurang dicantumkan hal-hal sebagai
berikut:
a.
nama TKA;
b.
bidang tugas TKA;
c.
posisi/jabatan TKA;
d.
nama pendamping;
e. hasil …
e.
hasil evaluasi terhadap pendamping;
f.
pendidikan/Pelatihan kepada tenaga pendamping; dan
g.
lembaga penyelenggara pendidikan/pelatihan.
sebagaimana contoh dalam Lampiran 2 Surat Edaran ini.
8.
Bank Indonesia dapat membatalkan persetujuan pemanfaatan TKA
yang telah diberikan, apabila dikemudian hari ditemukan antara lain
bahwa:
a.
informasi atau dokumen yang diberikan Bank tidak benar atau
palsu;
b.
yang bersangkutan dinyatakan bersalah melakukan tindak pidana
yang telah memperoleh keputusan hukum tetap; atau
c.
TKA atau Bank tidak memenuhi kewajiban sebagaimana diatur
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai Pemanfaatan TKA
dan Program Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan setelah
persetujuan diberikan oleh Bank Indonesia.
9.
Dalam hal diperlukan, Bank dapat mengajukan permohonan kepada
Bank Indonesia untuk meminta pengecualian atas pemanfaatan TKA di
luar bidang-bidang tugas yang telah ditetapkan dalam Surat Edaran
Bank Indonesia dan/atau meminta pengecualian atas jabatan tertentu
selain jabatan-jabatan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Bank
Indonesia.
10. Bank Indonesia akan mempertimbangkan permohonan sebagaimana
dimaksud pada butir III.9. dengan memperhatikan, antara lain:
a.
kebutuhan Bank;
b.
ketersediaan dan kemampuan Tenaga Kerja Indonesia;
c.
pemenuhan kriteria yang dipersyaratkan dalam PBI;
d. upaya …
d.
upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Bank dalam mencari
Tenaga Kerja Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tersebut;
dan/atau
e.
upaya-upaya Bank dalam meningkatkan kemampuan dan
keahlian Tenaga Kerja Indonesia di internal Bank, termasuk
misalnya program peningkatan kemampuan SDM dalam bentuk
pengiriman TKI untuk ditempatkan di Kantor Pusat/Cabang Bank
atau kelompok usahanya di luar negeri.
11. Salah satu kriteria yang dipersyaratkan dalam PBI sebagaimana
dimaksud pada butir III.10.c. di atas antara lain adalah apabila TKA
tidak dimanfaatkan maka Bank akan menghadapi risiko kerugian yang
cukup signifikan atau berkurangnya potensi keuntungan baik secara
finansial maupun non finansial. Hal ini dapat terjadi misalnya dalam
penggunaan TKA sebagai Tenaga Ahli untuk mengatasi kerusakan
sarana Teknologi Sistem Informasi bank, dimana Tenaga Ahli
dimaksud tidak tersedia di Indonesia. Sementara, apabila kerusakan
tidak segera diatasi, maka bank akan menghadapi risiko kerugian yang
cukup signifikan, baik secara finansial maupun non-finansial, seperti
berkurangnya jumlah nasabah, atau hilangnya kepercayaan nasabah
karena Teknologi Sistem Informasi yang sering bermasalah.
12. Jangka waktu pemanfaatan TKA untuk jabatan tertentu selain
jabatan-jabatan yang telah ditetapkan dalam PBI, sebagaimana
dimaksud pada butir III.9. di atas, adalah paling lama 1 (satu) tahun.
Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang paling banyak 2 (dua) kali,
masing-masing paling lama 1 (satu) tahun. Dalam hal ini,
Bank harus menyampaikan permohonan terlebih dahulu kepada Bank
Indonesia …
Indonesia untuk memperoleh persetujuan perpanjangan. Dalam hal
bank telah merencanakan sejak awal untuk memanfaatkan TKA
dimaksud melebihi jangka waktu 1 (satu) tahun, maka pada saat bank
menyampaikan permohonan pengecualian atas jabatan tertentu
dimaksud, dapat disertai pula dengan permohonan persetujuan untuk
perpanjangan yang pertama kalinya paling lama 1 (satu) tahun.
Ketentuan tersebut tidak meniadakan kewajiban bank untuk tetap
memenuhi tata cara dan prosedur perizinan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku yang diatur oleh Departemen
Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta instansi terkait lainnya.
13. Permohonan sebagaimana dimaksud pada butir III.9. dan butir III.12.
diajukan oleh Bank kepada Bank Indonesia
c.q. Direktorat
Pengawasan Bank terkait bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah
Jabodetabek, atau Kantor Bank Indonesia setempat bagi Bank yang
berkantor pusat di luar wilayah Jabodetabek, dengan dilampiri
dokumen administrasi sebagai berikut:
a.
alasan permohonan pengecualian dan/atau perpanjangan;
b.
bagi Pejabat Eksekutif, dokumen sebagaimana dipersyaratkan
pada butir III.3.b.1);
c.
bagi
Tenaga
Ahli/Konsultan,
dokumen
sebagaimana
dipersyaratkan pada butir III.3.c.1).
IV. PELAKSANAAN PROGRAM ALIH PENGETAHUAN
1.
Sebagaimana diatur dalam PBI, Bank yang menggunakan TKA
sebagai Pejabat Eksekutif, Tenaga Ahli/Konsultan dan/atau jabatan
lainnya berdasarkan persetujuan Bank Indonesia, wajib menunjuk
paling …
paling kurang 2 (dua) orang Tenaga Kerja Indonesia sebagai Tenaga
Pendamping selama menjalankan tugasnya, melakukan pendidikan
dan pelatihan kerja bagi Tenaga Pendamping sesuai dengan kualifikasi
jabatan yang diduduki oleh TKA, dan menjamin terlaksananya
pelatihan atau pengajaran oleh TKA terutama kepada pegawai Bank.
Selain kepada Pegawai bank, pelatihan dan pengajaran dimaksud juga
dapat dilakukan kepada pelajar/mahasiswa, dan/atau masyarakat
umum.
2.
Pelaksanaan alih pengetahuan dilakukan melalui
pelatihan atau
pengajaran oleh TKA terutama kepada pegawai Bank. Pelaksanaan
pelatihan atau pengajaran ini dapat dilakukan melalui seminar,
training, kursus pendek, perkuliahan atau program alih pengetahuan
lainnya melalui tatap muka secara langsung dengan peserta pelatihan
atau pengajaran. Pelatihan atau pengajaran dapat diselenggarakan oleh
pihak intern maupun ekstern Bank.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan atau pengajaran ini dilaporkan dalam
Laporan Realisasi Rencana Bisnis Bank sebagaimana dimaksud dalam
Lampiran 3, yang paling kurang mencakup:
a.
nama TKA;
b.
waktu dan lokasi pelaksanaan kegiatan;
c.
jumlah peserta;
d.
jangka waktu kegiatan;
e.
materi kegiatan; dan
f.
foto kegiatan.
Untuk keperluan pemeriksaan oleh Bank Indonesia, Bank harus
menatausahakan dokumen-dokumen terkait dengan pelatihan tersebut,
termasuk …
termasuk mengenai hardcopy dan softcopy materi pelatihan, foto-foto
kegiatan, copy daftar hadir peserta, dan informasi atau bukti-bukti
pendukung lainnya mengenai realisasi kegiatan pelatihan tersebut.
3.
Bank wajib memenuhi ketentuan terkait pengembangan sumber daya
manusia di bidang perbankan sesuai ketentuan yang berlaku.
Pemenuhan ketentuan tersebut dapat dijadikan salah satu pertimbangan
Bank
Indonesia
dalam
memberikan
persetujuan
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 16
sebagaimana
PBI tentang
Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih Pengetahuan di
Sektor Perbankan.
V.
KETENTUAN PERALIHAN
Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing oleh Bank yang telah dilakukan sebelum
berlakunya PBI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1) PBI
No. 9/8/PBI/2007 tanggal 13 Juni 2007, mencakup jabatan dan termasuk
komposisi jabatannya, dengan masa peralihan sampai dengan berakhirnya
kontrak atau masa jabatan Tenaga Kerja Asing tersebut dengan jangka
waktu paling lama 3 (tiga) tahun sejak berlakunya PBI. Termasuk dalam
pengertian Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing tersebut di atas adalah apabila
Bank telah menetapkan Pengurus atau calon Pengurus, dan telah
mengajukan permohonan persetujuannya kepada Bank Indonesia namun
Bank Indonesia belum mengeluarkan persetujuan karena yang bersangkutan
masih dalam proses fit and proper test.
Ketentuan dalam Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku sejak
tanggal 19 November 2007.
Agar …
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat
Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Demikian agar Saudara maklum.
BANK INDONESIA
MULIAMAN D. HADAD
DEPUTI GUBERNUR