PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI DI USIA DEWASA AWAL DI TINJAU DARI KELEKATAN OBJEK TRANSISI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI DI USIA DEWASA AWAL
DI TINJAU DARI KELEKATAN OBJEK TRANSISI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:
Bernadeta Dwi Hapsari
099114063

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
ii

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI
iii

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

“Apa saja yang kamu minta di dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya”
-Matius 21:22“Aku ada bukan untuk merubah, tetapi untuk menyempurnakan”
-BDH-

Love is patient, love is kind,
It does not envy,
It does not boast,

It is not proud,
It is not rade,
It is not self-seeking,
It is not easily engered,
It keeps no record of wrong,
Love does not delight in evil,
But rejoices with the truth,
It always protects, always trust, always hope,
Always perseveres, LOVE NEVER FAILS.
- 1 Corinthians 13:4-8 –
“Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri,
tetapi berada di atas kepala orang lain – Marcus Aurelius”

Pandai bersyukur, itulah salah satu cara menikmati indahnya kehidupan -BDHInsecure, outgoing, sweet, elegant and love white rose. It’s me -BDH-

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN

TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus
Bunda Maria
Kedua Orang tua ku tercinta, Bapak R.H Baskoro dan Mama Agustina Isti.N
Kakakku tersayang, Mas Ian
Sepupu-sepupuku, dik Tita, Rara, Tea, dll
Sahabat-sahabatku, Christi, Keket, Yanti, Stenny, Imu, Devi, Mitha, Andri, Fia, Resti, Wulan
Teman-temanku
Dan alamamaterku, Universitas Sanata Dharma

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Febuari 2014

Bernadeta Dwi Hapsari

vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI

TERPUJI

PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI DI USIA DEWASA AWAL DITINJAU
DARI KELAKATAN OBJEK TRANSISI

Bernadeta Dwi Hapsari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan dalam tingkat depresi di usia
dewasa awal berdasarkan kelekatan pada objek transisi. Kelekatan objek transisi adalah
kepemilikikan suatu benda lembut seperti boneka, selimut, potongan kain, dan mainan lembut
yang dibutuhkan ketika hendak tidur dan dapat memberikan kenyamanan serta mengurangi
kecemasan. Kelekatan objek transisi di usia dewasa awal mengindikasi adanya gangguan
psikopatologi, misalnya gangguan emosional atau depresi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah
terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat depresi pada individu dewasa awal yang
memiliki dan yang tidak memiliki kelekatan objek transisi. Subjek penelitian berjumlah 50 orang
yang dikelompokkan ke dalam dua kelompok berdasarkan kelekatan objek transisi, yaitu 28 orang
masuk ke dalam kelompok yang tidak memiliki kelekatan objek tansisi dan 9 orang masuk ke
dalam kelompok yang memiliki kelekatan objek transisi. Metode pengumpulan data dalam

penelitian ini menggunakan bentuk skala, yaitu Skala Beck Depresi (Beck Depression Inventory)
dan Skala Kelekatan Objek Transisi. Uji reliabilitas skala menggunakan teknik Alpha Cronbach
dengan hasil Skala Beck Depresi memiliki reliabilitas 0,757 dan Skala Kelakatan Objek Transisi
memiliki reliabilitas 0,690. Analisis data dilakukan dengan teknik statistik Independent sample TTest. Analisis data menghasilkan nilai t = 0,007 dengan nilai p = 0,016 (p > 0,05) yang berarti
tidak ada perbedaan yang siginifikan antara tingkat depresi di usia dewasa awal berdasarkan
kelekatan objek transisi. Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini ditolak.
Kata kunci: depresi, dewasa awal, kelekatan objek transisi

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DIFFERENCES OF DEPRESSION IN ADULTS AGES EARLY IN TERMS
TRANSITIONAL OBJECT ATTACHMENT


Bernadeta Dwi Hapsari

ABSTRACT

This study aims to determine the differences in rates of depression in early adulthood by
attachment to transitional objects . Stickiness is a transition object controlling interest in a soft
object such as dolls , blankets , pieces of cloth , and soft toys are needed when going to sleep and
can provide comfort and reduce anxiety . Transitional object attachment in early adulthood
indicates a disorder psychopathology , such as emotional disorders or depression . The hypothesis
of this study is that there is a significant difference between the level of depression in early adult
individuals who have and who do not have a transitional object attachment . Subjects numbered
50 were classified into two groups based on the attachment object transitions , 28 people into the
group that does not have the attachment object tansisi and 9 people get into a group that has a
transitional object attachment . Methods of data collection in this study using a form of the scale ,
the Beck Depression Scale ( Beck Depression Inventory ) and the Transitional Object Attachment
Scale . Scale reliability test using Cronbach Alpha with the results of Beck Depression Scale has a
reliability of 0.757 and the Transitional Object Scale Kelakatan has reliability 0.690 . Data
analysis was performed with statistical techniques Independent sample T-Test . Analysis of the
data produced by the value of t = 0.007 p = 0.016 ( p > 0.05 ) which means that there is no
significant difference between the level of depression in early adulthood based transitional object

attachment . This shows that the hypothesis is rejected .
Keywords: depression, early adulthood, transitional object attachment

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Bernadeta Dwi Hapsari


NIM

: 099114063

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“Perbedaan Tingkat Depresi di Usia Dewasa Awal di Tinjau dari Kelekatan
Objek Transisi”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 25 Febuari 2014
Yang menyatakan

Bernadeta Dwi Hapsari


ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia, berkat dan
bimbingan-Nya sehingga saya dapat mengerjakan dan menyelesaikan penyusunan
skripsi dengan judul “Perbedaan Tingkat Depresi di Usia Dewasa Awal di Tinjau
dari Kelekatan Objek”.
Penulis menyadari penyusunan Skripsi ini tidak akan berhasil tanpa
bantuan, dukungan, bimbingan serta doa dari pihak-pihak yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang setulusnya kepada:
1.

Tuhan Yesus Kristus Mahakasih, yang sudah memberikan anugrah dan
berkat sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

2.

Ibu Ratri Sunar Astuti, S.Psi,. M.Psi selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah membimbing dan membantu dalam penulisan skripsi.

3.

Ibu Agnes Indar dan Bu Lusia P selaku dosen penguji yang telah
memberikan masukan dan saran untuk skripsi saya.

4.

Suster Wina dan Pak Landung selaku dosen matakuliah Statistik di Fakultas
Psikologi yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penulisan
skripsi.

5.

Seluruh dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan

ilmu,

dan

mengajari

menyelesaikan perkuliahan.

x

nilai-nilai

kehidupan

selama

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6.

Seluruh Staf karyawan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Mas
Gandung, Bu Nanik, Mas Doni, Mas Muji dan Pak Gik yang telah
membantu penulis dalam menjalani studi di Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma.

7.

Bapak Robertus Hari Baskoro dan Mama Agustina Isti Nurani yang telah
memberikan semangat, nasehat, doa dan dukungan baik dalam bentuk
materi, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
baik. You are my everything mom, dad.. thanks for your love, I’ll give the
best for you.. and I’ll make you proud ! and I LOVE YOU..

8.

Kakakku Agustinus Kristian Adhi Nugroho yang telah memberikan
semangat, bantuan dan dukungan selama penulis menyelesaikan penulisan
skripsi. Thanks a lot.. I pray for you, for your life and your carrier, do the
best for mom and dad, okay ?!

9.

Untuk sepupu-sepupuku tersayang,dik Tita, om Inand, Rara, Tea, Manda,
mas-mas dan mbak-mbak sepupu yang telah memberikan semangat dan
keceriaan ketika penulis merasakan kebosanan dan kejenuhan selama
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Thanks my sistaa and brother, we are
family..

10.

Sahabat-sahabatku, Christi, Keket, Yanti, dan Stenny yang selalu
memberikan dukungan, doa, dan semangat kepada peneliti selama
menyelesaikan studi. Yang telah memberikan saran dan masukan serta
kerjasamanya ketika menyelesaikan penulisan skripsi ini. I found you in
Psychology, guys.. and you’er my best friends forever..
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11.

Sahabat-sahabatku Imu, Devi, Mitha, Resti, Andri, Fia dan Amel yang telah
memberikan doa dan semangat jarak jauh. Terimakasih karena kalian telah
membantuku menyelesaikan permasalahan yang membuat aku bertahan
hingga sekarang. I miss you so badly, guys..

12.

Om Bulik, Pakde Budhe yang telah memberikan doa sehingga penulis
mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tuhan jaga mereka selalu..

13.

Untuk Dimas yang telah memberikan waktu, perhatian dan kesediaan
telinga untuk mendengarkan keluh kesah ketika penulis merasa terbebani
dalam proses menyelesaikan skripsi ini. God Blessing you, always.. keep
fighting, and keep smile. Thanks for beautiful moment..

14.

Untuk Andredan mas Anggit, terimakasih untuk dukungan, doa serta
semangatnya sehingga peneliti bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Dan terimakasih karena sudah menjadi bagian dalam hidupku. Success for
you, guys..

15.

Untuk seluruh mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
khususnya angkatan 2009. Terimakasih atas kerjasamanya selama studi di
fakultas ini, dan terimakasih atas dukungan serta doanya. Semoga kalian
selalu sukses kedepannya, amin..

16.

Untuk adik-adik angkatan 2010, 2011, dan 2012 mahasiswa fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang pernah menjadi anak bimbingku
selama menjadi asisten, terimakasih karena kalian juga yang telah
menambahkan pengalaman dan keceriaan dalam kehidupanku.

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17.

Untuk

subjek-subjekku,

terimakasih

atas

kesediaan

kalian

dalam

memberikan data-data yang peneliti butuhkan, tanpa kalian skripsi ini pun
tidak akan terselesaikan dengan baik.
18.

Dan untuk pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan, terimakasih atas
bantuan dan kerjasamanya. Tuhan memberkati..

Tidak cukup ucapan kata terima kasih untuk semua pihak yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini, semoga Berkat Tuhan selalu melimpah
dalam kehidupan kita semua.
Akhir kata, semoga karya ilmiah bermanfaat bagi yang membacanya.

Yogyakarta,

Bernadeta Dwi Hapsari

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ......................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ...............................................................

iii

HALAMAN MOTTO ............................................................................

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................

v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................

vi

ABSTRAK .............................................................................................

vii

ABSTRACT.............................................................................................

viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..........

ix

KATA PENGANTAR ............................................................................

x

DAFTAR ISI ...........................................................................................

xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................

xviii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

xx

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................

1

A. Latar Belakang .................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ............................................................................

5

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

5

D. Manfaat Penelitian ...........................................................................

5

1. Manfaat Teoritis ..........................................................................

5

2. Manfaat Praktis ...........................................................................

6

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II TINJAUAN TEORI ..................................................................

7

A. Depresi pada Masa Dewasa Awal ....................................................

7

1. Pengertian Depresi ......................................................................

7

2. Gejala-gejala Depresi ..................................................................

8

3. Faktor yang Mempengaruhi Depresi .........................................

13

4. Teori-teori Depresi ......................................................................

19

B. Kelekatan Objek Transisi .................................................................

21

1. Definisi Kelekatan Objek Transisi ................................................ 21
2. Karakteristik Kelekatan Objek Transisi ........................................ 22
3. Objek Transisi di Usia Dewasa ..................................................

25

C. Perkembangan Dewasa Awal ...........................................................

26

D. Dinamika Perbedaan Tingkat Depresi di Usia Dewasa Awal
BerdasarkanKelekatan Objek Transisi............................................

29

E. Kerangka Berpikir ............................................................................

32

F. Hipotesis ...........................................................................................

32

BAB III METODE PENELITIAN .........................................................

33

A. Jenis Penelitian .................................................................................

33

B. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................

33

C. Definisi Operasional Variabel ..........................................................

33

1. Definisi Depresi .........................................................................

33

2. Definisi Kelekatan Objek Transisi .............................................

34

D. Subjek Penelitian ..............................................................................

35

E. Metode Pengumpulan Data ..............................................................

36

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

1. Skala Depresi pada Masa Dewasa...............................................

36

2. Skala Kelakatan Objek Transisi .................................................

42

F. Uji Coba Alat Ukur ..........................................................................

44

1. Estimasi Validitas......................................................................

44

2. Uji Daya Deskriminasi Item .......................................................

45

3. Estimasi Reliabilitas ...................................................................

48

G. Metode Analisis Data .......................................................................

49

1. Uji Asumsi ...................................................................................

49

2. Uji Hipotesis ...............................................................................

50

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAAN .............................................

51

A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ..............................................

51

1. Persiapan Penelitian ....................................................................

51

2. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 52
3. Data Demografis Subjek Penelitian .............................................
B. Hasil Penelitian ................................................................................

52
54

1. Kategorisasi Pengelompokkan Subjek Berdasarkan Kelekatan
Objek Transisi ............................................................................

54

2. Uji Asumsi ................................................................................

55

3. Uji Hipotesis ...............................................................................

57

C. Pembahasan ......................................................................................

59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................

64

A. Kesimpulan .......................................................................................

64

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Saran .................................................................................................

64

1. Bagi Individu yang Memiliki dan Tidak Memiliki Kelekatan
Objek Transisi ..............................................................................

64

2. Bagi Penelitian Selanjutnya ........................................................

65

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................

66

LAMPIRAN ...........................................................................................

69

xvii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribus Item Beck Depression Inventory Item sebelum
Uji Coba..................................................................................

37

Tabel 3.2 Distribusi Dan Jumlah Item Skala Kelekatan Objek
Transisi sebelum Uji Coba ..................................................

43

Tabel 3.3 Distribusi Item Beck Depression Inventory Item
setelah Uji Coba ....................................................................

47

Tabel 3.4 Distribusi dan Jumlah Item Skala Kelekatan Objek
Transisi setelah Uji Coba ......................................................

48

Tabel 4.1 Deskripsi Data Demografis Berdasarkan Usia .......................

53

Tabel 4.2 Deskripsi Data Demografis Berdasarkan Pekerjaan ................

53

Tabel 4.3 Norma Kategorisasi ................................................................

54

Tabel 4.4 Hasil Analisis Kategorisasi ....................................................

54

Tabel 4.5 Hasil Kategorisasi Item Kelekatan Objek Transisi .................

55

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas ..........................................

56

Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas ......................................

57

Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Hipotesis ............................................

58

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Eksplikasi Konstruk Item Skala Kelekatan Objek
Transisi sebelum Uji Coba............................................

70

Lampiran 2. Item Skala Kelekatan Objek Transisi
sebelum Uji Coba............................................................

72

Lampiran 3. Item Skala Kelekatan Objek Transisi setelah
Uji Coba ...........................................................................

74

Lampiran 4. Skala Kelekatan Objek Transisi .......................................

76

Lampiran 5. Skala Beck Depression Inventory versi
Bahasa Indonesia .............................................................

83

Lampiran 6. Skala Beck Depression Inventory versi
Bahasa Inggris .................................................................

92

Lampiran 7. Hasil Uji Daya Deskriminasi Item dan Reliabilitas
Skala................................................................................

95

Lampiran 8. Hasil Uji Normalitas ........................................................

102

Lampiran 9. Hasil Uji Asumsi dan Hipotesis .......................................

104

Lampiran 10. Data Kategorisasi Subjek ...............................................

106

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kelekatan objek transisi masih terjadi pada individu dewasa awal.
Kelekatan objek transisierat kaitannya dengan perkembangan kelekatan
antara ibu dan bayi. Ketika sang ibu tidak memberikan kenyamanan pada
bayi, atau bayi mengalami kecemasan akibat keterpisahan dari sang ibu, maka
bayi akan mengembangkan kelekatan objek. Winniccot (1953) menyebutkan
fenomena tersebut sebagai kelekatan objek transisi. Bayi dan anak-anak
sering membentuk sebuah kelekatan yang kuat pada objek lembut, misalnya
selimut, teddy bear, bantal dan boneka. Kelekatan objek transisi di masa
anak-anak merupakan hal yang normal terjadi. Menurut Winnicott (1953),
kelekatan objek transisi membantu bayi untuk belajar memahami kehidupan
di luar dari dirinya: memainkan peran pertama pada kepemilikan “bukan aku”
dan membantu bayi untuk membangun dirinya setelah proses keterpisahan
dari ibunya.
Winnicott (1953) mengatakan bahwa usia melepaskan kelekatan pada
objek tersebut sekitar usia 7 tahun. Namun, beberapa hasil penelitian
menemukan bahwa pada usia remaja dan dewasa ditemukan masih memiliki
kelekatan pada objek transisi.Ocvitasari (2009), memberikan gambaran
tentang penyebab kelekatan objek transisi di usia dewasa. Menurut Ocvitasari
(2009) penyebab dari individu memiliki objek transisi dikarenakan adanya
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

rasa kehilangan pengasuh utama sehingga kurangnya pemenuhan kebutuhan
oral dan rasa aman.
Perasaan

kehilangan

mengakibatkan

individu

mengembangkan

keterikatan emosional terhadap benda-benda transisi atau benda lembutnya
dimasa dewasa (dalam Hooley, DPhil, dan Murphy, 2012). Selain itu,
pengalaman masa kecil yang kurang optimal memungkinkan individu
mengalami

kesulitan untuk

menemukan dan memelihara hubungan

emosional, sehingga menggunakan objek transisi tersebut untuk mengisi
kekosongan tersebut (dalam Hooley, DPhil, dan Murphy, 2012).
Menurut psikodinamika, seseorang yang mengalami depresi menjadi
lebih dipengaruhi pada penilaian dan persetujuan orang lain dalam
membentuk harga diri (King, 2010b).Selain itu, kemunculan depresi
kemungkinan besar akibat dari masalah-masalah yang dihadapi dalam
hubungannya dengan orang lain (Constantine, 2006; Gladstone, et al, 2007
dalam A. King 2010b).
Menurut King (2010b) pengalaman dalam hubungannya dengan orang
lain biasanya berkaitan dengan pengalaman yang baru terjadi (misal, konflik
pernikahan) dan pengalaman yang sudah terjadi di masa lalu (misalnya,
hubungan dengan orang tua yang tidak cukup baik).
Individu yang tidak mampu membentuk relasi dengan orang lain akan
merasa khawatir jika kesepian dan tidak mempunyai teman sebagai tempat
curahan hati (Noi & Smith, 1991). Selain itu, kesepian akan mengakibatkan
individu merasa rendah diri karena tidak mampu menjalin hubungan yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

baik dengan orang lain. Kesepian adalah salah satu akibat dari stres (Noi &
Smith, 1991).
Menurut

Beck

(1985),

depresi

merupakan

kesedihan

yang

berkepanjangan dan keadaan jiwa yang apatis, cara berpikir yang salah dalam
memandang realitas di luar dan di dalam diri sendiri sehingga terbentuk
konsep yang negatif yang berlanjut pada perasaan rendah diri (dalam
Qonitatin, Widyawati & Asih, 2011). Menurut teori humanistik, depresi
adalah hasil dari rendahnya konsep diri dan self-esteem yang diakibatkan dari
kehilangan (Wahyuni, 2010). Hal ini memungkinkan individu merasa
kesepian karena ketidakmampuan untuk membangun relasi yang baru.
Berdasarkan penelitian Katon dan Sullivan (dalam Lubis, 2009)
diperkirakan 15 sampai 33 persen orang yang pergi kedokter sebenarnya
menderita penyakit karena sebab emosional: stres, khawatir, ketakutan,
frustrasi, dan rasa tidak aman. Berawal dari stres yang tidak diatasi, maka
seseorang bisa jatuh ke fase depresi (Wahyuni, 2010). Selain itu, individu
yang mengalami kecemasan, merasakan kekosongan, tidak berdaya,
insomnia, pesimis, kurang dapat berkonsentrasi, dan sebagainya, merupakan
simptom-simptom yang mengarah pada depresi (Lemme, 1947).
Depresi menjadi salah satu penyakit yang dianggap wabah tingkat
dunia, bahkan dari hasil yang dikeluarkan World Health Organisation
(WHO), gangguan kejiwaan ini menduduki peringkat kedua setelah penyakit
jantung (Hernawan, 2012). Hampir satu juta nyawa hilang setiap tahun karena
bunuh diri, terdapat 3000 kematian akibat bunuh diri setiap harinya (WHO,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

2012). Hal ini didukung oleh pernyataan Supriyanto, Direktur Jendral Bina
Upaya Kesehatan, yang menyatakan bahwa dari populasi orang dewasa di
Indonesia yang mencapai sekitar 150 juta jiwa, sekitar 11,6% atau 17,4 juta
jiwa mengalami gangguan emosional atau gangguan kecemasan dan depresi
(Hidayat, 2011).
Banyak penelitian tentang kelekatan objek transisi yang telah
dilakukan pada individu usia remaja dan dewasa. Meskipun penelitian dengan
tema ini sudah banyak di lakukan di negara-negara barat, namun di Indonesia
sangat jarangdilakukan. Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan pada
perempuan antara usia 18-23 tahun, 43,34% dari 30 subjek menunjukkan
memiliki kelekatan objek transisi pada masa dewasa awal.
Penelitian menemukan bahwa individu remaja yang memiliki
kelekatan objek transisi menunjukkan memiliki simptom psikopatologi.
Bachar dkk(dalam Erkolahti &Nystrom, 2009), mempelajari penggunaan
objek transisi pada masa kanak-kanak dengan masa remaja dan menemukan
bahwa penggunaan objek transisi pada masa remaja secara signifikan
berhubungan dengan psikopatologi. Penelitian yang dilakukan di Israel, 22%
yang setuju memiliki kelekatan objek transisi pada masa remaja menunjukkan
simptom psikiatrik (Bachar, et al,. 1998). Penelitian juga dilakukan pada
pasien rawat inap yang memiliki kelekatan objek transisi pada masa dewasa
menunjukkan bahwa mereka memiliki borderline personality disorder (BPD)
(Cardasis, et al,. 1997).Selain itu, kepemilikan objek transisi mengindikasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

adanya simptom depresi, seperti kesedihan dan rendahnya kepercayaan diri
(Erkolahti &Nystrom, 2009).
Hal tersebut menjadi bahan pertimbangan peneliti untuk masih
melakukan penelitian ini. Peneliti ingin melihat apakah perkembangan
kelekatan objek transisi di Indonesia sama dengan perkembangan kelekatan
objek transisi di usia dewasa awal di negara-negara barat terhadap tingkat
depresi di usia dewasa awal. Peneliti ingin membandingkan tingkat depresi
pada individu dewasa awal berdasarkan kelekatan objek transisi.

B. Rumusan Masalah
Apakah terdapat perbedaan tingkat depresi di usia dewasa awal
berdasarkan kelekatan pada objek transisi?

C. Tujuan
Mengetahui adanya perbedaan dalam tingkat depresi di usia dewasa
awal berdasarkan kelekatan pada objek transisi.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan pengetahuan tentang kelekatan objek transisi yang
berlanjut hingga usia dewasa awal, terutama dalam bidang psikologi
perkembangan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
6

b. Memberikan wawasan tambahan dalam bidang psikologi klinis dan
kesehatan mental untuk melihat simptom-simptom depresi dan
kaitannya dengan kelekatan objek transisi.

2. Manfaat Praktis
Memberikan pengetahuan bahwa memiliki kelekatan objek transisi
hingga dewasa awal merupakan perkembangan yang mengindikasi gejala
depresi, sehingga individu usia dewasa awal mampu melakukan coping
stres dengan tepat agar tidak berlanjut hingga fase depresi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Depresi pada Masa Dewasa Awal
1. Pengertian Depresi
Depresi adalah suatu gangguan yang berlangsung cukup lama di
sertai gejala-gejala dan tanda-tanda spesifik yang secara substansial
mengganggu kewajaran sikap dan tindakan seseorang atau yang
menyebabkan kesedihan yang amat sangat, dan bisa juga kedua-duanya
(Greist, John, H.& Jefferson, James, W. 1987). Menurut Atkinson (dalam
Lubis, 2009) depresi sebagai suatu gangguan mood yang dicirikan tak ada
harapan dan patah hati, ketidakberdayaan yang berlebihan, tak mampu
mengambil keputusan memulai suatu kegiatan, tak mampu berkonsentrasi,
tak punya semangat hidup, dan mencoba bunuh diri. Rathus (dalam Lubis,
2009)menyatakan orang yang mengalami depresi umumnya mengalami
gangguan yang meliputi keadaan emosi, motivasi, fungsional, dan gerakan
tingkah laku serta kognisi. Depresi mayor (major depression) adalah suatu
gangguan suasana hati (a mood disorder) dimana individu merasa sangat
tidak bahagia, kehilangan semangat (demoralized), merasa terhina (seftderagatory), dan bosan (Santrock, 2002b). Selain itu, individu yang
mengalami kecemasan, merasakan kekosongan, tidak berdaya, insomnia,
pesimis, kurang dapat berkonsentrasi, dan sebagainya, merupakan
simptom-simptom yang mengarah pada depresi (Lemme, 1947).
7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

Dalam hal ini, peneliti lebih mengacu pada teori depresi
berdasarkan Beck. Depresi merupakan kesedihan yang berkepanjangan
dan keadaan jiwa yang apatis, cara berpikir yang salah dalam memandang
realitas di luar dan di dalam diri sendiri sehingga terbentuk konsep yang
negatif yang berlanjut pada perasaan rendah diri.
Beck (1985) mengemukakan depresi sebagai suatu keadaan dengan
ciri sebagai berikut :
a.

Perubahan suasana hati yang spesifik, seperti kesedihan, kesepian,
dan apatis.

b.

Keinginan-keinginan menghukum diri sendiri, seperti keinginan
untuk menghindar,bersembunyi, keinginan untuk bunuh diri.

c.

Konsep diri negatif yang berhubungan dengan penyalahan diri dan
mencela diri.

d.

Perubahan dalam fungsi fisik, seperti anoreksia, insomnia,
hipersomnia danhilangnya nafsu makan.

e.

Perubahan dalam tingkat aktifitas, seperti menurunnya aktifitas
motorik ataupun mudah lelah.

2. Gejala-gejala Depresi
Menurut King (2010b), terdapat sembilan gejala yang mencirikan
episode depresi utama (diantaranya, harus muncul minimal 5 gejala pada
rentang waktu 2minggu), yaitu:
a.

Suasana hati depresi pada sebagian besar waktu dalam sehari

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

b.

Kurangnya minat atau kesenangan pada semua atau sebagian
aktivitas

c.

Berkurangnya atau meningkatnya berat badan secara signifikan
atau penuruan minat makan

d.

Kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak

e.

Agitasi psikomotor atau kemunduran dalam psikomotorik

f.

Kelelahan atau kehilangan energi

g.

Perasaan tidak berharga atau bersalah tidak tepat atau berlebihan

h.

Permasalahan dalam proses berpikir, berkonsentrasi, atau membuat
keputusan

i.

Pikiran berulang tentang kematian atau bunuh diri

Menurut Lubis (2009), terdapat gejala-gejala yang dibedakan ke
dalam beberapa kategori, yaitu:
a. Gejala fisik
Gejala fisik umum yang relatif mudah di deteksi, misalnya :
1) Gangguan pola tidur. Misalnya, sulit tidur, terlalu banyak atau
terlalu sedikit tidur.
2) Menurunnya tingkat aktivitas. Misalnya, menunjukkan perilaku
yang pasif, menyukai kegiatan yang tidak melibatkan orang lain
seperti menonton TV, makan, dan tidur.
3) Menurunnya efisiensi kerja. Orang yang terkena depresi akan
sulit menfokuskan perhatian atau pikiran pada suatu hal, atau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

pekerjaan. Seseorang yang mengalami depresi cara kerjanya yang
kurang terstruktur, kacau atau menjadi lamban.
4) Menurunnya produktivitas kerja. Orang yang terkena depresi
akan kehilangan sebagian atau seluruh motivasi kerjanya.
5) Mudah merasa letih dan sakit. Depresi merupakan perasaan
negatif, sehingga ketika seseorang mengalami depresi mudah
merasa letih karena perasaan negatif tersebut membebani pikiran
dan perasaan setiap waktu.

b. Gejala psikis
Gejala psisik dari depresi mempunyai tanda-tanda seperti
dibawah ini:
1) Kehilangan rasa percaya diri. Orang yang mengalami depresi
cenderung memandang segala suatu dari sisi negatif, termasuk
menilai diri sendiri.
2) Sensitif. Orang yang mengalami depresi terkadang mengaitkan
segala sesuatu dengan dirinya, baik kejadian yang terjadi di luar
maupun di dalam dirinya. Hal ini terkadang membuat mereka
menjadi sensitif dan memandang sesuatu yang netral dengan sudut
pandang yang berbeda, sehingga mereka mudah tersinggung,
mudah marah, perasa, curiga, mudah sedih, murung, dsb.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

3) Merasa diri tidak berguna. Perasaan tidak berguna ini muncul
karena mereka merasa menjadi orang yang gagal di dalam situasi
yang seharunya mereka tangani.
4) Perasaan bersalah. Mereka memandang suatu kejadian yang
menimpa dirinya sebagai suatu hukuman arau akibat dari
kegagalan mereka melaksanakan tanggung jawab yang seharusnya
dikerjakan.
5) Perasaan terbebani. Banyak orang yang menyalahkan orang lain
arat kesusahan yang dialaminya. Mereka merasa terbeban berat
karena merasa terlalu dibebani tanggung jawab yang berat.

c. Gejala sosial
Gejala sosial yang nampak dari seseorang yang menderita
depresi adalah perasaan minder, malu, cemas ketika berada di dalam
sebuah kelompok dan merasa tidak nyaman. Merasa tidak mampu
untuk bersikap terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan
lingkungan sekalipun ada kesempatan.

Selain itu, Beck (1976) mengemukakan simptom-simptom dari
depresi, yaitu:
a.

Simptom emosional
Menurut beck, simptom-simptom emosional dari depresi
meliputi penurunan mood, pandangan negatif terhadap diri sendiri,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

tidak lagi merasakan kepuasan, menangis, hilang respons yang
menggembirakan.
b.

Simptom kognitif
Menurut Beck simptom kognitif yang muncul pada seseorang
yang mengalami depresi, yakni penilaian diri sendiri yang rendah,
harapan-harapan yang negatif, menyalahkan serta mengkritik diri
sendiri tidak dapat membuat keputusan, distorsi “body image”.

c.

Simptom motivasional
Penderita depresi memiliki masalah besar dalam memobilisasi
dirinya untuk menjalankan aktivitas-aktivitas yang paling dasar seperti
makan, minum, dan buang air. Selain itu, keinginan untuk
menyimpang dari pola hidup sehari-hari, cenderung menunda kegiatan
yang tidak memberi kepuasan segera, lebih sering melamun daripada
mengerjakan sesuatu. Disamping itu, simptom motivasional lainnya
adalah keinginan bunuh diri misalnya muncul pada pikiran berulang
kali.

d.

Simptom fisik
Simptom fisik menurut Beck misalnya, kehilangan nafsu
makan, gangguan tidur, mudah lelah dan kehilangan libido.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti berfokus pada simptom depresi
yang dikemukakan oleh Beck. Hal ini karena simptom depresi menurut

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

Beck sudah mencakup simptom emosional, kognitif, motivasional dan
fisik yang sesuai dengan konsep depresi yang dibutuhkan oleh peneliti.

3. Faktor yang Mempengaruhi Depresi
a. Faktor fisik
1) Faktor genetik
Menurut Wahyuni (2010) seseorang yang mengalami
gangguan depresi erat kaitannya dengan pengalaman keluarga
(baik orang tua maupun saudara kandung) yang juga mengalami
gangguan depresi. Hal ini berkaitan dengan gen (faktor
keturunan) yang ada di dalam tubuh manusia. Meskipun belum
ada penelitian yang menunjukkan bahwa faktor keturunan
merupakan penyebab munculnya depresi, tetapi faktor risiko
merupakan salah satu penyebab munculnya depresi. Faktor risiko
nampak pada kembar identik yang terkena depresi. Hal ini juga
masih menjadi kesulitan tersendiri untuk menunjukkan bahwa
faktor keturunan merupakan pemicu munculnya depresi, karena
tingkat resiko akibat pengaruh dari gen berbeda untuk tiap tipe
depresi.
2) Faktor usia
Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia
muda yaitu remaja dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi
(Wahyuni, 2010). Survei masyarakat terakhir melaporkan adanya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

prevalensi yang tinggi dari gejala-gejala depresi pada golongan
usia dewasa muda yaitu 18-44 tahun (Wilkinson, dalam Wahyuni,
2010).
3) Gender
Menurut Inaba (dalam King, 2010b) wanita hampir dua
kali lebih rentan terhadap depresi dibandingkan dengan pria dan
perbedaan gender ini terjadi pada banyak negara. Selain itu,
menurut Whiffen dan Demidenko (dalam King, 2010b), pada
wanita yang tidak menikah yang menjadi kepala keluarga dan
wanita yang menikah muda bekerja pada pekerjaan yang tidak
memuaskan

dan

tidak

mendapatkan

pengembangan

karir

menunjukkan tingkat depresi yang sangat tinggi. Menurut Rice dan
Else-Quest (dalam King, 2010b) menyebutkan bahwa di dalam
sebuah pernikahan yang tidak bahagia, wanita tiga kali lebih rentan
mengalami depresi. Dari data-data diatas menunjukkan bahwa
perempuan lebih rentan mengalami depresi dari pada laki-laki.
4) Gaya hidup
Gaya hidup sangat mempengaruhi munculnya depresi. Hal
ini dikarenakan pola makan yang tidak teratur, tidak membiasakan
diri untuk berolah raga, makan makanan cepat saji dan
mengkonsumsi minuman keras (dalam Wahyuni, 2010).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

b. Faktor psikologis
Faktor psikologi yang mempengaruhi munculnya depresi, yaitu:
1) Kepribadian
Retnowati (1990) dan Culbertson (1997) individu-individu
yang lebih rentan terhadap depresi, yaitu yang mempunyai konsep
diri serta pola pikir yang negatif, pesimis, juga tipe kepribadian
introvert (dalam Wahyuni, 2010).
2) Harga diri
Menurut Blascovich dan Tomaka (dalam Robinson, 1991)
self-esteem adalah pandangan individu terhadap nilai dirinya atau
bagaimana seseorang menilai, mengakui, menghargai, atau
menyukai dirinya sendiri.
3) Stres
Stres adalah respon fisiologis tubuh terhadap stressor,
yaitu kejadian atau perubahan apapun yang membutuhkan
adaptasi (Durand & Barlow, 2006). Penyebab stres pada
umumnya mencakup berbagai peristiwa traumatik, kecemasan,
frustrasi dan ketidakmampuan untuk mengendalikan situasi (Noi
& Smith, 1991). Kematian yang dicintai, kehilangan pekerjaan,
pindah rumah, atau stres berat yang lain dianggap dapat
menyebabkan depresi. Selain itu, hubungan yang buruk dengan
orang lain bisa mengakibatkan munculnya stres (Noi & Smith,
1991). Reaksi terhadap stres sering kali diabaikan dan depresi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

dapat terjadi beberapa bulan sesudah peristiwa itu terjadi
(Wahyuni, 2010).
Kemampuan

untuk

mengontrol

situasi

sosial

dan

kemampuan untuk mengatasi tekanan merupakan salah satu cara
untuk mengurangi stres. Individu yang merasa cemas tanpa alasan
yang jelas dan mengganggap segala sesuatu merupakan hal yang
negatif mengakibatkan kehilangan harapan dan kehilangan
kontrol diri, maka individu tersebut memasuki tahap depresi
(Durand & Barlow, 2006).
Respon-respon akibat stres mencakup respon emosional,
respon sikap dan respon mental. Respon emosional seperti merasa
tidak bahagia, merasa tidak puas, mengalami kecemasan,
kemarahan dan ketakutan (Noi & Smith, 1991). Respon sikap
membentuk individu menjadi lebih berdiam diri, murung dan
aktifitas yang tidak terkoordini (Noi & Smith, 1991). Selain itu,
respon mental berupa perasaan putus asa, patah semangat,
murung, mengkritik diri sendiri, dan pesimis (Noi & Smith,
1991). Respon-respon stres tersebut perlu dikendalikan agar tidak
berlanjut pada tahap depresi.
Berkaitan dengan coping stress, menurut model penilaian
kognitif (cognitive-appraisal model) individu secara sadar
memilih strategi penanganan masalah berdasarkan penerimaan
dan menganalisa situasi (Papalia, et,al. 2008). Penanganan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

berkaitan dengan usaha untuk menyesuaikan diri dengan stres.
Strategi coping stres bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu (1)
berfokus pada masalah, yaitu bertujuan menghilangkan, mengatur
atau memperbaiki kondisi yang menekan, (2) berfokus pada
emosi, yaitu mengelola, atau mengatur respon emosional terhadap
situasi yang menekan untuk meringankan pengaruh fisik dan
psikologinya (Papalia, et,al. 2008).
4) Hubungan interpesonal
Individu yang berada pada situasi baru kerap kali
mengalami kesepian. Hal ini dikarenakan dirinya merasa
kehilangan orang-orang yang disayangi. Individu akan merasa
khawatir jika kesepian dan tidak mempunyai teman sebagai
tempat curahan hati (Noi & Smith, 1991). Selain itu, kesepian
akan mengakibatkan individu merasa rendah diri karena tidak
mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Kesepian adalah salah satu akibat dari stres (Noi & Smith, 1991).
Depresi adalah salah satu akibat stes. Kemunculan depresi
kemungkinan besar akibat dari masalah-masalah yang dihadapi
dalam hubungan dengan orang lain

(Constantine, 2006;

Gladstone, et al, 2007 dalam A. King 2010b). Menurut King
(2010b) pengalaman dalam hubungannya dengan orang lain
biasanya berkaitan dengan pengalaman yang baru terjadi (misal,
konflik pernikahan) dan pengalaman yang sudah terjadi di masa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

lalu (misalnya, hubungan dengan orang tua yang tidak cukup
baik).
Menurut teori psikodinamika, depresi muncul akibat
pengalaman masa kecil yang kurang optimal (King, 2010b). Hal
ini disebabkan pada masa kanak-kanak kebutuhan akan cinta
mengalami hambatan dan memunculkan perasaan kehilangan.
Perasaan kehilangan dimasa kecil mengakibatkan individu
mengembangkan keterikatan emosional terhadap benda-benda
transisi atau benda lembutnya dimasa dewasa (dalam Hooley,
DPhil, dan Murphy, 2012). Selain itu, pengalaman masa kecil
yang kurang optimal memungkinkan individu mengalami
kesulitan

untuk

menemukan

dan

memelihara

hubungan

emosional, sehingga menggunakan objek transisi tersebut untuk
mengisi kekosongan tersebut (dalam Hooley, DPhil, dan Murphy,
2012).

Berdasarkan urian diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
faktor yang dominan menyebabkan depresi adala faktor psikologi, yaitu
berkaitan

dengan

hubungan

interpersonal

dan

stres.Stres

yang

berkelanjutan dan tidak ditangani dengan kontrol diri yang tepat, akan
berlanjut pada tahap depresi. Selain itu, hubungan interpersonal dengan
orang lain juga dapat mengakibatkan munculnya stres dan dapat berlanjut
pada depresi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

Individu yang tidak mampu membentuk hubungan yang baik
dengan orang lain atau tidak mampu menghadirkan figur yang mampu
meredam perasaan cemas maupun stres, maka menggantikannya dengan
objek transisi. Hal ini dikarenakan adanya dorongan dalam pemenuhan
kebutuhan rasa aman.

4. Teori-teori Depresi
a. Teori psikodinamika
Menurut

Novie

(2007)

depresi

berdasarkan

teori

psikodinamika, depresi muncul akibat dari pengalaman masa kecil
individu yang mencegah mereka mengembangkan diri dan memiliki
perasaan positif. Menurut psikodinamika, seseorang yang mengalami
depresi menjadi lebih dipengaruhi pada penilaian dan persetujuan
orang lain dalam membentuk harga diri mereka dan hal ini
dikarenakan pengaruh dari proses pengasuhan oerang tua yang kurang
baik. Ketika seorang anak mengalami keterpisahan atau kebutuhan
akan cinta mengalami hambatan, maka perasaan kehilangan akan
muncul disertai dengan kemarahan si anak. Seorang anak yang tidak
mampu menerima perasaan marah terhadap figur yang ia butuhkan,
maka kemarahan tersebut akan di arahkan ke dalam dirinya dan
akhirnya individu tersebut akan mengalami depresi (King, 2010)1.
Vanheule (dalam Feldman, 2012)mengatakan bahwa depresi muncul
akibat dari kehilangan orang tua pada masa awal kehidupan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

b. Teori behaviorisme
Menurut Lewinshon dan Gotlib (dalam King, 2010a), stres
kehidupan dapat mengarah pada depresi dengan mengurangi
penguatan positif dalam kehidupan seseorang. Seseorang yang
mengalami depresi akan berusaha menarik diri dari situasi yang
memunculkan

stres.

Hal

ini

yang

mengakibatkan

seseorang

mengalami penguatan dari depresi yang dialaminya (Feldman, 2012).
Selain itu, perasaan akan ketidarbedayaan sering kali muncul ketika
seseorang mengalami depresi dan tidak mau berusaha untuk
mengubah situasi yang tidak menyenangkan tersebut. Martin
Seligman (dalam King, 2010a) menyatakan bahwa perasaan tidak
berdaya yang dipelajari adalah satu alasan bahwa beberapa individu
menjadi depresi. Ketidakberdayaan yang dipelajari adalah harapan
bahwa kejadian dalam kehidupan seseorang tidak dapat dikontrol dan
tidak ada seorang pun yang dapat melepaskan diri dari situasi tersebut
(Feldman, 2012).
c. Teori kognitif
Menurut Aaron Beck (dalam Feldman, 2012) depresi muncul
akibat dari kognisi yang salah dalam diri seseorang. Individu yang
mengalami depresi lebih memandang dirinya sebagai seseorang yang
pecundang dan lebih menyalahkan dirinya atas kejadian yang
menimpa

mereka

(Feldman,

2012).

Menurut

Newman(dalam

Feldman, 2012) kognisi negatif mereka mendorong munculnya

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

perasaan dperesi. Susan Nolen-Hoeksema (1995, 2000, 2003; NolenHoeksema, et, al 2007) menemukan bahwa beberapa individu yang
depresi menggunakan cara mengatasi masalah ruminatif, dimana
mereka memusatkan perhatian dengan sengaja pada apa yang mereka
rasakan (misalnya, perasaan sedih dan putus asa), dan tidak mencoba
untuk melakukan apapun berkaitan dengan perasaan yang dialaminya
(King, 2010b).

B. Kelekatan Objek Transisi
1. Definisi Kelekatan Objek Transisi
D.H. Lawrence dan D.W. Winnicott(dalam Erkolahti dan Marjana,
2009) mendefinisikan objek transisi sebagai simbol yang menjadi
perantara bayi yang memiliki ikatan dengan ibu untuk memahami suatu
keadaan di luardan terpisah dari dirinya sendiri.Menurut Winnicott,
kelekatan objek transisi membantu bayi untuk belajar memahami
kehidupan di luar dari dirinya: memainkan peran pertama pada
kepemilikan “bukan aku” dan membantu bayi untuk membangun dirinya
setelah proses keterpisahan dari ibunya Menurut Winnicott (1971), benda
lembut seperti selimut, boneka, potongan kain, dan bundelan kain wol
yang digunakan bayi ketika hendak tidur dan dapat mengurangi
kecemasandisebut sebagai objek transisi.
Biasanya bayi memiliki benda tersebut hingga keadaan kotor dan
bau, sehingga ketika benda tersebut dicuci akan menghilangkan arti dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

nilai dari benda tersebut (Winnicott, 1971). Ketika bayi memiliki
kelekatan dengan objek transisi, maka benda tersebut akan menjadi lebih
penting daripada sang ibu karena mampu memberikan kenyamanan.
Menurut Winnicot (1971), objek transisi digunakan untuk mengisi
kebutuhan emosional dan berpindah dari kepuasan fantasi dan menuju
realitas. Ciri objek transisi: anak harus sepenuhnya memiliki dan
menguasai benda tersebut, tentunya memiliki perasaan yang inten, baik
positif maupun negatif, memberikan suatu kehangatan dan perasaan nyata
akan dirinya.
Jadi, definisi objek transisi adalah suatu benda lembut seperti
boneka, selimut, potongan kain yang merupakan simbol dari hadirnya
figur aman, mampu memberikan kehangatan, dibutuhkan ketika hendak
tidur yang dapat mengurangi kecemasan dan memberikan kenyamanan.
Hal ini berlaku untuk kelekatan objek transisi di usia dewasa yang
diperkuat dengan hasil penelitian Ocvitasari (2009), yang mengatakan
kelekatan objek transisi di usia dewasa awal memberikan efek lekas tidur,
efek kenyamanan, aman dan ketenangan.

2. Karakteristik Kelekatan Objek Transisi
Karakteristik dari kelekatan objek transisi menurut Busch (dalam Litt,
1986):
a.

Kelekatan harus menjadi manifestasi dengan tahun pertama
kehidupan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

b.

Itu harus tahan lama, misalnya 1 tahun atau lebih

c.

Kehadiran