STRATEGI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA BMT AMAL MULIA SALATIGA TUGAS AKHIR - STRATEGI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN ANTAR LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA BMT AMAL MULIA SALATIGA - Test Repository

  

STRATEGI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN

ANTAR LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA

BMT AMAL MULIA SALATIGA

TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

MUHAMMAD WIDODO

  

NIM 20112039

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

STRATEGI DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN

ANTAR LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH PADA

BMT AMAL MULIA SLATIGA

TUGAS AKHIR

  Disusun dan diajukan untuk memenuhi syarat gun memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi DIII PerbankanSyariah (A.md, E.Sy)

  

Disusun oleh :

MUHAMMAD WIDODO

NIM 20112039

JURUSAN DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

  

MOTTO

“ Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan

yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat)

yang makruf, dan mencegah dari yang munkar

  

(QS Ali „Imran ayat 104)

Siap tidak siap kamu harus selalu siap dalam keadaan

apapun

  

PERSEMBAHAN

  Tugas Akhir ini saya persembahkan : 1.

  Untuk Allah SWT Terimakasih berkat rahmat dan hidayah Nya akhirnya Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

  2. Untuk baginda Rasul Muhammad SAW, yang saya nantikan syafaatnya di akhirat.

  3. Untuk kedua orang tua saya Bapak Subardi (Alm) dan Ibu Sufiatun yang senantiasa dan tidak lelah mendoakan dan memberikan semangat untuk saya.

  4. Untuk kakak saya Siti Markamah yang telah mendoakan dan memberikan semangat untuk saya.

  5. Untuk Bapak Marwanto Daud dan Ibu I’anatul Khasanah yang membantu pendidikan serta memberikan semangat untuk saya.

  6. Untuk teman dan saudara saya di Panti Asuhan Muhammadiyah Tuntang yang telah mendoakan dan banyak membantu saya.

  7. Seluruh keluarga dan teman-teman sekalian untuk harapan dan doa kalian.

  8. Teman-teman sahabat dahsyat D III perbankan syariah angkatan 2012 atas bantuannya dalam menyelesaikan karya ini.

  9. Sivitas akademisi pada almamater tercinta IAIN Salatiga.

  ABSTRAK

  Widodo, Muhammad. 2015. Strategi Dalam Menghadapi

  

Persaingan Antar Lembaga Keuangan Syariah Pada Bmt Amal Mulia

Cabang Salatiga. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Jurusan D III

  Perbankan Syariah.IAIN Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr. Anton Bawono, M.Si.

  Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi yang diambil oleh BMT Amal Mulia Salatiga ketika menghadapi persaingan dengan lembaga keuangan syariah yang lain. Kemudian mengetahui kendala yang timbul dalam menghadapi persaingan. Selain itu bertujuan untuk mengetahui faktor yang menimbulkan persaingan antar lembaga keuangan syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara wawancara terhadap

  

general manager , observasi secara langsung terhadap objek tertentu yang

  menjadi fokus penelitian dan mengetahui suasana kerja BMT Amal Mulia, dan dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil dari penelitian ini adalah menggunakan strategi pemasaran 4P, yaitu: price (harga), product (produk), place (tempat), promotion (promosi). Kemudian dengan meningkatkan pelayanan internal serta menjadikan pesaing sebagai peluang.

  Kata Kunci: Strategi, Persaingan, Lembaga Keuangan Syariah

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

  Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Karena limpahan rahmat, taufik serta hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini tanpa halangan apapun. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang senantiasa kita ikuti teladannya. Maksud dari penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi persyaratan kelulusan mencapai derajat ahli madya (A.Md) pada progam studi Diploma III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

  Penulis juga menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini sulit untuk dapat terwujud tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Ahmad Mifdlol M., Lc., M.S.I., selaku pembimbing akademik D III Perbankan Syariah.

  3. Bapak Dr.Anton Bawono,SE, M.SI., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dengan penuh perhatian dan kesabaran selama menyusun maupun penulisan Tugas Akhir

  5. Bapak dan Ibu tercinta yang tanpa hentinya mengalirkan doa untuk kesempatan dan keberhasilan penulis serta memberikan semangat baik spiritual, moril, dan materil.

  6. Bapak Mustafa Al Amin selaku general manajer BMT Amal Mulia yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penlitian ini.

  7. Seluruh karyawan di BMT Amal Mulia yang telah membantu dalam perizinan serta wawancara penulis tugas akhir ini.

  8. Keluarga besar D III Perabankan Syariah khususnya angkatan 2012, terima kasih atas semua dukungannya dan buat angkatan 2013 dan 2014 tetap semangat.

  9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dan yang telah mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis hanya mampu menghaturkan ucapan terimakasih yang tulus dan ikhlas dari hati sanubari yang paling dalam, serta iringan doa semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan bagi kita semua, Amin.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Tugas Akhir ini jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran selalu penulis harapkan. Semoga dengan disusunnya Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Wassalamualaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 13 September 2015 Muhammad Widodo

  201-12-039

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN MUNAQOSAH ................................................ iii HALAMAN LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN .................................... iv HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR GAMBAR………………………………………………………... xiv

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 5 C. Tujuan dan Kegunaan ......................................................................... 5

  1. Tujuan Penelitian .......................................................................... 5

  2. Kegunaan Penelitian ..................................................................... 5

  D. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 6

  3. Metode Pengum pulan Data……………………….………...10

  4. Metode Analisis Data .................................................................. 10

  F. Penegasan Istilah .............................................................................. 11

  G. Sistematik Penulisan ........................................................................ 12

  BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................... 13 A. STRATEGI DALAM BISNIS KEUANGAN ................................. 13

  1. Pengertin Strategi ........................................................................ 13

  2. Tipe-Tipe Strategi ....................................................................... 14

  B. PERSAINGAN USAHA .................................................................. 15

  1. Pengertian Persaingan ................................................................. 15

  2. Tujuan Yang Mendorong Persaingan Usaha .............................. 16

  C. LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH ............................................ 17

  1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah ..................................... 17

  2. Dasar Hukum Le mbaga Keuangan Syariah……….…………17

  3. Macam-Macam Lembaga Keuangan Syariah ............................. 20

  D. FAKTOR DAN K ENDALA ……………………………………26

  BAB III LAPORAN OBJEK ............................................................................ 27 A. Gambaran Umum BMT Amal Mulia ............................................... 27 B. Visi dan Misi BMT Amal Mulia ...................................................... 28

  E. Produk dan Jasa BMT Amal Mulia .................................................. 42

  1. Produk Penghimpun Dana .......................................................... 42

  2. Produk Laya nan………………………………………………44

  3. Produk Pembiayaan .................................................................... 44

  BAB IV ANALISIS DATA .............................................................................. 50

  1. Strategi yang digunakan di BMT Amal Mulia Salatiga dalam menghadapi persaingan .............................................................. 50

  2. Kendala yang timbul dalam menghadapi persaingan ................. 57

  3. Faktor yang menimbulkan persaingan antar Lembaga Keuangan Syariah ........................................................................................ 59

  BAB V PENUTUP ........................................................................................... 60 A. Kesimpulan ...................................................................................... 60 B. Saran ................................................................................................ 61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Susunan Organisasi Koperasi BMT Amal Mulia

  ………………31

Gambar 3.2 Struktur Organisai Pengelo la Koperasi BMT Amal Mulia...…...32Gambar 3.3 Skema Pembiayaan Mudharabah

  .………………………………45

Gambar 3.4 Skema Pembiayaan Murabahah

  (MBA)..……………………,,, 46

Gambar 3.5 Skema Pembiayaan

  Bai‟ Bitsaman Ajil (BBA)…….…………...46

Gambar 3.6 Skema Pembiayaan Musyarakah

  ………..………………………47

Gambar 3.7 Skema Pembiayaan Ijarah

  ………………………………………48

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekonomi syariah merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari

  masalah-masalahEkonomi syariah atau sistem ekonomi koperasi berbeda dari kapitalisme, sosialisme, maupun negara kesejahteraan (Welfare State). Berbeda dari kapitalisme karena Islam menentang eksploitasi oleh pemilik modal terhadap . Ekonomi Islam di masa modern ini sudah sangat berkembang pesat di dunia perekonomian dunia, khususnya di indonesia. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya lembaga keuangan syariah yang berdiri di Indonesia. Selain itu ekonomi Islam juga sangat berperan penting dalam kelangsungan ekonomi di Indonesia. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi pada kurun waktu tahun 1997

  • –1998 yang menyebabkan perekonomian nasional mengalami perubahan yang sangat besar.

  Dalam kurun waktu dua tahun itu banyak lembaga keuangan mengalami keterpurukan yang mengakibatkan banyak lembaga keuangan atau bank mengalami kebangkrutan dan akhirnya gulung tikar. Akan tetapi hal itu tidak semua kegiatannya berdasarkan ekonomi syariah masih tetap eksis dan konsisten sampai era moderen ini.

  Dalam perkembangan sekarang ini, ada dua jenis lembaga keuangan syariah terbagi menjadi 2, yaitu lembaga syariah perbankan dan lembaga syariah non perbankan. Salah satu lembaga syariah non perbankan adalah BMT (Baitul

  

Maal Wat Tamwil ). BMT sebenarnya merupakan gabungan dari dua lembaga

  yang menjadi satu, yaitu Baitul Maal dan lembaga Baitut Tamwil. Keduanya memiliki pripsip yang berbeda meskipun memiliki hubungan yang sangat erat.

  Prinsip BMT sebagai Baitul maal yaitu sebagai penghimpun dan penyalur dana zakat, infaq, dan shodaqah-nya saja tanpa ada sesuatu kekuatan untuk melakukan pengambilan atau pemungutan secara langsung kepada mereka- mereka yang yang sudah memenuhi kewajibannya tersebut, dan seandainya aktif pun hanya bersifat seolah-olah meminta dan menghimbau, yang kemudian setelah itu Baitul Maal menyalurkannya kepada mereka yang berhak untuk menerimanya.

  Dari prinsip dasar di atas dapat kita ungkapkan bahwa produk inti dari

  Baitul Maal terdiri atas:

  a) Poduk Penghimpun Dana Dalam produk penghimpun dana ini, sebagaimana yang telah diungkapkan di atas, Baitul Maal menerima dan mencari dana berupa zakat,

  infaq , dan shadaqah. Meskipun selain sumber dana tersebut, Baitul Maal juga b) Produk Penyaluran Dana Penyaluran dana-dana yang bersumberkan dari dana-dana Baitul Maal harus bersifat spesifik, terutama dana yang bersumber dari zakat, karena dana zakat ini sarana penyalurannya sudah ditetapkan secara tegas dalam al

  • –quran, yaitu kepada 8 (delapan) ashnaf antara lain : faqir, miskin, amilin, muallaf,

  fisabilillah, ghorimin , hamba sahaya, dan musafir. Sedangkan dana diluar

  zakat dapat digunakan untuk pengembangan usaha orang-orang miskin, pembangunan lembaga pendidikan, masjid maupun biaya-biaya operasional kegiatan sosial lainnya (Yunus,2009:33-34).

  Pada prinsip Baitut Tamwil tidak jauh berbada dengan prinsip-prinsip yang digunakan oleh bank Islam, ada 3(tiga) prinsip yang dapat dilaksanakan oleh BMT (dalam fungsinya sebagai Baitut Tamwil), yaitu : Prinsip bagi hasil, Prinsip jual beli dengan mark-up (keuntungan), dan Prinsip non profit ( Yunus, 2009: 35).

  Masa sekarang banyak BMT sudah sangat familiar dimata para masyarakat kita. Hal itu terjadi karena BMT merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang paling sederhana dan didirikan sembagai lembaga ekonomi rakyat kecil. Walaupun BMT sangat familiar dikalangan masyarakat kita, akan tetapi ada tantangan bagi setiap BMT. Dengan banyaknya BMT yang ada, tentunya banyak persaingan antar BMT. Selain dari sektor BMT sendiri persaingan juga muncul dari lembaga keuangan syariah lain, seperti : BPRS ( Bank Perkreditan Rakyat ekonomi, baik lembaga keuangan atau bisnis yang lain. Selain itu persaingan adalah tantangan yang setiap saat dan pasti ada.

  Dalam persaingan yang terjadi antar lembaga keuangan ini, banyak dari mereka memutar otak dan melakukan berbagai hal agar lembaga keuangannya tetap eksis dan bisa maju. Persaingan itu bisa terjadi di beberapa hal, seperti : pengembangan lembaga, pemasaran dan lain-lain. Akan tetapi tak jarang pula yang sampai rela menjatuhkan lawannya dengan hal yang tidak baik.padahal ajaran Islam sudah menjelaskan, kita boleh saling berlomba untuk meraih kesuksesan. Kesuksesan yang didapat haruslah didapat dengan cara yang baik dan su kses dalam hal kebaikan. Yaitu “fastabiqul khoirot” belomba-lombalah dalam kebaikan.

  Dari pengertian di atas sudah wajib bagi lembaga keuangan yang berbasis syariah dalam bersaing harus berpedoman pada ekonomi syariah, ajaran Al-Quran dan hadist. Selain itu, lembaga keuangan syariah harus mempunyai strategi dan manejemen yang baik dalam menghadapi persaingan. Keberhasilan lembaga keuangan dalam menghadapi persaingan dapat dilihat dari suatu lembaga tersebut dalam merumuskan manajemen strategi yang dilakukan.

  Dari uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk membahas strategi apa yang digunakan BMT AMAL MULIA dalam menghadapi persaingan. Maka penulis dalam pembutan tugas akhir ini memberikan judul “STRATEGI DALAM

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang maslah yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penulisan tugas akhir ini, penulis merumuskan: 1.

  Bagaimana strategi yang digunakan BMT Amal Mulia Cabang Salatiga untuk menghadapi persaingan ?

  2. Apa kendala yang timbul dalam menghadapi persaingan ? 3.

  Apa faktor yang menimbulkan persaingan antar lembaga keuangan syariah ? C.

   Tujuan Dan Keguaan 1.

  Tujuan a.

  Untuk mengetahui faktor yang menimbulkan persaingan antar lembaga keuangan syariah.

  b.

  Untuk mengetahui kendala yang timbul dalam menghadapi persaingan.

  c.

  Untuk mengetahui bagaimana strategi yang digunakan untuk menghadapi persaingan antar lembaga keuangan syariah pada BMT Amal Mulia Salatiga.

  2. Kegunaan a.

  Bagi penulis Menambah pengetahuan serta wawasan mengenai lembaga b.

  Bagi pihak BMT Memberikan penilaian serta masukan kepada pihak BMT Amal

  Mulia agar dalam meghadapi problema lembaga keuangan syariah, khususnya dalam menghadapi persaingan dengan lembaga keuangan syariah yang lain. Sehingga kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.

  c.

  Bagi pihak IAIN Salatiga Penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan tambahan reverensi .

  d.

  Bagi para pembaca Diharapkan dapat menambah wawasan dan tentunya sumber ilmu bagi para pembaca. Sehingga dapat mengetahui strategi yang digunakan dalam menghadapi persaingan antar lembaga keuangan syariah.

D. Penelitian Terdahulu

  Choirunnisak (2012): Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Pemasaran Produk Tabungan Pada BMI Cabang Pembantu Magelang, Tugas Akhir, Salatiga : Fakultas Syariah, STAIN Salatiga, 2012. Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan BMI Cabang Pembantu Magelang dalam memasarkan produk-produknya serta untuk mengetahui strategi pemasaran yang dilakukan BMI Cabang Pembantu Magelang berdasarkan analisis SWOT. Rumusan masalah yang yang diangkat dalam penelitian kualitatif sebagai dasar dalam melakukan penulisan. Penelitian kualitatif adalah penelitiian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan dengan pendekatan induktif. Dari hasil penelitian didapat bahwa strategi pemasaran khususnya pemasaran produk tabungan yang diterapkan BMI Cabang Pembantu Magelang meliputi strategi, yaitu : strategi jemput bola, membngun jaringan, memberikan service excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepercayaan dan kepuasan nasabah, sehingga nasabah yang ada tidak lari dari bank.

  Rochan (2012): Tugas Akhir, Salatiga : Fakultas Syariah, STAIN Salatiga, 2012. Umat Islam sebagai mayoritas rakyat Indonesia mengiginkan adanya sistem ekonomi yang bebas bunga, salah satu dari jawaban keinginan tersebut melalui peran lembaga syariah seperti Bank Syariah Mandiri. Bank SyariahMandiri berdiri belum begitu lama, oleh karena itu masih menggunakan penerapan mendasar demi perkembangan Bank. Dalam upaya meningkatkan target pembiayaan, Bank SyariahMandiri menerapkan Strategi analisis SWOT. Analisis SWOT adalah kegiatan menganalisa factor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bank, dari faktor internal (SDM, keadaan keuangan, serta struktural manajemen) maupun faktor eksternal (persaingan dari lembaga keuangan lain). Dari hasil penelitian sebagai berikut : penerapan strategi 1) Peningkatan pelayanan terhadap nasabah. 2) Memberikan pelayanan sesuai terhadap SDM mengenai bagaimana kinerja yang didinginkan oleh lembaga yang bertujuan untuk menjadikan SDM yang dimiliki lebih baik dalam memasarkan produk pembiayaannya. 5) Sering melakukan meeting untuk sharing sesama karyawan Bank Syariah Mandiri yang bertujuan untuk mengutarakan kesulitan- kesulitan yang dihadapi marketing atau apa saja yang berhubungan dengan pembiayaan yang nantinya akan lebih membantu dalam pencapaian target pembiyaan. Hasil dari penerapan Strategi Analisis SWOT sebagai berikut: 1) Mengalami peningkatan yang signifikan dalam pencapaian pembiayaannya dari periode juni 2011 sampai periode juni 2012. 2) Bank Syariah Mandiri semakin berkembang dan mampu bersaing dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya

  Pada skripsi ANALISIS SWOT PRODUK E-BANKING PADA PT BANK CENTRAL ASIA, TBK. Oleh Sianturi (2007) memiliki hasil penelitian, bahwa tingkat efektif atau tidaknya strategi yang dilakukan perusahaan melalui e-

  

banking dan mengetahui alternatif strategi yang dapat digunakan bank melalui

  analisis SWOT untuk peningkatan pengguna e-banking. Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah riset yang dilakukan untuk memperoleh data dengan mengambil data publikasi yang dikeluarkan oleh bank BCA maupun oleh Bank Indonesia serta melakukan studi pustaka (Library Study) yang dilakukan dengan cara mempelajari dan membaca buku-buku yang berhubungan dengan pembahasan sebagai dasar untuk menganalisis. Data yang digunakan adalah data

  banking pesaing utama bank BCA, selanjutnya data-data tadi dimasukkan ke

  dalam tabel IFAS dan EFAS yaitu faktor-faktor strategis internal dan eksternal bank. Setelah melakukan analisis EFAS dan IFAS kita dapat meringkasnya kedalam SFAS, dilanjutkan dalam analisis matriks internal eksternal untuk mempertajam analisis strategi, terakhir dapat kita lakukan analisis SWOT dari penggabungan kedua tabel EFAS dan IFAS. Sehingga menghasilkan alternatif- alternatif yang sesuai. Hasil dari penulisan Tugas Akhir ini adalah strategi yang sudah dilakukan BCA akan layanan e-banking sudah optimal dan alternatif strategi berdasarkan analisis SWOT yaitu menambah rentang produk dan fitur e-

  banking , mempertahankan ekuitas merek dengan memepertahankan biaya

  transaksi yang murah, mempertahankan citra perusahaan yang baik dengan mensponsori kegiatan-kegiatan sosial, cepat dan tanggap atas keluhan dan kritik nasabah, menambah jaringan bank ke dalam dan luar negeri.

E. Metode Penelitian 1.

  Jenis penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam tulisan ini yaitu metode diskriptif. Metode diskriptif digunakan dalam meneliti kasus, kelompok manusia, suatu kondisi objek, sitem pemikiran atau kilas peristiwa pada masa sekarang, gambaran atau lukisan secara sistematis dan fakta yang terjadi.

  Sehingga pembaca dapat memahami objek yang diteliti. b.

  Data sekunder Data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui buku- buku, laporan dan sumber yang lain yang berkenaan dengan lembaga keuangan syariah.

  3. Metode pengumpulan data Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, penulis melakuakan beberapa teknik, yaitu : a.

  Observasi ( pengamatan ) Yaitu pengamatan secara langsung terhadap BMT yang akan diteliti, agar mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian.

  b.

  Interview ( wawancara) Yaitu teknik pengumpulan data yang mengunakan tanya jawab kepada pihak BMT, baik kepada manager atau karyawan.

  c.

  Library study (studi kepustakaan) Yaitu mengumpulkan data dengan mencari serta membaca buku- buku dan mediamasa yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

  Sehingga dapat mengetahui teori yang ada.

  4. Metode analisis data Analisis data yang digunakan antara lain : Diskriptif analitik yaitu data

F. Penegasan Istilah 1.

  yang mempelajari Ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan

  masalah-masalah dalam .

  2. Lembaga keuangan adalah lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan menanamkannya dalam bentuk asset keuangan lain, misalnya kredit, surat-surat berharga, giro, dan aktiva produktif lainnya (Prabowo, 2006: 79).

  3. BMT terdiri dari dua istilah, baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha mengumpulkan dan penyaluran dana yang non profit, seperti zakat, infaq, dan shodaqoh. Sedangkan baitul tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersial (Prabowo,2006: 17).

  4. Persaingan menurut Deaux, Dane, & Wrightsman (1993), persaingan adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung darilam suatu situasi.

  5. Strategi yaitu visi yang diarahkan pada “apa” yang harus dicapai oleh organisasi itu, bukan “bagaimana” organisasi tersebut sampai disana (W.Zimmerman, 1980 : 15).

G. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I Pendahuluan merupakan bab pembuka yang berisi dari beberapa sub, yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah dan sistematika penulisan.

  Bab II Landasan Teori membahas tentang telaah pustaka yang berisi landasan teoritis dan terhadap masalah dan ditinjau terhadap hasil karya lain sebelumnya dilakukan. Kerangka teoritik yang membahas tentang konsep-konsep teoritik yang muncul dalam telaah pustaka dalam rangka menjelaskan masalah- masalah yang dipilih.

  Bab III Laporan Obyek Penelitian membahas tentang gambaran umum, yang berisi sejarah berdirinya BMT Amal Mulia, visi dan misi BMT Amal Mulia, tujuan dan fungsi BMT Amal Mulia. Dan juga meliputi data-data diskriptif yang berisi usaha-usaha yang dilakukan BMT Amal Mulia, produk-produk, struktur organisasi, badan hukum, lokasi dan permodalan. Kemudian strategi yang digunakan BMT Amal Mulia dalam menghadapi persaingan antar lembaga keuangan syariah yang ada.

  Bab IV Analisis Data menjelaskan tentang bagaimana BMT Amal Mulia

BAB II LANDASAN TEORI A. Strategi dalam Bisnis Keuangan 1. Pengertian Strategi Didalam buku yang ditulih oleh Rangkuti, menurut Chandker pada

  tahun 1962 mengatakan bahwa strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut, serta prioritas alokasi sumber daya (Rangkuti, 2005: 4).

  Strategi merupakan visi yang diarahkan pada “apa” yang harus dicapai oleh organisasi, bukan “bagaimana” organisasi tersebut sampai disana (W.

  Zimmerman, 1980: 15).

  Learned, Christensen, Andrews, dan Guth pada tahun 1965 menyebutkan strategi merupakan alat untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada (Rangkuti, 2005: 3).

  Chaffe (1985) mengatakan strategi adalah kekuatan motivasi untuk

  stakeholders, seperti stakeholders, debtholders, manajer, karyawan,

  konsumen, komunitas, pemerintah, dan sebagainya, yang baik secara

  Dan yang terakhir yaitu Hamel dan Prahalad (1995) mengatakan strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian perencanaan strategi hamper selalu dimulai dari “apa yang dapat terjadi”, bukan dimulai dari “apa yang terjadi”. Terjadinya kecepatan inovasi pasar baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan (Rangkuti, 2005: 3).

  Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi adalah alat yang digunakan perusahaan untuk mencapai kesuksesan. Serta untuk menentukan langkah-langkah perusahaan kedepannya.

2. Tipe-Tipe Strategi

  a. Stretegi Manajemen

  Strategi manajemen meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga, strategi akuisasi, strategi pengembangan pasar, strategi mengenai keuangan, dan sebagainya (Rangkuti, 2005: 7).

  b. Strategi Investasi strategi pembangunan kembali suatu devisi baru atau strategi divestasi, dan sebagainya (Rangkuti, 2005: 7).

c. Strategi Bisnis

  Strategi bisnis ini sering juga disebut strtategi bisnis secara fungsional karena strategi ini berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strtegi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi, dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan (Rangkuti, 2005: 7).

B. Persaingan Usaha

  1. Pengertian Persaingan Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu competition yang artinya persaingan itu sendiri atau kegiatan bersaing, pertandingan, kompetisi.

  Sedangkan dalam kamus manajemen , persaingan adalah usaha-usaha dari pihak atau lebih perusahaan yang masing- masing bergiat “memperoleh pesanan” dengan menawarkan harga yang paling menguntungkan.

  Persaingan ini dapat terdiri atas beberapa bentuk pemotongan harga, promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain dan segmentasi pasar (Maribun, 2003: 276).

  Dalam kamus manajemen persaingan bisnis terdiri dari: akan menurutiatau melakukan tindakan yang tidak layak dan cenderung mengedepankan etika-etika bisnis.

  b.

  Persaingan gorok leher (cut throat competition), persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang tidak sehat atau fair, dimana terjadi perebutan pasar antara beberapa pihak yang melakukan usaha yang mengarah pada menghalalakan segala cara untuk menjatuhkan lawan, sehingga salah satu tersingkir dari pasar dan salah satunya menjual barang dibawah harga yang berlaku di pasar.

  2. Tujuan yang mendorong Persaingan Usaha Persaingan merupakan kondisi real yang dihadapi setiap orang di masa sekarang. Kompetisi dan persaingan tersebut bila dihadapi dengan secara positif atau negatife, tergantung pada sikap dan mental persersi kita dalam memaknai persaingan tersebut. Hampir tiada hal yang tanpa persaingan, seperti halnya kompetisi dalam berprestasi, dunia usahabahkan dalam proses belajar. Persaingan merupakan semacam upaya untuk menduduki posisi yang lebih tinggi di dalam dunia usaha. Bila jumlah pesaing cukup banayak dan seimbang, persaingan akan tinggisekali karena masing- masing perusahaan memiliki sumber daya yang relatife sama. Bila jumlah pesaing sama tetapi terdapat perbedaan sumber daya, maka terlihat sekali

C. Lembaga Keuangan Syariah

  1. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah Lembaga keuangan syariah yaitu suatu lembaga keuangan yang mengeluarkan produk keuangan syariah dan mendapat izin operasional sembagai lembaga keuangan syariah (Susanto, 2008: 71).

  2. Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah Lembaga keuangan dewasa ini menjadi instrumen penting dihampir seluruh sistem ekonomi duina. Bunga yang telah menjadi kewajaran bahkan menjadi cirri khas perekonomian modern. Bunga yang telah menjadi daya tarik tersendiri bagi bagi masyarakat ekonomiuntuk dinikmati dan dimanfaatkan dalam proses pengaturan keuangan dan kegiatan bisnis.

  Lembaga keuangan sebagai perantara, dibuat sedemikian rupa untuk mengolah bunga supaya dapat merangsang investasi. Kejadian ini telah menjadi cirri dan alat dari kehidupan bisnis dan keuangan dalam rangka menggiatkan perdagangan, industry dan aktivitas ekonomi lainnya diseluruh dunia.

  Di Indonesia, yang dimana sebagian besar warganya adalah Islam. Dengan begitu maka diharapkan munculnya lembaga keuangan yang isalmi yaitu mengembangkan Sistem Lembaga keuangan Syariah secara lebih baik

  Selanjutnya pada kenyataannya di Indonesia sudah banyak sekali berdiri lembaga-lembaga keuangan syariah. Dan dalam setiap kegiatannya tentunya Lembaga Keuangan Syariah mempeunyai hukum yang harus dipatuhi semua lembaga yang berdasarkan syariah, yaitu: a.

  Dasar Hukum Lembaga Keuangan Syariah Menurut Ketentuan Islam Setiap lembaga keuangan syariah, mempunyai fisafah dasar mencari keridhoan Allah untuk memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembag keuangan yang dikhawatirkan menyimpang dari tuntunan agama harus dihindari (Lubis, 2004: 35).

  Di dalam al- Qur’an tidak menyebutkan lembaga keuangan secara khusus. Namun penekanan tentang konsep organisasi sebagaimana organisasi keuangan telah terdapat dalam al-

  Qur’an. Konsep dasar kerjasa muamalah dengan berbagai cabang-cabang kegiatannta mendapat perhatian cukup banyak dalam al-

  Qur’an. Dalam system politik misalnya dijumpai istilah qoum untuk menunjukkan adanya interaksi kelompok sosial satu dengan yang lainnya (Lubis, 2004: 35).

  Pedoman lembaga keuangan syariah dalam beroperasi adalah al- Quran surat al-Baqarah ayat 275 tentang system menjauhkan diri dari unsure riba dan menerapkan system bagi hasil dan perdagangan. Yaitu

  adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba …” (QS. Al-Baqarah: 275).

  b.

  Dasar Hukum Lembaga Keuangan Menurut Ketentuan Hukum Positif di Indonesia Lembaga keuangan di Indonesia dapat dikatagorikan kedalam dua kelompok, yaitu formal dan informal. Lembaga yang bersifat formal ada yang berbentuk bank dan ada juga yang berbentuk non bank. Sedangkan lembaga keuangan bersifat informal biasanya berbentuk lembaga swadaya, Baitul Mal wat Tamwil (BMT), serta sebagai institusi yang pengelolaannya ditangani secara langsung oleh masyarakat.

  Perkembangan industry perbankan dan keuangan syariah dalam satu dasawarsa belakangan ini mengalami kemajuan yang sangat pesat, seperti perbankan syariah, asuransi syariah, pasar odal syariah, pegadaian syariah, BMT. Demikian pula di sector riil, seperti Hotel Syariah, Multi Levek Marketing Syariah.

  Perkembangan perbankan menurut data Bank Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. Jika sebelum tahun 1999, jumlah bank syariah mencapai 611. Kemudian jumlah Lembaga Keuangan Syariah telah melibihi dari 3.800 buah yang tersebar di seluruh Indonesia (Sudarsono, 2004: 67).

  Dengan demikian di Indonesia sangat menyambut baik dengan hadirnya lembaga keuangan syariah. Dan banyak dari masyarakat tertarik untuk bergabung dengan lembaga keuangan syariah.

  3. Macam-Macam Lembaga Keuangan Syariah

  A. Bank Umum Syariah

  a. Pengertian bank umum syariah Yaitu bank yang dalam kegiatan usahanya berdasarkan prinsip- prinsip syariah ( Susanto, 2008: 17).

  b. Kegiatan usaha bank umum syariah Berdasarkan peraturan Bank Indonesia No: 6/24/PBI/2004,

  pasal 36 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah menetapkan bahwa Bank wajib menerapkan prinsip syariah kehati-hatian dalam melakukan kegiatan usahanya yang meliputi : a. Melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan investasi, antara lain: (1) giro berdasarkan

  wadi‟ah, (2) tabungan berdasarkan prinsip wadi‟ah atau b. Melakukan penyaluran dana melalui: (1) prinsip jual beli berdasarkan akad antara lain: (a) murabahah, (b) istishna, (c)

  salam. (2) prinsip bagi hasil berdasarkan akad antara lain: (a) mudharabah, (b) musyarakah. (3) prinsip sewa menyewa

  berdasarkan akad antara lain: (a) ijarah, (b) ijarah muntahiya

bittamlik. (4) prinsip pinjam meminjam berdsarkan akad qardh.

  c. Melakukan pemberian jasa pelayanan perbankan berdasarkan akad antara lain: (1) wakalah, (2) hiwalah, (3) kafalah, (4) rahn.

  Dan membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata

  ( ubderlying transaction) berdasarkan prinsip syariah.

  d. Membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh pemerintah dan/atau Bank Indonesia.

  e. Menerbitkan surat berharga berdasarkan prinsip syariah.

  Penjelasan: keberadaan surat berharga berfungsi sebagai alat bukti kepemilikan asset. Surat berharga diterbitkan oleh perusahaan yang membutuhkan modal untuk ditawarkan ke publik. Dengan menjual surat berharga yang telah diterbitkan, perusahaan berharap akan mendapatkan tambahan modal untuk memperlancar jalannya usaha. Dalam islam mengambil manfaat yang merupakan representasi dari kepemilikan

  „ayn hukumnya halal.

  f. Memindahkan uang untuk kepentingan sendiri dan/atau nasabah berdasarkan prinsip syariah.

  g. Menerima pembayaran tagihan atas surat berharga yang diterbitkan dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga berdasarkan prinsip syariah.

  h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat-surat berharga berdasarkan prinsip

  wadi‟ah dan amanah.

  i. Melakukan kegiatan penitipan termasuk penata usahaannya untuk kepentingan pihak lain berdasarkan prinsip

  wadi‟ah yang amanah.

  j. Memberikan fasilitas letter of credit (L/C) berdasarkan prinsip syariah. Penjelasan: secara definitive, yang dimaksud dengan pembiayaan Letter of Credit (L/C) adalah pembiyaan yang diberikan dalam rangka memfasilitasi impor atau ekspor nasabah. k. Memberikan fasilitas garansi bank berdasarkna prinsip syariah.

  Penjelasan: garansi bank adalah jaminan yang diberikan bank berdasarkan prinsip syariah kepada nasabah sebagai pihak terjaminapabila dalam jangka waktu dan syarat tertentu tidak l. Melakukan kegiatan usaha kartu debet, charge card berdasarkan prinsip syariah. m. Melakukan kegiatan wali amanat berdasarkan akad wakalah.

  Penjelasan: bank menerima amanat dari perusahaan untukmengadministrasikan, mendaftarkan, dan atau pengalihan surat-surat berharga yang dimiliki suatu perusahaan. Dalam hal ini bank juga dapat menerima amanat untuk mengadministrasikan penerbitan saham atau surat berharga lainnya dan sekaligus mencatat ketaatan yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan syarat penerbitan surat tersebut. n. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan Bank sepanjang disetujui oleh Bank Indonesia dan mendapatkan fatwa Dewan

  Syariah Nasional.

  B. Bank Perkreditan Rakyat Syariah

  1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat Syariah Menurut Undang-undang Perbankan No.10 tahun 1998, pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan demikian

  2. Kegiatan Usaha BPRS Berdasarkan ketentuan (pasal 13) Undang-Undang No.7 Tahun 1992 tentang perbankan, ruang lingkup kegiatan BPRS meliputi: a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

  b. Memberikan kredit.

  c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

  d. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito dan atau tabungan pada bank lain.

  C. Baitul Maal wa Tanwil (BMT)

  1. Pengertian BMT merupakan kependekan dari Baitul Maal wa Tanwil atau dapat juga ditulis dengan baitul maal wa baitul tanwil. Secara

  harfiah baitul maal berarti rumah dana dan baitul tanwil berarti

  rumah usaha. Baitul Maal dikembangkan berdasarkan sejarah perkembngannya, yakni dari masa nabi sampai abad pertengahan pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa BMT merupakan organisasi bisnis yang juga berperan sosial ( Ridwan, 2004: 126).

  2. Tujuan dan Produk Didirikannya BMT bertujuan untuk meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya (Ridwan, 2004: 128).

  Adapun mengenai produk inti dari BMT (sebagai fungsi Baitut Tamwil ) adalah sebagai Penghimpun dana dan Penyalur dana.

  a.

  Produk Penghimpun Dana Yang dimaksud penghimpun dana disini, berupa jenis-jenis simpanan yang dihimpun oleh BMT sebaga isumber dana yang kelak akan disalurkan kepada usaha-usaha produktif. Jenis simpanan tersebut adalah

  a) Al – Wadi‟ah b) Al- Mudharabah c) Amanah

  b.

  Produk Penyalur Dana Produk penyaluran dana dalam hal ini merupakan bentuk pola pembiayaan yang merupakan kegiatan BMT dengan harapan dapat memberikan penghasilan. Pola pembiayaan

  c) Pembiayaan Murabahah d) Pembiayaan Bai‟ Bitsaman Ajil

  e) Pembiayaan al-Qordhul Hasan

  D. Kendala Dan Faktor Dalam Menghadapi Persaingan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 667) mendefinisikan pengertian kendala adalah halangan rintangan dengan keadaan yang membatasi, menghalangi atau mencegah pencapaian sasaran. Sedangkan persaingan adalah usaha-usaha dari pihak atau lebih perusahaan yang masing-masing bergiat “memperoleh pesanan” dengan menawarkan harga yang paling menguntungkan (Maribun, 2003: 276).

  Jadi, berdasakan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kendala dalam menghadapi persaingan adalah halangan rintangan dengan keadaan yang membatasi, menghalangi atau mencegah pencapain sasaran dalam menghadapi persaingan.

  Sedangkan pengertian faktor adalah hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi) terjadinya sesuatu (KBBI Online: diakses 28 September 2015). Faktor dibagi menjadi 2 yaitu :