ANALISIS HUKUM PEMBUKTIAN UNSUR MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA DAN PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI (STUDI KASUS PUTUSAN NO. 53 PID.SUS-TIPIKOR 2013 PN.PL) | ARDIANSYAH | Legal Opinion 6233 20615 1 PB

ANALISIS HUKUM PEMBUKTIAN UNSUR MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA DAN
PEMBAYARAN UANG PENGGANTI DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
(STUDI KASUS PUTUSAN NO. 53/PID.SUS-TIPIKOR/2013/PN.PL)
MUH. FERRY ARDIANSYAH
D 101 08 454
Pembimbing :
1. Dr. Benny Diktus Yusman.,S.H.,M.H
2. Harun Nyak Itam Abu, S.H.,M.H

ABSTRAK

Tindak pidana korupsi cenderung dikonotasikan sebagai penyakit birokrasi. Penyakit ini
banyak terjadi pada negara-negara yang sedang berkembang termasuk di Indonesia. Jika
dilihat dalam kenyataan sehari-hari korupsi hampir terjadi disetiap tingkatan dan aspek
kehidupan masyarakat. dalam penelitian ini peneliti mengangkat isu bagaimanakah dasar
perumusan bagi terjadinya kerugian negara dalam tindak pidana korupsi pada perkara
Nomor : 53/Pid.Sus. Tipikor/2013/PN.PL? dan apakah yang menjadi dasar pertimbangan
hakim mengenai pengembalian kerugian negara dalam hal menetapkan besar uang pengganti
atas kerugian negara dalam Perkara Nomor: 53/ Pid.Sus-Tipikor/ 2013/PN.PL? pada akhir
penelitian, didapatkan kesimpulan bahwa yang menjadi dasar perumusan bagi terjadinya
kerugian keuangan negara dalam perkara tindak pidana korupsi yaitu dengan mengadopsi

penjelasan undang-undang tindak pidana korupsi yaitu bahwa yang dimaksud dengan
keuangan negara atau perekonomian negara adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk
apapun, yang dipisahkan atau tidak dipisahkan, termasuk didalamnya segala bagian
kekayaan negara dan segala hak dan kewajiban Badan Usaha Milik Ngara/Badan Usaha
MIlik Daerah, yayasan, badan hukum, dan perusahaan yang menyertakan modal Negara,
atau perusahaan yang menyertakan modal Negara, atau perusahaan yang menyertakan
modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan Negara;Adapun dasar pertimbangan
hakim dalam memutus perkara tindak pidana korupsi berkaitan dengan merugikan keuangan
negara
setelah mempelajari dan menganalisa
putusan Nomor :53/Pid.SusTipikor/2013/PN.PL .Perumusan keuangan negara menggunakan beberapa pendekatan
yaitu: pendekatan dari sisi objek keuangan Negara; pendekatan subjek keuangan Negara,
pendekatan proses dan pendekatan tujuan.

Key Words : Pembuktian, korupsi, keuangan negara
Masalah

I. Pendahuluan

korupsi


di

Indonesia

sebagaimana dikatakan Muhammad Ray

A. Latar Belakang

Akbar 1 bahwa sudah menjadi persoalan
Salah satu hal yang menghambat laju
perkembangan

pembangunan

struktural

(melekat

dalam


sistem

bangsa
1

Indonesia

adalah

perbuatan

korupsi.

Muhammad Ray Akbar, Mengapa Harus Korupsi,
Penerbit Akbar, Jakarta, 2008, hlm 4

1

kultural


merupakan suatu yang sangat penting

(kelaziman kolektif yang telah diterima

karena tugas utama dan hukum acara

menjadi kebiasaan dalam masyarakat) serta

pidana

persoalan

menemukan

pemerintahan),

persoalan

personal


berupa

mentalitas

adalah

untuk

mencari

dan

kebenaran

korupsi yang menyatu dalam kepribadian

material. 2 Pembuktian merupakan masalah

orang


yang sangat penting untuk menegakan

dan

bangsa

Indonesia

pada

hukum dalam pemberantasan tindak pidana

umumnya.
Tindak pidana korupsi cenderung

korupsi.

penyakit


Berdasarkan uraian singkat pada latar

birokrasi.Penyakit ini banyak terjadi pada

belakang penulisan ini, maka penulis

negara-negara yang sedang berkembang

mengajukan proposal dengan kajian kasus

termasuk di Indonesia.Jika dilihat dalam

korupsi pengadaan Nitrogen Cair (N2 Cair)

kenyataan

sehari-hari

hampir


yang melibatkan Nur Awaliah, dan Dra.

terjadi

disetiap tingkatan dan aspek

Siti Husnah dalam kedudukannya sebagai

dikonotasikan

kehidupan

sebagai

korupsi

masyarakat.

Mulai


dari

kontraktor

pelaksana

pada

Dinas

pengurusan ijin, proyek pengadaan di

Kesehatan dan Peternakan Hewan Daerah

instansi

Propinsi Sulawesi Tengah.

pemerintah


penegakan

hukum.

sampai

proses

Korupsi

adalah

subrodinasi kepentingan umum dibawah

B. Rumusan Masalah

kepentingan tujuan-tujuan pribadi yang
mencakup

pelanggaran


norma-norma,

Dari latar belakang di atas, maka

tugas, dan kesejahteraan umum, dibarengi

rumusan

dengan

berikut:

kerahasiaan,

pengkhianatan,

masalahnya

adalah

sebagai

penipuan dan sikap tidak peduli yang luar

1. Bagaimanakah dasar perumusan bagi

biasa akan akibat-akibat yang diderita oleh

terjadinya kerugian negara dalam tindak

masyarakat. Singkatnya korupsi adalah

pidana korupsipada perkara Nomor :

penyalahgunaan

53/Pid.Sus. Tipikor/2013/PN.PL?

amanah

untuk

kepentingan pribadi.
Dalam

hal

2. Apakah
penjatuhan

putusan,

yang

pertimbangan

menjadi
hakim

dasar
mengenai

sebelumnya harus dilakukan pembuktian
dalam sidang pengadilan perkara pidana

2

Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafik,
Jakarta, 2009, Hal 54.

2

pengembalian kerugian negara dalam

dengan permasalahan yang terkait dengan

hal menetapkan besar uang pengganti

penelitian ini.Penggunaan teknik analisis

atas kerugian negara dala Perkara

kualitatif mencakup semua bahan yang

Nomor:

telah

53/

Pid.Sus-Tipikor/

dikumpulkan

sehingga

2013/PN.PL?

membentuk

kemudian

diolah,

deskripsi

yang

mendukung kualifikasi kajian ini.Teknik
analisis data yang digunakan dengan

C. Jenis penelitian

pendekatan

kualitatif,

menjawab

dan

digunakan

memecahkan serta pendalaman secara

adalah penelitian hukum normatf dengan

menyeluruh dan utuh dari objek yang

spesifikasi penelitian adalah penelitian

diteliti.

Jenis

penelitian

yang

deskriptif yaitu penelitian yang hanya
bermaksud

untuk

mengetahui

perumusan bagi terjadinya kerugian negara
oleh hakim dalam

menjatuhkan putusan

terhadap pelaku tindak pidana korupsi di
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah juga
mengetahui dasar pertimbangan hakim
mengenai pengembalian kerugian negara
dalam

hal

menetapkan

besar

uang

pengganti atas kerugian negara dalam
Perkara

Nomor:

53/

Pengertian korupsi dalam Kamus

dasar

Pid.Sus-Tipikor/

Peristilahaan

diartikan

penyelewengan

atau

jabatan

kepentingan

untuk

sebagai

penyalahgunaan
diri

dan

merugikan negara dan rakyat.3
Dalam

Ensiklopedia

Indonesia

disebut “Korupsi” (dari bahasa Latin:
corruptio = penyuapan; corruptore =
merusak) gejala dimana para pejabat,
badan – badan negara meyalahgunakan
wewenang dengan terjadinya penyuapan,
pemalsuan serta ketidakberesan lainnya. 4

2013/PN.PL.

Baharuddin Lopa mengutip pendapat
dari David M.Chalmers, menguraikan arti

D. Metode Analisis

istilah korupsi dalam berbagai bidang,
Sumber
melalui

hukum

kegiatan

yang

diperoleh

penelitian

dianalisis

secara kualitatif kemudian disajikan secara
deskriptif,

yaitu

dengan

menguraikan,

menjelaskan dan menggambarkan sesuai

yakni

yang

menyangkut

masalah

3

M.D.J Al-Barry , Kamus Peristilahan Modern dan
Popular 10.000 istilah, Indah Surabaya, 1996, hlm
108
4
Evi Hartanti, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika
Jakarta, 2007, hlm 8

3

penyuapan, yang berhubungan dengan

dikehendaki tetapi wajib dipastikanberapa

manipulasi di bidang ekonomi, dan yang

jumlah kerugian yang dialami oleh negara

menyangkut bidang kepentingan umum.

pada saat ini. Hal ini dimaksudkan agar

Kesimpulan ini diambil dari defenisi yang

terdapat suatu kepastian hukum terhadap

dikemukakan

berbunyi:

keuangan

mengenai

kekurangan agar dibebani tanggung jawab

“manipulasi

antara
dan

keuangan
perekonomian

lain

keputusan

yang
sering

membahayakan
dikategorikan

perbuatan korupsi”.5

negara

yang

mengalami

bagi yang menimbulkan kerugian negara.
Kerugian
tersebut

negara

merupakan

sebagaimana

kerugian

negara

ditinjau dari aspek hukum keuangan negara
II.

dalam arti terkait dengan pengelolaan

PEMBAHASAN
A. Dasar
Perumusan
Bagi
Terjadinya Kerugian Keuangan
Negara Dalam Perkara Tndak
Pidana
Korupsi
Pengadaan
Nitrogen Cair
Kerugian Negara menurut pasal 1

angka 1 Undang Undang Perbendaharaan
Negara (UUPN)adalah:
„‟berkurangnya uang, surat berharga,
dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya
sebagai akibat perbuatan melawan hukum
baik sengaja maupun lalai‟‟
Pengertian ini menunjukan bahwa
kerugian negara mengandung arti yang
luas

sehingga

mudah

dipahami

dan

ditegakkan bila terjadi pelanggaran dalam
pengelolaan keuangan negara disamping
itu,

kerugian

diperkirakan

negara

tidak

sebagaimana

boleh
yang

keuangan negara

yang dilakukan oleh

suatu instansi atau suatu perusahaan yang
mengaitkan keuangan negara dalam aset
perusahaan yang bersangkutan . Hal ini
bertujuan untuk memisahkan secara tegas
kerugian negara yang terkait dengan
hukum keuangan negara dengan hukum
pidana.

Oleh

memiliki

karena,

substansi

dalam

yang

memandang

kerugian negara tidak hanya tertuju pada
pengelolaan

keuangan

negara

tetapi

termasuk pula merugikan perekonomian
negara. Hal ini dapat kita lihat dasar
pertimbangan hakim dalam membuktikan
tindak pidana korupsi dalam hal ini
merugikan keuangan Negara
putusan

tindak

pidana

korupsi

dalam
pada

pengadilan tindak pidana korupsi pada
Pengadilan

Negeri

Palu

53/Pid.Sus/Tipikor/2013/PN.PL.
5

UUKN

Nomor
Atas

Ibid hlm 9

4

nama terdakwa 1. NUR AWALIAH,

dalam

pekerjaan wiraswasta (Direktris CV. RAFI

“Penerapan Pembuktian Terbalik dalam

UTAMA),

Delik Korupsi” (Cet.I, 2011, halaman

dan Terdakwa II Dra. SITI

bukunya

yang

berjudul

66-67) antara lain menyatakan bahwa

HUSNAH pekerjaan wiraswasta.
hakim

istilah”dapat” disini oleh pembentuk

Terdakwa

undang-undang di letakkan didepan

dinyatakan telah terbukti secara sah dan

kalimat Merugikan keuangan negara

meyakinkan barsalah melakukan TINDAK

atau perekonomian negara”. hal ini

PIDANA

menunjukkan

Berdasarkan
tersebut

pertimbangan

sehingga

Para

KORUPSI

SECARA

bahwa

tindak

pidana

BERSAMA-SAMA; menjatuhkan pidana

korupsi merupakan delik formil artinya

terhadapTerdakwa

perbuatan tersebut terbukti apabila telah

1.

Nur

Awaliyah

dengan pidana penjara 1 (satu) tahun dan

terpenuhi

terhadap Terdakwa II dengan pidana

sebagaimana yang tercantum dalam

penjara 1 (satu) tahun dan 4 (empat) bulan

perumusan

penjara dan denda masing-masing Rp.

timbulnya akibat. Dengan kata lain

50.000.000,- (lima puluh juta rupiah),

walaupun tidak menimbulkan kerugian

dengan ketentuan apabila tersebut tidak

keuangan negara asalkan perbuatan

dibayar dignti dengan pidana kurungan

tersebut

selama 4 (empat) bulan; dan menghukum

terdakwa harus dihukum.

Terdakwa

II

untuk

membayar

unsur-unsur

delik

perbuatan

bukan

memenuhi

dengan

unsur

korupsi,

uang

- Bahwa

pengganti sebesar Rp.114. 534. 560,-

dengan

(Seratus Empat Belas Juta Lima Ratus Tiga

memberikan

Puluh Empat Ribu Lima Ratus Enam Puluh

kebebasan yang mandiri, tidak ada

Rupiah).

tekanan dari manapun. Kebebasan hati

Adapun dasar pertimbangan hakim

Keuangan

Negara

atau

Perekonomian Negara‟‟ adalah;
- Menimbang,

bahwa

MARTIMAN
PRODJOHAMIDIDJOYO,

kepada

disertai

“dapat”
Hakim

suatu

,

suatu

keyakinan

berdasar hukum dan undang-undang
-

yang
Negara

menurut

undang-undang

terminologi

nuraninya

dalam mempertimbangkan „‟unsur dapat
Merugikan

pembentuk

dimaksud
atau

dengan

perekonomian

keuangan
Negara

adaalah seluruh kekayaan Negara dalam
bentuk apapun, yang dipisahkan atau

SH.,MH,

tidak dipisahkan, termasuk didalamnya
5

segala bagian kekayaan

Negara dan

terdakwa telah terbukti menerima uang

segala hak dan kewajiban yang timbul

muka

senilai

30%

yakni

Rp.105.

karena:

732.000,- (Seratus Lima Juta

Tujuh

- Berada dalam penguasaan, pengurusan,

Ratus Tiga Puluh Dua Ribu Rupiah),

dan pertangungjawaban pejabat Negara,

dan pembayaran 100% atas Pengadaan

baik ditingkat pusat maupun daerah, dan

Nitrogen

Cair

(N2

Cair)

sebesar

dan

Rp.246.708.000,- (Dua Ratus Empat

pertangungjawaban Badan Usaha Milik

Puluh Enam Juta Tujuh Ratus Delapan

Negara/Badan Usaha MIlik Daerah,

Ribu Rupiah dipotong PPn dan PPh

yayasan, badaan hukum, dan perusahaan

sebesarRp. 25.792.200,- (Dua Puluh

yang menyertakan modal Negara, atau

Lima Juta Tujuh Ratus Sembilan Puluh

perusahaan yanh menyertakan modal

Dua Ribu Dua Ratus Rupiah) sehingga

pihak berdasarkan perjajian dengan

yang diterima sebesar Rp. 220.915.800,-

Negara;

(Dua Ratus Dua Puluh Juta Sembilan

- Berada

dalam

pengurusan

- Menimbang, bahwa yang dimaksud
dengan perekonomian Negara adalah

Ratus Lima Belas Ribu Dua Ratus
Rupiah).

kehidupan perekonomian yang disusun

Berdasarkan pertimbangan tersebut

sebagai usaha bersama berdasarkan asas

Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana

kekeluargaan ataupun usaha masyarakat

Korupsi pada Pengadilan Negeri Palu

secara mandiri yang berdasarkan pada

menjatuhkan hukuman pada;

kebijakan pemerintah, baik ditingkat

1) Terdakwa I NUR AWALIYAH dan

pusat maupun didaerah sesuai dengan

TERDAKWA II Dra. SITI HUSNAH

ketentuan

telah

perundang-undangan

yang

terbukti

berlaku yang bertujuan memberikan

meyakinkan

manfaat,

dan

TINDAK

seluruh

SECARA

kemakmuran,

kesejahteraan,

kepada

sah

dan

bersalah

melakukan

PIDANA

KORUPSI

SAMAsebagaimana

kehidupan masyarakat;
- Menimbang,

secara

BERSAMADakwaan

Subsidair;

bahwaa

berdasarkan

unsur

melakukan

2) Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa

perbuatan memperkaya diri sendiri atau

I oleh karena itu dengan dengan pidana

orang

penjara selama 1 (satu) tahun dan

pertimbangan

lain

atau

suatu

korporasi,

6

terhadap Terdakwa II dengan pidana

Nawawi 6 bahwa dengan dicantumkanya

penjara selama 1 (satu) Tahun dan 4

kata „‟dapat‟‟ di depan unsur merugikan

(empat) bulan dan denda masing-

keuangan

masing sebesar Rp.50.000.000,- (Lima

menjadi delik formil. Pandangan pembuat

Puluh Juta Rupiah) dengan ketentuan

undang-undang

apabila denda tersebut tidak dibayar

menjadi delik formil, nampaknya merujuk

diganti dengan pidana kurungan selama

kepada ajaran formele wederrechtelijkheid

4 (empat) bulan;

yang menyatakan sesuatu perbuatan hanya

3) Menghukum

terdakwa

II

untuk

dapat

negara,

merubah

menetapkan

dipandang

delik

pasal

sebagai

ini

ini

bersifat

membayar uang pengganti sebesar Rp.

wederrechtelijk yaitu apabila perbuatan

114.534.560,-(Seratus Empat Belas Juta

memenuhi

Lima Ratus Tiga Puluh Empat Lima

terdapat didalam perumusan dari suatu

Ratus Enam Puluh Rupiah) paling lama

delik menurut undang-undang, selaras

dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah

dengan itu,

putusan ini berkekuatan hukum tetap,

mengatakan bahwa perkataan „‟dapat‟‟

jika

harta

menunjukan bahwa kerugian itu tidak perlu

bendanya disita dan dilelang oleh jaksa

dibuktikan adanya. Dalam hal ini terdakwa

untuk terpidana dalam waktu paling

tetap

lama 1 (SATU) bulan sejak putusan

bahwa perbuatanya tidak mungkin dapat

sejak putusanini mempunyai kekuatan

merugikan keuangan atau perekonomian

hukum tetap, tidak membayar uang

negara;

tidak

membayar

maka

dapat

semua

unsur-unsur

yang

menurut Prof. Sudarto

membuktikan

7

sebaliknya

pengganti, maka harta benda terpidana
akan disita oleh jaksa dan dilelang
untuk

menutupi

uang

B. Pembayaran Uang Pengganti Dalam

pengganti

Perkara Tindak Pidana Korupsi

tersebut, dalaam hal terpiddana tidak
mempunyai
mencukupi
pengganti,

harta

benda

yang

untuk membayar uang
maka

dipidana

dengan

pidana penjara selama 4 (Empat) bulan;
Sebagai bahan perbandingan, penulis
mengetengahkan pendapat Prof. Barda

Dalam
pengaturan

lingkup
mengenai

hukum
pidana

pidana,
uang

pengganti telah dikenal sejak diterapkan
6

Barda Nawawi Arif, Penegakan Hukum dan
Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Armici,
Bandung, 2007, hlm 31
7
Sudarto, Hukum Pidana, Pradnya Paramita,
Jakarta, 2004, hlm 42

7

Pasal 34 huruf c Undang-Undang Nomor 3

pidana korupsi dilakukan oleh beberapa

Tahun

orang yang berkas perkaranya diajukan

1971

Tentang

Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi . Penerapan pasal

secara terpisah.
Terkait hal tersebut, Surat Edaran

tersebut dipertegas dalam Pasal 18 ayat (1)
huruf b Undang-Undang 31 Tahun 1999

Jaksa

Tentang Pemberantasan Tindak Pidana

004/J.A/8/1988

Korupsi yang menggantikan kedudukan

eksekusi, apabila uang pengganti belum

undang-undang

tindak

mencukupi maka jaksa sebagai eksekutor

pidana korupsi terdahulu yang berbunyi,

melakukan penyitaan terhadap harta benda

“pembayaran uang pengganti sebanyak-

lainnya dari terpidana tanpa memerlukan

banyaknya sama dengan jumlah harta

campur tangan pihak pengadilan dalam

kekayaan yang diperoleh dari tindak

bentuk izin penyitaan yang dituangkan

pidana korupsi yang dilakukan”.

dalam

pemberantasan

Berdasarkan
melakukan

pengalaman

penyidikan

perkara

saat
tindak

Agung

RI

Nomor:

SE-

menyatakan pada saat

penetapan

dan

lain-lain,

dan

seandainya jumlah barang-barang yang
dimiliki

terpidanabelum

mencukupi,

pidana korupsi pengadaan Nitrogen Cair

kekurangan yang masih ada ditagih melalui

pada Dinas Peternakan dan Kesehatan

gugatan perdata.Dengan demikian, apabila

Hewan Pripinsi Sulawesi Tengah, terdapat

terpidana tidak sanggup untuk membayar

beberapa hambatan pelaksanaan

uang

uang pengganti, maka harus dilakukan

pengganti pada proses penyidikan antara

penyitaan terhadap harta benda terpidana

lain:

apabila

-

Adanya kesulitan untuk menghitung

mencukupi maka harus ditagih melalui

jumlah

jalur perdata.

-

barang

rampasan

dengan

harta

benda

tersebut

belum

jumlah pembayaran uang pengganti

Dalam perkaraNomor :53/Pid.Sus-

sehingga apabila dijumlahkan antara

Tipikor/2013/PN.PL Majelis Hakim dalam

barang-barang rampasan dengan uang

menetapkan besar uang pengganti yang

pengganti

dibebankan tidak sama jumlahnya dengan

akan

memberi

kesan

melebihi kerugian negara itu sendiri.

kerugian negara yang timbul akibat tindak

Adanya kesulitan untuk menghitung

pidana korupsi sebagaimana yang ada

beberapa uang pengganti yang akan

dalam dakwaan Penuntut Umum

dikenakan

perkara

apabila

perkara

tindak

Nomor

pada

:53/Pid.Sus8

Tipikor/2013/PN.PL, dimana berdasarkan

pada

hasil

problematik

perhitungan

Keuangan

dan

Badan

Pengawasan

Pembangunan

(BPKP)

proses

antara

penuntutan
yang

lain

terdapat

sering

adanya

mengemuka,

kesulitan

jumlah

Provinsi Sulawesi Tengah kerugian negara

menghitung

adalah Rp. 311.049.446,- (Tiga Ratus

dengan jumlah pembayaran uang pengganti

Sebelas Juta Empat Puluh Sembilan Ribu

sehingga

Empat Ratus Empat Puluh Enam Rupiah),

barang-barang

namun jumlah Uang Pengganti yang

pengganti akan memberi kesan melebihi

dibebankan kepada terdakwa II sebesar Rp.

kerugian negara itu sendiri.

apabila

rampasan

dijumlahkan

antara

rampasan dengan uang

Selain

114.534.560,- (Seratus Empat Belas Juta

barang

untuk

itu

kesulitan

untuk

Lima Ratus Tiga Puluh Empat Ribu Lima

menghitung beberapa uang pengganti yang

Ratus Enam Puluh Rupiah)

akan dikenakan apabila perkara tindak

Dari putusan yang dijatuhkan oleh

pidana korupsi dilakukan oleh beberapa

hakim pengadilan tipikor tersebut, menurut

orang yang berkas perkaranya diajukan

hemat penulis kurang memberikan rasa

secara terpisah dan pada masing-masing

keadilan

negara,

terdakwa dituntut pidana uang pengganti.

namun terdapat beberapa hal yang menjadi

Apabila dilakukan perampasan terhadap

penyebab sehingga hakim menjatuhkan

barang-barang dari para terdakwa, maka

hukuman yang kurang pantas, yaituantara

akan

lain:

pengganti akan melebihi jumlah kerugian

padamasyarakat

dan

Tidak maksimalnya Penuntut Umum
dalam membuktikan kesalahan terdakwa

memberi

kesan

jumlah

uang

negara.
Sementara

pada

eksekusi,

sehingga hakim melakukan perhitungan

problematik

sendiri, sebagian hasil dari korupsi sudah

ketidakmampuan

dikembalikan atau tindak pidana korupsi

membayar uang pengganti. Khusus pada

tersebut dilakukan oleh lebih dari satu

putusan

orang, sehingga pidana uang pengganti

Tipikor/2013/PN.PL, semua harta benda

dibebankan bersama-sama.

Terdakwa II berada di wilyah Propinsi

Berdasarkan analisis dari berbagai
kepustakaan

yang

ada,

implementasipelaksanaan uang pengganti

Sulawesi

yang

tahap

terpidana

Nomor

selatan

dengan aparat

dihadapi

:

untuk

53/Pid.Sus-

sehingga

penegak

ialah

koordinasi

hukum antar

wilayah mesti lebih intens.
9

Berkenaan dengan hal tersebut, Surat

dimaksud dengan keuangan negara atau

Edaran Jaksa Agung RI Nomor: SE-

perekonomian negara adalah seluruh

004/J.A/8/1988

menyatakan pada saat

kekayaan negara dalam bentuk apapun,

eksekusi apabila uang pengganti belum

yang dipisahkan atau tidak dipisahkan,

mencukupi maka jaksa sebagai eksekutor

termasuk didalamnya segala bagian

melakukan penyitaan terhadap harta benda

kekayaan negara dan segala hak dan

lainya dari terpidana tanpa memerlukan

kewajiban

campur tangan pihak pengadilan dalam

Ngara/Badan Usaha MIlik Daerah,

bentuk izin penyitaan yang dituangkan

yayasan, badan hukum, dan perusahaan

dalam

dan

yang menyertakan modal Negara, atau

seandainya jumlah barang-barang yang

perusahaan yang menyertakan modal

dimiliki

Negara,

penetapan

dan

lain-lain,

terpidanabelum

mencukupi,

Badan

atau

Usaha

perusahaan
modal

pihak

Milik

yang

kekurangan yang masih ada ditagih melalui

menyertakan

ketiga

gugatan perdata.

berdasarkan perjanjian dengan Negara;
Adapun dasar pertimbangan hakim
dalam memutus perkara tindak pidana
korupsi berkaitan dengan merugikan
keuangan negara setelah mempelajari
dan

III. PENUTUP

menganalisa

putusan

:53/Pid.Sus-Tipikor/2013/PN.PL

Nomor
(3)

maka dapat diketahui bahwa pengertian

A. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan pembahasan

keuangan Negara yang dapat merugikan

dapat

keuangan negara dalam perkara tindak

menarik beberapa kesimpulan sebagai

pidana korupsi mengunakan pengertian

berikut:

„‟merugikan keuangan negara‟‟ dalam

1. Adapun yang menjadi dasar perumusan

penjelasan

pada

bab sebelumnya,

bagi

terjadinya

penulis

kerugian

keuangan

tindak

Korupsi.Dengan

demikian

negara dalam perkara tindak pidana

perumusan

keuangan

korupsi

menggunakan

beberapa

yaitu

penjelasan

dengan

mengadopsi

undang-undang

pidana korupsi yaitu bahwa

tindak
yang

yaitu:

pidana

pendekatan

dari

maka
negara

pendekatan
sisi

objek

keuangan Negara; pendekatan subjek
10

keuangan Negara, pendekatan proses

kedepan

dan

memperhatikan viliditasnya agar dapat

pendekatan

tujuan.

Dengan

persidangan

lebih

pendekatan sebagai mana diuraikan

dijadikan

diatas, undang-undng nomor 17 tahun

membuktikansurat

2003

negara

dibuat khususnya dalam membuktikan

adalah „‟semua hak dan kewajiban

unsur kerugian keuangan negara sebab

Negara dapat dinilai dengan uang ,serta

apabila unsur ini tidak terbukti maka

dengan sesuatu baik berupa uang

terdakwa

maupun berupa barang yang dapat

bebas.Seharusnya pengertian kerugian

dijadikan milik Negara berhubungan

keuangan negara tidak hanya apa yang

dengan pelaksanaan hak dan kewajiban

tercantum dalam penjelasan undang-

tersebut‟‟.

undang tindak pidana korupsi atau

merumusan keuangan

sarana

untuk

dakwaan

dapat

yang

dinyatakan

undang-undang keuangan negara atau
2. Penerapan putusan hakim mengenai
pengembalian keuangan negara dalam

undang-undang

perbendaharaan

Negara.

hal menetapkan besar uang pengganti
atas kerugian negara akibat perbuatan

2. Perlu adanya sinergitasantara penyidik,

tindak pidana korupsi belum mampu

penuntut umum dan hakim dalam

memberikan

kepada

perkara tindak pidana korupsi bahwa

masyarakat karena uang yang dikorupsi

tujuan utama yang hendak dicapai

tidak sebanding dengan uang hasil yang

dengan adanya pemberantasan tindak

dikembalikan.

jika

pidana korupsi tidak saja penegakan

sangat

kecewa

hukum dan memberi efek jera tetapi

mereka

dalam

juga untuk memenuhi rasa keadilan

sesuai

masyarakat

khususnya

pengembalikan

kerugian

masyarakat
apabila

rasa

Jadi
masih

harapan

memberantas

keadilan

wajar

korupsi

tidak

kenyataan.

pada
keuangan

negara melalui skema pembayaran

B. Saran

uang penggantiyaitu dengan merampas
1. Hendaknya
Umum

Jaksa

menyajikan

selaku

Penuntut

alat-alat

bukti

seluruh harta kekayaan terpidana yang
diperoleh dari tindak pidana korupsi.

11

DAFTAR PUSTAKA

Buku
Andi Hamzah. Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia , Ghalia Indonesia. 2008.
Barda Nawawi Arief, Penegakan Hukum dan Kebijakan Penanggulangan Kejahatan, Armici,
Bandung, 2007.
Evi Hartianti, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Jakarta, 2009.
Muhammad Ray Akbar,.Mengapa Harus Korupsi, Penerbi: Akbar, Jakarta, 2008.
M.D.J Al-Barry, Kamus Peristilahan Modern dan Populer 10.000 istilah, Imdah Surabaya,
1996.

Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999, Penyalenggara Negara Ynag Bersi Dan Bebas Dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasa Tindak Pidana Korupsi
Undang-Undang Nomor 17 Tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendahaan Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

12

BIODATA

Nama : Muh. Ferry Ardiansyah
T.T.L : Palu, 12 Januari 1990
Email : ancadoank70@yahoo.co.id
Alamat : Jl. Tanggul II no. 52 Palu
Hp.

: 0812 4424 4434

13

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No. 04/Pid. Sus/2011/Pt. Bjm)

1 140 155

Tindak Pidana Korupsi yang Dilakukan Oleh CV Pada Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di Kota Binjai (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tipikor Nomor 05/Pid.Sus K/2011/PN Medan)

7 61 152

Analisis Hukum Terhadap Sifat Melawan Hukum Dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan No. Reg. 1576/Pid. B/2010/PN. Medan)

4 52 110

Analisis Kasus Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Karyawan PT. Bank mandiri (Studi Kasus No. 2120/ PID. B/ 2006/ PN. Mdn)

5 71 124

Analisis terhadap Penerapan Hukum Dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Kasus Putusan Pengadilan...

0 48 5

Analisis Tentang Tindak Pidana Korupsi Dalam Penyalahgunaan Wewenang Proyek Pengadaan Barang Dan Jasa Di PTPPN II Medan, Studi Kasus Putusan No. 411/Pid.K/2003/PN-Lubuk Pakam

1 41 181

Tinjauan Terhadap Pertimbangan Hakim Dalam Memutus Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Wewenang Dalam Jabatan (Studi Putusan No.465/PID.SUS/2010/PN.Psp)

0 68 154

Pertanggungjawaban Pidana Dalam Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Korporasi (Studi Kasus Putusan Pengadilan Tinggi Banjarmasin No. 04/Pid. Sus/2011/Pt. Bjm)

3 98 139

STUDI KASUS MENGENAI PENERAPAN UNSUR MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DIHUBUNGKAN DENGAN PUTUSAN MA NO. 103 K/PID.SUS/2013.

0 0 1

PENERAPAN PEMBUKTIAN PUTUSAN HAKIM TENTANG UNSUR MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi Putusan Pengadilan Tipikor Palu) | NOPRI | Legal Opinion 5938 19763 1 PB

0 0 13