PAPER C. Maya Indah S. Implementasi Pelayanan Publik Handout

IMPLEMENTASI PELAYANAN PUBLIK  
IMPLEMENTASI
PELAYANAN PUBLIK
BERINTEGRITAS 
DALAM PEMERINTAHAN 
(STUDI KASUS DI KOTA KUPANG PROVINSI
(STUDI KASUS DI KOTA KUPANG PROVINSI 
NUSA TENGGARA TIMUR) 

OLEH: 
• DR. C. MAYA INDAH S., S.H., M.HUM
DR C MAYA INDAH S S H M HUM
• THEO F. LITAAY, S.H., LL.M. (Ph.D cand.)
Didukung oleh : TIRI  USAID,  KEMITRAAN, 
TIRI USAID KEMITRAAN
UNIV.PARAMADINA 

REALITAS KEPRIHATINAN
Birokrasi pelayanan publik yang patologis,
• dipengaruhi oleh integritas pelakunya
dipengaruhi oleh integritas pelakunya

• Sumber dari adanya penyelewengan birokrasi 
publik karena :
bl k k
o pengabaian batasan konstitusi melalui 
pengabaian batasan konstitusi melalui
penyelahgunaan wewenang , 
o ketertutupan dari birokrasi, dan terkooptasinya 
k t t t
d i bi k i d t k
t i
birokrasi dengan kekuasaan yang hanya bersifat 
pragmatis dan tidak memihak publik.
• Birokrasi menempatkan diri sebagai penguasa , 
Birokrasi menempatkan diri sebagai penguasa
dan bukan sebagai pelayan. 

• The  public service process  is geared largely to 
serve the requirements of the upper strata.
q
f

pp
• masyarakat  diposisikan sebagai pihak yang 
k di i ik
b i ih k
menduduki ‘ketakberdayaan masyarakat’ 
.Karakter paradigma civil (civilian paradigm) 
masih kurang menjadi bagian dari
masih kurang  menjadi bagian dari 
akuntabilitas pelayanan publik integritas 
???????

Pentingnya integritas
Pentingnya integritas
• Akuntabilitas pelayanan publik nampak dalam 
p
perfomasi birokrasi yang berdimensi 
y g
kerakyataan melalui paradigma moral yakni 
integritas pelayanan public
integritas pelayanan public. 

• mengedepankan asas‐asas pelayanan publik 
• Tercapainya pelayanan publik berkualitas demi 
tercapainya tujuan negara yakni kesejahteraan
tercapainya tujuan negara yakni kesejahteraan 
(welfare state).

Mengapa Kupang ?
Mengapa Kupang ?
• Salah satu wilayah termiskin di Indonesia
• Peringkat  korupsi  tinggi.
Peringkat korupsi tinggi.

METODE PENELITIAN
Inti Masalah
1. bagaimana
kultur
birokrasi
pelayanan
publik di Kota 
Kupang

2. Bagaimana
membangun
birokrasi
berintegritas?

Masy pengguna, 9
LSM,
OMBUDSMAN, YLKI

Jenis Penelitian
Kualitatif

DATA : Interpretasi
dari aktor social yang 
berinteraksi

KEY 
KEY
INFORMAN


Komplain
y
,
masyarakat, 
“public face. 
Of  public 
service 
birocracy

Implemntasi
pelayanan
publik
berintegritas
dan faktor yg
mempenga
ruhinya

Pengumpulan data : 
wawancara
Teknik

k k analisis
l
d
data : induktif, 
d k f
verstehen
model interaktif :reduksi data, 
penyajian data, penarikan 
kesimpulan/verifikasi (Miles, 
Huberman)

Dinas PPO, 
kesehatan,
kesehatan, 
perijinan, 
RSU, RSUD

Bagaimana
implementasi
asas‐asas

pelayanan publik

Paradigma Penelitian
Paradigma Penelitian 
Aspek Ontologis:
REALITAS VIRTUAL INTEGRITAS
Learning from social actor

Aspek
p epistemologis:
p
g
Tidak bebas nilai:
Value bounded:
Transaksional , subjektif
:INTEGRITAS VALUE BOUNDED
OF SOCIAL ACTOR::

Paradigma critical


Aspek Aksiologis
moral budi manusia
to the interests of the powerless
and of “at
at risk”
risk
Bottom up views

Aspek Metodologi
Hermeneutikal, dialektikal:
Interpretasi, verstehen

TUJUAN PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
Peneliti menempatkan diri sebagai transformative
i t ll t l dengan
intellectual,
d
tujuan
t j

melakukan
l k k kritik
k itik social,
i l
transformasi dan mengkaji social empowerment,
memberi rekomendasi pengambil keputusan
d
dengan
iinformasi
f
i yang dib
dibutuhkan
t hk kh
khususnya
mengupayakan integritas pelayanan publik.
Diharapkan kesadaran mengenai integritas
pelayanan publik, sehingga memiliki impact pada
social policy
policy.


1.mendeskripsikan fakta empiris implementasi 
p
p
p
pelayanan publik yang dikaji dari hasil wawancara.
2 Mengevaluasi atau merefleksi fakta empiris
2.Mengevaluasi atau merefleksi fakta empiris 
implemnetasi pelayanan publik dengan fakta 
integritas. 
3.Menggambarkan korelasi antara pelayanan publik
3.Menggambarkan korelasi antara pelayanan publik 
yang buruk dengan integritas pelayanan publik.
4M
4Menganalisis factor‐faktor yang mempengaruhi 
li i f t f kt
hi
implementasi pelayanan publik yang kurang 
berintegritas di Pemerintahan Kota Kupang.  
5 Memberikan rekomendasi bagi reformasi pelayanan
5.Memberikan rekomendasi bagi reformasi pelayanan 

publik yang lebih accountable dan berintegritas.

HASIL PENELITIAN & ANALISIS
Integritas (BAHASA latin dari kata sifat “integer” artinya tidak

rusak,murni, jujur, lurus, dan dapat dipercaya atau diandalkan.
•Integrtas public adalah unsur pokok etika public,
public yang konsepnya
mengacu pada tuntutan perilaku etis..
/tindakan penyelenggara pelayanan public yang sesuai nilai, tujuan demi
mencapaii kesejahteraan
k
j ht
,
•, integritas pelayanan public tidak hanya sekedar perilaku untuk tidak
korupsi, tetapi lebih luas lagi,mengupayakan perwujudan nilai ingeritas
demi perwujudan tujuan terselenggaranya pelayanan public .

KESEJAHTERAAN SOSIAL

PENYELENGGARAN PELAYANAN PUBLIK  KEBUTUHAN 
DASAR DAN HAK SIPIL  WN. ATAS BARANG PUBLIK, JASA 
PUBLIK, LAYANAN ADMINSTRATIF

Pelayanan publik
Yang Berkualitas dan Relevan

ETIKA 
PUBLIK

Modalitas
Akuntabilitas,transparansi
N t lit
Netralitas

TINDAKAN 
INTEGRITAS    

Alur Pikir Terhadap KAJIAN Integritas Pelayanan Publik
Perilaku manusia diawali
dengan proses pemahaman
Pelayanan Publik sbg makna simbolik
dalam suatu interaksi antar actor sosial
Responsivenes
dan efisiensi

Transparansi
p
AKuntabilitas
Kepastian
Hukum

Kekuatan social, budaya, hukum, mental
yang melatar belakangi perilaku Pelayan
Publik/ Rule of The Game
KULTUR PELAYANAN PUBLIK
Implementasi /Wujud
Pelayanan Publik bagi
masyarakat

INTEGRITAS
PELAYANAN PUBLIK

JAMINAN BAGI HAK PUBLIK

Mekanisme
komplain
Adil dan Non
diskriminasi
Partisipasi
masyarakat

Cara mengukur integritas public dapat
terungkap dalam
1.visi, perilaku, dan tindakan yang sesuai dengan
nilai‐nilai atau standar etika, artinya jujur dan
sepenuh hati menjalankan pelayanan public.
2.bersikap adil dan responsive  terhadap
2.bersikap adil
responsive terhadap
kebutuhan public.
3k
3.kompeten untuk
t
t k menepati
ti janji
j ji akan
k kewajiban
k
jib
terhadap tanggung jawab jabatannya demi
k
kepentingan
i
public karena
bli k
menghormati
h
i hak‐hak
h kh k
warga negara

• 1.Pejabat Publik harus bertindak sesuai 
dengan prinsip‐prinsip dasar yang 
g p
pp
p
y g
melegitimasi kekuassaan pemerintah yang 
konstitusional dengan menghormati setiap
konstitusional dengan menghormati setiap 
warga negara sebagai yang memiliki martabat, 
hak asasi dan kesetaraan di muka hokum
hak asasi, dan kesetaraan di muka hokum.
• 2.pejabat public harus menyetujui untuk 
menomorduakan keputusan pribadi dengan 
menghargai hasil dari proses yang sah secara
menghargai hasil dari proses yang sah secara 
hokum dan sesuai dengan pertimbangan 

• 3.mereka harus akuntabel terhadap semua 
tindakan baik baik terhadap atasan maupun 
p
p
public, serta jujur dan tepat ketika 
mempertanggungjawabkannya.
mempertanggungjawabkannya
• 4.mereka harus bertindak secara kompetten 
dan efektif dalam mencapai tujuan dengan 
batas‐batas yang sudah ditetapkan.
• 5,mereka harus menghindari favoritism, 
berusaha independen dan objektif dengan
berusaha independen dan objektif dengan 
tetap mendasarkan pada alas an‐alasan tepat 
d
dan relevan di dalam mengambilkeputusan.
l
di d l
bilk

• 6.mereka setuju untuk menggunakan dana 
p
public secara hati‐hati dan efisien untuk 
tujuan‐tujuan yang telah disetujui, bukan 
untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya
untuk kepentingan pribadi atau kelompoknya.
• 7.mereka harus menjaga kepercayaan dan 
legitimasi lembaga‐lembaga negara.

dimensi kualitas pelayanan (Menurut
Lenvinne)
1.Responsiveness atau
1.Responsiveness
atau responsivitas ini mengukur daya tanggap
providers terhadap harapan, keinginan, dan aspirasi serta
tuntutan customers.
2.Responsibility atau responsibilitas adalah suatu ukuran yang 
menunjukkan seberapa proses pemberian pelayanan public itu
public itu
dilakukan dengan tidak melanggar ketentuan‐ketentuan yang 
telah ditetapkan.
3. Accountability atau akuntabilitas adalah suatu ukuran yang 
j
seberapa
p besar tingkat
g
kesesuaian antara
menunjukkan
penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran‐ukuran eksternal
yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh stake holders, seperti
nilai dan norma yang berkembang
yang berkembang dalam masyarakat.    
masyarakat.

Indikator integritas pelayanan publik
yg buruk
1.Ketidakpuasan masyarakat pada output atau hasil
layanan public, biaya, maupun
public biaya maupun cara pelayanan
2. Termarginalisasinya kepentingan rakyat karena
terdiskriminasi dengan kepentingan elite pemerintahan
elite pemerintahan
dan pejabat‐pejabat yang berkaitan. Orientasi
pelayanan ditujukan bukan pada kepentingan masy. 
Sistem birokrasi yang profit oriented dan kurang peka
pada pemenuhan kebutuhan social masyarakat
3 M
3. Munculnya
l
di k i i i dalam
diskriminasi
d l
pelayanan
l
public karena
bli k
factor koruptif dan kolutif. Hal ini dilandaskan pada
Perilaku negative  birokrasi
negative birokrasi seperti kekakuan,  
kekakuan,
menempatkan diri sebagai penguasa atau budaya
kekuasaan, rantai birokrasi panjang, suap dan pungli
sebagai sesuatu yang dianggap wajar.

Sistem birokrasi yang profit oriented dan 
kurang peka pada pemenuhan kebutuhan
kurang peka pada pemenuhan kebutuhan 
social masyarakat. 

Laporan Masyarakat ke Ombudsman NTT Berdasarkan Instansi
p
:
jjanuari‐Des
2011
Terlapor
No.

Instansi terlapor

Jumlah

1
1.

K
Kepolisian
li i

54

2.
3
4
5
6
7
8
9

Pemerintah Daerah
TNI
Kejaksaan
Peradilan
BPN
BKN
Kementerian Negara
Komisi Komisi
Komisi-Komisi

51
1
7
11
5
2
11
1

10
11
12
13
14

BUMN/BUMD
Yayasan
LSM
g
Profesi
Organisasi
Lain-lain
Jumlah

9
1
1
1
10
165

Klasifikasi Laporan Masyarakat Berdasarkan Substansi  Laporan

Substansi Laporan

Jumlah

1

Penundaan berlarut

37

2

Tidak memberikan pelayanan

19

3

Penyalahgunaan Wewenang

32

Permintaan uang, barang dan
4

jasa

7

5

Penyimpangan prosedur

20

6

Tidak patut

12

7

Berpihak

8

8

Tidak kompeten

30

Jumlah

165

DANA UTK ANAK PENYANDANG GIZI 
DANA
UTK ANAK PENYANDANG GIZI
BURUK ?  PENGAWASAN APBD? 
TEMUAN –TEMUAN LSM

FAKTOR YG MEMPENGARUHI 
INTEGRITAS

• 1.PENGAWASAN 
‐peningkatan integritas pelayanan public sangat 
dipengaruhi oleh aspek pengawasan
dipengaruhi oleh aspek pengawasan 
internal/pengawasan melekat    maupun 
pengawasan eksternal  .
k
l
• Aspek laporan masyarakat ini menyediakan 
p
p
y
y
‘valuable information”  mengenai pentingnya 
perubahan kebijakan birokrasional
perubahan kebijakan birokrasional. 
• Masyarakat, LSM maupun media, DAN Ombudsman  
dapat melakukan share the common goal of serving 
the public. 

2.   CONFLICT OF INTEREST DLM PERILAKU  
PENYELENGGARA LAYANAN PUBLIK
PENYELENGGARA LAYANAN  PUBLIK 
Perilaku penyelenggara pelayanan public ini
dipengaruhi / bersumber dari factor internal
maupun factor eksternal. Faktor internal
seperti kebutuhan, motivasi kerja, insentif .
Faktor eksternal seperti tekanan dari atasan
atau bahkan system yang memunculkan
k
kerentanan
rendahnya
d h
k l
kualitas
pelayanan
l
public karena kurang berpihak pada hak‐hak
dasar masyarakat.

3. Konteks norma social dan budaya,
3
budaya dan nilai‐
nilai organisasi yang dianut.
• Bersifat tertutup terhadap perubahan dan
tuntutan
masyarakat
y
dengan
g
perspekitif
p
p
emansipasi
masyarakat birokrasi yang unresponsive dan
tudak
berwawasan hukum demokratis dan
berkeadilan menuju kesejahteraan.
Kurangnya
Integritas dalam etika individual
maupun etika
tik organisasi
i i pelayanan
l
publik.
blik

PROYEKSI :integrity culture
INTEGIRTY CULTURE     REFORM
LEGAL SUBSTANTIAL REFORM,
LEGAL STRUCTURE REFORM.

T O ENFORCE MORAL PRINCIPLE

INCLUDES SENSITIVITY  
THE SOCIAL IMPLICATIONS OF ENFORCING MORALS

USEFUL IN FORMULATION  
USEFUL
IN FORMULATION
AND IMPLEMENTATION  OF SOCIAL POLICY
AND IN THE EVALUATION OF CURRENT POLICIES

solusi
• in The contect of accountability  of public 
administration and sustainable development
administration and sustainable development.
IIntegrity culture  (Pendidikan
t it
lt
(P didik integritas
i t it
dan internalissi nilai

Penguatan
modalitas : :
transparansi, 
akuntabilitas, 
responsiveness

The Role of civil 
society 

LEGAL SUBSTANCE 
AND LEGAL 
STRCTURE REFROM 
(REFORMASI 
BIROKRASI DAN  
REGULASI

PENGAWASAN : 
PENGUATAN 
KELEMBAGAANPEN
GAWASAN , 
MEKANISME , 
SANKSI

BIROCRACY
• CONTROLLABILITY AND RESPONSIVENESS OF 
INSTITUTION 
INSTITUTION
• PERGESERAN PARADIGMA DARI RULE 
GOVERNMENT KE PARADIGMA GOOD  
GOVERNANCE
• ACCOUNTABILITY,TRANSPARENCY,RESPONSIVE
,
,
NESS
TO DESCRIBE PUBLIC  FACE        OF  
TO
DESCRIBE PUBLIC FACE
OF
PUBBLIC SERVANT  INTEGRITY  

PERBAIKAN KUALITAS /MUTU 
PENYELENGGARAAN 
• penetapan standar pelayanan bagi seluruh 
dinas/badan/unit/BUMD yang melaksanakan 
y g
tugas pelayanan  komitmen penyelenggara 
pelayanan penyelenggara pelayanan
pelayanan penyelenggara pelayanan.
• pengembangan standard operating 
procedures (SOP). 
(
)
• pengembangan system pengelolaan 
pengembangan system pengelolaan
pengaduan
• restrukturisasi birokrasi
t kt i i bi k i

SOCIETY
TO BUILD  INTEGRITY  (FORMAL AND NON 
FORMAL EDUCATIONS). 
INSPECTION BY SOCIETY
ACCES TO JUSTICE AND FAIR TREATMENT  FOR 
SOCIETY.
SOCIETY
REVITALIZATION CIVIL SOCIETY participatory, 
empowering and sustainable
empowering, and sustainable. 

THE ASSAULT  ON  CORUPPTION BEHAVIOR

VIGILANT CITIZENRY

THE ROLE OF CIVIL SOCIETY
• citizens were again being soughts as 
policymarker, as reformers, and as 
deliverers of direct services
• Strengthening Civil society
Strengthening Civil society’ss capacity to 
capacity to
promote Democratic Governance
• Civil society institution represent 
p
particular constituencies, they organize 
,
y g
around and articulate particular interests 
and value system
and value system.

KESIMPULAN
1. Implementasi pelayanan publik di Kota Kupang
:masih adanya sikap secretive ketika berhadapan
dengan masyarakat.Wajah
masyarakat Wajah pelayanan publik di mata
masyarakat Kupang masih diwarnai oleh tuduhan
di k i i if
diskriminatif,,
tertutup,
unresponsive
i
THD
kebutuhan sosial masy.
2. Akar masalah kurangnya integritas pelayanan
publik terkait dengan fenomena korupsi yang
membudaya dalam birokrasi akibat kultur yang
memarginalkan
i lk
masyarakat
k t dan
d
mengutamakan
t
k
profit oriented demi keuntungan serta timpangnya
struktur politik sehingga rakyat kehilangan kontrol
atas birokrasi.

rekomendasi
• Integritas melalui  paradigma kerakyatan 
g
p
g
y
dimensi  acces to justice ,”to achieve better 
substantive goal of Public service etika
substantive goal of  Public service etika 
individu dan etika organisasi.
• paradigma kerakyatan memberikan adanya 
d
k k
b k
d
suatu partisipasi publik, pengawasan publik 
yang mengegaliterkan suatu kekuasaan, 
supaya lebih dirasa populis dan humanis.
supaya lebih dirasa populis dan  humanis.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH