103058 MQFM 2010 05 Editorial 10 Mei 2010

Editorial MQ 93,3 FM Jogjakarta
Edisi Senin, 10 Mei 2010
Perampokan Hasil Bumi
Sahabat MQ/ keberadaan Undang-Undang Migas Nomor 22 tahun 2001/ justru
bertentangan dengan pasal 33 UUD 1945// Ketentuan yang menyebutkan bahwa
perekonimian disusun sebagai usaha bersama/ berdasar atas azas kekeluargaan//
Dimana dalam hal ini/ cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak/ dikuasai oleh negara/ dan dipergunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat/ sementara kenyataannya/ sampai
saat ini/ rakyat masih saja hanya menjadi kalangan terakhir/ yang dapat menikmati
itu semua dengan harga mahal//
Sahabat MQ/ munculnya revisi atas Undang-Undang Migas yang telah lama
disuarakan ini/ bukan tanpa alasan dan pertimbangan// Dimulai dari penurunan
produksi minyak selama satu dekade terakhir/ banyaknya beban migas yang harus
ditanggung negara/ hilangnya pendapatan negara yang begitu besar/ hingga kalah
bersaingnya perusahaan migas nasional/ dengan korporasi minyak dan gas asing//
Direktur Certer For Petroleum and energy Economic Studies -Kurtubi mengatakan/
penurunan produksi minyak bumi Indonesia dalam 10 tahun terakhir/ disebabkan
UU Migas nomor 22 tahun 2001/ karena adanya perijinan yang bertahap dan
beberapa pungutan eksplorasi//
Undang-Undang Migas tahun 2001 ini/ setidaknya mengandung 4 masalah besar//

Pertama adalah lahirnya berbagai pajak baru akibat dicabutnya monopoli
pertamina// Kedua harga minyak dalam negeri yang terpaksa harus menyesuaikan
dengan harga minyak dunia/ akibat jebolnya APBN// Ketiga/ hadirnya momok
birokrasi baru dengan lahirnya BP Migas/ serta yang keempat/ posisi BP yang
bukan sebagai institusi bisnis/ menjadikan lahan subur bagi tumbuhnya mafia
minyak//
Sahabat MQ/ kedaulatan energi Migas kita/ memang benar-benar tinggal puing//
Ironis memang/ sebab ia merupakan bagian dari prasyarat peningkatan
kesejahteraan dan pemenuhan hak dasar rakyat// Negara/ kalah oleh sekelompok
elite/ sehingga kedaulatan negara atas hasil buminya menjadi hilang//
Potensi Migas Indonesia yang luar biasa/ memang membuat Indonesia menjadi
incaran Amerika dan negara-negara lain/ utamanya saat pasaran migas dunia
bergolak// Maka pada saat itulah/ cadangan migas Indonesia/ menjadi sabuk
pengaman dari kebutuhan minyak dunia//
Sahabat MQ/ Undnag-Undang Migas ini/ justru telah durhaka pada konstitusi
bangsa ini// Saat kebutuhan dalam negeri akan minyak dan gas mendesak/ migas
justru dijual ke luar negeri// Indonesia memang memerlukan pemimpin hebat/
untuk mematahkan penjajahan ini// Selain itu/ DPR sebagai kuasa pembuat
Undang-undang/ harus lebih gencar mencermati dan melakukan perubahan/ atas
UU yang merugikan ini// Kepentingan asing/ harus segera diusir dari bangsa kita//

Kedaulatan energi dalam negeri/ harus berdiri kembali// Walloohu a'lam

bishsowwaabb///