UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI MELALUI BELAJAR KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS VIII.G SMP NEGERI 1 BANYUASIN III -

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Matematika 1. Pengertian Belajar Matematika Menurut Susanto (2013, hal. 4)

  , “belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan, baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun dalam bertindak ”.

  Menurut Djamarah (2011, hal. 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

  Menurut Prastowo (2013, hal. 54) , “Belajar adalah suatu proses tidak terlihat yang dilakukan dalam mental seseorang dalam interaksinya dengan lingkungan sekitar, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, baik perubahan pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor yang bersifat positif”

  Menurut karso (2003, hal. 40), matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelahan bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak hubungannya untuk dapat memahami struktur serta hubungan-hubungannya diperlukan penguasaan tentang konsep-konsep yang terdapat dalam matematika. Menurut Suriasumantri (2009, hal. 190), Matematika adalah bahasa yang melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.

  Dari beberapa pendapat di atas, dapat simpulkan bahwa belajar matematika adalah serangkaian kegiatan yang mampu berpikir logis untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, konsep-konsep, pemahaman yang melambangkan serangkian makna, atau pengetahuan baru sebagai hasil dari interaksi dalam lingkungan dan memenuhi kebutuhan hidupnya yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

B. Hasil Belajar Matematika

  Menurut Dimyati & Mudjiono (2009, hal. 3), “Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar”.

  Menurut Yusuf (2015, hal. 181) , “hasil belajar merupakan wujud pencapaian peserta didik; sekaligus merupakan lambang keberhasilan pendidik dalam membelajarkan peserta didik ”.

  Menurut Sanjaya (2010, hal. 13), “hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan khusus yang direncanakan.

  Dengan demikian, tugas utama guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrument yang dapat mengumpulkan data tentang keberhasilan siswa mecapai tujuan pembelajaran ”.

  Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika adalah proses tindakan belajar, mengajar dengan tujuan khusus yang direncanakan. Hasil belajar diperoleh dari tindak akhir dengan proses evaluasi hasil belajar.

  C.

  

Model Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

1. Pengertian Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD)

  Menurut Slavin, (2005, hal. 143) merupakan salah satu model pembelajaran yang paling sederhana, dan merupakan model yang baik untuk pemulaan bagi guru yang baru menggunakan model kooperatif. Menurut Shoimin (2014, hal. 185) merupakan pendekatan pembelajaran yang paling sederhana.

2. Langkah-Langkah Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement

  Division (STAD)

  Menurut Shoimin (2014, hal. 186) langkah-langkah model student teams

  achievement division (STAD) a.

  Guru menyampaikan materi relasi dan fungsi kepada siswa sesuai kompetensi dasar yang akan dicapai.

  b.

  Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu sehingga akan diperoleh nilai awal kemampuan siswa.

  c.

  Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 anggota, dimana anggota kelompok mempunyai kemampuan akademik yang berbeda-beda (tinggi,sedang, dan rendah). d.

  Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang relasi dan fungsi, mendiskusikannya secara bersama-sama, saling membantu antara anggota lain serta membahas jawaban tugas yang diberikan guru.

  e.

  Guru memberikan tes/kuis kepada setiap siswa secara individu.

  f.

  Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.

  g.

  Guru memberikan penghargaan kepada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari nilai awal ke nilai kuis berikutnya

  3. Kelebihan dan Kekurangan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) a.

  

Kelebihan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD)

  1. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjujung tinggi norma- norma kelompok

  2. Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama.

  3. Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok.

  4. Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

  5. Meningkatkan kecakapan individu.

  6. Menigkatkan kecakapan kelompok.

  7. Tidak bersifat kompetitif.

  8. Tidak memiliki rasa dendam.

  b.

  

Kekurangan Belajar Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division

(STAD)

  1. Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.

  2. Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.

  3. Membutuhkan waktu yang lebih lama untuk siswa sehingga sulit mencapai target kurikulum.

  4. Membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga pada umumnya guru tidak mau menggunakan pembelajaran kooperatif.

  5. Membutuhkan kemampuan khusus sehingga tidak semua guru dapat melakukan pembelajaran kooperatif.

  6. Menuntut sifat tertentu dari siswa, misalnya sifat suka bekerja sama.

D. Uraian Materi A. Relasi

  Relasi adalah hubungan antara dua elemen himpunan. Hubungan ini bersifat abstrak, dan tidak perlu memiliki arti, baik secara konkret maupun secara matematis.

1. Definisi

  Relasi antara dua himpunan A dan B adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.

  Catatan: a.

  Relasi dapat terbentuk apabila terbentuk dua himpunan/kelompok yang memiliki anggota yang akan dipasangkan satu dengan yang lain.

  b.

  Relasi dapat terbentuk apabila ada aturan yang mengaitkan antara anggota himpunan yang satu dengan anggota himpunan yang lain.

  c.

  Relasi merupakan sub himpunan (subset) dari produk kartesius, ditulis ( ⊂ × ).

2. Istilah a.

  Domain (daerah asal) daerah asal atau biasa disebut domain suatu relasi adalah himpunan tidak kosong di mana sebuah relasi didefinisikan.

  b.

  Kodomain (daerah kawan) daerah kawan atau biasa disebut kodomain suatu relasi adalah himpunan tidak kosong di mana anggota domain memiliki pasangan sesuai relasi yang didefinisikan.

  c.

  Range (daerah hasil), ⊆ daerah hasil atau biasa disebut range suatu relasi adalah sebuah himpunan bagian dari daerah kawan (kodomain) yang anggotanya adalah pasangan anggota domain yang memenuhi relasi yang didefisinikan. Contoh:

  

Gambar 2. 1 Diagram Panah Maka: 1)

  Domain = Himpunan kelompok siswa = {udin, joko, dayu, siti, beni, tono}

  2) Kodomain

  = Himpunan kelompok pertandingan = {T.lapangan,bola voli, bola kaki, badminton, tenis meja, catur}

  3) Range

  = {T.Lapangan, bola voli, badminton, tenis meja, catur} 3.

   Penyajian Relasi a.

  Diagram panah Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dinyatakan dengan panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A dengan anggota himpunan B. Karena pengambarannya menggunakan bentuk (arrow), maka disebut dengan diagram panah.

  

Gambar 2. 2 Diagram Panah b.

  Himpunan pasangan berurutan Sebuah relasi juga dapat dinyatakan dengan menggunakan pasangan beruturan.

  Artinya, kita memasangkan himpunan A dengan himpunan B secara berurutan.

  Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan (x,y) dengan x ∈ A dan y ∈ B.

  Contoh: {(udin, tenis lapangan), (udin, bola voli), (joko, badminton), (dayu, catur), (siti, bola voli), (beni, tenis meja), (tono, tenis meja)}.

  c.

  Diagram kartesius relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan ke dalam pasangan berurutan yang kemudian dituangkan dalam dot (titik-titik) dalam diagram kartesius.

  Gambar 2. 3 Diagram Cartesius 4. Banyak Relasi

  Banyak relasi yang dapat dibentuk oleh himpunan A dan B adalah n( A R B ) =

  ( ) ( )

  2 − 1 Di mana: b. n(A) = banyak anggota himpunan A c. n(B) = banyak anggota himpunan B 5.

   Bentuk Khusus a.

  Sebuah relasi sering dinyatakan dalam bentuk persamaan dalam bentuk persamaan dalam variabel x dan y, sebagai contoh: y = x + 1.

  Nilai x merupakan domain dan nilai y merupakan daerah hasil relasi. Jika domai x dibatasi oleh 0 ˂ x ≤ 6 b.

  Tidak semua relasi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan. Perhatikan gambar berikut!Berdasarkan gambar (i) Seluruh titik pada x ˃ 0 dan y ˃ 0 merupakan contoh relasi. (ii) Kesepuluh titik merupakan relasi.

  Definisi Misalkan A dan B himpunan. Fungsi f dari A ke B adalah suatu aturan pasti pengatian yang memasangkan tiap anggota himpunan A (Domain) dengan tepat satu anggota himpuann B (Kodomain)

  

Gambar 2. 4 Grafik Relasi

C. Fungsi 1. pengertian a.

  b.

  Notasi Secara simbolik ditulis menjadi f : A

  → B diabaca : fungsi f memetakan tiap anggota himpunan A dengan tepat satu anggota himpunan B jika f memetakan suatu elemen x

  ϵ A ke suatu y ϵ B dikatakan bahwa y adalah peta x oleh fungsi f dan peta ini dinyatakan dengan notasi f(x) dan x disebut prapeta y dan x disebut sebagai daerah hasil (Range), dengan demikian dapat ditulis menjadi f : x

  → y dibaca fungsi f memetakan x ke y, sedemikian hingga y = f(x) c.

  Syarat sebuah relasi A ke A menjadi fungsi sebagai berikut

1) Semua anggota himpunan A dengan anggota himpunan B.

  2) Semua anggota himpunan A memiliki pasangan tunggal dengan anggota himpinan B.

2. Banyak Fungsi

  n(A)

  Banyak fungsi yang dapat dibentuk dari A ke B adalah n(f →B) = n(B) a. n(f: A → B) = banyak fungsi yang dapat dibuat dari A ke B b. n(A) = banyak anggota himunan A c. n(B) = banyak anggota himpuan B

  3. Nilai Fungsi

  Nilai fungsi untuk setiap nilai x yang diberikan dihitung dengan cara mensubtitusikan nilai x pada fungsi tersebut.

  4. Grafik Fungsi

  Gambar grafik suatu fungsi dalam koordinat kartesius dapat diperoleh dengan langkah-langkah berikut.

a) Menentukan pasangan berurutan fungsi tersebut.

  b) Menggambarkan pasangan berurutan sebagai titik dalam koordinat kartesius E.

   Skenario Belajar Koorperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Relasi dan Fungsi 1. Kompetisi Dasar

  1.3. memahami relasi dan fungsi 2.

   Pertemuan 1: relasi

  3 jam pelajaran (3 x 40 menit) 3.

   Tujuan Pembelajaran

  Siswa dapat a.

  Menjelaskan pengertian relasi dengan menggunakan kata-kata sendiri dan memberikan contohnya b.

  Menyatakan relasi dalam bentuk diagram panah, diagram kartesius dan himpunan pasangan berurutan.

  c.

  Menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan relasi

a. Disediakan oleh sekolah

  • Papan tulis b.

  Disediakan oleh peneliti:

  • Materi pelajaran (relasi)
  • LKS
  • Spidol c.

   Disediakan oleh siswa

  • Alat tulis

Tabel 2.1 Skenario belajar Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Relasi dan Fungsi Langkah-langkah model Student Teams

  Achievement Division (STAD) Kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu

  60 menit peneliti menyampaikan materi relasi sesuai dengan kompetensi dasar yang akan dicapai

  Peneliti menyampaikan materi tentang relasi dan siswa diberikan contoh relasi berkaitan dengan kehidupan sehari- hari. Misal 1. Domain (himpunan kelompok siswa : udin, joko, dayu, siti, beni, tono) 2. Kodomain (himpunan kelompok pertandingan : tenis lapangan, bola voli, bola kaki, badminton, tenis meja, catur) 3. Range (tenis lapangan, bola voli, badminton, tenis meja, catur)

  Menyatakan relasi dengan 3 cara seperti berikut: a.

   Diagram panah

  relasi antara himpunan A dengan himpunan B dinyatakan dengan panah-panah yang memasangkan anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B. Karena karena penggambarannya menggunakan bentuk (arrow), maka disebut dengan diagram panah contoh : b.

   Himpunan pasangan berurutan

  Artinya : kita memasangkan himpunan A dengan himpinan B secara berurutan. Relasi antara himpunan A dengan himpunan B dapat dinyatakan sebagai pasangan berurutan (x,y) dengan x

  ∈ A dan y ∈ B. Contoh : {(udin, tenis lapangan), (udin, bola voli), (joko, badminton), (dayu, catur), (siti, bola voli), (beni, tenis meja), (tono, tenis meja)}.

  c.

   Diagram cartesius

  relasi antara dua himpunan dapat dinyatakan ke dalam pasangan berurutan yang kemudian dituangkan dalam dot (titik-titik) dalam diagram kartesius.

  Kemudian peneliti membuka pertanyaan tentang materi yang di pelajari bila ada kesulitan. “Dengan harapan peneliti siswa paham dengan penjelasan yang telah di sampaikan”

  Peneliti memberikan Setelah peneliti membuka pertanyaan peneliti memberikan tes/kuis kepada soal untuk menguji kemampuan awal siswa yang dibagikan siswa secara peneliti berupa lembaran soal yang dikerjakan secara individu untuk individu dan peneliti meminta siswa mengerjakan memperoleh nilai Diketahui himpunan A={1,2,3,4,5,6} dan awal kemampuan B={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12} dan relasi dari A ke B siswa adalah relasi “setengah dari”. Nyatakan relasi tersebut

  dalam bentuk

  a. diagram panah c. himpunan pasangan berurutan setelah siswa mengerjakan dikumpulkan dan peneliti bersama siswa membahas soal

  Peneliti membentuk beberapa kelompok secara heterogen, setiap kelompok tersebut memiliki anggota 4-5 orang. Anggota mempunyai akademik yang berbeda-beda (tinggi, sedang, rendah)

  Peneliti menuntun siswa menemukan konsep relasi.

  Kemudian peneliti memberikan soal berupa lembaran yang dikerjakan secara individu dan peneliti meminta siswa untuk menjawab soal dan dikumpulkan

  Peneliti memberikan soal kuis dan menjelaskan petunjuk soal kuis.

  Kemudian peneliti berkeliling untuk mengamati, memotivasi, dan memfasilitasi serta membantu siswa yang memerlukan bantuan dalam masalah yang dikemukakan dalam LKS 1 Peneliti menunjuk salah satu kelompok untuk mengerjakan soal di depan kelas dari LKS 1 yang sudah didiskusikan dalam kelompoknya dan kelompok lain diminta untuk menanggapi. kemudian peneliti meluruskan jawaban. Setelah berdiskusi peneliti meminta siswa untuk kembali ketempat duduknya masing-masing

  Mengenai penyajian relasi. Pada akhir masing-masing kegiatan siswa diminta untuk menyatakan ulang konsep relasi dan menyajikan relasi

  Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa tentang cara penyajian relasi c.

  Setelah siswa menemukan konsep relasi, siswa melanjutkan mengerjakan LKS b.

  Peneliti meminta siswa membuat kesimpulan mengenai konsep relasi. Kegitan 2 a.

  Setelah menguji kemampuan siswa peneliti melakukan pembentukan kelompok yang sesuai dengan kemampuan yang dieproleh siswa dalam tes awal kemampuan siswa dan peneliti telah membentuk siswa menjadi 6 kelompok atau setiap kelompok masing-masing beranggota 4-5 orang secara heterogen.

  Peneliti memberikan latihan soal kepada siswa tentang konsep relasi c.

  Setelah siswa menemukan konsep relasi, siswa melanjutkan mengerjakan LKS b.

  Peneliti memimbing siswa menemukan konsep relasi.

  kemudian peneliti membagikan LKS 1 dan memerintahkan siswa mengerjakan LKS 1 berkaitan dengan konsep relasi pada kegitan 1 dan menyatakan relasi pada kegiatan 2. Kegiatan 1 a.

  Guru memberikan tugas kepada kelompok berkaitan dengan materi yang diberikan, mendiskusikannya secara bersama- sama, saling membantu antara anggota lain serta membahas jawaban tugas yang diberikan peneliti.

  Sebelum peneliti, membagikan LKS peneliti meminta kepada siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan peneliti memberitahukan bahwa kelompok yang aktif dalam bekerjasama akan mendapatkan penghargaan dari peneliti.

  Relasi dari himpinan A kehimpunan B ditunjukan pada diagram panah berikut.

  A B a.

   Nyatakan relasi yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B.

  b.

  Nyatakan relasi dari himpunan A ke himpunan B dalam

  bentuk diagram cartesius

  Setelah siswa dikumpulkan peneliti bersama siswa membahas soal kuis.

  Peneliti Setelah membahas soal peneliti mengajak siswa untuk membimbing siswa membuat kesimpulan secara keseluruhan bahwa relasi untuk membuat yaitu: kesimpulan dari relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah suatu aturan materi yang telah yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan dipelajari anggota-anggota himpunan B. Peneliti memberikan Kemudian peneliti memberikan kepada kelompok siswa pehargaan kepada yang memiliki keaktifan bersama kelompoknya menerima tim yang memiliki penghargaan dari peneliti atas prestasi yang dicapai keaktifan kelompoknya.

  Sumber: Belajar koorperatif tipe student teams achievement division (STAD)

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian tindakan termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif (Kusumah & Dwitagama, 2012, hal. 9). Menurut Rochiati (Kunandar, 2008, hal. 46), penelitian tindakan kelas termasuk

  penelitian kualitatif meskipun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif, di mana uraiannya bersifat deskriptif dalam bentuk kata-kata.

  Menurut Arikunto (2014, hal. 27), penelitian kualitatif biasa dilawankan dengan penelitian kuantitatif dengan alasan bahwa dalam kegiatan ini peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran dalam hasilnya. Namun demikian tidak berarti bahwa penelitian kualitatif ini sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan angka.

2. Jenis Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action Research), karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

  Tujuan utama dari penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan peneliti terlibat langsung dalam proses penelitian mulai dari awal sampai akhir penelitian dengan menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD)

  Menurut arikunto, suhardjono, & supardi, (hal. 2-3), ada tiga kata yang membentuk pegertian penelitian tindakan kelas yaitu:

  a.

   Penelitian

  Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

  b.

   Tindakan

  Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

  c.

   Kelas

  Sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan pengertian dari ketiga kata tersebut, maka dapat disimpulkan penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja di munculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

B. Kehadiran Peneliti

  Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian yang telah diuraikan sebelumnya maka kehadiran peneliti di lapangan sangat diperlukan. Peneliti sebagai instrument utama dan bertindak sebagai pengamat bertugas mengamati seluruh ativitas yang terjadi selama proses pengamatan berlangsung.

  Sebagai pemberi tindakan penelitian, peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai pelaku penelitian. Peneliti bekerjasama dengan guru matematika kelas

  VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III sebagai kolabolator yaitu bekerja dalam hal membuat rancangan pembelajaran, menyampaikan bahan ajar selama kegiatan pembelajaran berlangsung, melakukan refleksi, mengumpulkan data, menganalisis data dan menentukan tindakan-tindakan pada siklus selanjutnya.

  C. Lokasi Penelitian

  Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III, penelitian ini dilakukan pada kelas VIII.G semester ganjil tahun 2018/2019.

  D. Sumber Data

  Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Guru kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III 2. Siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III tahun ajaran 2018/2019 E.

   Prosedur dan Pengumpulan Data

  Prosedur dan pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1. Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan peneliti dan aktivitas siswa di dalam kelas selama kegiatan pembelajaran.

  2. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada materi relasi dan fungsi. Tes yang akan diberikan pada penelitian ini berupa tes esai dan akan dilakukan pada akhir pembelajaran.

  3. Angket diberikan dengan tujuan untuk mengetahui respon siswa selama pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams

  Achievement Division (STAD) dalam materi relasi dan fungsi.

F. Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini diperoleh secara kualitatif dan kuantitatif.

  Data kualitatif adalah data yang diperoleh melalui observasi dengan dengan menggunakan lembar observasi, sedangkan data kuantitatif di peroleh dari hasil tes peserta didik. Data yang terkumpul di analisis dengan tahap-tahap sebagai berikut: 1.

  Mereduksi data Proses mereduksi data mencakup seleksi, menetapkan fokus, menyederhanakan data yang diperoleh dari awal pengumpulan data hingga penyusunan laporan penelitian. Data yang dimaksud meliputi hasil pelaksanaan pembelajaran pada materi fungsi dengan model Student Teams Achievement Division (STAD) melalui hasil tes dan hasil observasi.

  2. Penyajian Data Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun sekumpulan informasi yang telah diperoleh dari hasil mereduksi, sehingga memungkinkan peneliti untuk dapat menarik kesimpulan dan tindakan selanjutnya.

  3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi

  Proses penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah memberikan kesimpulan terhadap hasil penafsiran dan evaluasi.kegiatan ini mencakup pencarian makna data serta memberikan penjelasan. Selanjutnya akan dilakukan verifikasi yang bertujuan untuk menguji kebenaran dan kecocokan dari makna-makna yang muncul dari data yang telah dikumpulkan.

G. Tahap-tahap Penelitian

  Menurut Arikunto (2014, hal. 138-140), pada penelitian ini ada 4 tahap kegiatan utama yang ada pada setiap siklus, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan refleksi.

  Tahap-tahap penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini mencakup tahap perencanaan dan tahap pelaksanaan tindakan.

1. Tahap Perencanaan

  Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini meliputi: a. Melakukan pertemuan awal dengan guru matematika kelas VIII SMP Negeri 1 Banyuasin III untuk membahas rencana penelitian yang akan dilaksanakan.

  b.

  Menentukan sumber data.

  c.

  Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, lembar observasi untuk peneliti dan siswa dan lembar angket.

  d.

  Menyusun kegiatan pembelajaran dan soal-soal evaluasi untuk setiap siklus dengan materi relasi dan fungsi menggunakan model Student Teams Achievement (STAD)

  Division

  2. Tahap Pelaksanaan

  Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan disesuaikan dengan rencana yang telah disusun, yaitu menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model (STAD) dalam materi relasi dan fungsi

  Student Teams Achievement Division

  3. Tahap Pengamatan atau Observasi

  Pengamatan dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Proses pengamatan dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika dan teman sejawat. Objek yang diamati oleh kedua pengamat adalah aktivitas yang dilakukan oleh peneliti sebagai pengajar dan aktivitas belajar siswa pada saat berlangsungnya proses pembelajaran.

  4. Tahap Refleksi

  Tahap refleksi meliputi kegiatan untuk memahami dan menjelaskan Penyimpulan data. Peneliti bersama pengamat (guru kelas dan teman sejawat) membahas hasil tindakan dengan tujuan untuk menemukan kelemahan-kelemahan yang terjadi pada siklus yang telah dilakukan dan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan siklus sudah mencapai kriteria atau belum.

  Menurut Kemmis dan Mc Taggart , secara garis besar alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ditunjukkan pada gambar berikut

  

Perencanaan

Refleksi Pelaksanaan

  

Siklus

Pe

  

Pengamatan

n ? /

  

Gambar 3. 1 Penelitian Model Kemis dan Mc. Taggart

  (Arikunto, 2014, hal. 137) H.

   Pengecekan Keabsahan Data

  Keabsahan data dalam penelitian ini difokuskan pada hasil observasi yang dilakukan, mengenai materi relasi dan fungsi dengan menggunakan model Student

  

Teams Achievement Division (STAD) untuk menjamin keabsahan data terletak pada

  ketentuan pengamat. Ketentuan pengamat dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti, rinci, dan terus menerus selama proses penelitian.

  Pengecekan dalam penelitian ini adalah mendiskusikan proses dan hasil penelitian antara hasil pengamatan guru bidang studi matematika (pengamat I) dengan pengamatan teman sejawat (pengamat II) yang telah melakukan penelitian kualitatif.

I. Indikator Keberhasilan Siklus

  Indikator dalam penelitian ini adalah keberhasilan dari apa yang ingin ditingkatkan yaitu hasil belajar siswa. Penelitian ini dinyatakan berhasil apabila siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Banyuasin III dalam pembelajaran matematika pada materi relasi dan fungsi yang medapatkan nilai tuntas

  ≥ 75% menggunakan model Student

  

Teams Achievement Division (STAD) dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu

75.

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL TEMUAN PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti melakukan observasi di SMP Negeri 1 Banyuasin III. Dalam mengobservasi peneliti menemui langsung dengan guru

  mata pelajaran matematika kelas VIII guna membahas masalah yang ada didalam kelas selama proses pembelajaran. Setelah itu peneliti mencari penyebab terjadinya masalah tersebut. Dari masalah dan penyebab yang ada peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Banyuasin III dikelas VIII.G karena diantara kelas yang lain kelas VIII.G yang mempunyai nilai persentase dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

  Sebelum melaksanakan penelitian peneliti mengurus surat izin penelitian dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Palembang.

  Setelah itu, peneliti ke Dinas Pendidikan Pangkalan Balai. Selanjutnya setelah peneliti mendapatkan surat izin dari Dinas Pendidikan, kemudian peneliti melanjutkan kesekolah SMP Negeri 1 Banyuasin III guna untuk menemui Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum dengan tujuan untuk menyerahkan surat izin dari Dinas Pendidikan.

  Setelah itu, Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum menyerahkan peneliti untuk berdiskusi dengan guru mata pelajaran matematika kelas VIII.G guna untuk mengatur rencana kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan.

  Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII.G SMP Negeri 1 Banyuasin III dari 8 kelas yang ada di SMP tersebut. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu hari dan jam mata pelajaran matematika. Waktu pelaksanaan tersebut dilakukan agar tidak mengganggu mata pelajaran lain yang telah diatur dari pihak sekolah. Peneliti meminta guru mata pelajaran matematika untuk menjadi pengamat dalam proses pelakasanaan tindakan, sedangkan peneliti bertindak sebagai guru atau pelaksana tindakan.

  Selama pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dan juga pelaksana tindakan selama proses pembelajaran dengan berpedoman pada RPP yang telah dipersiapkan sebelum pelaksaan penelitian berlangsung. Peneliti juga lebih awal memberikan lembar observasi kegiatan peneliti dan lembar observasi kegiatan siswa serta lembar angket siswa agar guru yang bersangkutan dapat memahami tugasnya dengan baik sebagai pengamat, sehingga dapat melaksanakan pengamatan sesuai dengan apa yang diharapkan.

2. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I a. Tahap Perencanaan

  Pada tahap perencanaan, kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mempersiapkan silabus, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan LKS, lembar obsevasi untuk peneliti dan siswa, memperisapkan soal tes siklus I.

b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

  Pelaksanaan siklus I dilakukan tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 06 November 2018 mulai dari pukul 09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, 07 November 2018 mulai pukul 10.15 WIB sampai pukul 11.30 WIB. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis tanggal 08 november 2018 mulai dari pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul 08.35 WIB.

1) Pertemuan Ke-1

  Pertemuan ini dilaksanakan pada hari selasa, 06 November 2018 dimulai dari pukul 09.05 WIB sampai dengan pukul 09.55 WIB. Peneliti bertindak sebagai guru yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar didalam kelas, sedangkan guru mata pelajaran matematika kelas VIII.G dan teman sejawat bertindak sebagai pengamat.

  Kedua pengamat tersebut mempunyai tugas yang sama yaitu mengamati kegiatan yang dilakukan peneliti dan kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan materi relasi. Berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, proses pembelajaran dibagi dalam tiga tahap kegitan yaitu pendahuluan, inti dan penutup.

  Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegiatan rutin diawal tatap muka seperti mengucap salam, mengabsen siswa, memberikan motivasi dengan menjelaskan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) serta memberitahukan tentang pentingnya materi relasi dalam kehidupan sehari-hari, memberikan apersepsi mengulang kembali pelajaran yang berkaitan dengan relasi dan

  Pada kegitan inti, peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe student teams

  

achievement division (STAD) dalam pertemuan ini peneliti hanya bisa melaksanakan

  sampai memberikan soal kuis. selanjutnya peneliti menyampaikan materi pelajaran tentang konsep relasi dan menyatakan relasi serta memberikan contoh. Selanjutnya peneliti menanyakan “apakah ada kesulitan dalam memahami materi” ternyata ada salah satu siswa yang bertanya dan peneliti mengulas kembali materi yang dijelaskan. selanjutnya memberikan soal kuis untuk melihat kemampuan awal siswa dan memerintahkan untuk mengerjakan dengan sendiri-sendiri serta memberitahukan setelah selesai menjawab dikumpulkan kepeneliti.

  Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan materi yang dipelajari, kemudian menyampaikan materi pada pertemuan selanjutnya dan peneliti mengakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

2) Pertemuan Ke-2

  Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 07 November 2018 mulai dari pukul 10.15 WIB sampai dengan pukul 11.30 WIB. Sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan, peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan salam dan mengabsen siswa.

  Pada tahap kedua yaitu inti, peneliti membagikan hasil kuis kemampuan awal siswa yang telah dikerjakan siswa pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya peneliti kelompok terdiri dari lima siswa karena jumlah siswa kelas VIII.G ada 31 siswa maka ada salah satu kelompok yang anggota kelompoknya terdiri dari enam siswa selanjutnya peneliti meminta siswa untuk duduk dengan kelompoknya masing-masing serta peneliti menyampaikan bahwa kelompok yang aktif akan mendapatkan perhargaan. ketika peneliti menyebutkan ada penghargaan peneliti mendapatkan respon bagus dari setiap siswa dan siswa merasa bersemangat untuk belajar.

  Selanjutnya peneliti membagikan LKS kepada setiap kelompok yang berkaitan dengan konsep relasi dan menyatakan relasi serta peneliti memerintahkan siswa untuk mengerjakan kegiatan 1 dan dilanjutkan dengan kegiatan 2, kemudian peneliti berkeliling untuk mengamati dan menjadi fasilitator siswa dalam mengerjakan LKS. Setelah siswa mengerjakan LKS peneliti meminta salah satu kelompok untuk memprensentasikan hasil LKSnya kedepan kelas dan peneliti memintah kelompok lain untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang memprentasikan hasil diskusi kelompoknya. kemudian peneliti meluruskan jawaban dari kelompok yang maju, selanjutnya peneliti meminta siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing dan peneliti membagikan latihan soal kepada siswa. Setelah siswa menjawab peneliti dan siswa membahas latihan soal setelah membahas latihan soal peneliti memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif. Pada saat memberikan penghargaan suasana kelas menjadi ribut tetapi setelah diberikan kepada siswa dan didiamkan sejenak suasana kembali seperti semula.

  Pada kegiatan penutup, peneliti membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari pelajaran yang dipelajari, kemudian memberitahukan untuk pertemuan

3) Pertemuan Ke-3

  Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis, 08 November 2018 dimulai dari pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.35 WIB. Berdasakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, inti dan penutup. Pada tahap pendahuluan, waktu terpakai dengan kegiatan rutin setiap hari kamisnya yaitu membaca surat yasin dan penelitipun mengikuti kegiatan tersebut. kemudian peneliti melakukan kegitan rutin diawal tatap muka seperti mengucapkan salam dan mengabsen siswa.

  Pada kegiatan inti, pemberian tes yang telah direncanakan dengan alokasi waktu 50 menit. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi relasi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Tes ini diikuti 31 siswa kelas VIII.G dan saat pelaksanaan tes siswa dilarang bekerja sama.

  Setelah selesai mengerjakan soal tes tersebut, siswa diminta untuk mengumpulkan lembar jawaban. Kemudian peneliti memberikan kesempatan untuk siswa bertanya tentang materi relasi dan mengenai soal-soal tes yang telah mereka kerjakan. Pada kegiatan penutup, peneliti mangakhiri pertemuan dengan mengucapkan salam.

  Selanjutnya peneliti, bersama pengamat memeriksa hasil tes tersebut. Setelah dikoreksi, maka jumlah persentase siswa memperoleh ketuntasan adalah 67,74%, hasil tes tersebut menunjukan bahwa terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tes yang diberikan pada siklus I.

c. Tahap Pengamatan

  Selama proses pengamatan pada siklus I peneliti diamati oleh dua orang pengamat yaitu guru mata pelajaran pengamat I dan pengamat II teman sejawat dari program studi pendidikan matematika. Hasil observasi dari dua pengamat tersebut meliputi kegiatan peneliti sebagai guru dan pelaksana tindakan serta kegiatan siswa selama proses pembelajaran yang dialakukan peneliti menunjukan bahwa proses pembelajaran sudah berlangsung baik, adapun hasil observasi kegiatan peneliti dan kegiatan siswa yang diuraikan sebagai berikut.

1) Hasil Observasi Pengamat Kegiatan Peneliti Siklus I

  Analisis data hasil observasi menggunakan analisis persentase. Skor yang diperoleh dari masing-masing indikator dijumlahkan dan hasilnya disebut jumlah skor.

  Kemudian persentase nilai dihitung dengan cara membagi jumlah skor dengan skor maksimal yang kemudian dikalikan 100% atau dapat ditulis sebagai berikut:

  Jumlah Skor

  Persentase nilai rata-rata (NR) = × 100%

  Skor Maksimal

  Kriteria nilai keberhasilan pelaksanaan tindakan ditentukan sebagai berikut: 90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik 80% ≤ NR ≤ 90% = Baik 70% ≤ NR ≤ 80% = Cukup 60% ≤ NR ≤ 70% = Kurang

  = Sangat kurang 0% ≤ NR ≤ 60%

  Hasil lembar observasi terhadap kegiatan peneliti, deskriptor yang muncul menurut kedua pengamat saat pelaksanaan penelitian siklus I dapat dilihat pada tabel

  Tabel 4. 1 Hasil Obervasi Terhadap Kegiatan Peneliti Siklus I

  Pengamat I Pengamat II Tahap Indikator Deskriptor

  Skor Catatan Skor Catatan

  Awal 1.

  a. Melakukan kegiatan Mengucapkan salam rutin diawal tatap

  2 a,b 2 a,b b. Mengabsen kehadiran muka siswa.

  2.

  a. menjelaskan Memotivasi siswa Guru belajar dengan menggunakan belajar kooperatif tipe student

  

teams achievement

  2 a,b 2 a,b

  division (STAD)

  b. siswa Memotivasi tentang pentingnya memahami relasi dalam kehidupan sehari-hari

  3.

  a. Mengemukakan Memberikan apersepsi pentingnya materi b.

  Menyampaikan manfaat 2 a,b 2 a,b dan tujuan memperlajari materi

  Inti 4.

  a. materi Pelaksanaan Menjelaskan pembelajaran dengan pembelajaran yaitu relasi menggunakan model b. pertanyaan

  Membuka pembelajaran tentang materi yang koorperatif tipe diajarkan bila ada

  student temas

  kesulitan

  achievement division

  c. kemampuan Menguji

  (STAD) awal siswa 1. soal

  Membagikan lembaran 2. siswa

  Meminta mengerjakan secara individu a,b,c,d,e, a,b,c,d,e,

  3. siswa Setelah

  4

  4 f f mengerjakan guru meminta siswa untuk dikumpulkan 4. Membahas soal.

  d.

  Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.

  1. Membagi kelompok sesuai dengan kemampuan siswa

  2. siswa Meminta duduk bersama kelompoknya masing-masing

  3. Memberitahukan bahwa ada penghargaan bagi kelompok yang aktif e. lembar

  Memberikan kerja siswa yang sesuai dengan materi relasi dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

  f.

  Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan lembar kerja siswa

  5.

  a. Meminta siswa Memberikan kesempatan memahami secara kepada beberapa kelompok dengan kelompok untuk mempresentasikan mempresentasikan hasil materi pada lembar diskusi di depan kelas kegiatan siswa b.

  Memberikan kesempatan pada siswa untuk menanggapi hasil diskusi kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas

  3 a,b,e 3 a,b,e

  c. kembali Membahas lembar kerja siswa yang belum dipahami dan dijawab siswa d.

  Memberikan masukan dan penjelasan terhadap hasil presentasi yang telah dijelaskan siswa e.

  Memberikan penghargaan kepada kelompok yang aktif

  Akhir 6.

  a. siswa Melakukan kegiatan Membimbing rutin diakhir tatap untuk menyimpulkan muka pembelajaran yang baru saja dipelajari.

  b.

  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk 3 a,b,d 3 a,b,d bertanya apabila masih belum dimengerti

  c. topik Menyampaikan pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. d.

  Mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam. Jumlah

  15

  15 Sumber: Lembar observasi terhadap kegiatan peneliti siklus I (terlampir)

  Berdasarkan hasil observasi dari kedua pengamat jumlah deskriptor yang diperoleh yaitu pada pengamat I deskriptor yang muncul berjumlah 15 sedangkan pada pengamat II deskriptor yang muncul berjumlah 15 dengan jumlah seluruh 18 deskriptor. Sehingga persentase proses pembelajaran yang dilaksanakan peneliti 83,33%, termasuk dalam kategori baik pada saat pelaksanaan proses pembelajaran. Akan tetapi masih ada deskriptor yang tidak muncul pada pelaksanaan pembelajaran yaitu pada indikator 5 (c) membahas kembali lembar kerja siswa, (d) memberikan masukan dan penjelasan terhadap hasil persentasi dan pada indikator 6 (c) menyampaikan topik pembelajaran yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

  Hal tersebut menjadi catatan penting bagi peneliti untuk memperbaiki pada pelaksaan siklus berikutnya.

2) Hasil Observasi Pengamat Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I

  Dari pengamat yang telah dilakukan oleh kedua pengamat, siswa terlibat aktif dan semangat pada saat mengikuti proses pembelajaran. Hasil observasi ini tetap menggunakan analisis persentase dan kriteria nilai keberhasilan pelaksanaan oleh peneliti, adapun hasil lembar observasi terhadap kegiatan siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tabel 4. 2 Hasil Observasi Terhadap Kegiatan Siswa Siklus I

  Pengamat I Pengamat II Tahap Indikator Deskriptor Awal 7.

  c. Melakukan kegiatan Menjawab salam 2 c,d

  2 c,d rutin diawal tatap d. Menyebutkan siswa yang muka tidak hadir

  8.

  c. Memotivasi siswa Mendengarkan penjelasan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

  

student teams

  2 c,d 2 c,d

  

achievemet division

  (STAD) d. Mendengarkan dan memperhatikan motivasi dari guru 9.

  c. menyebutkan Mengemukakan Siswa pentingnya materi materi yang telah dipelajari d.

  Siswa mengetahui manfaat dan tujuan memperlajari materi

  Inti 10.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BULUREJO PRINGSEWU

0 4 45

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 40

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS IV SISWA SD NEGERI TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 17 67

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI WAY HALIM PERMAI

0 12 45

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS V SDN 2 NEGERI BESAR KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 13 58

UPAYA MENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) BAGI SISWA KELAS III SD XAVERIUS 3 BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 9 85

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) SISWA KELAS VII A SMP N 2 KALIBAWANG

0 0 6

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA

0 0 10

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI MELALUI BELAJAR KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS VIII.G SMP NEGERI 1 BANYUASIN III -

0 0 23