PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA
PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA
JIWA KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS
MENGELOLA USAHA
Studi Kasus Di Sentra Industri Bakpia Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Nina Nur Wijayati
NIM: 021334108
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PERS EM B AH AN K upersembahkan karya ini unt uk : † T uhan Y esus K rist us yang D i Surga
? Bapak dan Ibu T ersayang ? Adekku Indra dan N ia t ercint a dan ? Y ust inus Andika Put era yang t erkasih
MOTTO “Segala perkara dapat kutanggung dalam DIA yang memberikan kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13) “Batasan segala kemungkinan hanya dapat didefinisikan ketika kita mampu menembus ketidakmungkinan” (Sir Arthur C Clarke) “…..In life, we may not always get what we want. We may not always get what we need… But we get what we deserve… Cause God always gives us what’s the best…..” (by Amel)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Mahakasih karena skripsi ini telah selesai
tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan
Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan
berbagai masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J R. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak S. Widanarto P, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Drs. FX Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
5. Bapak Ign. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang
telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan dukungan dan semangat demi kelancaran penulisan skripsi ini.
6. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
bekal pengetahuan dalam proses perkuliahan.
8. Mbak Aris, Pak Wawik, dan Pak Waluyo yang telah membantu kelancaran
proses belajar selama ini.
9. Bapak dan Ibu tersayang dan juga adekku yang telah memberikan cinta kasih,
semangat, dan doa selama ini. Tanpa kalian semua, aku ga bisa seperti
10. Keluarga Om Tri yang telah banyak membantu ‘mpe ga bisa dihitung lagi…
Thankfull buat dukungan selama ini…11. Andika Putera yang setia mene mani dan selalu memberikan dukungan dan
K asih S ayang ?, “Semangat ya…..nyelesein skripsinya. GA BOLEH MALES!!!”
12. Teman2 seperjuangan skripsi; Toro, Sastro & Tomblok. Makacih buat tim
yang menyenangkan, mengerti keadaaan satu sama lain, semangat, ketawa- ketiwi sana-sini dan terlebih doa kalian. Tetap SEMANGAT dalam segala hal ya..!! PAK C’02; Cat, Tobing, SPT, Sarinah (makasih LapTopnya), Sigit, Valent, Banu, Satya, Dewi K, Esti, Risa, Dika, Dita, Dewi Kecil, Uci, Astuti, Ima, dan temen PAK ’02 seangkatan lainnya Makasih buat kenangan selama 5 tahun ini…
13. Sahabat2ku; Cipluk, Putri, Sastro, Mitha, Cindy dan Reghe. Semoga
persahabatan Qt tidak berhenti di sini tapi selalu terjaga sampai… Pokoknya kalian is the best!
14. GRC (Yanu, Ko2, MDZ, Jeep, Gatir, Me’enk, Angga, Bambang, Ponyep,
Renol) yang masih exist sana-sini. Buat sesuatu yang beda dong!! Temen2 Djoyo Community; Kentank, Itok, Tukul, Wahyu, Gabug (Pejuang Cinta), Pak Tua dll. Seneng bisa kenal kalian semua. Sangkuriang (Yuda, Diar, Joko, Teklek, Satya, Singgih dll ga apal namanya) Thanks banget!!
15. Temen2 Perpus (Ellen, Siska, Ziko, Dina, Harpi, Joe, Sinta, Santi, Va2,
Leboy, Ko2, Sandra, M’Olla, Tobing, M’Heru, Dhei, Era) kalian buat dunia lebih berwarna.
16. Temen Kos yang baek; M’Atik, M’Yani, M’Pipiet, M’Wiwit, Siska, Lisa,
Amel, Yopie, Lilin, Desy, Iis, Yeni dll. Eh, buat Ibu Kos yang…….he3..M’Pon makasih buat kamar 3x3nya.Penulis Nina Nur Wijayati
ABSTRAK
PENGARUH PERMODALAN, PENDIDIKAN, DAN KULTUR
LIGKUNGAN KERJA TERHADAP HUBUNGAN ANTARA JIWA
KEWIRAUSAHAAN DENGAN EFEKTIVITAS MENGELOLA USAHA
Studi Kasus : Sentra Industri Bakpia Yogyakarta
Nina Nur Wijayati
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh permodalanterhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha. (2) pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan
dengan efektivitas mengelola usaha. (3) pengaruh kultur lingkungan kerja
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola
usaha.Penelitian ini merupakan studi kasus dengan mengambil objek Sentra
Industri Bakpia. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi yang dikembangkan oleh Chow.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) ada pengaruh permodalan
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
( ρ = 0,033 < = 0,05). (2) tidak ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan
α
antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ( = 0, 146 > =
ρ α
0,05). (3) tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi power
distance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas
mengelola usaha ( ρ = 0,201 > = 0,05), tidak ada pengaruh kultur lingkungan
α
kerja pada dimensi individualism versus collectivism terhadap hubungan antara
jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha ( ρ = 0,771 > = 0,05),
α
ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi femininity versus masculinity
terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha
( ρ = 0,026 < = 0,05), tidak ada pengaruh kultur lingkungan kerja pada dimensi
α
uncertainty avoidance terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan
efektivitas mengelola usaha ( ρ = 0,548 > = 0,05).α
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF CAPITAL, EDUCATION, AND
ORGANIZATIONAL CULTURE TOWARDS THE RELATIONSHIP
BETWEEN ENTREPRENEURSHIP SPIRIT AND THE EFFECTIVENESS
OF BUSINESS MANAGEMENT
A Case Study : “Bakpia” Industrial Centre of Yo gyakarta
Nina Nur Wijayati
Sanata Dharma University
Yogyakarta
The aims of research were to know : 1) the influence of capital towards the
relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business
management; 2) the influence of education towards the relationship between the
entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management; 3) the
influence of organizational culture towards the relationship between the
entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management.The research was a case study with the object of “Bakpia” Industrial
Centre. To obtain the data, the researcher used questionnaire. The technique used
to analyze the data was regression analysis developed by Chow.The findings showed that : 1) there was influence of capital towards the
relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business
management ( ρ = 0,033 < = 0,05); 2) there was no influence of education
α
towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness
of business management ( ρ = 0,146 > = 0,05); 3) there was no influence of
α
organizational culture at power distance dimension towards the relationship
between the entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management
( ρ = 0,201 > = 0,05); there was no influence of organizational culture at
α
individualism versus collectivism dimension towards the relationship between the
entrepreneurship spirit and the effectiveness of business management ( ρ = 0,771
> = 0,05); there was influence of organizational culture at femininity versus
α
masculinity dimension towards the relationship between the entrepreneurship
spirit and the effectiveness of business management ( = 0,026 < = 0,05); there
ρ α
was no influence of organizational culture at uncertainty avoidance dimension
towards the relationship between the entrepreneurship spirit and the effectiveness
of business management ( ρ = 0,548 > = 0,05).α
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... vi
KATA PENGANTAR...................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... ix
ABSTRACT ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI.................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah............................................................ 1 B. Identifikasi Masalah.................................................................. 4 C. Rumusan Masalah..................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian....................................................................... 5 E. Manfaat Penelitian..................................................................... 6BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 7
A. Kajian Teoritik ......................................................................... 71. Efektivitas Mengelola Usaha ............................................. 7
2. Jiwa Kewirausahaan........................................................... 10
3. Permodalan......................................................................... 11
4. Pendidikan.......................................................................... 15
5. Kultur Lingkungan Kerja ................................................... 17
B. Penelitian Terdahulu ................................................................ 21
C. Hubungan diantara Variabel Penelitian.....................................23
D. Kerangka Berpikir atau Rasionalitas Penelitian....................... 26
E. Hipotesis Penelitian.................................................................. 28
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 29
A. Jenis Penelitian......................................................................... 29 B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................... 30 C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel................ 30 D. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, Pengukuran........... 31 E. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 34 F. Kisi-Kisi Penyusuna n Kuesioner ............................................ 35 G. Pengujian Instrumen Penelitian.................................................37 H. Uji Prasyarat Analisis ................................................................43 I. Teknik Analisis Data ................................................................ 44BAB VI. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................... 52
A. Analisis Data ............................................................................ 52C. Pembahasan.............................................................................. 78
BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN MASALAH, DAN SARAN .........................................................................................................88 A. Kesimpulan............................................................................... 88
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................89
C. Saran ..........................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 91
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................... 93
DAFTAR TABEL
Tabel.3.1 Skala Likert………………………………………………………. 34
Tabel 3.2 Efektivitas Mengelola Usaha…………………………………….. 35Tabel 3.3 Jiwa Kewirausahaan……………………………………………… 36Tabel 3.4 Kultur Lingkungan Kerja………………………………………… 36 Tabel.3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Efektivits Mengelola Usaha…………………………………………………………………… 39 Tabel.3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Jiwa Kewirausahaan …………………………………………………………………… 40
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Lingkungan Kerja ………………………………………………………………….... 41Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Pengukuran Reliabilitas ……………………... 42Tabel 3.9 Interpretasi Koefisien Korelasi………………………...………… 43 Tabel.4.1 Umur Perusahaan………………………………………………… 52
Tabel.4.2 Umur Pemilik…………………………………..………………… 53
Tabel 4.3 Nilai Aset………………………………………………………… 53Tabel 4.4 Permodalan……………………………….……………………… 54Tabel 4.5 Pendidikan……………………………………..………………… 54Tabel 4.6 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari reponden yang hanya menggunakan modal sendiri………………….…...… 56Tabel 4.7 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang hanya menggunakan modal sendiri…………………………….… 57Tabel.4.8 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dan modal asing……………… 58
Tabel 4.9 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari responden yang menggunakan modal sendiri dan modal asing…………………… 59Tabel 4.10 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari reponden yang berpendidikan rendah………………………………………. 60Tabel 4.11 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari reponden yang berpendidikan rendah………………………………………..…… 61Tabel.4.12 Interpretasi efektivitas mengelola usaha ditinjau dari reponden yang berpendidikan tinggi………………………………….…….. 62
Tabel 4.13 Interpretasi jiwa kewirausahaan ditinjau dari reponden yang berpendidikan tinggi…………………………………..………….. 63Tabel 4.14 Interpretasi Kultur Lingkungan Kerja ditinjau dari dimensiPower Distance …………………………………………..……….. 64
Tabel 4.15 Interpretasi Kultur Lingkungan Kerja ditinjau dari dimensi …………………………...…… 65Individualism versus Collectivism
Tabel 4.16 Interpretasi Kultur Lingkungan Kerja ditinjau dari dimensiFemininity versus Masculinity …………………………………… 66
Tabel 4.17 Interpretasi Kultur Lingkungan Kerja ditinjau dari dimensiUncertainty Avoidance …………………………………………… 67
Tabel 4.18 Ringkasan Hasil Pengujian Normalitas…………………………... 68DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……………………………………… 93
Lampiran 2 Data Induk Penelitian…………………………………….. 102
Lampiran 3 Uji Validitas dan Rabilitas……………………...………… 111
Lampiran 4 Uji Normalitas………………………...……………….…. 117
Lampiran 5 Distribusi Frekuensi………………………………………. 118
Lampiran 6 Analisis Regresi…………………………………………... 136
Lampiran 7 Tabel Statistik…………………………………………….. 155
Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian………………………………………. 156
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil seperti sekarang ini
menuntut orang untuk bertindak ekonomis dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan oleh sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Mereka berlomba- lomba untuk mencari pekerjaan walaupun lapangan pekerjaan sekarang ini sangat sempit.
Realita yang terjadi di masyarakat, sebagian besar dari mereka menempuh berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka melalui lembaga formal dan non formal (swasta). Banyak diantara mereka yang berhasil berwirausaha dalam bidang non formal yaitu keberhasilan menciptakan karya bagi diri mereka dan kemudian berbagi untuk orang lain. Para wirausaha sebenarnya telah memberikan kontribusi bagi pertumbuhan perekonomian Nasional. Seperti yang dikatakan Hardjoseputro (1987:5), bahwa salah satu sarana untuk memerangi kemiskinan adalah menciptakan manusia yang terdidik dan terlatih untuk mampu bekerja produktif, sehingga bukan saja mampu mencari pekerjaan sebagai tenaga kerja, tetapi juga mampu menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri dan mampu menciptakan kerja bagi orang lain. Dengan kata lain, mereka yang berhasil mendirikan usaha adalah mereka yang mempunyai kemampuan dalam mengelola usaha yang didasari
adanya jiwa kewirausahaan kultur lingkungan kerja yang mendukung,
pendidikan serta permodalan yang dimiliki.Para wirausaha adalah individu- individu yang berorientasi kepada
tindakan dan bermotivasi tinggi, serta berani mengambil risiko dalam
mengejar tujuannya (Hardjoseputro, 1987:27). Jiwa kewirausahaan meliputi
sifat-sifat dan ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang wirausaha agar sukses
dalam menjalankan usaha. Ciri-ciri wirausaha antara lain percaya diri,
berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil risiko, kepemimpinan,
orisinalitas, dan berorientasi ke masa depan.Modal merupakan faktor penting dan sangat menentukan untuk dapat
memulai dan mengembangkan suatu usaha. Seringkali pengertian modal
dikaitkan dengan uang padahal modal dalam berwirausaha bukan hanya uang.
Pada awal membangun suatu usaha, wirausaha biasanya hanya menggunakan
tabungan pribadi sebagai modal. Adapula wirausaha yang mencari tambahan
modal dari pihak lain yaitu bank, investor, dan lain sebagainya.Segala sesuatu yang bisa dijadikan modal selain uang antara lain,
pikiran, kesempatan, waktu, pendidikan, dan pengalaman. Pikiran jika
digunakan semaksimal mungkin akan menghasilkan suatu ide yang
mendorong manusia untuk berpikir kreatif. Berpikir kreatif ini dapat
direalisasikan dengan menciptakan nilai suatu barang dan jasa melalui
inovasi. Kebanyakan wirausaha yang berhasil bukan atas ide sendiri tetapi
hasil pengamatan dan penerapan ide- ide orang lain dan bisa menjadi peluang.
Pendidikan dan pengalaman yang diperoleh oleh seseorang juga
merupakan modal yang penting. Pendidikan yang mereka dapat baik formal
maupun non formal secara langsung bisa diterapkan dalam menjalankan
usaha. Meskipun banyak kita jumpai di lingkungan sekitar kita, orang yang
berwirausaha kebanyakan tidak menempuh pendidikan yang tinggi. Sebagian
besar dari mereka hanya menempuh sampai pendidikan menengah atau
kejuruan atau mengikuti latihan- latihan kerja. Pengalaman kegagalan seorang
wirausaha dapat dijadikan sebagi acuan dan semangat untuk semakin
meningkatkan usaha yang sedang dijalani.Kinerja usaha seorang wirausaha tidak bisa terlepas dari lingkungan
kerjanya. Kultur lingkungan kerja yang baik akan mendukung proses dalam
menjalankan usaha. Kultur lingkungan disini bukan hanya secara fisik tetapi
juga hubungan antar karyawan dan hubungan pimpinan dengan karyawan.
Terkadang lingk ungan kerja yang tidak nyaman membuat karyawan enggan
atau malas bekerja atau yang sering terjadi yaitu adanya konflik antara
pimpinan dengan karyawannya. Selain itu, pimpinan juga harus bekerja lebih
baik sehingga usaha bisa berjalan dengan efektif.Denga n demikian jiwa kewirausahaan, pendidikan yang tinggi,
permodalan yang cukup, dan kultur lingkungan kerja yang mendukung,
seorang wirausaha akan berhasil menjalankan usahanya. Peran usaha kecil
bagi perekonomian Nasional memang sangat besar. Hal ini sesuai dengan
kondisi negara Indonesia yang akan menuju ke arah industrialisasi. Untuk
dapat menjadi negara industri yang kuat, sikap mental bangsa harus pula diubah sesuai dengan sikap mental yang dituntut oleh industri, terutama sikap mental berdisiplin, sigap dan cekatan, dan cermat. Seperti watak yang dimiliki seorang wirausaha antara lain kepercayaan, tidak tergantung orang lain, tekun dan tabah, bekerja keras, suka pada tantangan, inovatif dan kreatif serta memp unyai pandangan ke depan (Hardjoseputro, 1987:27). Dengan melihat hal di atas, peneliti mengambil judul penelitian tentang “Pengaruh Permodalan, Pendidikan, dan Kultur Lingkungan Kerja Terhadap Hubungan Antara Jiwa Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha”
B. Identifikasi Masalah
Ada dua faktor yang diduga berhubungan dengan keefektivan mengelola usaha. Faktor–faktor bisa berasal dari luar (eksternal) maupun dari dalam (internal). Faktor internal sangat berpengaruh terhadap jalannya usaha. Faktor internal meliputi sumber daya manusia, tanggung jawab sosial, pengalaman usaha, sumber daya keuangan/permodalan, jiwa kewirausahaan, kecerdasan emosional, kultur lingkungan kerja dan lain- lain. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar yang mempengaruhi jalannya usaha. Faktor ini meliputi: kedudukan pasar, pengembangan usaha, lokasi usaha, relasi dengan pihak luar, pesaing, pendidikan, dan lain- lain.
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada faktor permodalan, pendidikan dan kultur lingkungan kerja serta hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha karena terbatasnya waktu, biaya dan tenaga.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan Latar Belakang dari judul “Pengaruh Permodalan, Pendidikan, dan Kultur Lingkungan Kerja Terhadap Hubungan Antara Jiwa
Kewirausahaan dengan Efektivitas Mengelola Usaha”, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah ada pengaruh permodalan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha?
2. Apakah ada pengaruh pendidikan terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha?
3. Apakah ada pengaruh kultur lingkungan kerja terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha? D. Tujuan Penelitian
Dengan mengacu pada rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. untuk mengetahui apakah permodalan berpengaruh terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas menge lola usaha; 2. untuk mengetahui apakah pendidikan berpengaruh terhadap hubungan antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha; 3. untuk mengetahui apakah kultur lingkungan kerja berpengaruh terhadap antara jiwa kewirausahaan dengan efektivitas mengelola usaha.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan dalam hal kewirausahaan.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masyarakat untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kegiatan usaha yang sudah dijalani.
3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan masukan pada masyarakat yang akan merintis usaha baru.
4. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperdalam pengetahuan yang diperoleh melalui bangku kuliah dan memperoleh pengalaman dari hasil penelitian terhadap praktik yang terjadi dalam dunia usaha.
5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan ilmu pengetahuan.
6. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya dan dapat menambah perbendaharaan bacaan khususnya mengenai kewirausahaan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Kajian Teoritik 1. Efektivitas Mengelola Usaha Sebuah usaha pasti memerlukan pengelolaan yang baik agar
usahanya tetap berjalan dan bertahan. Disinilah seorang pemimpin perusahaan atau sebuah usaha dituntut mampu mengelola usahanya secara efektif. Efektivitas disini berarti kemampuan seseorang untuk menggerakkan organisasi sedemikian rupa sehingga organisasi mampu mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil yang dicapai.
Menurut Kamus Indonesia Kontemporer (1984:695) mengelola berarti memimpin, mengendalikan, mengatur dan mengusahakan supaya lebih baik, lebih maju, dan sebagainya serta bertangung jawab penuh atas pekerjaan tertentu.
Dasar-dasar yang harus dimiliki seorang pengusaha agar bisa menghadapi tantangan dalam bisnisnya yaitu : a. Semangat kerja, mencintai apa yang dikerjakannya sehingga membuat terus berkarya menghasilakan prestasi-prestasi baru tiada henti. Ketika menghadapi halangan atau kegagalan, tidak putus asa dan justru belajar dari kegagalan.
b. Seorang pengusaha harus memiliki impian. Impian merupakan wujud
dari visi dan misi seseorang dalam berkarya. Dengan mimpi pikiran akan terfokus dan memudahkan mencapai apa yang diinginkan.
c. Tegas dalam mengambil keputusan. Menunda pekerjaan merupakan
kerugian bagi pengusaha. Kecepatan dalam mengambil keputusan yang tepat merupakan kunci keberhasilan dan keputusan harus diterapkan secara konsisten agar hasil yang diharapkan bisa segera terwujud.d. Dedikasikan seluruh tenaga, waktu dan pikiran untuk pekerjaan.
Kadang kala seseorang harus bekerja sedikitnya 13 jam sehari dan tujuh hari seminggu agar impian terwujud.
e. Rinci. Pengusaha harus bisa memperhatikan hal yang detail dari
proses produksi usahanya dan tidak bersikap masa bodoh. Dengan demikian ia mengetahui kendala yang dhadapi dan cara mengatasinya. Ia juga tidak mau dibohongi bawahannya.
f. Tidak menggantungkan hidup pada nasib. Yang menentukan apa
yang ingin anda kerjakan dan hidup anda tidak ditentukan oleh satus merealisasikan diri sendiri adalah anda sendiri
g. Dana. Menjadi kaya bukan tujuan utama seorang wirausahawan uang
hanya untuk ukuran keberhasilan. Bila suskses uang akan datang dengan sendirinya.
h. Bagi-bagi. Kepemilikan usaha dibagikan kepada karyawan karena
tanpa mereka bisnis tidak akan jalan. Karena itu, karyawan harus harus diperhatikan agar ada rasa memiliki terhadap perusahaan .i. Memilki etika moral. Pengusaha sukses selalu memiliki moralitas
dalam menjalankan bisnis. Moralitas ini menjadi penting karena funsi berfungsi sebagai kendalai diri agar tidak terjebak pada praktik bsinis yang menghalalkan segala cara.j. Mampu belajar dan mendengarkan. Pengusaha harus terus belajar dan
mendengarkan masukan dari orang lain, tidak tergantung pada bakat alam, berbagai ajang diskusi seminar, sekolah, konferensi menjadi tempat baginya untuk terus mengasah pengetahun dibidangnya.k. Rencana bisnis. Seseorang pengusaha selau memiliki rencana bsinis
yang akan dikembangkan. Penyusun rencana bsinis ini penting sebgai arahan dalam mencapai tujuan perusahaanl. Hasil terbaik. Pengusaha sukses ingin mencapai prestasi terbaik dan
prestasi itu akan menjadi kepuasan tersendiri yang sulit diganti dengan apapun (www.Republika.co.id).Jadi efektivitas mengelola usaha adalah kemampuan seseorang
untuk mengelola, menggerakkan, memimpin, mengendalikan, mengatur
dan mengusahakan organisasi supaya lebih baik sedemikian rupa
sehingga organisasi mampu mencapai tujuan tujuan dan berbagai sasaran
yang telah ditetapkan dengan pengorbanan yang lebih kecil dengan hasil
yang dicapai.2. Jiwa Kewirausahaan Banyak kata yang hampir sama atau identik dengan kata “jiwa”.
Dari beberapa sumber mengatakan wirausahawan yang sukses biasanya memiliki “mental”, “bakat” atau “kepribadian” lewat proses pembelajaran sejak dini (www.e-psikologi.com). Bakat ini merupakan kumpulan- kumpulan dari kebiasaan tertentu yang dimiliki oleh wirausahawan dan mengakar di dalam diri mereka. Beberapa contoh kebiasaan tersebut adalah menghitung untung rugi, setiap tindakan atau keputusan yang diambil, melihat peluang dan menganalisis kebutuhan pasar, mengelola sumber daya (planning, organizing, directing, dan controlling), bekerja keras secara konstan dan mencari solusi bagi masalahnya serta kebiasaan “jatuh bangun” sehingga tidak takut lagi membuat keputusan.
Jiwa dan sikap kewirausahaan tidak hanya dimiliki oleh seorang usahawan tetapi dimiliki oleh setiap orang yang berpikir kreatif serta bertindak inovatif baik kalangan usahawan maupun kalangan masyarakat umum seperti karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, dan pimpinan organisasi lainnya.
Kreativitas diartikan sebagai kemampuan mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahakan persoalan dan menghadapi peluang (thinking new think). Inovasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan menghadapi peluang (doing new think).
Menurut Hardjoseputro (1987:27), seorang wirausaha yang mempunyai jiwa kewirausahaan akan memiliki ciri-ciri sebagai berikut, yaitu berani me ngambil risiko, memiliki kreativitas, imajinasi, inovasi dan pengembangan ide, bisa bekerja dalam tim, memiliki kepercayaan diri, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya, memiliki ilmu pengetahuan yang luas, cekatan, berorientasi pada karir atau pekerjaan, memiliki kemampuan manajerial, gaya kepemimpinan yang mendukung dalam menjalankan pekerjaan, memusatkan perhatian pada pencapaian pertumbuhan usaha dan keuntungan serta mampu mengendalikan diri dengan baik.
3. Permodalan
Setiap kegiatan usaha baik profit oriented maupun non profit , selalu membutuhkan dana untuk modal yang digunakan untuk oriented membelanjai dan menjalankan usahanya. Istilah modal yang biasa digunakan pada abad ke-16 dan abad ke-17 menunjukkan adanya pengertian-pengertian antara lain sebagai berikut.
a. Modal dalam pengertian persediaan uang yang digunakan untuk membeli barang yang akan dijual untuk mendapatkan keuntungan dalam perdagangan
b. Modal dengan maksud untuk menggambarkan persediaan yang berupa barang-barang karena itu maka istilah modal digunakan untuk dua pengertian.
Dalam pengertian akuntansi, modal adalah nilai bersih dari suatu
perusahaan yang tampak dalam perkiraan modal dari seorang pemilik
tunggal, jumlah perkiraan modal dari peserta-peserta dalam perusahaan
firma, jumlah stock modal, surplus modal, surplus dan cadangan surplus
dalam suatu perusahaan. Dalam pengertian usaha, modal diartikan sebagai
kekayaan atau aktiva yang sebenarnya yang dimiliki usaha itu dalam
pengertian uang, milik yang berwujud seperti pabrik dan perlengkapan
atau milik yang tidak berwujud seperti goodwill, merk dagang, paten, dan
milik lainnya yang serupa.Menurut Vermogen (Sumita, 1974:11) modal ialah kolektivitas
dari barang-barang yang masih ada dalam proses produksi yang dimaksud
dengan modal dalam masalah permodalan ialah modal sebagai
kolektivitas yang dinilai dengan uang dan yang merupakan daya beli dari
barang-barang modal itu yang disebut kekayaan.Adapun masalah yang terdapat dalam manajemen permodalan
yaitu masalah kuantitatif dan kualitatif. Masalah kuantitatif biasanya
meliputi masalah yang berhubungan dengan penentuan modal yang
diperlukan dan masalah kapitalisasi. Masalah kualitatif berhubungan
dengan jangka waktu permodalan. Manajemen permodalan berhubungan
dengan suatu kegiatan untuk melengkapi suatu usaha dengan dana yang
diperlukan dalam pelaksanaan yang ditujukan untuk mencapai sasaran-
sasaran yang dikalkulasikan.Adapun Faktor- faktor yang mempengaruhi komposisi modal kerja: a. sifat kegiatan perusahaan itu sendiri;
b. faktor- faktor ekonomi;
c. peraturan-peraturan pemerintah yang berhubungan dengan
pengendalian kredit; d. tingkat bunga yang berlaku;e. besarnya uang yang beredar;
f. tersediannya bahan-bahan dipasar;
g. kebijaksanaan yang berlaku diperusahaan itu sendiri Sumber pendanaan usaha berskala kecil umumnya dari pendanaan
pribadi. Seorang calon wirausaha, pertama kali akan menggunakan
tabungan pribadi dan kemudian mencoba mendapatkan akses pada
tabungan keluarga dan teman. Beberapa sumber pendanaan asing adalah
sebagai berikut.a. Investor Perorangan 1) Tabungan pribadi Tabungan Pribadi adalah sumber pendanan ekuitas yang paling sering digunakan dalam memulai bisnis baru. Sebuah bisnis baru memerlukan ekuitas untuk memperhitungkan margin atau kesalahan.
2) Teman dan saudara Kadang-kadang, pinjaman dari teman atau saudara dapat menjadi satu-satunya sumber yang tersedia bagi pendanaan baru. Jenis pendanaan ini lebih didasarkan pada hubungan pribadi daripada analisis keuangan. Untuk meminimalkan kesempatan terjadinya kehancuran hubungan pribadi yang penting, wirausaha harus merencanakan pembayaran sesegera mungkin.
3) Investor perorangan lain Sejumlah orang besar secara pribadi berinvestasi dalam kegiatan kewirausahaan milik orang lain. Mereka terutama adalah orang yang dengan pengalaman bisnis moderat sampai dengan yang signifikan, tapi juga professional dan kaya (Longenecker, 2000:304).
b. Bank Bank adalah penyedia utang utama bagi perusahaan kecil.
Bank membatasi pemberian pinjaman untuk menyediakan modal kerja.
c. Program yang didukung pemerintah Beberapa program pemerintah memberikan pendanaan bagi bisnis berskala kecil. Pemerintah telah mengalokasikan sejumlah uang yang meningkat untuk mendanai bisnis baru. Program pemerintah yang mendukung dengan didirikan beberapa saran untuk membangun tempat bisnis baru. d. Sumber pendanaan lain 1) Lembaga keuangan berdasarkan komunitas Lembaga keuangan berdasarkan komunitas adalah pemberi pinjaman yang melayani komunitas yang berpenghasilan rendah dan menerima dana dari pemerintah. Pemberi pinjaman berdasarkan komunitas ini memberikan modal pada bisnis yang tidak mempunyai atau bahkan sedikit akses untuk pendanaan pendirian perusahaan.
2) Perusahaan besar Perusahan besar memberikan jumlah dana terbatas bagi investasi dalam perusahaan yang kecil.
4. Pendidikan a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan dalam bahasa Yunani adalah ‘paedagogie’, yang terdiri dari kata ‘pais’ yang artinya anak dan ‘again’ diterjemahkan membimbing. Jadi paedagogie adalah bimbingan yang diberikan kepada anak. Banyak tokoh pendidikan yang mengartikan kata pendidikan (Abu Ahmadi, 1991:68-72) antara lain : 1) John Dewey
Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.
2) Rousseau Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
3) Ki Hajar Dewantara Mendidik adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. 4) Driyarkara mengartikan pendidikan sebagai hidup bersama dalam kesatuan tritunggal ayah- ibu-anak, dimana terjadi pelaksanaan nilai-nilai dengan mana dia bisa berproses untuk akhirnya bisa melaksanakan sendiri sebagai manusia purnawan.
b. Jenis-Jenis pendidikan
Menurut sifatnya, pendidikan dibedakan menjadi :
1) Pendidikan informal, yaitu pendidikan yang diperoleh seseorang dari pengalaman sehari- hari dengan sadar atau tidak sadar sepanjang hayat. Pendidikan ini dapat berlangsung dalam keluarga, pergaulan sehari hari, maupun dalam pekerjaan, masyarakat, keluarga, dan organisasi.2) Pendidikan formal, yaitu pendidikan yang berlangsung secara teratur, bertingkat dan mengikuti syarat-syarat tertentu secara ketat. Pendidikan ini berlangsung di sekolah antara lain SD,