11.LAN, WAN, MAN, FR, ISDN, ATM

KOMUNIKASI DATA
LAN,MAN,WAN, FR, ISDN, ATM

Jaringan Komputer
( Computer Network )

2



Local Area Network (LAN)



Metropolitan Area Network
(MAN)



Wide Area Network (WAN)




Internet

PENDAHULUAN
 Jaringan komunikasi data yang

menghubungkan user-user yang ada di
jaringan yang berada di suatu area
geografik yang besar.
 Layanan Wide area network normalnya
beroperasi pada layer Physical dan Data
link pada model OSI.
 Selalu menggunakan fasilitas transmisi
yang disediakan oleh perusahaan
telekomunikasi seperti perusahaan layanan
telepon.

Open System Interconnection (OSI)


Mengapa LAN?
Resourc
e
Sharing

Large Data
Transfers

Network
Backup

Kirim data (besar)

Cadangan

E-mail

Sumber Daya
Bersama


Jika ada LAN maka …

5

Network
Management

Network
Security

Manajemen Jaringan

Keamanan
Jaringan

Distribute
d
Database
s
Basis Data

Terdistribusi

Groupware
Software Grup

Data dan Jaringan multi Service lower Layers
Topologi Jaringan

MESH

RING

6

STAR

BUS

Local Area Network (LAN)
 Local Area Network (LAN) adalah sistem komunikasi yang


menghubungkan banyak komputer/workstation
 Secara teknis LAN merupakan medium yang dapat digunakan

bersama oleh oleh workstation yang tersambung untuk
berkomunikasi satu sama lain
 Jaringan LAN meliputi area yang kecil, misalnya pada satu

bangunan atau satu departemen/bagian dari kantor, kampus dll
 Kecepatannya berkisar antara  4 Mbps sampai >100 Mbps
 Dimiliki dan dikelola sendiri
 Dalam bisnis dewasa ini merupakan suatu keharusan /

kebutuhan
7

Komponen Hardware LAN
 Media Transmisi – Kabel tembaga (Copper wire),

kabel koaksial (coax cable), fiber-optic

 Servers - komputer penyedia layanan (file,

database, printer, terminal, modem dan atau fax)
 Workstation – Personal computer
 Network Interface Card (NIC) adalah ‘adaptor’

menghubungkan workstation dengan media transmisi
8

Komponen Hardware LAN
Istilah

9

Definisi

HUB

Pusat perkabelan yang canggih, dimana semua
peralatan seperti printer, scanner, PC, dan lain-lain

dihubungkan dalam satu jaringan LAN dengan
Twisted pair kabel.

BRIDGE

Menghubungkan banyak LAN bersama dan agak
terbatas.

ROUTER

Menghubungkan banyak LAN namun lebih kompleks
dan dapat menangani sejumlah protokol, dapat
mencari jalur yang terbaik

Metropolitan Area Network
(MAN)
 Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan
versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya
menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya

berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan
untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu
menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel.
 Kecepatan bisa 100 MBps dan 150 MBps.
 MAN adopted technologies from both LAN and WAN to serve
its purpose.
 Kriteria utama: hubungan antar LAN menggunakan jaringan
telepon lokal
 Hubungan antar lokal area network di suatu kota atau melalui
suatu kampus.
 MAN Bisa disebut juga sebagai extention dari LANs
10
 Bersifat individual user

Metropolitan Area Network
(MAN)

11


Wide Area Network
(WAN)
 WAN adalah jaringan yang menghubungkan LAN-LAN
yang berada dalam kota yang berbeda
 Perbedaan dengan MAN hanya dalam penggunaan
jaringan untuk menghubungkan LAN, yaitu dengan
jaringan telepon jarak jauh
 Protokol yang digunakan: X.25, Frame Relay,
Asynchronous Transfer Mode (ATM), ISDN (Integrated
Services Digital Network), Dedicated T1/Fractional T1,
ADSL (Asymmetrical Digital Subscriber Line), XDSL
 WAN dikenal sebagai hubungan antar Komputer /
Terminal yang bersifat intercity, intercountry dan
intercontinental.
12  Atas dasar infrastruktur komunikasi dapat dibagi
dalam Terrestrial Data Networks (TDNs) dan Satellite

Wide Area Network
(WAN)


13

Overview WAN
ROUTER

Penyedia Jasa
ROUTER

• WAN menghubungkan antar tempat
• LAN dihubungkan dengan LAN lain membentuk WAN
• Kebutuhan koneksi bervariasi tergantung kebutuhan
user dan biaya

Standar WAN
 International Telecommunication Union-

Telecommunication Standardization Sector
(ITU-T)
 Consultative Committee for International


Telegraph and Telephone (CCITT)
 International Organization for

Standardization (ISO)
 International Engineering Task Force (IETF)

LAYANAN WAN
 Leased line media komunikasi yang secara kontinyu

digunakan untuk menghubungkan titik titik yang ingin
berkomunikasi serta ditujukan untuk bekerja tanpa henti, tanpa
dibagi oleh siapapun dan tanpa dapat dicampuri oleh data yang
bukan milik penggunanya.

Leased Line
 Memiliki dua tipe transmisi :

Tingkat datagram transmissions (setiap frames
memiliki alamat individu),

data-stream transmissions (aliran data dengan
satu alamat)
 reliabilitas tinggi baik dalam menghantarkan data
maupun dalam ketersediaannya (jarang bermasalah).
 Bandwidth yang cukup bervariasi dari 64 Kbps hingga
2 Mbps.
 Koneksi yang digunakan adalah koneksi menggunakan
media kabel tembaga dengan sistem komunikasi
synchronous serial. Contoh sistem komunikasi DSL dan
teknologi cable modem


LAYANAN WAN
 Circuit-Switched

Circuit-Switched
 Jaringan yang memiliki kemampuan untuk

memberikan Anda koneksi secara kontinyu,
namun hanya untuk sementara waktu saja
atau selama Anda ingin melakukan komunikasi
saja.
 Transmisi diawali dengan pembentukan
hubungan fisik. Sekali hubungan berlangsung,
tidak akan terjadi kemacetan karena saluran
telah dimonopoli.
 Memiliki dua tipe transmisi, datagram dan
data-stream transmissions.
 Koneksi jaringan data jenis ini adalah koneksi
asynchronous dial-up, ISDN BRI, dan ISDN PRI

LAYANAN WAN
 Packet-Switched

Jaringan ini sama sekali tidak membangun koneksi
berkontinyu yang khusus untuk dilewatkan data
Anda. Namun, jaringan ini dapat menghantarkan
setiap paket Anda langsung ke tujuannya bagaikan
melalui sebuah jaringan berkontinyu.
Penyedia jasa jaringan ini mengkonfigurasi
perangkat switching-nya untuk dapat membuat
Virtual Circuit (VC) yang akan menghantarkan
konektivitas end to-end ke pelanggan
Jaringan Packet-Switched yang paling populer
digunakan saat ini adalah jaringan Frame relay.
Selain itu, ada media berjenis ATM dan X.25

Packet-Switched

Packet-Switched
 Transmisi tidak diawali dengan

pembentukan hubungan fisik, namun
ukuran blok tertentu sebagai paket yang
mampu ditampung oleh memori switch
office sehingga metode ini mendukung
mode interaktif.
 Paket-paket dikirimkan secara point-topoint
 melintasi jaringan dengan menggunakan
point melintasi jaringan dengan
menggunakan Statistical Multiplexing.
 Contoh dalam teknologi

Protokol-Protokol Pengatur Media WAN
 Point-to-Point protocol (PPP)

Merupakan protokol standar yang paling banyak
digunakan untuk membangun koneksi antara router ke
router atau antara sebuah host ke dalam jaringan
dalam media WAN Synchronous maupun Asynchronous.

 Serial Line Internet Protocol (SLIP)

Merupakan pendahulu dari PPP yang banyak digunakan
dalam membangun koneksi serial Point-to-Point yang
menggunakan protokol komunikasi TCP/IP.

 High-level Data Link Control (HDLC)

Merupakan protokol ciptaan Cisco System, jadi
penggunaan protokol ini hanya ketika sebuah jalur WAN
digunakan oleh dua buah perangkat router Cisco saja.
Apabila perangkat selain produk Cisco yang ingin
digunakan, maka protokol yang digunakan adalah PPP
yang merupakan protokol standar.

Protokol-Protokol Pengatur Media WAN
 X.25/LAPB

Merupakan standar buatan ITU-T ,yaitu cara koneksi
antara perangkat DTE (Data Terminal Equipment)
dengan DCE (Data Communication Equipment) yang
memungkinkan perangkat-perangkat komputer dapat
saling berkomunikasi. Kelebihannya adalah
kemampuannya untuk mendeteksi error yang sangat
tinggi. X.25 merupakan system lama yang hanya
sampai 56Kbps

 Frame Relay

Merupakan protokol yang digunakan untuk membuat
koneksi Packet-Switched dengan performa yang tinggi
dan dapat digunakan di atas berbagai macam interface
jaringan. Untuk mendukung performanya ini,
membutuhkan media yang berkecepatan tinggi,
reliabel, dan bebas dari error. Frame relay yang bisa
memberikan layanan WAN dengan kecepatan sampai
2,048Mbps

Protokol-Protokol Pengatur Media WAN
 Asynchronous Transfer Mode (ATM)

Protokol standar internasional untuk
jaringan cell relay, di mana berbagai
macam servis seperti suara, video, dan
data digandeng bersamaan dengan
menggunakan cell-cell yang berukuran
tetap. Protokol ini digunakan untuk
memaksimalkan penggunaan media WAN
berkecepatan sangat tinggi seperti
Synchronous Optical Network (SONET).
Kecepatan datanya sampai 155Mbps bahkan
lebih

Peralatan yang digunakan dalam WAN
 Router, termasuk internetworking dan port-

port interface WAN
 Modem, termasuk interface voice-grade,
channel service units/digital service units
(CSU/DSU) yang melayani interface T1/E1,
dan Terminal Adapter/Network Termination1
(TA/NT 1) sebagai interface Integrated
Services Digital Network (ISDN)
 Server-server dial in dan user-user yang
melakukan dial out untuk melakukan
koneksi

Konfigurasi internetwork
 Alamat end-to-end harus konsisten
 Alamat yang dipakai dalam topologi

jaringan
 Pemilihan jalur terbaik
 Routing dimanis atau statis
 Proses switching

Jika komputer X akan komunikasi dengan komputer Y dan
komputer Z, ia membutuhkan informasi routing. Banyak
jalur yang bisa ditempuh untuk mencapai komputer Y dan
Z, router akan memilihkan jalur yang terbaik.

Tipe koneksi WAN : Layer 1
1. Menghubungkan langsung
(Point to Point)
Synchronous serial

Leased Line

ROUTER

ROUTER

2. Melalui perangkat switching
Asynchronous serial,
ISDN Layer 1
Perush.
Telepon

Circuit-switched

ROUTER

ROUTER

Synchronous serial

Packet-switched

ROUTER

Penyedia
Jasa

ROUTER

Protokol Enkapsulasi WAN:
Layer 2
Leased Line

ROUTER

HDLC, PPP, SLIP
ROUTER

PPP, SLIP, HDLC
Circuit-switched
ROUTER

Perush.
Telepon

ROUTER

X.25, Frame Relay, ATM
Packet-switched

ROUTER

Penyedia
Jasa

ROUTER

PPP (Point to Point
Protocol)
TCP/IP
Novell IPX
AppleTalk

Enkapsulasi PPP
ROUTER

ROUTER

Link setup dan control
menggunakan LCP di PPP

• PPP dapat membawa paket dari beberapa protokol
menggunakan Network Control Programs
• PPP menggunakan LCP utk setup link

PPP Autentikasi
ROUTER

Dialup atau
Circuit-Switched
Network

ROUTER

Penyambungan PPP Session
1
2
3

Fase Penyambungan Link
Fase Optional Autentikasi
Fase Protokol Network-Layer

• Dua protokol PPP autentikasi:
PAP dan CHAP

Integrated Services Digital Network
 ISDN adalah protokol yang digunakan

untuk mendukung penyediaan interface
digital bagi pelanggan melalui jaringan
lokal kabel yang sudah tersedia
 Merupakan user-network interface
 Penggelaran jaringan lokal digital

34/
13

memungkinkan:
 Peningkatan kemampuan signalling antara
terminal pelangan dan sentral yang sudah
dilengkapi ISDN
 Mendukung terminal non-voice ISDN
 Mendukung sejumlah panggilan pada satu
kabel
lokal
Tutun Juhana
– ET3041
STEI - ITB
http://telecom.ee.itb.ac.id/~tutun/ET3041

ISDN
Kantor kecil
Digital
PBX

ROUTER

Jaringan
Provider

Telecommuter

SOHO
Kantor pusat

Servis voice, data, video dan lainnya

Tipe Akses ISDN
 Ada dua tipe akses ISDN:
 Basic Rate Access (BRA): 2 x 64kbps (Circuit
Switched Traffic) B-Channels + 16kbps
(Signalling) D-Channel
 Digunakan bagi pelanggan rumahan atau
bisnis
 Primary Rate Access (PRA): 30 x 64kbps BChannels + 64 kbps D-Channel
 Digunakan untuk melayani pelanggan yang
membutuhkan transfer data yang besar
36/
13

Tutun Juhana – ET3041
STEI - ITB
http://telecom.ee.itb.ac.id/~tutun/ET3041

Akses ISDN
Kanal

BRI

Kapasitas

B

64 kbps

D

16/64 kbps

Umumnya digunakan utk:
Data Circuit-switched (HDLC, PPP)
Informasi Signaling (LAPD)

ROUTER

NT1
Jaringan
penyedia
jasa

D 2B

PRA

ROUTER

CSU/DSU

D 23 or 30B

 B channels menyediakan koneksi dua

arah standard berkecepatan 64kbps
 D Channel digunakan untuk

menyalurkan signalling

38/
13

Tutun Juhana – ET3041
STEI - ITB
http://telecom.ee.itb.ac.id/~tutun/ET3041

LATAR BELAKANG ISDN
1. Adanya pertumbuhan permintaan
komunikasi suara, data dan gambar.
2. Perlunya kesederhanaan, fleksibilitas
dan biaya yang murah.
3. Adanya perkembangan perangkat
terminal CPE, memungkinkan
pelanggan bebas memilih perangkat
terminal tsb asal sesuai standar ISDN.

EVOLUSI JARINGAN MENUJU
ISDN
ISDN (Integrated
Services Digital
Network)
Ide dasar :
penggabungan semua
service (voice, data,
video) ke dalam satu
jaringan (saat itu
jaringan voice & data
terpisah)
Integrasi jaringan
secara bertahap

Definisi ISDN
 ISDN merupakan pengembangan dari

jaringan telepon IDN ( Integrated Digital
Network ) yg menyediakan hubungan
digital dari ujung satu pelanggan ke ujung
pelanggan lain secara digital untuk proses
transformasi informasi dalam bentuk suara,
data dan gambar.

Keuntungan ISDN
 High Speed & Quality
 > 10 kali lebih cepat dari PSTN ( > 9,6
Kbps )
 Efficiency


Satu saluran untuk berbagai jenis layanan
(voice, data dan video)

 Flexibility
 Single interface untuk terminal bervariasi
 Cost Effective


Teminal tunggal untuk audio dan video

Perangkat CPE ISDN
 Konfigurasi perangkat CPE ISDN

BRA dan PRA System
 Basic Rate Access (BRA)
 Secara

prinsip sistem ini sama dengan
Hunting System yang digunakan untuk
pelanggan ISDN

 Primary Rate Access (PRA)
 Penghubung antar PABX, yang tersambung

ke PSTN
 Cukup satu PABX
 Hubungan antar PABX ini menggunakan Tie
Line

Konsep Dasar
NON ISDN
PHONE

PC ISDN
TA
FAX G4
BRA

ISDN

PRA
FAX G4

NT-1
PABX
ISDN
PC ISDN
ISDN
PHONE

PSTN

X-25

ISDN
PHONE

X.25

X.25
 First packet switching interface in the





telephony world
Issued in 1976 and revised in 1980, 1984,
1988, and 1992.
Data Terminal Equipment (DTE) to Data
Communication Equipment (DCE) interface
User to network interface (UNI)
Slow speeds, used in point-of-sale apps (eg:
credit-card validation) and several apps abroad

DEFINISI
 X.25 adalah protocol yang mendefinisikan

bagaimana computer (device) pada jaringan
public yang berbeda platform bisa saling
berkomunikasi. Protocol yang sudah
distandarisasi oleh International
Telecommunication Union-Telecommunication
Standardization Sector (ITU-T).

 Gambar 1 mengilustrasikan sebuah network

X.25.

Gambar 1. Paket Switching dari Jaringan X.25
Sumber: http://www.sangoma.com/x25.htm

Device pada X.25 ini terbagi menjadi 3
kategori:
 Data Terminal Equipment (DTE),
 Data Circuit-terminating Equipment (DCE) serta
 Packet Switching Exchange (PSE).

 Device yang digolongkan DTE adalah end-

system seperti terminal, PC, host jaringan
(user device).
 Sedang device DCE adalah device
komunikasi seperti modem dan switch.
Device inilah yang menyediakan interface
bagi komunikasi antara DTE dan PSE.
Adapun PSE ialah switch yang yang
menyusun sebagian besar carrier network.
Hubungan antar ketiga kategori ini
diilustrasikan pada gambar 2.

Gambar 2. Hubungan DTE-DCE dan PSE
Sumber: www.cisco.com

Gambar 3. Perbandingan Protokol X.25 Pada Tiga
Layer Terbawah OSI
Sumber: www.cisco.com

Protokol Pada X.25
Penggunaan protokol pada model standar X.25 ini
meliputi tiga layer terbawah dari model referensi
OSI. Terdapat tiga protokol yang biasa digunakan
pada implementasi X.25 yaitu:




Packet-Layer Protocol (PLP),
Link Access Procedure Balanced (LAPB)
Serta beberapa standar elektronik dari interface
layer fisik seperti EIA/TIA-232, EIA/TIA-449, EIA530, dan G.703.

Gambar 3 mengilustrasikan protokol-protokol X.25
ini pada model OSI.

Lapisan-lapisan X.25
Layer 1:
 Physical Layer bekerja dengan elektris atau sinyal. Didalamnya

termasuk beberapa standar elektronik seperti is V.35 , RS232 and
X.21.
Layer 2:
 Data Link Layer, pada X.25 diimplementasikan ISO HDLC standar

yang disebut Link Access Procedure Balanced (LAPB) dan
menyediakan link yang bebas error antara dua node yang secara
fisik terkoneksi. Error ini akan dicek dan dikoreksi pada tiap hop
pada network.
 Merupakan protokol yang reliable, karena didalamnya terdapat

kemampuan error detection dan error correction, serta menjamin
bahwa data yang diterima akan sama urutannya dengan yang
dikirimkan.
 Fasilitas inilah yang membuat X.25 handal, dan cocok untuk link

yang noisy, cenderung punya banyak error.
 Protocol modern seperti Frame Relay atau ATM tidak punya error

 Struktur frame HDLC adalah seperti ditunjukan dalam

gambar berikut:
Gambar 2. Struktur frame HDLC

 Paket X.25 akan dibungkus dalam frame HDLC,

tepatnya menempati field information. Paket X.25
terdiri dari 3 byte header, dan tergantung dari tipe
paket, header ini akan diikuti oleh field data.

Layer 3:
 Network Layer yang mengatur komunikasi

end-to-end antar device DTE.
 Layer ini mengurus set-up dan memutus

koneksi serta fungsi routing dan juga
multiplexing.

Struktur paket X.25 adalah seperti ditunjukan pada gambar berikut:
Gambar 3. Format packet X.25
 Sebelum dua titik saling berkomunikasi dengan menggunakan protokol X.25
maka kedua titik ini harus terlehih dahulu membangun hubungan. Terdapat
dua jenis mode dalam X.25 untuk membangun hubungan yaitu:
 · SVC (Switched Virtual Channel), Dalam mode ini node yang berinisiatif
untuk membangun koneksi harus mengirimkan sinyal call request ke node
tujuan. Bila diterima maka node tujuan akan mengirimkan sinyal call
accepted dan sebaliknya bila ditolak maka node tujuan akan mengirimkan
sinyal call rejected. Analogi dari mode koneksi ini adalah komunikasi melalui
telepon, bila seseorang ingin menghubungi orang lain maka orang tersebut
terlebih dahulu harus men-dial nomor tertentu. Diterima tidaknya panggilan
ini tergantung dari titik tujuan. Virtual channel yang digunakan dalam mode
SVC adalah per call basis.
 .PVC (Permanent Virtual Channel), Dalam mode ini virtual channel yang
digunakan bersifat dedicated dan tidak perlu adanya ritual call setup.
Analogi dari mode ini ini adalah saluran leased line dimana secara end-t-end
hubungan fisik dan logik sudah terbentuk.

Gambar 5. Langkah Konektivitas DTE-DCE
Sumber: http://www2.rad.com/networks/1996/x25/x25.htm

Resume Karakteristik X.25
 Ukuran paket maksimum dari X.25 berkisar antara

64 bytes sampai 4096 bytes, dengan ukuran
default pada hampir semua network adalah 128
bytes.
 X.25 optimal untuk line kecepatan rendah, 100kbps
kebawah.
Karena fasilitas X.25 seperti ukuran paket yang
kecil, pengecekan error tersembunyi dan lainnya
tidak akan signifikan seperti halnya pada
kecepatan rendah.
 X.25 telah menjadi dasar bagi pengembangan
protokol paket switch lain seperti TCP/IP dan ATM.
Sama seperti X.25, kedua protokol ini juga
mempunyai kemampuan untuk meng-handle dari
satu source ke banyak koneksi serta kemampuan
menyamakan kecepatan pada DTE yang memiliki

 Kekurangan X.25 adalah delay tetap yang disebabkan oleh

mekanisme store dan forward, sehingga menyebabkan
pengaturan rate transmisi data. Frame Relay dan ATM tidak
punya kontrol flow dan kontrol error sehingga waktu hubungan
end-to-end bisa menjadi minimal.
 Penggunaan X.25 kini semakin berkurang, digantikan oleh sistem

yang berbasis TCP/IP, walau X.25 masih banyak digunakan pada
autorisasi Point-of-Sale credit card dan debit.
 Tetapi, ada mulai ada peningkatan pembangunan infrastruktur

X.25 dengan investasi besar pada seluruh dunia. Sehingga
mungkin, X.25 masih tetap penting untuk beberapa waktu
kedepan.

Frame Relay

What is Frame Relay (FR)?

 Frame Relay merupakan suatu layanan data paket yang









memungkinkan beberapa pengguna menggunakan satu jalur
transmisi pada waktu yang bersamaan
Suatu teknologi komunikasi kecepatan tinggi
Dilengkapi dengan deteksi kesalahan, ada pula konfirmasi
dari si penerima dalam bentuk kode yang dikirim kembali ke
pengirim, apakah paket dapat diterima secara utuh.
Menghubungkan jaringan lain seperti LAN, Internet, dan
bahkan aplikasi suara
Data dikirim dalam bentuk frame atau paket
Setiap frame memiliki alamat untuk dapat sampai ke tujuan
Frame dikirim melalui beberapa FR switch di dalam jaringan
FR

X.25 vs Frame Relay
1. X.25 is a packet switching protocol, provide with error
correction by a switching requesting the retransmission of
error packet until it’s received correctly. So this ensuring
that data received without error. X.25 : A standard
protocol for packet switched networks
2

Frame relay similar with X25 but not provided by error
correction if the frame contains error the whole frame is
discarded. Frame relay also described as an ISDN frame
mode service based upon fast packet switching. In
simplistic term, frame relay can be thought of as
“relaying” variable length units of data, called frame,
through the network. Frame relay ini merupakan bearer
service bagi N-ISDN dan merupakan connetion oriented
point to point service. Metode akses jaringan ini,
umumnya ditawarkan dalam bentuk Layanan PVC

Keuntungan Frame Relay
• Higher performance, due to simple error
correction than X.25 (hanya diujung user)
• Mempunyai sfotware yang simpel, resiko dan
biaya rendah.
• Dapat mendukung berbagai aplikasiseperti : blok
interactive data applications (graphic, videotext,
CAD/CAM) file transfer, multiplexed low bit rate
dan character interactive traffic (text editing)
• Didukung banyak vendor.
Kerugian :
• Bila terjadi error, makan waktu untuk perbaikan.
• Delay lama bagi switching.
• Lebih sulit memanage networknya, kalau network

Frame Relay

DLCI (Data Link Connection Identifier) merupakan nomor
rangkaian virtual Frame Relay yang berkaitan dengan arah
tujuan frame tersebut.
Dalam hal hubungan antar kerja LAN-WAN, DLCI ini akan
menunjukkan port-port yang merupakan LAN pada sisi
tujuan yang akan dicapai, memungkinkan data mencapai
simpul (node) Frame Relay yang akan dikirimi melalui
jaringan dengan menempuh proses tiga langkah yang
sederhana

 Memeriksa integritas dari frame-nya dengan menggunakan FCS (Frame Check
Sequence). Jika melalui pemeriksaan ini diketahui adanya suatu kesalahan,
frame tersebut akan dibuang.
 Mencari DLCI dalam suatu tabel. Jika DLCI tersebut tidak didefinisikan untuk link
(hubungan) yang dimaksud, frame akan dibuang.
 Mengirim ulang (disebut mrelay) frame tersebut menuju tujuannya dengan
mengirimnya ke luar, ke port atau trunk (jalur) yang telah dispesifikasikan dalam
daftar tabelnya.
Dengan demikian, simpul Frame Relay tidak melakukan banyak langkah pemrosesan
sebagaimana halnya dalam protokol-protokol yang mempunyai keistimewaan penuh
seperti X.25.

FR: Suatu Kombinasi Teknologi
• FR mengkombinasikan:
– X.25: statistical mux & fitur port sharing
– TDM: high speed & low delay

• FR hanya memproses hingga layer 2 di dalam core network
 lebih efisien, lebih cepat
TDM
Circuit
Switching

X.25 Packet
Switching

Frame
Relay

Time-Slot
Multiplexing

yes

no

no

Statistical
(Virtual
circuit)
multiplexing

no

yes

Yes

Port Sharing

no

yes

Yes

High Speed

yes

no

yes

Very low

high

low

Delay

Komponen jaringan FR
 End points (PC, server, host computer)
 FR access equipment (bridge, router, FR access devices)
 FR network devices (switches, network router, E1 mux)

Virtual circuit dalam FR
 FR menggunakan konsep virtual circuit (VC), dua arah,

dan berperilaku seperti private line di antara 2 port
 Terdiri atas PVC (permanent VC) dan SVC (Switched VC)
 PVC
 Seperti sirkit sewa (leased line) antara 2 end points
 Set-up dilakukan oleh operator jaringan
 Umumnya akan melalui path yang sama dalam setiap

pengiriman data
 SVC
 Tersedia berdasarkan call-by-call basis
 Menggunakan protokol signaling Q.933
 User menentukan alamat tujuan
 Implementasinya lebih kompleks

A Simple Frame Relay Network Connects
Various Devices to Different Services
over a WAN

Penggunaan frame relay (1/4)

1. Interkoneksi LAN
2. Host-to-host
connection
3. Voice over FR
4. FR – ATM
internetworking

ATM
Asynchronous Transfer Mode

Networking
Configuration

Komdat & Jarkom

What is ATM?
 ATM : suatu teknologi packet switching berkecepatan tinggi.
 Menggunakan paket yg pendek berukuran tetap (53 byte) yg

disebut ATM cell
 Mendukung berbagai jenis trafik
 Data, suara, gambar, video, teks
 Mode real-time dan non real-time

 Transmisi secara connection oriented
 Memiliki kemampuan QoS (Quality of Service)
 Bandwidth on demand
 High speed network: 25 MBps – 2,5 GBps
 Switching via hardware

 Memiliki skalabilitas implementasi
 LAN, MAN, hingga WAN

Cells

Komparasi ATM, PSTN, dan LAN
ATM
Traffic Type
Transmission
Unit
Switching

Conventional
Telecom

Conventional
LAN

Data, Voice, Video

Voice

Data

Fixed
Cell

Fixed
Frame

Variable
Packet

Cell

Circuit

Packet

Connection Type Connection-oriented
Connection-oriented Connectionless
Delivery
Access

Defined Classes

Guaranteed

Best Effort

Dedicated

Dedicated

Shared

Rate & Media Application Dependent
Channel Dependent
Protocol Dependent

Fitur ATM Cell
Cell Features

Benefit

Small
Low latency to support real-time
services like audio and video
Fixed Length

Fast hardware switching

Standardized

Usable in all networks (LAN and WAN)

Transmission Cable

48 Bytes

5
Bytes

Header
Data Payload

Jaringan ATM
 Dalam ATM didefinisikan 2 jenis devices:
 End points
 Switching nodes

 Jenis interface di dalam ATM
 User Network Interfaces (UNI)
 Network Node Interfaces (NNI)

End points
Switching nodes

End point

UNI
NNI

UNI

NNI ATM
Switch
ATM
Switch

NNI
ATM
Switch

UNI

Mekanisme pengiriman data
 Data (jenis apa pun) dipotong-potong menjadi sejumlah ATM cell
 Sebuah virtual channel connection (VCC) dibangun secara end-to-end

dengan suatu ATM address
 ATM address digunakan untuk pembangunan koneksi di dalam proses
pensinyalan, tetapi tidak dipakai setelah koneksi terbentuk
 Ketika koneksi telah dibangun, sebuah route akan terdapat di dalam
jaringan.
 Route tersebut tetap selama koneksi berlangsung
 Route tersebut dapat melalui beberapa switching nodes
 UNI: user network interface
 NNI: network network interface
UNI
NNI

UNI

ATM
Switch

NNI

NNI ATM
Switch

UNI
ATM
Switch

ATM connections & paths
 ATM cell ditransmisikan melalui suatu virtual link yang

diidentifikasikan sebagai:

 Virtual Channel Identifier (VCI)
 Virtual Path Identifier (VPI) (a VP is a logical group of VC’s)

 Identifier bersifat unik dan hanya berlaku secara lokal
 Jika suatu cell tiba pada node berikutnya, VCI dan VPI

digunakan untuk menentukan outgoing port dan VCI/VPI
yang baru pada routing table

Virtual
Channels

Virtual
Paths

Physical Line

SVC dan PVC
 SVC dan PVC merupakan dua jenis koneksi dalam

ATM
 PVC : Permanent Virtual Connection
 Penggunaan virtual connection untuk jangka waktu yang

lama
 Di set secara manual oleh operator jaringan
 Seperti sirkit sewa pada PSTN

 SVC : Switched Virtual Connection
 Penggunaan virtual connection dalam waktu yang singkat
dan variabel
 Proses set-up ditangani oleh ATM signaling
 set-up dan release diinisiasi oleh end points
 Seperti panggilan telepon dalam PSTN

Virtual Paths (VP) & Virtual Channels (VC)
 Setiap end points dapat membangun dan

menggunakan beberapa VC secara simultan
 VP adalah suatu logical group dari beberapa VC
yang memiliki tujuan sama
 Nilai VPI/VCI ditranslasikan kepada suatu nilai VPI/
VCI yang baru pada setiap ATM switching node

ATM
Switch

ATM
Switch
ATM
Switch

Desktop &
MPEG Video

Jenis-jenis layanan ATM
Class A
Service

ATM
Adaptation
Layer

ATM
Traffic Type

Voice
Legacy Video
Private Line

Class B
Video
Playback
Compressed
Voice

AAL1

AAL2

CBR

N/A

Class C

Class D

Frame Relay

SMDS

AAL
3/4

UBR/ABR

• Real-time vs non real-time services

Class X
Cell Relay

AAL5

UBR/ABR

CBR/VBR/
UBR/ABR

Stallings “High-Speed Networks”

84

Stallings “High-Speed Networks”

85