TANGGUNG JAWAB PERSEROAN DALAM KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN TERKAIT DENGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN.

TANGGUNG JAWAB PERSEROAN DALAM KEGIATAN
PERTAMBANGAN TERKAIT DENGAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan alam yang
sangat luas, terutama dalam kegiatan pertambangan. Potensi sumber
daya alam yang dimiliki oleh Indonesia yang harus dilindungi merupakan
kekayaan alam yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia dan harus
dimanfaatkan secara maksimal untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Peguasaan sumber daya alam oleh negara diselenggarakan oleh
Pemerintah, tetapi dalam praktiknya banyak kegiatan usaha yang
menyangkut sumber daya alam di Indonesia dijalankan oleh perusahaanperusahaan swasta dengan cara penanam modal asing. Permasalahan
yang diangkat dalam skripsi ini adalah mengenai tanggung jawab dari
perusahaan penanam modal asing terkait pengelolaan lingkungan serta
tindakan pemerintah dalam mengawasi masalah pengelolaan lingkungan
dalam kegiatan usaha pertambangan.
Pembahasan permasalahan dalam skripsi ini metode penelitian
yang digunakan oleh penulis adalah yuridis normatif, yaitu dengan
melakukan penelitian yang menitikberatkan pada data kepustakaan atau
data sekunder. Spesifikasi penelitian yang dilakukan ialah normatif
kualitiatif dengan memaparkan aspek yuridis tanggung jawab perseroan
dalam pengelolaan lingkungan berdasarkan adanya kesenjangan antara

das sein dengan das sollen untuk selanjutnya dianalisis secara kualitatif
untuk menghasilkan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan perusahaan yang
melakukan kegiatan usaha pertambangan telah melakukan tanggung
jawab guna pemulihan lingkungan sebagaimana diatur dalam UndangUndang Penanaman Modal dan Undang-Undang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, tetapi kerusakan lingkungan yang masih
dapat ditemui memperlihatkan bahwa upaya pemulihan yang dilakukan
masih kurang maksimal. Serta tindakan pemerintah dalam mengawasi
masalah pengelolaan hutan di Indonesia telah ditegakkan secara
administratif, perdata, ataupun pidana. Hal tersebut semata-mata untuk
menciptakan kesejahteraan rakyat sebagaimana diatur dalam Pasal 33
UUD 1945.

iv