PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN KOMUNITAS BISMANIA - FISIP Untirta Repository

  

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

DAN TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN

KOMUNITAS BISMANIA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Pada Konsentrasi Jurnalistik

  

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh:

Achmad Ramdani Fitriyadi

  

6662110128

KONSENTRASI JURNALISTIK

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, JUNI 2015

PERNYATAAN ORISINALITAS

  Yang bertandatangan dibawah ini: Nama : Achmad Ramdani Fitriyadi NIM : 6662110128 Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 25 Maret 1993 Program Studi : Ilmu Komunikasi

  Menyatakan bahwa skripsi ini yang berjudul PEMANFAATAN MEDIA

  

SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN

KOMUNITAS BISMANIA, adalah hasil karya saya sendiri, dan seluruh sumber

  yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan benar. Apabila kemudian hari skripsi ini terbukti mengandung unsur plagiat, maka gelar kesarjanaan saya bisa dicabut.

  Serang, Juni 2015 Achmad Ramdani Fitriyadi

LEMBAR PERSETUJUAN

  Nama : Achmad Ramdani Fitriyadi NIM : 6662110128 Judul Skripsi :PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

DAN TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN KOMUNITAS BISMANIA

  Serang, Juni 2015 Skripsi ini Telah Disetujui untuk Diujikan

  Menyetujui,

  Pembimbing I Pembimbing II

M. Jaiz, S.Sos, M. Pd Burhanudin M, SE, M.Si.

NIP.197106292003121001 NIP.197504052008121001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

  

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si

NIP. 197108242005011002 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN IMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

  Nama : Achmad Ramdani Fitriyadi NIM : 6662110128 Judul Skripsi : PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN

  TWITTER UNTUK MEMPERKENALKAN KOMUNITAS BISMANIA. Telah Diuji di Hadapan Dewan Penguji Sidang Skripsi di Serang, tanggal 6 Juni 2015 dan dinyatakan LULUS.

  Serang, 6 Juni 2015 Ketua Penguji

  Mia Dwiana. S.Sos M.Ikom .……………………. NIP. 197104222006042001

  Anggota:

  Puspita Asri Praceka, S.Sos, M.Ikom …………………….. NIP. 198407132008122002

  Anggota:

   ……………………. NIP. 197106292003121001

  

Mengetahui,

  Dekan FISIP UNTIRTA Ketua Program Studi Dr. Agus Sjafari, M.Si. Neka Fitriyah,.Sos.M.Si.

  

NIP. 197108242005011002 NIP. 197708112005012003

  

MOTTO

“ Salah Satu Tanda Bahwa Kamu Pintar Adalah Kamu

Tak Merasa Lebih Pintar Dari Orang Lain”

  Bismillah… Skripsi ini kupersembahkan Dengan segala hormat dan kasih sayang Kepada keluargaku, BAPAK, IBU dan ADIK

  Yang telah melimpahkan begitu banyak kasih sayang yang luar biasa hebat menjadi sumber Motivasi dan inspirasi …

  

ABSTRAK

Achmad Ramdani Fitriyadi. NIM. 666211028. Skripsi. Pemanfaatan Media

Sosial Facebook dan Twitter Untuk Memperkenalkan Komunitas Bismania

Banten. Pembimbing I: M. Jaiz , S.Sos, M.Pd dan Pembimbing II:

Burhanudin M, SE, M.Si.

  Bismania Community Banten merupakan bagian dari Bismania

  Community pusat disingkat menjadi BMC adalah komunitas penggemar bis di Indonesia. BMC dalam menyebarkan informasi menggunakan media sosial Facebook dan Twitter, namun seiring berjalan, media sosial tersebut kurang maksimal dalam pengelolaannya sehingga masalah-masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara maksimal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan media sosial Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan paradigm Post-positivis. Teori yang digunakan adalah model penyusunan pesan. Hasil penelitian ini adalah melalui media sosial facebook dan tentunya admin selalu mengupdate ke facebook agar yang bergabung di group facebook bismania Banten dapat ambil bagian untuk meramaikan kegiatan yang sudah diinformasikan oleh admin dan juga agar followers di group twitter mengetahui bahwasannya akan ada kegiatan yang rutin dilakukan oleh komunitas bismania agar mengajak para followers untuk ambil bagian juga mengikuti dan meramaikan kegiatan yang akan dilakukan oleh komunitas bismania tersebut.

  Kata Kunci: Media Sosial, Komunitas, Model penyusunan pesan

  

ABSTRACT

Achmad Ramdani Fitriyadi. NIM. 666211028. Thesis. Utilization of Social

Media Facebook and Twitter For Community Introducing Bismania Banten.

Advisor I: M. Jaiz, S. Sos, M. Pd and Advisor II: Burhanuddin M, SE, M.Sc.

  Bismania Community Banten is part of the Community Bismania center is shortened to the BMC bus fan community in Indonesia. BMC in disseminating information using social media Facebook and Twitter, but as walking, social media is less than the maximum in its management so that problems that exist can not be resolved to the fullest. The purpose of this study was to examine the use of social media Facebook and Twitter to introduce Bismania community Banten. This study uses descriptive qualitative method with Post-positivist paradigm. The theory used is a model of drafting a message. Results of this research is through facebook social media and of course the admin always update to facebook in order to join in Banten Bismania facebook group can take part to enliven the activities that have been informed by the admin and also so that followers on twitter group bahwasannya know there will be a routine activity conducted by Bismania community that invites followers to take part also follow and enliven the activities to be undertaken by the Bismania community.

  Keywords: Social Media, Community, Model preparation message

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kekhadirat yang maha Esa pemilik alam semesta yang menggenggam jiwa raga semua mahluk-Nya, Allah SWT, karena atas ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan seminar ini guna memenuhi tugas mata kuliah Seminar program studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Jurnalistik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang dapat membantu perbaikan penelitian yang berjudul

  

“PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DAN TWITTER

UNTUK MEMPERKENALKAN KOMUNITAS BISMANIA ini sangat

  penulis harapkan. Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan penelitian ini. Pada kesempatan ini peneliti juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan bimbingannya dalam proses penelitian serta penyusunan skripsi ini kepada : 1.

  Bapak Prof. Dr. Soleh Hidayat, M.PD selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  4. Ibu selaku wakil Prodi ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  5. Ibu selaku dosen pembimbing akademik.

  6. Bapak M.Jaiz, S.sos, M.Pd selaku dosen pembimbing I skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Bapak Burhanudin M, SE, M.Si. selaku dosen pembimbing II skripsi yang membantu memberikan arahan serta masukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  8. Ibu Mia Dwianna W, S.Sos, M.Ikom selaku penguji sidang skripsi yang memberikan arahan serta masukan untuk memperbaiki skripsi saya.

  9. Ibu selaku penguji ke 2 sidang skripsi yang juga memberikan arahan serta masukan untuk memperbaiki skripsi saya.

  10. Kedua orang tua ku Bapak Sarwo Edie, dan Ibuku tercinta Wastiyah, serta Adiku Rizka Farah Apriyani terimakasih atas do‟a dan dukungan yang tak pernah putus, juga untuk kesabaran memberi dukungan moril dan materil.

  11. Untuk sahabat seperjuangan dari SD Yopi Pranata, Hendrik Febriansyah, Bayu Estu Widodo terima kasih atas pengalaman yang sejak kecil kita jalani bersama.

  12. Untuk Komunitas Bismania Community Bayu opa, Mas Mumu, Puguh kadir, Ibnu pesek, Afrizal GarudaMas, Aleh BOS, Mas Sony parto, Bukong doyok, Resza aril, Kang Roni, Dede kuntoaji, Mas Handoyo, Pak Darmawan, Puguh polisi, Kecap polisi, Iday sodik, Nauval Muadz, Mas Dalang, Kiki gendut, Mandor, Fatan, Fikar, Wahyu kiwil, Bram, Kang Haji Nurul, Luis, Awang dan buat teman-teman yang belum sempat disebutkan namanya satu persatu yang selalu menyemangati dan memberi penjelasan atas penelitian ini dari pertama sampai skripsi ini selesai.

  13. Untuk Anak-anak Rektorat malam yang special Teguh ncip, Rangga om, Fandi selalu sendiri, Arfian dan Agung jidat yang selalu memberikan nasihat serta dukungan yang tak terhingga.

  14. Untuk keluarga baru crew BEJEU B30 (Black Brothers) Mas Danil, Pak Slamet dan Mas Blek yang selalu menemani pada saat touring dan memberikan nasihat serta dukungan yang tak terhingga

  15. Untuk keluarga baru crew BEJEU B36 Mas Jody, Pak Jarot dan Mas Agus yang selalu menemani pada saat touring dan memberikan nasihat serta dukungan yang tak terhingga.

  16. Untuk teman dekat Nabilla Miftakhul Jannah yang selalu memberikan semangat serta doa untuk menyelesaikan skripsi ini.

  17. Teman-teman seperjuangan, yang selalu menjadi penghibur setia, motivator dan selalu membantu saat peneliti kesulitan dalam pengerjaan skripsi, Teguh Cipta, Ucup Captain, Abang-abang senior terima kasih.

  18. Teman Sahabat dari awal masuk kuliah Dhenim Prianka, Nur Hidayat, Taufik Budi Wibowo, Donisius Adril, M Setiapribadi, Abel, Anita Dasyo, Choirismi Pratami, Muhammad Argan Fadly, Antoni Budi Mulia, Fahmi Malik Akbar, Hikmatullah Al Habib, Inu Ginanjar terima kasih telah menjadi teman setia penghibur selama ini.

  19. Keluarga besar mahasiswa ilmu komunikasi UNTIRTA angkatan 2011 juga mahasiswa UNTIRTA 2010 lainnya terima kasih atas perkenalan, persahabatan dan pengalaman yang berkesan selama perkuliahan, khususnya kepada teman-teman 6E JURNALISTIK.

  20. Teman KKM 68 Hari Wahyudi, Angga Reynal Siahaan, Bastian Hidayatullah, Ayu M Nafis, iis, Wardah, Anis Fuad, Mosa, Mutiara, Firman, Risda, Amalia.

  21. Semua pihak yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu peneliti dalam proses penyelesaian skripsi ini.

  Kiranya tidak ada balasan yang lebih baik kecuali yang datang dari Allah SWT, terimakasih untuk segalanya. Kesempurnaan hanya milik-Nya dan kebenaran datang dari-Nya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua, khususnya bagi peneliti dan pihak yang berkepentingan.

  Serang, 6 Juni 2015 Achmad Ramdani Fitriyadi

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Dunia ini dengan segala isi dan peristiwanya tidak bisa melepaskan diri dari kaitannya dengan media massa, demikian juga media massa tidak bisa melepaskan diri dari dunia dengan segala isi dan peristiwanya. Hal ini disebabkan hubungan antara keduanya sangat erat sehingga menjadi saling bergantung dan saling membutuhkan. Media massa merekam segala jenis aktifitas dan peristiwa yang terjadi di dunia karena mempunyai tugas dan kewajiban

  • – selain menjadi sarana prasarana komunikasi
  • – untuk mengakomodasi segala jenis isi dunia dan peristiwa-peristiwa di dunia ini melalui pemberitaan dalam aneka wujud (berita, artikel, foto, laporan penelitian, dan lain sebagainya). Peranan penting media massa dalam kehidupan masyarakat tersebut dimanfaatkan pihak-pihak atau oleh seorang /lembaga/instansi/perusahaan/organisasi sebagai salah satu strategi untuk memberikan informasi, mensosialisasikan atau mempublikasikan sesuatu hal kepada masyarakat luas.

  Salah satu contohnya dalam memanfaatkan media massa yang sering terjadi dikalangan komunitas Bismania Community terutama dalam hal kegiatan atau yang akan dilakukan oleh komunitas Bismania Community saat menjelang Jambore Nasional yang dilakukan setahun sekali. Para anggota bismania menarik perhatian masyarakat dengan memanfaatkan media massa agar dapat mempublikasikan mengenai acara kegiatan yang akan dilakukan oleh masing- masing peserta agar dapat diketahui masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui kegiatan yang akan berjalan di media sosial tersebut.

  Bismania Community Banten merupakan bagian dari Bismania

  Community pusat disingkat menjadi BMC adalah komunitas penggemar bis di Indonesia. BMC pusat berkedudukan di Jakarta dan setiap daerah di seluruh wilayah Indonesia berhak mendirikan korwil dalam peraturan organisasi tersendiri seperti yang tertera dalam pasal 2 tentang tempat. Pendirian BMC secara organisasi dimulai pada tanggal 8 Maret 2008 dan keberadaannya tidak ditentukan oleh batasan jangka waktunya dan bersifat terbuka bagi pemilik / pengguna / pemerhati / instansi dan industri-industri lain penunjang bus dari berbagai tahun pembuatan, baik yang dikeluarkan oleh karoseri maupun yang langsung diimport

  1 oleh importer umum (IU) atau perorangan.

  Di setiap komunitas atau organisasi tentunya mempunyai suatu aturan baik yang mengikat ataupun tidak mengikat bagi para anggotanya, seperti aturan yang di katakan oleh komunitas Bismania Community Pusat yang tentunya mengikat bagi seluruh Kordinator Daerah termasuk Kordinator Banten diantaranya peraturan yang tertera pada pasal 9 tentang dasar keanggotaan menyebutkan bahwa setiap anggota Bismania harus berdasarkan ketentuan dasar Bismania

  

Community , sehingga setiap orang yang ingin bergabung dengan komunitas

  1

  Bismania wajib mendaftarkan melalui mekanisme yang sudah ditetapkan oleh komunitas Bismania tersebut.

  Faktanya bahwa sebuah kelompok atau tim dibangun secara suka rela, oleh penugasan, atau oleh penataan-ulang pekerjaannya sendiri, bukan jaminan bahwa para anggota secara perorangan akan berfungsi secara efektif sebagai sebuah kelompok atau tim. Kelompok atau tim harus berkembang menjadi unit yang positif dan berfungsi. Hal ini dicapai dengan bergerak melalui sejumlah tahap

  2 perkembangan, sama seperti manusia yang tumbuh dan dewasa.

  Sebuah komunitas pasti saja mengalami beberapa hambatan atau masalah yang dimiliki oleh anggota baik secara individu ataupun dengan kelompok lainnya, salah satunya kekompakan antar anggota, konflik antar sesama anggota maupun yang berhubungan dengan organisasi ataupun komunitas Bismania

  

Community itu sendiri. Hambatan yang lain juga dapat disebabkan oleh karena

  banyaknya tingkatan atau mata rantai yang harus dilalui oleh suatu pesan dalam komunikasi sehingga pesan yang disampaikan pun cenderung tidak efektif dan tidak mengenai sasaran secara langsung dikarenakan ada kemungkinan diubah oleh si penerima sebelum dilanjutkan pengirimnya. Menurut Lewis hanya kira-

  3 kira 30% pesan yang dikirim secara berantai ini sesuai dengan aslinya.

  Menurut Karl Marx dalam buku komunikasi organisasi, bahwa kehadiran konflik didasarkan pada pemilikan sarana-sarana produksi. Dimana pemilikan 2 sarana-sarana produksi tersebut menyebabkan adanya perbedaan hak kepemilikan

  

Pace R. Wayne dan Don F. Faules, 2005. Komunikasi Organisasi. Bandung. PT. Remaja

Rosdakarya. Hal : 215

3 Abdullah Masmuh. 2008 . Komunikasi Organisasi Dalam Pespektif Teori dan Praktek. Malang.

  atas sarana-sarana produksi yang dimiliki oleh setiap individu atau kelompok. Dan perbedaan kepemilikan itulah yang kemudian akan menjadi unsur pokok adanya

  4 pemisahan kelas di dalam masyarakat.

  Salah satu intensitas tinggi dalam komunikasi tersebut memberikan kesempatan untuk membentuk komunitas atau kelompok baru. Dewasa ini, cukup banyak komunitas baru yang bermunculan seperti, komunitas penggemar klub bola Real Madrid, komunitas fotografi, komunitas pecinta vespa, komunitas pecinta binatang reptil, komunitas kereta mania, dan lain-lain.

  Maka dari itu dibutuhkan solusi untuk menjawab permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang bisa dipakai untuk memunculkan eksistensi sebuah organisasi adalah dengan adanya ruang-ruang atau media yang mampu mengakomodir kepentingan organisasi, salah satunya adalah bagaimana kegiatan- kegiatan organisasi mampu tersosialisasikan baik kepada internal organisasi maupun kepada pihak luar.

  Salah satu ruang atau media yang bisa menjadi alternative untuk menyelesaikan masalah eksistensi sebuah organisasi adalah media sosial. Media sosial dipilih karena lebih memudahkan pengguna dalam melakukan hubungan komunikasi tanpa terhalang oleh jarak dan waktu. Dengan media sosial, pengguna bisa mengakses segala macam informasi yang dibutuhkan kapan pun dan dimana pun. Kehadiran media sosial tahun 2011 pada Bismania Community awalnya diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahn yang ada. Menurut data dari 4 Webershandwick, perusahaan public relations dan pemberi layanan jasa komunikasi, untuk wilayah Indonesia ada sekitar 65 juta pengguna Facebook aktif. Sebanyak 33 juta pengguna aktif per harinya, 55 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile dalam pengaksesannya per bulan dan sekitar 28 juta pengguna aktif yang memakai perangkat mobile per harinya. Pengguna Twitter, berdasarkan data PT Bakrie Telecom, memiliki 19,5 juta pengguna di Indonesia dari total 500 juta pengguna global. Twitter menjadi salah satu jejaring sosial paling besar di dunia sehingga mampu meraup keuntungan mencapai USD 145

  5 juta.

  Namun seiring berjalan, media sosial tersebut kurang maksimal dalam pengelolaannya sehingga masalah-masalah yang ada tidak bisa diselesaikan secara maksimal. Salah satu penghambatnya adalah kurangnya sumber daya manusia yang mengoperasikan media sosial tersebut. Kekurangan sumber daya manusia yang dimaksud dalam hal ini bukan persoalan ketidakmampuan anggota dalam mengoperasikan media sosial namun lebih kepada ketersediaan waktu dan tempat.

  Namun, di tahun 2014 media-media sosial yang ada mampu dimanfaatkannya dengan baik.

  Perkembangan Bismania Community ini hampir menyentuh setiap wilayah di Indonesia. Di Banten, terdapat Bismania Community yang memiliki (korwil) kordinator wilayah yang bernama Banten. Di kota Jakarta memiliki komunitas Bismania yang bernama Jakarta Raya. Di Jawa Tengah dan sekitarnya terdapat terdapat komunitas bis yang bernama Solo Raya. Selain di Pulau Jawa, di Pulau

  5

  Sumatera tepatnya di Lampung terdapat komunitas Bismania yang bernama BMC Lampung dan masih banyak korwil lainnya.

  Keberadaan Bismania Community di masing-masing wilayah ini tentunya harus diimbangi dengan pengelolaan yang baik pula sehingga eksistensi terbangun di setiap wilayah. Untuk itulah maka media sosial menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan esistensi diri dari masing-masing komunitas Bismania tersebut.

  Berkaitan dengan pengelolaan sebuah organisasi atau komunitas, Dedy Mulyana dalam bukunya mengatakan bahwa Komunikasi organisasi (Organization communication) terjadi dalam suatu jaringan yang lebih besar dari pada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar-pribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, dan komunikasi horizontal. Sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti

  6 komunikasi antar sejawat, juga termasuk gossip.

  Dalam Bismania Community Kordinator Banten, komunikasi dibangun baik melalui komunikasi formal maupun informal. Komunikasi formal terjadi pada saat dilakukannya kegiatan-kegiatan formal seperti rapat organisasi, musyawarah daerah dan Jambore Nasional serta hal-hal lain yang sifatnya formal. Sedangkan komunikasi informal dipakai pada saat huting Bis, Kopi Darat dan kegiatan lain yang sifatnya untuk meningkatkan keakraban antar sesama anggota.

6 Deddy Mulyana. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

  Banyak pengalaman yang diambil serta manfaat ketika mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Bismania Community, misalnya dalam kegiatan touring.

  

Touring merupakan kegiatan yang wajib dalam komunitas Bismania Community

  untuk menjalin silaturahmi dengan anggota di wilayah lain dan stakeholder lain seperti para supir bis, Pemilik Perusahaan Otobus (PO) dan menjalin kerjasama dengan DLLAJ (Dinas Lalu Lintas dan Angkuta Jalan) untuk menunjak kegiatan- kegiatan yang lain, seperti mudik bareng.

  Oleh karena itu, banyak manfaat yang bisa didapat ketika mengikuti kegiatan tersebut. Selain menjalin silaturahmi sesama anggota, jaringan untuk kebutuhan pribadi maupun organisasi pun bisa didapatkan, misalnya ketika kita dan sanak keluarga ingin berangkat ke suatu kota kita bisa dimudahkan dalam hal urusan pesan memesan tiket dan nomor bangku.

  Tidak hanya itu, anggota pun bisa berkunjung ke salah satu tempat, lebih tepatnya garasi salah satu perusahaan otobus ternama yang berada di kota-kota besar contohnya pada tanggal 28 Oktober 2014 lalu komunitas Bismania

  

Community Kordinator Wilayah Banten touring ke kota Jepara dan berkunjung ke

  salah satu perusahaan otobus Bejeu dan perusahaan otobus Shantika, dan pada tanggal 30 Oktober 2014 berkunjung lagi ke salah satu perusahaan otobus yang sudah mempunyai nama di Kota Kudus yaitu PO. Haryanto.

  PO. Haryanto, Bejeu dan PO. Shantika merupakan termasuk dalam IPOMI (Ikatan Pengusaha Bis Muda Indonesia). Dikarenakan seringnya kegiatan touring dilakukan, sehingga muncul istilah

  “bukan Bismania, jika belum merasakan

  touring ke suatu kota

  ” Menurut Puguh selaku anggota Bismania Community Banten walaupun setiap melakukan perjalanan touring menghabiskan dana minimal Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah), tetapi yang terpenting yaitu mampu meningkatkan rasa kekeluargaan yang besar dalam komunitas ini. Seperti jargon yang selalu menjadi acuan yaitu “Sejatipun Seduluran” yang berarti bahwa persaudara yang sejati dan menjalin hubungan dengan kordinator wilayah lainnya yang berada di penjuru Indonesia.

  Touring dan kegiatan-kegiatan lain tentuya diharapkan mampu menjadi

  media peningkatan rasa solidaritas dan kekeluargaan dari setiap anggota, sehingga eksistensi diri organisasi pun bisa terbangun.

  Kegiatan yang dilaksanakan oleh komunitas Bismania Community salah satunya yang paling dominan yaitu touring. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa touring merpakan salah satu kegiatan wajib yang harus dilaksanakan oleh

  

Bismania Community dalam rangka mempererat tali persaudaraan dan juga

memperlebar jaringan.

  Kegiatan komunitas Bismania Community sebenarnya bukan hanya touring saja namun banyak kegiatan-kegiatan lain yang biasanya dilaksanakan, seperti Kopdar (Kopi Darat), hunting, futsal antar korwil dan kegiatan lainnya. Kegiatan- kegiatan tersebut biasanya disosialisaikan melalui media sosial yang ada seperti

  

Facebook dan Twitter untuk menarik minat anggota dalam mengikuti kegiatan

  tersebut. Namun sosialisasi yang dilakukan tersebut terkadang tidak begitu efektif dikarenakan masalah-masalah seperti yang telah dikemukakan diatas yaitu kurangnya sumberdaya manusia dalam melakukan sosialisasi tersebut.

  Atas dasar latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka saya tertarik untuk menganalisis bagaimana Pemanfaatan media sosial facebook dan twitter untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten melalui media sosial yang telah dimilikiya tersebut. Ketertarikan peneliti pada penelitian ini bukan hanya didasarkan pada alasan bahwa peneliti merupakan salah satu anggota dari

  

Bismania sehingga akses terhadap penelitian ini lebih mudah, namun ketertarikan

  peneliti terhadap penelitian ini yaitu didasarkan pada keinginan untuk melihat fenomena bagaimana sebuah organisasi mampu memanfaatkan media sosial yang tergolong sebagai jenis media baru dalam industri perkembangan media masa kini sebagai alat untuk meningkatkan eksistensi organisasi. Untuk itu maka peneliti mengambil judul penelitian “Pemanfaatan Media Sosial Facebook dan Twitter Untuk Memperkenalkan Komunitas Bismania Banten

  ” Penelitian ini akan dilakukan pada komunitas Bismania Community Banten dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dimana pendekatan ini lebih menitik beratkan pada kedalaman data melalui tekhnik wawancara mendalam pada informan yang telah ditentukan. Penelitian ini akan didukung dengan data observasi dimana peneliti akan melihat langsung bagaiamana proses pembuatan dan penyebaran pesan melalui media sosial yang dilaukan oleh Bismania

  Community Banten.

  1.2 Rumusan Masalah

  Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Bagaimana Pemanfaatan media sosial Facebook dan Twitter untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten

  ?”

  1.3 Identfikasi masalah

  Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Bagaimana Pemanfaatan media sosial Facebook untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten?

  2. Bagaimana Pemanfaatan media sosial Twitter untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Tujuan dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk Mengetahui pemanfaatan media sosial Facebook untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten.

  2. Untuk Mengetahui pemanfaatan media sosial Twitter untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten.

1.5 Manfaat Penelitian

  1.5.1 Manfaat Teoritis

  Diharapkan penelitian ini dapat memberi kontribusi keilmuan dibidang komunikasi, khususnya tentang kajian mengenai new media khususnya media sosial yang terjadi pada komunitas Bismania pengguna Facebook, Twitter sebagai sebuah fenomena komunikasi massa.

  1.5.2 Manfaat Praktis

  Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang pemanfaatan jejaring sosial Facebook, Twitter dalam kajian new media untuk memperkenalkan komunitas Bismania Banten.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Komunikasi

2.1.1 Komunikasi Massa

  Apapun aktivitas dan profesi seseorang, tidak akan luput dari komunikasi massa. Setidaknya dalam sehari seseorang melakukan aktivitas membaca berita di surat kabar, menyaksikan tayangan televisi, menonton bioskop, atau mendengarkan radio. Terlebih saat ini untuk mengakses informasi menjadi lebih mudah dengan adanya perkembangan teknologi internet. Saat seseorang melakukam aktivitas seperti itu maka ia sedang melakukan aktivitas komunikasi massa, karena sedang berhadapan dengan atau diterpa media massa, dimana pesan media itu secara langsung atau tidak tengah memengaruhinya.

  Berbagai pesan melalui sejumlah media massa (surat kabar, majalah, radio, televisi, film, internet) dengan sajian berbagai peristiwa yang memiliki nilai berita ringan atau tinggi, mencerminkan proses komunikasi massa yang selalu menerpa kehidupan manusia. Para ahli komunikasi berpendapat, yang dimaksud dengan komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi melalui media massa. Para ahli komunikasi membatasi pengertian komunikasi massa hanya

  7 pada komunikasi dengan menggunakan media massa.

  Sementara dalam buku Wiryanto dituliskan, komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi massa (human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai digunakannya alat-alat mekanik yang mampu melipatgandakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik dimulai satu setengah abad setelah ditemukan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg. Sejak itu dimulai suatu

  8 zaman publisistik atau awal dari era komunikasi massa.

  Dalam melakukan proes komunikasi dapat dilakukan dengan merencanakan suatu kegiatan-kegiatan komunikasi. R. Wayne Pace, Brent D, Peterson, M, Dallas Burnet, dalam bukunya Techniques for Effectives Communication menyatakan, kegiatan komunikasi mempunyai tiga tujuan sentral yang utama, yaitu to secure understanding, yakni memastikan atau menjamin pemahaman. Kemudian to establish acceptance, membina atau membentuk penerimaan atau

  9 kesepakatan. Terakhir, to motivate action, memotivasi kegiatan atau tindakan.

  Dalam melakukan kegiatan komunikasi adalah memastikan bahwa orang yang dijadikan sasaran komunikasi itu benar-benar memahami pesan yang disampaikan. Sehingga pada gilirannya, komunikasi berhasil dimotivasi untuk melakukan suatu kegiatan atau tindakan (yang dikehendaki dan diharapkan).

  Strategi komunikasi yang akan digunakan selain diperlukan perumusan tujuan yang jelas, juga perlu memperhitungkan kondisi dan situasi khalayak. 7 Untuk itu, perlu dirumuskan strategi komunikasi dengan memperhitungkan :

  Onong Uchjana Effendy. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 8 1990, Hal. 20 9 Wiryanto. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Grasindo, 2000, Hal, 1

  mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, serta seleksi dan penggunaan media.

  Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur : sumber (source), pesan (message), dan saasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis, menggambar, memberi isyarat) atau suatu organisasi komunikasi (seperti sebuah surat kabar, penerbit, stasiun televisi, atau studio film). Pesan dapat berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara di udara, impuls dalam arus listrik, lambaian tangan, bendera di udara, atau setiap tanda yang dapat ditafsirkan. Sasarannya mungkin seorang individu yang mendengarkan, menonton atau membaca; atau anggota suatu kelompok, seperti kelompok diskusi, khalayak pendengar ceramah, kumpulan penonton sepakbola, atau anggota khalayak media massa.

  Proses komunikasi perspektif ini terjadi pada diri komunikator dan komunikan. Ketika seorang komunikator berniat akan menyampaikan suatu pesan kepada komunikan, maka dalam dirinya terjadi suatu proses. Di muka telah ditegaskan bahwa pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yakni isi pesan dan lambing. Isi pesan umumnya adalah pikiran, sedangkan lambang umumnya adalah bahasa. Walter Lippman menyebut isi pesan itu “picture in our head”, sedangkan

  Walter Hagemann menamakannya “das Bewustseininhalte”. Proses “mengemas” atau “membungkus” pikiran dengan bahasa yang dilakukan komunikator itu dalam bahasa komunikasi dinamakan encoding. Hasil encoding berupa pesan itu kemudian ia transmisikan atau operkan atau kirimkan kepada komunikan.

  Kini giliran komunikan terlibat dalam proses komunikasi intrapersonal. Proses dalam diri komunikan disebut decoding seolah-olah membuka kemasan atau bungkus pesan yang ia terima dari komunikator tadi. Isi bungkusan tadi adalah pikiran komunikator. Apabila komunikan mengerti isi pesan atau pikiran komunikator, maka komunikasi terjadi sebaliknya bilamana komunikan tidak

  10 mengerti, maka komunikasi pun tidak terjadi.

  Pemikiran dari strukturisasi cukup sederhana: praktik-praktik dari kelompok menciptakan struktur yang memengaruhi praktik di masa yang akan datang.

  Dengan kata lain, tindakan-tindakan memiliki konsekuensi untuk tindakan selanjutnya. Karena kita sering kali khawatir akan isi dari diskuis kita pada waktu tertentu, sangatlah sulit untuk mengawasi masalah ini; namun begitu, proses yang dipakai oleh suatu kelompok memang menciptakan jenis tertentu dari dunia sosial yang menyajikan peluang dan batasan dalam kelompok di masa yang akan datang. Untuk alas an ini, kelompok harus memberikan perhatian pada proses.

  Anggota- anggota kelompok sering kali bertanya pertanyaan “apa”: apa yang harus kita bicarakan? Apa yang kita ingin capai? Apa yang akan kita coba? Sebagai tambahan, kelompok harus menambahkan pertanyaan “bagaimana”: bagaimana kita menyelesaikan isu ini? Bagaimana kita akan bekerja sebagai kelompok? Bagaimana kita mengatur waktu kita? Bagaimana kita membagi energi kita? Apa pun yang anda lakukan, strukturisasi akan terjadi, tetapi jika anda tidak sadar akan itu, hasilnya mungkin bukan yang diinginkan dan tidak produktif. 10 Pertanyaan “bagaimana” sangatlah kritis, karena proses berpengaruh.

  

Onong Uchjana Effendy. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya

  Strukturisasi memiliki beberapa dampak. Ia akan menentukan, sebagai contoh, apa yang individu dapat dan katakana dalam sebuah kelompok. Bahkan, penelitian Bales awal tahun 1950an menunjukan bahwa komentar-komentar kelompok tidak didistribusikan merata. Bales menunjukan bagaimana beberapa tipe pertanyaan membentuk interaksi kelompok dan menerapkan peranan terhadap

  11 individu.

2.1.2 Korelasi Antarkomponen dalam strategi Komunikasi

  Akan lebih baik apabila dalam strategi komunikasi diperhatikan komponen- komponen komunikasi dan factor-faktor pendukung dan penghabat pada setiap komponen tersebut. Dimulai secara berturut-turut dari komunikan sebagai sasaran komunikasi, media, pesan, dan komunikator. Pertama, mengenali sasaran komunikasi. Diperlukan mempelajari siapa-siapa yang akan menjadi sasaran komunikasi. Hal tersebut tergantung pada tujuan komunikasi, apakah komunikan hanya sekedar mengetahui atau agar komunikan melakukan tindakan tertentu.

  Kedua , pemilihan media komunikasi. Untuk mencapai sasaran komunikasi,

  dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media, tergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang akan disampaikan, dan teknik yang akan dipergunakan. Ketiga, pengkajian tujuan pesan komunikasi. Pesan komunikasi (message) mempunyai tujuan tertentu. Hal ini menentukan teknik yang harus diambil, apakah teknik informasi, teknik persuasi, atau teknik intruksi. Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan dan lambang. Isi pesan komunikasi bisa stu, 11 tetapi lambang yang dipergunakan bisa macam-macam. Lambang bisa dipergunakan untuk menyampaikan isi komunikasi ialah bahasa, gambar, warna, gesture, dan sebagainya. Keempat, peranan komunikator dalam komunikasi. Ada factor yang penting pada diri komunikator bila melancarkan komunikasi, yaitu

  12 daya tarik sumber dan kredibilitas sumber.

2.1.3 Manajemen Pesan

  Pada sub bab kolerasi antarkomponen dalam strategi komunikasi telah disebutkan, bahwa salah satu komponen dalam strategi komunikasi adalah mengenai pengkajian tujuan pesan komunikasi. Dalam hal ini, peneliti menganggap adanya bahasan yang lebih focus mengenai pesan, karena pesan merupakan jantung dari proses komunikasi. Dalam konteks komunikasi massa, pesan tentu memiliki peran pentng juga, karena pesan atau informasilah sebagai produk yang diberikan kepada khalayak dari komunikasi massa. Untuk itu dalam mengolah pesan yang dapat diterima baik oleh masyarakat melalui media massa, perlu adanya manajemen atau pengelolaan pesan yang baik.

  Manajemen menurut Tommy Suprapto adalah aktivitas manajemen pada setiap lembaga atau organisasi yang pada umumnya berkaitan dengan usaha mengembangkan suatu tim kerja sama atau kelompok orang dalam satu kesatuan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu

  13 dalam organisasi yang telah diterapkan sebelumnya.

  Salah satu unsur manajemen pesan adalah membuat perencanaan pesan. 12 Pesan atau informasi merupakan bagian terpenting dari program komunikasi. 13 Onong Uchjana Effendy. Op. Cit, Hal. 35-38 Tommy Suorapto. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : Media Untuk itu dalam menyusun pesan perlu memperhatikan faktor-faktor seperti : 1) pesan harus merupakan pemecahan masalah komunikan, 2) komunikator yakin bahwa pesan menguntungkan atau bermanfaat bagi target audiens bila dilaksanakan, 3) pesan memberikan solusi tentang cara target audiens melaksanakan pesan, 4) pesan harus sesuai dengan kemampuan, norma, budaya

  14 dan tradisi komunikan.

  Ketika menyampaikan pesan melalui komunikasi massa, menurut Tommy Suprapto, perlu mengetahui langkah-langkah memilih saluran atau media tempat dimana akan membantu dalam mempublikasikan pesan. Langkah-langkah tersebut meliputi : 1) mendaftar semua media yang ada. Dengan mengetahui media apa saja yang ada, akan dapat memilih dengan baik. Dengan mendaftar media, dapat mengetahui hal-hal terpenting dari setiap media. Misalnya berapa banyak proporsi khalayak yang memiliki pesawat radio atau televisi, berapa banyak setiap harinya orang membaca surat kabar, atau berapa banyak oplah yang terbit dari setiap surat kabar 2) mengevaluasi setiap media. Hal ini untuk mengetahui media apa yang cocok digunakan sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikan melalui media massa. 3) menemukan ketersediaan media. Setelah melakukan untuk mendaftar disemua media, bisa saja hanya beberapa media yang cocok digunakan untuk itu langkah ketiga ini perlu dilakukan. 4) menentukan cost efektif media. Setiap media biasanya mengalokasikan sejumlah biaya untuk membantu proes publikasi. Atau ada juga yang Cuma-Cuma tergantung persetujuan antara pihak media 14 dengan lembaga /organisasi yang akan mempubliasikan sesuatu. 5) menggunakan kombinasi beberapa media. Riset menunjukan bahwa dalam penyebarserapan,

  15 kombinasi antar media ternyata paling efektif untuk mencapai tujuan.

  Untuk mempublikasikan pemanfaatan media sosial kepada masyarakat melalui komunikasi massa. Perlu adanya pengemasan pesan yang baik agar visi misi atau tujuan yang ingin dicapai untuk memperkenalkan komunitas Bismania.

2.2 New Media

  Internet banyak digembor-gemborkan sebagai produk terbaru dari

  peradaban teknologi yang kelak akan menggeser televisi , perangkat telematik menyangkut beberapa unit, pada bagian tengah terdapat unit layar gambar (layar televisi) yang dihubungkan dengan jaringan computer yang acap kali disebut

16 Hal yang paling mendasari munculnya media baru ini sebagai “media baru”.

  bukanlah karena bentuk kontennya yang berupa konten digital, melainkan siklus kedinamisan dari konten media baru dan hubungannya yang interaktif dengan pengguna. Siklus media baru yang dinamis ini, diibaratkan seperti berupa pergerakan, pernafasan, dan aliran dengan gairah yang berdetak di satu waktu

  (real time).

  Hal lain yang tidak kalah penting, bahwa media baru merupakan ajang demokrasi dari hak cipta, penerbitan, distribusi serta penggunaan berbagai konten media. Kebanyakan teknologi yang dikategorikan sebagai media baru berbentuk 15

digital , mempunyai karakteristik diantaranya dapat dimanipulasi, dapat

16 Ibid. Hal. 150

  dihubungkan dengan jaringan, padat, dapat dikecilkan (compressed), interaktif dan bersifat netral. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak saja merubah media tapi juga merubah kehidupan sosial dan budaya. Berikut adalah indikasi dari perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang diasosiasikan dengan media baru: 1.

  Perubahan dari modernitas dan postmodernitas 2. Proses globalisasi yang semakin intensif 3. Pergantian era industri manufaktur oleh era „postindustrial‟ informasi

  17 4.

  Desentralisasi dari yang mapan dan sentralisasi geopolitik.

2.3 Media Sosial

  Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan Wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide, bekerjasama dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan dan membangun sebuahkomunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai 17 diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik,

  

Lister, M.,Dovey, J., Giddings, S., & Kelly, K. New Media: A critical Introduction. New York: menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.

  Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di Blog, tweet, atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau distributor untuk memasang iklannya. Sekarang pemasang iklan dapat membuat

  18 konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang.

2.3.1 Facebook

Dokumen yang terkait

MOTIVASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TWITTER DI KALANGAN KOMUNITAS Studi pada Mahasiswa Anggota Komunitas Stand Up Malang

1 12 63

MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIAL DALAM BERKOMUNIKASI (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)

0 2 59

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA AGGLOMERATIVE HIERARCHICAL CLUSTERING UNTUK DETEKSI KOMUNITAS PADA MEDIA SOSIAL FACEBOOK ANALYSIS AND IMPLEMENTATION OF AGGLOMERATIVE HIERARCHICAL CLUSTERING ALGORITHM FOR COMMUNITY DETECTION IN SOCIAL MEDIA FACEBOOK

0 3 9

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA DYNAMICNET PADA DETEKSI EVOLUSI KOMUNITAS DI MEDIA SOSIAL TWITTER

0 0 11

STUDY FUNGSI JEJARING SOSIAL FACEBOOK TERHADAP PENJUALANONLINE PADA KOMUNITAS LOLSHOES SHOP TAHUN 2011

0 1 84

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PPKN KELAS VIII DI SMPN 1 CISOMPET KABUPATEN GARUT

0 0 12

LITERASI MEDIA SOSIAL DIKALANGAN SISWA SMA MELALUI SITUS JEJARING SOSIAL : FACEBOOK DAN TWITTER (Studi Deskriptif Literasi Media Sosial mencakup Technical Skills, Critical Understanding, dan Communicative Abilities Melalui situs Jejaring Sosial : Facebook

0 2 24

PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK DI KALANGAN REMAJA SMA SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 13

STRATEGI PERIKLANAN KOMUNITAS ONLINE SHOP MAKASSAR DAGANG DI MEDIA SOSIAL FACEBOOK

0 0 94

ETIKA INTERPERSONAL MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UMI DALAM MEDIA SOSIAL TWITTER

0 1 94