Penempatan Jabatan Struktural Berbasis Kompetensi di Organisasi Pemerintah Daerah Retno Susilowati
Bcrbesif
penempatan
Jabatan $ffif
-.
KorrPet€nsf ff Oqglanieasi
Pemerintahan lleeralr
Oleh:
Retno Susilowati
"ffi,::ffi*ll',lffi,1tr'TUnivercitas SriwilaYa
Abstact
plcc in organizatiort stuc'
CompAenq function afrially is basd on the rigfit people on the right
Based on resarchu' com'
people
serve
to
nt
role
irnporto
is
an
goueriment
local
tii"i liiAit" in
prominent factors for
most
iot impteienta
iiorr*tion for structural function..The
education and
experience,
line,
itructural
age,
s|niority,
on
iitoi
aena
Ii"i"oji"" o" stricturot los
training.
;"*;ry1
i"
l(ata Kunci: Kompetensi, Iabatan, struktural, Fungsional" Eselon.
Latnr BelakanE
Kelancaran Penyetenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan di
daerah/nasional sangat tergantung Pada kapabilitas aparafff negaraldaerah
khususnya Pegawai negeri. Dalarn
rangka mencapai tujuan Pembangunoil,
diperlukan Pegawai sebagai unsur aparatur yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata
kepada masyarakat dengan dilandasi
kesetiaan kePada Pancasila dan Undang-IJndang Ilasar 1945.
Penekanan kembali Pada nilai
birokrasi yang memiliki status public
sen)ant (pelayanan masyarakat) tidak
dapat ditawar lagi. Adanya kesan bahwa aparatur pemerintah belum sepenuhnya mernberikan pelayanan yang
terbaik Pa{A masyarakat dan belum
profesional hendaknyu dijadikan pemicu untuk mengembangkan sistem rnanajemen pegawai negeri yang efisien,
efektif, transparan dan akuntabel'
penupstsn Jabaten.
Harapan terhadaP Profesionalisme pegawai negeri siPil fNS) Yang
semakin menguat disebabkan oleh masih besarnya kesenjangan antara kinerja
yang diharapkan oleh masyarakat dengan kinerja yang ada (nyata)' Masih
rendahnya tingkat efisiensi baik dari
sisi waktu, biaya mauPun Prosedur
memperlihatkan bahwa kompetensi
pada PNS masih sangat perlu ditingkat-
kan atau disesuaikan dengan tuntutan
pekerjaarl.
Berbagai faktor Penyebab ketidakmamPuan aparatur pemerintah dalam memberikan PelaYanan Publik
yang baik antara lain rendahnya kualitas pegawai pemerintah dan ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki, kesalahan penempatan dan ketidakjelasan
jalur karir yang dapat ditempuh'
Per-
rnasalahan profesionalitas PlrlS disinyalir oteh para pakar akan semakin rumit,
apabila ada intervensi kekuatan politik
dalam hal rekruitmen maupun
.. . Retno susilowatil 67
Pada
level yang lain khususnya pada
pe_
nempatan suatu jabatan struktural.
Tak dapat dihindari penerapan
yang minirnar meuriliki empat karakteristik yaitu, (l) memiliki kompetmsi
{knoutledege, skill, ahitities dan experiena)
yang melnadai; (2) komifirren pada or_
ganisasi; (3) selalu bertindak cost efe*
tivenws dalam setiap aktivitasnya, dan
(4) ffingraence af gmrs yaitu bstindak
selaras antara tujuan pribadi dengan
tujuan organisasi (Lako dan sumaryaa
2002:37 telah dikutip oleh Tim pengkaji
BKN*Pusat Penelitian dan Penfembangan BKIJ Zm4)" Disarnping empat
karakteristik sDM yang berkuatitas
tersebut diatas, rnaka ciri-dri profressional menurut syamsul Ma' anfdalam
right man on the right place yang
artinya pimpinan organisasi hanrs
mampu memilih orang-orang yang me_
miliki kompetensi yang sesuai dengan
tuntutan tugas dan tanggung jawab
bagr pen€paian tugas pokok dan fung_
si dari unit-unit dimana rnereka harus
ditempatkan (Ihoha, Z00S: tT6).
Berkaitan dengan kompetensi jabatary telah diatur dalam unaang-undang Nomor 4J Tahun lW tentang
perubahan Atas Undang-Und*g No_
mor 8 Tahun lg74 tentang pokok-pokok
wscfrna Pertgembangun Kspegawaian
Kepegawaian pasal lT ayat
{Jn_
(2002:60)
el
adalah memiliki wawasan
dang-undang Nornor g Tahun rgr4, luas
dan dapat mernand*g masa depengangkatan pqgawai negeri sipil da_
parL memiliki kompetensi di bidanglam suatu jabatan dilaksanakan berda- trya,
memiliki jiwa kompetensi&ersaing
sarkan prinsip profesionalisme sesuai secara jujur
dan sportif, serta menjundengan kompetensi, prestasi kerja, dan jung
ti"gg etika profesi.
jenjang pangkat yang diretapkan
untuk
Ruky (2003:104 r€lah dikutip
jabatan itu serta syarat objektif lainnya
oleh Tim Pengkajian BIGI) mengutip
tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
pendapat Spncer dan spencer dari
agam4 ras, atau golongan. Dari amanat kelompok
konsultan Hay & Mac Ber
undang-undang tersebut secara jelas bahwa
kompetensi adalah,
menglsyaratkan bahwa pengangkatan
" an underlylng charocteristic
of an
PNS pada jabatan tertentu tidak boleh
individuol thot is cosuaily reloted to
crlterion
penempatan
Jabatan $ffif
-.
KorrPet€nsf ff Oqglanieasi
Pemerintahan lleeralr
Oleh:
Retno Susilowati
"ffi,::ffi*ll',lffi,1tr'TUnivercitas SriwilaYa
Abstact
plcc in organizatiort stuc'
CompAenq function afrially is basd on the rigfit people on the right
Based on resarchu' com'
people
serve
to
nt
role
irnporto
is
an
goueriment
local
tii"i liiAit" in
prominent factors for
most
iot impteienta
iiorr*tion for structural function..The
education and
experience,
line,
itructural
age,
s|niority,
on
iitoi
aena
Ii"i"oji"" o" stricturot los
training.
;"*;ry1
i"
l(ata Kunci: Kompetensi, Iabatan, struktural, Fungsional" Eselon.
Latnr BelakanE
Kelancaran Penyetenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan di
daerah/nasional sangat tergantung Pada kapabilitas aparafff negaraldaerah
khususnya Pegawai negeri. Dalarn
rangka mencapai tujuan Pembangunoil,
diperlukan Pegawai sebagai unsur aparatur yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang harus menyelenggarakan pelayanan secara adil dan merata
kepada masyarakat dengan dilandasi
kesetiaan kePada Pancasila dan Undang-IJndang Ilasar 1945.
Penekanan kembali Pada nilai
birokrasi yang memiliki status public
sen)ant (pelayanan masyarakat) tidak
dapat ditawar lagi. Adanya kesan bahwa aparatur pemerintah belum sepenuhnya mernberikan pelayanan yang
terbaik Pa{A masyarakat dan belum
profesional hendaknyu dijadikan pemicu untuk mengembangkan sistem rnanajemen pegawai negeri yang efisien,
efektif, transparan dan akuntabel'
penupstsn Jabaten.
Harapan terhadaP Profesionalisme pegawai negeri siPil fNS) Yang
semakin menguat disebabkan oleh masih besarnya kesenjangan antara kinerja
yang diharapkan oleh masyarakat dengan kinerja yang ada (nyata)' Masih
rendahnya tingkat efisiensi baik dari
sisi waktu, biaya mauPun Prosedur
memperlihatkan bahwa kompetensi
pada PNS masih sangat perlu ditingkat-
kan atau disesuaikan dengan tuntutan
pekerjaarl.
Berbagai faktor Penyebab ketidakmamPuan aparatur pemerintah dalam memberikan PelaYanan Publik
yang baik antara lain rendahnya kualitas pegawai pemerintah dan ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki, kesalahan penempatan dan ketidakjelasan
jalur karir yang dapat ditempuh'
Per-
rnasalahan profesionalitas PlrlS disinyalir oteh para pakar akan semakin rumit,
apabila ada intervensi kekuatan politik
dalam hal rekruitmen maupun
.. . Retno susilowatil 67
Pada
level yang lain khususnya pada
pe_
nempatan suatu jabatan struktural.
Tak dapat dihindari penerapan
yang minirnar meuriliki empat karakteristik yaitu, (l) memiliki kompetmsi
{knoutledege, skill, ahitities dan experiena)
yang melnadai; (2) komifirren pada or_
ganisasi; (3) selalu bertindak cost efe*
tivenws dalam setiap aktivitasnya, dan
(4) ffingraence af gmrs yaitu bstindak
selaras antara tujuan pribadi dengan
tujuan organisasi (Lako dan sumaryaa
2002:37 telah dikutip oleh Tim pengkaji
BKN*Pusat Penelitian dan Penfembangan BKIJ Zm4)" Disarnping empat
karakteristik sDM yang berkuatitas
tersebut diatas, rnaka ciri-dri profressional menurut syamsul Ma' anfdalam
right man on the right place yang
artinya pimpinan organisasi hanrs
mampu memilih orang-orang yang me_
miliki kompetensi yang sesuai dengan
tuntutan tugas dan tanggung jawab
bagr pen€paian tugas pokok dan fung_
si dari unit-unit dimana rnereka harus
ditempatkan (Ihoha, Z00S: tT6).
Berkaitan dengan kompetensi jabatary telah diatur dalam unaang-undang Nomor 4J Tahun lW tentang
perubahan Atas Undang-Und*g No_
mor 8 Tahun lg74 tentang pokok-pokok
wscfrna Pertgembangun Kspegawaian
Kepegawaian pasal lT ayat
{Jn_
(2002:60)
el
adalah memiliki wawasan
dang-undang Nornor g Tahun rgr4, luas
dan dapat mernand*g masa depengangkatan pqgawai negeri sipil da_
parL memiliki kompetensi di bidanglam suatu jabatan dilaksanakan berda- trya,
memiliki jiwa kompetensi&ersaing
sarkan prinsip profesionalisme sesuai secara jujur
dan sportif, serta menjundengan kompetensi, prestasi kerja, dan jung
ti"gg etika profesi.
jenjang pangkat yang diretapkan
untuk
Ruky (2003:104 r€lah dikutip
jabatan itu serta syarat objektif lainnya
oleh Tim Pengkajian BIGI) mengutip
tanpa membedakan jenis kelamin, suku,
pendapat Spncer dan spencer dari
agam4 ras, atau golongan. Dari amanat kelompok
konsultan Hay & Mac Ber
undang-undang tersebut secara jelas bahwa
kompetensi adalah,
menglsyaratkan bahwa pengangkatan
" an underlylng charocteristic
of an
PNS pada jabatan tertentu tidak boleh
individuol thot is cosuaily reloted to
crlterion