Analisis Perubahan Tutupan Lahan Kawasan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Antara Tahun 2002 dan 2016

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Luas daratan Indonesia mencapai 1,9 juta km2 dan luas perairan laut kurang
lebih 7,9 juta km2 (Encarta, 1998; Boston, 1996). Sebanyak 22 persen dari total
penduduk Indonesia mendiami wilayah pesisir. Ini berarti bahwa daerah pesisir
merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi nasional melalui kegiatan masyarakat
seperti perikanan laut, perdagangan, budidaya perikanan (aquakultur), transportasi,
pariwisata, pengeboran minyak dan sebagainya. Seperti diketahui bahwa secara
biologis wilayah pesisir merupakan lingkungan bahari yang paling produktif
dengan sumber daya maritim utamanya seperti hutan bakau (mangrove), terumbu
karang (coral reefs), padang lamun (sea grass beds), estuaria, daerah pasang surut
dan laut lepas serta sumber daya yang tak dapat diperbaharui lainnya seperti minyak
bumi dan gas alam.
Kabupaten Serdang Bedagai merupakan satu diantara beberapa kabupaten
yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten
Serdang Bedagai terletak pada posisi 3001’2,5’’- 3046’33” Lintang Utara,
98044’22” – 99019’01” Bujur Timur. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki 17
kecamatan yang terdiri dari wilayah dataran tinggi dan dataran rendah di antaranya
5 kecamatan merupakan kawasan pesisir yakni: Kecamatan Pantai Cermin,
Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kecamatan Tanjung

Beringin, dan Kecamatan Bandar Khalifah.
Secara umum wilayah pesisir didefinisikan sebagai daerah pertemuan antara
darat dan laut; kearah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan baik kering
maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

Universitas Sumatera Utara

2

surut, angin laut, dan perembesan air asin; sedangkan kearah laut mencakup bagian
laut yang masih dipengaruhi oleh proses-proses alami yang terjadi di darat seperti
sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia
di darat seperti penggundulan hutan dan pencemaran.. Ruang lingkup pengaturan
Wilayah Pesisir dan Pulau Pulau Kecil meliputi daerah peralihan antara Ekosistem
darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut, ke arah darat
mencakup wilayah administrasi kecamatan dan ke arah laut sejauh 12 (dua belas)
mil laut diukur dari garis pantai (sesuai dengan undang Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 27 tahun 2007 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulaupulau kecil).
Banyaknya pemanfaatan dan berbagai aktifitas yang terus berlangsung
dampak negatif pun muncul. Dampak-dampak utama saat ini berupa polusi, abrasi,

erosi dan sedimentasi, kerusakan kawasan pantai seperti hilangnya mangrove,
degradasi daya dukung lingkungan dan kerusakan biota pantai/laut. Termasuk
diantaranya isu administrasi, hukum seperti otonomi daerah, peningkatan PAD
(Pendapatan Asli Daerah), konflik-konflik daerah dan sektoral merupakan
persoalan yang harus dipecahkan bersama melalui manajemen kawasan pantai
terpadu (Pramudiya, 2008).
Penggunaan lahan pesisir kabupaten serdang bedagai dapat dilihat dari
aktivitas perumahan, industri dan pariwisata yang berkembang dari tahun ke tahun
sehingga aktivitas yang terjadi di atasnya kurang memperhatikan daya dukung
lahan dan aspek lingkungan namun lebih memperhatikan kebutuhan ruang bagi
penggunanya yaitu sektor swasta, masyarakat dan Pemerintah Daerah yang
memanfaatkan sumber-sumber daya wilayah pesisir tersebut. Hal tersebut berakibat

Universitas Sumatera Utara

3
menurunnya fisik lahan yang salah satu penyebabnya adalah munculnya lahan
terbangun (built up area) yang menunjukkan eksploitasi sumber daya alam tanpa
memperhatikan lingkungan.
Saat ini ekosistem pantai terancam kelestariannya terutama oleh kegiatan

manusia. Sumber daya pantai merupakan anugerah alam yang sangat berharga bagi
mahluk hidup yang perlu dikelola dan dikembangkan secara baik untuk
kepentingan saat ini dan dimasa yang akan datang. Diharapkan identifikasi terhadap
perubahan penggunaan lahan pesisir kabupaten Serdang Bedagai antara tahun 2002
dengan 2016 dapat dijadikan arahan bagi pengembangan dan kelanjutan
pembangunan di wilayah pesisir.

Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perubahan Tutupan Lahan
Kawasan Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai Antara Tahun 2002 dan 2016.

Manfaat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi keadaan Tutupan
Lahan dan perubahannya dari antara tahun 2002 dan tahun 2016 dan juga sebagai
bahan pertimbangan dalam pengelolaan kawasan pesisir bagi pihak-pihak yang
terkait.

Universitas Sumatera Utara