PSAK terkait Pertambangan umum

(1)

STANDAR AKUNTANSI

INDUSTRI BATUBARA


(2)

Agenda

Perkembangan Standar

1.

ISAK 29 Pengupasan Tanah

2.

PSAK Terkait

3.

PSAK

Diskusi


(3)

PSAK Pertambangan Umum

3

PSAK 33 Pertambangan Umum - mengatur

akuntansi untuk perusahaan pertambangan (1994)

PSAK 33: Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan

Umum

ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap

Produksi pada Tambangan Terbuka

201

1

2013

Tidak ada standar akuntansi khusus industri

pertambangan umum atau industri batubara


(4)

PSAK terkait Pertambangan

Umum

4

ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah

Tahap Produksi pada Tambangan Terbuka

PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber

Daya Mineral

PSAK 57 Provisi dan Kotijensi

PSAK 16 Aset tetap, PSAK 19 Aset

takberwujud dan PSAK 14 Persediaan

PSAK

Khusus

PSAK pelaporan keuangan : PSAK 1, 2, 3, 5, 4,

65

PSAK pengakuan, pengukuran, penyajian dan

pengungkapan item dalam laporan keuangan

PSAK 50, 55, 60, 23, 30, 46, 24, dll

PSAK

Umum

PSAK lain yang relevan jika Perusahaan

memiliki transaksi ini PSAK 22: Kombinasi

Usaha; PSAK 8: Peristiwa setelah tanggal

laporan keuangan.


(5)

PSAK 33 Akuntansi Pertambangan 1994

Mengatur akuntansi atas aktivitas pertambangan umum

secara detail dan rinci.

Pengaturan meliputi uraian kegiatan, biaya yang terjadi,

perlakuan akuntansi, penyajian dan pengungkapan.

Diuraikan untuk kegiatan:

Eksplorasi (termasuk evaluasi),

Pengembangan dan Konstruksi,

Produksi, dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Pengaturan yang dilakukan dalam PSAK ini sebenarnya

telah diatur dalam PSAK lain, namun secara spesifik

industri Pertambangan.

PSAK 33 1994, lebih mirip sebuah pedoman akuntansi

bukan standar akuntansi, karena mengatur hal-hal yang

detail.


(6)

PSAK 33 Aktivitas Pengupasan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

6

Standar hanya mengatur pengupasan

tanah dan pengelolaan lingkungan hidup.

Biaya lain perlakuannya mengikuti PSAK

yang lain, misal, biaya ditangguhkan

mengikuti prinsip akrual jika memiliki

manfaat lebih dari satu periode.

Penangguhan biaya mengikuti PSAK 16

atau 19 tergantung substansi

transaksinya.

Pengelolaan lingkungan hidup diatur

khusus karena perusahaan

pertambangan harus membuat provisi

pengelolaan lingkungan hidup


(7)

PPSAK 12

PSAK 33: Aktivitas

Pengupasan Lapisan Tanah &

Pengelolaan Lingkungan

Hidup pada Pertambangan

Umum

Pengupasan

Lapisan Tanah

Pengelolaan

Lingkungan

Hidup

ISAK 29

Dicabut?

UU No.

4 Th

2009

“Warisan”

PSAK 33

(1994)

Didrive

dari UU No

11 th 1967

& PP

terkait

PSAK

57


(8)

ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka

Standar hanya mengatur pengupasan lapisan

tanah pada tahap produksi

Biaya pengelolaan lingkungan hidup mengikuti

ketentuan dalam PSAK 57: Provisi, Liabilitas

Kontijensi dan Aset Kontijensi


(9)

ISAK 29: BIAYA PENGUPASAN LAPISAN

TANAH

ISAK 29

Biaya Pengupasan

Tanah pada tahap

Pengembangan

Biaya Pengupasan

Tanah pada Tahap

Produksi

Tidak diatur

Menghasilkan 2

benefit

Menghasilkan

persediaan

Meningkatk

an Akses

Aset aktivitas

pengupasan

lapisan tanah

PSAK 14:


(10)

Pendahuluan

10

Referensi

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 14: Persediaan

PSAK 16: Aset Tetap

PSAK 19: Aset Takberwujud

Referensi

Dalam tambang terdapat aktivitas memindahkan sisa

penambangan

Tahap pengembangan biaya pengupasan tanah umumnya

dikapitalisasi – kemudian disusutkan

Tidak semua pengupasan terkait dengan persediaan namun

dapat berupa akses menuju mineral di lapisan yang lebih

tinggi


(11)

Pendahuluan

11

untuk biaya pemindahan material yang timbul

dalam aktivitas penambangan terbuka selama

tahap produksi (“biaya pengupasan lapisan tanah

pada tahap produksi’).

Ruang Lingkup

Pengakuan biaya pengupasan lapisan tanah pada

tahap produksi sebagai aset;

Pengukuran awal aset aktivitas pengupasan lapisan

tanah; dan

Pengukuran selanjutnya aset aktivitas pengupasan

lapisan tanah.


(12)

Intepretasi

12

Aktivitas pengupasan lapisan tanah direalisasikan dalam bentuk

produksi persediaan.

Manfaatnya untuk akses menuju material – aset aktivitas

pengupasan lapisan tanah

Persyaratan pencatatan aset  manfaat ekonomi, identifikasi

komponen material yang aksesnya ditingkatkan, biaya dapat

diukur dengan anda

Pengakuan Biaya Pengupasan Lapisan Tanah pada

Tahap Produksi sbg Aset

Pada saat awal mengukur sebesar biaya perolehan ditambah

alokasi overhead langsung

Biaya terkait aktivitas insidentil tidak dimasukkan

Jika tidak dapat diidentifikasi secara terpisah, maka entitas

mengalokasikan biaya antara persediaan dan aset aktivitas

pengupasan tanah

Pengukuran Awal Aset Aktivitas Pengupasan Lapisan

Tanah

Menggunakan biaya perolehan atau jumlah revaluasian

dikurangi penyusutan atau penurunan nilai.

Penyusutan dengan dasar sistematis selama masa mafaat,

metode unit produksi

Masa manfaat berbeda dengan masa manfaat pertambangan

Pengukuran Selanjutnya Aset Aktivitas Pengupasan

Lapisan Tanah


(13)

BIAYA PENGUPASAN LAPISAN TANAH

Entitas mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah

jika dan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:

Entitas mengakui aset aktivitas pengupasan lapisan tanah

jika dan hanya jika seluruh kriteria berikut terpenuhi:

besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomik masa

depan yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan

tanah akan mengalir kepada entitas

entitas dapat mengidentifikasi komponen bijih mineral

yang aksesnya telah ditingkatkan; dan

biaya yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan

tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara

andal


(14)

BIAYA PENGUPASAN LAPISAN TANAH

Pengakuan Selanjutnya

Setelah pengakuan awal, aset aktivitas pengupasan

lapisan tanah dicatat menggunakan biaya perolehan

atau jumlah revaluasian dikurangi (penyusutan atau

amortisasi dan impairment)

Pengakuan Awal

Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada saat

pengakuan awal dicatat pada biaya perolehan

Pengakuan Aset

Aset pengupasan lapisan tanah diakui aset jika

memenuhi kriteria pengakuan


(15)

PSAK 64 Ruang Lingkup

15

1.Exploration

2.Evaluation

IFRS 6

Exploration for

and Evaluation of

Mineral Resources

PSAK 29

Akuntansi Minyak

dan Gas Bumi

PSAK 33

Akuntansi

Pertambangan

Umum

1.Eksplorasi (&

evaluasi)

2.Pengembangan

3.Produksi

4.Pengolahan

5.Transportasi

6.Pemasaran

7.Lain-Lain

Pelabuhan Khusus

Telekomunikasi

Kontrak Bantuan

Teknis

Unitisasi

Kontrak

Pengurasan Tahap

Kedua

Joint Venture

1.Eksplorasi (&

evaluasi)

2.Pengembangan &

Konstruksi

3.Produksi

4.Pengelolaan


(16)

Standar Akuntansi Berlaku

16

Pengurus

an Ijin

Pengurus

an Ijin

Eksploras

i &

Evaluasi

Eksploras

i &

Evaluasi

Pengemban

gan

Pengemban

gan

Produksi

&

Pengolah

an

Produksi

&

Pengolah

an

Lain–Lain

Setelah

Produksi

Lain–Lain

Setelah

Produksi

Technical

feasibility &

commercial

viability /

Cadangan

Terbukti

IFRS

6

IFRS

6IAS 8

IAS 8

IAS

38

IAS

38

IAS

16

IAS

16

IAS

37

IAS

37

IAS

36

IAS

36

PSAK 29 & PSAK 33

PSAK 29 & PSAK 33

All other applicable IFRSs

All other applicable IFRSs

All other

applicabl

e IFRSs

All other

applicabl

e IFRSs


(17)

Akuntansi Eksplorasi & Evaluasi

17

Pengur

usan

Ijin

Pengur

usan

Ijin

Eksplorasi & Evaluasi

Eksplorasi & Evaluasi

Pengemban

gan

Pengemban

gan

Produksi &

Pengolahan

Produksi &

Pengolahan

Lain–Lain

Setelah

Produksi

Lain–Lain

Setelah

Produksi

IFRS 6

IFRS 6

IAS 8, 38,

16, 37 &

36

IAS 8, 38,

16, 37 &

36

PSAK 29 & PSAK 33

PSAK 29 & PSAK 33

Beban diakui sebagai

aset

Pengukuran awal, aset

dicatat pada harga

perolehan

Pengukuran selanjutnya

sesuai dengan IAS 16, 38

dan 36.

Dibebankan pada periode

berjalan, kecuali jika:

Kegiatan eksplorasi yang

signifikan masih berjalan, dan

Cadangan Terbukti belum

dapat ditentukan.

Sudah dapat dibuktikan bahwa

terdapat Cadangan Terbukti.

Ditangguhkan &

diamortisasi pada saat

produksi

Penurunan nilai - berlaku

Estimasi biaya restorasi -

berlaku

All other applicable

IFRSs

All other applicable

IFRSs

Technical feasibility

& commercial

viability / adangan

Terbukti


(18)

Pengakuan dan Pengukuran

Pengakuan aset eksplorasi dan evaluasi

Diakui jika memenuhi kriteria pengakuan – saat

terdapat cadangan terbukti

Pengakuan biaya eksplorasi dan evaluasi

Diakui sebagai aset E&E

Pengukuran aset E&E

Diukur pada biaya perolehan.

Dapat memilih model biaya atau model revaluasi

sesuai PSAK 16 (2007) atau PSAK 19 (revisi 2010)


(19)

Penyajian

Klasifikasi aset E&E

(sesuai sifat aset),

yaitu:

Aset berwujud (mis: sarana dan

drilling rigs

)

Aset takberwujud (mis: hak pengeboran)

Reklasifikasi aset E&E

Saat kelayakan teknis dan kelangsungan usaha

komersial atas penambangan sumber daya mineral

dapat dibuktikan; dan

Diuji penurunan nilai (rugi penurunan nilai diakui)


(20)

Penurunan Nilai

• Pengaturan mengenai identifikasi terjadinya

penurunan nilai sebagaimana diatur dalam PSAK

48 (revisi 2010):

Penurunan Nilai Aset

tidak

seluruhnya berlaku untuk PSAK 64.

• Pengukuran penurunan nilai aset, jika sudah

diidentifikasi adanya penurunan nilai, sesuai


(21)

Pengakuan Aset Explorasi dan

Evaluasi

Entitas mengakui aset eksplorasi dan

evaluasi

menggunakan

PSAK

25:

Perubahan Kebijakan Akuntansi, Perubahan

Estimasi Akuntansi dan Koreksi Kesalahan.

Pernyataan mengecualikan entitas dari

penerapan PSAK 25 untuk kebijakan

akuntansinya

untuk

pengakuan

dan

pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi.


(22)

Pengukuran Aset Explorasi

dan Evaluasi

Aset eksplorasi dan evaluasi diukur pada biaya

perolehan.

22

Komponen biaya perolehan:

Entitas menentukan suatu kebijakan akuntansi

yang spesifik yang mana pengeluaran diakui

sebagai aset eksplorasi dan evaluasi dan

menerapkannya secara konsisten.

Entitas mempertimbangkan tingkat pengeluaran

yang dapat dikaitkan dengan penemuan sumber

daya mineral spesifik.


(23)

Contoh Biaya Perolehan

23

a. perolehan untuk eksplorasi;

b. kajian topografi, geologi, geokimia, dan

geofisika;

c. pengeboran eksplorasi;

d. parit;

e. pengambilan contoh; dan

f. aktivitas yang terkait dengan evaluasi

kelayakan teknis dan kelangsungan usaha

komersial atas penambangan sumber daya

mineral.


(24)

Pengukuran Biaya Perolehan

24

Pengeluaran yang terkait dengan pengembangan

sumber daya mineral tidak diakui sebagai aset

eksplorasi dan evaluasi.

Sesuai PSAK 57 (revisi 2009):

Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

suatu entitas

mengakui setiap kewajiban untuk pemindahan

dan restorasi yang terjadi selama periode

tertentu sebagai konsekuensi dari eksplorasi dan

evaluasi sumber daya mineral.

Pengeluaran yang terkait dengan pengembangan

sumber daya mineral tidak diakui sebagai aset

eksplorasi dan evaluasi.

Sesuai PSAK 57 (revisi 2009):

Provisi, Liabilitas

Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

suatu entitas

mengakui setiap kewajiban untuk pemindahan

dan restorasi yang terjadi selama periode

tertentu sebagai konsekuensi dari eksplorasi dan

evaluasi sumber daya mineral.


(25)

Pengukuran setelah Biaya

Perolehan

25

Entitas menerapkan salah satu model

biaya atau model revaluasi atas aset

eksplorasidan evaluasi.

Jika entitas menerapkan model

revaluasi,

maka diterapkan secara

konsisten dengan klasifikasi atas aset

tersebut secara konsisten.


(26)

Perubahan Kebijakan

Akuntansi

Entitas dapat mengubah kebijakan

akuntansinya jika perubahan kebijakan

tersebut dapat membuat laporan keuangan

menjadi lebih relevan dan andal.

Entitas mempertimbangkan unsur relevan

dan keandalan dengan menggunakan

kriteria dalam PSAK 25 (revisi 2009):


(27)

Klasifikasi Aset Explorasi &

Evaluasi

Entitas mengklasifikasi aset eksplorasi dan

evaluasi sebagai aset berwujud atau aset

takberwujud sesuai dengan sifat aset yang

diperoleh dan menerapkan klasifikasi tersebut

secara

konsisten

.

Beberapa aset eksplorasi dan evaluasi

diperlakukan sebagai aset takberwujud (hak

pengeboran), atau aset berwujud (sarana dan

drilling rigs).

Penggunaan aset berwujud merupakan bagian

dari biaya perolehan aset takberwujud.

Penggunaan aset berwujud untuk

mengembangkan suatu aset takberwujud tidak

mengubah aset berwujud menjadi aset


(28)

Pengklasifikasian Kembali

Aset Eksplorasi dan Evaluasi

Suatu aset tidak diklasifikasikan sebagai

aset eksplorasi dan evaluasi ketika

kelayakan teknis dan kelangsungan usaha

komersial atas penambangan sumber daya

mineral dapat dibuktikan.

Aset eksplorasi dan evaluasi diuji

penurunan nilainya, dan setiap rugi

penurunan nilai diakui, sebelum

direklasifikasi.


(29)

Penurunan Nilai (par 17)

Aset eksplorasi dan evaluasi diuji

penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi

menyatakan bahwa jumlah tercatat aset

eksplorasi dan evaluasi melebihi jumlah

terpulihkan.

Ketika fakta dan kondisi menyatakan bahwa

jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi

melebihi jumlah terpulihkan, entitas

mengukur, menyajikan dan mengungkapkan

setiap rugi penurunan nilai sesuai dengan

PSAK 48 (revisi 2009):

Penurunan Nilai

Aset

, kecuali seperti yang disajikan dalam

paragraf 20.


(30)

Indikasi Penurunan Nilai

Periode hak eksplorasikedaluarsa selama periode berjalan

atau akan kedaluarsa dalam waktu dekat, dan tidak

diharapkan untuk diperbarui;

pengeluaran substantif untuk kepentingan lebih lanjut tidak

dianggarkan atau direncanakan;

eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral tidak

menunjukan penemuan yang memenuhi skala ekonomis

atas sumber daya mineral dan entitas telah memutuskan

untuk menghentikan aktivitas pada wilayah tertentu

tersebut;

keberadaan data yang cukup mengindikasikan bahwa,

meskipun pengembangan pada suatu wilayah tertentu

sedang dalam proses pengerjaan, jumlah tercatat aset

eksplorasi dan evaluasi tidak dapat terpenuhi seluruhnya


(31)

Penurunan Nilai

Entitas menentukan suatu kebijakan

akuntansi untuk mengalokasikan aset

eksplorasi dan evaluasi ke unit penghasil

kas atau kelompok unit penghasil kas untuk

tujuan penilaian aset yang mengalami

penurunan nilai.

Setiap unit penghasil kas atau kelompok

unit penghasil kas yang mana aset

eksplorasi dan evaluasi telah dialokasikan

tidak lebih besar dari segmen operasi yang

telah ditentukan sesuai dengan PSAK 3

(revisi 2009): Segmen Operasi. Par 20.


(32)

Pengungkapan

Entitas mengungkapkan informasi yang

mengidentifikasikan dan menjelaskan

jumlah yang telah diakui dalam laporan

keuangan yang timbul dari eksplorasi dan

evaluasi sumber daya mineral.

kebijakan akuntansi atas pengeluaran eksplorasi dan

evaluasi termasuk pengakuan atas aset eksplorasi dan

evaluasi.

jumlah aset, liabilitas, penghasilan dan beban, dan arus

kas operasi dan arus kas investasi yang timbul dari

eksplorasi dan evaluasi sumber daya mineral.

Pengungkapan dilakukan sesuai dengan

klasifikasinya PSAK 16 (revisi 2007):

Aset Tetap

atau PSAK 19 (revisi 2010): Aset Takberwujud

secara konsisten


(33)

Tanggal Efektif & Transisi

Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun

buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.

33

Jika persyaratan tertentu di paragraf 17 tidak

praktis (definisi sesuai PSAK 25) diterapkan untuk

memberikan informasi komparatif yang dapat

dikaitkan dengan laporan keuangan tahunan yang

dimulai sebnelum 1 Januari 2012, maka entitas


(34)

ILUSTRASI LAPORAN KEUANGAN

PERUSAHAAN BATU BARA


(35)

Ilustrasi - Adaro

Penyajian dalam laporan keuangan – biaya

pengupasan tanah ditangguhkan

35


(36)

Ilustrasi - Adaro

Aset eksplorasi dan evaluasi

Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan

kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.

Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan: • perolehan hak untuk eksplorasi;

• kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika; • pengeboran eksplorasi;

• emaritan dan pengambilan contoh; dan

• aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya

• mineral.

Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya

kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:

• terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan

ekploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau

• kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut. 36


(37)

Ilustrasi - Adaro

Properti pertambangan

• Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat

diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap. • Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada

area of interest tertentu dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya. • “Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun

properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.

• “Tambang dalam pengembangan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi “tambang yang berproduksi”.

• Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “tambang yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan

dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.

• “Tambang yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta

pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. • “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan

terbukti dan cadangan terduga. Properti pertambangan yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.


(38)

Ilustrasi - Adaro

Biaya pengupasan tanah penutup

Biaya pengupasan tanah penutup merupakan biaya yang dikeluarkan

untuk membuang tanah penutup suatu tambang. Biaya pengupasan tanah

penutup yang terjadi pada tahap pengembangan tambang sebelum

dimulainya produksi diakui sebagai biaya pengembangan tambang dan

akan dideplesi menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan

terbukti dan cadangan terduga.

Biaya pengupasan tanah lanjutan pada dasarnya dibebankan sebagai

biaya produksi berdasarkan nisbah kupas tahunan yang direncanakan.

Nisbah kupas tahunan yang direncanakan tersebut ditentukan berdasarkan

rata-rata rencana tambang lima tahunan. Dalam keadaan dimana nisbah

kupas aktual tidak berbeda jauh dengan nisbah kupas yang direncanakan,

biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahun tersebut diakui sebagai

biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari nisbah

kupas yang direncanakan, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah

yang ditangguhkan. Biaya pengupasan yang ditangguhkan akan

dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas

aktual jauh lebih kecil dari nisbah kupas rata-rata yang direncanakan.

Selain itu, saldo awal dari biaya pengupasan lapisan tanah yang

ditangguhkan juga diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama

sisa umur tambang atau masa PKP2B yang mana yang lebih singkat.

38


(39)

Ilustrasi – PT. Adaro

Penyajian Harga pokok


(40)

Ilustrasi – PT Bukit Asam

Penyajian

Harga pokok


(41)

TERIMA

KASIH


(1)

Ilustrasi - Adaro

Aset eksplorasi dan evaluasi

Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan

kelayakan teknis, dan penilaian komersial atas sumber daya mineral spesifik.

Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:

• perolehan hak untuk eksplorasi;

• kajian topografi, geologi, geokimia, dan geofisika;

• pengeboran eksplorasi;

• emaritan dan pengambilan contoh; dan

• aktivitas yang terkait dengan evaluasi kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya

• mineral.

Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya

kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:

• terdapat hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi suatu area dan biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan

ekploitasi di area of interest tersebut atau melalui penjualan atas area of interest tersebut; atau

• kegiatan ekplorasi dalam area of interest tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut. 36


(2)

Ilustrasi - Adaro

Properti pertambangan

• Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat

diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah (seperti hak guna bangunan, hak guna usaha, hak pakai) yang dicatat sebagai aset tetap.

• Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “tambang dalam pengembangan” pada akun

properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan selanjutnya.

• “Tambang dalam pengembangan” direklasifikasi ke “tambang yang berproduksi” pada akun

properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut dapat beroperasi sesuai dengan maksud manajemen.

• “Tambang dalam pengembangan” tidak disusutkan sampai direklasifikasi menjadi “tambang yang berproduksi”.

• Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “tambang yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan

dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.

• “Tambang yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta

pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest.

• “Tambang yang berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga. Properti pertambangan yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.


(3)

Ilustrasi - Adaro

Biaya pengupasan tanah penutup

Biaya pengupasan tanah penutup merupakan biaya yang dikeluarkan

untuk membuang tanah penutup suatu tambang. Biaya pengupasan tanah

penutup yang terjadi pada tahap pengembangan tambang sebelum

dimulainya produksi diakui sebagai biaya pengembangan tambang dan

akan dideplesi menggunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan

terbukti dan cadangan terduga.

Biaya pengupasan tanah lanjutan pada dasarnya dibebankan sebagai

biaya produksi berdasarkan nisbah kupas tahunan yang direncanakan.

Nisbah kupas tahunan yang direncanakan tersebut ditentukan berdasarkan

rata-rata rencana tambang lima tahunan. Dalam keadaan dimana nisbah

kupas aktual tidak berbeda jauh dengan nisbah kupas yang direncanakan,

biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahun tersebut diakui sebagai

biaya produksi. Dalam hal nisbah kupas aktual jauh lebih besar dari nisbah

kupas yang direncanakan, kelebihan biaya pengupasan dicatat dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah

yang ditangguhkan. Biaya pengupasan yang ditangguhkan akan

dibebankan sebagai biaya produksi pada periode dimana nisbah kupas

aktual jauh lebih kecil dari nisbah kupas rata-rata yang direncanakan.

Selain itu, saldo awal dari biaya pengupasan lapisan tanah yang

ditangguhkan juga diamortisasi menggunakan metode garis lurus selama


(4)

Ilustrasi – PT. Adaro

Penyajian Harga pokok


(5)

Ilustrasi – PT Bukit Asam

Penyajian

Harga pokok


(6)

TERIMA

KASIH