102839 MQFM 2010 05 Editorial 01 Mei 2010

Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta
Edisi Sabtu, 1 Mei 2010
Refleksi 127 Tahun Peringatan Hari Buruh
Sahabat MQ/ tanggal 1 Mei/ diperingati sebagai Hari Buruh Internasional// Jutaan
buruh di seluruh dunia/ memperingatinya dengan pelbagai aksi dan caranya masingmasing// Di Indonesia/ ratusan ribu buruh/ juga tidak mau kehilangan momentum//
Maka peringatan Hari buruh internasional kali ini pun/ diperingati dengan berbagai
aksi unjuk rasa di sejumlah daerah// Peringatan Menkopolhukam untuk tidak untuk
melakukan unjuk rasa hari ini/ seolah tak berarti// Apalagi/ bangsa kita ini tengah di
negeri tercinta ini/ tengah menghadapi sejumlah persoalan perburuhan/ yang hingga
saat ini belum terpecahkan// Sebelumnya/ Menteri Koordinator Politik- Hukum- dan
Keamanan -Djoko Suyanto/ justru mengimbau kepada seluruh pekerja Indonesia/
untuk tidak merayakan Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei 2010// Djoko juga meminta/
agar peringatan tersebut dapat dilaksanakan dengan tertib/ aman dan damai/ tanpa
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan///
Penetapan tanggal 1 Mei ini sendiri/ erat kaitannya dengan perjuangan buruh saat
menuntut diberlakukannya 8 jam kerja sehari// Pada tanggal 1 Mei 1886/ sebanyak
350.000 orang buruh/ melakukan mogok massal di beberapa tempat di AS// Kaum
pekerja ini/ menuntut perbaikan kesejahteraan/ dan jam kerja 8 jam sehari// Pada
saat itu/ kesejahteraan buruh sangat memprihatinkan// Para buruh/ saat itu dipaksa
bekerja hingga 15 jam sehari//
Peliknya persoalan ketenagakerjaan dan hubungan kerja atau hubungan industrial

ini/ mengingatkan kita pada seorang pakar perburuhan/ Bernard Cracroft// Bernard
menyatakan/ upaya untuk meningkatkan keharmonisan kerja dan produktivitas kerja
kaum buruh/ tak pernah mau basi dan tak pernah berhenti/ Berkobar/ laksana api
yang menjilat-jilat// Keyakinan Bernard ini/ ternyata tidak meleset// Sebab gelora
perjuangan kaum buruh/ nyatanya memang masih terus berkobar hingga saat ini//
Sahabat MQ/ Penderitaan buruh/ hari ini tidak bisa dibiarkan lagi// Apalagi/ Undangundang Ketenagakerjaan yang ada/ justru membuka peluang bagi Tenaga Kerja
Asing/ untuk bekerja di dalam negeri// Undang-Undang yang ada/ justru membuat
peneritaan buruh semakin mengkristal// Belum lagi kebijakan Asean China Free
Trade Area/ yang justru semakin memperlemah posisi tenaga kerja lokal dalam
negeri// Dalam beberapa tahun terakhir/ tidak ada perbaikan situasi hubungan
industrial//
Kenyataan bahwa hubungan industri perlu diperbaiki/ adalah hal yang tidak dapat
dipungkiri lagi// Pola komunikasi antara perusahaan dan buruh/ hampir tidak pernah
berjalan harmonis// Hingga saat ini/ ketidakadilan dan pemerkosaan hak di kalangan
buruh/ masih saja muncul// Buruh dan majikan/ terbelah dalam dua kutub yang
saling berseberangan satu sama lain//
Setelah 127 tahun memperingati May Day/ rasanya kesejahteraan bagaimana
kesejahteraan buruh/ belum juga bergeser// May Day/ seolah tidak membawa
pengaruh yang berarti terhadap nasib buruh// Tanpa adanya peran pemerintah/
maka perbaikan nasib buruh semakin lama semakin berkurang// Selain tentunya/


kaum buruh harus mengetahui hak-hak dasar mereka// Sehingga/ kelak peringatan
hari buruh tak sekedar berhenti di tataran seremonial semata/// Walloohu a'lam
bishshowwaabbb