Hubungan Kompetensi Bidan Dengan Penatalaksanaan Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir Di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Langsa

Lampiran 1.
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada yth,
Ibu…………………..
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi S2 Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara
( USU ) Medan,
Nama

: Fauziah

Nim

: 137032067

Akan mengadakan penelitian tentang “Hubungan Kompetensi Bidan Terhadap
Penatalaksanaan Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir di Wilayah Kerja Dinas
Kesehatan Kota Langsa”. Untuk itu saya mohon kesediaan ibu untuk berpartisipasi
menjadi responden dalam penelitian ini. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya
rahasiakan dan saya gunakan hanya untuk kepentingan penelitian ini.

Apabila ibu bersedia menjadi responden, maka saya bermohon untuk
menandatangani lembar persetujuan yang tersedia. Atas perhatian dan kesediaan serta
kerjasama yang baik dari ibu, saya ucapkan terima kasih.
Peneliti,

Fauziah

Lampiran 2.
PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama

: ………………………………….

Umur

:…………………………………..

Alamat


:…………………………………

Dengan ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan mengenai
maksud dari pengumpulan data untuk penelitian tentang “Hubungan Kompetensi
Bidan Terhadap Penatalaksanaan Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir di Wilayah
Kerja Dinas Kesehatan Kota Langsa”. Untuk itu secara sukarela saya menyatakan
bersedia menjadi responden penelitian tersebut.
Adapun bentuk kesediaan saya adalah :
1. Bersedia ditemui dan memberikan keterangan yang diperlukan untuk
penelitian.
2. Bersedia untuk mengisi kuesioner dan diobservasi.
Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dengan penuh
kesadaran tanpa paksaan dari pihak manapun.
Langsa, …./…../ 2015
Responden

(……………………………)

Lampiran 3. Lembar Kuesioner Penelitian

HUBUNGAN KOMPETENSI BIDAN TERHADAP PENATALAKSANAAN
MANAJEMEN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR DIWILAYAH KERJA
DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA
Responden yang terhormat,
Pertanyaan dan pernyataan dibawah ini semata-mata untuk data penelitian dalam
rangka penyusunan tesis pada Program Pasca Sarjan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Kami mengharapkan
kesediaan Ibu untuk menjawab pertanyaan, pernyataan dan melakukan apa yang
terdapat pada kuesioner sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang Ibu miliki
dengan penuh kejujuran dan tanpa ada intervensi dari pihak manapun, kerahasiaan
identitas Ibu sangat kami jaga. Terima Kasih.
Identitas Responden
1. No. Responden

:………………………………………………..

2. Inisial Responden

:………………………………………………..


3. Umur

:………………………………………………..

4. Pendidikan

: 1. S1

5. Masa Kerja

:….……………………………………………..

6. Tempat Kerja

:….……………………………………………..

7. Tanggal Pengisian

:…….…./………………/..…………………..


2. D IV 3. D III 4. SPK

8. Pernah mengikuti Pelatihan Manajemen Asfiksia Bayi Baru lahir :
*). Pernah / tidak Pernah.

*).coret yang tidak perlu

A. Pengetahuan
Petunjuk :
• Jawaban dituliskan pada lembar jawaban yang sudah disediakan.
• Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
• Beri tanda silang (X) pada jawaban pilihan anda.
• Jangan menggosongkan jawaban, isi sesuai kemampuan anda.

1. Ny. Kokom yang sedang in-partu, denyut jantung janinnya 130 kali/menit dan
gerakan janin dalam sehari (12 jam) sebanyak 12 kali. Selanjutnya bagaimana
anda memeriksa denyut jantung janin?
1. Setiap 15 menit pada kala 1, setiap 30 menit sesudah pembukaan lengkap
2. Setiap 20 menit pada kala 1, setiap 30 menit sesudah pembukaan lengkap
3. Setiap 30 menit pada kala 1, setiap 20 menit sesudah pembukaan lengkap

4. Setiap 30 menit pada kala 1, setiap 15 menit sesudah pembukaan lengkap
5. Setiap 25 menit pada kala 1, setiap 15 menit sesudah pembukaan lengkap
2. Selanjutnya anjuran apa yang pertama kali anda berikan kepada Ny.Kokom?
1. Untuk tetap berbaring terlentang
2. Untuk berbaring ke sisi kanan
3. Untuk berbaring ke sisi kiri
4. Untuk posisi sujud
5. Untuk posisi setengah duduk.
3. Ny.Lilis yang sedang in-partu ketika ketubannya pecah terlihat berwarna
kehijauan, tindakan apa yang pertama kali harus anda lakukan?
1. Mengeluarkan bayi dan bila tidak menangis maka buka mulut bayi dengan
lebar, usap & mengisap lendir dari mulut dan hidung, baru memotong tali
pusat.
2. Mengeluarkan bayi dan bila menangis, memotong tali pusat dan mengisap
lendir dari mulut dan hidung.
3. Saat kepala bayi keluar, sebelum bahu keluar langsung mengisap lendir
dari mulut dan hidung.
4. Saat kepala dan bahu bayi keluar langsung mengisap lendir dari mulut dan
hidung.
5. Langsung mengeluarkan bayi dan memotong tali pusat, karena

pemotongan tali pusat akan merangsang pernafasan bayi.

4. Bidan Erni sedang menolong persalinan ny. Oyoh, tanda apa yang harus
dilihat bidan erni pada bayi ny.Oyoh, untuk menentukan perlu/tidaknya
tindakan resusitasi?
1. Nilai APGAR 1 menit = 2
2. Bayi kuning
3. Ketuban pecah lama
4. Bayi menangis terlalu keras
5. Bayi tidak bernafas atau nafasnya megap-megap
5. Sebelum proses persalinan ny.Oyoh berlangsung, bidan Erni telah
mempersiapkan tindakan resusitasi. Ditempat yang bagaimana bidan Erni
mempersiapkan persalinan dan kemungkinan tindakan resusitasi?
1. Di dekat pintu supaya udara tidak pengap.
2. Di dekat jendela supaya terang.
3. Di ruangan yang tidak banyak angin tetapi cukup terang.
4. Di dekat dapur supaya hangat.
5. Di ruang terbuka supaya terang dan hangat.
6. Bidan Erni juga telah menyiapkan sejumlah kain yang berfungsi untuk
mengeringkan, membungkus bayi dan mengganjal, agar kepala bayi posisinya

ekstensi. Dimana kain pengganjal harus terletak?
1. Dibawah kepala bayi
2. Dibawah leher bayi
3. Dibawah bahu bayi
4. Dibawah punggung bayi
5. Dibawah pinggang bayi.
7. Agar bidan Erni terhindar dari kemungkinan infeksi, perlindungan apa saja
yang harus dilakukannya?
1. Menggunakan celemek, mencuci tangan dengan air + sabun atau
campuran alkohol & gliserin dan menggunakan sarung tangan.
2. Menggunakan celemek, dan mencuci tangan dengan air + sabun atau
campuran alkohol & gliserin.
3. Mencuci tangan dengan air + sabun atau campuran alkohol & gliserin dan
menggunakan sarung tangan.
4. Menggunakan celemek, mencuci tangan dengan air + sabun atau
campuran alkohol & gliserin, menggunakan sarung tangan dan jam tangan
agar mudah menghitung waktu.
5. Menggunakan celemek, mencuci tangan dengan air + sabun atau
campuran alkohol & gliserin, menggunakan jam tangan agar mudah
menghitung waktu.


8. Setelah bidan Erni memberitahukan kepada ny.Oyoh tentang alas an dan
tindakan resusitasi yang akan dilakukannya. Tindakan apa yang selanjutnya
harus dilakukan bidan Erni? Buat urutan dari pernyataan A – F.

1.
2.
3.
4.
5.

A, B, C, D, E, F
A, E, C, D, B, F
A, B, C, E, D, F
A, C, E, D, F, B
A, C, D, E, F, B

A.
B.
C.

D.
E.
F.

Jaga bayi tetap kering dan hangat
Penilaian nafas bayi
Atur posisi bayi
Keringkan dan rangsang taktil
Isap lendir
Reposisi bayi

9. Tindakan bidan Erni diatas membuat bayi Ny.Oyoh bernafas normal.
Tindakan apa yang selanjutnya harus dilakukan bidan Erni?
1. Mandikan bayi, pemantauan, asuhan BBL, konseling dan pencatatan.
2. Mandikan bayi, pemantauan, asuhan BBL dan konseling
3. Pemantauan, asuhan BBL dan konseling.
4. Pemantauan, asuhan BBL, pencatatan dan pelaporan ke puskesmas.
5. Pemantauan, asuhan BBL, konseling dan pencatatan.
10. Dari hasil pemantauan bidan Erni terhadap bayi ny Oyoh, 1 jam setelah
resusitasi terlihat bayi ny Oyoh pucat, lemas, frekuensi nafasnya

80 kali/menit. Tindakan apa yang harus dilakukan bidan Erni?
1. Melanjutkan pemantauan
2. Melakukan langkah awal resusitasi
3. Membuka lebar mulut bayi, mengusap mulut dan mengisap lendir
4. Melakukan ventilasi.
5. Melakukan rujukan.
11. Bayi Ny Nina lahir dalam keadaan tidak bernafas. Segera setelah memotong
tali pusat, bidan Titin melakukan langkah awal resusitasi. Bila dari tindakan
tersebut bayi ny Nina belum juga bernafas, tindakan apa yang harus dilakukan
bidan Titin?
1. Mengisap lendir dari mulut dan hidung.
2. Membuka lebar mulut bayi, mengusap mulut dan mengisap lendir
3. Melakukan ventilasi.
4. Merujuk bayi.
5. Memberitahukan keluarga bahwa bayi meninggal dunia.

12. Bagaimana bidan Titin harus memasang sungkup agar udara yang
ditiupkannya atau dipompakannya dapat masuk seluruhnya ke paru-paru bayi?
1. Menutupi seluruh hidung bayi.
2. Menutupi seluruh mulut bayi.
3. Menutupi seluruh hidung dan sebagian mulut bayi.
4. Menutupi seluruh mulut dan sebagian hidung bayi.
5. Menutupi seluruh hidung dan mulut bayi.
13. Selanjutnya bidan Titin harus melakukan tiupan atau pompaan sebanyak
berapa kali dan dengan tekanan berapa besar?
1. 1 kali dengan tekanan 20 cm air
2. 2 kali dengan tekanan 20 cm air
3. 3 kali dengan tekanan 20 cm air
4. 1 kali dengan tekanan 30 cm air
5. 2 kali dengan tekanan 30 cm air.
14. Dari hasil penilaian bidan Titin, diketahui bahwa tindakannya tidak membuat
dada bayi ny Nina mengembang, tindakan apa yang selanjutnya harus
dilakukan bidan Titin?
1. Mengulangi tiupan atau pompaan seperti tiupan diatas.
2. Meneruskan tiupan atau pompaan 30 kali dalam 20 detik dengan tekanan
20 cm air.
3. Meneruskan tiupan atau pompaan 20 kali dalam 30 detik dengan tekanan
20 cm air.
4. Menghentikan tiupan atau pompaan.
5. Memeriksa posisi kepala bayi, posisi sungkup dan adanya lendir di mulut.
15. Bila hasil tiupan atau pompaan yang dilakukan bidan Titin pada no.13,
membuat dada bayi ny Nina mengembang tindakan apa yang selanjutnya
harus dilakukan bidan Titin?
1. Mengulangi tiupan atau pompaan seperti diatas.
2. Meneruskan tiupan atau pompaan 30 kali dalam 20 detik dengan tekanan
20 cm air.
3. Meneruskan tiupan atau pompaan 20 kali dalam 30 detik dengan tekanan
20 cm air.
4. Menghentikan tiupan atau pompaan.
5. Memeriksa posisi kepala, sungkup dan lendir di mulut.

16. Bila setelah tindakan tersebut, nafas bayi ny Nina masih megap-megap,
tindakan apa yang harus dilakukan bidan Titin?
1. Meneruskan ventilasi sampai 2 menit.
2. Meneruskan ventilasi dan menilai hasilnya setiap 15 detik.
3. Meneruskan ventilasi dan menilai hasilnya setiap 20 detik
4. Meneruskan ventilasi dan menilai hasilnya setiap 30 detik.
5. Menghentikan ventilasi.
17. Bila sampai 2 menit tindakan yang dilakukan bidan Titin tidak berhasil
membuat bayi ny Nina bernafas, tindakan apa yang selanjutnya harus
dilakukan bidan Titin?
1. Kembali mengisap lendir dari mulut dan hidung.
2. Membuka lebar mulut bayi, mengusap mulut dan mengisap lendir.
3. Menghentikan ventilasi dan menyiapkan rujukan.
4. Melanjutkan ventilasi dan menyiapkan rujukan.
5. Memberitahu keluarga bahwa bayi meninggal dunia.
18. Bila keluarga ny Nina menolak bayinya dirujuk, tindakan apa yang harus
dilakukan bidan Titin?
1. Kembali mengisap lendir dari mulut dan hidung.
2. Membuka lebar mulut bayi, mengusap mulut dan mengisap lendir.
3. Menghentikan ventilasi.
4. Melanjutkan ventilasi.
5. Memberitahu keluarga bahwa bayi meninggal dunia.
19. Bila tindakan yang dilakukan bidan Titin, tidak berhasil membuat bayi
ny Nina bernafas, kapan tindakan tersebut harus dihentikan?
1. Setelah 5 menit
2. Setelah 10 menit
3. Setelah 15 menit
4. Setelah 20 menit
5. Setelah 25 menit.

20. Agar alat resusitasi yang habis dipakai untuk menolong bayi ny Nina dapat
dipakai lagi tanpa membahayakan bidan Titin dan bayi lainnya, tindakan
pencegahan infeksi apa saja yang harus dilakukan bidan Titin?

1.
2.
3.
4.
5.

A, B, C, D
A, C, B, D
B, A, C, D
B, C, A, D
C, A, B, D

A. Cuci alat dengan air dan sabun
B. Rendam alat dengan larutan
dekontaminasi.
C. Rebus/ kukus alat.
D. Simpan alat dikotak yang tersedia.

B. Sikap
Petunjuk :
• Pilihlah satu pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda
• Beri tanda silang (X) pada jawaban pilihan anda

21.
1.
2.
3.
4.
5.

Bidan harus selalu siap melakukan resusitasi pada setiap persalinan
Sangat setuju
Setuju
Kurang setuju
Tidak setuju
Sangat tidak setuju.

22. Persiapan resusitasi hanya perlu dilakukan pada bayi yang mengalami gawat
janin
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
23. Pada kasus persalinan dengan solusio placenta, bidan harus selalu siap
melakukan tindakan resusitasi pada bayi.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.

24. Resusitasi harus dilakukan dengan segera, oleh sebab itu pemberitahuan
kepada ibu dan keluarga dapat dilakukan setelah selesai melakukan resusitasi.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
25. Menggunakan sarung tangan pada waktu resusitasi akan menganggu tindakan
bidan dalam memberikan rangsangan taktil pada bayi.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju
26. Tindakan resusitasi pada BBL yang mengalami asfiksia tidak perlu
persetujuan dari ibu atau keluarga.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
27. Pencatatan tentang kondisi bayi waktu lahir, tindakan resusitasi dan perawatan
sesudahnya hanya perlu dibuat bila resusitasi berhasil.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
28. Jika bayi sudah bernafas normal, bidan tidak harus memantau keadaan bayi
dalam 2 jam pertama pasca resusitasi, tetapi ibu dan keluargalah yang
melakukannya.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.

29. Resusitasi berhasil atau gagal, konseling kepada ibu dan keluarga tetap perlu
diberikan.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.
30. Tindakan pencegahan infeksi cukup dilakukan pada alat pengisap lendir dan
alat ventilasi saja, supaya bidan dan BBL yang ditolong aman.
1. Sangat setuju
2. Setuju
3. Kurang setuju
4. Tidak setuju
5. Sangat tidak setuju.

C. Penatalaksanaan Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir
Memberikan tanda checklist √( ) pada kolom pilihan yang tersedia disebelah
prosedur tindakan dibawah sesuai dengan yang dilakukan responden.
Keterangan pilihan jawaban :
2 : Dilakukan dengan tepat
1 : Dilakukan tidak tepat
0 : Tidak Dilakukan
No
1

2

3

Langkah Kegiatan
Penilaian Materi
Menyiapkan alas yang kering dan hangat
untuk resusitasi, meletakkan gulungan kain
sebagai pengganjal bahu.
Menyiapkan semua alat resusitasi dalam
keadaan siap pakai
a. Alat penghisap lendir (bola karet atau Dee
lee)
b. Alat sungkup dan balon resusitasi
c. Oksigen dilengkapi dengan alat pengukur
bila ada.
Melakukan penilaian secara cepat dalam 30
detik.
a. Apakah air ketuban bersih dari
mekonium?

0

Nilai
1

2

Ket

b.
c.
d.
e.

4
5

6

7

8
9
10

Apakah bayi bernafas atau menangis?
Apakah tonus otot baik?
Apakah warna kulit kemerahan?
Apakah bayi cukup bulan
• Bila semua jawaban “ya”, maka
lakukan perawatan rutin untuk asuhan
normal bayi baru lahir.
• Bila salah satu atau lebih jawaban
“tidak” maka lakukan langkah awal
resusitasi.
Langkah Awal Resusitasi
Menyelimuti bayi dengan kain kering dan
hangat kecuali kepala, muka, dan dada sebelah
atas.
Meletakkan punggung bayi pada alas yang
bersih dan hangat serta memposisikan kepala
bayi dengan sedikit ekstensi untuk membuka
jalan nafas.
Menginformasikan kepada ibu dan keluarga
yang menungguinya tentang apa yang akan
dilakukan serta dengarkan keluhan dan beri
respon dengan penuh perhatian dari setiap
pertanyaan dan kekhawatirannya.
Membersihkan jalan nafas dengan mengisap
mulut dulu baru hidung.
a. Masukkan kateter sepanjang 5 cm kedalam
mulut bayi dan isap saat menarik kateter
keluar.
b. Masukkan kateter sepanjang 3 cm kedalam
setiap lubang hidung dan isap saat menarik
kateter keluar.
c. Jangan menghisap kateter terlalu dalam
ditenggorokan karena akan mengakibatkan
denyut jantung bayi menurun atau bahkan
nafas bayi berhenti.
d. Bila terdapat darah atau mekonium
didalam mulut atau hidung bayi lakukan
isap secara khusus.
Mengeringkan bayi sambil melakukan
rangsang taktil
Mengganti baju bayi dengan kain yang bersih
dan kering
Mengamati bayi apakah sudah bisa menangis,
bila bayi masih tidak bernafas segera lakukan
ventilasi.

11
12
13

14
15

16

17

18

Memposisikan kepala bayi dengan sedikit
tengadah untuk membuka jalan nafas.
Meletakkan sungkup pada muka bayi dan
harus menutup dagu, mulut, dan hidung.
Membuat semacam lekatan antara sungkup
dan muka bayi, lalu pegangi sungkup dengan
tangan kiri agar lekatan kuat.
Menekan balon dengan dua jari atau seluruh
jari tangan bergantung pada ukuran balon.
Memeriksa lekatan dengan melakukan
ventilasi percobaan dua kali dan perhatikan
gerakan dada.
Bila terlihat gerakan dada :
a. Lakukan ventilasi dengan kecepatan 20
kali selama 30 detik
b. Amati gerakan dada, apakah kelihatan
naik turun dengan mudah.
Bila terlihat dada tidak bergerak :
a. Memeriksa kembali posisi kepala bayi
untuk meyakinkan bahwa leher sudah
sedikit ekstensi.
b. Mereposisi sungkup pada muka bayi dan
memperbaiki lekatan antara sungkup
dengan muka
c. Menekan balon lebih kuat lagi untuk
meningkatkan tekanan ventilasi.
d. Mengisap mulut dan hidung kembali untuk
membersihkan
lendir,
darah
atau
mekonium dari jalan nafas.
Melakukan ventilasi selama 30 detik
kemudian hentikan dan segera nilai kembali
apakah bayi sudah bernafas secara spontan
atau belum. Bila bayi belum bernafas, ulangi
kembali ventilasi 20 kali selama 30 detik,
kemudian dihentikan dan segera dinilai
kembali apakah bayi sudah bernafas atau
belum.
Bila pernafasan normal (30 – 60 kali per
menit), tidak ada cekungan dinding dada,
tidak merintih :
• Lakukan kontak kulit bayi dengan kulit
ibu;



19

20

Amati pernafasan bayi dengan interval
frekuaensi lebih sering.
• Ukur suhu aksilar dan hangatkan bila suhu
kurang dari 36°C
• Lakukan kontak kulit dengan kulit ibu bila
suhu 36°C atau kurang
• Anjurkan ibu untuk mulai member ASI.
Bila bayi mulai bernafas tetapi ada cekungan
dinding dada hebat :
• Lakukan ventilasi dengan oksigen, bila
tersedia.
• Segera disiapkan rujukan ke fasilitas
pelayanan bayi risiko tinggi.
Melakukan rujukan bila setelah ventilasi
selama 2 menit bayi belum bernafas. Rujuk
dengan tetap melakukan resusitasi.
Bila bayi tidak merintih atau tidak bernafas
sama sekali setelah ventilasi selama 20 menit,
ventilasi dihentikan.
Penilaian Teknik
Mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
Total Skor

Lampiran 4. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengetahuan
Correlations
JUMLAH
ITEM1

ITEM2

ITEM3

ITEM4

ITEM5

ITEM6

ITEM7

ITEM8

ITEM9

ITEM10

ITEM11

Pearson Correlation

.945**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.835**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.716*

Sig. (2-tailed)

.012

N

10

Pearson Correlation

.945**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.745**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.609*

Sig. (2-tailed)

.016

N

10

Pearson Correlation

.608*

Sig. (2-tailed)

.003

N

10

Pearson Correlation

.701*

Sig. (2-tailed)

.021

N

10

Pearson Correlation

.803**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.736*

Sig. (2-tailed)

.018

N

10

Pearson Correlation

.695*

Sig. (2-tailed)

.021

N

10

ITEM12

ITEM13

ITEM14

ITEM15

ITEM16

ITEM17

ITEM18

ITEM19

ITEM20

JUMLAH

Pearson Correlation

.688*

Sig. (2-tailed)

.019

N

10

Pearson Correlation

.772**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.624**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.870**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.945**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.945**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.845**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.645**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.713**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

1

Sig. (2-tailed)
N

10

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.756

21

Sikap
Correlations
JUMLAH
ITEM1

ITEM2

ITEM3

ITEM4

ITEM5

ITEM6

ITEM7

ITEM8

ITEM9

ITEM10

JUMLAH

Pearson Correlation

.864**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.935**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.684*

Sig. (2-tailed)

.036

N

10

Pearson Correlation

.903**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.812**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.882**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.709**

Sig. (2-tailed)

.020

N

10

Pearson Correlation

.631*

Sig. (2-tailed)

.034

N

10

Pearson Correlation

.899**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.810**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

1

Sig. (2-tailed)
N

10

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.762

11

Penatalaksanaan Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir
Correlations
JUMLAH
ITEM1

ITEM2

ITEM3

ITEM4

ITEM5

ITEM6

ITEM7

ITEM8

ITEM9

ITEM10

ITEM11

Pearson Correlation

.809**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.873**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.733**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.842**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.774**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.741**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.752**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.897**

Sig. (2-tailed)

.000

N

30

Pearson Correlation

.883**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.701**

Sig. (2-tailed)

.000

N

30

Pearson Correlation

.762**

ITEM12

ITEM13

ITEM14

ITEM15

ITEM16

ITEM17

ITEM18

ITEM19

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.737**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.740**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.724**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.760**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.608*

Sig. (2-tailed)

.025

N

10

Pearson Correlation

.769**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.909**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

Pearson Correlation

.621**

Sig. (2-tailed)

.000

N

10

ITEM20

Correlation

.701**

iled)

.000
10

JUMLAH

Correlation

1

iled)
10

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.789

21

Lampiran 5. Master Data Penelitian

No

In. Responden

Umur

Masa Kerja

Pelatihan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39

SR
EI
EM
Y
L
S
EP
VE
YE
ZR
YL
YY
HR
ZL
AN
SS
EY
YN
SK
ES
SW
RP
SW
SD
RN
NW
JL
HR
MS
HD
EY
MW
SYN
HS
DM
PH
AM
TY
AH

35
36
35
33
28
26
26
33
27
27
28
29
28
28
26
28
34
31
26
34
29
26
28
29
30
29
26
26
26
30
27
31
34
28
29
26
27
27
26

10
10
10
10
7
4
10
4
3
6
4
4
7
7
7
2
6
3
7
10
7
4
7
8
7
7
3
3
3
6
9
4
4
7
8
8
4
10
4

P
P
P
P
TP
TP
P
TP
TP
P
TP
TP
TP
P
P
TP
TP
TP
P
TP
TP
P
P
TP
P
TP
TP
TP
TP
TP
P
TP
TP
TP
TP
TP
TP
P
TP

40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68

KS
WF
LV
ERH
IH
LW
RLS
DIW
DSH
AA
YL
SC
FM
FK
N
TD
H
M
SU
NU
NL
ZR
YU
ER
YA
SM
WD
LM
FS

35
31
26
30
35
26
26
27
36
26
29
30
32
32
36
28
34
35
35
36
27
36
27
35
37
28
28
29
26

4
7
4
7
10
4
4
5
10
4
6
7
7
7
10
7
8
7
10
6
5
10
5
9
10
6
10
7
4

TP
TP
TP
P
P
TP
TP
TP
P
TP
TP
P
P
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP
P
TP
TP
TP
TP
TP
TP
TP

No

In. Rspdn

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

SR
EI
EM
Y
L
S
EP
VE
YE
ZR
YL
YY
HR
ZL
AN
SS
EY
YN
SK
ES
SW
RP
SW
SD
RN
NW
JL
HR
MS
HD
EY
MW
SYN
HS
DM
PH
AM
TY
AH
KS

1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5

2
5
5
5
5
5
5
2
5
5
2
5
2
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
2
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5

3
5
5
5
5
5
5
1
5
5
1
5
1
5
1
5
5
1
1
1
5
1
5
1
5
1
5
5
5
5
5
1
1
1
1
5
1
1
5
5
5

4
5
5
5
5
5
5
1
5
5
1
5
1
5
1
5
5
2
2
1
5
5
5
5
5
2
5
5
5
5
5
1
5
1
1
5
1
2
5
5
5

5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
1
5
1
5
1
5
5
1
1
5
5
1
5
1
5
1
5
5
1
5
5
1
1
1
1
5
1
1
5
5
5

Sikap
6
5
5
5
5
5
5
1
5
5
1
5
1
5
1
5
5
1
1
1
5
1
5
1
5
1
5
5
1
5
5
1
1
1
1
5
1
1
5
5
5

7
5
5
5
5
5
5
1
5
5
1
5
1
5
1
5
5
1
1
1
5
1
5
1
5
1
5
5
1
5
5
1
1
1
1
5
1
1
5
5
5

8
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
5
5
4
4
4
5
3
5
4
5
3
5
5
5
5
5
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5

9
5
5
5
5
5
5
1
5
5
1
5
1
5
5
5
5
1
1
1
5
1
5
1
5
5
5
5
1
5
5
1
1
5
1
5
1
1
5
5
5

10
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
5
1
1
1
5
5
5
1
5
1
5
5
1
5
5
5
1
1
1
5
1
1
5
5
5

kategori

Jumlah

50
50
50
50
50
50
23
50
50
23
50
23
50
24
50
50
22
22
22
50
25
50
22
50
25
50
50
30
50
50
22
24
25
22
50
22
23
50
50
50

Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Positif

41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68

WF
LV
ERH
IH
LW
RLS
DIW
DSH
AA
YL
SC
FM
FK
N
TD
H
M
SU
NU
NL
ZR
YU
ER
YA
SM
WD
LM
FS

5
5
5
5
2
5
5
5
5
3
5
5
5
3
5
5
3
5
3
3
5
5
5
5
5
5
3
5

2
5
5
5
5
2
5
2
5
2
5
5
5
5
5
5
2
5
2
2
5
3
5
5
5
5
5
5

1
5
5
5
1
1
1
5
1
5
5
5
1
1
5
5
1
5
1
1
5
1
5
5
5
1
1
5

5
5
5
5
1
1
2
1
1
1
5
5
2
2
5
5
1
5
1
1
5
1
5
5
5
2
5
2

1
5
5
5
1
1
1
1
1
1
5
5
1
1
5
5
1
5
1
5
5
1
5
5
5
1
1
1

1
5
5
5
1
2
1
1
2
1
5
5
1
1
5
5
1
5
2
1
5
1
5
5
5
2
1
1

2
5
5
5
1
5
1
1
1
5
5
5
2
5
5
5
5
5
1
1
5
5
5
5
5
1
1
1

4
5
5
5
3
4
5
5
3
5
5
5
5
5
5
5
4
5
3
5
5
3
5
5
5
4
4
3

1
5
5
5
5
1
1
1
1
1
5
5
1
1
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
5
2
1
1

1
5
5
5
5
1
1
1
5
1
5
5
1
1
5
5
1
5
5
1
5
1
5
5
5
1
1
1

23
50
50
50
25
23
23
23
25
25
50
50
24
25
50
50
24
50
24
25
50
23
50
50
50
24
23
25

Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Positif
Negatif
Positif
Negatif
Negatif
Positif
Negatif
Positif
Positif
Positif
Negatif
Negatif
Negatif

Lampiran 6. Hasil Uji Statistik
Statistics
umur responden
N

Valid

68

Missing

0
1.49
.061
1.00
1
.503
1
2

Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
umur responden
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

lebih dari 28 tahun

35

51.5

51.5

51.5

kurang,sama dengan 28
tahun

33

48.5

48.5

100.0

Total

68

100.0

100.0

Frequencies
Statistics
masa kerja responden
N

Valid
Missing

Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum

68
0
1.35
.058
1.00
1
.481
1
2

masa kerja responden
Frequency Percent Valid Percent
44
64.7
64.7

Valid lebih dari lima tahun
sama dengan kurang dari
lima tahun
Total

24

35.3

35.3

68

100.0

100.0

Cumulative
Percent
64.7
100.0

Frequencies
Statistics
mengikuti pelatihan
N
Valid

68

Missing

0
1.71
.056
2.00
2
.459
1
2

Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
mengikuti pelatihan

Valid

Pernah
tidak pernah
Total

Frequency
20

Percent
29.4

Valid Percent
29.4

48
68

70.6
100.0

70.6
100.0

Cumulative
Percent
29.4
100.0

Statistics
pengetahuan
N
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum

Valid
Missing

68
0
1.68
.071
2.00
2
.584
1
3

pengetahuan
Frequency
Valid

Baik

26

Percent
38.2

Cukup
Kurang
Total

38
4
68

55.9
5.9
100.0

Valid Percent Cumulative Percent
38.2
38.2
55.9
5.9
100.0

94.1
100.0

Frequencies
Statistics
Sikap
N

Valid

68

Missing

0
1.49
.061
1.00
1
.503
1
2

Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Sikap
Frequency
Valid

Positif

Negative
Total
Frequencies

35

Percent
51.5

33
68

48.5
100.0

Valid Percent Cumulative Percent
51.5
51.5
48.5
100.0

100.0

Statistics
Penatalaksanaan manajemen aspiksia
N
Valid
Missing
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum

68
0
1.56
.061
2.00
2
.500
1
2

Penatalaksanaan manajemen aspiksia
Frequency
Valid

Percent

Cumulative
Percent

Valid Percent

Kompeten

30

44.1

44.1

44.1

tidak kompeten

38

55.9

55.9

100.0

Total

68

100.0

100.0

Crosstabs
pengetahuan * Penatalaksanaan manajemen aspiksia Crosstabulation
Penatalaksanaan manajemen
aspiksia
tidak
kompeten

Kompeten
pengetahuan baik

Count
% within pengetahuan

cukup
kurang

4

26

84.6%

15.4%

100.0%

7

31

38

18.4%

81.6%

100.0%

1

3

4

25.0%

75.0%

100.0%

30

38

68

44.1%

55.9%

100.0%

Count
% within pengetahuan

Total

22

Count
% within pengetahuan

Count
% within pengetahuan

Total

Chi-Square Tests
Value

df
a

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square
28.067
2
.000
Likelihood Ratio
30.195
2
.000
Linear-by-Linear Association
22.278
1
.000
N of Valid Cases
68
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.76.

Crosstabs
sikap * Penatalaksanaan manajemen aspiksia Crosstabulation
Penatalaksanaan manajemen aspiksia
kompeten
sikap

positif
negatif

Total

Count

tidak kompeten
20
15

Total
35

% within sikap
Count
% within sikap
Count

57.1%
10
30.3%
30

42.9%
23
69.7%
38

100.0%
33
100.0%
68

% within sikap

44.1%

55.9%

100.0%

Chi-Square Tests
Value
4.963a
3.934
5.036

Df

Asymp. Sig. Exact Sig.
(2-sided)
(2-sided)
1
.026
1
.047
1
.025
.031
1
.027

Exact Sig.
(1-sided)

Pearson Chi-Square
Continuity Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
.023
Linear-by-Linear
4.890
Association
N of Valid Cases
68
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 14.56.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate

Odds Ratio for sikap (positif / negatif)
For cohort Penatalaksanaan
manajemen aspiksia = kompeten
For cohort Penatalaksanaan
manajemen aspiksia = tidak kompeten
N of Valid Cases

Value
3.067

95% Confidence Interval
Lower
Upper
1.129
8.333

1.886

1.044

3.407

.615

.395

.958

68

Logistic Regression
Variables in the Equation
B
Step 0

Constant

S.E.

.236

Wald

.244

df

.937

Sig.
1

Exp(B)

.333

1.267

Variables in the Equation
95% C.I.for
EXP(B)
B
a

Step 1 Pength

S.E.

Wald

df

Sig.

Exp(B)

Lower

Upper

2.783

.665

17.519

1

.000

16.173

4.393

59.540

1.321

.661

3.997

1

.046

3.746

1.026

13.673

Constant
-6.244
1.664 14.090
a. Variable(s) entered on step 1: pength, sikap.

1

.000

.002

Sikap