Peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam mencetak wirausahawan.

PERAN MANDIRI ENTREPRENEUR CENTER (MEC)
SURABAYA DALAM MENCETAK WIRAUSAHAWAN

SKRIPSI

Oleh:
ALDI KHUSMUFA NUR IMAN
NIM: C94213169

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SURABAYA
2017

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, yang bertanda tangan di
bawah ini, saya:
Nama
NIM

Fakultas/Jurusan
E-mail address

: Aldi Khusmufa Nur Iman
: C94213169
: Ekonomi dan Bisnis Islam / Ekonomi Syariah
: aldikhusmufa@gmail.com

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif atas
karya ilmiah :
Sk Skripsi
Tesis
Disertasi
Lain-lain
(……………………………)
yang berjudul :
PERAN MANDIRI ENTREPRENEUR CENTER (MEC) SURABAYA
DALAM MENCETAK WIRAUSAHAWAN
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti NonEkslusif ini Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),

mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di Internet atau media
lain secara fulltext untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan atau penerbit
yang bersangkutan.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, segala bentuk tuntutan hukum yang
timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Surabaya, 02 Mei 2017
Penulis

(Aldi Khusmufa Nur Iman)
nama terang dan tanda tangan

ABSTRAK

Skripsi yang berjudul “Peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya
dalam mencetak wirausahawan” ini merupakan hasil penelitian kualitatif yang
bertujuan menjawab pertanyaan tentang bagaimana peran Mandiri Entrepreneur
Center (MEC) Surabaya dalam mencetak wirausahawan dan proses apa saja yang

mendukung dan menghambat Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya
dalam mencetak wirausahawan.
Metodologi penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif
deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi dan
wawancara secara langsung dengan informan, dalam penelitian ini yaitu pihak
manajemen Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran yang dilakukan Mandiri
Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam mencetak wirausahawan yaitu
dengan menjalankan pendidikan kewirausahaan yang mengajarkan teori dan
praktik secara langsung. Hal ini ditunjukan dengan beberapa program
kewirausahaan antara lain Entrepreneur Camp, Entrepreneur Session,
Entrepreneur Motivation dan Entrepreneur Challenge. Selain itu pihak
manajemen juga sangat totalitas dalam mendidik peserta didik baik menjadi
pribadi yang mandiri ataupun menjadi wirausahawan. Sedangkan untuk proses
yang mendukung Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam mencetak
wirausahawan diantaranya adalah fasilitas sarana dan prasarana, support dari
beberapa pihak seperti manajemen, pengajar dan warga sekitar, selain itu ada
pula faktor pendukung utama yaitu karakter dan kemauan dari dalam diri peserta
didik serta orang tua. Namun karakter dari dalam diri peserta didik dan juga
orang tua bisa menjadi faktor penghambat pula, jika kemauan dari dalam diri

peserta didik dirasa kurang serta tidak adanya dukungan dari orang tua
Sejalan dengan hasil penelitian diatas, maka saran yang dapat menjadi bahan
masukan pada Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya yaitu sebaiknya
memperpanjang masa pendidikan serta program-program yang diterapkan lebih
diintensifkan lagi seperti adanya coaching atau pendampingan setelah lulus bagi
peserta didik, agar ilmu kewirausahaan yang didapat pesera didik lebih maksimal.
Selain itu pihak Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya juga sebaiknya
mengumpulkan para orang tua atau wali murid, guna memberikan sosialisasi dan
edukasi kepada para orang tua tentang dunia kewirausahaan. Sehingga para orang
tua dapat memberikan dukungan kepada peserta didik untuk menjadi
wirausahawan.

v

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM.......................................................................................


i

PERNYATAAN KEASLIAN .......................................................................

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................

iii

PENGESAHAN ...........................................................................................

iv

ABSTRAK ...................................................................................................

v

KATA PENGANTAR .................................................................................


vi

DAFTAR ISI ................................................................................................

viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

xi

DAFTAR TRANSLITERASI .......................................................................

xii

BAB I


PENDAHULUAN..................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................

1

B. Identifikasi dan Batasan Masalah ...................................

8

C. Rumusan Masalah ...........................................................

10

D. Kajian Pustaka ................................................................

10


E. Tujuan Penelitian.............................................................

16

F.

Kegunaan Hasil Penelitian ..............................................

16

G. Definisi Konseptual .........................................................

17

H. Metode Penelitian ...........................................................

18

I.


Sistematika Pembahasan..................................................

21

KERANGKA TEORITIS .......................................................

23

A. Konsep Kewirausahaan ...................................................

23

B. Pendidikan Kewirausahaan ..............................................

38

BAB II

viii


digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III

DATA PENELITIAN.............................................................

51

A. Gambaran Umum Mandiri Entrepreneur Center ............

51

B. Peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya
dalam Mencetak Wirausahawan ......................................

55

C. Proses yang Mendukung dan Menghambat Mandiri

Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam Mencetak


BAB IV

Wirausahawan.................................................................

64

ANALISIS DATA .................................................................

70

A. Analisis Peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC)
Surabaya dalam Mencetak Wirausahawan .......................

70

B. Analisis Proses yang Mendukung dan Menghambat
Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam
Mencetak Wirausahawan.................................................

83

PENUTUP.............................................................................

91

A. Kesimpulan ......................................................................

91

B. Saran ...............................................................................

92

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

93

BAB V

LAMPIRAN

ix

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persoalan pengangguran dan kemiskinan merupakan persoalan yang
multidimensional, tidak hanya persoalan ekonomi semata melainkan juga
persoalan sosial, budaya dan politik. Masalah pengangguran masih
merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini dan
beberapa tahun ke depan.
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia bulan
Februari dan Agustus 2010-2015
Februari
7,41%
6,96%
6,37%
5,88%
5,70%
5,81%

2010
2011
2012
2013
2014
2015

Agustus
7,14%
7,48%
6,13%
6,17%
5,94%
6,18%

Sumber : BPS (2016).1
8,00
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
-

2010

2011

2012

2013

2014

Agustus

Februari

Agustus

Februari

Agustus

Februari

Agustus

Februari

Agustus

Februari

Agustus

Februari

Series1

2015

1

Badan Pusat Statistika, “Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia”, https://www.bps.go.id/
linkTabelStatis/view/id/981, diakses, 06/09/16, 19:50 WIB.

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2
Dari Tabel 1.1 tingkat pengangguran tertinggi di Indonesia yaitu pada bulan
Agustus Tahun 2011, Baru mulai Tahun 2012 sampai Februari 2013 terjadi
sedikit penurunan. Namun pada bulan Agustus Tahun 2015 masih mencapai
6,18%.
Di Indonesia angka pengangguran terbanyak justru diciptakan oleh
kelompok

terdidik. Purwaka mengutip pendapat Todaro & Smith

memperkirakan pengangguran di negara-negara sedang berkembang pada
umumnya didominasi oleh pengangguran usia muda dan pengangguran
berpendidikan.2
Tabel 1.2
Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2010
2011
2012
2013
2014
2015

Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
Agustus

Sumber : BPS (2016).3

Akademi/Diploma

Universitas

538.186
443.222
469.009
276.816
258.385
200.028
197.270
185.103
195.258
193.517
254.312
251.541

820.020
710.128
635.442
543.216
553.206
445.836
425.042
434.185
398.298
495.143
565.402
653.586

Dari Tabel 1.2, data terakhir menunjukkan bahwa jumlah penganggur
terdidik yang telah menamatkan pendidikan diploma dan sarjana bulan

2

Purwaka Hari Prihanto, “Tren dan Determinan Pengangguran Terdidik di Provinsi Jambi”,
Jurnal Paradigma Ekonomi, No. 5 Vol 1 (April, 2012), 23.
3

Badan Pusat Statistika,“Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan”,https://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/972, diakses pada 06/09/16, 20:40
WIB

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3
Agustus
penganggur

2015 mencapai 905.127 orang. Dari data tersebut jumlah
terdidik meningkat

drastis. Penganggur

terdidik tercatat

mencapai 905.127 pada bulan Agustus 2015, yang sebelumnya pada bulan
Agustus 2014 hanya mencapai 688.660 orang.
Problematika ini selayaknya memperoleh perhatian yang serius, sebab
masalah pengangguran terbuka dan berpendidikan ini berdampak pada
merosotnya daya beli dan menurunnya produktivitas masyarakat. Mengingat
demikian besar dampak negatif pengangguran, maka setiap negara berusaha
keras untuk menekan serendah mungkin pengangguran yang terjadi. Untuk
mengatasi pengangguran tersebut dapat dilakukan secara langsung dan tidak
langsung. Untuk mengatasi pengangguran secara langsung, pemerintah dapat
langsung membuka lapangan kerja baik di bidang pemerintahan maupun
perekonomian serta menciptakan proyek padat karya. Sedangkan cara tidak
langsung memberikan bekal pengetahuan, keterampilan serta menumbuhkan
sikap kewirausahaan pada para pencari kerja melalui pengembangan
kewirausahaan.4
Menurut Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan
Kewirausahaan (GNMMK), yang dimaksud kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau
kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan
acara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh
4

Sukidjo, “Peran Kewirausahaan dalam mengatasi Pengangguran di Indonesia”, Jurnal Economia,
No. 1 Vol 1 (Agustus, 2005), 23.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4
keuntungan yang lebih besar. Dengan kata lain untuk mengatasi
pengangguran perlu ditanamkan sikap mental wirausaha.5
Wirausaha juga sangat diperlukan karena perannya dalam mewujudkan
kualitas diri masyarakat dan bangsa, dengan adanya wirausahawan dapat
mengatasi berbagai problematika pembangunan ekonomi nasional seperti
masalah

pengentasan

kemiskinan,

tingginya

jumlah

pengangguran,

rendahnya daya beli, sulitnya penciptaan lapangan usaha dan lapangan kerja,
serta peningkatan pertumbuhan ekonomi. Banyak Negara-negara yang telah
berhasil maju dan juga berhasil dalam meningkatkan kemakmuran rakyatnya
seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Singapura, Amerika Serikat, Kanada,
Negara-negara Eropa Barat, Australia, Inggris, dan lain sebagainya, salah
satu utamanya adalah karena Negara-negara tersebut memiliki banyak
wirausahawan. Menurut David McClelland bahwa salah satu syarat suatu
negara untuk mencapai tingkat kemakmuran diperlukan 2% entrepreneur
(wirausaha) dari jumlah penduduknya.6
Dalam perspektif sejarah Islam kegiatan kewirausahaan juga telah
dilakukan sejak pada masa Nabi Adam. Dua anak Nabi Adam, Habil dan
Qobil, di mana Habil ditugaskan untuk bertanggung jawab untuk
mengembangkan seektor pertanian dan Qobil bertanggung jawab untuk
mengembangkan sektor peternakan (kehewanan). Sejarah Islam juga
mencatat bahwa
5

sebagian terbesar dari para nabi (termasuk Nabi

GNMMK dalam Sukidjo, “Peran Kewirausahaan dalam mengatasi Pengangguran di Indonesia”,

Jurnal Economia, No. 1 Vol 1 (Agustus, 2005),24.
6

David McClelland dalam Heflin Frinces, “Pentingnya Profesi Wirausaha di Indonesia ”, Jurnal

Ekonomi dan Pendidikan, No.1 Vol 7 (April, 2010),36.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5
Muhammad saw) terlibat dalam kegiatan

kewirausahaan pada tingkat

domestik dan internasional.7 Selain itu Nabi Muhammad juga sangat
menganjurkan umatnya untuk berbisnis (berdagang), karena dengan berbisnis
atau berwirausaha dapat menimbulkan kemandirian dan kesejahteraan bagi
keluarga.8 Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda :

ِ ِ
‫ اَي‬: ‫ص لى اهُ َع لَْي ِه َو َس ل َم ُسئِ َل‬
َ َ‫َع ْن ِرف‬
َ ‫اعةَ بْ َن َراف ٍع َرض َي اهُ َع ْنهُ اَن النبِي‬
ِِ
‫َ ْي ٍع َ ْب‬
,,‫َ ُلْوٍر‬
َ َ ُ َ‫اْل َ ْ ِ اَ ْي‬
َ‫ َع َ ُل الل ُ ِل بِيَ َوُ ل ب‬,,‫اا‬
َ‫ص َ هُ اْل َ ا ِ ُم‬
َ ‫َ ُار َو‬
َ‫ُ َرَوا ُ اْلب‬

Dari Rifa’ah bin Rafi’ r.a., bahwasannya Rasulullah SAW pernah
ditanya: “Pekerjaan apakah yang paling baik?” Beliau menjawab:
“Pekerjaan seseorang dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli
yang baik.” (HR. Al Bazzar dan dianggap Sahih menurut hakim).9
hadits di atas adalah hadits yang menyatakan bahwa kerja dengan tangannya
sendiri atau wirausaha adalah pekerjaan yang paling baik, nilainya lebih
tinggi dibandingkan dengan profesi atau jenis pekerjaan yang lain.
Oleh sebab itu merubah mindset atau pola pikir pemuda untuk
berwirausaha sangatlah penting. Karena hampir sebagian besar lulusan
diploma dan sarjana berorientasi mencari kerja, belum ditambah dengan
lulusan tahun sebelumnya yang jumlahnya jutaan dan masih belum
mendapatkan pekerjaan. Hal ini bisa diibaratkan seperti sebuah kolam ikan
(pasar tenaga kerja) yang sudah penuh dengan jutaan ikan dengan makanan

7

Ibid.,50.
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing (Bandung: Mizan,
2006),46.
9
Al Hafidh Ibnu Hajar Al Asqalani, Terjemah Bulughul Maram, (Jakarta: Pustaka Amani,
1995),303.

8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6
(kebutuhan tenaga kerja) yang sedikit tetapi setiap tahunnya dimasukkan
ikan (pencari kerja) yang baru.10
Untuk merubah mindset

para

pemuda yang

selama

ini hanya

berminat sebagai pencari kerja (job seeker) dari pada menjadi pencipta
lapangan kerja (job creator) dibutuhkan cara pandang baru tentang dunia
wirausahawan, cara berfikir pemuda perlu dibuka untuk mengetahui manfaat
penting menjadi entrepreneur atau wirausahawan. Jangan sampai ketekunan
belajar di sekolah atau perguruan tinggi hanya mengarah pada satu target
yaitu mencari kerja saja, karena begitu sulit mendapat pekerjaan akhirnya
‘dipaksa’ menjadi wirausahawan.11
Oleh karena itu dibutuhkan bekal, pengembangan dan pelatihan
kewirausahaan berbasis soft skill, agar kualitas yang diharapkan tidak hanya
dari segi teknis saja (hard skill). Karena seorang wirausaha tidak mungkin
sukses tanpa mempunyai keterampilan soft skill, keterampilan teknis justru
bisa diperoleh dengan merekrut orang yang ahli.12 Berdasarkan penelitian di
Harvard University Amerika Serikat, “ternyata kesuksesan seseorang tidak
ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard

skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain ( soft

10

Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta: Erlangga, 2011), 7.
Ibid.,6.
12
Bambang Wahyudiono, Ranking 1st Bukan Segalanya, (Jakarta: Penebar Swadaya Grup,
2012),175
11

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

skill). Hasil penelitian mengungkapkan, kesuksesan ditentukan oleh hard
skills sekitar 20% dan sisanya 80% oleh soft skills”.13
Dalam hal pelatihan kewirausahaan, Yayasan Yatim Mandiri memiliki
sebuah program pelatihan wirausaha khusus untuk anak-anak yatim.
Yayasan Yatim Mandiri merupakan lembaga nirlaba yang fokus pada upaya
memandirikan anak yatim dan dhuafa melalui pengelolaan dana zakat, infaq,
sedekah, wakaf dan lainnya14. program yang dijalankan di Yayasan Yatim
Mandiri tesebut berupa Mandiri Entrepreneur Center (MEC). Mandiri

Entrepreneur Center (MEC) merupakan program pendidikan dan pelatihan
vokasi untuk anak yatim lulusan SMA atau sederajat. Keunikan dari Mandiri

Entrepreneur Center (MEC) dibandingkan dengan lembaga pelatihan
kewirausahaan lainnya terletak pada peserta didiknya, Mandiri Entrepreneur

Center (MEC) berfokus pada melatih anak-anak yatim agar mampu menjadi
pribadi yang mandiri sesuai dengan visi Yayasan Yatim Mandiri “menjadi
lembaga terpercaya dalam membangun kemandirian yatim”.
Mandiri Entrepreneur Center (MEC) ini juga bertujuan untuk
memberikan keterampilan dan pengetahuan khusus, guna mencetak ahli
dibidangnya yang memiliki karakter pribadi muslim yang jujur, amanah dan

13

Ali dalam Yuli Choirul Umah, “Pengembangan Pendidikan Soft Skills Entrepreneurship di
Perguruan Tinggi Islam (Studi Kasus di LPKBI UIN Sunan Ampel Surabaya)” (Tesis—UIN
Sunan Ampel, Surabaya, 2015), 2.
14
Yatim Mandiri,“Tentang Yatim Mandiri”, http://yatimmandiri.org/page/tentang-yatimmandiri.html, diakses pada 03/09/16, 15:30 WIB

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8
profesional agar mampu menjadi wirausaha yang mandiri15 serta sebagai
bekal anak-anak yatim dalam membagun mindset menjadi seorang
wirausahawan. Tidak hanya itu banyak dari alumni Mandiri Entrepreneur

Center (MEC) ini yang sudah mendirikan usaha mandiri salah satunya
Mochmmad Ibnu Hajar Pemilik CV. Al Hasan Sejahterah yang bergerak di
bidang jasa tour anda travel, ada juga alumni pemilik usaha produk jersey
bola, pemilik usaha jasa pembuatan web, pemilik usaha jasa servis komputer
atau peralatan elektronik, pemilik usaha konveksi hingga pengusaha ternak
ayam.16 Oleh karena itu didalam proses pelatihan yang dilajankan Mandiri

Entrepreneur Center (MEC) pasti terdapat beberapa faktor pendukung
sehingga beberapa alumni dapat mendirikan usaha mandiri. Namun tidak
dipungkiri pasti terdapat faktor penghambat pula dalam mencetak peserta
didik yatim menjadi wirausahawan. Maka berdasarkan deskripsi diatas dan
latar belakang inilah peniliti tertarik untuk meneliti lebih dalam mengenai
bagaimana “Peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam
Mencetak Wirausahawan”

B. Identifikasi Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi
masalah dan batasannya sebagai berikut :
1. Identifikasi Masalah

15

Yayasan Yatim Mandiri, Foundation Profile, (Surabaya: Yatim Mandiri),15.
Yatim Mandiri,“Naik Kelas”, http://yatimmandiri.org/category/naik-kelas/, diakses pada
03/10/16, 13:30 WIB
16

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9
a. Masalah pengangguran dari tahun ke tahun mengalami fluktuatif
b. Masalah pengangguran

terbanyak

diciptakan

oleh

kelompok

terdidik
c. Problematika pengangguran perlu mendapatkan solusi
d. Pentingnya wirausaha di dalam pembangunan ekonomi sebuah
Negara.
e. Merubah Mindset atau pola pikir pemuda dari Job Seeker menjadi

Job Creator untuk mengurangi angka pengangguran
f. Pentingnya soft skill sebagai pembentukan karakter
g. Mencetak wirausahawan melalui Mandiri Entrepreneur Center
(MEC) yang berkaitan dengan kemandirian anak-anak yatim
h. Faktor pendukung dan penghambat Mandiri Entrepreneur Center
(MEC) dalam prosesnya mencetak peserta didik yatim menjadi
wirausahawan.
2. Batasan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah diatas, maka dilakukan
pembatasan masalah agar penelitian ini terarah dan terfokus. Penelitian
ini lebih difokuskan pada peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC)
Surabaya, serta proses yang mendukung dan menghambat dalam
mencetak peserta didik yatim menjadi wirausahawan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan dan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh
peneliti maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1.

Bagaimana peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam
mencetak wirausahawan?

2.

Proses apa saja yang mendukung dan menghambat Mandiri Entrepreneur

Center (MEC) Surabaya dalam mencetak wirausahawan?

D. Kajian Pustaka
Untuk

menghindari

kesalahpahaman

dan

untuk

memperjelas

permasalahan yang peneliti angkat, maka diperlukan kajian pustaka. Kajian
Pustaka adalah deskripsi ringkas tentang kajian/penelitian yang sudah pernah
dilakukan di seputar masalah yang akan diteliti sehingga terlihat jelas bahwa
kajian yang akan dilakukan ini tidak merupakan pengulangan atau duplikasi
dari kajian/penelitian yang telah ada. Berdasarkan deskripsi tersebut, posisi
penelitian yang akan dilakukan harus dijelaskan.17 Penelitian yang peneliti
lakukan ini berjudul “Peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya
dalam mencetak wirausahawan” Penelitian ini tentu tidak lepas dari berbagai
penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai pandangan dan juga referensi.
Antara lain :

17

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya, Petunjuk Teknis Penulisan

Skripsi, 9.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11
Tabel 1.3
Penelitian Terdahulu
No.
1.

Nama
Mutimatul
Afidah
(UIN
Sunan
Ampel
Surabaya
pada Tahun
2013)

Judul
“Manajemen
Kidspreneur
Center (Pusat
Pelatihan
Kewirausahaan)
dalam
Membentuk
Jiwa
Entrepreneurshi
p pada Anak
Yatim Di
Yayasan Al
Madina
Surabaya”

Metodologi

Tujuan

Temuan

Persamaan

Perbedaan

2.

Rindang

“Pengembangan

Metodologi

Keterangan
Kualitatif
Untuk mengetahui pelaksanaan
manajemen kidspreneur center
di Yayasan Al-Madinah
Surabaya
Untuk mengetahui efektifitas
kidspreneur center dalam
membentuk jiwa
entrepreneurship anak yatim di
Yayasan Al-Madinah Surabaya
Untuk mengetahui faktor
penghambat dan pendukung
pelaksanaan manajemen
kidspreneur center dalam
membentuk jiwa
entrepreneurship anak yatim di
Yayasan Al-Madinah Surabaya
Manajemennya dapat dikatakan
masih belum efektif
Kidspreneur Center telah
mampu membentuk jiwa
entrepreneurship pada anak
yatim walaupun belum secara
optimal
Faktor pendukung yaitu
ketersediaan dana, mentor atau
tenaga pengajar program
kegatan,
Sedangkan kendala atau
hambatan yaitu sumber daya
manusia yang kurang memiliki
rasa tanggung jawab dan tidak
memahami visi misi yayasan
Al-Madina
Sama-sama meneliti lembaga
pelatihan kewirausahaan
Peneletian ini berfokus pada
mengetahui pelaksanaan
manajemen kidspreneur center
di Yayasan Al-Madinah
Surabaya, sedangkan penelitian
yang akan dilakukan berfokus
pada peran serta proses Mandiri
Entrepreneur Center Surabaya
dalam mencetak wirausahawan
Kualitatif

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12
Wiranti
(Universita
s Negeri
Semarang
pada Tahun
2013)

Keterampilan
Kewirausahaan
Melalui
Prosmart
(Program
Sekolah
Mustahik
Entrepreneur
Terpadu) di
PKPU
Semarang”

Tujuan

Temuan

Untuk mengetahui pelatihan
keterampilan kewirausahaan
melalui PROSMART (Program
Sekolah Mustahik Entrepreneur
Terpadu) di PKPU Semarang
Untuk mengetahui Faktorfaktor yang mendukung dan
menghambat pelaksanaan
pelatihan kewirausahaan
melalui PROSMART (Program
Sekolah Mustahik Entrepreneur
Terpadu) di PKPU Semarang
Untuk mengetahui
kebermanfaatan dari
pelaksanaan pelatihan\
keterampilan kewirausahaan
melalui PROSMART (Program
Sekolah Mustahik Entrepreneur
Terpadu) di PKPU Semarang
Pelaksanaan pelatihan
keterampilan yang dilakukan
terdiri dari 3 (tiga)
pelatihan yaitu teknisi
handphone, otomotif sepeda
motor dan menjahit dimulai
dari pelatihan hingga proses
penyaluran bagi yang ingin
bekerja atau pendampingan
bagi yang berwirausaha
kepada peserta pelatihan
keterampilan.
Faktor pendukung dalam
PROSMART yaitu antara lain
kebutuhan masyarakat terhadap
alternative pendidikan
terutama yang mengajarkan
keterampilan masih besar.
Faktor penghambat dalam
PROSMART ini yaitu dalam
hal pendanaan program yang
masih mengendalikan donasi
dari donator PKPU Semarang
baik individu, kelompok
maupun perusahaan, sedangkan
faktor penghambat dalam
pelaksanaan pelatihan yaitu
ketidakdispinan peserta, kuota
yang diterima terbatas, alat
yang digunakan masih sedikit,

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

Persamaan
Perbedaan

3.

Uyu
Wahyudin
pada Tahun
2012

“Pelatihan
Kewirausahaan
Berlatar
Ekokultular
untuk
Pemberdayaan
Masyarakat
Miskin
Pedesaan”

Metodologi
Tujuan

Temuan

dan studi kasus.
Kebermanfaatan PROSMART
yang dirasakan oleh peserta
pelatihan keterampilan ini
yaitu mendapatkan ilmu yang
baru, mendapat keterampilan
yang dapat memacu peserta
pelatihan keterampilan untuk
semangat membuka usaha
sendiri
Meneliti tentang peran serta
program pelatihan
kewirausahaan.
Penelitian ini berfokus pada
mengetahui pelatihan
keterampilan kewirausahaan
melalui PROSMART (Program
Sekolah Mustahik Entrepreneur
Terpadu) di PKPU Semarang,
sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti berfokus
pada Peran Mandiri
Entrepreneur Center Surabaya
Kualitatif & Kuantitatif
Tujuan penelitian ini adalah
tersedianya model pelatihan
kewirausahaan berlatar
budaya lokal untuk
pemberdayaan masyarakat
miskin di perdesaan
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa model pelatihan
kewirausahaan berlatar
ekokultural untuk
pemberdayaaan masyarakat
miskin di perdesaan seyogianya
berfokus pada pembentukan
pola pikir masyarakat dari
pekerja menjadi pencipta
pekerjaan. Substansi materi
harus terkait dengan ekosistem
dan unsure budaya yang lekat
dengan masyarakat. Media
belajarnya memanfaatkan
gambar dan simbol yang
terkait dengan budaya Sunda.
Kurikulum, bahan ajar,
strategi dan media pelatihan
sebagaimana dikembangkan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

Persamaan
Perbedaan

4.

Kosasih et
al, pada
Tahun
2011)

“Analisis

Kualitatif
Dampak
Pelatihan
Kewirausahaan
terhadap
Peningkatan
Kinerja Usaha
Ekonomi
Kerakyatan
Program
Kelompok
Belajar Usaha
(KBU) di Pusat
Kegiatan
Belajar
Masyarakat
(PKMB) “Mitra
Umat” Desa
Telukbuyung
Kecamatan
Pakis- Jaya
Kabupaten
Karawang”

Metodologi
Tujuan

Temuan

Persamaan

dalam penelitian ini berdasarkan
hasil kajian teori dan
pertimbangan pakar, secara
empirik efektif untuk
pemberdayaan masyarakat
miskindi pedesaan.
Sama-sama mengangkat topik
pelatihan kewirausahaan
Subjek yang diteliti, peneltian
ini berfokus pada tersedianya
model pelatihan kewirausahaan
berlatarbudaya lokal untuk
pemberdayaan masyarakat
miskin di perdesaan
Kualitatif
Tujuan penelitian ini adalah
untuk menggambarkan dan
menganalisis fakta dengan
interpretasi yang tepat
terhadap upaya peningkatan
ekonomi kerakyatan melalui
pelatihan kewirausahaan
program Kelompok Belajar
Usaha.
Pelatihan kewirausahaan di
KBU “Mitra Umat” ini
menekankan pada materi
pemberian keterampilan teknis
managerial, pemberian
wawasan kewirausahaan
sebagai peluang usahanya dan
meningkatkan kepercayaan diri
dalam menciptakan lapangan
kerja bagi dirinya maupun orang
lain, sesuai dengan kebutuhan
dan pengembangan
usaha kelompok itu sendiri.
Aspek pengetahuan dan
keterampilan anggota KBU
“Mitra Umat” pada umumnya
telah memahami materi-materi
yang diberikan dalam
pelatihan, sehingga hasil
pelatihan kewirausahaan bagi
anggota telah memberikan
peningkatan pengetahuan
dan keterampilannya
bertambah.
Sama-sama meneliti tentang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

Perbedaan

5.

Suratna
(UPN
Veteran
Yogyakarta
pada Tahun
2010)

“Pengembangan
Jiwa
Kewirausahaan
Mahasiswa
Melalui
Inkubator
Bisnis”

Metodologi
Tujuan

Temuan

Persamaan
Perbedaan

pelatihan kewirausahaan
Dalam penelitian ini berfokus
peningkatan kinerja usaha
ekonomi kerakyatan melalui
pelatihan kewirausahaan,
sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti berfokus
pada peran pelatihan
kewirausahaan dalam mencetak
wirausaha baru.
Kuantitatif
Untuk mengetahui perubahan
jiwa kewirausahaan setelah
mahasiswa mengikuti
pembelajaran inkubator bisnis
Untuk mengetahui perbedaan
antara penggunaan model
kontrol dengan model
pembelajaran berbasis inkubator
bisnis
Model Inkubator bisnis
memiliki efek positif yang
signifikan terhadap jiwa
kewirausahaan
Kelompok control yang
digunakan dalam penelitian ini
menunjukkan tidak adanya
peningkatan yang signifikan
dalam kurun waktu 1 bulan
sehingga semakin menegaskan
temuan yang pertama yakni
bahwa inkubator bisnis dapat
meningkatkan jiwa
kewirausahaan
Meneliti tentang kewirausahaan
melalui sebuah pelatihan atau
inkubator bisnis
Subjek yang diteliti dalam
jurnal ini adalah jiwa
kewirausahaan mahasiswa
sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti adalah
program dari lembaga pelatihan
kewirausahaan

Penelitian yang berjudul “Peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC)
Surabaya dalam Mencetak Wirausahawan” ini berbeda dengan penelitian-

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16
peneltian sebelumnya. Penelitian ini lebih fokus kepada peran dan proses
lembaga

pelatihan kewirausahaan dalam mencetak wirausaha baru

khususnya anak-anak yatim. Sedangkan penelitian sebelumnya memiliki
fokus pada pengembangan jiwa kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat
miskin pedesaan dan peningkatan ekonomi kerakyatan. Walaupun samasama menganalisis mengenai sebuah program pelatihan kewirausahaan,
namun dengan fokus yang sudah berbeda maka hasil penelitian yang
diperoleh juga akan berbeda. Lokasi penelitian juga sudah jelas berbeda,
sehingga juga akan mempengaruhi hasil peneltian.

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya
dalam mencetak wirausahawan.
2. Untuk mengetahui proses yang mendukung dan menghambat Mandiri

Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam mencetak wirausahawan.

F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang ingin dicapai dari penelitian berdasarkan latar belakang
masalah, rumusan masalah, dan tujuan penelitian dilihat dari segi teoritis dan
praktis, sebagai berikut:
1. Secara teoritis
a.

Bagi

pengembangan

ilmu

pengetahuan,

hasil

penelitian

ini

diharapkan dapat menambah informasi, sumbangan pemikiran serta

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17
sebagai bahan masukan untuk mendukung dasar teori penelitian yang
sejenis dan relevan.
b.

Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai referensi atau perbandingan
untuk penelitian-penelitian yang selanjutnya.

2. Secara praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
kepada peneliti karena menerapkan ilmu yang sudah didapat selama
di bangku kuliah sehingga dapat diaplikasikan dalam penelitian dan
menambah pengalaman serta pengetahuan tentang kewirausahaan
b. Bagi Mandiri Entrepreneur Center (MEC)
Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam
pengelolaan dan pengembangan program pelatihan wirausaha.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi atau
wawasan kepada masyarakat tentang kewirausahaan dan pentingnya
sebuah lembaga pelatihan kewirausahaan khususnya bagi anak-anak
yatim.

G. Definisi Konseptual
Untuk menghindari kekeliruan pembaca dalam memahami penelitian
dengan judul “Peran Mandiri Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18
Mencetak Wirausahawan”, maka peneliti perlu menjelaskan istilah pokok
yang menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini, antara lain :
a. Mandiri Entrepreneur Center (MEC) adalah program pendidikan dan
pelatihan vokasi untuk anak yatim lulusan SMA atau sederajat, dimana
program ini bertujuan untuk memberi keterampilan dan pengetahuan
khusus, guna mencetak ahli di bidangnya yang memiliki karakter pribadi
muslim yang jujur, amanah dan profesional agar mampu menjadi
wirausaha yang mandiri18.
b. Wirausahawan adalah seseorang yang menciptakan sebuah usaha atau
bisnis yang dihadapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk
memperoleh keuntungan dan mengembangkan bisnis dengan cara
mengenali

kesempatan

dan

memanfaatkan

sumber

daya

yang

diperlukan.19

H. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
deskriptif yaitu penelitian yang memberikan deskripsi tentang situasi
yang kompleks.20 Penelitian ini juga menggunakan studi kasus (case

study) yang merupakan bagian dari metode kualitatif yang hendak

18

Yayasan Yatim Mandiri, Opcit.,15.
Suharyadi et al, Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda , (Jakarta :
Salemba Empat, 2007),7.
20
Ariesto Hadi Sutopo & Adrianus Arief, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan Nvivo,
(Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010),2.
19

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19
mendalami suatu kasus tertentu secara mendalam dengan melibatkan
pengumpulan beraneka sumber informasi.21
2. Data yang Dikumpulkan
Data yang dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab rumusan
masalah adalah:
a.

Data primer yang dikumpulkan adalah hasil wawancara mengenai
peran atau program-program di Mandiri Entrepreneur Center (MEC)
serta kegiatan atau proses yang mendukung dan menghambat dalam
mencetak anak-anak yatim menjadi wirausahawan.

b.

Data sekunder yang dikumpulkan adalah profil Mandiri Entrepreneur

Center (MEC) serta data pendukung tentang para alumni yang
menjadi wirausahawan
3. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
yaitu:
a. Sumber primer dari penelitian ini yaitu direktur, manajer, staff
pengelola, peserta didik dan lulusan atau alumni Mandiri Entrepreneur

Center (MEC) Surabaya.
b. Sumber sekunder dari penelitian ini yaitu bagian administrasi dan
umum Mandiri Entrepreneur Center (MEC)
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik

yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data

Raco, Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya, (Jakarta :
Grasindo, 2007),49.

21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20
diantaranya adalah:
a. Teknik interview/wawancara, berarti percakapan dengan maksud
tertentu, percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewancara
yang

mengajukan

pertanyaan

dan

yang

diwawancarai

yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu.22
b. Teknik dokumentasi berarti mengumpulkan dokumen–dokumen yang
dibutuhkan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
c. Teknik observasi yaitu melakukan pengamatan untuk memperoleh
data, dengan mendengarkan, memberikan perhatian secara hati–hati
dan terperinci23.
5. Teknik Analisis Data
Teknik yang akan digunakan oleh penulis dalam menganalisis data
yang

pertama

adalah

teknik

mengumpulkan

semua

data,

pengumpulan
kemudian

data,

memilih,

dengan

cara

memilah,

dan

mengelompokkan data yang dibutuhkan sesuai dengan permasalahan yang
diangkat. Kemudian setelah data terkumpul, menggunakan teknik
penyajian data, yaitu menyajikan data yang telah terpilih baik berupa
teks. Dan yang terakhir adalah teknik penarikan kesimpulan, yaitu
menyimpulkan hasil analisis dari penelitian. Untuk mengecek keabsahan
data yang diperoleh selama peneltian, peneliti menggunakan teknik
triangulasi yaitu teknik pemeriksaan

keabsahan

data

berupa

22

Lexy. J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. 26 (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009),186.
23
Ariesto Hadi Sutopo & Adrianus Arief, Opcit.,7.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21
pengumpulan data yang lebih dari satu sumber, yang menunjukkan
informasi yang sama.24
Tujuan analisis data menggunakan teknik pengumpulan data,
penyajian data, pengolahan dan menganalisis data yang terkumpul,
hingga menarik kesimpulan ialah agar peneliti mendapat makna hubungan
variabel-variabel sehingga dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan dalam penelitian25.

I. Sistematika Pembahasan
Pada rangkaian penulisan penelitian ini menggunakan penulisan yang
sistematis, guna untuk memudahkan penulisan dan pemahaman terhadap
penelitian yang akan diteliti. Berikut uraian sistematika penelitian ini;
Bab pertama, berisi tentang pendahuluan yang memaparkan latar
belakang masalah yang mendasari penelitian ini, identifikasi masalah dan
batasan masalah yang berguna untuk membatasi permasalahan agar
pembahasan tetap pada latar belakang masalah, rumusan masalah yang
diteliti, kajian pustaka berisikan tentang penelitian terdahulu, tujuan
penelitian, definisi konseptual, metode penelitian yang diperlukan dalam
penelitian ini dan sistematika pembahasan.

Suwardi Endraswara, Metode Teori : Teknik Penelitian Kebudayaan, Ideologi, Epistemologi
dan Aplikasi (Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2006),112.
25
Ariesto Hadi Sutopo & Adrianus Arief, Opcit.,8.
24

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22
Bab kedua, berisi landasan teori yang menjelaskan tentang konsep
kewirausahaan termasuk kewirausahaan dalam Islam dan pendidikan
kewirausahaan. Hal ini merupakan studi literatur dari berbagai referensi.
Bagian ketiga, berisikan data penelitian memuat deskripsi data yang
berkenaan dengan variabel yang diteliti secara obyektif. Bab ini terbagi atas
tiga sub bab, sub bab pertama meliputi gambaran Mandiri Entrepreneur

Center (MEC) secara umum. Sub bab kedua meliputi peran Mandiri
Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam mencetak wirausahawan, serta
sub bab ketiga meliputi proses yang mendukung dan menghambat Mandiri

Entrepreneur Center (MEC) Surabaya dalam mencetak wirausahawan.
Bagian keempat, berisi analisis hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti yang mengacu pada rumusan masalah. Pertama mengenai peran
Mandiri

Entrepreneur

Center

(MEC)

Surabaya

dalam

mencetak

wirausahawan. Kedua mengenai proses yang mendukung dan menghambat
Mandiri

Entrepreneur

Center

(MEC)

Surabaya

dalam

mencetak

wirausahawan.
Bagian kelima merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari
bahasan pokok-pokok yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya dan
saran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KERANGKA TEORITIS
A. Konsep Kewirausahaan
1.

Pengertian Kewirausahaan dan Wirausaha
Istilah

kewirausahaan

merupakan

padanan

kata

dari

entrepreneurship dalam bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri
sebenarnya berasal dari bahasa perancis yaitu ‘entreprende’ yang
berarti petualang, pencipta dan pengelola usaha. Yuyun Wirasamita
menyatakan bahwa kewirausahaan dan wirausaha merupakan faktor
produksi aktif yang dapat menggerakkan dan memanfaatkan sumber
daya lainnya seperti sumber daya alam, modal dan teknologi, sehingga
dapat mencipatakan kekayaan dan kemakmuran melalui penciptaan
lapangan kerja, penghasilan dan produk yang diperlukan masyarakat.1
Faktor yang mempengaruhi tindakan kewirausahaan yaitu hak milik

(property raight), kemampuan (competency), dan lingkungan eksternal
(environment).
Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entrepreneur) adalah
mereka

yang

mendirikan,

mengelola,

mengembangkan,

dan

melembagakan perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka
yang dapat menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya.
Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai

1

Yuyun Wirasamita dalam Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, Kewirausahaan : Pendekatan
Karakteristik Wirausahawan Sukses, (Jakarta: Kencana, 2010), 13.

23

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24
kemampuan normal, dapat menjadi wirausaha asal mau dan
mempunyai kesempatan untuk belajar dan berusaha.2
Menurut

Drucker,

1985

dalam

bukunya

Innovation

and

Entrepreneurship mengemukakan perkembangan teori kewirausahaan
menjadi tiga tahapan :
a.

Teori yang mengutamakan peluang usaha. teori ini disebut teori
ekonomi, yaitu wirausaha akan muncul dan berkembang apabila
ada peluang ekonomi

b.

Teori yang mengutamakan tanggapan orang terhadap peluang,
yakni, teori Sosiologi, yang mencoba
beberapa kelompok

sosial

menerangkan

menunjukkan

mengapa

tanggapan yang

berbeda terhadap peluang usaha dan teori Psikologi yang
mencoba

menjawab

karakateristik

perorangan

yang

membedakan wirausaha dan bukan wirausaha serta karakteristik
perorangan yang membedakan wirausaha berhasil dan tidak
berhasil dan
c.

Teori yang mengutamakan hubungan antara perilaku wirausaha
dengan hasilnya. Disebut dengan teori perilaku, yaitu yang
mencoba memahami pola perilaku wirausaha. Kewirausahaan
dapat dipelajari dan dikuasai, karena kewirausahaan bisa
merupakan pilihan kerja, pilihan karir.

2

Ibid.,17.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25
Dari ketiga teori diatas, mitos/kepercayaan bahwa “orang
Indonesia itu

tidak dapat menjadi wirausaha

dan tidak dapat

menjadi manajer” dapat diruntuhkan, karena semua kegiatan dapat
dipelajari, dilatihkan,

dan

dapat

dikuasai.

Ciri-ciri seorang

wirausaha meliputi : memiliki rasa percaya diri dan mampu
bersikap
pemimpin,

positif terhadap

diri

memiliki inisiatif,

dan

lingkungannya,

berperilaku kreatif

berperilaku

dan inovatif,

mampu bekerja keras, berpandangan luas dan memiliki visi ke
depan, berani mengambil risiko yang diperhitungkan, dan tanggap
terhadap saran dan kritik. Ciri tersebut dapat diwujudkan dalam
berbagai kemampuan seperti dalam memilih jenis usaha, mengelola
produksi, mengembangkan
keuangan

dan

kelompok usaha,
2.

pemasaran,

meningkatkan pengelolaan

permodalan, mengorganisasikan

dan mengelola

dan mengembangkan jalinan kemitraan usaha.3

Pendorong Kewirausahaan
Kewirausahaan muncul dipicu oleh kondisi wirausaha (internal),
keluarga, komunitas, bangsa maupun kondisi suatu Negara. Ada
beberapa faktor yang mendorong kewirausahaan :
a. Wirausahawan sebagai pahlawan.
Seorang yang sudah memiliki tanggung jawab sendiri, keluarga
dan masyarakat pada umumnya akan terdorong untuk melakukan

Drucker dalam Suci Purwandari, “Studi Kajian Faktor Pendorong Minat Mahasiswa Program
Studi Teknik Mesin Otomotif Politeknik Indonesia Surakarta Untuk Berwirausaha”, Jurnal
Sainstech Politeknik Indonesia Surakarta, No. 2 Vol 1 (2014), 3-4
3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26
peningkatan nilai kehidupan. Desakan dan kemampuan dalam diri
wirausaha untuk mampu menghidupi diri sendiri, keluarga,
karyawan dan peran aktif didalam masyarakat akan memunculkan
kebanggaan dalam dii wirausaha. Keinginan untuk menjadi pionir
dalam bidang tertentu akan mendorong munculnya wirausaha.
b. Pendidikan Kewirausahaan
Pergeseran mitos “entrepreneurs are born, not made” ke:

entrepreneurs has a disciplines, model, processes and can be
learned” menunjukkan bahwa kewirausahaan mampu dipelajari dan
dipraktikan tanpa wirausaha tersebut berasal dari keturunan seorang
wirausaha. Munculnya beberapa institusi pendidikan yang berfokus
atau berkonsentrasi pada ilmu kewirausahaan merupakan bukti
minat masyarakat terhadap kewirausahaan.
Soemanto (2002) mengatakan bahwa satu-satu-nya perjuangan
atau cara untuk mewujudkan manusia yang mempunyai moral,
sikap, dan keterampilan wirausaha adalah dengan pendidikan.
Pendidikan membuat wawasan individu menjadi lebih percaya diri,
bisa

memilih,

dan

mengambil

keputusan

yang

tepat,

meningkatkan kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter,
intelektual, serta peningkatan.4
c. Faktor ekonomi dan kependudukan.

Soemanto dalam Rosmiati et al, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha Mahasiswa”, Jurnal
Manajemen dan Kewirausahaan, No. 1 Vol 17 (Maret, 2015), 22.

4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27
Berkembangnya sikap kemandirian dan perbaikan ekonomi
secara umum akan menggerakan wirausaha dalam menghasilkan
barang maupun jasa yang dibutuhkan masyarakat. Pada masa kini
dan mendatang tidak ada batasan dalam berusaha, tidak peduli jenis
kelamin, umur, ras status sosial, siapapun dapat sukses apabila
mereka mampu berusaha dan sukses dengan baik dengan memiliki
usaha
d. Pergeseran ke ekonomi jasa
Kemajuan dibidang produksi barang memiliki kecenderungan
naiknya jumlah barang yang ada di pasar. Kondisi tersebut akan
memicu munculnya usaha memasarkan barang tersebut ke
konsumen, sehingga memiliki kecenderungan meningkatnya usaha
jasa pemasaran barang.
e. Gaya hidup bebas, peluang internasional dan kemajuan teknnologi

Create new and different, kreativitas dan keinovasian sebagai
landasan kewirausahaan akan muncul apabila seorang memiliki
kebebasan dalam berfikir dan bertindak. Peluang internasional
didukung oleh kemajuan teknologi akan memunculkan peluang
untuk menciptakan barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh
masyarakat luas (international). Dibukanya peluang internasional
akan memunculkan transfer manusia, teknologi, barang dan jasa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28
yang memungkinkan wirausaha menciptakan barang dan jasa ke
pasar yang berbeda. 5
3.

Motivasi Kewirausahaan
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga
motivasi dapat diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang.
Motivasi orang melakukan bisnis,

wirausaha

sering berbeda.

Keanekaragaman ini menyebabkan perbedaan dalam perilaku yang
berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan.
Gambar 2.1 Motivasi Kewirausahaan
Tindakan

Kebutuhan

Hasil

Umpan balik/ feed back

Adanya risiko yang cukup besar, banyaknya waktu dan energi
yang dibutuhkan tidak menurunkan semangat munculnya wirausahawirausaha baru. Seorang wirausaha termotivasi untuk melakukan
kegiatan

usaha

dengan

berbagai

alasan,

yaitu

independensi,

pengembangan diri, alternatif unggul terhadap pekerjaan yang tidak
memuaskan, penghasilan dan keamanan.6

5

Heru Kristanto, Kewirausahaan Entrepreneurship : Pendekatan Manajemen dan Praktik,
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009), 6.
6
Ibid.,13.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29
Baum, Frese, and Baron (2007) menjelaskan bahwa motivasi
dalam kewirausahaan meliputi motivasi yang diarahkan untuk
mencapai tujuan kewirausahaan, seperti tujuan yang melibatkan
pengenalan dan eksploitasi terhadap peluang bisnis. Motivasi untuk
mengembangkan usa