PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh Eka Yuliningsih

Penelitian ini beranjak dari rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika kelas IV SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo. Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan aktivtas dan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika melalui penerapan model pembelajaran STAD di kelas IV SD Negari 2 Mataram Pringsewu.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan prosedur yang berbentuk siklus, yang terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah: aktivitas dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus.

Selain itu, hasil penelitian ditemukan bahwa: (1). Melalui kerja kelompok pembelajaran Matematika dapat diselesaikan dengan mudah, (2). Kegiatan pembelajaran menjadi menarik, (3). Proses pembelajaran dapat diikuti oleh semua siswa, (4). Adanya peningkatan hasil evaluasi belajar siswa.


(2)

iii

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIK

DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM

KABUPATEN PRINGSEWU

Oleh:

EKA YULININGSIH

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2012


(3)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1. Kerangka Pikir Penelitian ... 12

3.1. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Menggunakan Model

Pembelajaran STAD ... 15

4.1. Grafik Rekap Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Proses KBM

Persiklus ... 44

4.2. Grafik Rekap Pencapaian Hasil Evaluasi Belajar Persiklus ... 46


(4)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ...

ii

JUDUL SKRIPSI ...

iii

PENGESAHAN ...

v

PERNYATAAN ...

vi

RIWAYAT HIDUP ...

vii

MOTTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...

ix

KATA PENGANTAR ...

x

DAFTAR ISI ...

xi

DAFTAR TABEL ...

xiii

DAFTAR GAMBAR ...

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...

xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah ...

1

1.2.

Identifikasi Masalah ...

4

1.3.

Rumusan Masalah dan Permasalahan ...

5

1.4.

Tujuan Penelitian ...

5

1.5.

Manfaat Penelatian ...

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Teori Belajar ...

7

2.2

Aktivitas Belajar ...

8

2.3

Hasil Belajar ...

9

2.4

Pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD)

.

10

2.5

Kajian Hasil Penelitian ...

11


(5)

xii

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.

Metode Penelitian ...

13

3.2.

Subyek Penelitian ...

14

3.3.

Setting Penelitian ...

14

3.4.

Langkah-langkah Peelitian ...

14

3.5.

Sumber Data ...

19

3.6.

Teknik Pengumpulan Data ...

19

3.7.

Metode Analisis Data ...

19

3.8.

Indikator Keberhasilan ...

20

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian ...

21

4.2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ...

23

4.3. Pembahasan ...

46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1

Simpulan ...

49


(6)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1.

Silabus

2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

3.

Kisi-kisi Soal Tes Siklus I

4.

Soal Tes Dan Lembar Jawaban Tes Siklus I

5.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

6.

Kisi-kisi Soal Tes Siklus II


(7)

xiii

DEFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.1.

Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Tahun

Pelajaran 2011/2012 ...

3

4.1. Daftar Guru SDN 2 Mataram Berikut Golongan Dan Jabatan ... 21

4.2. Sarana dan Prasarana SDN 2 Mataram ... 22

4.3. Jadwal Pelajaran Matematika Kelas IV SDN 2 Mataram ... 22

4.4. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan I ... 24

4.5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 26

4.6. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Pertemuan II ... 29

4.7. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 30

4.8. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan I ... 35

4.9. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I ... 36

4.10. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Pertemuan II ... 40

4.11. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II ... 41

4.12. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 44


(8)

viii

MOTTO

BELAJARLAH DARI KESALAHAN

KARENA KESALAHAN ADALAH GURU DARI SEBUAH KESUKSESAN

DAN JANGANLAH PULA MELIHAT MASA DEPAN DENGAN

KETAKUTAN


(9)

v

PENGESAHAN

1.

Tim Penguji

Penguji

: Nazarudin Wahab, M.Pd ...………

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. M. Thoha BS. Jaya,M.S. ………

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 196003151985031003


(10)

vi

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama

: EKA YULININGSIH

NPM

: 1013119122

Program Studi

: SI PGSD Dalam Jabatan

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Perguruan Tinggi

: Universitas Lampung

Jurusan

: Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika

Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student

Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas

IV SD Negeri 2 Mataram Kabupaten Pringsewu

Menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas ini adalah hasil pekerjaan saya

sendiri, dan pengetahuan saya tidak berisi materio yang dipublikasikan atau yang

ditulis orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan

penyelesaian studi pada Universitas atau Instansi lain.

Pringsewu, Agustus 2012

Yang membuat pernyatan

EKA YULININGSIH

NPM 1013119122


(11)

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur dan kerendahan hati, karya ini penulis persenbahkan untuk :

Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu memberikan doa restu kepada penulis

Suami tersayang yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi kepada penulis

Bapak dan ibu dosen yang selalu memberikan bimbingan kepada penulis

Almamater tercinta Universitas Lampung


(12)

iv

Judul Skripsi

: PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

(STAD) PADA SISWA KELAS IV SDN 2

MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

Nama Mahasiswa

: EKA YULININGSIH

No. Pokok Mahasiswa : 1013119122

Program Studi

: SI PGSD Dalam Jabatan

Jurusan

: Ilmu Pendidikan

Fakultas

: Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Dosen Pembimbing

Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd

Drs. Nazarudin Wahab, M.Pd

NIP 19510507 198103 1 002

NIP 19520717 197903 1 021


(13)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama EKA YULININGSIH, di lahirkan di Mataram pada tanggal 17

Juli 1987. Merupakan anak pertama dari empat bersaudar, buah hati dari Bapak

Sutadi dan Ibu Sudarwati.

Riwayat pendidikan penulis

1.

SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu

diselesaikan pada tahun 1999

2.

SLTP Muhammadiyah 2 Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu diselesaikan

pada tahun 2002

3.

SMA Negeri 1 Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu diselesaikan pada tahun

2005

4.

D2 PGSD Universitas Lampung selesai pada tahun 2008

5.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas

Lampung Program S-1 PGSD


(14)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan tidak

ada hambatan yang berarti.

Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis menyadari bahwa semuanya tidak akan

terselesaikan tanpa bantuan dari semua pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1.

Bapak. Hi. Bujang Rahman, M. Si, selaku Dekan FKIP Unila.

2.

Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd, Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.

3.

Bapak Dr. Hi. Darsono, M. Pd, selaku Ketua Program Studi PGSD.

4.

Bapak Drs. Nazarudin Wahab, M. Pd, selaku Dosen Pembimbing.

5.

Bapak Dr. M. Thoha BS Jaya, MS, selaku Dosen Pembahas

6.

Seluruh dewan guru SD Negeri 2 Mataram Kecamatan Gadingrejo

Kabupaten Pringsewu.

7.

Keluargaku tercinta yang selalu memberikan semangat dan dukungan.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan

jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis harapkan guna memperbaiki skripsi ini. Akhir kata,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Agustus 2012

Peneliti

EKA YULININGSIH

NPM 10131191


(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan local, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan. Asri Budiningsih ( 2005 ), mengatakan bahwa :

Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon.

Sesuai dengan Peraturan Menteri No. 22 Tahun 2006 tentang Tujuan Mata Pelajaran Matematika secara umum adalah kegiatan yang ditempuh peserta didik dalam mata pelajaran Matematika dalam setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri dari standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan kompetensi lulusan.


(16)

2

Matematika merupakan kegiatan yang tidak lepas dari kehidupan manusia, dalam operasi matematika misalnya penjumlahan, pengurangan dan pembagian.

Namun sampai saat ini proses pembelajaran masih didominasi oleh guru, untuk itu Suseno Mukhlas (2005) menyarankan agar pembelajaran menggunakan metode demonstrasi lebih banyak digunakan, supaya proses dan hasil belajar menjadi lebih cepat, lebih baik, dan lebih mudah. Para guru harus mau dan mampu mengubah paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Konsep pembelajaran pada hakekatnya adalah kegiatan guru dalam membelajarkan siswa. Ini berarti bahwa proses pembelajaran adalah membuat atau menjadikan siswa dalam kondisi belajar. Pola yang dipakai guru selama ini di kelas masih bersifat pengajaran dan belum membelajarkan siswa, maka sebaliknya siswa dalam kondisi yang tidak belajar tidak aktif dan kurang beraktivitas. Siswa hanya mendengar, melihat, menyalin, menghafal tanpa adanya proses berpikir. Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa masih kurang, sehingga siswa kurang mendapat kesempatan mengembangkan potensi mereka secara optimal. Hal ini cenderung menjadikan siswa pasif, malas belajar, dan pembelajaran semakin membosankan. Kegiatan pembelajaran di sekolah berdampak pada prestasi belajar.

Berdasarkan data di kelas IV SD Negeri 2 Mataram Gadingrejo diperoleh nilai rata-rata matematika yang diperoleh pada saat ulangan akhir tahun pelajaran


(17)

3

2011/2012 adalah 56. Nilai tersebut belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65.

Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.1. Hasil Nilai Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kriteria Nilai Banyak siswa Prosentase

1 Rendah (rata-rata 50) 14 50 %

2 Sedang (rata-rata 60) 10 30 %

3 Tertinggi (rata-rata 70) 4 20 %

JUMLAH 28

Sumber : Daftar Nilai Matematika, 2012

Berdasarkan masalah tersebut maka, diperlukan suatu metode pembelajaran yang mampu menciptakan keaktifan siswa saat proses belajar-mengajar. Salah satu cara menciptakan keaktifan siswa saat proses belajar-mengajar yaitu dengan penerapan pembelajaran kooperatif.

Model pembelajaran kooperatif ini menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu system kerjasama, sehingga dengan bekerja bersama-sama diantara anggota kelompok akan meningkatkan hasil belajar. Melalui kerja kelompok, maka siswa banyak terlibat dalam pembelajaran dan memiliki banyak pengalaman yang dapat berimbas pada peningkatan hasil belajar. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang digunakan penulis adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achivement Division (STAD).

Pembelajaran kooperatif tipe STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif paling sederhana, dimana pada pembelajaran ini siswa lebih mudah dalam menangani dan menemukan konsep-konsep yang sulit jika mereka


(18)

4

mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa yang berkemampuan rendah diharap dapat kesempatan untuk dibimbing oleh temannya yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang lebih tinggi kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sebaya sehingga pembelajaran semakin baik.

1.2. Identifikasi Masalah

Pada prinsipnya tujuan kegiatan belajar mengajar adalah agar siswa dapat menguasai bahan-bahan pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Seorang guru sudah berupaya mulai dari menyusun rencana pembelajaran, penggunaan metode belajar mengajar yang relevan sampai dengan pelaksanaan evaluasi. Kenyataan yang ada menunjukkan bahwa prestasi pada mata pelajaran Matematika masih di bawah maksimum.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

a. Motivasi dan keaktifan belajar siswa dalam proses pembelajaran masih sangat rendah.

b. Hasil belajar pelajaran matematika peserta didik masih rendah.

c. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 2 Mataram masih menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi.

d. Disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika masih rendah. e. Kurangnya peran guru dalam memberikan fasilitator kepada siswa.

f. Belum diterapkannya pembelajaran matematika menggunakan alat peraga yang efektif.


(19)

5 1.3. Rumusan Masalah dan Permasalahan

Atas dasar rumusan masalah tersebut, permasalahan yang diajukan adalah : 1. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Matematika

dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Mataram !

2. Apakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada SD Negeri 2 Mataram akan meningkat !

Dengan demikian judul penelitian ini adalah : Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Mataram pringsewu.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk meningkatkan aktivitas pembelajaran matematika dengan

menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Mataram.

2. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pelajaran Matematika dengan menggunakan model pembelajaran STAD kelas IV SDN 2 Mataram.


(20)

6 1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa,

a. Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas IV SDN 2 Mataram.

b. Menumbuhkan tanggung jawab dan kerjasama yang baik antara teman, serta berani untuk berkomunikasi dalam bertukar pikiran dan mengemukakan pendapat.

2. Bagi guru,

Proses pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) sebagai masukan dalam pembelajaran Matematika dan dapat digunakan sebagai alternative pembelajaran meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah,

Model pembelajaran kooperatif menjadi informasi dan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan mutu pembelajaran Matematika kelas IV di SD.


(21)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Belajar

a. Teori Behaviorisme

Pada prinsipnya teori behaviorisme menjelaskan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman individu berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Teori Belajar Kognitivisme

Cognition diartikan sebagai aktivitas mengetahui, perolehan, mengorganisasikan, dan menggunakan pengetahuan (Jean Piaget) .

Tahapan perkembangan kognitif versi piaget : - Sensorimotor intelegence (lahir s.d usia 2 tahun)

Perilaku terikat pada panca indra dan gerak metorik. - Preopertion thought (2 s.d tahun)

Tampak kemampuan berbahasa, berkembang pesat pengguasaan konsep. - Concrete cooperation (7 s.d 11)

Berkembang daya mampu anak berfikir logis untuk memecahkan masalah konkrit.

- Formal operations (11 s.d 15tahun)


(22)

8 c. Teori Belajar Kontruktiviame

Teori ini mengemukakan bahwa pembelajaran kontruktivisme merupakan suatu tiknis pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah ada dalam diri mereka masing-masing.

d. Teori Belajar Humanisme

Teori ini memandang kegiatan belajar merupakan kegiatan yang melibatkan potensi psikis yang bersifat kognitif, afektif, dan konatif. Dalam teori humanisme didasarkan pada pemikiran bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam upayanya mempengaruhi kebutuhan hidupnya.

2.2 Aktivitas Belajar

Menurut pendapat Slameto (1995: 3) Belajar adalah sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya”

Ada beberapa aspek dalam aktivitas siswa yang biasa diamati menurut Paul D Dierich (Oemar Hamalik, 2001) yaitu :

1. Aspek Keaktifan antara lain : - Berani bertanya

- Berani mengemukakan pendapat - Berani menjawab pertanyaan


(23)

9 2. Aspek Kerjasama

- Bersedia membantu teman selama kegiatan pembelajaran - Menghargai pendapat dan penjelasan teman

- Tidak mengganggu teman saat pembelajaran

Pada prinsipya belajar adalah berbuat, tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah mengapa aktivitas merupakan prinsip yang sangat penting dalam interaksi beajar mengajar (Sardiman, 2001 : 93).

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar adalah segala kegiatan untuk memperoleh suatu ilmu pengetahuan dan ketrampilan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru yang melibatkan kerja pikiran dan badan.

2.3 Hasil Belajar

Dalam Poerwadinata (2003 : 348), hasil adalah sesuatu yang diadakan oleh usaha. Jadi hasil belajar merupakan hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan mengadakan suatu kegiatan belajar yang berbentuk dalam suatu nilai hasil belajar yang diberikan oleh guru.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Hasil belajar sangat ditentukan oleh aktivitas belajar yang ditentukan oleh siswa itu sendiri.

Pengukuran terhadap kemampuan siswa sampai hasil belajar dilakukan dengan melalui evaluasi hasil belajar siswa. Salah satu indikator dari hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes atau evaluasi.


(24)

10

2.4 Pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD)

Model pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung, pembelajaran yang kooperatif maksud kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa belajar dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan atau menentukan tujuan bersama. Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan juga merupakan suatu model pembelajaran kooperatif yang efektif.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari lima komponen utama yaitu penyajian kelas, belajar kelompok, kuis, skor pengembangan dan penghargaan kelompok. STAD juga terdiri dari siklus kegiatan pengajaran yang teratur. 2.4.1 Variasi Model STAD

Lima komponen utama pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu: a. Penyajian kelas.

b. Belajar kelompok c. Kuis.

d. Skor Perkembangan e. Penghargaan kelompok

Berikut ini uraian selengkapnya dari pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD).

a. Pengajaran

Tujuan utama dari pengajaran ini adalah guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan yang direncanakan. setiap awal dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD selalu dimulai dengan penyajian


(25)

11

kelas. Penyajian tersebut mencakup pembukaan pembangunan dan latihan terbimbing dari keseluruhan pelajaran dengan penekanan dalam penyajian materi pelajaran.

1. Pembukaan

- Menyampaikan pada siswa apa yang hendak mereka pelajari dan mengapa hal itu penting. Timbulkan rasa ingin tahu siswa dengan demonstrasi yang menimbulkan teka-teki, masalah kehidupan nyata, atau cara lain.

- Guru dapat menyuruh siswa bekerja dalam kelompok untuk menemukan konsep atau merangsang keinginan mereka pada pelajaran tersebut.

- Ulangi secara singkat ketrampilan atau informasi yang merupakan syarat mutlak.

2. Pengembangan

- Kembangkan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang akan dipelajari siswa dalam kelompok.

- Pembelajaran kooperatif menekankan bahwa belajar adalah memahami makna bukan hafalan.

- Mengontrol pemahaman siswa sesering mungkin dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan.

- Memberi penjelasan mengapa jawaban pertanyaan tersebut benar atau salah.

- Beralih pada konsep yang lain jika siswa telah memahami pokok masalahnya.


(26)

12 3. Latihan Terbimbing

- Menyuruh semua siswa mengerjakan soal atas pertanyaan yang diberikan,

- Memanggil siswa secara acak untuk menjawab atau

menyelesaikan soal. Hal ini bertujuan supaya semua siswa selalu mempersiapkan diri sebaik mungkin,

- Pemberian tugas kelas tidak boleh menyita waktu yang terlalu lama, sebaiknya siswa mengerjakan satu atau dua masalah (soal) dan langsung diberikan umpan balik.

b. Belajar Kelompok

Selama belajar kelompok, tugas kelompok adalah menguasai materi yang diberikan guru dan membantu teman satu kelompok untuk menguasai materi tersebut. Siswa diberi lembar kegiatan yang dapat digunakan untuk melatih ketrampilan yang sedang diajarkan untuk mengevaluasi diri mereka dan teman satu kelompok.

Pada saat pertama kali guru menggunakan pembelajaran kooperatif, guru juga perlu memberikan bantuan dengan cara menjelaskan perintah, mereview konsep atau menjawab pertanyaan. Selanjutnya langkah-langkah yang dilakukan guru sebagai berikut :

1) Mintalah anggota kelompok memindahkan meja bangku mereka bersama-sama dan pindah kemeja kelompok.

2) Berilah waktu lebih kurang 10 menit untuk memilih nama kelompok.


(27)

13 3) Bagikan lembar kegiatan siswa.

4) Serahkan pada siswa untuk bekerja sama dalam pasangan, bertiga atau satu kelompok utuh, tergantung pada tujuan yang sedang dipelajari. Jika mereka mengerjakan soal, masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian dicocokan dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan suatu

pertanyaan, teman satu kelompok bertanggung jawab

menjelaskannya. Jika siswa mengerjakan dengan jawaban pendek, maka mereka lebih sering bertanya dan kemudian antara teman saling bergantian memegang lembar kegiatan dan berusaha menjawab pertanyaan itu.

5) Tekankan pada siswa bahwa mereka belum selesai belajar sampai mereka yakin teman-teman satu kelompok dapat mencapai nilai sampai 100 pada kuis pastikan siswa mengerti bahwa lembar kegiatan tersebut untuk belajar tidak hanya untuk diisi dan diserahkan. Jadi penting bagi siswa mempunyai lembar kegiatan untuk mengecek diri mereka dan teman-teman sekelompok mereka pada saat mereka belajar. Ingatkan siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka seharusnya menanyakan teman sekelompoknya sebelum bertanya guru.

6) Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam kelas. Guru sebaiknya memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik, yang anggotanya duduk dalam kelompoknya untuk mendengarkan bagaimana anggota yang lain bekerja dan sebagainya.


(28)

14 c. Kuis

Kuis dikerjakan siswa secara mandiri. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan apa saja yang telah diperoleh siswa selama belajar dalam kelompok. Hasil kuis digunakan sebagai nilai perkembangan individu dan disumbangkan dalam nilai perkembangan kelompok. d. Penghargaan Kelompok

Langkah pertama yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah menghitung nilai kelompok dan nilai perkembangan individu dan memberi sertifikat atau penghargaan kelompok yang lain. Pemberian penghargaan kelornpok berdasarkan pada, rata-rata nilai

perkembangan individu dalam kelompoknya. 2.4.2 Tujuan Pembelajaran STAD

Tujuan dari penggunaan model pembelajaran STAD adalah: a. Bisa menjelaskan pembelajaran kooperatif

b. Menjelaskan tentang sintaks langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Keunggulan pembelajaran STAD adalah : a. Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan

b. Siswa aktif membantu dan memotivisi semangat untuk berhasil bersama

c. Aktif menjadi tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok

d. Adanya interaksi antar siswa yang seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.


(29)

15 2.5 Kerangka Pikir

Penggunaan media pembelajaran yang tidak bervariatif dalam pembelajaran Matematika membuat siswa merasa bosan dan enggan dalam belajar Matematika, shingga hasil belajar cenderung rendah. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan belajar Matematika di Kelas IV. Tahapan perkembangan anak usia SD yang masih dalam tahap operasional konkret, menuntut guru untuk aktif dalam mengkombinasikan media pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih tertantang dan dapat terlihat aktif dalam pembelajaran.

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Hasil Belajar

Matematika Rendah

Siklus 1 Memanfaatkan model pembelajaran yang didemonstrasikan guru, siswa melihat

Tindakan

Menggunakan Model STAD Siklus II

Memanfaatkan model pembelajaran yang didemonstrasikan guru, siswa mengikuti dan mencoba

Kondisi Akhir Hasil Belajar Matematika Meningkat


(30)

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam mencapai suatu tujuan diperlukan metode atau cara. Metode merupakan alat bantu yang berguna untuk memperlancar pelaksanaan suatu penelitian. Oleh karna itu, agar penelitian ini bersifat ilmiah perlu menggunakan metodologi penilitian

Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam menggumpulkan data penelitiannya. (Suharsini Arikunto, 2006:160)

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action research) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran Matematika di Kelas IV. Penelitian Metode ini didasarkan bahwa penelitian tindakan kelas ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa (Suyanto, 1997 : 2, Hopkins, 1993 : 34).


(31)

17 3.2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD N 2 Mataram Pringsewu Kelas IV mata pelajaran Matematika, dengan jumlah siswa 28 orang yang terdiri dari 16 siswa laki-laki, 12 siswa perempuan.

3.3. Setting Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subyek penelitian Siswa Kelas IV SD N 2 Mataram Pringsewu tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus

3.4. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukun dalam 2 siklus dengan kemungkinan perubahan yang dianggap perlu, siklus pertama dan kedua saling berhubungan. Langkah-langkah penelitian ini dilakukan dalam 4 tahap yaitu (1). Tahap perencanaan, (2). Tahap pelaksanaan, (3). Tahap observasi, (4). Tahap refleksi.


(32)

18

Prosedur penelitian dari setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas Penggunaan Model Pembelajaran STAD

Siklus 1 (2 X Pertemuan)

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran.

b. Membuat lembar observasi dan lembar kerja siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

c. Menyiapkan soal-soal untuk melaksanakan latihan Identifikasi Masalah

Perencanaan

Refleksi Aksi

Observasi

Perencanaan Ulang Refleksi

Observasi

Aksi

Siklus II Siklus I


(33)

19

1. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario pembelajaran yaitu melalui pembelajaran STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat kelompok kecil

b. Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran

c. Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan pengamatan dengan menyelidiki masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran

d. Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran e. Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap

kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya

f. Siswa dengan guru membuat kesimpulan yang diperoleh selama pengamatan.

2. Tahap Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.

3. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran.


(34)

20

4. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkandan dianalisis. Hasil dari analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksi tindakan dan digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus berikutnya.

Siklus 2 (2 X Pertemuan)

Materi pokok yang akan diberikan pada siklus kedua adalah pelaksanaan tindakan yang dilakukan sama seperti pada siklus satu, hanya pada siklus kedua guru tidak lagi menjelaskan secara rinci, hanya memberikan arahan dan berperan sebagai fasilisator.

1. Tahap Perencanaan

a. Membuat scenario pembelajaran atau rencana pembelajaran.

b. Membuat lembar observasi dan lembar kerja siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

c. Menyiapkan soal-soal untuk melaksanakan latihan

2. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah merujuk pada skenario pembelajaran yaitu melalui pembelajaran STAD dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Membuat kelompok kecil

b. Memberikan motivasi belajar pada siswa melalui pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi pelajaran


(35)

21

c. Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan pengamatan dengan menyelidiki masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran

d. Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran e. Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap

kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya

f. Siswa dengan guru membuat kesimpulan yang diperoleh selama pengamatan.

3. Tahap Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.

4. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran.

5. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkandan dianalisis. Hasil dari analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksi tindakan dan digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus berikutnya.


(36)

22

3.5. Sumber Data

i. Data kualitatif adalah data yang diperoleh selama proses pembelajaran mulai observasi pengamatan.

ii. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

3.6. Teknik Pengumpulan Data

1. Data aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data siswa dilakukan pengamatan, lembar observasi, aktivitas siswa terhadap pembelajaran melalui kerja kelompok.

2. Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan adalah :

a. Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran b. Lembar soal tes evaluasi hasil belajar siswa

3.7. Metode Analisis Data

1. Data kualitatif

Data ini diambil pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas siswa yang dimunculkan dari perilaku siswa yang diamati selama pembelajaran. Data ini kemudian dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sudjana, 2005) 2. Data Kumulatif


(37)

23

Data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar yang diberikan pada akhir siklus. Kemudian data dianalisis dengan teknik persentase untuk menentukan konsep-konsep siswa mengenai Matematika, kemudian data ditabulasikan dengan menggunakan rumus :

Keterangan

X : Nilai rata-rata kelas ∑ : Jumlah nilai seluruh kelas

N : Jumlah yang mengikuti tes (Sudjana, 2005).

3.8. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran diharapkan mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika Kelas IVSD N 2 Mataram, dan apabila siswa telah dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 65, maka penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil.


(38)

47 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya, dapat dikemukakan kesimpulan dan saran sebagai berikut:

5.1 Simpulan

1. Dengan digunakannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,

Aktivitas Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, mengalami peningkatan yang cukup baik, dibandingkan sebelum diadakanya penelitian ini. Model penbelajaran STAD melatih siswa untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat dan melatih siswa bekerja dengan tim.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat meningkatkan Hasil

Belajar Siswa. Hal ini terlihat pada peningkatan hasil tes formatif sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator prestasi belajar siswa yang melebihi nikai KKM yang telah ditetapkan sekolah.

5.2 Saran

1. Hendaknya guru memanfaatkan model pembelajaran STAD sebagai

salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.


(39)

48

2. Model pembelajaran STAD dapat digunakan sebagai suatu cara yang

efektif dalam melatih siswa untuk bersosialisasi dengan temannya karena akan menumbuhkan suasana yang saling asah, asih, asuh.

3. Penerapan model pembelajaran STAD diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan perbandingan dengan model pembelajaran lain untuk diketahui hasil yang efektif dalam suatu model pembelajaran dan meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran.


(40)

49

DAFTAR PUSTAKA

Asri Budiningsih, 2005.

Belajar dan Pembelajaran

. PT. Rineke Cipta, Jakarta.

Grahacendekia.files.wordpress.com 2009/04/teori belajar gestalt.pdf.Universitas

Lampung, Bandar Lampung, 08 juli.

Hopkiris. David 1993.

A. TeacherClassroom Reseach

. Open University Press.

Oemar Hamalik. 2001.

Proses Belajar Mengajar

. Bumi Aksara, Jakarta.

Poerwadinata. 2003.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. PN Balai Pustaka, Balai

Pusdik, Jakarta.

Sardiman, A.M. 2001.

Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.

PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto. 1995.

Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya

. Rineke

Cipta, Jakarta.

Sudjana. 2005.

Metode Statistika

. Tarsito. Bandung.

Suharsimi Arikunto, 2006.

Penelitian Tindakan Kelas

. Bumi Aksara, Jakarta.

Suseno Mukhlas. 2005,

Power of Words

; Materi Kuliah

Personality

Development

, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Universitas Negeri

Jakarta. Jakarta.

Suyanto. 1997.

Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK)

. Pengenalan

Tindakan Kelas. Dirjen Dikti, Yogyakarta.

Tim Dosen Pengembang MKDK-IKIP Semarang, 1989.


(1)

21

c. Melaksanakan kegiatan inti, siswa mengadakan observasi dan pengamatan dengan menyelidiki masalah yang berkaitan dengan mata pelajaran

d. Setiap kelompok belajar merumuskan masalah dengan mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pelajaran e. Guru sebagai fasilitator dan memberikan bimbingan pada setiap

kelompok belajar dalam melaksanakan tugasnya

f. Siswa dengan guru membuat kesimpulan yang diperoleh selama pengamatan.

3. Tahap Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi dijadikan sebagai bahan perencanaan untuk pembelajaran berikutnya.

4. Tahap Evaluasi

Evaluasi dilakukan dengan alat lembar observasi selama proses pembelajaran untuk memperoleh data kualitatif dengan lembar kerja tes yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran.

5. Tahap Refleksi

Setelah pembelajaran dan evaluasi dilaksanakan maka hasil yang diperoleh pada tahap evaluasi pada setiap siklus dikumpulkandan dianalisis. Hasil dari analisis ini kemudian dijadikan bahan untuk merefleksi tindakan dan digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan siklus berikutnya.


(2)

22 3.5. Sumber Data

i. Data kualitatif adalah data yang diperoleh selama proses pembelajaran mulai observasi pengamatan.

ii. Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

3.6. Teknik Pengumpulan Data 1. Data aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama

pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data siswa dilakukan pengamatan, lembar observasi, aktivitas siswa terhadap pembelajaran melalui kerja kelompok.

2. Instrument Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan adalah :

a. Lembar observasi aktivitas siswa selama pembelajaran b. Lembar soal tes evaluasi hasil belajar siswa

3.7. Metode Analisis Data 1. Data kualitatif

Data ini diambil pada proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi terhadap aktivitas siswa yang dimunculkan dari perilaku siswa yang diamati selama pembelajaran. Data ini kemudian dianalisis menggunakan rumus sebagai berikut :

(Sudjana, 2005) 2. Data Kumulatif


(3)

23

Data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi belajar yang diberikan pada akhir siklus. Kemudian data dianalisis dengan teknik persentase untuk menentukan konsep-konsep siswa mengenai Matematika, kemudian data ditabulasikan dengan menggunakan rumus :

Keterangan

X : Nilai rata-rata kelas ∑ : Jumlah nilai seluruh kelas N : Jumlah yang mengikuti tes (Sudjana, 2005).

3.8. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pembelajaran diharapkan mengalami peningkatan pada aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika Kelas IVSD N 2 Mataram, dan apabila siswa telah dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan nilai 65, maka penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil.


(4)

47 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Dari uraian yang telah ditulis pada bab sebelumnya, dapat dikemukakan kesimpulan dan saran sebagai berikut:

5.1 Simpulan

1. Dengan digunakannya Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Aktivitas Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, mengalami peningkatan yang cukup baik, dibandingkan sebelum diadakanya penelitian ini. Model penbelajaran STAD melatih siswa untuk berdiskusi, mengemukakan pendapat dan melatih siswa bekerja dengan tim.

2. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Hal ini terlihat pada peningkatan hasil tes formatif sebelum dan sesudah dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari ketercapaian indikator prestasi belajar siswa yang melebihi nikai KKM yang telah ditetapkan sekolah.

5.2 Saran

1. Hendaknya guru memanfaatkan model pembelajaran STAD sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan keterlibatan siswa secara aktif dalam proses belajar mengajar.


(5)

48

2. Model pembelajaran STAD dapat digunakan sebagai suatu cara yang efektif dalam melatih siswa untuk bersosialisasi dengan temannya karena akan menumbuhkan suasana yang saling asah, asih, asuh.

3. Penerapan model pembelajaran STAD diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian yang serupa atau bahan perbandingan dengan model pembelajaran lain untuk diketahui hasil yang efektif dalam suatu model pembelajaran dan meningkatkan aktivitas dalam proses pembelajaran.


(6)

49

DAFTAR PUSTAKA

Asri Budiningsih, 2005. Belajar dan Pembelajaran. PT. Rineke Cipta, Jakarta.

Grahacendekia.files.wordpress.com 2009/04/teori belajar gestalt.pdf.Universitas

Lampung, Bandar Lampung, 08 juli.

Hopkiris. David 1993. A. TeacherClassroom Reseach. Open University Press.

Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta.

Poerwadinata. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. PN Balai Pustaka, Balai

Pusdik, Jakarta.

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. PT. Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Rineke

Cipta, Jakarta.

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Suharsimi Arikunto, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara, Jakarta.

Suseno Mukhlas. 2005, Power of Words ; Materi Kuliah Personality

Development, Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris. Universitas Negeri

Jakarta. Jakarta.

Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Tindakan Kelas (PTK). Pengenalan

Tindakan Kelas. Dirjen Dikti, Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

0 2 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 PRINGSEWU BARAT KABUPATEN PRINGSEWU

0 4 30

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17