BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian - ANALISIS PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL , PROFIT SHARING RATIO , ZAKAT PERFORMANCE RATIO,DEBT TO EQUITY RATIO , TERHADAP KINERJAKEUANGANBANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA (2012 – 201 - repository perpustakaan

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang

  menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan menggunakan angka yang bertujuan untuk menguji hipotesis kemudian diambil kesimpulan.Objek penelitian ini adalah lembaga perbankan khususnya Bank Umum Syariah yang ada di Bank Indonesia pada periode 2012 sampai 2015.

B. Populasi dan Sampel

  1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia sebanyak 12 bank.

  2. Sampel Sampel yang diambil adalah Bank Umum Syariah yang beroperasi selama periode 2012 sampai 2015 dan mempublikasikan laporan keuangan tahunan. Teknik penganmbilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, teknik ini merupakan cara pengambilan sampel dengan pertimbangan atau kriteria tertentu. Sampel ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria berikut ini: a. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2012 sampai 2015 b. Menerbitkan laporan keuangan tahunan preiode 2012 sampai 2015.

  C. Metode Pengumpulan Data

  Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan Bank Umum Syariah yang ada di Bank Indonesia periode 2012 sampai 2015.Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah intellectual capital,

profit sharing ratio, zakat performance ratio dan debt to equity ratio.

  Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan metode dokumentasi sedangkan untuk studi pustaka diperoleh dari penelitian terdahulu serta ditunjang oleh literatur lain. Data perusahaan laporan keuangan diperoleh darilaporan keuangan yang dipublikasikan oleh situs resmi Bank Umum Syariah yang bersangkutan dan di www.bi.go.id.

  D. Variabel Penelitian

  Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel depeneden dan variabel independen.Variabel dependen yang digunakan adalah kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROA.Sedangkan variabel independen yang digunakan adalahintellectual capital, profit sharing ratio, zakat

  performance ratio , serta debt to equity ratio.

  E. Definisi Operasional

  Penelitan ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas).

  1. ) Variabel Dependen (Y

  Variabel dependen yang diguanakan di penelitian ini adalah kinerja keuangan, yaitu kinerja keuangan merupakan informasi posisi keuangan suatu perusahaan yang terdapat di laporan keuangan selama satu periode yang hasil laporannya dijadikan manajemen dalam mengambil keputusan.Variabel kinerja keuangan yang diukur menggunakan ROA.

  Return On Asset (ROA )

  ROA merupakan rasio dari profitabilitas dari perusahaan yang mengukur kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan dan efisiensi secara menyeluruh. Return On Asset (ROA) adalah pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan laba dengan jumlah keseluruhan asset yang tersedia di dalam perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan (Syamsudin, 2009) aba ahun erjalan

  RO otal sset

2. Variabel Independen

  Variabel independen yang digunakan pada penelitian ini yaitu

  

profit sharing ratio, zakat performance ratio, intellectual capital , dan debt

to equity ratio .

a. Intellectual Capital(IC)

  Intellectual capital merupakan kombinasi antara manusia, sumber

  daya perusahaan dan relasi dari suatu perusahaan.Kinerja IC yang diukur berdasarkan value added diciptakan oleh Physical Capital (VACA),

  

Human Capital (VAHU), danStructural Capital (STVA). Pulic (1998)

  kombinasi dari ketiga value added tersebut disimbolkan dengan nama

  TM

  VAIC . Dalam pengukuran intellectual capital diproksikan ke dalam

  VAIC yaitu sebagai berikut: 1) Menghitung VA (Value Added) :

  VA=OUT-IN Keterangan : Output (OUT) = Total Penjualan dan Pendapatan Lain.

  Input (IN) = Beban Penjualan dan Biaya-Biaya Lain (selain beban karyawan)

  a)

   VACA ( Value Added Capital Employed)

  VACA merupakan perbandingan Value Added (VA) dengan ekuitas perusahaan (CE), rasio ini meninjukan kontribusi yang dibuat dari setiap unit CE terhadap value added organisasi. Pemanfaatan dari ekuitas perusahaan (CE) tersebut merupakan bagian dari pemanfaatan

  

intellectual capital dari suatu perusahaan, karena VACA merupakan

  indikator kemampuan intelektual perusahaan dalam mengelola serta memanfaatkan modal fisiknya dengan baik. Keterangan :

  Value Added (VA) = Selisih antara output dan input Capital Employed (CE) = Dana yang tersedia (ekuitas, laba bersih)

  b) VAHU (Value Added Human Capital)

  VAHU merupakan kemampuan dan kompetensi yang dimilki karyawan dalam memproduksi barang atau jasa serta kemampuannya untuk dapat berhubungan baik dengan pelanggan. VAHU menunjukan berapa banyak VA yang dapat dihasilkan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Rasio ini menunjukan kontribusi yang dibuat oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam HC terhadap value added perusahaan.

  VAHU merupakan indikator kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan.

  Keterangan :

  Value Added (VA) = Selisih antara output dan input Human Capital (HC) = Beban karyawan/beban personalia

  c) STVA (Structural Capital Value Added) STVA merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi proses kegiatan perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan dalam menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. STVA mengukur jumlah modal structural (SC) yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari

  Value Added (VA) dan merupakan indikasi bagaimana keberhasilan modal struktural (SC) dalam penciptaan nilai.

  Keterangan :

  Value Added (VA) = Selisih antara output dan input Structural Capital (SC) =VA-HC

  d) VAIC (Value Added Intellectual Capital)

  VAIC mengindikasikan kemampuan intelektual perusahaan yang dapat juga dianggap sebagai BPI (Business Performance

  Indicator ).

  VAIC = VACA+VAHU+STVA

  2) Profit Sharing Ratio(PSR)

  merupakan, tingkat bagi hasil antara si pemiliki

  Profit sharing ratio

  modal dan si pengelola dana yang kaitannya dengan prinsip keuangan bank syariah untuk menetapkan besaran keuntungan antara si pemilik modal dan si pengelola dana. Prinsip tersebut merupakan salah satu dari tujuan utama dari Bank Syariah yaitu mengenai bagi hasil.Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk mengidentifikasi seberapa jauh Bank Syariah telah berhasil mencapai tujuan eksistensi dalam penerapan bagi hasil. Yang termasuk dalam kegiatan bagi ahsil yaitu mudharabah dan musyarakah (Harianto dan Syafruddin, 2013) rasio ini dapat dicari dengan: udharabah usyarakah

  P R

  3) Zakat Performance Ratio (ZPR) Zakat performance ratio merupakan, zakat yang dibayarkan oleh

  bank (zakat badan) untuk menggantikan indikator kinerja keuangan konvensional yaitu rasio laba per saham (Earning Per Share).Kekayaan bank harus didasarkan pada pada aktiva bersih daripada laba bersih yang ditekankan oleh metode konvensional. Oleh sebab itu, jika aktiva bersih bank semakin tinggi, maka tentunya akan membayar zakat yang tinggi pula (Harianto dan Syafruddin, 2013) akat

  PR

  4) Debt to Equity Ratio Debt to equity ratio menunjukan antara total hutang yang dimilki

  perusahaan dengan modal sendiri. (Kasmir,2010)debt

  to equity

ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dan ekuitas.

  Rasio ini dapat dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang dengan seluruh ekuitas atau modal. otal utang

  R odal ( )

F. Metode Analisis Data

  Metode analisis data dalam penelitian ini mengunakan metode sebagai berikut:

  1. Statistik Deskriptif

  Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan variabel- variabel dalam penelitian ini. Analisis ini memberi gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), minimum, maksimum, dan standar deviasi varians, sum, dan range (Ghozali, 2011).

  2. Uji Asumsi Klasik

  Pengujian asumsi klasik dilakukan agar nilai parameter model penduga yang dinyatakan valid. Beberapa pengujian asumsi klasik adalah sebagai berikut: a.

   Uji Normalitas

  Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu (residual) memiliki distribusi normal.Uji t dan uji F megasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal (Ghozali 2011).Salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non parametrickolmogrof-smirnov (K-S). Uji K- S dilakukan dengan membuat hipotesis : 1) Apabila nilai signifikansi

  ≥ 0,05 maka distribusi data normal 2) Apabila nilai signifikansi <0,05 maka distribusi data tidak normal. Jika data tersebut tidak terdistribusi normal maka data tersebut dapat dinormalkan dengan cara melakukan uji transformasi data dan dengan uji data outler(Ghozali, 2011).

  b. Uji Multikolinieritas

  Uji ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel independen dalam model regresi tersebut.

  Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebasnya, untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritasnya maka dapat dilihat dan dianalisis dari nilai varians dan VIF (Varian Inflation

  

Factor ). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel manakah yang

dijelaskan oleh variabel independen yang lainnya (Ghozali, 2011).

   Nilai VIF >10 dan nilai tolerance ≤ 0,1 berati menunjukan bahwa terjadi multikolinieritas.

   Nilai VIF < 10 dan nilai tolerance> 0,1 berati menunjukan bahwa tidak terjadi multikolinieritas.

  c. Uji Autokolerasi

  Uji autokolerasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011). Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokolerasi yaitu dengan uji

  Durbin-Watson (DW test).

  Uji autokorelasi dengan Durbin-Watson (DW test) digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dala model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho: tidak ada autokorelasi (r = 0)

  a: ada autokorelasi (r ≠ )

Tabel 2.2 Ketentuan penerimaan atau penolakan autokorelasi

  Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif

  No decision

  dl <d < du Tidak ada autokorelasi negative Tolak 4 - dl < d <4 Tidak ada autokorelasi negative No decision 4 - du < d <4

  • – dl Tidak ada autokorelasi positif Tidak ditolak du < d < 4
  • – du atau negative

d. Uji Heterokedastisitas

  Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan yang lain tetap, maka disebut sebagai homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2011).Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat menggunakan beberapa cara. Penelitian ini menggunakanuji Glejser (Ghozali, 2011).

  Dasar pengambilan keputusan uji heteroskedastisitas melalui uji Glejser dilakukan sebagai berikut: 1) Apabila koefisien parameter beta dari persamaan regresi signifikan statistik, yang berarti data empiris yang diestimasi terdapat heteroskedastisitas. 2) Apabila probabilitas nilai test tidak signifikan statistik, maka berarti data empiris yang diestimasi tidak terdapat heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

  Uji hipotesis pada penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi linear berganda (multiple linier regression) yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan Bank Umum Syariah yang diukur menggunakan ROA. Variabel independennya yaitu Intellectual Capital,

  Profit Sharing Ratio, Zakat Performance Ratio dan Debt to Equity Ratio.

  Model hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen dapat disusun dalam persamaan linier bnerikut ini : ROA

  1

  2

  3

  4 DER + e

  α β I β P R β PR β Keterangan :

  ROA = Return On Asset

  1

  2

  3 4 = Koefisien Regresi

  β , β , β , β = Konstanta

  α

  IC = Intellectual Capital PSR = Profit Shating Ratio

  ZPR =Zakat Performance Ratio DER = Debt to Equity Ratio e = Kesalahan residual (error)

  4. Uji Hipotesis

  

2

  a. Koefisien Determinasi (adjusted R )

  2 AdjustR adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

  berapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen.Nilai

  2 Adjust R bervariasi antar 1 dan 0. Jika mendekati nilai 1 maka model

  dianggap semakin goodness of fit, sementara jika mendekati 0 maka model tidak goodness of fit(Ghozali, 2011).

  b. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

  Uji statistik F menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Untuk

  menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika tingkat signifikansi nilainya

  ≤ nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 5%, jadi dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

  2) Jika signifikansi F nilainya >nilai signifikansi yang digunakan yaitu sebesar 5%, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak dapat memprediksi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.

  1). Pengujian Hipotesis Pertama

  Untuk menguji hipotesis pertama (H1) yaitu pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  a) o : β , β2, β3, β4 ≤ artinya intellectual capital, profit sharing

  ratio, zakat performance ratio dan debt to equity ratio tidak

  berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  b) a : β , β2, β3, β4 > artinya intellectual capital, profit sharing

  ratio, zakat performance ratio

  dan debt to equity ratio berpengaruh terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  c) Kriteria Pengujian

  Jika F hitung tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak ≤

  Jika F hitung > F tabe l, maka Ho ditolak dan Ha diterima

  d) Dasar pengambilan keputusan : odel dikatakan signifikan, jika nilai signifikan ≤ , 5.

  c. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)

  Uji t menunjukan seberapa jauh pengaruh dari satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011).Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

  Pengujian secara parsial ini dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat signifikansi t dari hasilpengujian dengan nilai signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini. Pengambilan keputusannya adalah apabila nilai probabilitas signifikansi < 0.05 makasuatu variabel bebas merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabelterikat.

1) Pengujian Hipotesis kedua

  Pengujian hipotesis kedua menggunakan uji t, yaitu untuk menguji apakah variabel independen secara individual mampu menunjukan pengaruhnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011).Apabila nilai profitabilitas signifikansi t

  ≤ 0,05 maka dapat dikatan bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadap variablel dependen. a) Tahap pengujiannya sebagai berikut : Ho

  : β ≤ : berarti intellectual capital tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  Ha : β > : berarti intellectual capital berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  b) Kriteria Pengujian Jika t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

  Jika t

  hitungm ≤ t tabel

  , maka Ho diterima dan Ha ditolak

  c) Kriteria signifikansi sebagai berikut : ji statistik dikatakan signifikan jika α ≤ 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan yakni sebesar 95 % serta derajat kebebasan (degree of freedom ) sebesar (n-k-1).

2) Pengujian Hipotesis Ketiga

  Pengujian hipotesis ketiga menggunakan uji t, yaitu untuk menguji apakah variabel independen secara individual mampu menunjukan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Apabila nilai profitabilitas signifikansi t

  ≤ dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

  a) Tahap pengujiannya sebagai berikut : o: β2≤ : berarti profit sharing ratio tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah. a: β2>0: berarti profit sharing ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum syariah.

  b) Kriteria Pengujian Jika t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika t , maka Ho diterima dan Ha ditolak

  hitung tabel

  ≤ t

  c) Kriteria signifikansi sebagai berikut : ji statistik dikatakan signifikan jika α ≤ , 5 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan yakni sebesar 95 % serta derajat kebebasan (degree of freedom ) sebesar (n-k-1).

3) Pengujian Hipotesis Keempat

  Pengujian hipotesis keempat menggunakan uji t, yaitu untuk menguji apakah variabel independen secara individual mampu menunjukan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Apabila nilai profitabilitas signifikansi t

  ≤ 0,05 maka dapat dikatan bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

  a) Tahap pengujiannya sebagai berikut : o: β3 ≤ : berarti zakat performance ratio tidak berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  a: β3 >0: berarti zakat performance ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  b) Kriteria Pengujian Jika t hitung > t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

  Jika t hitung ≤ t

  

tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak

  c) Kriteria signifikansi sebagai berikut : ji statistik dikatakan signifikan jika α ≤ 0,05 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan yakni sebesar 95 % serta derajat kebebasan (degree of freedom ) sebesar (n-k-1).

4) Pengujian Hipotesis Kelima

  ≤ 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

  a) Tahap pengujiannya sebagai berikut : Ho

  : β≥0: berarti debt to equity ratio tidak berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  Ha : β4< : berarti debt to equity ratio berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  Pengujian hipotesis kelima menggunakan uji t, yaitu untuk menguji apakah variabel independen secara individual mampu menunjukan pengaruhnya terhadap variabel dependen. Apabila nilai profitabilitas signifikansi t

  hitung

  <-t

  tabel

  , maka ho ditolak dan Ha diterima Jika thitung

  ≥ -t

  tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak

  c) Kriteria signifikansi sebagai berikut :

  b) Kriteria Pengujian Jika t ji statistik dikatakan signifikan jika α ≤ , 5 dan tingkat keyakinan atau kepercayaan yakni sebesar 95 % serta derajat kebebasan (degree of freedom) sebesar (n-k-1).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Populasi dan Sampel

  Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh bank umum syariah yang ada di Indonesia yaitu pada periode 2012 sampai 2015.Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, bank umum syariah yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel adalah 10 bank umum syariah. Prosedur pemilihan sampel tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel

  No Keterangan Jumlah

  1. Jumlah Bank Umum Syariah di

  12 Indonesia pada tahun 2012 sampai 2015.

  2. Jumlah Bank Umum Syariah yang tidak (2) memenuhi kriteria tersedianya data periode 2012 sampai 2015.

  3. Jumlah Bank Umum Syariah yang

  10 sesuai kriteria selama tahun 2012 sampai 2015.

  4. Jumlah data Bank Umum Syariah tahun

  40 2012 sampai 2015 yaitu: 10 x 4

  5. Terjadi Kesalahan pada normalitas data.

  39 Data di casewise 1 Sumber: OJK dan diolah Peneliti

Tabel 4.2 Bank Umum Syariah

  8 MEGA SYARIAH

  (IC), Profit Sharing Ratio (PSR), Zakat performance Ratio (ZPR) dan Debt to Equity Ratio (DER) sebagai variabel independen terhadap

  Capital

  Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh Intellectual

   Analisis Deskriptif

  10 MANDIRI SYARIAH Sumber: OJK dan diolah peneliti (Lampiran I) 2.

  9 PANIN SYARIAH

  7 MAYBANK SYARIAH

  No Nama Bank

  6 BUKOPIN SYARIAH

  5 BANK MUAMALAT INDONESIA

  4 BRI SYARIAH

  3 BJB SYARIAH

  2 BNI SYARIAH

  1 BCA SYARIAH

  

Return On Asset sebagai variabel dependen. Data yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 39 data sampel.

Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif

  N Minimun Maximum Mean Std. Deviation ROA 39 -0,59 3,81 1,2115 1,01574

  IC 39 -0,98 4,73 2,3223 1,30709 PSR 39 0,00 0,91 0,3149 0,21362 ZPR 39 0,00000 0,002280 0,00029309 0,000471998 DER 39 20,89 330,17 143,2090 94,55276 Valid N (listwiswe) 39

  Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran VIII) Berdasarkan output SPSS dengan 39 sampel dari 10 Bank Umum

  Syariah, diketahui besarnya rata-rata variabel ROA sebesar 1,2115% dengan standard deviasi 1,01574%. Nialai rata-rata sebesar 1,2115% menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan asset yang menghasilkan laba sebelum pajak sebesar 1,2115%. Pada nilai minimum sebesar -0,59% terjadi pada PT. BJB Syariah tahun 2012. Sedangkan nilai maksimum ROA sebesar 3,81% terjadi pada PT. Mega Syariah tahun 2015.

  Variabel Intellectual Capital (IC) memiliki nilai rata-rata sebesar 2,3223% dengan standar deviasi 1,30709%. Nilai rata-rata Intellectual

  IC sebesar 2,3223% menggambarkan kemampuan perusahaan

  Capital

  dalam mengelola asset tak berwujud yang dimiliki, oleh karena standard deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata variabel Intellectual Capital (IC) maka dapat dapat dikatan baik. Nilai minimum Intellectual Capital (IC) -0,98% terjadi pada PT. BNI Syariah tahun 2013. Nilai maksimum Intellectual sebesar 4,73% terjadi pada PT. Maybank Syariah tahun 2014.

  Capital

  Variabel Profit Sharing Ratio (PSR) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,3149% dengan standar deviasi sebesar 0,21362%. Nilai rata-rata Pofit

  sharing ratio 0,3149% menggambarkan tingkat bagi hasil yang diperoleh

  Bank Umum Syariah dalam usahanya yaitu pada pembiayaan mudharabah dan musyarakah. Karena nilai standard deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata PSR maka dapat dikatakan data variabel PSR baik. Nilai minimum dari PSR sebesar 0,00% terjadi pada PT. Maybank Syariah tahun 2013 sampai 2014.

  Nilai maksimum dari PSR sebesar 0,91% terjadi pada PT. Panin Syariah tahun 2015.

  Variabel Zakat Performance Ratio (ZPR) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,00029309% dengan standard deviasi sebesar 0,000471998%. Nilai rata-rata ZPR sebesar 0,00029309% menggambarkan besarnya zakat yang dikeluarkan oleh Bank Umum Syariah. Nilai minimum ZPR sebesar 0,000000% terjadi pada PT. BCA Syariah tahun 2012 sampai 2015, PT BJB Syariah tahun 2012 dan 2015, PT. Bukopin Syariah tahun 2014 sampai 2015, PT. Maybank Syariah tahun 2012 sampai 2014 dan PT. Panin Syariah tahun 2012 sampai 2013. Nilai maksimum ZPR sebesar 0,00228% terjadi pada PT. Panin Syariah tahun 2014.

  Variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai rata-rata 143,2090% dengan standard deviasi sebesar 94,55276%. Artinya rasio tingkat pengembalian hutang yang dimilki Bank Umum Syariah untuk membiayai kegiatannya sebesar 143,2090%. Nilai minimum DER sebesar 20,89% terjadi pada PT. Mega Syariah tahun 2013. Nilai maksimum DER sebesar 330,17% terjadi pada PT. BMI tahun 2012. Dengan adanya hasil tersebut menunjukan bahwa secara statistik, selama periode penelitian besarnya DER Bank Umum Syariah memilki tingkat pengembalian hutang yang tidak baik karena sudah melebihi batas maksimum tingkat pengembalian hutang yaitu sebesar 100% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.

3. Uji Asumsi Klasik

  Penggunaan metode analisis regresi dalam pengujian hipotesis terlebih dahulu apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau tidak.

  Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui kelayakan model regresi yang digunakan dalam penelitian ini. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Normalitas

  Uji normalitas digunakan untuk melihat nilai residual yang telah distandarisasi pada model regresi berdistribusi norma atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji non-parametrik Kolmogorof-Smirnov.

  Nilai residual dikatakan normal jika sig.> α atau nilai Asymp (2-tailed) > 0,05 (Ghozali, 2011).

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas – Uji Kolmogorof- Smornov

  Unstandadiz ed Residual N 39 Normal Parameters

  a.b

  Mean 0,0000000 Std. Deviation 0,60766202 Most Extreme Differences Absolute 0,143 Positive 0,128

  Negatif -0,143 Kolmogorov-Smirnov Z

  0,890 Asymp.sig.(2-tailed)

  0,407

  a. Test distribution is Normal b. Calclated from data.

  Sumber: Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 21. (Lampiran

  VIII) Hasil uji normalitas dengan One-Sample Kolmogorof-Smirnov

  

Test menunjukan nilai Asymp sig. (2-tailed) sebesar 0,407 yang artinya

lebih besar dari 0,05 menunjukan bahwa berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

  Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi diantara variabel bebas atau tidak. Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi ini maka dapat kita lihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) dari masing- masing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas (Ghozali, 2011).

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas

  a

  Coefficients Collinearity Statistic

  Model Tolerance VIF

  IC 0,888 1,127 PSR 0,848 1,179 ZPR 0,815 1,227 DER 0,940 1,604

  a. Dependent Variabel ROA Sumber: Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 21 (Lampiran

  VIII) Berdasarkan hasil analisis tabel diatas dengan 39 data sampel dapat diketahui bahwa semua nilai VIF di bawah 10 atau nilai

  

tolerance di atas 0,1 artinya tidak terjadi multikolinearitas antar variabel

independen dalam model regresi pada penelitian ini.

  c. Uji Autokorelasi

  Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time-series) atau ruang (crossection) untuk mengetahui ada tidaknya masalah autokorelasi maka dapat digunakan nilai dari

  durbin-watson.

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi – Uji Durbin Watson (DW)

  Model Durbin

  • – Watson 1 1.973

  a. Predictors: (Constant), DER, ZPR, IC, PSR Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran VIII)

  Pada hasil pengujian autokorelasi dapat dilihat nilai DW sebesar 1,973 yang berarti bahwa nilai DW tersebut diantara du < 1,973 < 4- du sehingga dapat disimpulkan tidak ada gejala autokorelasi pada penelitian ini.

  d. Uji Heteroskedastisitas

  Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model dalam regresi ketidaksamaan variancedari residual satu pengamatan model regresi yangbaik terlepas dari gejala heteroskedastisitas.Untuk mengetahui ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dapat menggunakan uji glejser. Apabila variabel independen sinifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas – Uji Glejser

  Model T Sig 1 (Constant) 3,414 0,002

  IC -1,037 0,307 PSR -0,952 0,348 ZPR 0,097 0,924 DER -0,277 0,784

  Dependent Variabel: AbsUT2_res2 Sumber: Data sekunder yang diolah menggunakan SPSS 21 (Lampiran

  VIII) Berdasarkan hasil uji glejser dengan 39 sampel data penelitian diketahui bahwa nilai signifikan semua variabel > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model penelitian ini.

  4. Analisis Regresi Linear Berganda Analisis yang bertujuan pada penelitian ini adalah analisis regresi berganda, yang bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan yang diproksikan menggunakan ROA. Variabel indepndennya yaitu IC, PSR, ZPR dan DER. Berikut hasil analisis regresi berganda.

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda

  Variabel Koefisien regresi T sig Konstanta 0,830 2,630 0,013

  IC 0,483 5,703 0,000 PSR -1,930 3,642 0,001 ZPR 514,299 2,103 0,043 DER -0,002 -1,736 0,092 a. Depndent Variabel: ROA Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (LampiranVIII)

  Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa persamaan regresi berganda yaitu : ROA = 0,830 + 0,483IC - 1,930PSR + 514,299ZPR

  • – 0,002DER + e : artinya apabila intellectual capital, profit sharing ratio,

  = 0,830

  zakat performance ratio dan debt to equitybernilai nol maka ROA bernilai sebesar 0,830%.

  = 0,4831 : artinya koefisien intellectual capital sebesar 0,4831, β

  1

  apabilasetiap terjadi peningkatan intellectual capital sebesar 1% dengan asumsi variabel PSR, ZPR dan DER bernilai nol, maka akan terjadi peningkatan ROA sebesar 0,4831%.

  = -1,930 : artinya koefisien profit sharing ratiosebesar -1,930 β

  2

  apabila setiap terjadi peningkatan profit sharing sebesar1% dengan asumsi variabel IC, ZPR, DER

  ratio

  bernilai nol, maka akan terjadi penurunan ROA sebesar 1,930%.

  =514,299 : artinya koefisien zakat performance ratio sebesar β

  3

  514,299, apabila setiap terjadi peningkatan zakat sebesar 1% dengan asumsi variabel IC,

  performance ratio

  PSR dan DER bernilai nol, maka akan terjadi peningkatan

  2 )

  Uji determinasi bertujuan untuk melihat besarnya kontribusi besarnya variabel bebas terhadap variabel tergantungnya.Hasil uji

  Adjusted R-Square pada tabel 4.9.

  Tabel 4.9

Hasil Uji Adjusted R-Square

  Model R R Square Adjusted R Square 1 0,801 0,642 0,600 a. Predictors: (Constant), DER, ZPR, IC, PSR Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (LampiranVIII)

  Pada tabel 4.9 menunjukan bahwa koefisien determinasi yang menunjukan nilai Adjusted R-Square sebesar 0,600. Hal ini berarti bahwa 60% variabel dependen yaitu ROA dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu intellectual capital, profit sharing ratio,

  zakatperformance ratio dan debt to equity ratio. Sedangkan selebihnya yaitu 40% dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian ini.

  Pengujian hipotesis simultan digunakan untuk melihat apakah variabel bebas yang digunakan mempunyai pengaruh secara bersama- ROA sebesar 514,299%.

  β

  4 = -0,002 : artinya koefisien DER sebesar -0,002, apabila setiap

  terjadi pengingkatan debt to equity ratiosebesar1% dengan asumsi variabel IC, PSR dan ZPR bernilai nol, maka akan terjadi penurunan ROA sebesar 0,002%.

5. Uji Hipotesis

a. Koefisien Determinasi (R

b. Uji Simultan (Uji F)

  sama terhadap variabel terikat.Hasil pengujian dengan F diperoleh sebagai berikut.

Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan (Uji F) Model F Sig.

  1 Regresion 15,250 0,000 Residual Total

  a. Dependent Variabel: ROA

  b. Predictors: (Constant), DER, ZPR, IC, PSR Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran VIII).

1) Pengujian Hipotesis 1

  Hipotesis pertama dilakukan untuk menguji apakah

  

intellectual capital, profit sharing ratio, zakat performance ratio dan

berpengaruh scara simultan terhadap ROA. debt to equity ratio

  Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.10 terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 15,250 dengan df, α, (k-1), (n-k) atau 0,05 (4-

  1), (39-4) diperoleh besarnya nilai F tabel sebesar 2,92 karena nilai F hitung (15,250) > F tabel (2,92), maka dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi yang terbentuk masuk kriteria fit (cocok). Karena probabilitas 0,000 dan jauh lebih kecil dari 0,05 maka H a diterima sehingga model regresi dapat digunakan untuk memprediksi bahwa

  

intellectual capital, profit sharing ratio, zakat performanceratio dan

debt to equity ratio secara bersama-sama berpengaruh terhadap

  ROA.

  Penerimaan Ha Ho diterima

  0 F F

  tabel hitung

2,92 15,250

4.1 Kurva Penerimaan Hipotesis Pertama

c. Uji Signifikansi Parameter individual (Uji t)

  Uji t digunakan untuk menguji apakah variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen secara parsial. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4.11

Tabel 4.11 Hasil Uji Parsial (Uji t)

  Model t Sig. 1 (Constant) 2,630 0,013

  IC 5,703 0,000 PSR -3,642 0,001 ZPR 2,103 0,043

  DER -1,736 0,092 a.Dependent Variabel: ROA Sumber: Data sekunder yang diolah SPSS 21 (Lampiran VIII)

1) Pengujian Hipotesis 2

  Hipotesis 2 : Intellectual capital berpengaruh positif terhadap Kinerja Keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh nilai t variabel

  hitung intellectual capital sebesar 5,703 dan nilai signifikansi sebesar 0,00

  yang artinya bahwa nilai signifikansi <0,05. Nilai signifikansi

  <0,05 ini berarti bahwa tinggi rendahnya intellectual capital yang terjadi dapat mempengaruhi ROA Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap ROA Bank Umum Syariah dan dapat dikatakan bahwa hipotesis diterima.

  Daerah Penerimaan Ho Daerah Penolakan Ho t l t

  tabe hitung 2.02269 5,703

4.2 Kurva Penerimaan Hipotesis Kedua 2) Pengujian Hipotesis 3

  Hipotesis 3 :Profit sharing ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh nilai t variabel profit

  hitung

sharing ratio sebesar -3,642 dan nilai signifikan sebesar 0,001 yang

  artinya nilai signifikansi < dari 0,05. Nilai signifikansi <0,05serta koefisien dari variabel profit sharing ratiobernilai negatif, ini berarti bahwa variabel PSR berpengaruh negatif terhadap ROA Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial

  

profit shaing ratio berpengaruh negatif terhadap ROA, sehingga hipotesis ketiga yang menyatakan profit sharing ratio berpengaruh positif terhadap ROA Bank Umum Syariah ditolak.

  Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho t t

  hitung tabel

  • 3,642 -2,0269

4.3 Kurva Penolakan Hipotesis Ketiga 3) Pengujian Hipotesis 4

  Hipotesis 4 :Zakat performance ratio berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh niali t hitung variabel zakat

  

performance ratio sebesar 2,103 dan nilai signifikansi sebesar

  0,043 yang artinya nilai signifikansi <0,05. Nilai signifikan <0,05 ini berarti zakat performance ratio berpengaruh positif terhadap ROA Bank Umum Syariah. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial zakat performance ratio berpengaruh positif terhadap ROA dan berarti bahwa hipotesis keempat diterima.

  Daerah penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho 0 t t

  tabel hitung 2,02692,103

4.4 Kurva Penerimaan Hipotesis Keempat 4) Pengujian Hipotesis 5

  Hipotesis 5 :Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan (ROA) Bank Umum Syariah.

  Berdasarkan tabel 4.11 diperoleh nilai t hitung variabel debt to

  

equity ratio sebesar -1,736 dan nilai signifikan sebesar 0,092 yang

  artinya nilai signifikan >0,05. Nilai signifikansi >0,05 ini berarti tidak berpengaruh terhadap ROA Bank Umum

  debt to equity ratio

  Syariah. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial debt to equity

  

ratio tidak berpengaruh negatif terhadap ROA dan dengan kata lain

  bahwa hipotesis kelima yang menyatakan DER berpengaruh negative terhadap ROA Bank Umum Syariah ditolak. Daerah PenolakaHo Daerah Penerimaan Ho t t

  tabel hitung

  • - - 2,0269 1,736

4.5 Kurva Penolakan Hipotesis Kelima

Tabel 4.11 Hasil Pengujian Hipotesis Uji Hipotesis Uji F/ Uji t Hasil Signifikansi

  H1: Intellectual

  0,000< 0,05 15,250> 2,92 Berpengaruh

  capital, profit

  (Hipotesis Diterima)

  sharing ratio, zakat performance ratio dan debt to equity ratio secara simultan berpengaruh terhadap ROA H2:Intellectual

  0,000 < 0,05 5,703>2,0269 Berpengaruh Positif

  capital

  (Hipotesis Diterima)

  berpengaruh positif terhaap ROA H3 : Profit

  0,001< 0,05 3,642> -2,0269 Berpengaruhnegative

  • sharing ratio

  (Hipotesis Ditolak)

  berpengaruh positif terhadap ROA H4: Zakat

  0,043< 0,05 2,103>2,0269 Berpengaruh

  performance

  Positif

  ratio

  (Hipotesis Diterima)

  berpengaruh positif terhadap ROA H5: Debt to

  0,092> 0,05 -1,736<-2,0269 Tidak Berpengaruh

  equity ratio

  (Hipotesis Ditolak)

  berpengaruh negatif terhadap ROA

B. Pembahasan

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Intellectual

  

capital, profit sharing ratio, Zakat performance ratio dan Debt to Equity

ratio terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia. Berdasarkan dari

  hasil uji hipotesis pertama diperoleh hasil bahwa Intellectual capital,

  

Profit sharing ratio, zakat performance ratio dan Debt to equity ratio

  secara simultan berpengaruh terhadap ROA Bank Umum Syariah di Indonesia.

  Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maisaroh (2015) yang menyatakan bahwa secara simultan IC,PSR, EDR

  

director employes welfare ratio dan Islamic income vs Non-islamic income

Dokumen yang terkait

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO , NET PROFIT MARGIN DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PT MANDOM INDONESIA Tbk

0 0 14

PENGARUH DEBT FINANCING DAN EQUITY FINANCING TERHADAP PROFIT EXPENSE RATIO (PER) PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 3 12

PENGARUH DEBT FINANCING DAN EQUITY FINANCING TERHADAP PROFIT EXPENSE RATIO (PER) PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

2 5 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - PENGARUH DEBT FINANCING DAN EQUITY FINANCING TERHADAP PROFIT EXPENSE RATIO (PER) PADA BANK UMUM SYARIAH - Perbanas Institutional Repository

0 1 22

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO , BOPO, NON PERFORMING FINANCING , DAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO TERHADAP PROFITABILITAS (STUDI KASUS BANK SYARIAH MANDIRI PERIODE 2006 – 2016) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memp

0 0 116

PENGARUH CURRENT RATIO,DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE AND ALLIED PRODUCTS DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 19

PENGARUH PROFIT SHARING FINANCING, FINANCING TO DEPOSITO, CAPITAL ADEQUANCY RATIO, DAN OPERATIONAL EFFICIENCY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2012 – 2016

0 0 14

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Objek Penelitian - PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) , DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP PENYALURAN KREDIT (Pada Perb

0 0 16

BAB III TUJUAN PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2012 - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 13

PENGARUH RASIO CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL), NET PROFIT MARGIN (NPM), BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) DAN LOAN TO DEBT RATIO (LDR) TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERBANKAN YANG LISTING DI BEI - repository perpustakaan

0 0 14