MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER SEBAGAI MEDIA SOSIAL DALAM BERKOMUNIKASI (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)
MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER
SEBAGAI MEDIA SOSIAL DALAM BERKOMUNIKASI
(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIPUniversitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)
S K R I P S I
Oleh:
Dessy Ika Lestari
07220068
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
MOTIVASI PENGGUNAAN TWITTER
SEBAGAI MEDIA SOSIAL DALAM BERKOMUNIKASI
(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIPUniversitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)
S K R I P S I
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Dessy Ika Lestari
07220068
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(3)
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
NAMA : DESSY IKA LESTARI
NIM : 07220068
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : Motivasi Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam Berkomunikasi
(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna
Twitter)
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Nurudin, S.Sos, M.Si Dra. Frida Kusumastuti, M.Si
Mengetahui,
(4)
LEMBAR PENGESAHAN
NAMA : DESSY IKA LESTARI
NIM : 07220068
Konsentrasi : Jurnalistik dan Studi Media
Judul Skripsi : Motivasi Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam Berkomunikasi
(Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)
Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Selasa
Tanggal : 09 Agustus 2011 Tempat : Ruang 605
Mengesahkan, Dekan FISIP UMM
DR. Wahyudi, M.Si
Dewan Penguji:
1. Joko Susilo, M.Si Penguji I ( )
2. Sugeng Winarno, S.Sos Penguji II ( )
3. Nurudin, S.Sos, M.Si Penguji III ( )
(5)
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Dessy Ika Lestari
Tempat, tanggal lahir : Balikpapan, 27 Desember 1989
Nomor Induk Mahasiswa : 07220068
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
Motivasi Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam Berkomunikasi (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP
Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter)
adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 21 Juli 2011 Yang Menyatakan,
(6)
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim.
Syukur alhamdulillah dipanjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat ridho-Nya tugas akhir ini dapat terselesaikan. Usaha beserta doa yang tak pernah putus mengiringi keberhasilan peneliti dalam menuntaskan studi strata 1 di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang dengan skripsi yang berjudul, Motivasi Penggunaan Twitter Sebagai Media Sosial dalam Berkomunikasi (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Pengguna Twitter).
Penelitian ini berisi tentang motivasi-motivasi yang mendorong seseorang ketika memutuskan untuk menggunakan sebuah media sosial sebagai salah satu fungsi pemenuhan kebutuhan. Melihat penggunaan twitter cukup didominasi oleh mahasiswa, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti motivasi yang mendorong mahasiswa tersebut menggunakan twitter. Sehingga akan diketahui motivasi-motivasi apa saja yang mendorong mahasiswa tersebut untuk menggunakan twitter.
Kemudian bersamaan dengan terselesaikannya skripsi ini, peneliti tak lupa ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang turut membantu secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa diantaranya :
1. Terima kasih untuk seluruh pihak kampus, Rektor UMM, Bapak Drs. H. Muhadjir Efendi, MAP, seluruh dosen pengajar, yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, yang telah menjadi bagian dalam perjalanan studi S1 saya sekaligus penyelesaian tugas akhir ini. Khusus untuk dosen pembimbing saya, Pak Nurudin, S.Sos, M.Si dan Bu Frida Kusumastuti Dra, M.Si, terima kasih banyak untuk bimbingan skripsi dan ilmu yang diberikan selama ini. Semoga ini dapat menjadi bekal bagi saya dikemudian hari.
2. Terimakasih untuk Bapak Joko Susilo, M.Si selaku Dosen Penguji 1 dan Bapak Sugeng Winarno, S.Sos selaku Dosen Penguji 2 yang telah banyak memberi kritik dan saran dalam proses penyempurnaan skripsi ini.
(7)
3. Seluruh sahabat kampus UMM, khususnya IKOM A 2007, Rangga, Mba Ayu, Rani, Astri, Kraft, Nilam, Kiki, Brian, Bogor, Bram, Adit, Ratih, Qori, Mba Dewi dan lain-lain yang tidak bisa kusebutkan satu persatu, doa dan dukungan kalian sangat berarti bagiku. Terimakasih untuk persahabatan yang terjalin. Senang mengenal kalian. Aku merindukan kebersamaan yang pernah ada.
4. Bukit Cemara Tujuh G.11. Rumah pertama yang mengajarkanku arti kemandirian dan kebersamaan. Kost G.11. Aku yang paling muda saat itu memang telah berlalu, dan kini aku menyusul kelulusan kalian semua. Mb Lista, Mb Ika, Cheche Tiqtuq, Mb lian, Mb Fitri, aku lulus. Terimakasih telah mengajariku banyak hal. Kalian selalu terkenang. Khusus untuk Mb Kamel, orang yang tidak sengaja aku kenal dirumah ini, thank you so much for anything. You’re inspiring me.
5. Sister Seci. Perkenalan yang singkat, namun justru menjadi momen jitu yang cukup berarti. Seseorang yang memperkenalkanku “jurusan komunikasi”, hingga akhirnya aku benar-benar jatuh cinta di dalamnya. Terimakasih sister Seci, yang kau kenalkan ternyata “jiwaku” yang sebenarnya aku cari selama ini. I’m so lucky to know you.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula yang terjadi dalam penelitian ini. Pastinya terdapat kekurangan dan keterbatasan atas pengetahuan yang dimiliki. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang dapat membangun untuk proses perbaikan guna menuju kesempurnaan di masa yang akan datang. Karena sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta, karena manusia adalah makhluk Tuhan yang tak pernah luput dari kesalahan maupun kekurangan. Semoga bermanfaat.
Malang, 21 Juli 2011 Peneliti
(8)
DAFTAR ISI
SAMPUL
HALAMAN JUDUL ...i
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
LEMBAR PENGESAHAN ...iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ...iv
BERITA ACARA BIMBINGAN ...v
HALAMAN PERSEMBAHAN ...vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACTION ... ix
KATA PENGANTAR ...xi
DAFTAR ISI ...xii i DAFTAR TABEL ...xv i DAFTAR GAMBAR ...xv ii BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang ...1
B. Rumusan Masalah ...5
C. Tujuan Penelitian ...5
D. Manfaat Penelitian ...5
D.1. Manfaat Akademik ...5
D.2. Manfaat Praktis ...6
E. Tinjauan Pustaka ...6
E.1. Komunikasi ...6
E.1.1. Pengertian Komunikasi ...6
E.1.2. Fungsi Komunikasi...7
E.1.3. Tujuan Komunikasi ...8
E.1.4. Tataran Komunikasi ...10
E.1.5. Motif Komunikasi ...11
E.1.6. Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi ...12
E.2. Internet Dalam Era Komunikasi Interaktif ...14
E.2.1. Sejarah Internet ...14
E.2.2. Internet Sebagai Media Interaktif Bukan Media Massa ...15
E.2.3. Internet Sebagai New Media ...16
E.3. Media Sosial ...17
E.3.1. Pemahaman Media Sosial ...17
E.3.2. Kategori Media Sosial ...18
E.3.3. Data Statistik Pengguna Media Sosial ...20
(9)
E.3.5. Posisi Kita di Ranah Media Sosial ...24
E.4. Twitter ...24
E.4.1. Pengertian Twitter ...24
E.4.2. Sejarah Twitter ...25
E.4.3. Tampilan Twitter ...27
E.5. Teori Kegunaan dan Gratifikasi ...37
E.5.1. Pengertian Teori Kegunaan dan Gratifikasi ...37
E.5.2. Asumsi Teori Kegunaan dan Gratifikasi ...37
F. Definisi Konseptual ...39
G. Metode Penelitian ...40
G.1. Pendekatan Penelitian...40
G.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ...41
G.3. Unit Analisis dan Penentuan Informan ...41
G.4. Teknik Pengumpulan Data ...41
G.5. Teknik Analisa Data ...43
G.6. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ...44
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN ...46
A. Gambaran Umum Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang ...46
B. Grup/Komunitas Mahasiswa Komunikasi ...47
C. Tipe-Tipe Mahasiswa Pengguna Media Sosial ...50
BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA ...51
A. Identitas Informan Penelitian ...51
A.1. Informan Pertama ...51
A.2. Informan Kedua ...52
A.3. Informan Ketiga ...53
A.4. Informan Keempat ...54
A.5. Informan Kelima ...55
A.6. Informan Keenam ...56
A.7. Informan Ketujuh ...57
A.8. Informan Kedelapan ...58
A.9. Informan Kesembilan ...59
A.10. Informan Kesepuluh ...60
B. Data Lokasi, Waktu dan Situasi Saat Penelitian ...61
C. Motivasi Penggunaan Twitter Di Kalangan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMM...63
C.1. Menjalin Komunikasi Serta Mempererat Hubungan Silaturahmi ...64
C.2. Melepaskan Kejenuhan ...67
C.3. Mendapatkan Informasi ...69
C.4. Eksistensi Diri ...73
BAB IV PENUTUP ...76
A. Kesimpulan ...76
(10)
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Identitas Informan 01 ... 51
Tabel 3.2 Identitas Informan 02 ... 52
Tabel 3.3 Identitas Informan 03 ... 53
Tabel 3.4 Identitas Informan 04 ... 54
Tabel 3.5 Identitas Informan 05 ... 55
Tabel 3.6 Identitas Informan 06 ... 56
Tabel 3.7 Identitas Informan 07 ... 57
Tabel 3.8 Identitas Informan 08 ... 58
Tabel 3.9 Identitas Informan 09 ... 59
Tabel 3.10 Identitas Informan 10 ... 60
Tabel 3.11 Data Wawancara Informan Penelitian ... 63
(11)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kategori Pembagian Media Sosial ... 18
Gambar 1.2 Pertumbuhan Media Sosial ... 20
Gambar 1.3 Grafik Pertumbuhan Facebook ... 21
Gambar 1.4 Grafik Pertumbuhan Twitter ... 21
Gambar 1.5 Grafik Pertumbuhan LinkedIn ... 21
Gambar 1.6 Grafik Pertumbuhan WordPress.Com ... 22
Gambar 1.7 Grafik Pertumbuhan Tumblr... 22
Gambar 1.8 Grafik Pertumbuhan Media Sosial ... 22
Gambar 1.9 Halaman Depan Twitter ... 27
Gambar 1.10 Tampilan Sign In Twitter ... 28
Gambar 1.11 Tampilan Sign Up Twitter ... 28
Gambar 1.12 Tampilan Search Twitter ... 28
Gambar 1.13 Tampilan Home Twitter ... 29
Gambar 1.14 Tampilan Profile Twitter ... 32
Gambar 1.15 Tampilan Jumlah Tweets, Following, Followers dan Listed... 34
Gambar 1.16 Tampilan Panel Rincian Tweet ... 34
Gambar 1.17 Tampilan Message Twitter ... 35
Gambar 1.18 Tampilan Who To Follow Twitter ... 36
Gambar 1.19 Tampilan Setting, Help, Switch To Old Twitter, dan Sign Out .... 36
Gambar 3.1 Tweet Motivasi C.1 Dwi Kraftiana ... 64
Gambar 3.2 Tweet Motivasi C.1 Fielzara... 65
Gambar 3.3 Tweet Motivasi C.1 Hery Purwana ... 65
Gambar 3.4 Tweet Motivasi C.1 Novienda ... 66
Gambar 3.5 Tweet Motivasi C.1 Myrandha ... 66
Gambar 3.6 Tweet Motivasi C.2 Febe ... 67
Gambar 3.7 Tweet Motivasi C.2 Dwi Kraftiana ... 68
Gambar 3.8 Tweet Motivasi C.2 Hery Purwana ... 68
(12)
Gambar 3.12 Following Dwi Wahyu ... 70
Gambar 3.13 Retweet Dwi Wahyu ... 70
Gambar 3.14 Following Febe ... 71
Gambar 3.15 Following Nia Rosalita ... 72
Gambar 3.16 Following Hery Purwana ... 72
(13)
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abrar, Ana Nadhya. 2003. Teknologi Komunikasi; Perspektif Ilmu Komunikasi. LESFI. Yogyakarta.
Andeas, Diki. 2010. Why Did The Chicken Browse The Sosial Media. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Daryanto. 2010. Ilmu Komunikasi. PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Bandung.
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. UMM Press. Malang.
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Mulyana, Deddy. 2003. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Pudyastomo, Yulius Andre. 2009. Twitter; Facebook mah Kuno!. Mediakom. Yogyakarta.
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta. Bandung.
Winarso, Heru Puji. 2005. Sosiologi Komunikasi Massa. Prestasi Pustaka. Jakarta. West, Richard dan Turner, Lynn H. 2010. Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Salemba Humanika. Jakarta
Widjaja, H.A.W. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. PT. Rineka Cipta. Jakarta
Internet :
http://id.wikipedia.org/wiki/Twitter (Online) diakses pada 08 Maret 2011 pukul 15.05 WIB
(14)
http://djdwija.wordpress.com/2009/01/29/sejarah-munculnya-internet (Online) diakses pada 27 Maret 2011 pukul 19.26 WIB
http://febryhadinata.wordpress.com/2010/02/28/serba-serbi-twitter/ (Online) diakses pada 27 Maret 2011 pukul 22.36 WIB
http://sejarahteknologi.blogspot.com/2009/07/sejarah-twitter.html (Online) diakses pada 04 April 2011 pukul 19.52 WIB
http://www.twitter.com/ (Online) diakses pada 04 April 2011 pukul 20.45 WIB http://facebook.com/komunitas.eskalator (Online) diakses pada 06 April 2011
pukul 19.00 WIB
http://prc-umm.blogspot.com/ (Online) diakses pada 06 April 2011 pukul 21.05 WIB
http://www.facebook.com/avkom#!/profile.php?id=100002176883926/ (Online) diakses pada 06 April 2011 pukul 21.24
http://sartikakurniali.com/wp-content/uploads/2009/10/Role-of-Social-Media-Applications-On-the-Internet-In-Knowledge-Management-Process.pdf (Online) diakses pada 12 Agustus 2011 pukul 20.00
http://dstevenwhite.com/2010/08/08/social-media-growth-from-2006-to-2010/ (Online) diakses pada 13 Agustus 2011 pukul 15.05
(15)
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keberadaan manusia memang tidak pernah terlepas dari aktivitas komunikasi. Komunikasi merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan manusia dalam kaitannya dengan hubungan antarmanusia (Winarso, 2005:1). Komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate) (Mulyana, 2003:62). Dalam proses berkomunikasi adapun media/sarana yang ikut berperan serta dalam mensukseskan proses penerimaan pesan dari seorang komunikator (pengirim) kepada komunikan (penerima). Dalam perkembangannya, saat ini ranah media telah dimasuki oleh kemunculan teknologi yang semakin canggih dalam penggunaannya. Teknologi kian membuat media semakin terasa dekat dan bersahabat dengan kita. Kenyataannya, teknologi ikut berperan serta dalam kemajuan proses komunikasi yang dahulunya sangat sederhana, dan kini menjadi proses yang begitu kompleks hingga mampu memberikan dampak yang cukup signifikan.
Saat ini, teknologi bukanlah hal yang baru dan asing di kehidupan kita. Semakin hari teknologi semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan manusia sebagai
(16)
2
penggunanya. Yang paling tampak saat ini adalah berkembangnya teknologi dalam berkomunikasi. Berkomunikasi kini tidak hanya dilakukan secara nyata atau face to face, namun kini berkomunikasi dapat dilakukan melalui media serta wadah berkomunikasi yang lebih canggih yakni melalui dunia maya. Yang terpopuler saat ini, bahkan menjadi fenomena beberapa tahun belakangan yakni keberadaan situs twitter, yang diduga menjadi salah satu kebutuhan primer sebagian besar penggunanya. Situs twitter menyediakan wadah bagi kita yang berkomunikasi jarak jauh dengan seseorang bahkan lebih. Twitter lebih dikenal dengan sebutan microblogging yakni sebuah blog sederhana yang memungkinkan penggunanya memposting sebuah pesan layaknya pesan singkat SMS yang hanya dibatasi oleh 140 karakter. Keberadaan twitter saat ini mengalahkan kepopuleran situs pertemanan Facebook yang lebih dulu ‘happening’ beberapa tahun lalu. Facebook dinilai agak monoton dan kurang menarik lagi. Hal ini dikarenakan banyak yang menyalahgunakan fasilitasnya serta berkurangnya peminat facebook yang diduga kini beralih ke twitter. Twitter saat ini dilirik banyak pengguna media online dalam berkomunikasi, karena sifatnya yang simple dan lebih aktual (update).
Saat ini popularitas twitter berada di peringkat tiga besar setelah Facebook dan MySpace di Amerika (Yulius, 2009:7-8). Walaupun twitter nampak sederhana, namun jauh sebenarnya twitter bisa memberikan sebuah kepuasan akan kebutuhan informasi juga komunikasi yang cukup besar terhadap para penggunanya. Melalui twitter seseorang dapat bertukar
(17)
informasi serta menyebarluaskan informasi yang dimiliki secara lebih cepat. Tidak terkecuali bagi kita yang ingin mengetahui informasi terkini sekaligus berkomunikasi dengan selebritis papan atas Indonesia bahkan selebritis Hollywood sekelas Julia Robert sekalipun yang memang telah memanfaatkan situs microblogging ini. Seperti yang dikutip oleh Yulius Andre Pudyastomo dalam bukunya yang berjudul Twitter: Facebook mah kuno, tentang pesan Julia Robert dalam rangka penggalangan dukungan untuk tokoh pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi dalam akun twitter pribadinya yang berbunyi: “Kita tidak bisa berdiam diri. Sekarang saatnya komunitas Internasional berbicara dengan satu suara yang bulat untuk pembebasan Suu Kyi”. Hal ini membuktikan bahwa twitter benar-benar diminati di semua kalangan. Tidak terkecuali untuk kalangan mahasiswa yang sebagian besar menjadi pengguna media internet dalam pemenuhan kebutuhan akan informasi misalnya. Mahasiswa pun saat ini ikut terjaring dalam situs ber-ikon burung ini. Banyak mahasiswa yang sering “mondar-mandir” di akun twitter hanya untuk sekedar mempublikasikan aktifitasnya saat itu.
Melalui twitter kita dapat berkomunikasi atau “ngobrol” dengan beberapa orang sekaligus. Kita bisa menentukan tema apa yang akan atau sedang dibicarakan. Yang menjadi keunikan tersendiri, bahwa terkadang ditemukan sekelompok orang yang lebih memilih berkomunikasi melalui twitter dengan rekan-rekannya, padahal ia juga terlibat di dalam dunia
(18)
4
nyata atau bisa dikatakan mereka sebenarnya juga berada dalam satu tempat yang sama secara nyata.
Hal ini menarik untuk diteliti, karena pada dasarnya setiap orang memanglah butuh berkomunikasi dengan sarana yang mendukung, namun seringkali kita terjebak dalam realitas permainan dunia maya. Kitapun tak jarang mengakui bahwa dunia maya lebih memberikan kenyamanan bagi kita yang berkomunikasi. Dan kenapa juga saat ini kondisinya kita lebih tertarik memilih ‘sesuatu’ yang dipublikasikan. Contohnya penggunaan twitter ini, dimana setiap orang kerap mengekspose aktifitasnya setiap hari bahkan dalam hitungan setiap detiknya.
Banyak sekali fenomena yang terjadi akibat kemunculan twitter ini. Mulai dari munculnya akun twitter itu sendiri, aktivitas para penggunanya sampai pesan-pesan yang muncul dalam akun twitter yang dapat menjadi daya tarik di sekitar kita. Oleh karena itu peneliti ingin mencoba mengungkap apa sebenarnya motif dari penggunaan twitter ini. Penelitian akan diarahkan kepada mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Muhammadiyah Malang.
Melalui penelitian ini diharapkan dapat terungkap sebenarnya apa yang memotivasi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Malang dalam menggunakan twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi. Mengingat praktek komunikasi kian berkembang seiring munculnya teknologi-teknologi canggih seperti internet yang mendukung proses komunikasi itu sendiri.
(19)
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka ditarik rumusan masalah dari penelitian ini yaitu Apa Motivasi Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang Menggunakan Twitter Sebagai Media Sosial Dalam Berkomunikasi?
C. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan pada latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini dilakukan oleh peneliti dengan tujuan mencoba mengungkap juga mendeskripsikan, apa motivasi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang menggunakan twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi.
D. MANFAAT PENELITIAN D.1 Manfaat Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi ilmu pengetahuan serta wawasan dalam dunia akademik bagi mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Malang khususnya konsentrasi Jurnalistik, ketika akan melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya terkait dengan penggunaan media sosial dalam aktivitas komunikasi yang mana keberadaannya kini cukup banyak diminati masyarakat kita yang notabene-nya pengguna aktif media.
(20)
6
D.2 Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi juga pengetahuan baru bagi mahasiswa tentang penggunaan twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi di kalangan mahasiswa, khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang juga mendominasi penggunaan twitter dalam kehidupan sehari-hari. Bagi dosen khususnya Ilmu Komunikasi penelitian ini dapat pula dijadikan refrensi yang digunakan sebagai bahan pengajaran. Selain itu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran fenomena baru bagi perancang situs-situs komunitas.
E. TINJAUAN PUSTAKA E.1 Komunikasi
E.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi menurut Carl I. Hovland adalah proses yang
memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan
rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate) (Mulyana, 2003:62). Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula sebagai saling tukar-menukar pendapat. Komunikasi dapat juga diartikan hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok (Widjaja, 2000:13).
(21)
E.1.2 Fungsi Komunikasi
Dalam buku Dedy Mulyana yang berjudul Ilmu
Komunikasi Suatu Pengantar, fungsi-fungsi komunikasi adalah sebagai berikut :
a. Komunikasi Sosial
Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat komunikasi yang bersifat menghibur, dan memupuk hubungan orang lain.
b. Komunikasi Ekspresif
Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita. Perasaan-perasaan tersebut terutama dikomunikasikan melalui pesan-pesan nonverbal, seperti seseorang dapat menyalurkan kemarahannya dengan melototkan matanya.
c. Komunikasi Ritual
Komunikasi ritual terlihat dalam kegiatan upacara-upacara adat atau kegiatan ritual (kerohanian) yang dilakukan
(22)
8
manusia. Komunikasi ritual sering juga bersifat ekspresif, menyatakan perasaan terdalam seseorang. Contohnya, upacara pernikahan, sungkem, siraman, dll.
d. Komunikasi Instrumental
Komunikasi Instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga untuk menghibur. Bila diringkas, maka kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (bersifat persuasif).
E.1.3 Tujuan Komunikasi
Adapun tujuan komunikasi menurut Daryanto (2010) yakni sebagai berikut :
a. Menemukan
Salah satu tujuan utama komunikasi adalah menyangkut
penemuan diri (personal discovery). Dengan
berkomunikasi, kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar yang dipenuhi obyek, peristiwa dan manusia lain.
(23)
b. Berhubungan
Salah satu tujuan kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain.
c. Meyakinkan
Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari, kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diet yang baru, membeli produk tertentu, menonton film, membaca buku, mengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainya.
d. Bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon, mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengkaitkan cerita-cerita yang menarik).
(24)
10
E.1.4 Tataran Komunikasi
Dalam buku Ilmu Komunikasi karangan Daryanto (2010:30-33), adapun tataran komunikasi berdasarkan kategori jumlah manusia yang terlibat di dalamnya, yaitu sebagai berikut :
a. Komunikasi Intrapribadi
Komunikasi Intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi di dalam diri komunikator atau lazim disebut komunikasi dengan diri sendiri.
b. Komunikasi Antarpribadi
Komunikasi antarpribadi dapat terjadi dalam konteks satu komunikator dengan satu komunikan (komunikasi diadik: dua orang) atau satu komunikator dengan dua komunikan (komunikasi triadik : tiga orang).
c. Komunikasi Kelompok
Komunikasi kelompok terjadi apabila pelaku komunikasi lebih dari tiga orang. Dalam komunikasi kelompok, komunikator relatif mengenal komunikan, demikian juga anatar-komunikan.
d. Komunikasi Publik
Komunikasi publik disebut juga komunikasi kelompok besar karena melibatkan komunikan khalayak yang relatif besar sehingga sulit saling mengenal secara dalam satu persatu.
(25)
e. Komunikasi Organisasi
Komunikasi organisasi terjadi di dalam organisasi ataupun antar-organisasi, baik bersifat formal maupun informal. Komunikasi organisasi melibatkan komunikasi kelompok, komunikasi antarpribadi, komunikasi intrapribadi, dan terkadang komunikasi publik juga muncul di dalamnya. f. Komunikasi Massa
Komunikasi massa melibatkan jumlah komunikan yang banyak, tersebar dalam area geografis yang luas, namun punya perhatian dan minat terhadap isu yang sama.
E.1.5 Motif Komunikasi
Motif komunikasi didefinisikan sebagai sebab-sebab yang mendorong komunikator menyampaikan pesannya kepada komunikan (Daryanto, 2010:44). Manusia sengaja menyampaikan pesan karena ia memiliki motif. Ada motif-motif yang disadari karena datang dari alam sadar, namun terdapat pula motif-motif yang tidak disadari karena datang dari alam bawah sadar.
Dilihat dari perilakunya motif komunikasi dapat dibedakan atas dua golongan (Daryanto, 2010:46) :
a. Motif-motif reaktif, muncul sesaat, jangka pendek, terpicu oleh faktor situasional saat ini.
(26)
12
b. Motif proaktif, yang muncul sebagai hasil perencanaan untuk pencapaian jangka panjang. Kedua motif ini timbul karena terdorong oleh konsepsi kebahagiaan yang ingin diwujudkan pemiliknya.
E.1.6 Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi
Saluran komunikasi adalah jalan yang dilalui pesan komunikator untuk sampai ke komunikannya. Terdapat dua jalan agar pesan komunikator sampai ke komunikannya, yaitu tanpa media (non mediated communication yang berlangsung face-to-face, tatap muka) atau dengan media. Media yang dimaksud disini adalah media komunikasi (Daryanto, 2010:25).
Media adalah bentuk jamak dari medium. Medium komunikasi diartikan sebagai alat perantara yang sengaja dipilih komunikator untuk menghantarkan pesannya agar sampai ke komunikan. Jadi, unsur utama dari media komunikasi adalah pemilihan dan penggunaan alat perantara yang dilakukan komunikator dengan sengaja. Artinya, hal ini mengacu kepada pemilihan dan penggunaan teknologi media komunikasi.
Media komunikasi dilihat dari jumlah target komunikannya dapat dibedakan atas media massa dan nonmedia massa. Media massa dilihat dari waktu terbitnya dapat dibedakan atas media massa periodik dan media massa nonperiodik. Periodik berarti
(27)
terbit teratur pada waktu-waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Media massa periodik dapat dibedakan atas elektronik (radio, TV) dan nonelektronik atau cetak (surat kabar, majalah). Media massa nonperiodik dimaksudkan pada media massa yang bersifat eventual, tergantung pada event tertentu. Setelah event usai, selesai pulalah penggunaannya.
Untuk itu media massa nonperiodik dapat dibedakan atas manusia (juru kampanye atau sales promotion girl) dan benda (poster, spanduk, ataupun leaflet). Dilihat dari sifatnya, dapat dibedakan atas nonmedia massa manusia (kurir pembawa pesan) dan non media massa benda. Non media massa benda dapat dibedakan atas yang elektronik (telepon dan faksimile) dan yang nonelektronik (surat). Perkembangan teknologi komunikasi terkini, yakni teknologi computer dengan internetnya melahirkan media yang bersifat multimedia. Dikatakan multimedia karena hampir seluruh bentuk media komunikasi yang telah dikenal umat manusia menyatu dalam elektronik digitalnya. Di internet, kita dapat menemukan surat elektronik (e-mail), i-phone (telepon internet), surat kabar/majalah elektronik, radio internet, televisi internet, bahkan kegiatan tatap muka melalui internet (video conference) (Daryanto, 2010:26).
(28)
14
E.2 Internet Dalam Era Komunikasi Interaktif E.2.1 Sejarah Internet
Menurut Ellsworth & Ellsworth (1997:3), internet sendiri adalah jaringan besar yang dibentuk oleh interkoneksi jaringan komputer di seluruh dunia melalui saluran telepon, satelit, dan sistem telekomunikasi lainnya (Abrar, 2003:19). Pada awalnya Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan
(29)
nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya. Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan “ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet,
yang kemudian disederhanakan menjadi Internet
(http://djdwija.wordpress.com).
E.2.2 Internet Sebagai Media Interaktif bukan Media Massa Ana Nadhya Abrar dalam bukunya yang berjudul Teknologi Komunikasi; Perspektif Ilmu Komunikasi (2003) mengungkapkan sesungguhnya media interaktif adalah media yang dipakai untuk saling tukar informasi, baik untuk keperluan hiburan, pendidikan, bisnis, yang menggunakan komputer, terminal video
(30)
16
text, telepon, atau layar televisi (Weiner, 1996:307). Ini memperlihatkan bahwa cirri utama media interaktif adalah memberi peluang untuk saling tukar informasi. Ciri ini menjadikan media interaktif berbeda dengan media massa. Sebab, media massa adalah saluran komunikasi melalui surat kabar, majalah, radio, televisi dan film yang bisa menjangkau khalayak luas dengan informasi yang berasal dari institusi (Weiner, 1996:363). Maka adalah keliru pendapat yang mengatakan bahwa internet, yang notabene media interaktif, sebagai media massa (Abrar, 2003:19).
E.2.3 Internet Sebagai New Media
Keberadaan media dalam proses komunikasi memanglah sangat dibutuhkan. Kenyataannya bahwa proses komunikasi tidak semata-mata dibutuhkan dan dilakukan hanya dengan tatap muka saja, namun karena faktor ruang dan waktu oleh sebab itu media sangat dibutuhkan dalam proses kelancaran berkomunikasi.
Dahulu media komunikasi yang sering kita temui adalah media yang berwujud cetak seperti surat kabar, pamflet, majalah dan lain sebagainya. Kemudian berkembang dengan masuknya media elektronik yakni televisi. Selanjutnya, pada perkembangan saat ini ranah media telah diramaikan dengan kehadiran sebuah media baru hasil perkembangan teknologi masa kini yakni komputer dengan jaringan internet. Internet kian dikenal
(31)
masyarakat sebagai media dalam berkomunikasi dan memberikan informasi, karena sifatnya yang fleksibel dengan jangkauan yang luas juga bersifat multimedia. Internet pada akhirnya menjadi “new media” karena merupakan salah satu media yang juga mendukung dalam kelancaran proses berkomunikasi.
E.3 Media Sosial
E.3.1 Pemahaman Media Sosial
Media Sosial atau Social Media adalah istilah yang digunakan untuk memayungi berbagai aktivitas dan interaksi sosial yang memanfaatkan teknologi internet, khususnya Web 2.0 (Diki, 2010:22). Sebagian orang menyebut social media adalah conversation atau percakapan. Percakapan antara orang-orang di bumi ini yang terhubung dengan internet. Semacam words of mouth (penyampaian informasi dari mulut ke mulut) dalam bentuk media baru yaitu internet, yang mendapat dopping teknologi Web 2.0 (Diki, 2010:24).
Saat semua orang “mengobrol” di social media, kita bisa ketinggalan jika tidak ikut bergabung dalam “percakapan” atau join the conversation. Dalam keseharian, “percakapan” di social media ini mungkin hanya dianggap bentuk lain pergaulan. Tapi di sisi lain (bisnis, komunitas, teknologi, pendidikan, dan lain-lain) bisa juga
(32)
18
tren, kemudahan berkomunikasi, kemudahan bertukar ide dan bekerjasama, hingga sarana berbagi pengetahuan.
E.3.2 Kategori Media Sosial
Media sosial terbagi menjadi berbagai beberapa kategori, seperti yang tergambarkan dibawah ini (www.sartikakurniali.com):
Gambar 1.1 Kategori Pembagian Media Sosial
(sumber: www.sartikakurniali.com)
Dari gambar diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Alat bantu publikasi menggunakan blog (Typepad, Blogger), wiki (Wikipedia, Wikia, Wetpaint) dan portal citizen journalism (Digg, Newsvine).
b. Alat bantu berbagi untuk video (YouTube), gambar (Flickr), link (del.icio.us, Ma.gnolia), musik (Last.fm, iLike), slide presentasi
(33)
(Slideshare), review produk (Crowdstorm, Stylehive) atau umpan balik produk (Feedback 2.0,GetSatisfaction)
c. Alat bantu diskusi seperti forum (PHPbb, vBulletin, Phorum), forumvideo (Seesmic), instant messaging (Yahoo! Messenger, Windows LiveMessenger, Meebo) dan VoIP (Skype, Google Talk) d. Jaringan sosial (Facebook, MySpace, Bebo, Hi5, Orkut), jaringan
sosial spesifik (LinkedIn, Boompa), dan alat bantu untuk menciptakan jaringan sosial (Ning).
e. Alat bantu mikroblogging (Twitter,Pownce, Jaiku, Plurk, Adocu) dan layanan serupa (twitxr, tweetpeek).
f. Alat bantu agregasi sosial seperti lifestream (FriendFeed, Socializr, Socialthing!, lifestrea.ms, Profilactic).
g. Platform untuk hosting (Justin.tv, BlogTV, Yahoo! Live, UStream) dan ada layanan serupa untuk mobile (Qik, Flixwagon, Kyte, LiveCastr).
h. Dunia virtual (Second Life, Entropia Universe, There), 3D chats (Habbo,IMVU) dan dunia virtual khusus remaja (Stardoll, Club Penguin).
i. Platform game sosial (ImInLikeWithYou, Doof), portal game casual (Pogo, Cafe, Kongregate) dan jaringan sosial yang dimungkinkan dengan game (ThreeRings, SGN).
j. MMO, massively multiplayer online (Neopets, Gaia Online, Kart Rider, Drift City, Maple Story) dan MMORPG, Massively
(34)
20
multiplayer online role-playing game (World of Warcraft, Age of Conan).
E.3.3 Data Statistik Pengguna Media Sosial
Pertumbuhan pengguna media sosial kian lama kian memuncak. Hal ini membuktikan bahwa media sosial kian diminati dan secara tidak langsung sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Beberapa media sosial, tiga diantaranya situs media sosial, dan dua situs blog hosting yang paling banyak diminati antara tahun 2006-2010 adalah: Facebook, Twitter, LinkedIn, WordPress.Com, Tumblr (http://dstevenwhite.com).
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari Facebook, The Huffington Post, Mashable, Penn Olson, Tek Cruch, Twitter dan Wikipedia, tabel dibawah ini menampilkan estimasi pengguna
unik total dari masing-masing situs diselidiki
((http://dstevenwhite.com). Data tersebut adalah sebagai berikut:
(35)
Gambar 1.3 Grafik Pertumbuhan Facebook
Gambar 1.4 Grafik Pertumbuhan Twitter
(36)
22
Gambar 1.6 Grafik Pertumbuhan WordPress.Com
Gambar 1.7 Grafik Pertumbuhan Tumblr
(37)
E.3.4 Alasan Media Sosial Menjadi Begitu Penting
Diki Andeas dalam bukunya Chickenstrip: Why Did The Chicken Browse The Social Media?, Social Media begitu menjadi penting karena hal-hal berikut ini :
a. 2/3 dari total pengguna internet di dunia mengunjungi situs-situs social networks (Nielsen, Global Faces & Networked Placed, 2009).
b. Karena mengunjungi situs-situs social media kini merupakan aktivitas online terpopuler nomor empat. Lebih populer daripada aktivitas memeriksa email pribadi (Nielsen, Global Faces & Networked Places, 2009).
c. Karena waktu yang dihabiskan untuk mengunjungi situs social networks berkembang 3 kali lipat lebih banyak daripada perkembangan waktu kunjungan rata-rata situs internet lain.
d. Karena jumlah pengguna social media di Indonesia meningkat tajam.
e. Karena social media dapat menggalang massa dengan cepat. Perubahan memang selalu dipelopori dari kalangan kelas menengah, baru kemudian menetes ke masyarakat kelas bawah atau atas. Kini, bisa terkumpul sejuta orang dengan beberapa klik komputer.
(38)
24
f. Karena situs-situs social media sangat populer dan banyak diakses. Jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai sekitar 30 juta.
E.3.5 Posisi Kita Di Ranah Media Sosial
Diki Andeas dalam bukunya Chickenstrip: Why Did The Chicken Browse The Social Media? ; mengungkapkan alasan seseorang bergelut di social media, yakni adalah untuk :
a. Alasan ingin berbagi
b. Mencoba mengarsipkan berbagai hal menarik dalam hidup c. Mengekspresikan diri dan gagasannya
d. Sekedar eksis
e. Ingin terhubung dengan individu lainnya
f. Ingin dikenali dengan suatu identitas personal atau pencitraan diri
E.4 Twitter
E.4.1 Pengertian Twitter
Twitter adalah situs jejaring sosial (social networking site) yang berbasis microblogging (Yulius, 2009:10). Di twitter postingan kita yang lazim disebut tweets akan dibatasi maksimal 140 karakter (Diki, 2010:51). Twitter merupakan situs microblogging gratis yang dapat dimanfaatkan oleh siapa saja.
(39)
Prinsip utama microblogging adalah pesan yang dapat disampaikan dibatasi oleh jumlah karakter tertentu, umumnya tidak lebih dari 200 karakter. Yang membedakan mikroblog dengan blog lainnya adalah mikroblog memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran blog sebenarnya. Akan tetapi tujuannya tetap sama yaitu pengguna menulis topik tertentu. Bila blog disebut citizen journalism dalam bentuk artikel, maka microblogging (twitter) adalah citizen journalism dalam bentuk pesan singkat (Yulius, 2009:12).
E.4.2 Sejarah Twitter
Menurut Yulius (2009:11) kata twitter berasal dari kata “tweet” yang diartikan sebagai kicauan burung. Burung berkicau tidak pernah panjang. Kicauan burung itu singkat namun kontinyu. Dengan konsep itulah twitter dibuat. Orang yang mengirim statusnya ke publik disebut “tweeting”. Pesan yang dikirim disebut “tweet”.
Twitter dikembangkan pada tahun 2006 oleh Jack Dorsey bersama dengan Evan Williams dan Biz Stone. Twitter.com merupakan situs microblogging sekaligus social networking yang sangat populer (Diki, 2010:51). Twitter adalah jejaring sosial dan micro-blogging dimana kita sebagai pengguna dapat memberikan informasi update (perbaruan) informasi tentang diri kita, bisnis dan lain sebagainya (http://sejarahteknologi.blogspot.com).
(40)
26
Sejak muncul pada tahun 2006, twitter memang merupakan fenomena dan dianggap sebagai sensasi global yang mampu menarik para selebriti seperti Stephen Fry, Ashton Kutcher, Demi Moore, Jonathan Ross, dan Lily Allen” (Yulius, 2009:67). Catatan ini membuktikan bahwa keberadaan twitter memang sangat diminati oleh berbagai kalangan. Kelebihan twitter yang menjadikannya sebagai mikroblog terlaris saat ini dikarenakan beberapa hal sebagai berikut (http://febryhadinata.wordpress.com) : Mudah untuk mencari berita terbaru, karena kita dibantu
dengan Trending Topics
Bentuknya yang sangat sederhana (140 karakter untuk tiap shoutout) membuat web ini lebih cepat di load baik di mobile browser ataupun desktop browser
Hashtag — dengan hashtag kita bisa membuat sebuah conversation sendiri ke beberapa orang sekaligus
Sistem Following dan Follower
Adapun yang dikemukakan Yulius (2009) mengenai kelebihan twitter yaitu :
Jaringan yang fokus, dengan komunikasi yang berkualitas Bertemu dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan
yang sama
(41)
E.4.3 Tampilan Twitter
Gambar 1.9 Halaman Depan Twitter
(sumber: www.twitter.com)
Gambar di atas merupakan halaman depan
(interface) dari situs twitter. Halaman ini akan muncul ketika kita mengakses www.twitter.com. Dari halaman ini ada tiga aktifitas utama yang dapat dimanfaatkan, yakni sign in untuk masuk ke akun pribadi pengguna, kemudiaan sign up untuk mendaftar sebagai pengguna baru twitter, dan search yaitu fasilitas dimana kita dapat mencari informasi terbaru mengenai hal apa saja yang kita inginkan dengan hanya memasukkan sepotong kata kunci saja, dengan segera twitter menampilkan informasi yang kita inginkan.
(42)
28
Gambar 1.10 Tampilan Sign In Twitter
(sumber: www.twitter.com)
Bagi pengguna yang telah memiliki akun, pengguna tersebut hanya tinggal memasukkan nama email atau nama pengguna (username) mereka disertai password, seperti pada gambar 1.2 di atas. Kemudian setelah itu, akun twitter mereka akan muncul dengan sendirinya.
Gambar 1.11 Tampilan Sign Up Twitter
(sumber: www.twitter.com)
Bagi pengguna yang belum memiliki akun di twitter, dan ingin memilikinya adapun pilihan sign up seperti gambar 1.4 di atas, untuk mendaftarkan diri sebagai pengguna baru twitter.
Gambar 1.12 Tampilan Search Twitter
(43)
Fasilitas search seperti gambar di atas merupakan fasilitas yang dapat dimanfaatkan pengguna baik yang sudah terdaftar maupun yang belum untuk mencari informasi apa saja yang pengguna inginkan. Informasi tersebut dapat berupa isu hangat yang pernah dibicarakan di twitter atau untuk mencari akun pengguna lain yang ingin kita lihat atau mungkin kita ingin follow. Kita hanya tinggal memasukkan sepotong kata kunci, kemudian setelah itu twitter akan menampilkan informasi yang berkaitan dengan kata kunci yang pengguna masukkan.
Gambar 1.13 Tampilan Home Twitter
(sumber: www.twitter.com)
(44)
30
Di halaman Home ini kita akan menemui berbagai macam tampilan, yaitu kolom What’s Happening, Timeline, Mention, Retweets, Search dan Lists. Berikut penjelasan fasilitas-fasilitas tersebut :
What’s happening : Kolom ini adalah tempat kita menulis kata atau kalimat untuk di-posting. Di kolom ini kita dapat menulis tentang segala sesuatu yang ada disekitar kita dalam jumlah 140 karakter.
Apapun dapat kita ungkapkan di kolom ini, mulai dari isu-isu di sekitar kita, sampai masalah-masalah penting seperti masalah kenegaraan, hukum dan sebagainya atau bahkan jadwal harian mulai dari makan, mandi, dan tidur.
Timeline : Kolom ini adalah kolom dimana kita bisa melihat tweets yang dikirimkan oleh orang-orang yang menjadi teman kita.
Mention : Fasilitas ini adalah fasilitas dimana kita bisa menandai atau ditandai pengguna lain dengan tujuan untuk memulai percakapan, atau membentuk percakapan massal dengan pengguna-pengguna akun twitter lainnya. Percakapan massal ini berlangsung lebih dari dua orang pengguna akun
(45)
twitter lainnya, bahkan sampai lima pengguna lainpun dapat dilakukan.
Retweets : Fasilitas ini adalah fasilitas dimana kita membalas percakapan dari pengguna lain. Di kolom ini akan ditampilkan percakapan-percakapan yang pernah kita lakukan terhadap sesama pengguna lain. Searches : Fasilitas ini merupakan fasilitas untuk
mencari informasi apa saja yang kita inginkan. Informasi tersebut dapat berupa isu hangat yang pernah dibicarakan, atau untuk mencari akun pengguna lain.
Lists : Fasilitas dimana kita dapat mengelompokkan following kita ke dalam satu group atau list, sehingga memudahkan untuk dapat melihat secara keseluruhan para username yang kita follow.
Who to follow : Berupa fasilitas bantuan atau saran untuk kita pemilik akun mengikuti atau following akun twitter lain.
Trends : Trends ini disebut juga dengan Trending Topic, yakni topik yang sedang banyak dibicarakan oleh pengguna lain dalam suatu waktu yang bersamaan. Trends ini ditandai dengan sebuah tanda yang disebut dengan hashtag (#) yakni penanda
(46)
32
yang ditulis di depan topik tertentu agar pengguna lain bisa mencari topik yang sejenis yang ditulis oleh orang lain juga.
Gambar 1.14 Tampilan Profile Twitter
(sumber: www.twitter.com)
Di halaman profile ini kita akan menemui informasi profil pengguna, seperti biografi singkat pengguna dan fasilitas seperti Tweets, Favorites, Following, Followers, Requests dan Lists. Berikut penjelasan fasilitas-fasilitas tersebut :
Tweets : Berupa kolom yang menampilkan tweet-tweet yang kita posting ke dalam akun.
Favorites : Berupa fasilitas dimana kita bisa menandai tweet yang kita anggap penting dan ingin
(47)
kita simpan sehingga tweet tersebut dapat tersimpan dan tidak hilang.
Following : Kolom ini terdiri dari akun-akun pengguna lain yang kita ikuti sehingga tweet yang dikirim oleh pengguna tersebut masuk ke dalam halaman utama kita, dan selanjutnya kita bisa membaca tweet yang di-posting-nya.
Followers : Followers atau pengikut adalah pengguna lain yang ingin menjadikan kita sebagai teman. Bila pengguna lain menjadi follower kita, maka tweet kita akan masuk ke dalam halaman
utama pengguna lain tersebut.
Requests : Berupa kolom dimana akan ditampilkan permintaan dari pengguna lain yang ingin menjadi teman atau menjadi follower kita. Kolom ini akan muncul jika kita memang mengatur akun agar tidak bisa dilihat atau di retweet pengguna lain secara bebas sebelum pengguna lain tersebut kita setujui untuk menjadi follower kita (protect my tweets). Lists : Fasilitas ini adalah fasilitas dimana kita dapat
mengelompokkan following kita ke dalam satu group atau list, sehingga memudahkan kita untuk
(48)
34
dapat melihat secara keseluruhan para username yang kita follow.
Gambar 1.15 Tampilan Jumlah Tweets, Following, Followers Dan Listed
(sumber: www.twitter.com)
Gambar di atas menampilkan jumlah tweet yang sudah pengguna posting selama menggunakan twitter, juga jumlah following dan followers terbaru, dan jumlah listed. Jumlah kesemuanya sangat labil, karena setiap detiknya dapat berubah sesuai penggunaan, apalagi jumlah tweets yang dari detik ke detik dapat berubah jika pengguna sedang aktif mem-postingtweet.
Gambar 1.16 Tampilan Panel Rincian Tweet
(49)
Gambar 1.16 menunjukkan tampilan tweet secara lebih rinci. Karena tweet dapat berupa kata-kata yang disertai foto bahkan video.
Gambar 1.17 Tampilan Message Twitter
(sumber: www.twitter.com)
Fasilitas message ini mirip dengan fasilitas SMS (Short Message Service) yang biasa kita gunakan di telepon seluler. Fasilitas ini berlangsung antara seorang pengguna dengan pengguna lain yang ingin membicarakan suatu hal tanpa diketahui oleh pengguna lain, dan tentunya yang bisa melihat pesan tersebut hanya kedua orang yang saling bertukar pesan.
(50)
36
Gambar 1.18 Tampilan Who to Follow Twitter
(sumber: www.twitter.com)
Berupa fasilitas bantuan atau saran untuk pemilik akun mem-follow akun twitter lain. Fasilitas ini
menampilkan akun-akun twitter pengguna lain, yang mana banyak juga di follow oleh teman-teman kita di twitter.
Gambar 1.19 Tampilan Setting, Help, Switch To Old Twitter, dan Sign Out
(sumber: www.twitter.com)
Gambar 1.12 terdapat beberapa fasilitas yaitu sebagai berikut :
(51)
Setting : Tempat dimana kita dapat melakukan setting tampilan, bahasa, atau bahkan mengganti username kita di twitter.
Help : Tempat yang menyediakan bantuan ketika kita mengalami masalah saat menggunakan twitter. Switch to Old Twitter : Tempat dimana kita dapat
mengembalikan tampilan twitter kita ke tampilan lama twitter.
Sign out : Tempat dimana kita keluar dari akun twitter kita.
E.5 Teori Kegunaan dan Gratifikasi
E.5.1 Pengertian Teori Kegunaan dan Gratifikasi
Menurut West & Turner (2000), Teori Kegunaan dan Gratifikasi adalah perluasan dari teori kebutuhan dan motivasi
(Maslow, 1970). Dalam teori kebutuhan dan motivasi, Abraham Maslow menyatakan bahwa orang secara aktif berusaha memenuhi hierarki kebutuhannya.
E.5.2 Asumsi Teori Kegunaan dan Gratifikasi
Katz, Blumler & Gurevitch (1974) sebagai pencetus pendekatan ini, menyatakan banyak asumsi Kegunaan dan
(52)
38
Gratifikasi. Mereka menyatakan bahwa terdapat lima asumsi dasar teori kegunaan dan gratifikasi (West & Turner:2008) :
Khalayak aktif dan penggunaan medianya berorientasi pada tujuan.
Inisiatif dalam menghubungkan kepuasaan kebutuhan pada pilihan media tertentu terdapat pada anggota khalayak. Media berkompetisi dengan sumber lainnya untuk
kepuasaan kebutuhan.
Orang mempunyai cukup kesadaran diri akan penggunaan media mereka, minat dan motif sehingga dapat memberikan sebuah gambaran yang akurat mengenai kegunaan tersebut kepada para peneliti.
Penilaian mengenai nilai isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak.
Asumsi teori ini mengenai khalayak yang aktif dan penggunaan media yang berorientasi pada tujuan cukup jelas. Anggota khalayak individu dapat membawa tingkat aktivitas yang berbeda untuk penggunaan media mereka. Anggota khalayak juga berusaha untuk menyelesaikan tujuannya melalui media. Seperti yang ditekankan sebelumnya, McQuail dan koleganya (1972) mengidentifikasikan beberapa cara untuk mengklasifikasikan kebutuhan dan kepuasan khalayak. Klasifikasi tersebut mencakup pengalihan (diversion), yang bisa didefinisikan sebagai keluar dari
(53)
rutinitas atau masalah sehari-hari; hubungan personal (personal relationship), yang terjadi ketika orang menggunakan media sebagai ganti temannya; identitas personal (personal identity), atau cara untuk menekankan nilai-nilai individu; dan pengawasan (surveillance), atau informasi mengenai bagaimana media akan membantu individu mencapai sesuatu.
F. DEFINISI KONSEPTUAL
Motivasi dapat didefinisikan sebagai proses yang terjadi di dalam diri, yang menciptakan tujuan dan memberikan energi bagi perilaku seseorang (Daryanto, 2010:197). Twitter adalah situs jejaring sosial (social networking site) yang berbasis microblogging (Yulius, 2009:10). Microblogging atau mikroblog yaitu suatu bentuk blog yang isi postingan umumnya dibatasi hanya 140 karakter (seperti pada sms) (Diki, 2010:47). Dalam Teori Kegunaan dan Gratifikasi, McQuail dan koleganya (1972) mengklasifikasikan kebutuhan dan kepuasan khalayak yakni mencakup pengalihan (diversion), yang bisa didefinisikan sebagai keluar dari rutinitas atau masalah sehari-hari; hubungan personal (personal relationship), yang terjadi ketika orang menggunakan media sebagai ganti temannya; identitas personal (personal identity), atau cara untuk menekankan nilai-nilai individu; dan pengawasan (surveillance), atau informasi mengenai bagaimana media akan membantu individu mencapai sesuatu.
(54)
40
Dengan demikian yang dimaksudkan motivasi penggunaan twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang adalah proses dalam diri mahasiswa ketika menggunakan twitter yang mana merupakan salah satu media sosial yang digunakan sebagai media dalam berkomunikasi dengan tujuan-tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan.
G. METODE PENELITIAN G.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian dimaksudkan untuk mencari tahu apa motivasi dari penggunaan twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang. Melihat ciri karakteristik penelitian yang instrumen penelitiannya adalah orang (human interest) kemudian data yang dikumpulkan lebih merujuk pada kata-kata (deskriptif) maka dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian kualitatif memang bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap dunia sekitarnya (Sugiyono, 2010:85). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain (Moleong, 2005:6).
(55)
G.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Kota Malang dengan waktu pelaksanaan sekitar bulan April-selesai.
G.3 Unit Analisis dan Penentuan Informan
Unit analisis adalah satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok benda atau suatu latar peristiwa sosial (Hamidi, 2004:75). Dengan demikian unit analisis dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang. Dimana dalam hal ini difokuskan kepada para pengguna yang bergabung dan aktif dalam twitter minimal tiga bulan terakhir (Januari, Febuari, Maret tahun 2011) dan memiliki minimal 1000 postingan tweets.
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling digunakan peneliti karena peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk menentukan sumber informasi. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi sebelumnya pada fenomena yang terjadi, kemudian selanjutnya memilih informan yang tepat untuk dijadikan narasumber.
G.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian dengan tujuan memperoleh data. Dengan demikian, data dalam penelitian ini akan diperoleh melalui beberapa cara yaitu :
(56)
42
a. Wawancara
Teknik wawancara digunakan peneliti dengan tujuan memperoleh data atau informasi sebanyak-banyaknya dari informan sehingga nantinya akan terungkap pengetahuan serta pengalaman dari informan tersebut yang mana berkaitan dengan permasalahan penelitian. Teknik wawancara yang digunakan yaitu teknik wawancara tidak berstruktur yakni wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2010:74). Teknik ini juga bertujuan agar para informan
yakni mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
Muhammadiyah Malang dapat mengungkapkan informasi secara leluasa dan lebih terbuka.
b. Observasi
Teknik observasi atau pengamatan, merujuk pada aktivitas yang dilakukan terhadap suatu proses atau objek dengan cara melihat kemudian memahami dari sebuah fenomena yang ada. Teknik ini digunakan pula oleh peneliti untuk menunjang teknik pengumpulan data yang sebelumnya dipakai agar informasi yang diperoleh benar-benar lengkap
(57)
dan valid. Pengamatan dalam penelitian dilakukan secara online terhadap aktivitas narasumber penelitian dalam akun twitter.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan pula oleh peneliti untuk mendukung data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dalam penelitian. Dokumen dalam penelitian, bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010:82).
G.5 Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2010:88). Teknik analisa data yang akan digunakan peneliti yakni Model Miles and Huberman dengan 3 tahapan :
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti akan merangkum berbagai informasi yang didapat di lapangan yang diambil melalui
(58)
44
memfokuskan pada hal-hal pokok yang dianggap penting untuk pengolahan data selanjutnya.
b. Data Display (Penyajian data)
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Penyajian data nantinya akan berbentuk teks naratif. Analisis data dilakukan secara induktif sehingga dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan serta dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik (Moleong, 2006:10). c. Conclusion Drawing/verification
Dalam tahapan ini dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data yang sudah disajikan kemudian disimpulkan dan selanjutnya dibuat suatu konsep dari hasil kesimpulan tersebut.
G.6 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data, peneliti akan menggunakan triangulasi yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu (Moleong, 330:2006). Teknik ini bertujuan untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data hasil penelitian. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
(59)
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2010:125).
Triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni Triangulasi Teknik (metode). Triangulasi Teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi metode menunjuk pada upaya peneliti membandingkan hasil temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu. Dalam penelitian ini, informasi yang didapatkan peneliti melalui wawancara dengan narasumber (misalnya transkrip dari in depth interview) selanjutnya akan dicek/dibandingkan dengan data yang diperoleh melalui observasi online (misalnya kutipan status dalam twitter). Kemudian, jika banyak terjadi ketidaksamaan antara teknik yang satu dengan yang kedua, maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau narasumber yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.
(1)
Dengan demikian yang dimaksudkan motivasi penggunaan twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang adalah proses dalam diri mahasiswa ketika menggunakan twitter yang mana merupakan salah satu media sosial yang digunakan sebagai media dalam berkomunikasi dengan tujuan-tujuan tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan.
G. METODE PENELITIAN
G.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian dimaksudkan untuk mencari tahu apa motivasi dari penggunaan twitter sebagai media sosial dalam berkomunikasi oleh mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang. Melihat ciri karakteristik penelitian yang instrumen penelitiannya adalah orang (human interest) kemudian data yang dikumpulkan lebih merujuk pada kata-kata (deskriptif) maka dalam penelitian ini akan digunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian kualitatif memang bukan semata-mata mencari kebenaran, tetapi lebih pada pemahaman subyek terhadap dunia sekitarnya (Sugiyono, 2010:85). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud memahami fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain (Moleong, 2005:6).
(2)
G.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Kota Malang dengan waktu pelaksanaan sekitar bulan April-selesai.
G.3 Unit Analisis dan Penentuan Informan
Unit analisis adalah satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok benda atau suatu latar peristiwa sosial (Hamidi, 2004:75). Dengan demikian unit analisis dalam penelitian ini yaitu Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang. Dimana dalam hal ini difokuskan kepada para pengguna yang bergabung dan aktif dalam twitter minimal tiga bulan terakhir (Januari, Febuari, Maret tahun 2011) dan memiliki minimal 1000 postingan tweets.
Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan). Purposive sampling digunakan peneliti karena peneliti memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk menentukan sumber informasi. Dalam hal ini peneliti melakukan observasi sebelumnya pada fenomena yang terjadi, kemudian selanjutnya memilih informan yang tepat untuk dijadikan narasumber.
G.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dalam penelitian dengan tujuan memperoleh data. Dengan demikian, data dalam penelitian ini akan diperoleh melalui beberapa cara yaitu :
(3)
a. Wawancara
Teknik wawancara digunakan peneliti dengan tujuan memperoleh data atau informasi sebanyak-banyaknya dari informan sehingga nantinya akan terungkap pengetahuan serta pengalaman dari informan tersebut yang mana berkaitan dengan permasalahan penelitian. Teknik wawancara yang digunakan yaitu teknik wawancara tidak berstruktur yakni wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap pengumpulan datanya. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2010:74). Teknik ini juga bertujuan agar para informan yakni mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Malang dapat mengungkapkan informasi secara leluasa dan lebih terbuka.
b. Observasi
Teknik observasi atau pengamatan, merujuk pada aktivitas yang dilakukan terhadap suatu proses atau objek dengan cara melihat kemudian memahami dari sebuah fenomena yang ada. Teknik ini digunakan pula oleh peneliti untuk menunjang teknik pengumpulan data yang sebelumnya dipakai agar informasi yang diperoleh benar-benar lengkap
(4)
dan valid. Pengamatan dalam penelitian dilakukan secara online terhadap aktivitas narasumber penelitian dalam akun twitter.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan pula oleh peneliti untuk mendukung data-data yang telah diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dalam penelitian. Dokumen dalam penelitian, bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2010:82).
G.5 Teknik Analisa Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono, 2010:88). Teknik analisa data yang akan digunakan peneliti yakni Model Miles and Huberman dengan 3 tahapan :
a. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti akan merangkum berbagai informasi yang didapat di lapangan yang diambil melalui teknik wawancara dan pengamatan. Kemudian
(5)
memfokuskan pada hal-hal pokok yang dianggap penting untuk pengolahan data selanjutnya.
b. Data Display (Penyajian data)
Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami. Penyajian data nantinya akan berbentuk teks naratif. Analisis data dilakukan secara induktif sehingga dapat menemukan pengaruh bersama yang mempertajam hubungan-hubungan serta dapat memperhitungkan nilai-nilai secara eksplisit sebagai bagian dari struktur analitik (Moleong, 2006:10). c. Conclusion Drawing/verification
Dalam tahapan ini dilakukan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Data yang sudah disajikan kemudian disimpulkan dan selanjutnya dibuat suatu konsep dari hasil kesimpulan tersebut.
G.6 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk menguji keabsahan data, peneliti akan menggunakan triangulasi yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu (Moleong, 330:2006). Teknik ini bertujuan untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data hasil penelitian. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan
(6)
sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2010:125).
Triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini yakni Triangulasi Teknik (metode). Triangulasi Teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Triangulasi metode menunjuk pada upaya peneliti membandingkan hasil temuan data yang diperoleh dengan menggunakan suatu metode tertentu. Dalam penelitian ini, informasi yang didapatkan peneliti melalui wawancara dengan narasumber (misalnya transkrip dari in depth interview) selanjutnya akan dicek/dibandingkan dengan data yang diperoleh melalui observasi online (misalnya kutipan status dalam twitter). Kemudian, jika banyak terjadi ketidaksamaan antara teknik yang satu dengan yang kedua, maka peneliti akan melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau narasumber yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.