Kajian Pembuatan Efek Analog Stompbox Distortion pada Gitar Elektrik Oleh Bapak Fredrik Tarigan

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Suara adalah fenomena fisik yang dihasilkan oleh getaran benda atau

getaran suatu benda yang berupa sinyal analog dengan amplitudo yang berubah
secara berkelanjutan terhadap waktu, suara

berhubungan erat dengan rasa

mendengar. Suara atau bunyi biasanya merambat melalui udara. Suara atau bunyi
tidak bisa merambat melalui ruang hampa. Sedangkan musik adalah seni
pengungkapan gagasan melalui suara atau bunyi yang unsur dasarnya berupa
irama, melodi, harmoni, dengan unsur pendukung berupa bentuk gagasan, sifat,
dan warna bunyi. Namun dalam penyajiannya cenderung terpadu pada unsur
bahasa, gerak, dan berbagai hal yang dianggap mendukung.
Musik sering kita dengarkan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk
audio maupun video, yang dimainkan dengan alat-alat musik modern dan alat-alat
musik tradisional. Proses perkembangan musik dalam era modern selalu berkaitan

dengan teknik maupun teknologi di dalamnya. Tanpa mengurangi kepedulian
terhadap musik tradisional yang semakin lama semakin tenggelam dalam arus
globalisasi, pengkajian terhadap perkembangan teknologi dalam musik tentunya
diperlukan sebagai sarana pengetahuan dan sarana dalam pengembangan musik.
Perkembangan musik pada era modern yang sangat pesat ditandai dengan
semakin banyaknya hal-hal baru yang mulai ditemukan dan digunakan untuk
memperkaya nilai musik. Salah satu contoh perkembangan teknologi dalam musik
yaitu perkembangan teknologi dalam instrumen gitar. Dengan teknologi canggih

Universitas Sumatera Utara

saat ini dan permintaan yang selalu berubah demi suara musik yang baru untuk
menarik antusias orang lain , maka tidak mengherankan bahwa produsen membuat
perangkat elektronik secara pesat untuk mengatasi keinginan tersebut.Alat musik
gitar yang pada awalnya berawal dari instrumen yang tanpa menggunakan
teknologi apapun kemudian berkembang dan beradaptasi sesuai dengan
perkembangan jaman sehingga muncul gitar elektrik. Gitar elektrik kemudian
berkembang lagi dengan beberapa tambahan komponen antara lain dengan
penggunaan efek gitar.
Efek merupakan manipulasi atau modifikasi pada sinyal suara yang asli

sehingga menghasilkan suara yang memiliki variasi lain dari suara aslinya. Seiring
dengan perkembangan jaman, keperluan efek di dalam industri musik memiliki
pengaruh besar terutama pada instrumen gitar. Berbagai ragam atau jenis bentuk
efek telah diproduksi oleh berbagai perusahaan di bidang alat dan aksesoris musik
sejak insinyur rekaman dan musisi eksperimental seperti Les Paul1 mulai
memanipulasi rekaman pita reel-to-reel2 untuk menciptakan efek echo dan tidak
biasa pada pertengahan tahun 1940-an dengan teknik miking, yaitu menempatkan
mikrofon dalam ruang dengan sifat akustik yang dirancang khusus untuk
mensimulasikan echo kamar.
Meskipun saat ini belum ada konsensus tentang bagaimana untuk
mengkategorikan efek, terdapat enam klasifikasi umum yang terdiri dari dynamic,
time-based, tone, filter, pitch/ frequency, dan feedback/sustain. Penggunaan efek

1

Les Paul, seorang pemain musik Jazz asal Amerika Serikat dan juga dikenal sebagai pioneer
dalam mengembangkan solid-body gitar.
2
Pita Reel To Reel, sebuah pita yang dihasilkan dari Reel Tape merupakan bentuk magnetic tape
tertua bentuk magnet rekaman audio rekaman


Universitas Sumatera Utara

pada umumnya digunakan pemain gitar elektrik untuk meningkatkan kualitas
suara gitar. Efek yang sering digunakan terbagi dalam dua jenis, yaitu: efek
analog dan efek digital. Efek analog merupakan jenis efek yang hanya memiliki
satu jenis karakter suara dan pada umumnya dikoneksikan secara paralel untuk
menghasilkan karakter suara yang baik. Efek seperti ini memiliki karakter suara
yang lebih asli dibandingkan dengan efek digital atau dengan kata lain suara
dawai pada gitar masih terdengar jelas keasliannya walaupun sudah dieksplor
dengan beragam efek. Efek analog sendiri juga memiliki beberapa jenis
diantaranya adalah Stompbox yang berupa kotak-kotak kecil yang disusun secara
paralel dan Rack System yang disusun secara paralel seperti rak dan ukurannya
jauh lebih besar. Sedangkan efek digital atau multi-effect merupakan perangkat
efek yang lebih ringkas, multi fungsi, dan terdapat beragam jenis efek yang
digunakan dalam satu perangkat saja. Efek seperti ini juga memiliki fasilitas lain
yang bisa digunakan selain terdapat bermacam-macam efek, yaitu : metronome,
tuner, recorder, dan sampling-sampling bawaan pabrik. Salah satu jenis efek gitar
yang populer adalah efek distortion (distorsi), yaitu efek gitar yang biasa
digunakan pada genre musik rock and roll. Menurut Chappell (2001), efek

distorsi meningkatkan gain pada sinyal gitar. Karena terlalu banyak gain,
rangkaian tidak dapat menangani sinyal tersebut. Hasilnya adalah rangkaian
menjadi clip atau distort. Yeh dkk. (2007) menambahkan bahwa modul distorsi
pada dasarnya adalah rangkaian pembentuk gelombang non linier untuk
mengubah bentuk input yang menyebabkan perubahan pada spektrumnya,
biasanya menggunakan beberapa clipping berbasis diode.

Universitas Sumatera Utara

Di kota Medan sendiri penggunaan efek digital dan stompbox sudah lama
berkembang dikalangan para gitaris kota Medan. Namun penggunaan efek
stompbox kini lebih diminati oleh para gitaris dikarenakan suara yang dihasilkan
lebih asli dibanding efek digital. Alasan lain yang menjadi daya tarik para gitaris
menggunakan efek stompbox adalah dari segi ekonomis dalam pembuatan efek
tersebut. Para gitaris dapat membuat atau membeli efek tersebut sesuai dengan
kemampuan ekonomi masing-masing. kelebihan lain yang menjadi alasan para
gitaris lebih memilih efek stompbox adalah efek tersebut dapat diupgrade melalui
penambahan atau penggantian salah satu dari komponen efek tersebut dapat
apabila mengalami kerusakan maupun keinginan pengguna untuk meningkatkan
atau menemukan kreasi yang baru.

Daya tarik yang besar para gitaris di kota medan terhadap efek stompbox
mendorong salah satu gitaris kota Medan yang bernama Fredrik Tarigan membuat
efek stompbox. Beliau yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Musik Medan
( SMM Medan) tersebut mulai membuat efek stompbox pada tahun 2011.
Menurut beliau efek stompbox adalah salah satu faktor penting yang membangun
karakter permainan bagi seorang gitaris. Selain menjadi pembuat efek stompbox,
beliau juga merupakan seorang gitaris yang dikenal universalist (menguasai
banyak genre musik) oleh para gitaris kota medan. bahkan beliau juga merupakan
endorse salah satu merk gitar ternama yaitu Ibanez. Beliau juga aktif dalam
berbagai komunitas gitar di medan seperti Medan Blues Society (MBS) sekaligus
sebagai instruktur gitar di MJG (Medan Jazz Guitar ).
Pemahaman beliau yang mumpuni dalam berbagai genre dan berbagai
karakter efek dari merk yang berbeda-beda menjadi tolak ukur yang membedakan

Universitas Sumatera Utara

efek stompbox buatan beliau dengan efek stompbox buatan lainnya. Beliau
membuat efek tersebut dengan menyesuaikan genre yang diinginkan pembeli.
Efek buatan beliau juga cenderung relatif murah tanpa mengabaikan kualitasnya
karena pada umumnya diperuntukkan untuk kalangan siswa/ mahasiswa. Menurut

beliau efek stompbox dengan harga tinggi banyak dipengaruhi oleh merk dari
efek tersebut dan gitaris dunia yang menggunakan merk efek tersebut. Misalnya
efek Vox Satchurator Original Joe Satriani memiliki harga yang lebih tinggi
dibanding harga Vox Satchurator biasa meski kualitasnya tidak jauh berbeda.
Beliau juga menambahkan bahwa sifat efek stompbox adalah fleksibel yaitu dapat
dipergunakan sebagai Rhytm (pengiring) maupun

Lead ( melody) sesuai

kebutuhan gitaris yang menggunakan efek tersebut. Sebagian besar referensi
beliau dalam membuat efek adalah melalui Youtube yang dikombinasikan dengan
kreasi sendiri. Referensi yang berbeda-beda melalui media tersebut dikatakan
beliau sangat membantu dalam membuat efek stompbox yang baik.
Skripsi ini akan membahas tentang pembuatan dan perancangan efek
analog stompbox pada gitar listrik yang kini banyak digunakan oleh pemain gitar
pemula maupun musisi gitar internasional seperti Joe Satriani dan Steve Vai.
Secara umum definisi efek analog stompbox adalah kesatuan unit efek
yang tersusun dari beragam efek dengan fungsi berbeda. Efek analog stompbox
biasanya berbaring di lantai atau di pedalboard (wadah yang dikhususkan untuk
efek analog stompbox) yang dioperasikan dengan menggunakan kaki. Efek analog

stompbox sederhana memiliki keunikan dengan footswitch tunggal, satu sampai
tiga potensiometer untuk mengendalikan efek, dan satu LED. Sedangkan efek

Universitas Sumatera Utara

analog stompbox kompleks mungkin memliki beberapa footswitch3, switch
tambahan, dan layar alfanumerik4 yang menunjukkan status efek dengan akronim
pendek (misalnya DIST untuk “distorsi”).
Perancangan efek analog stompbox didasari akan pemrosesan sinyal dari
gitar yang diubah menjadi lebih bertenaga sebelum disalurkan ke amplifier
dengan mengkompresi arus listrik dari instrumen ke dalam tabung hampa udara.
Pembuatan efek analog stompbox pada gitar elektrik sangat ditentukan oleh
proses pendesainan dan perealisasian yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian secara mendalam untuk menghasilkan efek analog stompbox pada
gitar elektrik yang menghasilkan keragaman suara yang baik.
Ada tiga hal yang menjadi titik berat (fokus) dalam yang melatarbelakangi
penulisan

ini, yaitu


alasan yang menjadi latar belakang gitaris beralih

menggunakan efek stompbox, keunggulan dan kekurangan yang terdapat antara
efek stompbox dengan efek digital, dan teknik pembuatan efek analog distorsi
serta merangkainya pada efek stompbox.
Dari pemaparan yang diatas dapat disimpulkan penulis bahwa efek analog
stompbox adalah rangkaian beberapa efek analog yang disusun secara paralel
yang berfungsi sebagai unsur pendukung dimana bunyi asli yang dihasilkan dari
instrumen diubah sesuai dengan karakter suara yang diinginkan.
1.2 Pokok Permasalahan

3
Footswitch merupakan saklar yang didesain khusus untuk kaki yang berfungsi sebagai pengontak
dan terminal yang saling terhubung.
4
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI), Alfanumerik merupakan rangkaian aksara
yang dapat terdiri atas huruf angka, tanda baca, atau lambing matematika.

Universitas Sumatera Utara


Untuk lebih mengarahkan tulisan ini sesuai dengan judul yang ada, maka
penulis mengkaji pokok permasalahannya pada masalah pembuatan dan struktur
rangkaian

efek analog stompbox, kemudian terhadap masalah yang muncul

apabila menggunakan banyak efek, serta mengkaji pengaturan atau setting dari
setiap efek

untuk mengatasi masalah suara bising dan dengung yang tidak

diinginkan. Dari uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pokok
permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
1.

Mengapa efek analog stompbox lebih diminati dibanding efek

digital saat ini.
2.


Apa keunggulan efek analog stompbox dibandingkan dengan efek

3.

Bagaimana mengukur suara dan frekuensi yang dimanipulasi oleh

digital.

tiap-tiap

1.3

efek.

Batasan Masalah
Pembahasan studi ini dibatasi oleh beberapa hal, antara lain:
1.

Pembuatan efek analog stompbox dikhususkan pada karakter suara


distorsi.

1.4

2.

Penggunaan gitar elektrik sebagai masukannya.

3.

Penggunaan amplifier sebagai output suara.

Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Setiap kegiatan penelitian tentunya berorientasi kepada tujuan tertentu.
Demikian juga halnya dengan penulisan skripsi ini, dimana tujuan penelitian ini
adalah untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang telah dikemukakan
sebelumnya. Maka tujuan dari penelitian ini antara lain:
1.

Menemukan alasan yang melatarbelakangi gitaris terutama di kota

Medan beralih menggunakan efek analog stompbox
2.

Menemukan perbandingan keunggulan dan kekurangan yang

terdapat antara efek analog stompbox dan efek digital.
3.

Mampu melakukan pembuatan terhadap efek analog stompbox

distorsi dan membandingkan hasilnya dengan efek digital dan teori-teori yang
digunakan.

1.4.2 Manfaat penelitian
Setelah penelitian ini dirampungkan, diharapkan dapat bermanfaat
sebagai:
1.

Sebagai

referensi

bagi

mahasiswa

khususnya

Jurusan

Etnomusikologi Universitas Sumatera Utara tentang pembuatan efek analog
stompbox distortion.
2.

Sebagai tambahan literatur tentang teknologi musik khususnya

terhadap efek pada alat musik gitar elektrik yang masih sangat terbatas jumlahnya.
3.

Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya karena masih banyak

teknologi di bidang efek gitar yang dapat dikaji lebih mendalam.

Universitas Sumatera Utara

1.5

Konsep dan Kerangka Teori

1.5.1 Konsep yang digunakan
Konsep merupakan unsur pokok dalam sebuah penelitian. Bila masalahnya
serta kerangka teoritisnya sudah jelas, maka dapat diketahui dengan mudah fakta
mengenai gejala-gejala yang merupakan pusat perhatian seperti yang dikatakan R.
Merton bahwa konsep adalah definisi dari apa yang perlu diamati. Studi disebut
juga dengan kajian (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kajian merupakan
kata jadian dari kata ”kaji” yang berarti mengkaji, mempelajari, memeriksa,
mempertimbangkan secara matang, dan mendalami.
Ada beberapa konsep dan teori yang dibutuhkan dalam membicarakan
permasalahan terhadap objek penelitian ini, studi organologi yang dimaksud
adalah sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Mantle Hood (1982:124)
bahwa : organologi yang digunakan adalah berhubungan dengan alat musik.
Istilah

tersebut

mempunyai

tendensi

untuk

dijadikan

batasan

dalam

mendeskripsikan penampilan fisik, properti akustik, dan sejarah alat musik.
Selanjutnya menurut beliau organologi adalah ilmu pengetahuan alat musik, yang
tidak hanya meliputi sejarah dan deskripsi alat musik, akan tetapi sama
pentingnya dengan “ ilmu pengetahuan “ dari alat musik itu sendiri antara lain :
teknik pertunjukan , fungsi musikal, dekoratif, dan variasi dari sosial budaya.
Musik adalah suara (bunyi) yang dikelola oleh manusia dalam berbagai
tujuan dan tersusun atas unsur-unsur yaitu melodi, ritem, tekstur, frase, ketukan,
birama, kadens. Namun yang paling penting bahwa musik tersusun atas
gelombang bunyi yang saling terpadu dan pada akhirnya bersama-sama

Universitas Sumatera Utara

membentuk suara yang indah (Jones 2007:95). Sedangkan Karakteristik dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa karakter adalah tabiat; sifatsifat kejiwaan; akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang
lain; watak. Karakteristik juga dapat dijabarkan sebagai sesuatu yang menjelaskan
hal yang terkandung dalam suatu objek dengan sesuatu yang memiliki sifat-sifat
khas. Pembuatan efek analog stompbox juga mengacu terhadap karakteristik
seseorang. Gitar merupakan salah satu instrumen dawai yang dikenal masyarakat
secara umum. Dalam buku Technology of Guitar membagi jenis gitar menjadi dua
yaitu gitar akustik dan gitar elektrik. Hal yang membedakan antara dua jenis gitar
tersebut adalah bagaimana suara dihasilkan dari getaran senar hingga dapat
didengar oleh manusia (French 2012:78). Gitar akustik menggunakan getaran dari
badan gitar untuk memberikan tekanan pada gelombang suara sehingga
menghasilkan suara yang dapat diterima oleh manusia. Sedangkan gitar elektrik
menggunakan pick-up untuk menangkap getaran dari senar dan mengubahnya
dalam bentuk sinyal elektrik. Menurut Vashigi (2007), pada gitar akustik, getaran
senar ditangkap dan dirambatkan melalui mekanisme saddle-bridge ke badan gitar
yang kemudian dikuatkan dan membentuk spektrum getaran tersebut. Sedangkan
pada elektrik gitar, seperangkat kumparan pick-up elektromagnetis mengubah
getaran senar menjadi arus listrik terinduksi yang selanjutnya dihubungkan ke
sebuah alat penguat sinyal gitar (guitar amp).
Koch (2001:10) menyatakan gitar elektrik pada umumnya terdiri atas tiga
bagian: (a) kepala (peghead), bagian yang mendapat tuner, (b) leher (neck),
tempat senar dimainkan, (c) badan (body) tempat senar dikaitkan serta bagianbagian elektronik dipasang.

Universitas Sumatera Utara

Dari konsep diatas, dapat disimpulkan bahwa kajian pembuatan efek
analog stompbox pada gitar elektrik buatan Fredrik Tarigan, adalah penelitian
secara mendalam mengenai

tidak hanya teknik-teknik pembuatan efek analog

stompbox pada gitar elektrik, termasuk juga sejarah dan deskripsi penggunaan
efek pada instrumen gitar elektrik, fungsi secara musikal pada gitar elektrik yang
berhubungan erat dengan efek analog stompbox.
Efek audio dipengaruhi oleh semua individu yang terlibat dalam generasi
sinyal musik dan mulai dengan teknik bermain khusus oleh musisi,
menggabungkan penggunaan khusus antara teknik mikrofon dan pemindahan ke
dalam prosesor efek untuk penggabungan, perekaman, produksi dan jeda dari
sinyal-sinyal musik. Berdasarkan konsep diatas, maka dalam tulisan ini penulis
mengkaji mengenai proses pembuatan Efek Analog Stompbox Distorsi di Medan
Baru, termasuk juga teknik pembuatan, proses pembuatannya, di jalan Bunga
Cempaka, kelurahan Padang Bulan, kecamatan Medan baru, juga mengenai fungsi
dan cara menggunakan efek serta beberapa pendekatan sosial budayanya.

1.5.2 Teori yang Digunakan
Teori mempunyai hubungan yang erat dengan penelitian dapat
meningkatkan arti dari penemuan penelitian. Tanpa teori, penemuan tersebut akan
menjadi keterangan-keterangan empiris yang berpencar (Moh. Nazir, 1983:2225). Sebagai acuan berpikir dalam penelitian ini penulis menggunakan teori-teori
yang relevan, yang sesuai untuk permasalahan penelitian penulis. Menurut
Lorimer et al, teori fungsionalisme adalah salah satu teori yang dipergunakan pada

Universitas Sumatera Utara

ilmu sosial yang menekankan ketergantungan antara institusu-institusi dan
kebiasaan pada masyarakat tertentu. Analisis fungsi, menjelaskan bahwa
bagaimana susunan social didukung oleh fungsi institusi. Dalam bidang
komunikasi, ada beberapa pakar yang mengemukakan pendapatnya mengenai
fungsi komunikasi. Fungsi komunikasi memperlihatkan arus gerakan seiiring
dengan gerakan masyarakat atau individu. Komunikasi berfungsi menurut
keperluan pengguna atau individu yang berinteraksi. Oleh karena itu, fungsi
komunikasi bisa dikaitkan dengan ekspresi (emosi), arahan, rujukan, puitis, fatik,
dan metalinguitik yang berkaitan dengan bahasa. Secara umum fungsi komunikasi
terdiri dari empat kategori utama yaitu fungsi memberitahu, fungsi mendidik,
membujuk khalayak mengubah pandangan, dan untuk menghibur orang lain.
Fungsi memberitahu artinya, melalui komunikasi sebagai konsep atau gagasan
diberitahukan kepada orang lain (penerima komunikasi), dan penerima ini
menerimanya, yang kemudian dampaknya ia tahu tentang gagasan yang
dikomunikasikan tersebut. Akhirnya isi komunikasi itu akan direspon oleh
penerima, baik dalam perilaku, balasandanlainnya. Fungsi komunikasi lainnya
adalah mendidik, artinya adalah komunikasi berperan dalam konteks pendidikan
manusia. Komunikasi menjadi saluran ilmu dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi yang berfungsi untuk mengubah pandangan manusia atau membujuk
khalayak untuk mengubah pandangannya.melalui komunikasi, pandangan
seseorang dapat diubah, dari suatu pandangan ke pandangan lain. Fungsi
komunikasi lainnya adalah bersifat menghibur, berarti bahwa melalui sebuah
komunikasi seorang penyampai atau sumber komunikasi akan menghibur orang

Universitas Sumatera Utara

lain sebagai penerima komunikasi, yang memang dalam konteks sosial sangat
diperlukan.
Pada dasarnya semua suara audio, baik vokal maupun bunyi tertentu
merupakan suatu bentukan dari getaran. Seperti yang dikemukakan Diehl (1973)
bahwa suara dihasilkan oleh gelombang yang menyerupai gelombang air. Ini
menandakan semua audio memiliki bentuk gelombangnya masing-masing.
Umumnya bentukan gelombangnya disebut dengan sinyal analog. Namun sebuah
teknik memungkinkan sinyal ini diubah dan diproses sehingga menjadi lebih baik.
Teknik ini memungkinkan perubahan sinyal analog menjadi bit-bit digital. Teknik
itu disebut teknik sampling. Jika telah menjadi sinyal digital maka sinyal ini jauh
lebih baik, sedikit noisenya dan juga dapat diproses dengan mudah. Digital Signal
Prosessing merupakan perkembangan dari teknik ini yang memungkinkan kita
membentuk sample-sample yang berupa suara seperti yang ada pada keyboard,
synthetizer, Audio Prosessing, dll.

Gambar 1.1: Gelombang audio.

Penelitian ini juga mengacu terhadap teori difusi atau persebaran yang
dikemukakan oleh Koentjaraningrat

(1986 :244) juga berkaitan melalui

Universitas Sumatera Utara

penyebaran dan migrasi kelompok manusia di muka bumi sekaligus menyebarkan
unsur-unsur kebudayaan. Efek pada gitar elektrik merupakan salah satu unsur
penyebaran kebudayaan bangsa Eropa dan Amerika.

Kebanyakan suara adalah gabungan berbagai sinyal getar terdiri dari
gelombang harmonis, tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan
kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan getaran Hertz
(Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam satuan
tekanan suara desibel (dB). Dalam musik, gelombang suara biasanya dibahas
tidak dalam panjang gelombangnya maupun periodenya, melainkan dalam
frekuensinya. Satuan dari frekuensi adalah Hertz(Hz),yang mana nama ini diambil
dari nama seorang fisikawan Jerman yaitu Heinrich Rudolf Hertz. Jadi definisi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dihasilkan oleh suatu benda dalam satu
detik. Secara sederhananya bila benda tersebut bergetar 1 kali dalam 1 detik, maka
kemudian kita akan mengatakan frekuensinya adalah 1 Hz. Dan bila benda
tersebut bergetar 10 kali dalam 1 detik maka kita bisa mengatakan frekuensinya
adalah 10 Hz. Dan bila benda tersebut bergetar 1000 kali dalam 1 detik maka kita
bisa mengatakan frekuensinya adalah 1000 Hz atau 1 kHz, dan begitu seterusnya.

Teori Claude Shannon dan Weaver (1948) dalam A Mathematical Theory
Of Communication menyatakan frekuensi sinyal ini paling sedikit adalah 2 kali
frekuensi sinyal yang akan disampling (sinyal analog). Ini adalah batas minimum
dari frekuensi sample agar nantinya cuplikan yang diambil menunjukkan bentukan
sinyal yang asli (analog). Lebih besar tentunya lebih baik, karena cuplikan akan
lebih menggambarkan sinyal yang asli.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.2: Perbandingan rentang waktu gelombang audio.

Dari skema komunikasi Shannon dan Weaver yang sudah dijelaskan di
atas, dapat dilihat bahwa noise atau gangguan akan ditemukan dalam proses
komunikasi terutama dengan menggunakan komunikasi yang dimediasi oleh
teknologi. Dengan adanya pengenalan noise tersebut, maka upaya untuk
meminimalisir gangguan tersebut diciptakan guna menuju kefektifan dalam
berkomunikasi. Selain itu, pengguna efek harus berusaha untuk dapat membuat
penggunaan efek lebih mudah dengan memusatkan perhatian pada suara yang
akan dikeluarkan sehingga dapat berlangsung tanpa gangguan yang berarti.
Menurut Alan P Merriam (1964:219-226) fungsi dapat dibagi dalam
sepuluh kategori yaitu: Fungsi Pengungkapan Emosional, Fungsi Pengungkapan
Estetika, Fungsi Hiburan, Fungsi Komunikasi, Fungsi Perlambangan, Fungsi
Reaksi Jasmani, Fungsi yang Berkaitan Dengan Norma Sosial, Fungsi Pengesahan
Lembaga

Sosial,

Fungsi

Kesinambungan

Kebudayaan,

dan

Fungsi

Pengintegrasian Masyarakat.
Sesuai pendapat Merriam tersebut, Efek Analog Stompbox distortion
termasuk kajian budaya material musik. Alat ini akan penulis ukur, difoto, baik
bagian eksternal maupun internalnya, seterusnya penulis akan memperhatikan

Universitas Sumatera Utara

susunannya. Aspek kedua adalah mengenai sisi ekonomi dalam efek stompbox
tersebut. Penelitian tentang hal ini berkaitan dengan distribusi dan penjualannya,
terutama di jalan Bunga Cempaka, kelurahan Padang Bulan, kecamatan Medan
Baru.
1.6

Metode Penelitian
Metode adalah cara yang digunakan dalam melaksanakan suatu pekerjaan

agar hasil dari pekerjaan tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan dikehendaki
melalui cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang telah ditentukan (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka 2005). Metode adalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang
menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, (Koentjaraningrat 1997:16).
Sementara

penelitian

merupakan

kegiatan

dalam

mengumpulkan,

mengolah, menganalisis serta menyajikan data yang dilakukan secara sistematis
dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis
untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum (Kamus Besar Bahasa Indonesia
2005).
Menurut Nettl (1962:62-64) ada dua hal yang esensial untuk melakukan
aktivitas penelitian dalam disiplin etnomusikologi yaitu kerja lapangan (field
work) dan kerja laboratorium. Kerja lapangan meliputi pemilihan informan,
pendekatan dan pengambilan data, pengumpulan data, sedangkan kerja
laboratorium meliputi pengolahan data yang diperoleh dari lapangan, kemudian
menganalisa dan membuat kesimpulan dari data-data yang diperoleh.
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan tiga tahap yaitu : (1)
studi kepustakaan ; (2) kerja lapangan ; (3) kerja laboratorium.

Universitas Sumatera Utara

1.6.1 Studi Kepustakaan
Sebelum melakukan kerja lapangan terlebih dahulu penulis melakukan
studi kepustakaan yang bersumber dari makalah, buku-buku, maupun internet
yang memiliki kaitan dengan objek yang akan diteliti. Tujuan studi kepustakaan
ini untuk mempelajari referensi-referensi tersebut tentang pembuatan efek analog
stompbox dan konsep-konsepnya. Selanjutnya mempelajari prinsip kerja dan
karakteristik tiap-tiap sistem yang terdapat di dalam perangkat tersebut. Kemudian
memahami tentang prinsip kerja gitar listrik/ elektrik agar didapatkan warna suara
distorsi yang diinginkan. Studi kepustakaan ini juga sebagai landasan penulis
dalam penelitian.

1.6.2 Kerja Lapangan
Dalam hal ini, penulis langsung ke lokasi penelitian untuk melakukan tiga
hal yang telah diketahui sebelumnya yaitu, observasi, wawancara, dan pemotretan
(pengambilan gambar) dan langsung melakukan wawancara bebas dan juga
wawancara mendalam antara penulis dengan informan yaitu dengan mengajukan
pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya, walaupun saat melakukan
penelitian terdapat juga hal-hal yang baru, yang menjadi bahan pertanyaan yang
dianggap mendukung dalam proses penelitian ini, semua ini dilakukan untuk tetap
memperoleh keterangan-keterangan dan data-data yang dibutuhkan dan data yang
benar, untuk mendukung proses penelitian. Kerja lapangan terdiri dari 2 tahap
yaitu : (1) wawancara; (2) perekaman dan pemotretan

Universitas Sumatera Utara

1.6.3 Wawancara
Dalam kerja lapangan ini penulis menggunakan teknik wawancara untuk
mendapatkan data-data yang ada di lapangan. Adapun wawancara yang penulis
terapkan adalah wawancara terfokus (focused interview) dan wawancara bebas
(free interview). Pada wawancara terfokus, pertanyaan hanya berpusat pada aspek
permasalahan, sedangkan pada wawancara bebas pertanyaan yang diajukan tidak
terfokus terhadap satu pokok permasalahan, namun juga terhadap pertanyaan yang
beralih dari pokok permasalahan yang bertujuan untuk memperoleh data yang
beraneka ragam namun tidak menyimpang dari objek permasalahan yang ditulis.
Perekaman dan pemotretan juga merupakan bagian penting pada saat waawancara
dilakukan karena penelitian tentunya memerlukan data yang berfungsi sebagai
penunjang dalam penulisan tugas akhir.

1.6.4 Kerja Laboratorium
Pada tahap ini data-data yang sudah diperoleh yang berupa wawancara,
perekaman da pemotretan serta referensi lainnya ditulis kembali. Keseluruhan
data yang telah terkumpul dari lapangan, selanjutnya diproses dalam kerja
laboratorium. Data-data yang bersifat analisis disusun dengan sistematika
penulisan ilmiah. Data-data berupa gambar dan rekaman diteliti kembali sesuai
ukuran yang telah ditentukan kemudian dianalisis seperlunya.semua hasil

Universitas Sumatera Utara

pengolahan data tersebut disusun dalam satu laporan hasil penelitian berbentuk
skripsi. (Meriam 1995:85).
1.6.5 Lokasi Penelitian dan Pemilihan Informan
Adapun lokasi penelitian yang penulis pilih adalah di lokasi yang merupakan
tempat tinggal Bapak Fredrik Tarigan yang bertempat tinggal di Jalan Bunga
Cempaka 15 No. 11 E pasar 3 , Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan
Baru, Medan.

BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN BIOGRAFI
SINGKAT BAPAK FREDRIK TARIGAN

Universitas Sumatera Utara