PENGARUH CEKAMAN INTENSITAS CAHAYA RENDAH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) SKRIPSI

  

PENGARUH CEKAMAN INTENSITAS CAHAYA RENDAH

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

BEBERAPA VARIETAS KEDELAI

( Glycine max (L.) Merill)

  

SKRIPSI

OLEH

ROSMAWAN

  

09C10407107

  

PENGARUH CEKAMAN INTENSITAS CAHAYA RENDAH

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

BEBERAPA VARIETAS KEDELAI

( Glycine max (L.) Merill)

  

SKRIPSI

OLEH

ROSMAWAN

  

09C10407107

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Petanian Pada

  

Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar

  

LEMBARAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Cekaman Intensitas Cahaya Rendah

Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Beberapa Varietas Kedelai ( Glycine max (L.) merill.) Nama Mahasiswa : Rosmawan Nim : 09C10407107 Program Studi : Agroteknologi

  Menyetujui: Komisi Pembimbing

  Pembimbing Utama

  Irvan Subandar, SP., MP NIDN 01 2906 7902

  Pembimbing Anggota

  Chairudin, SP NIDN 0122097301

  Mengetahui: Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi

  Agroteknologi

  LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

  Skripsi/tugas akhir dengan judul:

  

Pengaruh Cekaman Intensitas Cahaya Rendah Terhadap

Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas

Kedelai (Glycine max (L.) merill)

  Yang disusun oleh : Nama : ROSMAWAN N I M : 09C10407107 Fakultas : Pertanian Program Studi : Agroteknologi Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 16 Juli 2014 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

  SUSUNAN DEWAN PENGUJI :

  1. Irvan Subandar, SP., MP Pembimbing I/ Ketua TIM Penguji .........................................

  2. Chairudin, SP Pembimbing II .........................................

  3. Mita Setiyowati, SP., M.Sc Penguji Utama .........................................

  4. Jasmi, SP., MSc Penguji Anggota .........................................

  Meulaboh, 16 Juli 2014

  

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, kemudian apabila kamu telah selesai

dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain dan hanya kepada

tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Q.S. Al - Insyirah :6-8)

  “Pelajarilah ilmu pengetahuan, Sesungguhnya mempelajari ilmu pengetahuan adalah Tanda takut kepada Allah SWT, menuntutnya adalah ibadah, mengingatnya adalah tasbih, membahasnya adalah jihad, mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sedekah dan menebarkannya adalah pengorbanan”

  (Al-Hadist : R.Tharmizi) Syukur Alhamdulillah…

Akhirnya sebuah perjalanan yang panjang kini berhasil kutempuh.Walau terkadang aku

tersandung jatuh dan menangis namun nurani ku terus berbisik dan berkata “kamu pasti

bisa” Ibunda Tersayang.....................

  Engkau membesarkan aku dengan air susu kasihmu. Memandikan aku dengan keringat cintamu. Dalam perjuanganku ada pengorbananmu. Dalam langkahku senantiasa diiringi doa tulusmu, Walau hari esok masih sebuah tanda tanya, semoga hari esok menjadi hari yang cerah Yang akan kumiliki, Tiada kasih seindah kasihmu. Tiada cinta semurni cintamu. Semoga Allah Swt membalas jasamu Ayahanda terscinta.....................

  

Keringat dan peluh membasahi baju, terik matahari membakar kulitmu. Deras hujan Menerpa

tubuhmu, tajamnya duri Ayahanda jejaki. Semua itu kau biarkan demi anakmu, Tetesan

keringat dan lautan kasihmu hantarkan aku ke gerbang kesuksesan. Hanya Allah SWT yang

dapat membalas segala kasih sayangmu. Semoga amal ibadahmu diterima disisi Nya.

  Dengan penuh keihklasan dan segenap kasih sayang yang diiringi tulus do’a, Kupersembahkan dengan tulus karya tulis ini kepada Ayahanda tercinta Hamdan (Alm) dan Ibunda tersayang Sampuan, juga Kakak-kakak yang ku sayangi Siti Asma, Darmawati, Ainon Mardiah, Jasnidar, Mardiana, abang ipar Idrus, Mustafa, Mawardi dan juga keponakan ku tersayang yang selalu membuat hari-hari ku tersenyum bahagia Udin, Nuris, Iqbal, Awi, Ayu dan Razaq.

  

Terima kasih ku ucapkan kepada pembimbing Irvan Subandar SP.,MP, Chairudin, SP dan

teman-teman seperjuangan yang selalu setia mengisi hari-hari ku; Herman Felani, SP,

Fauziah, M.Nur, SP, Erlan Osrika, SP, Mula Narju, SP, Furqan Riski, SP, Junaidi, SP,

  

RINGKASAN

Rosmawan/09C10407107. Pengaruh Cekaman Intensitas Cahaya Rendah

  Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas kedelai (Glycine max (L.)

  

merill ). Di bawah bimbingan Irvan Subandar selaku pembimbing utama dan

Chairudin selaku pembimbing anggota.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman intensitas cahaya rendah terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kedelai, serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat mulai 7 Agustus 2013 sampai dengan 2 Nopember 2013.

  Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan petak terpisah (Split Plot). Faktor pertama adalah naungan yang terdiri dari 3 (tiga) taraf yaitu: tanpa naungan (kontrol), naungan 25% dan naungan 50%. Faktor yang kedua adalah varietas yang terdiri dari 3 (tiga) taraf yaitu: Anjasmoro, Kipas Merah Bireun dan Grobogan.

  Peubah pertumbuhan dan produksi tanaman kacang kedelai yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun trifoliate, jumlah buku, umur berbunga, berat berangkasan kering, jumlah polong berisi, jumlah polong hampa, berat biji kering dan berat 100 butir.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan naungan berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 dan 6 MST, jumlah buku umur

  3 MST, umur berbunga, berat berangkasan kering, jumlah polong hampa, Berpengaruh nyata terhadap jumlah daun trifoliate pada umur 5 dan 6 MST,. Berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun trifoliate umur 3 dan 4 MST, jumlah buku umur 4 dan 5 MST dan berat 100 butir.

  Varietas berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 2 dan 6 MST, jumlah daun trifoliate umur 4 dan 6 MST, jumlah buku umur 4 dan

  5 MST, umur berbunga, berat berangkasan kering, jumlah polong hampa dan berat 100 butir. Berpengaruh nyata jumlah daun trifoliate umur 3 MST, namun berpengaruh tidak nyata terhadap daun trifoliate umur 5 MST dan jumlah buku umur 3 MST.

  Terdapat interaksi yang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 4 MST, jumlah buku umur 6 MST, berat biji kering pertanaman.

UCAPAN TERIMA KASIH

  Puji syukur ke hadirat Allah SWT, dengan limpahan rahmat-nya penulis telah dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

PENGARUH CEKAMAN INTENSITAS CAHAYA RENDAH

  

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI

BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glicyne max (L) Merril)

  selawat beserta salam kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat nya dari jahiliah ke alam islamiah.

  Ucapan terima kasih sampaikan kepada:

  1. Bapak Irvan Subandar, SP., MP Selaku pembimbing utama dan Bapak Chairudin, SP sebagai pembimbing anggota yang telah memberi masukan dan bimbingan sampai selesai skripsi ini.

  2. Bapak Diswandi Nurba S.TP,.M.Si. Selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dan Civitas Akademika yang telah menyediakan sarana dan prasarana selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar.

  3. Ibu Jasmi Sp,.M,Sc. Selaku ketua jurusan agroteknologi yang telah banyak memberi saran dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

  4. Ayahanda Hamdan (Alm) dan ibunda Sampuan beserta saudara saudaraku atas do’a, cinta, kasih sayang, pengorbanan dan dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan studi hingga selesai.

  Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga segala amal dan bantuan mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT. Amin.

  DAFTAR ISI

  Halaman

  

RINGKASAN ................................................................................................ i

UCAPAN TERIMA KASIH ......................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. vii

  I. PENDAHULUAN ..............................................................................

  1 1.1. Latar Belakang ..............................................................................

  1 1.2. Tujuan Penelitian...........................................................................

  4 1.3. Hipotesis........................................................................................

  5 II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

  6 2.1. Botani Tanaman kedelai................................................................

  6 2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai .................................................

  8 2.3. Peranan Cahaya Terhadap Tanaman Kedelai................................

  9

  2.4. Pengaruh Cekaman Cahaya Rendah Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai. ..........................................................................

  10 2.5. pengaruh cekaman cahaya rendah terhadap produksi tanaman kedelai...........................................................................................

  12 2.6. Varietas Kedelai.............................................................................

  14 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN .........................................

  16 3.1. Waktu dan Tempat ........................................................................

  16 3.2. Bahan dan Alat ..............................................................................

  16 3.3. metode penelitian......................................................... .................

  17 3.4. Rancangan Percobaan ...................................................................

  17 3.5. Pelaksanaan Penelitian ..................................................................

  19 3.6. Pengamatan ...................................................................................

  21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................

  23 4.1. Pengaruh Naungan ........................................................................

  23 4.2. Pengaruh Varietas ........................................................................

  34 4.3. Interaksi . .......................................................................................

  45

  DAFTAR TABEL

  7. Rata-rata Jumlah Polong Hampa Pertanaman Akibat Pengaruh Naungan .....................................................................................................

  38 12. Rata-rata Umur Berbunga Akibat Pengaruh Varietas ................................

  11. Rata-rata Jumlah Buku Akibat Pengaruh Varietas Umur 3, 4 dan 5 MST ...........................................................................................................

  36

  10. Rata-rata Jumlah Daun Trifoliate Akibat Pengaruh Varietas Umur 3, 4, 5 dan 6 MST..................................................................................................

  34

  9. Rata-rata Tinggi Tanaman Akibat Pengaruh Varietas Umur 2 dan 6 MST ...........................................................................................................

  33

  31 8. Rata-rata Berat 100 Butir Pertanaman Akibat Pengaruh Naungan ............

  30

  Nomor Teks Halaman 1. Susunan Kombinasi Perlakuan Antara Naungan Dan Beberapa Varietas .

  6. Rata-rata Berat Berangkasan Kering Pertanaman Akibat Pengaruh Naungan .....................................................................................................

  28

  27 5. Rata-rata Umur Berbunga Akibat pengaruh Naungan ...............................

  4. Rata-rata Jumlah Buku Akibat Pengaruh Naungan Umur 3, 4 dan 5 MST ...........................................................................................................

  25

  3. Rata-rata Jumlah Daun Trifoliate Akibat Pengaruh Naungan Umur 3, 4, 5 dan 6 MST...............................................................................................

  23

  2. Rata-rata Tinggi Tanaman Akibat pengaruh Naungan Umur 2 dan 6 MST ...........................................................................................................

  18

  40

  Nomor Teks Halaman

  14. Rata-rata Jumlah Polong Hampa Pertanaman Akibat Pengaruh Varietas ......................................................................................................

  43 15. Rata-rata Berat 100 Butir Pertanaman Akibat Pengaruh Varietas .............

  44

  16. Rata-rata Tinggi Tanaman Akibat Pengaruh Interaksi Naungan dan Varietas umur 3, 4 dan 5 MST ...................................................................

  46

  17. Rata-rata Jumlah Buku Akibat Pengaruh Interaksi Naungan dan Varietas umur 6 MST ...............................................................................

  48

  18. Rata-rata Jumlah Polong Berisi Per Tanaman Akibat Pengaruh Interaksi Naungan dan Varietas ..............................................................................

  50

  19. Rata-rata Biji Kering Per Tanaman Akibat Pengaruh Interaksi Naungan dan Varietas ..............................................................................................

  51

  DAFTAR GAMBAR

  9. Pengaruh Varietas Terhadap Jumlah Daun Trifoliate Umur 3, 4, 5 dan 6 MST.............................................................................................................

  47 16. Pengaruh Naungan dan Varietas Terhadap Jumlah Buku Umur 6 MST ...

  15. Pengaruh Naungan dan Varietas Terhadap Tinggi Tanaman Umur 3, 4 dan 5 MST.................................................................................................

  45

  44 14. Pengaruh Varietas Terhadap Berat 100 Butir Per Tanaman .....................

  42 13. Pengaruh Varietas Terhadap Jumlah Polong Hampa Per Tanaman...........

  41 12. Pengaruh Varietas Terhadap Berat Berangkasan Kering Per Tanaman.....

  39 11. Pengaruh Varietas Terhadap Umur Berbunga ..........................................

  37 10. Pengaruh Varietas Terhadap Jumlah Buku Umur 3, 4 dan 5 MS .............

  35

  Nomor Teks Halaman 1. Pengaruh Naungan Terhadap Tinggi Tanaman Umur 2 dan 6 MST ..........

  33 8. Pengaruh Varietas Terhadap Tinggi Tanaman Umur 2 dan 6 MST............

  32 7. Pengaruh Naungan Terhadap Berat 100 butir Pertanaman ........................

  30 6. Pengaruh Naungan Terhadap Jumlah Polong Hampa Per Tanaman...........

  29 5. Pengaruh Naungan Terhadap Berat Berangkasan Kering per Tanaman .....

  27 4. Pengaruh Naungan Terhadap Umur Berbunga ...........................................

  26 3. Pengaruh Naungan Terhadap Jumlah Buku Umur 3, 4 dan 5 MST............

  2. Pengaruh Naungan Terhadap Jumlah Daun Trifoliate Umur 3, 4, 5 dan 6 MST.............................................................................................................

  24

  49

  

DAFTAR LAMPIRAN

  60

  11. Rata-rata jumlah Daun Trifoliate Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varieta Umur 3 MST ..........................................

  62

  10. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas Umur 6 MST .........................................................

  62

  9. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas umur 6 MST ..................................................................

  61

  8. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas Umur 5 MST ..........................................................

  61

  7. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas umur 5 MST .................................................................

  6. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas Umur 4 MST .........................................................

  Nomor Teks Halaman

  60

  5. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas umur 4 MST..................................................................

  59

  4. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kedelai pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas Umur 3 MST .........................................................

  59

  3. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas 3 MST ...........................................................................

  58

  2. Analisis Sidik Ragam Tinggi Tanaman Kedelai pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas Umur 2 MST ..........................................................

  58

  1. Rata-rata Tinggi Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan dan Beberapa Varietas umur 2 MST..................................................................

  63

  Nomor Teks Halaman

  14. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Trifoliate Tanaman kedelai Pada Berbagai Naungan Beberapa Vaeietas Umur 4 HST ................................

  64

  15. Rata-rata Jumlah Daun Trifolite Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 5 MST........................................

  65

  16. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Trifoliate Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Beberapa Varietas Umur 5 MST................................

  65

  17. Rata-rata Jumlah Daun Trifoliate Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 6 MST.........................................

  66

  18. Analisis Sidik Ragam Jumlah Daun Trifoliate Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 6 MST ........................

  66

  19. Rata-rata Jumlah Buku Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 3 MST................................................................

  67

  20. Analisis Sidik Ragam Jumlah Buku Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 3 MST ........................................

  67

  21. Rata-rata Jumlah Buku Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 4 MST................................................................

  68

  22. Analisis Sidik Ragam Jumlah Buku Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 4 MST.........................................

  68

  23. Rata-rata Jumlah Buku Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 5 MST................................................................

  69

  24. Analisis Sidik Ragam Jumlah Buku Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas Umur 5 MST ........................................

  69

  25. Rata-rata Jumlah Buku Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan

  Nomor Teks Halaman

  34. Analisis Sidik Ragam Jumlah Polong Hampa Per Tanaman Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas .........................

  76 39. Deskripsi Varietas ......................................................................................

  38. Analisis Sidik Ragam Berat Biji Kering Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas................................................

  76

  37. Rata-rata Berat Biji Kering Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas ..............................................................................

  75

  36. Analisis Sidik Ragam Berat 100 Biji Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas ..............................................................

  75

  35. Rata-rata Berat 100 Biji Per Tanaman Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas ..............................................................

  74

  74

  28. Analisis Sidik Ragam Umur Berbunga Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas .............................................................

  33. Rata-rata Jumlah Polong Hampa Per Tanaman Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas ...............................................

  73

  32. Analisis Sidik Ragam Jumlah Polong Berisi Per Tanaman Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas ........................

  73

  31. Rata-rata Jumlah Polong Berisi Per Tanaman Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas ...............................................

  72

  30. Analisis Sidik Ragam Berat Berangkasan Kering Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas ...............................................

  72

  29. Rata-rata Berat Berangkasan Kering Tanaman Kedelai Pada Berbagai Naungan Dan Beberapa Varietas ..............................................................

  71

  77

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan salah satu komoditas pertanian penting dalam penyediaan bahan pangan, pakan dan bahan baku industri (Cahyono, 2007). Sebagai bahan pangan yang penting, kedelai merupakan salah satu tanaman sumber protein dan lemak yang memadai (Asadi et al., 1997 cit.

  Silaen, 2004) Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah . dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antar negara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedalai juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika. Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara dan pulau-pulau lainnya (Cahyono, 2007).

  Permintaan pasar yang terus meningkat setiap tahunnya secara langsung menuntut agar ditingkatkannya produksi kedelai di dalam negeri guna menjamin ketersediaan kedelai sebagai bahan baku berbagai produk pangan. Namun kebutuhan yang demikian besar belum mampu dipenuhi oleh produksi kedelai domestik sehingga membuat pemerintah melakukan impor kedelai. Kebutuhan kedelai dalam negeri saat ini mencapai angka 2 juta ton per tahunnya

  2 (ARAM -I) diperkirakan 847,16 ribu ton biji kering atau mengalami peningkatan sebesar 4,00 ribu ton (0,47 persen) dibandingkan tahun 2012. Peningkatan produksi ini diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 3,94 ribu hektar (0,69 persen) meskipun produktivitas diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,03 kuintal/hektar (0,20 persen) diperkirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 3,94 ribu hektar (0,69 persen) meskipun produktivitas diperkirakan mengalami penurunan sebesar 0,03 kuintal/hektar (0,20 persen) (Anonymous, 2013). Kondisi ini mendorong perlunya swasembada kedelai melalui peningkatan produktivitas dan luas tanam, diantaranya melalui tumpangsari dengan tanaman perkebunan, tanaman kehutanan atau tumpangsari dengan tanaman semusim lainnya. Permasalahan yang dihadapi dalam pembudidayaan kedelai sebagai tanaman sela adalah penaungan yang di akibatkan tanaman pokok.

  Hanya saja kendala utama pengembangan kedelai sebagai tanaman sela atau tumpang sari tersebut adalah rendahnya intensitas cahaya akibat faktor naungan (Chozin et al., 1999 cit, fikriati 2009). Rata-rata intensitas cahaya berkurang 50% di bawah tegakan karet berumur 2-3 tahun sedangkan pada tumpang sari dengan jagung berkurang 33% (Asadi et al., 1997 cit. fikriati 2009)

  Menurut Handayani (2003) cit. Kisman et al., (2007). Cekaman naungan 50% di bawah tegakan karet 2-3 tahun menyebabkan hasil per hektar tanaman kedelai menurun 10-40%. Oleh karena itu, diperlukan genotipe atau varietas baru

  3 untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya berperan penting dalam proses fisiologi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Unsur radiasi matahari yang penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran. Bila intensitas cahaya yang diterima rendah, maka jumlah cahaya yang diterima oleh satuan luas permukaan daun dalam jangka waktu tertentu rendah (Gardner et al., 1991 cit. Pantilu et al., 2012)

  Pada kebanyakan tanaman, kemampuan tanaman dalam mengatasi cekaman intensitas cahaya rendah tergantung kepada kemampuannya melanjutkan fotosintesis dalam kondisi kekurangan cahaya, adaptasi tanaman terhadap intensitas cahaya rendah melalui dua cara, yaitu peningkatan luas daun untuk mengurangi penggunaan metabolit dan mengurangi jumlah cahaya yang ditransmisikan dan yang direfleksikan (Hale, 1987. Cit. Pantilu et al., 2012)

  Pengurangan cahaya pada tanaman yang telah memperoleh cahaya, suhu dan kelembaban yang optimum akan menyebabkan pengurangan pertumbuhan akar dan tanaman menunjukkan gejala etiolasi (Williams, 1976 cit. Patilu et al., 2012). Intensitas, kualitas dan lamanya penyinaran mempengaruhi proses fotosintesis, tetapi yang terpenting adalah intensitasnya (Daniel et al., 1979. Cit.

  Pantilu et al., 2012). Selanjutnya intentitas cahaya berpengaruh terhadap pembesaran dan diferensiasi sel (Soekotjo, 1977 cit. Pantilu et al., 2012). Ruas batang tanaman lebih panjang dan tersusun dari sel-sel berdinding tipis dengan

  4 diserap tanaman juga ditentukan oleh tingkat efisiensi penggunaan cahaya oleh tanaman bersangkutan.

  Selain dari intensitas cahaya, upaya intensifikasi pertanian juga membantu dalam peningkatan produksi kedelai perlu penggunaan varietas unggul. Seseuai dengan pendapat purwono ( 2007) cit. Krisnawati, (2004 ). Varietas kedelai sangat menentukan besarnya hasil panen. Pada umumnya, varietas unggul dapat memberikan hasil panen yang baik, karena varietas-varietas tersebut umumnya tahan terhadap hama dan penyakit, tahan kekeringan, tahan rebah, polong tidak mudah pecah (ulet), tanaman mudah membentuk bintil, dan produksinya tinggi (Purwono, 2007 cit. Krisnawati, 2004).

  Tanaman mengalami berbagai perubahan pada tingkat lingkungan dengan intensitas cahaya rendah, anatomi morfologi, fisiologi, dan agronomi (Khumaida, 2002 cit. Puspitasari, 2012)

  Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis ingin melakukan penelitian tentang pengaruh cekaman cahaya rendah terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kedelai.

1.2. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh cekaman intensitas cahaya rendah terhadap pertumbuhan dan produksi beberapa varietas kedelai serta nyata tidaknya pengaruh interaksi antara kedua faktor tersebut.

  5

1.3. Hipotesis

  1. Cekaman intensitas cahaya rendah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai

  2. Varietas berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai

  3. Terdapat interaksi antara cekaman intensitas cahaya rendah dan varietas terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botani Tanaman Kedelai

  2.1.1. Sistematika

  Menurut Adisarwanto (2006) tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Subfamili : Papilionaceae Ordo : Rosales Famili : Leguminosae Genus : Glycine Spesies : Glycine Max (L.) Merrill

  2.1.2. Morfologi Tanaman Kedelai

a. Akar

  Akar kedelai terdiri dari akar tunggang yang pertumbuhannya lurus masuk kedalam tanah dan akar serabut yang tumbuh dari akar tunggang, pada

  7

  b. Batang Kedelai berbatang semak, dengan tinggi batang antara 30 – 100 cm.

  Setiap batang dapat membentuk 3 – 6 cabang. Bila jarak antara tanaman dalam barisan rapat, cabang menjadi berkurang atau tidak bercabang sama sekali (Cahyono, 2007). Tipe bertumbuhan batang kedelai ada 2 macam yaitu indeterminate (tipe ujung batang melilit) yaitu pertumbuhan yang ujung batangnya tidak berakhir dengan rangkaian bunga atau cabang-cabangnya tumbuh melilit, sedangkan diterminate (tipe batang tegak) dimana ujung batangnya berakhir dengan rangkaian bunga dan lurus tegak keatas (AAK, 2007).

  Bintil akar terbentuk dengan serangkaian proses yang diawali dengan kehadiran suatu strain Rhizobium sp pada bulu akar tanaman leguminosa dilanjutkan dengan penyusupan sel Rhizobium ke dalam sel bulu akar dan penyusupan lebih lanjut ke sel jaringan akar yang lebih dalam. Interaksi antara sel

  

Rhizobium dengan sel jaringan akar, akan membentuk bintil-bintil akar

(Adisarwanto, 2006).

  c. Daun

  Kedelai termasuk daun majemuk dengan tiga helaian daun berbentuk oval dengan ujung lancip. Apabila sudah tua, daun-daun ini akan mulai menguning dan berguguran mulai dari bawah (Suprapto, 1999 cit. Rahmatullah, 2011).

  8 berwarna ungu dan putih. Buah kedelai berbentuk polong. Sekitar 60 % bunga rontok sebelum berbentuk polong (cahyono, 2007)

e. Biji

  Biji kedelai memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang beragam, bergantung pada varietasnya.Bentuknya ada yang bulat lonjong, bulat, bulat agak pipih. Warnanya ada yang putih, krem, kuning, hijau, coklat, hitam, dan sebagainya. Biji kedelai berkeping dua dan terbungkus oleh kulit bagian – bagian biji terdiri dari kulit, keping biji, pusar biji (hylum) dan embrio yang terletak di antara keping biji. Pusar biji atau hylum merupakan jaringan bekas biji melekat pada dinding buah (Cahyono, 2007)

2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai

1. Iklim

  Keadaan iklim sangat mempengaruhi produktifitas tanaman berproduksi menurut Cahyono (2007), untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai yang baik memerlukan suhu berkisar 25ºC-28ºC. Akan tetapi tanaman kedelai bisa tumbuh dan produksinya tinggi memerlukan suhu udara di atas 28ºC hingga 35ºC. Kelembaban udara yang optimal untuk tanaman kedelai adalah 60% dan dengan rata-rata jumlah curah hujan yang sesuai dalam pembudidayaan tanaman kedelai berkisar 1.500-2.500 mm/tahun atau curah hujan selama musim tanam berkisar antara 300 -400 mm/3 bulan.

  9 berpasir. Upaya program pengembangan kedelai bisa dilakukan dengan penanaman dilahan kering masam dengan Ph tanah 4,5-5,5 yang sebenarnya kondisi lahan katagori kurang sesuai. Untuk mengatasi berbagai kendala, khususnya kekurangan unsur hara ditanah tersebut,dilakukan dengan penambahan bahan organic, pupuk, dan pembenahan tanah. ( Adisarwanto, 2006 )

  Tanaman kedelai tidak menghendaki keadaan air yang tergenang, keadaan ini dapat menyebabkan akar tanaman mudah busuk dan tidak mampu menyerap unsur hara dan dalam tanah yang dapat menyebabkan tanaman layu dan mati.

  Cahyono (2007) menyatakan tanaman kedelai dapat ditanam di berbagai ketinggian tempat dataran rendah, dataran medium, dan dataran tinggi pada ketinggian 1-1. 300 m dpl.

2.3. Peranan Cahaya Terhadap Tanaman Kedelai

  Cahaya merupakan faktor esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan berperan penting dalam proses tanaman. Cahaya fisiologi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Unsur radiasi matahari yang penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya intensitas cahaya yang diterima penyinaran. Bila rendah, maka jumlah cahaya yang diterima oleh satuan luas permukaan daun dalam jangka waktu tertentu rendah (Sopandie et al., 2003 cit. puspitasari et al., 2012)

  Cahaya sangat besar peranannya dalam proses fisiologi, seperti

  10 pada tahap awal pertumbuhan tanaman (McNellis, 1995 cit. Sundari, 2012).

  Berukuran daun lebih besar, tipis, ukuran stomata lebih besar lapisan sel epidermis tipis, jumlah daun lebih banyak dan ruang antar sel lebih banyak (Khumaida, 2002 cit. Puspitasari, 2012).

  Kedelai termasuk tanaman C3, yang mempunyai tingkat foto respirasi yang lebih tinggi yang mengakibatkan hasil bersih fotosintesisnya jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan tanaman C4 (Baharsyah,1989 cit. Silaen, 2004).

  

2.4. Pengaruh Cekaman Cahaya Rendah Terhadap Pertumbuhan Tanaman

Kedelai

  Cahaya merupakan faktor esensial untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cahaya berperan penting dalam proses fisiologi tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi. Unsur radiasi matahari yang penting bagi tanaman ialah intensitas cahaya, kualitas cahaya, dan lamanya penyinaran. Bila intensitas cahaya yang diterima rendah, maka jumlah cahaya yang diterima oleh satuan luas permukaan daun dalam jangka waktu tertentu rendah (Sopandie et al., 2003 cit. puspitasari et al.,2012).

  Intensitas cahaya yang rendah juga membuat tanaman memiliki daun berukuran stomata lebih besar, lapisan sel epidermis tipis, jumlah daun lebih banyak dan ruang antar sel lebih banyak (Treshow, 1970 Cit. Pantilu et al., 2012). Sependapat dengan Williams et al. (1976) cit. Lukitasari, (2010) menyatakan

  11 perlakuan naungan 50%, pertumbuhan batangnya lebih panjang dibandingkan pertumbuhan batang pada perlakuan naungan yang lainnya.

  Pada kebanyakan tanaman, kemampuan tanaman dalam mengatasi cekaman intensitas cahaya rendah tergantung kepada kemampuannya melanjutkan fotosintesis dalam kondisi kekurangan cahaya, beberapa peneliti sebelumnya. (Sopandie et al., 2003 cit. puspitasari et al., 2012), menjelaskan bahwa adaptasi tanaman terhadap intensitas cahaya rendah melalui dua cara, yaitu peningkatan luas daun untuk mengurangi penggunaan metabolit dan mengurangi jumlah cahaya yang ditransmisikan dan yang direfleksikan.

  Pengurangan cahaya pada tanaman yang telah memperoleh cahaya, suhu dan kelembaban yang optimum akan menyebabkan pengurangan akan dan tanaman menunjukkan gejala etiolasi. Lamanya penyinaran mempengaruhi proses fotosintesis, tetapi yang terpenting adalah intensitasnya. Selanjutnya intensitas cahaya mempengaruhi terhadap pembesaran dan diferensiasi sel. Intensitas cahaya yang rendah juga akan menyebabakan tanaman memiliki daun.

  Handayani (2003) cit. Kisman et al., (2007) menggolongkan adaptasi tanaman terhadap naungan melalui dua mekanisme yaitu mekanisme penghindaran (avoidance) dan mekanisme toleransi (tolerance). Mekanisme penghindaran berkaitan dengan perubahan anatomi dan morfologi daun untuk memaksimalkan penangkapan cahaya dan fotosintesis yang efisien, seperti

  12 kompensasi cahaya sehingga dapat mengakumulasi produk fotosintat pada tingkat cahaya yang rendah dibandingkan dengan tanaman cahaya penuh.

  Menurut Sopandie et al., (2003) cit. puspitasari et al., (2012), menyatakan bahwa naungan dapat mengurangi enzim fotosintetik yang berfungsi sebagai katalisator dalam fiksasi CO2 dan menurunkan titik kompensasi cahaya. Pengaruh intensitas cahaya yang rendah terhadap hasil berbagai komoditi sudah banyak dilaporkan. Naungan 50% pada genotipe padi yang sensitif menyebabkan jumlah gabah/malai kecil serta persentase gabah hampa yang tinggi, sehingga produksi biji rendah.

  

2.5. Pengaruh Cekaman Cahaya Rendah Terhadap Produksi Tanaman

Kedelai

  Cahaya yang dapat dipergunakan untuk fotosintetis adalah cahaya yang mempunyai panjang antara 400-700 nm. Cahaya itu kemudian disebut sebagai radiasi aktif untuk fotosintesis. Tanaman yang memperoleh pencayaan dibawah optimum hasil biji menjadi rendah baik pada tanaman C4 seperti jagung maupun C3 seperti kedelai. Hasil biji rendah berhubungan dengan biomassa yang juga rendah meskipun faktor pertumbuhan lain optimum, ini karena jumlah cabang juga turun bila cahaya dibawah optimim yang berakibat pada karakteristik daun antara lain indeks luas daun. ( Taiz, 1991 cit. Tri Lestari, 2005)

  Menurut Salibusry (1992 cit. Tri Lestari, 2005), cahaya matahari

  13 Perlakuan dengan pemberian naungan pada kedelai akan mempengaruhi sifat morfologi tanaman. Morfologi tanaman kedelai bisa dipengaruhi oleh naungan adalah batang tanaman tidak kokoh, karena garis tengah batang lebih kecil sehingga tanaman, menjadi mudah rebah seperti di ungkapkan (Adisarwanto, 1999 cit. Ramadhani et al., 2013) sejalan dengan pendapat Asadi dkk (1991) cit. Silaen, (2004) bahwa pada batas naungan tertentu, proses fisiologis di dalam tanaman tersebut tidak terlalu dipengaruhi naungan sehingga tanaman tumbuh normal, tidak terjadi etiolasi dan kerebahan yang tentunya tidak mempengaruhi hasil.

  Hasil produksi kedelai yang optimum membutuhkan intensitas cahaya yang cukup. Produksi kedelai selain dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diserap tanaman juga ditentukan oleh tingkat efisiensi penggunaan cahaya oleh tanaman bersangkutan. (Widiastuti, dkk 2004 cit. Barus, 2004)

  Menurut Agung dan Rahayu (2004) cit. Iqbal et al., (2013) menyatakan bahwa pengembangan tanaman kedelai sebagai tanaman sela atau tumpang sari dengan tanaman pangan semusim lain merupakan alternatif andalan untuk meningkatkan produksi kedelai. Menurut Asadi et al., (1997) cit. Barus, (2004) menyatakan bahwa dari rata-rata intensitas cahaya di lingkungan terbuka 800 kal/cm2 /hari. Cekaman naungan 50% menyebabkan hasil per hektar tanaman kedelai menurun 10-40%.

  14 tanaman pada naungan 75% lebih cepat dari pada tanaman pada naungan 50%.

  Mekanisme toleransi tanaman terhadap naungan adalah dengan meningkatkan tinggi tanaman dan luas daun dan mengurangi jumlah cabang, jumlah buku dan ketebalan daun. Selain itu penelitian wirawati (2002) Cit. Iqbal et al., (2013) juga menunjukkan bahwa kedelai pada intensitas cahaya rendah mengalami penurunan jumlah polong per batang dan jumlah polong isi dan juga pada naungan akan mempengaruhi warna daun. Makin tinggi tingkat naungan maka warna daun cenderung lebih gelap. Warna daun pada tanaman yang tumbuh di bawah naungan diduga disebabkan karena jumlah kloroplas yang makin meningkat.

  Baharsjah (1985) cit. Barus, (2004) menyatakan bahwa penurunan cahaya menjadi 40% sejak perkecambahan mengakibatkan penurunan jumlah buku, cabang, diameter batang, jumlah polong dan hasil biji. Apabila intensitas cahaya 40% diberikan mulai awal pengisian polong dan hasil biji serta kadar protein biji lebih rendah dibandingkan tanpa naungan. Kisman (2007) cit. Barus, (2004), menambahkan bahwa turunnya kadar karbohidrat daun yang disebabkan oleh turunnya proses fotosintesis atau terganggunya keseimbangan dalam sistem tanaman.

2.6. Varietas Kedelai

  Varietas adalah sekelompok tanaman dari suatu jenis atau spesies yang di tandai oleh bentuk tanaman, pertumbuhan tanaman, daun, bunga, buah, biji dan

  15 Penggunaan varietas unggul sangat berperan dalam penigkatan produktivitas tanaman karena varietas unggul merupakan salah satu paket teknologi budaya yang secara nyata dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. varietas unggul yang digunakan antara lain : Anjasmoro, Kipas Merah Bireun, dan Grobogan. Sejalan dengan meningkatnya industri makanan berbahan baku kacang kedelai maka untuk meningkatkan produksinya dengan penggunaan varietas- varietas unggul (Purwono, 2007 cit. Krisnawati, 2004).

  Varietas adalah suatu kelompok individu yang memiliki ciri – ciri morfologis atas tumbuh-tumbuhan yang tidak terlalu banyak berbeda satu dengan yang lain. Biasanya adalah satu campuran kelompok tumbuh-tumbuhan yang mempunyai viabilitas yang kecil sekali. Semua individu sangat menyerupai satu dengan lain dan sifatnya turun temurun, jenis varietas yang adaptif dengan lingkungannya dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang baik pula. ( kisman, 2007 cit. Barus, 2004,)

  Varietas kedelai sangat menentukan besarnya hasil panen. Pada umumnya, varietas unggul dapat memberikan hasil panen yang baik, karena varietas-varietas tersebut umumnya tahan terhadap hama dan penyakit, tahan kekeringan, tahan rebah, polong tidak mudah pecah (ulet), tanaman mudah membentuk bintil, dan produksinya tinggi (cahyono, 2007)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

  3.1. Waktu dan Tempat

  Penelitian ini dilaksanakan di kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat mulai dari 7 Agustus 2013 sampai dengan 2 Nopember 2013.

  3.2. Bahan dan Alat

a. Bahan

  Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Benih kedelai Benih yang digunakan adalah benih kedelai varietas Anjasmoro, Kipas

  Merah Bireun, Grobogan. Masing-maing benih tersebut berasal dari Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian (Balitkabi) Malang.

  2. Paranet (Naungan) Paranet yang digunakan paranet berwarna hitam, 25% dan 50% tingkat cekaman cahaya.

  3. Inokulan Rhizobium Inokulan Rhizobium yang digunakan berasal dari tanah bekas penanaman kedelai.

  4. Pupuk

  17

b. Alat

  Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cangkul, parang, polibag ukuran 35cm x 30 cm, tali plastik, bambu,timbangan analitik, alat ukur (meteran), papan nama, oven, gunting, Lux Meter, gembor, termometer, kertas label dan alat tulis menulis.

  3.3. Metode penelitian