PAPER C. Maya Indah S. Implementasi Pelayanan Publik Abstrak
SEMINAR ANTI KORUPSI:
IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK BERINTEGRITAS
DALAM PEMERINTAHAN (STUDI KASUS DI KOTA KUPANG
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR)
OLEH : DR. C. MAYA INDAH S.,S.H., M.HUM.
THEO F. LITAAY, S.H., LL.M. (Ph.D cand.)
KERJASAMA ANTARA
SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
DENGAN PUSAT STUDI ANTI KORUPSI
TANGGAL 4 APRIL 2012 DI PROBOWINOTO
Abstrak :
Akuntabilitas pelayanan publik nampak dalam paradigma moral integritas pelayanan
publik.
Birokrasi pelayanan publik seharusnya menjadi kepanjangan tangan dari sebuah
kekuasaan yang dilegitimasi hukum menjadi representasi rakyat. Rakyat menggugat sejauhmana
responsibilitas, atau akuntabilitas pelayanan publik benar-benar menjamin rakyat menuju pada
kesejahteraan. Untuk itu dituntut secara mutlak perlunya integritas dalam pelayanan publik.
Perbaikan perilaku sector public diarahkan pada upaya membangun perlawanan secara
terstruktur praktek-praktek non integritas. Penting bagi sebuah birokrasi pelayanan publik untuk
menciptakan budaya etika dalam organisasi, melalui penguatan refleksi etika terinstitusional
yang terintegrasi dalam managemen organisasi guna menguatkan komitmen akan pelayanan
public berintegritas. Diseminasi integritas pelayanan publik, dimulai dari penanaman nilai
integritas dalam etika public, dan kemudian
tercermin dalam implementasi supaya nilai
integritas menjadi pertimbangan kebijakan public.
Hakekat utama dalam implementasi
pelayanan public berintegritas adalah pada tanggung jawab moral yang terinstitusional dan
diinternalisasi dalam diri individu.
IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK BERINTEGRITAS
DALAM PEMERINTAHAN (STUDI KASUS DI KOTA KUPANG
PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR)
OLEH : DR. C. MAYA INDAH S.,S.H., M.HUM.
THEO F. LITAAY, S.H., LL.M. (Ph.D cand.)
KERJASAMA ANTARA
SENAT MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
DENGAN PUSAT STUDI ANTI KORUPSI
TANGGAL 4 APRIL 2012 DI PROBOWINOTO
Abstrak :
Akuntabilitas pelayanan publik nampak dalam paradigma moral integritas pelayanan
publik.
Birokrasi pelayanan publik seharusnya menjadi kepanjangan tangan dari sebuah
kekuasaan yang dilegitimasi hukum menjadi representasi rakyat. Rakyat menggugat sejauhmana
responsibilitas, atau akuntabilitas pelayanan publik benar-benar menjamin rakyat menuju pada
kesejahteraan. Untuk itu dituntut secara mutlak perlunya integritas dalam pelayanan publik.
Perbaikan perilaku sector public diarahkan pada upaya membangun perlawanan secara
terstruktur praktek-praktek non integritas. Penting bagi sebuah birokrasi pelayanan publik untuk
menciptakan budaya etika dalam organisasi, melalui penguatan refleksi etika terinstitusional
yang terintegrasi dalam managemen organisasi guna menguatkan komitmen akan pelayanan
public berintegritas. Diseminasi integritas pelayanan publik, dimulai dari penanaman nilai
integritas dalam etika public, dan kemudian
tercermin dalam implementasi supaya nilai
integritas menjadi pertimbangan kebijakan public.
Hakekat utama dalam implementasi
pelayanan public berintegritas adalah pada tanggung jawab moral yang terinstitusional dan
diinternalisasi dalam diri individu.