PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) PADA LAHAN GAMBUT SKRIPSI

  

PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK KANDANG

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

PADA LAHAN GAMBUT

  

SKRIPSI

OLEH

RAHMANSYAH ASMI

  

08C10407047

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

  

PENGARUH DOSIS DOLOMIT DAN PUPUK KANDANG

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

PADA LAHAN GAMBUT

  

SKRIPSI

OLEH

RAHMANSYAH ASMI

  

08C10407047

Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

  

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH, ACEH BARAT

  

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang

terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada Lahan Gambut Nama Mahasiswa : Rahmansyah Asmi N I M : 08C10407047 Program Studi : Agroteknologi

  Menyetujui : Komisi Pembimbing

  Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

  Muhammad Jalil, SP., M.P Iwandikasyah Putra, SP., M.P

  NIDN 0115068302 NIDN 0120048105 Mengetahui,

  Dekan Fakultas Pertanian, Ketua Prodi Agroteknologi,

  Diswandi Nurba, S.TP., M.Si Jasmi, SP., M.Sc

  NIDN 0128048202 NIDN 0127088002

  

LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI

  Skripsi/tugas akhir dengan judul:

  

Pengaruh Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil

Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill) pada Lahan Gambut

  Yang disusun oleh: Nama : RAHMANSYAH ASMI N I M : 08C10407047 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agroteknologi Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 03 September 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

  SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

  1 Muhammad Jalil, SP., M.P Pembimbing I/ Ketua TIM Penguji

  2 Iwandikasyah Putra, SP., M.P Pembimbing II

  3 Irvan Subandar, SP., M.P Penguji Utama

  4 Chairudin, SP Penguji Anggota

  Meulaboh, 03 September 2013 Ketua Prodi Agroteknologi,

  Jasmi, SP., M.Sc

  Ya Allah…..

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil

dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah

lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan

tambahan sebanyak itu (pula)”

  

Terima Kasih yang tak terhingga ku ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang selalu setia

dalam mengisi hari-hariku; Patahati Laia, Iswanto, Abdul Mukti, Irwan Syatari, Faisal,

Wildan, Amirruddin, Monasir, Angkasah, Arjuna, Yusri, Husaini, Suhemi, Cut salmiah,

Salmiah, Lilis Suriani, Azizah, Ani, Irma Yuliani, Suriani, Mustafa, Nur Hayati, Siswandi,

SP, Risna, Novi, Nur Afsah, Cut Wismanidar, Imam Salman, Dewi, Nur Haji, Hasan, Erwin

CM, Nopan Bg mus, serta Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu,

Thank’s for Attention.

  Ya Allah........ Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan Mu......Amin.....

  

Terima Kasih yang tak terhingga ku ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang selalu setia

dalam mengisi hari-hariku; Patahati Laia, Iswanto, Abdul Mukti, Irwan Syatari, Faisal,

Wildan, Amirruddin, Monasir, Angkasah, Arjuna, Yusri, Husaini, Suhemi, Cut salmiah,

Salmiah, Lilis Suriani, Azizah, Ani, Irma Yuliani, Suriani, Mustafa, Nur Hayati, Siswandi,

SP, Risna, Novi, Nur Afsah, Cut Wismanidar, Imam Salman, Dewi, Nur Haji, Hasan, Erwin

CM, Nopan Bg mus, serta Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu,

Thank’s for Attention.

  Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, kupersembahkan karya tulis ini kepada yang mulia Ayahanda Abu Syakri dan Ibunda tercinta Mariyani. Juga orang-orang yang kusayangi: Abangku Ridwan Asmi. Adikku Rudi Irawan Asmi, Rahmat Hidayat Asmi, Ilham Siddiq Asmi. Kekekku Sarmin dan Nenekku Mariah (Makasih atas canda tawa dan do’a kalian s’lama ini, semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).

  Ibunda....... Lelahmu menanti keberhasilanku, do’amu membuat aku semangat, kasih sayangmu menjadikan aku tegar, hingga ku dapatkan hidup dengan penuh kesabaran walaupun beragam cobaan yang menghalangi.......

Ibunda….tiada lagi yang tersisa dariku selain terus berdo’a dan berusaha untuk selalu

bisa membahagiakanmu.......

  

Dengan iringan do’amu hari ini telah ku gapai cita-citaku yang engkau amanahkan dan harapkan.

Ayah…. hari ini ku buktikan segala usahamu, terima kasih ayah Do’aku selalu mengiringi

langkahmu.......

  (Al-Kahfi : 109) Alhamdulillah….. Hari ini telah Engkau penuhi harapanku Harapan untuk membahagiakan orang-orang tercinta Walau hari depan masih sebuah tanda tanya Ayahanda.......

  

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil

dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah

lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan

tambahan sebanyak itu (pula)”

  Rahmansyah Asmi Ya Allah…..

  Ya Allah........ Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan Mu......Amin.....

  Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, kupersembahkan karya tulis ini kepada yang mulia Ayahanda Abu Syakri dan Ibunda tercinta Mariyani. Juga orang-orang yang kusayangi: Abangku Ridwan Asmi. Adikku Rudi Irawan Asmi, Rahmat Hidayat Asmi, Ilham Siddiq Asmi. Kekekku Sarmin dan Nenekku Mariah (Makasih atas canda tawa dan do’a kalian s’lama ini, semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).

  (Al-Kahfi : 109) Alhamdulillah….. Hari ini telah Engkau penuhi harapanku Harapan untuk membahagiakan orang-orang tercinta Walau hari depan masih sebuah tanda tanya Ayahanda.......

  Ibunda....... Lelahmu menanti keberhasilanku, do’amu membuat aku semangat, kasih sayangmu menjadikan aku tegar, hingga ku dapatkan hidup dengan penuh kesabaran walaupun beragam cobaan yang menghalangi.......

Ibunda….tiada lagi yang tersisa dariku selain terus berdo’a dan berusaha untuk selalu

bisa membahagiakanmu.......

  

Dengan iringan do’amu hari ini telah ku gapai cita-citaku yang engkau amanahkan dan harapkan.

Ayah…. hari ini ku buktikan segala usahamu, terima kasih ayah Do’aku selalu mengiringi

langkahmu.......

  (Al-Kahfi : 109) Alhamdulillah….. Hari ini telah Engkau penuhi harapanku Harapan untuk membahagiakan orang-orang tercinta Walau hari depan masih sebuah tanda tanya Ayahanda.......

  

Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahui sebagian kecil

dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :

“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah

lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan

tambahan sebanyak itu (pula)”

  Rahmansyah Asmi Ya Allah…..

  Ya Allah........ Teguhkan Imanku, Tetapkanlah Hati dan Jiwaku Agar Selalu Melangkah di Jalan Mu......Amin.....

  

Terima Kasih yang tak terhingga ku ucapkan kepada rekan-rekan seperjuangan yang selalu setia

dalam mengisi hari-hariku; Patahati Laia, Iswanto, Abdul Mukti, Irwan Syatari, Faisal,

Wildan, Amirruddin, Monasir, Angkasah, Arjuna, Yusri, Husaini, Suhemi, Cut salmiah,

Salmiah, Lilis Suriani, Azizah, Ani, Irma Yuliani, Suriani, Mustafa, Nur Hayati, Siswandi,

SP, Risna, Novi, Nur Afsah, Cut Wismanidar, Imam Salman, Dewi, Nur Haji, Hasan, Erwin

CM, Nopan Bg mus, serta Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu,

Thank’s for Attention.

  Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulusnya do’a, kupersembahkan karya tulis ini kepada yang mulia Ayahanda Abu Syakri dan Ibunda tercinta Mariyani. Juga orang-orang yang kusayangi: Abangku Ridwan Asmi. Adikku Rudi Irawan Asmi, Rahmat Hidayat Asmi, Ilham Siddiq Asmi. Kekekku Sarmin dan Nenekku Mariah (Makasih atas canda tawa dan do’a kalian s’lama ini, semoga Allah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).

  Ibunda....... Lelahmu menanti keberhasilanku, do’amu membuat aku semangat, kasih sayangmu menjadikan aku tegar, hingga ku dapatkan hidup dengan penuh kesabaran walaupun beragam cobaan yang menghalangi.......

Ibunda….tiada lagi yang tersisa dariku selain terus berdo’a dan berusaha untuk selalu

bisa membahagiakanmu.......

  

Dengan iringan do’amu hari ini telah ku gapai cita-citaku yang engkau amanahkan dan harapkan.

Ayah…. hari ini ku buktikan segala usahamu, terima kasih ayah Do’aku selalu mengiringi

langkahmu.......

  Rahmansyah Asmi

  

RINGKASAN

RAHMANSYAH ASMI

  ”Pengaruh Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai ( Glycine max (L.) Merril)” (di bawah bimbingan Muhammad Jalil sebagai pembimbing utama dan

  Iwandikasyah Putra sebagai pembimbing anggota).

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis dolomit dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, serta nyata tidaknya interaksi antara kedua faktor.

  Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian, Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh Barat dari tanggal 8 Januari sampai dengan 5 April 2013.

  Bahan yang digunakan dalam penelitian ini berupa benih kedelai varietas Anjasmoro, dolomit, pupuk kandang, pupuk kimia Urea, SP-36, KCl, dan insektisida Curacron. Sedangkan alat yang digunakan adalah, timbangan analitik, parang, cangkul, hand sprayer, meteran, gembor, dan alat-alat tulis.

  Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 4 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti adalah faktor dosis dolomit

  • 1 -1 -1

  yang terdiri dari tiga taraf, yaitu: 2,5 ton ha , 3,5 ton ha dan 4,5 ton ha . Faktor

  • 1 -1

  dosis pupuk kandang yang terdiri dari empat taraf, yaitu: 0 ton ha , 5 ton ha , 10

  • 1 -1 ton ha , dan 15 ton ha .

  Perameter yang diamati adalah tinggi tanaman 15, 30 dan 45 HST, jumlah polong umur 65 dan 75 HST, persentase polong bernas dan persentase polong hampa, berat 100 biji kering, berat biji kering per plot netto dan produksi per hektar.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis dolomit berpengaruh sangat nyata terhadap 100 biji kering. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah polong 65 dan 45 HST, persentase polong bernas dan persentase polong hampa, berat biji kering per plot netto serta produksi per hektar.

  Dosis pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap berat biji kering per plot netto dan produksi per hektar. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman umur 15, 30 dan 45 HST, jumlah polong umur 65 dan 75 HST, persentase polong bernas dan persentase polong hampa, berat 100 biji kering.

  Tidak terdapat interaksi yang nyata antara dosis dolomit dan dosis pupuk

UCAPAN TERIMA KASIH

  Puji syukur ke ke hadirat Allah SWT, karena dengan limpaha pahan rahmat-Nya penulis telah dapat pat menyelesaikan skripsi dengan judul

  ”Pe ”Pengaruh Dosis

Dolomit dan Pupuk uk Kandang terhadap Pertumbuhan dan H an Hasil Tanaman

Kedelai Glycine max . Selawat beriring

  ( max (L.) Merill) pada Lahan Gambut”. S

  salam kepada janjunga ungan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang ng telah membawa umat manusia dari ala alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahua tahuan.

  Ucapan terima ma kasih penulis sampaikan kepada :

  1. Muhammad Jalil, lil, SP, M.P. selaku pembimbing utama dan dan Iwandikasyah Putra, SP, M.P. se . selaku pembimbing anggota.

  2. Jasmi, SP., M.S M.Sc selaku Ketua Program Studi Agroteknol eknologi Fakultas Pertanian Universi versitas Teuku Umar.

  3. Diswandi Nurba ba S.TP,. M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertani tanian Universitas Teuku Umar dan dan Civitas Akademika yang telah menyediaka diakan sarana dan prasarana selama pe a penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fa Fakultas Pertanian Universitas Teuku U uku Umar.

  4. Ayahanda Abu Sy bu Syakri dan Ibunda Mariyani, serta saudara-sauda saudaraku atas doa, kasih sayang, pen pengorbanan dan dorongan semangat sehingga gga penulis dapat menyelesaikan studi n studi hingga selesai.

  Akhirnya deng dengan segala kerendahan hati penulis berharap rap semoga segala amal dan bantuan m n mereka mendapat balasan yang setimpal da dari Allah SWT. Amin.

  Meulaboh, 03 Sept eptember 2013

  

DAFTAR ISI

RINGKASAN ................................................................................................ iii

UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ iv

DAFTAR ISI................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. viii

  14 3.4. Pelaksanaan Penelitian.....................................................................

  38 RIWAYAT HIDUP ........................................................................................

  35 LAMPIRAN ...................................................................................................

  34 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

  34 5.2. Saran ...............................................................................................

  33 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan .....................................................................................

  25 4.3. Interaksi ...........................................................................................

  19 4.2. Pengaruh Dosis Pupuk Kandang .....................................................

  17 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Dosis Dolomit .................................................................

  16 3.5. Pengamatan......................................................................................

  13 3.3. Rancangan Percobaan......................................................................

  I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.................................................................................

  13 3.2. Bahan dan Alat Penelitian ...............................................................

  9 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................

  8 2.5. Tanah Gambut .................................................................................

  7 2.4. Pupuk Kandang................................................................................

  6 2.3. Peranan Dolomit ..............................................................................

  5 2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai ...................................................

  4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai .................................................................

  3 1.3. Hipotesis ..........................................................................................

  1 1.2. Tujuan Penelitian .............................................................................

  57

  DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

  24

  30 13. Rata-rata Produksi Per Hektar pada Berbagai Pupuk Kandang .................

  12. Rata-rata Berat Biji Kering Per Plot Netto pada Berbagai Pupuk Kandang .....................................................................................................

  29

  28 11. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Pupuk Kandang...............

  10. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Hampa pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang ..........................................................................................

  27

  9. Rata-rata Jumlah Polong pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Umur 65 dan 75 HST ................................................................................................

  26

  8. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang Umur 15, 30 dan 45 HST ..........................................................................

  23 7. Rata-rata Produktifitas pada Berbagai Dosis Dolomit ...............................

  1. Susunan Kombinasi Perlakuan Dosis Dolomit dan Dosis Pupuk Kandang ..........................................................................................

  6. Rata-rata Berat Biji Kering Per Plot Netto pada Berbagai Dosis Dolomit ...........................................................................................

  22

  21 5. Rata-rata Berat 100 Biji Kering pada Berbagai Dosis Dolomit................

  4. Rata-rata Persentase Polong Bernas dan Hampa pada Beberapa Dosis Dolomit ......................................................................................................

  20

  3. Rata-rata Jumlah Polong pada Berbagai Dosis Dolomit Umur 65 dan 75 HST ..........................................................................................................

  19

  2. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai pada Berbagai Dosis Dolomit Umur 15, 30 dan 45 HST .....................................................................................

  15

  31

  DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Berat 100 Biji Kering Tanaman Kedelai Berbagai Dosis Dolomit............

  23

  2. Berat Biji Kering Per Plot Netto Tanaman Kedelai pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang ..........................................................................................

  31

  3. Produksi Per Hektar Tanaman Kedelai pada Berbagai Dosis Pupuk Kandang .....................................................................................................

  32 4. Bagan Percobaan .......................................................................................

  56

  DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1.

  Rata – rata Tinggi Tanaman Kedelai Umur 15 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (cm) .................................................

  38

  2. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai pada Umur 15 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.........................................

  38 3. Rata – rata Tinggi Tanaman Kedelai Umur 30 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (cm) .................................................

  39

  4. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai pada Umur 30 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang ........................................

  39 5. Rata – rata Tinggi Tanaman Kedelai Umur 45 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (cm) .................................................

  40

  6. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Kedelai pada Umur 45 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.........................................

  40 7. Rata – rata Jumlah Polong Tanaman Kedelai Umur 65 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (buah) .............................

  41

  8. Analisis Ragam Jumlah Polong Tanaman Kedelai pada Umur 65 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.............................

  41 9. Rata – rata Jumlah Polong Tanaman Kedelai Umur 75 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (buah) .............................

  42

  10. Analisis Ragam Jumlah Polong Tanaman Kedelai pada Umur 75 HST Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.............................

  42

  11. Rata – rata Persentase Polong Bernas Tanaman Kedelai Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (%)..................................

  43

  12. Analisis Ragam Persentase Polong Bernas Tanaman Kedelai pada Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.............................

  43

  13. Rata – rata Persentase Polong Hampa Tanaman Kedelai Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (%)..................................

  44

  14. Analisis Ragam Persentase Polong Bernas Tanaman Kedelai pada Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.............................

  44

  

Nomor Teks Halaman

  15. Rata – rata Berat 100 Biji Kering Tanaman Kedelai Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (g) ....................................................

  45

  16. Analisis Ragam Berat 100 biji Kering Tanaman Kedelai pada Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.........................................

  45

  17. Rata – rata Berat Biji Kering Per Plot Netto Tanaman Kedelai Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (g) ...................................

  46

  18. Analisis Ragam Berat biji Per Plot Netto Tanaman Kedelai pada Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.........................................

  46

  19. Rata – rata Produksi Per Hektar Tanaman Kedelai Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang (ton) .................................................

  47

  20. Analisis Ragam Produksi Per Hektar Tanaman Kedelai pada Akibat Perlakuan Dosis Dolomit dan Pupuk Kandang.........................................

  47 21. Deskripsi Varietas ....................................................................................

  48 22. Foto-foto Kegiatan ...................................................................................

  49

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Kedelai (Glycine max (L.) Merill) merupakan salah satu komoditas pangan yang penting dalam rangka ketahanan pangan penduduk Indonesia. Permintaan kedelai meningkat pesat seiring dengan laju pertambahan penduduk (Pitojo, 2007).

  Kedelai termasuk bahan pangan yang bermanfaat sebagai bahan makanan manusia, pengobatan (terapi), dan bahan pakan ternak. Kedelai dapat diolah menjadi berbagai macam bahan makanan seperti toge, susu kedelai, kembang tahu, tahu, tepung kedelai, es krim, yoghurt, tempe, oncom, kecap, minyak goreng, taucoh dan bahan penyedap serta sebagai bahan pengobatan berkhasiat mencegah penyakit jantung, osteoporosis, kanker payudara, obesitas, dan melancarkan metabolisme tubuh (Cahyono, 2007).

  Kebutuhan kedelai di dalam negeri tiap tahun cenderung terus meningkat, sedangkan persediaan produksi belum mampu mengimbangi permintaan.

  Berdasarkan perkiraan Depertemen Pertanian (2010) kebutuhan produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2010 diproyeksikan sekitar 2.800.000 ton, sedangkan produksi kedelai nasional hanya mencapai 1.200.000 ton sehigga permintaan kedelai dalam negeri terpaksa diimpor (Najiyati dan Danarti, 1998).

  Rendahnya hasil rata – rata kedelai di Indonesia disebabkan oleh banyak faktor, namun yang paling menonjol adalah pemberian pupuk yang belum tepat, penentuan populasi tanaman yang belum tepat, penggunaan varietas yang belum tepat, pengendalian hama dan penyakit yang belum dilakukan dengan baik serta

  Ketersediaan lahan pertanian yang semakin sempit yang disebabkan oleh alih fungsi lahan pertanain menjadi tempat pemukiman, lokasi industri dan sarana umum. Hal ini mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian sehingga diperlukan pembukaan lahan-lahan baru yang umumnya merupakan lahan marginal seperti tanah gambut untuk meningkatkan produksi tanaman kedelai (Noor, 2001).

  Tanah gambut merupakan lahan alternatif sebagai lahan bukaan baru walaupun dari segi pemanfaatannya baik untuk tanaman hortikultura maupun tanaman perkebunan memiliki berbagai kendala serta dibutuhkan biaya reklamasi yang relatif mahal dibandingkan dengan tanah mineral. Namun lahan gambut mempunyai potensi yang cukup besar mengingat arealnya yang cukup luas tersebar di seluruh Indonesia (Agus dan Hidayat, 2008).

  Tanah gambut merupakan tanah dengan tingkat kesuburan yang rendah. Tanah ini memiliki kandungan bahan organik yang tinggi tetapi sangat bertolak belakang dengan kandungan unsur hara tanahnya. Hal ini diakibatkan belum sempurnanya proses dekomposisi bahan organik sehingga hara-hara tersebut terbentuk tidak tersedia bagi tanaman (Rahamdhani, 2007).

  Tanah gambut memiliki kadar fosfor (P) yang rendah, maka dari itu dilakukan pengapuran dengan antara lain menggunakan dolomit (Noor, 2001).

  Selain itu juga dapat dilakukan dengan pemberian pupuk kandang untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai serta meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan (Sutejo, 1995).

  Dolomit merupakan pupuk yang berasal dari endapan mineral sekunder yang banyak mengandung unsur Ca dan Mg dengan rumus kimia CaMg (CO

  3 )

  2

  (Kartono, 2010). Dolomit yang digunakan sebagai bahan pengapur selain meningkatkan pH tanah juga mengurangi keracunan Fe, Al, dan Mn serta meningkatkan ketersediaan unsur hara yang lebih baik (Sutejo, 1995).

  Pupuk kandang merupakan bahan organik yang dapat memperbaiki kesuburan, memperbaiki struktur tanah, meningkatkan daya ikat air dan memacu aktivitas mikroorganisme tanah (Muhidin, 2000). Pupuk kandang memiliki kandungan unsur hara yang berbeda - beda tergantung dari jenis ternak, umur ternak, macam pakan, cara penanganan dan penyimpanan pupuk kandang tersebut sebelum digunakan (Lingga, 1999).

  Pupuk kandang mempunyai pengaruh positif terhadap sifat fisik dan kimiawi tanah serta mendorong kehidupan jazat renik yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga dapat meningkatkan kesuburan tanah (Sutejo, 1995). Pemberian pupuk kandang perlu diperhatikan kebutuhan tanaman guna menghindari pemberian yang berlebihan atau terlalu sedikit yang akan berdampak pada pertumbuhan dan produksi tanaman (Rachim, 1996).

  Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui dosis dolomit dan pupuk kandang yang tepat agar diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai yang optimal.

1.2. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis dolomit dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada lahan gambut serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.

1.3. Hipotesis

  1. Dosis dolomit berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada lahan gambut.

  2. Dosis pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai pada lahan gambut.

  3. Terdapat interaksi antara pemberian dosis dolomit dan pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai.

II. TINJUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Kedelai

  2.1.1. Sistematika Klasifikasi tanaman kedelai menurut Adisarwanto (2005) adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rosales Famili : Leguminosae Tribe : Phaseoleae Genus : Glycine Spesies : Glycine max (L.) Merill

  2.1.2. Morfologi Sistem perakaran kedelai terdiri dari akar tunggang yang pertumbuhannya lurus masuk kedalam tanah dan akar serabut yang tumbuh dari akar tunggang, pada akar-akar serabut terdapat bintil-bintil akar berisi bakteri Rhizobium javonicum, yang mempunyai kemampuan mengikat N dari udara yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah (Andrianto dan Indarto, 2004)

  Kedelai berbatang semak, dengan tinggi batang antara 30 – 100 cm, batang dapat membentuk 3 – 6 cabang, jarak antara tanaman dalam barisan rapat, cabang menjadi berkurang atau tidak bercabang sama sekali (Suprapto,1994). Tipe pertumbuhan batang kedelai ada 2 macam yaitu indeterminate (tipe ujung batang melilit) yaitu pertumbuhan yang ujung batangnya tidak berakhir dengan rangkaian bunga atau cabang-cabangnya tumbuh melilit, sedangkan literminate (tipe batang tegak) ujung batangnya berakhir dengan rangkaian bunga dan lurus tegak ke atas (AAK, 2007).

  Daun kedelai termasuk daun majemuk dengan tiga helaian daun berbentuk oval dengan ujung lancip. Apabila sudah tua, daun-daun ini akan mulai menguning dan berguguran mulai dari bawah (Najiyati dan Danarti, 1998).

  Tanaman kedelai memiliki bunga sempurna, yaitu dalam satu bunga terdapat alat kelamin jantan (benang sari) dan alat kelamain betina (putik). Bunga berwarna ungu dan putih. Buah kedelai berbentuk polong. Sekitar 60 % bunga rontok sebelum berbentuk polong (Sugeng, 2000)

  Biji kedelai bentuknya ada yang bulat lonjong, bulat, bulat agak pipih, dan berkeping dua dan terbungkus oleh kulit bagian – bagian biji terdiri dari kulit, keping biji, pusar biji (hylum) dan embrio yang terletak di antara keping biji (Cahyono, 2007).

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai

  2.2.1. Iklim Keadaan iklim sangat mempengaruhi produktifitas tanaman berproduksi menurut Cahyono (2007), yang perlu diperhatikan untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai adalah sebagai berikut:

  a. Suhu udara tanaman kedelai memerlukan suhu berkisar 25ºC-28ºC. Akan tetapi tanaman kedelai masih bisa tumbuh baik dan produksinya masih tinggi pada suhu udara di atas 28ºC hingga 30ºC. c. Curah hujan,jumlah curah hujan yang sesuai dalam pembudidayaan tanaman kedelai berkisar 1.500-2.500 mm/tahun atau curah hujan selama musim tanam berkisar antara 300 -400 mm/3 bulan.

  2.2.2. Tanah Tanaman kedelai dapat tumbuh pada tanah yang gembur dan tanah yang sifat mudah mengikat air dan banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan air baik, derajat keasaman (pH Tanah) yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kedelai berkisar 5,8 – 6,9 (Cahyono, 2007).

  Tanaman kedelai tidak menghendaki keadaan air yang tergenang, keadaan ini dapat menyebabkan akar tanaman mudah busuk dan tidak mampu menyerap unsur hara dan dalam tanah yang dapat menyebabkan tanaman layu dan mati. Cahyono (2007) menyatakan tanaman kedelai dapat ditanam diberbagai ketinggian tempat dataran rendah, dataran medium, dan dataran tinggi pada ketinggian 1 - 1.300 m dpl.

2.3. Peranan Dolomit

  Dolomit berwarna putih keabu-abu atau kebiru-biruan dengan kekerasan lebih lunak dari batu gamping, berbutir halus, bersifat mudah menyerap air, mudah dihancurkan, cepat larut dalam air dan mengadung unsur hara (Kartono, 2010). Cara penggunaan dolomit adalah dengan disebar di tanah atau diaduk dengan tanah. Apabila tanahnya masam dan pH nya 5,5 maka dosis anjuran penggunaannya adalah 3,12 ton/ha (Lingga, 1990). Dolomit berfungsi untuk menetralkan pH tanah, mematikan beberapa jenis jamur atau bakteri pada tanah, sehingga akan meningkatkan kesuburan tanah (Kartono, 2010).

  Dolomit diproduksi menggunakan bahan baku kapur yang memiliki kadar atau persentase kalsium (CaO) dan Magnesium (MgO) yang tinggi. Dolomit mengadung MgO 18-24%, CaO 30%, Air 0,19%, A1

  2 O 3 + Fe

  2 O 3 <3%, dan SiO

  2

  <3% (Kartono, 2010). Keuntungan menggunakan dolomit dapat menetralkan pH tanah, meningkatkan pertumbuhan akar, dan memperbaiki struktur tanah, meningkatkan mutu seperti hasil yang tinggi dan buah yang berat, serta dapat digunakan sebagai pupuk dasar dan pupuk susulan (Kartono, 2010).

  Tujuan utama pengapuran adalah menetralkan pH tanah hingga tingkat yang diinginkan, disamping itu juga untuk meniadakan unsur hara Al, Fe dan Mn, serta menyediakan hara Ca dan Mg kebutuhan kapur dapat ditentukan dengan berbagai cara tetapi untuk tanah gambut dapat dilihat berdasarkan Al-dd (Naibaho, 2003). Apabila pemberian kapur melebihi pH tanah yang diperlukan akan berpengaruh buruk terhadap pertumbuhan optimum tanaman dan tidak efisien (ekonomis) juga waktu dan cara pengapuran harus diperhatikan (Leiwakabessy dan Sutandi, 1998).

2.4. Pupuk Kandang

  Pemupukan bertujuan menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, sebagai unsur hara yang terdapat di dalam tanah tidak dapat diandalkan untuk memacu pertumbuhan tanaman secara optimal terutama system yang intensif (Lingga, 1990).

  Pupuk kandang berasal dari kotoran padat dan cair (urin) ternak yang telah bercampur dengan sisa-sisa makanan (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).

  Pupuk kandang dapat memperbaiki sifat kimia tanah mengandung unsur hara makro maupun unsur hara mikro walaupun jumlahnya lebih rendah jika dibandingkan dengan pupuk anorganik (Musnamar, 2004).

  Pupuk kandang sapi sebagai sumber bahan organik memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan pupuk anorganik seperti pupuk kandang dapat meningkatkan kadar bahan organik tanah, meningkatkan nilai tukar kation, memperbaiki strutur tanah, meningkatkan aerasi dan kemampuan tanah dalam memegang air dan menyediakan lebih banyak macam unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium dan unsur mikro lainnya (Tisdale dan Nelson, 1991 ).

  Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang sapi sangat bervariasi tergantung pada jenis pakan sapi dan cara penyimpanan pupuk kandang tersebut.

  Pada umumnya pupuk kandang sapi mengandung nitrogen (N) 2 - 8 %, fosfor (P2

  • O5) 0,2-1 %, kalium (K2O) 1 - 3 %, magnesium (Mg) 1,0 - 1,5 % dan unsur mikro (Donahue et al., 1977). Pupuk kandang sapi mengandung unsur mikro yang diperlukan tanaman seperti Bo, Cu, Fe, Mo dan Zn (Benne et al., 1961).

  Pupuk kandang yang dapat digunakan dapat dilihat dari sifat kimia diantaranya mengandung hara karbon (C) lebih dari 10 %, nisbah C/N dibawah 20 %, pH sekitar netral (6 - 8) dan tidak mengandung garam serta kandungan unsur mikro dalam jumlah yang berlebihan (Hadisumitro, 2002).

2.5. Tanah Gambut

  Dalam klafikasi tanah gambut (soil taxonomy) dikelompokkan kedalam ordo Histosol (histos dari bahasa Yunani = jaringan) atau sebelumnya dinamakan Organosol yang mempunyai sifat dan ciri yang berbeda dengan jenis tanah mineral umumnya. Gambut mempunyai banyak istilah padanan dalam bahasa Inggris, antara lain disebut peat, bog, mood atau fen (Rahamdhani, 2007). Istilah- istilah ini berkenaan dengan perbedaan jenis atau sifat gambut antara satu tempat dan tempat lainnya. Gambut diartikan sebagai material atau bahan organik yang tertimbun secara alami dalam keadaan basah berlebihan dan tidak sedikitpun mengalami perombakan (Noor, 2001).

  Bahan induk Histosol adalah sisa tanaman dan binatang yang bercampuran dengan lapisan mineral yang diendapkan oleh proses alluvial selama banjir Pembentukan timbunan bahan organik biasa dipandang sebagai proses kumpulan bahan induk, jika proses pelapukannya diabaikan (Foth, 1994). Proses pembentukan histosol bahan organik yang masih kasar mengalami dekomposisi menjadi lebih luas. Dekomposisi bahan organik dipengaruhi beberapa faktor yaitu kelembaban, susunan bahan organik, kemasaman tanah, aktivitas mikroorganisme dan waktu (Munir, 1996).

  Lahan gambut mengadung lapisan bahan organik yang belum terhumifikasi lanjut. Lapisan atasnya adalah gambut yang tebalnya bervariasi 20- 40 cm, terdiri atas partikel halus yang bukan mineral, berstruktur remah dan berkonsistensi gembur (Rahamdhani, 2007). Lapisan kedua adalah lempung berpasir berwarna hitam dan bercampur dengan humus konsistensi teguh dan berstruktur gumpal serta selalu berada dibawah permukaan air tanah dan dalam suasana reduksi total (Risza, 1997)

  Tanah gambut adalah tanah yang umumnya terdapat di daerah pasang surut yang berasal dari bahan organik yeng mengendap dan kemudian menjadi busuk, terdiri dari bahan organik yang sebagian besar belum terdekomposisi atau sedikit terdekomposisi yang terakumulasi pada keadaan kelembaban yang berlebihan ( Anonymous, 2010 ).

  Menurut (Wahyunto et al., 2005) gambut dibagi kedalam 3 jenis yaitu :

  a. Gambut berserat adalah gambut yang banyak mengandung serat, umumnya berasal dari rumput dan herba darat baik digunakan untuk media tumbuh tanaman di rumah kaca, persemaian, dan kebun bunga.

  b. Gambut endapan adalah jenis gambut yang biasanya tertimbun di dalam air yang relatif dalam. Bahan organiknya berasal dari campuran leli air, heba empang plankton, dan tumbuhan air lainnya. Tidak cocok untuk pertumbuhan tanaman.

  c. Gambut kayu adalah jenis gambut yang banyak mengandung kayu, umumnya terbentuk dari semak dan tumbuhan lain yang menutupi hutan paya. Daya mengikat airnya rendah, cocok untuk kebun sayur dan lapangan rumput.

  Lahan gambut mempunyai potensi yang cukup baik untuk usaha budidaya pertanian tetapi memiliki kendala yang cukup banyak seperti tingkat kesuburan yang rendah, miskin unsur hara, dan sangat masam sehingga memerlukan penambahan pupuk untuk memperbaiki kondisi lahan menjadi baik bagi pertumbuhan tanaman (Najiyati et al., 2005).

  Tanah gambut merupakan salah satu tanah yang banyak kita jumpai dan belum diusahakan dengan baik di Aceh Barat mencakup areal seluas 105.000 ha.

  Luas lahan gambut di Kabupaten Aceh Barat berdasarkan ketebalannya, diurutkan dari yang terluas yaitu gambut sedang (antara 1,0-2 m) seluas 47.852 ha; gambut dalam (antara 2,0-4,0 m) seluas 31.107 ha; gambut dangkal (<0,5 m) seluas

  16.403 ha; dan gambut dangkal (antar 0,5-1 m) seluas 4.591 ha (Wahyunto et al., 2005).

  Menurut Noor (2001) bahwa tanah gambut memiliki unsur hara P dan K yang sangat rendah, oleh karena itu perlu dilakuan pengapuran yang diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara P.

III. BAHAN DAN METODE

3.2.1. Bahan

  (15 gram plot

  )

  (49,2 gram plot

  ), KCl 164 kg ha

  (38,4 gram plot

  ), SP-36 128 kg ha

  d. Pupuk Kimia Pupuk kimia yang digunakan dalam penelitian ini adalah pupuk Urea 50 kg ha

  3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

  c. Pupuk Kandang Pupuk kandang yang digunakan adalah kotoran sapi yang sudah terdekomposisi dengan sempurna sebagai perlakuan. Pupuk kandang diambil di Gampong Jokja, Kecamatan Kuala, Kabupaten Nagan Raya.

  b. Tanah Tanah yang digunakan dalam penelitan ini tanah gambut di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat.

  a. Benih Benih kedelai yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kedelai varietas Anjasmoro yang didapat dari BPTP Banda Aceh.

  Bahan – bahan yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

  3.2. Bahan dan Alat Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat. Pelaksanaan penelitian ini dimulai dari tanggal 8 Januari sampai dengan 5 April 2013.

  • 1
  • 1
  • 1
  • 1
  • 1
  • 1
e. Kapur Kapur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dolomit sebagai perlakuan.

  f. Pestisida Pestisida yang digunakan dalam penelitian ini adalah pestisida anorganik Curacron 500 EC.

3.2.2. Alat

  Alat – alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah parang, cangkul, gembor, hand spayer, timbangan analitik, meteran, ember, pamplet nama, tali, sekop dan alat tulis.

3.3. Rancangan Percobaan

  Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial 3 x 4 perlakuan, yang terdiri dari dua faktor yaitu :

  1. Dosis dolomit (D) yang terdiri dari 3 taraf yaitu :

  • 1 -1

  D

  1 = 2,5 ton ha (0,75 kg plot )

  • 1 -1

  D

  2 = 3,5 ton ha (1,05 kg plot )

  • 1 -1

  D

  3 = 4,5 ton ha ( 1,35 kg plot )

  2. Dosis pupuk kandang dengan (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu :

  • 1

  K = 0 ton ha (Kontrol)

  • 1 -1

  K

  1 = 5 ton ha (1,5 kg plot )

  • 1 -1

  K

  2 = 10 ton ha (3 kg plot )

  • 1 -1

  K

  3 = 15 ton ha (4,5 kg plot )

  Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan, masing - masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga berjumlah 36 satuan percobaan.

  • -1

  • 1

  12 D

  2 K 2 1,05 3,0

  8 D

  2 K 3 1,05 4,5

  9 D

  3 K 1,35 Kontrol

  10 D

  3 K 1 1,35 1,5

  11 D