Efektivitas Berkumur Teh Hitam Dibandingkan Teh Hijau Terhadap Penurunan Jumlah Bakteri Rongga Mulut Pada Mahasiswa FKG USU
DAFTAR PUSTAKA
1. Lamont RJ, Jenkinson HF. Oral microbiology at a glance. Oxford: WileyBlackwell, 2010: 3,9.
2. Marsh PD, Martin MV. Oral microbiology. Fifth edition. London: Elsevier,
2009:2.
3. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi & mulut sehat. Medan: USU Press, 2012:4.
4. Akinyele BJ, Oladejo BO, Akinyemi AL, Ezem LO. Comparative study of the
antibacterial effect of mouth washes and Vernonia amygdalina (del.) on some
tooth decay causing bacteria. British Microbiology Research 2014;4(7):750.
5. Prasetya RC. Perbandingan jumlah koloni bakteri saliva pada anak – anak karies
dan non karies setelah mengkonsumsi minuman berkarbonisasi. Indonesian
Dentistry 2008;15(1):66.
6. Departemen kesehatan. Riset kesehatan dasar 2013:119.
7. Dewoto HR. Pengembangan obat tradisional Indonesia menjadi fitifarmaka.
Majalah Kedokteran Indonesia 2007;57(7):205.
8. Harsini W. Penggunaan herbal dibidang kedokteran gigi. Majalah Kedokteran
gigi 2008;15(1):23.
9. Suma FP, Dewi N, Adhani R. Efektivitas seduhan teh hitam (Camellia sinensis)
dalam penurunan indeks plak gigi. J of Dentino Dentistry. 2016;2(1):186-190.
10. Winarno FG, Kristiono Lissa. Green Tea & White Tea. Jakarta: Gramedia,
2016:44-157.
11. Setyorini D, Praharani D, Kurniawati HE. Pengaruh pasta gigi ekstrak daun teh
(Camellia sinensis) terhadap jumlah koloni Streptococcus mutans pada
permukaan gigi. Jurnal Kesehatan Gigi Unej 2011;8(1):48.
12. Anggayanti NA, Adiatmika IPG, Adipura Nyoman. Berkumur dengan teh hitam
lebih efektif daripada chlorhexidine gluconate 0,2% untuk menurunkan akumulasi
plak gigi. 2013;2(62):35-40.
13. Naderi NJ, Niakan M, Kharazi M.J, Zardi S. Antibacterial activity of Iranian
green and black tea on Streptococcus mutans: an in vitro study. 2011;2(8);55-59.
Universitas Sumatera Utara
35
14. Archana S, Abraham J. Comparative analysis of antimicrobial activity of leaf
extracts from fresh green tea, commercial green tea and black tea on pathogens.
Applied Pharmaceitical Science 2011;1(08):149-152.
15. Rossi A. 1001 Teh. Yogyakarta:Andi Offset, 2010:2-77.
16. Alamsyah A. Taklukan Penyakit dengan Teh Hijau. Jakarta: Agromedia, 2006:4772.
17. Liwang F. Manfaat konsumsi teh hitam sebagai upaya preventif penyakit jantung
koroner akibat arterosklerosis di Indonesia. Jurnal UI Untuk Bangsa Seri
Kesehatan, Sains, dan Teknologi 2010;1:31-4.
18. Sudaryat Y, dkk. Aktivitas antioksidan seduhan sepuluh jenis mutu teh hitam
(Camellia sinensis) Indonesia. Penelitian Teh dan Kina 2015;2(18):2-3.
19. Wahyuni A, Dewi N, Budiarti LY. Uji efektivitas antibakteri sediaan tunggal
dibandingkan kombinasi seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis) dan madu. J
of Dentino 2016;1(2):4-5.
20. Nasution M. Penghantar mikrobiologi. Medan:USU Press, 2013:62,94,120.
21. Samaranayake L. Essential microbiology for dentistry. Fourth edition. London:
Elsevier, 2012:273.
22. Tamher S. Mikrobiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: Amalia,2012:38.
23. Golman E, Green LH. Practical handbook of microbiology. Second edition. Boca
Raton: CRC press, 2009:17-18.
24. Reynolds J. Bacterial colony morphology. Bacteriology 2010;192(19);5002.
25. Pratiwi R. Perbedaan daya hambat terhadap Streptococcus mutans dari beberapa
pasta gigi yang mengandung herbal. Majalah Ked. Gigi. (Dent.J.) 2005;38(2):65.
26. Endah A. Mengenal analisis TPC. J of Dentino 2011;1(2):13-14.
27. Kasuma N. Fisiologi dan Patologi Saliva. Padang: Andalas University Press,
2015:22.
28. Wijaya D. Daya hambat teh hitam, teh hijau dan teh oolong terhadap
pertumbuhan Streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Gigi Makasar 2013;5(1):6.
29. Thomas A, Thakur SR, Shetty SB. Anti-Microbial Efficacy Of Green Tea And
Chlorhexidine 0,2 % Mouth Rinse Against S. mutans, Lactobacilli spp, And
Universitas Sumatera Utara
36
Candida albicans In Children With Severe Childhood Caries : A Randomized
Clinical Study. J of Indian Society Of Pedodontics And Preventive Dentistry
2016:34;65-70.
30. Anjasari IRD. Katekin teh Indonesia. Jurnal Kultivasi 2016;15(2):100.
Universitas Sumatera Utara
1. Lamont RJ, Jenkinson HF. Oral microbiology at a glance. Oxford: WileyBlackwell, 2010: 3,9.
2. Marsh PD, Martin MV. Oral microbiology. Fifth edition. London: Elsevier,
2009:2.
3. Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi & mulut sehat. Medan: USU Press, 2012:4.
4. Akinyele BJ, Oladejo BO, Akinyemi AL, Ezem LO. Comparative study of the
antibacterial effect of mouth washes and Vernonia amygdalina (del.) on some
tooth decay causing bacteria. British Microbiology Research 2014;4(7):750.
5. Prasetya RC. Perbandingan jumlah koloni bakteri saliva pada anak – anak karies
dan non karies setelah mengkonsumsi minuman berkarbonisasi. Indonesian
Dentistry 2008;15(1):66.
6. Departemen kesehatan. Riset kesehatan dasar 2013:119.
7. Dewoto HR. Pengembangan obat tradisional Indonesia menjadi fitifarmaka.
Majalah Kedokteran Indonesia 2007;57(7):205.
8. Harsini W. Penggunaan herbal dibidang kedokteran gigi. Majalah Kedokteran
gigi 2008;15(1):23.
9. Suma FP, Dewi N, Adhani R. Efektivitas seduhan teh hitam (Camellia sinensis)
dalam penurunan indeks plak gigi. J of Dentino Dentistry. 2016;2(1):186-190.
10. Winarno FG, Kristiono Lissa. Green Tea & White Tea. Jakarta: Gramedia,
2016:44-157.
11. Setyorini D, Praharani D, Kurniawati HE. Pengaruh pasta gigi ekstrak daun teh
(Camellia sinensis) terhadap jumlah koloni Streptococcus mutans pada
permukaan gigi. Jurnal Kesehatan Gigi Unej 2011;8(1):48.
12. Anggayanti NA, Adiatmika IPG, Adipura Nyoman. Berkumur dengan teh hitam
lebih efektif daripada chlorhexidine gluconate 0,2% untuk menurunkan akumulasi
plak gigi. 2013;2(62):35-40.
13. Naderi NJ, Niakan M, Kharazi M.J, Zardi S. Antibacterial activity of Iranian
green and black tea on Streptococcus mutans: an in vitro study. 2011;2(8);55-59.
Universitas Sumatera Utara
35
14. Archana S, Abraham J. Comparative analysis of antimicrobial activity of leaf
extracts from fresh green tea, commercial green tea and black tea on pathogens.
Applied Pharmaceitical Science 2011;1(08):149-152.
15. Rossi A. 1001 Teh. Yogyakarta:Andi Offset, 2010:2-77.
16. Alamsyah A. Taklukan Penyakit dengan Teh Hijau. Jakarta: Agromedia, 2006:4772.
17. Liwang F. Manfaat konsumsi teh hitam sebagai upaya preventif penyakit jantung
koroner akibat arterosklerosis di Indonesia. Jurnal UI Untuk Bangsa Seri
Kesehatan, Sains, dan Teknologi 2010;1:31-4.
18. Sudaryat Y, dkk. Aktivitas antioksidan seduhan sepuluh jenis mutu teh hitam
(Camellia sinensis) Indonesia. Penelitian Teh dan Kina 2015;2(18):2-3.
19. Wahyuni A, Dewi N, Budiarti LY. Uji efektivitas antibakteri sediaan tunggal
dibandingkan kombinasi seduhan daun teh hijau (Camellia sinensis) dan madu. J
of Dentino 2016;1(2):4-5.
20. Nasution M. Penghantar mikrobiologi. Medan:USU Press, 2013:62,94,120.
21. Samaranayake L. Essential microbiology for dentistry. Fourth edition. London:
Elsevier, 2012:273.
22. Tamher S. Mikrobiologi untuk mahasiswa keperawatan. Jakarta: Amalia,2012:38.
23. Golman E, Green LH. Practical handbook of microbiology. Second edition. Boca
Raton: CRC press, 2009:17-18.
24. Reynolds J. Bacterial colony morphology. Bacteriology 2010;192(19);5002.
25. Pratiwi R. Perbedaan daya hambat terhadap Streptococcus mutans dari beberapa
pasta gigi yang mengandung herbal. Majalah Ked. Gigi. (Dent.J.) 2005;38(2):65.
26. Endah A. Mengenal analisis TPC. J of Dentino 2011;1(2):13-14.
27. Kasuma N. Fisiologi dan Patologi Saliva. Padang: Andalas University Press,
2015:22.
28. Wijaya D. Daya hambat teh hitam, teh hijau dan teh oolong terhadap
pertumbuhan Streptococcus mutans. Jurnal Kesehatan Gigi Makasar 2013;5(1):6.
29. Thomas A, Thakur SR, Shetty SB. Anti-Microbial Efficacy Of Green Tea And
Chlorhexidine 0,2 % Mouth Rinse Against S. mutans, Lactobacilli spp, And
Universitas Sumatera Utara
36
Candida albicans In Children With Severe Childhood Caries : A Randomized
Clinical Study. J of Indian Society Of Pedodontics And Preventive Dentistry
2016:34;65-70.
30. Anjasari IRD. Katekin teh Indonesia. Jurnal Kultivasi 2016;15(2):100.
Universitas Sumatera Utara