103303 MQFM 2010 05 Editorial 15 Mei 2010

Editorial MQ 92,3 FM Jogjakarta
Edisi Sabtu, 15 Mei 2010
Membangun Kurikulum Enterpreneur
Kurikulum pendidikan kewirausahaan/ dinilai sebagai upaya mengatasi masalah
pengangguran dan menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja//
PEMERINTAH melalui Departemen Pendidikan nasional/ mulai tahun ini akan
memasukkan kurikulum pendidikan kewirausahaan sebagai suatu mata kuliah wajib
di
lembaga
pendidikan//
Nantinya/
pendidikan
kewirausahaan
atau
entrepreneurship/ menjadi salah satu mata pelajaran wajib di sekolah menengah
dan perguruan tinggi// Gagasan dimasukkannya pendidikan kewirausahaan dalam
kurikulum pendidikan nasional/ sebenarnya sudah muncul sejak lama//
Menurut BPS/ sebanyak 14,31% lulusan Sekolah Menengah Atas/ berstatus
pengangguran// Sedangkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan yang menganggur
sebanyak 17,26%// Sementara lulusan perguruan tinggi bertitel Sarjana yang
menganggur sekitar 12,59% dan lulusan Diploma 11,21%// Dalam konteks itulah/

maka kebijakan kurikulum kewirausahaan diterapkan// Kebijakan ini/ diharapkan
mampu merubah paradigma kalangan terdidik yang cenderung menjadi pekerja/
agar memiliki motivasi untuk membuka lapangan kerja baru atau berwirausaha//
Sayangnya, dorongan dari kalangan muda untuk melakukan wirausaha dinilai
masih rendah//
Agar kebijakan pendidikan kewirausahaan dapat berjalan dengan efektif/
dibutuhkan investasi dan stimulus yang besar// Agar memunculkan bibit-bibit
pengusaha di kalangan sekolah menengah atau perguruan tinggi/ setidaknya
dibutuhkan dana senilai 108 miliar rupiah// Memasukkan kurikulum pendidikan/
dan menanamkan jiwa enterpreneur sedari dini/ merupakan tantangan untuk
menciptakan entrepreneur tangguh/ handal/ dan beretika/ di Indonesia// Saat ini
di Indonesia/ baru ada 0.2% entrepreneur/ dari sekitar 230juta lebih penduduk
Indonesia// Padahal untuk membangun bangsa ini/ diperlukan setidaknya 5%
entrepreneur atau pengusaha//
Pemerintah baru/ memang harus memecahkan masalah pengangguran dengan
solusi praktis/ yaitu melalui penciptaan wirausaha muda// Pengangguran terbuka
saat in/ berjumlahi lebih dari sembilan juta orang// Jumlah ini/ belum termasuk
pengangguran terselubung// Banyak sarjana yang telah dihasilkan perguruan
tinggi/ tetapi tidak bekerja// Bahkan Jumlahnya/ bisa 900.000 orang// Selama ini/
banyak program pemerintah untuk menciptakan lapangan kerja/ namun tidak tepat

sasaran// Para mahasiswa dan generasi muda berpendidikan/ juga seharusnya
tidak hanya puas belajar dan menyelesaikan kuliah/tetapi harus memiliki
kepercayaan diri memulai menciptakan lapangan kerja// Mahasiswa mengetahui
banyak ilmu pengetahuan/ tetapi harus mampu menyederhanakan persoalan//
Pendidikan di Indonesia/ banyak menakut-nakuti mahasiswa untuk mulai
berwirausaha//
Munculnya
pendidikan

banyak gagasan pengembangan metode
karakter/ pendidikan akhlak/ kurikulum

kependidikan seperti
pendidikan terpadu/

menunjukkan bahwa masyarakat mulai menyadari/ bangsa ini mulai menyadari/
bahwa ada hal yang harus dibenahi dalam sistem pendidikan kita saat ini//
Segala upaya dan rekayasa sistem pendidikan yang selama ini diupayakan/ pada
kenyataannya/ sampai dengan saat ini tidak dapat menunjukkan hasil yang
diharapkan// Output dari pelaksanaan sistem pendidikan yang ada/ nyatanya tak

mampu menjawab tantangan zaman// Sehingga/ masyarakat mulai resah/ mulai
bertanya-tanya/ apa yang salah?/ apa yang harus dibenahi? Apa yang kurang?//
Bahkan sejumlah pengamat sampai menyatakan/ perlunya perombakan total
sistem pendidikan Indonesia// Pendidikan memang barangkali berhasil mencetak
generasi yang cerdas secara akal/ bisa baca/ menghitung/ menghapal rumus/ tapi
gagal untuk mencetak generasi yang jujur/ tahan banting/ beretika/ mandiri//
Apapun/ kelak gagasan kurikulum enterpreuneur ini/ tentu tidak semata-mata
hanya untuk menjawab tantangan dunia bisnis dan ekonomi global/ tetapi juga
mampu mencetak generasi yang cerdas secara akal/ tangguh/ mandiri/ dan unggul
dalam aspek moral/ etika/ juga akhlaq/// Walloohu A'lam Bishsowwaabb////