Peran Pantai Bali Lestari dalam Peningkatan Kunjungan Wisata di Kabupaten Serdang Bedagai
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1
Pengertian Pariwisata
Pengertianpariwisata yang menitikberatkan pada kegiatan berwisata yang
bertujuan untuk bersenang-senang dan mendapatkan service selama dalam perjalanan.
Tetapi,konsep dalam ilmu pariwisata yang seharusnya didasari atas moral sehingga
tercipta suatu tata krama yang baik selama melakukan perjalanan ke suatu negara atau
wilayah. Pernyataan ini didukung oleh pengertian pariwisata sebagai berikut,
(Kencana, 2009:15) menyatakan :
“Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu kata
“pari” yang berarti halus, maksudnya mempunyai tata krama tinggi dan “wisata”
yang berarti kunjungan atau perjalanan untuk melihat, mendengar, menikmati dan
mempelajari sesuatu. Jadi, pariwisata itu berarti menyuguhkan suatu kunjungan
secara bertata krama dan berbudi”
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
menyebutkan bahwa pariwisata adalah :“berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah”.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas terdapat beberapa hal yang
merupakan ciri dari pariwisata (Nyoman, 1994:18), yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain
2. Perjalanan tersebut dilakukan untuk sementara.
3. Perjalanan tersebut berkaitan dengan rekreasi.
4. Orang-orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
yang dikunjunginya, tetapi hanya sebagai konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
orang dari suatu tempat ke tempat lain, untuk sementara waktu dengan maksud atau
tujuan tidak untuk berusaha atau mencari pekerjaan di tempat yang dikunjungi, tetapi
semata-mata untuk menikmati perjalanan bertamasya, untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam.
2.2
Pengertian Wisatawan
Berbicara mengenai pariwisata tentu tidak terlepas dari pembicaraan masalah
wisatawan.Dan salah satu yang harus kita ketahui adalah siapa yang disebut dengan
wisatawan.Banyak orang yang mendefenisikan wisatawan itu secara sederhana yaitu
wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata.Tetapi pemahaman
tersebut tergolong sempit atau biasa.
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
menyebutkan bahwa, wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
Berdasarkan Undang-Undang No. 9 tahun 1969 menyebutkan bahwa
wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk
berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungannya itu.
Universitas Sumatera Utara
The Committee of Statistical Experts of the League of Nation pada tahun
1937menyatakan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang mengunjungi suatu
negara selain negara dimana dia bisa tinggal, dan dengan periode setidaknya 24 jam.
Kemudian menyebutkan yang dapat dianggap sebagai wisatawan adalah :
1
Orang-orang yang berpergian untuk tujuan bersenang-senang, alasan keluarga,
untuk tujuan kesehatan dan lain sebagainya.
2
Orang-orang yang berpergian untuk mengadakan pertemuan atau mewakili
kedudukan sebagai diplomat.
3
Orang-orang yang singgah dalam pelayaran lautnya, sekalipun bila mereka
tinggal kurang dari 24 jam. (Nyoman, 1994:25)
Berdasarkan konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa mengenai perjalanan
internasional dan pariwisata di Roma tahun 1963 menyatakan bahwa wisatawan
adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara selain negara tempat tinggalnya
yang biasa, untuk berbagai tujuan selain mencari dan melakukan suatu pekerjaan
yang menguntungkan di negara yang dikunjugi. Dari defenisi tersebut telah
mencakup wisatawan (tourist) yaitu pengunjung yang datang paling sedikit 24 jam di
negara yang dikunjungi. Dan pelancong (excursionist) yaitu seorang pengunjung
yang tinggal kurang dari 24 jam di negara yang dikunjungi..
Dari defenisi-defenisi yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan batasan yang
disebut wisatawan adalah :
Universitas Sumatera Utara
1.
Perjalanan yang dilakukan lebih kurang 24 jam.
2.
Perjalanan yang dilakukan hanya untuk sementara.
3.
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
tujuannya. (Nyoman, 1994:2
2.3
Motivasi Perjalanan Wisata
Dari defenisi wisatawan yang diuraikan diatas, kita dapat menelusuri apa
yangmenjadi maksud seseorang melakukan perjalanan wisata. Pada hakikatnya
mobilitas manusia merupakan salah satu kehidupan manusia yang tidak bisa puas
atau terpaku pada suatu tempat dalam memenuhi kebutuhan atau tuntunan
kelangsungan hidupnya.Mobilitas manusia timbul dari berbagai dorongan kebutuhan
atau kepentingan.
Motivasi atau tujuan perjalanan dari para wisatawan pada dasarnya dapat
digolongkan dalam dua kategori yaitu : pesiar (leiser), untuk keperluan rekreasi,
liburan, kesehatan, keagamaan, olahraga dan lain sebagainya. Kemudian business
untuk keperluan konferensi, lokakarya, simposium dan misi tertentu. (Nyoman,
1994:28)
2.4
Pengertian Industri Pariwisata
Ketika kita mendengar kata industri, maka timbul gambaran dibenak kita
adalah
suatu
bangunan
pabrik
dengan
segala
perlengkapannya
dan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkanproduk dalam bentuk barang.Namun industri pariwisata jauh berbeda
dengan yang kita lihat biasanya.
Para ahli umumnya memberi batasan pengertian kata “industri” sebagai berikut
1. Industri adalah segala usaha yang bertujuan untuk menghasilkan barang-barang
atau jasa.
2. Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barangbarang yang sejenis atau serupa.
3. Industri adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang menggunakan
bahan mentah yang sama. (Yoeti, 1983:138)
Dari pengertian-pengertian kata “industri” yang telah diuraikan diatas, maka
kita cenderung untuk memberikan batasan tentang industri pariwisata yaitu : “industri
pariwisata adalah kumpulan bermacam-macam perusahaan yang secara bersamasama menghasilkan barang dan jasa (good and service) yang dibutuhkan wisatawan
pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya” (Yoeti,
1983:140).
Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
menjelaskan bahwa : “industri pariwisata adalah kumpulan usaha yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan
dalam penyelenggaraan pariwisata”.
Universitas Sumatera Utara
Industri pariwisata mulai dikenal di Indonesia setelah dikeluarkan instruksi
Presiden RI No. 9 tahun 1969 pada tanggal 6 Agustus, dimana dalam Bab II pasal 3
(Yoeti, 1983:138) disebutkan :
“Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan
industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan
pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara”.
Sesuai dengan instruksi Presiden tersebut (Yoeti, 1983:138) dikatakan bahwa
tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia adalah :
1.
Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara pada
umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatankegiatan industri sampingan lainnya.
2.
Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan
Indonesia.
3.
Meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional.
Dengan pernyataan tersebut, jelaslah bahwa usaha-usaha yang berhubungan
dengan kepariwisataan merupakan usaha yang bersifat “commercial”. Hal tersebut
dapat dilihat dari betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika
melakukan perjalanan wisata semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga kembali
ke rumahnya tersebut. Jasa yang diperoleh tidak hanya oleh satu perusahaan yang
berbeda fungsi dalam proses pemberian pelayanannya.
Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu
Universitas Sumatera Utara
1. Biro Perjalanan (Travel Agent)
2. Perusahaan Angkutan (Transportasi)
3. Akomodasi perhotelan
4. Bar dan Restoran
5. Souvenir dan Handicraft
6. Perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan aktifitas wisatawan, seperti :
money changer, bank, tempat menjual dan mencetak film, camera,kantor pos dan
lain-lain (Yoeti, 1983:147)
2.5
Pengertian Wisata
Wisata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara etimologi berasal dari
kata torah (ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa latin) yang berarti alat untuk
membuat lingkaran dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang berarti
mengelilingi sirkuit. Pada umumnya orang memberi padanan kata wisata dengan
rekreasi, wisata adalah sebuah perjalanan, namun tidak semua perjalanan dapat
dikatakan wisata (Suyitno,2001).
Menurut Fandeli (2001),wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan
tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata. Wisata memiliki karakteristik -karakteristik antara lain :
1.
Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan
kembali ke tempat asalnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Melibatkan komponen-komponen wisata,
misalnya
sarana
transportasi,
akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata
4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan
5. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat
memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi
(Suyitno, 2001).
Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah
ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran
jasmaniah dan rohaniah, men-dapatkan pengetahuan dan pengalaman serta
menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anonymous, 1982 dalam Saragih,
1993).
Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan
potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami atau sudah ada
usaha budidaya, agar ada daya tarik wisata ke tempat tersebut. Wisata alam
digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat
padat, dan suasana keramean kota. Sehingga dengan melakukan wisata alam tubuh
dan pikiran kitamenjadi segar kembali dan bisa bekerja dengan lebih kreatif lagi
karena dengan wisata alam memungkinkan kita memperoleh kesenangan jasmani dan
rohani. Dalam melakukan wisata alam kita harus melestarikan area yang masih alami,
memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat
Universitas Sumatera Utara
setempat sehinga bias menjadi Desa wisata, agar desa tersebut memiliki potensi
wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau
penginapan (anonimous).
2.6
Daya Tarik Wisata
Destinasi Pariwisata adalah area atau kawasan geografis yang berbeda dalam
suatu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat unsur: daya tarik
wisata, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling
terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan.
Daya tarik yang tidak atau belum dikembangankan merupakan sumber daya
potensial dan belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis
pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi
kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu
kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun
sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak
relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah
kata “ Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik
wisata di bawah ini adalah beberapa definisi/pengertian mengenai Daya Tarik Wisata
menurut beberapa ahli :
1.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik
Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan,
Universitas Sumatera Utara
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
2.
A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan
bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering
digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah tertentu.
3.
Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan
daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk
dikunjungi dan dilihat.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya
tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai
yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik
wisata adalah sesuatu yang menjadi sasaran wisatawan yang terdiri dari :
a.
Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam,
flora dan fauna.
b. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
sejarah, seni dan budaya, wisata agro, taman rekreasi dan komplek hiburan.
c.
Daya tarik wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri
dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah,
tempat ziarah dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Daya tarik wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan di bagi menjadi tiga
macam, yaitu :
a) Daya Tarik Wisata Alam
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta
memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun
setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 2
kawasan yaitu :
1. Flora fauna
2. Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem
hutan bakauGejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan
danau Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan,
usaha perikanan
b) Daya Tarik Wisata Sosial Budaya.
Daya Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan
sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah,
upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan.
c)
Daya Tarik Wisata Minat Khusus.
Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru
dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang
mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus
memiliki keahlian. Contohnya: berburu, mendaki gunung, arung jeram, tujuan
pengobatan, agrowisata, dll.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan dan pengelolaan Daya tarik wisata alam, sosial budaya maupun
objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan
nasional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim
perencana pengembangan daya tarik wisata harus mampu mengasumsikan rencana
kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan.
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus
memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut Maryani (1991:11)
syarat-syarat tersebut adalah :
a) What to see.
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang
dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik
khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi
wisatawan. What to see meliputi pemandangan alam, kegiatan, kesenian dan
atraksi wisata.
b) What to do.
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus
disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lama
ditempat itu.
c) What to buy.
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang
souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang ke tempat
asal.
Universitas Sumatera Utara
d) What to arrived.
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita mengunungi daya tarik
wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba
ketempat tujuan wisata tersebut.
e) What to stay.
Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama dia berlibut.
Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel non
berbintang dan sebagainya.
Selain itu pada umunya daya tarik wisata suatu objek wisata berdasarkan atas :
1.
Adanya sunber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan
bersih.
2.
Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
3.
Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka .
4.
Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang
hadir.
5.
Punya daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi
kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek
buah karya manusia pada masa lampau.
Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik wisata bila memiliki sifat :
1.
Keunikan, contoh: bakar batu (di Papua) sebuah cara masak tradisional mulai
dari upacara memotong hewan (babi) sampai membakar daging, sayuran dan
umbi/talas yang disekam dalam lubang, ditutup batu lalu dibakar, serta keunikan
cara memakan masakan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.
Keaslian alam dan adat yang dilakukan sehari-hari, dimana wisatawan dapat
melihat kebiasaan dan pakaian adat yaang berbeda dengan yang biasa mereka
lakukan.
3.
Kelangkaan, sulit ditemui di daerah/negara lain.
4.
Menumbuhkan semangat dan memberikan nilai bagi wisatawan.
Tanpa adanya daya tarik disebuah objek wisata, maka objek wisata tersebut
pasti tidak akan berkembang. Karena dengan adanya daya tarik yang melekat pada
suatu objek wisata itulah yang menumbuhkan motivasi wisatawan untuk datang dan
berkunjung ke suatu objek wisata. Daya tarik wisata yang belum dikembangkan
semata-mata merupakan sebuah sumber daya potensial yang belum dapat disebut daya
tarik wisata.
2.7
Pantai
Pantai adalah wilayah perbatasan antara daratan dan perairanlaut. Batas pantai
ini dapat ditemukan pengertiannya dalam UU No. 27 Tahun 2007, yang dimaksud
dengan Sempadan (batas) pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya
proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik
pasang tertinggi ke arah darat. Pantai terdiri atas pantai landai dan pantai
curam. Pantai landai adalah pesisir atau tepi laut yang daratannya menurun sedikit
demi sedikit ke arah laut.Pantai landai umumnya terdapat di pantai-pantai utara Pulau
Jawa seperti Pantai Ancol dan Binaria di Jakarta.Pantai curam adalah pesisir atau tepi
laut yang terjal.Contoh pantai curam misalnya pantai-pantai selatan Pulau Jawa
seperti Pantai Pacitan di Jawa Timur.
Universitas Sumatera Utara
Definisi lain menyebutkan pantai adalah suatu daerah dimana kondisi fisik
dan biologi daerah tersebut masih dipengaruhi oleh laut dan sekitarnya. Definisi ini
sangat umum, dan dalam prakteknya cukup sulit dalam mengimplementasikannya.
Lebih jauh lagi, dengan mempertimbangkan aspek-aspek lainnya seperti sosialekonomi, daerah pantai di indonesia memiliki pengertian yang berbeda-beda untuk
tiap daerah. Akhirnya banyak bermunculan istilah 'kota pantai' , padahal belum tentu
seluruh kota tersebut berada di daerah 'pantai'.(Sugono et al (2008): 'Kamus Bahasa
Indonesia', Pusat bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta).
2.8 Kunjungan Wisata
Berbicara mengenai kunjungan wisata tentu erat hubungannya dengan
kuantitas pengunjung yang berkunjung ke suatu daerah objek wisata. Dengan kata
lain dapat didefenisikan bahwa kunjungan wisata adalah jumlah wisatawan yang
datang ke suatu objek wisata.
Meningkatnya kunjungan wisata di suatu objek wisata sangat ditentukan oleh jenis
dan daya tarik yang terdapat di objek wisata tersebut. (Gamal, 2002:24)
2.9
Strategi Peningkatan Kunjungan Wisata
Strategi peningkatan kunjungan wisata adalah upaya yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kunjungan di suatu objek wisata.Salah satu upaya tersebut yaitu
melalui pembangunan atau pengembangan objek wisata.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan suatu objek wisata harus dilakukan berdasarkan konsep
pengembangan pariwisata berkelanjutan yang artinya pengembangan sumber daya
(atraksi, aksesibilitas, amenitas) pariwisata yang bertujuan untuk memberikan
keuntungan optimal bagi pemangku kepentingan (stakeholders) dan nilai kepuasan
optimal bagi wisatawan dalam jangka panjang (Janianton Damanik dan Helmut F.
Weber, 2006)
2.10
Wisata Bahari
Menurut beberapa individu yang telah meneliti tentang kepariwisataan,
mereka memiliki pendapat berbeda namun hampir serupa dalam menilai Pariwisata
Bahari.Perbedaan tersebut bisa dimaklumi karena tiap orang memiliki sudut pandang
yang berbeda dan mereka menilai sesuatu juga dari hasil pengamatan yang tentunya
memiliki perbedaan pula.
Berikut ini adalah pengertian Wisata Bahari menurut Mutaqqin, Hadi. 2013:
1.
Wisata Bahari diartikan sebagai sebuah wisata dimana tempat wisata tersebut
didominasi perairan dan kelautan. Pendapat ini cukup sederhana dan cukup
mudah dipahami.
2.
Wisata Bahari juga berarti sebuah kegiatan untuk menikmati keindahan dan
keunikan pesisir pantai dan juga lautan.
3.
Wisata Bahari juga didefinisikan sebagai sebuah usaha untuk memanfaatkan
wilayah pantai dan laut sebagai tempat wisata.
Universitas Sumatera Utara
4.
Definisi lainnya menyatakan bahwa Wisata Bahari merupakan kegiatan untuk
menghabiskan waktu di pantai dan lautan.
5.
Yang terakhir, Wisata Bahari adalah kegiatan untuk meningkatkan kesadaran
akan pentingnya menjaga ekosistem alam khususnya pantai dan lautan.
2.10.1 Kegiatan Wisata Bahari
Jika anda ingin tahu apa saja kegiatan dalam wisata bahari, maka jawabannya
akan sangat panjang. Terdapat banyak kegiatan yang bisa dilakukan di pantai maupun
lautan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di laut dan pantai:
1.
Menjelajahi dan menikmati keindahan alam bawah laut yang sangat
menakjubkan. Terdapat banyak sekali biota laut dan juga batu karang yang
sangat indah di dasar lautan. Dengan menjelajahi dasar lautan, kita bisa
menikmati keindahan tersebut sekaligus mempelajari banyak hal baru. Kegiatan
menjelajahi alam bawah laut
sering disebut
dengan Sea Walker yang
berarti menjelajahi lautan. Kegiatan menjelajahi ini biasanya sering dilakukan
disekitar pantai atau perairan dangkal.
2.
Diving dan juga Snorkeling. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
peralatan menyelam. Tujuan kegiatan ini selain untuk rekreasi juga sebagai
sarana untuk mempelajari keragaman kehidupan yang ada di lautan.
3.
Olahraga Air. Jenis kegiatan seperti Speedboat, berselancar dan Mengayuh
perahu masuk dalam kategori ini.
Universitas Sumatera Utara
4.
Menikmati hasil laut. Bagi yang gemar menikmati ikan, jenis kegiatan ini pasti
tak akan pernah terlewatkan. Menikmati hasil laut yang didapat secara langsung
dari lautan tentu memiliki cita rasa yang berbeda.
5.
Eko Wisata Bahari atau yang lebih dikenal dengan kegiatan konservasi bertujuan
memberikan pengetahuan pada wisatawan untuk menjaga ekosistem pantai dan
laut dari kerusakan.
2.10.2 Potensi Wisata Bahari
Wisata Bahari memiliki banyak sekali potensi. Berikut ini adalah beberapa
potensi tersebut:
1.
Meningkatkan Ekonomi.Jenis wisata kelautan akan memiliki dampak secara
langsung pada warga masyarakat di sekitar pantai dan lautan. Warga sekitar bisa
mendapatkan penghasilan tambahan dari menawarkan jasa maupun produk
kepada wisatawan.Adapun sektor ekonomi juga akan bergerak ke arah positif
seiring dengan semakin cepatnya perputaran uang dan jasa di suatu wilayah.
2.
Meningkatkan pendapatan daerah.Pendapatan daerah dari sektor wisata akan naik
secara signifikan.
3.
Sarana Konservasi.Setiap wisatawan bisa mengetahui beragam hal yang
berkaitan dengan dunia kelautan dan diharapkan hal tersebut bisa menambah
kesadaran untuk menjaga kelestarian alam.
Universitas Sumatera Utara
4.
Sarana Pendidikan.Tiada hal yang lebih baik dari belajar secara langsung dengan
melihat dan mengetahui objek yang sedang dipelajari. Dengan melakukan
kegiatan rekreasi bahari setiap wisatawan akan mendapatkan pengetahuan
mengenai banyak hal yang berkaitan dengan kelautan.
2.10.3 Keunikan Wisata Bahari
Berikut ini adalah keunikan jenis wisata ini yang membedakannya
dengan Pariwisata yang lain:
1.
Terdapat banyak hal baru yang bisa dipelajari. Saat kita berjalan di sekitar pantai,
kita akan menjumpai banyak hal baru yang bahkan mungkin tidak pernah kita
jumpai sebelumnya. Begitu juga saat kita menjelajahi lautan. Akan terdapat
begitu banyak hal yang bisa diketahui dari kegiatan tersebut.
2.
Lokasi cukup sejuk dan lapang. Jenis Pariwisata Kelautan pada umumnya
memiliki lokasi yang sangat luas serta terdapat hembusan angin yang cukup
sejuk untuk dirasakan.
3.
Menikmati keindahan matahari yang muncul dan tenggelam di lautan. Menikmati
pesona matahari yang muncul saat fajar menyingsing serta saat tenggelam di
waktu senja terasa sangat luar biasa.
Universitas Sumatera Utara
URAIAN TEORITIS
2.1
Pengertian Pariwisata
Pengertianpariwisata yang menitikberatkan pada kegiatan berwisata yang
bertujuan untuk bersenang-senang dan mendapatkan service selama dalam perjalanan.
Tetapi,konsep dalam ilmu pariwisata yang seharusnya didasari atas moral sehingga
tercipta suatu tata krama yang baik selama melakukan perjalanan ke suatu negara atau
wilayah. Pernyataan ini didukung oleh pengertian pariwisata sebagai berikut,
(Kencana, 2009:15) menyatakan :
“Secara etimologi, kata pariwisata berasal dari Bahasa Sansekerta, yaitu kata
“pari” yang berarti halus, maksudnya mempunyai tata krama tinggi dan “wisata”
yang berarti kunjungan atau perjalanan untuk melihat, mendengar, menikmati dan
mempelajari sesuatu. Jadi, pariwisata itu berarti menyuguhkan suatu kunjungan
secara bertata krama dan berbudi”
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
menyebutkan bahwa pariwisata adalah :“berbagai macam kegiatan wisata dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah”.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan di atas terdapat beberapa hal yang
merupakan ciri dari pariwisata (Nyoman, 1994:18), yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Perjalanan dilakukan dari suatu tempat ke tempat lain
2. Perjalanan tersebut dilakukan untuk sementara.
3. Perjalanan tersebut berkaitan dengan rekreasi.
4. Orang-orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
yang dikunjunginya, tetapi hanya sebagai konsumen.
Dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
orang dari suatu tempat ke tempat lain, untuk sementara waktu dengan maksud atau
tujuan tidak untuk berusaha atau mencari pekerjaan di tempat yang dikunjungi, tetapi
semata-mata untuk menikmati perjalanan bertamasya, untuk memenuhi keinginan
yang beraneka ragam.
2.2
Pengertian Wisatawan
Berbicara mengenai pariwisata tentu tidak terlepas dari pembicaraan masalah
wisatawan.Dan salah satu yang harus kita ketahui adalah siapa yang disebut dengan
wisatawan.Banyak orang yang mendefenisikan wisatawan itu secara sederhana yaitu
wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan wisata.Tetapi pemahaman
tersebut tergolong sempit atau biasa.
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
menyebutkan bahwa, wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.
Berdasarkan Undang-Undang No. 9 tahun 1969 menyebutkan bahwa
wisatawan adalah setiap orang yang berpergian dari tempat tinggalnya untuk
berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungannya itu.
Universitas Sumatera Utara
The Committee of Statistical Experts of the League of Nation pada tahun
1937menyatakan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang mengunjungi suatu
negara selain negara dimana dia bisa tinggal, dan dengan periode setidaknya 24 jam.
Kemudian menyebutkan yang dapat dianggap sebagai wisatawan adalah :
1
Orang-orang yang berpergian untuk tujuan bersenang-senang, alasan keluarga,
untuk tujuan kesehatan dan lain sebagainya.
2
Orang-orang yang berpergian untuk mengadakan pertemuan atau mewakili
kedudukan sebagai diplomat.
3
Orang-orang yang singgah dalam pelayaran lautnya, sekalipun bila mereka
tinggal kurang dari 24 jam. (Nyoman, 1994:25)
Berdasarkan konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa mengenai perjalanan
internasional dan pariwisata di Roma tahun 1963 menyatakan bahwa wisatawan
adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara selain negara tempat tinggalnya
yang biasa, untuk berbagai tujuan selain mencari dan melakukan suatu pekerjaan
yang menguntungkan di negara yang dikunjugi. Dari defenisi tersebut telah
mencakup wisatawan (tourist) yaitu pengunjung yang datang paling sedikit 24 jam di
negara yang dikunjungi. Dan pelancong (excursionist) yaitu seorang pengunjung
yang tinggal kurang dari 24 jam di negara yang dikunjungi..
Dari defenisi-defenisi yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan batasan yang
disebut wisatawan adalah :
Universitas Sumatera Utara
1.
Perjalanan yang dilakukan lebih kurang 24 jam.
2.
Perjalanan yang dilakukan hanya untuk sementara.
3.
Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah di tempat
tujuannya. (Nyoman, 1994:2
2.3
Motivasi Perjalanan Wisata
Dari defenisi wisatawan yang diuraikan diatas, kita dapat menelusuri apa
yangmenjadi maksud seseorang melakukan perjalanan wisata. Pada hakikatnya
mobilitas manusia merupakan salah satu kehidupan manusia yang tidak bisa puas
atau terpaku pada suatu tempat dalam memenuhi kebutuhan atau tuntunan
kelangsungan hidupnya.Mobilitas manusia timbul dari berbagai dorongan kebutuhan
atau kepentingan.
Motivasi atau tujuan perjalanan dari para wisatawan pada dasarnya dapat
digolongkan dalam dua kategori yaitu : pesiar (leiser), untuk keperluan rekreasi,
liburan, kesehatan, keagamaan, olahraga dan lain sebagainya. Kemudian business
untuk keperluan konferensi, lokakarya, simposium dan misi tertentu. (Nyoman,
1994:28)
2.4
Pengertian Industri Pariwisata
Ketika kita mendengar kata industri, maka timbul gambaran dibenak kita
adalah
suatu
bangunan
pabrik
dengan
segala
perlengkapannya
dan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkanproduk dalam bentuk barang.Namun industri pariwisata jauh berbeda
dengan yang kita lihat biasanya.
Para ahli umumnya memberi batasan pengertian kata “industri” sebagai berikut
1. Industri adalah segala usaha yang bertujuan untuk menghasilkan barang-barang
atau jasa.
2. Industri adalah kumpulan dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barangbarang yang sejenis atau serupa.
3. Industri adalah kumpulan dari bermacam-macam perusahaan yang menggunakan
bahan mentah yang sama. (Yoeti, 1983:138)
Dari pengertian-pengertian kata “industri” yang telah diuraikan diatas, maka
kita cenderung untuk memberikan batasan tentang industri pariwisata yaitu : “industri
pariwisata adalah kumpulan bermacam-macam perusahaan yang secara bersamasama menghasilkan barang dan jasa (good and service) yang dibutuhkan wisatawan
pada khususnya dan traveler pada umumnya, selama dalam perjalanannya” (Yoeti,
1983:140).
Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan
menjelaskan bahwa : “industri pariwisata adalah kumpulan usaha yang saling terkait
dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan
dalam penyelenggaraan pariwisata”.
Universitas Sumatera Utara
Industri pariwisata mulai dikenal di Indonesia setelah dikeluarkan instruksi
Presiden RI No. 9 tahun 1969 pada tanggal 6 Agustus, dimana dalam Bab II pasal 3
(Yoeti, 1983:138) disebutkan :
“Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan
industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan
pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan negara”.
Sesuai dengan instruksi Presiden tersebut (Yoeti, 1983:138) dikatakan bahwa
tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia adalah :
1.
Meningkatkan pendapatan devisa pada khususnya dan pendapatan negara pada
umumnya, perluasan kesempatan serta lapangan kerja dan mendorong kegiatankegiatan industri sampingan lainnya.
2.
Memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan
Indonesia.
3.
Meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan internasional.
Dengan pernyataan tersebut, jelaslah bahwa usaha-usaha yang berhubungan
dengan kepariwisataan merupakan usaha yang bersifat “commercial”. Hal tersebut
dapat dilihat dari betapa banyaknya jasa yang diperlukan oleh wisatawan jika
melakukan perjalanan wisata semenjak ia berangkat dari rumahnya hingga kembali
ke rumahnya tersebut. Jasa yang diperoleh tidak hanya oleh satu perusahaan yang
berbeda fungsi dalam proses pemberian pelayanannya.
Perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam industri pariwisata yaitu
Universitas Sumatera Utara
1. Biro Perjalanan (Travel Agent)
2. Perusahaan Angkutan (Transportasi)
3. Akomodasi perhotelan
4. Bar dan Restoran
5. Souvenir dan Handicraft
6. Perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan aktifitas wisatawan, seperti :
money changer, bank, tempat menjual dan mencetak film, camera,kantor pos dan
lain-lain (Yoeti, 1983:147)
2.5
Pengertian Wisata
Wisata dalam bahasa Inggris disebut tour yang secara etimologi berasal dari
kata torah (ibrani) yang berarti belajar, tornus (bahasa latin) yang berarti alat untuk
membuat lingkaran dan dalam bahasa Perancis kuno disebut tour yang berarti
mengelilingi sirkuit. Pada umumnya orang memberi padanan kata wisata dengan
rekreasi, wisata adalah sebuah perjalanan, namun tidak semua perjalanan dapat
dikatakan wisata (Suyitno,2001).
Menurut Fandeli (2001),wisata adalah perjalanan atau sebagai dari kegiatan
tersebut dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek
dan daya tarik wisata. Wisata memiliki karakteristik -karakteristik antara lain :
1.
Bersifat sementara, bahwa dalam jangka waktu pendek pelaku wisata akan
kembali ke tempat asalnya.
Universitas Sumatera Utara
2. Melibatkan komponen-komponen wisata,
misalnya
sarana
transportasi,
akomodasi, restoran, objek wisata, toko cinderamata dan lain-lain.
3. Umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek wisata dan atraksi wisata
4. Memiliki tujuan tertentu yang intinya untuk mendapatkan kesenangan
5. Tidak untuk mencari nafkah ditempat tujuan, bahkan keberadaannya dapat
memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi
(Suyitno, 2001).
Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang
memanfaatkan potensi sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah
ada usaha budidaya, sehingga memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran
jasmaniah dan rohaniah, men-dapatkan pengetahuan dan pengalaman serta
menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Anonymous, 1982 dalam Saragih,
1993).
Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan
potensi alam untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami atau sudah ada
usaha budidaya, agar ada daya tarik wisata ke tempat tersebut. Wisata alam
digunakan sebagai penyeimbang hidup setelah melakukan aktivitas yang sangat
padat, dan suasana keramean kota. Sehingga dengan melakukan wisata alam tubuh
dan pikiran kitamenjadi segar kembali dan bisa bekerja dengan lebih kreatif lagi
karena dengan wisata alam memungkinkan kita memperoleh kesenangan jasmani dan
rohani. Dalam melakukan wisata alam kita harus melestarikan area yang masih alami,
memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya masyarakat
Universitas Sumatera Utara
setempat sehinga bias menjadi Desa wisata, agar desa tersebut memiliki potensi
wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau
penginapan (anonimous).
2.6
Daya Tarik Wisata
Destinasi Pariwisata adalah area atau kawasan geografis yang berbeda dalam
suatu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat unsur: daya tarik
wisata, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling
terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan.
Daya tarik yang tidak atau belum dikembangankan merupakan sumber daya
potensial dan belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis
pengembangan tertentu. Objek dan daya tarik wisata merupakan dasar bagi
kepariwisataan. Tanpa adanya daya tarik di suatu daerah atau tempat tertentu
kepariwisataan sulit untuk dikembangkan.
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun
sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak
relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah
kata “ Daya Tarik Wisata” maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik
wisata di bawah ini adalah beberapa definisi/pengertian mengenai Daya Tarik Wisata
menurut beberapa ahli :
1.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik
Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan,
Universitas Sumatera Utara
dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
2.
A. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan
bahwa daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering
digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk
mengunjungi suatu daerah tertentu.
3.
Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan
daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk
dikunjungi dan dilihat.
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya
tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai
yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
Dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa daya tarik
wisata adalah sesuatu yang menjadi sasaran wisatawan yang terdiri dari :
a.
Daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam,
flora dan fauna.
b. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
sejarah, seni dan budaya, wisata agro, taman rekreasi dan komplek hiburan.
c.
Daya tarik wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri
dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah,
tempat ziarah dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
Daya tarik wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan di bagi menjadi tiga
macam, yaitu :
a) Daya Tarik Wisata Alam
Daya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta
memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun
setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 2
kawasan yaitu :
1. Flora fauna
2. Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem
hutan bakauGejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan
danau Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan,
usaha perikanan
b) Daya Tarik Wisata Sosial Budaya.
Daya Tarik Wisata Sosial Budaya dapat dimanfaatkan dan dikembangkan
sebagai objek dan daya tarik wisata meliputi museum, peninggalan sejarah,
upacara adat, seni pertunjukan dan kerajinan.
c)
Daya Tarik Wisata Minat Khusus.
Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru
dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang
mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus
memiliki keahlian. Contohnya: berburu, mendaki gunung, arung jeram, tujuan
pengobatan, agrowisata, dll.
Universitas Sumatera Utara
Perencanaan dan pengelolaan Daya tarik wisata alam, sosial budaya maupun
objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan
nasional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim
perencana pengembangan daya tarik wisata harus mampu mengasumsikan rencana
kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan.
Suatu Daya Tarik Wisata dapat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan harus
memenuhi syarat-syarat untuk pengembangan daerahnya, menurut Maryani (1991:11)
syarat-syarat tersebut adalah :
a) What to see.
Di tempat tersebut harus ada objek dan atraksi wisata yang berbeda dengan yang
dimiliki daerah lain. Dengan kata lain daerah tersebut harus memiliki daya tarik
khusus dan atraksi budaya yang dapat dijadikan “entertainment” bagi
wisatawan. What to see meliputi pemandangan alam, kegiatan, kesenian dan
atraksi wisata.
b) What to do.
Di tempat tersebut selain banyak yang dapat dilihat dan disaksikan, harus
disediakan fasilitas rekreasi yang dapat membuat wisatawan betah tinggal lama
ditempat itu.
c) What to buy.
Tempat tujuan wisata harus tersedia fasilitas untuk berbelanja terutama barang
souvenir dan kerajinan rakyat sebagai oleh-oleh untuk di bawa pulang ke tempat
asal.
Universitas Sumatera Utara
d) What to arrived.
Di dalamnya termasuk aksesbilitas, bagaimana kita mengunungi daya tarik
wisata tersebut, kendaraan apa yang akan digunakan dan berapa lama tiba
ketempat tujuan wisata tersebut.
e) What to stay.
Bagaimana wisatawan akan tingggal untuk sementara selama dia berlibut.
Diperlukan penginapan-penginapan baik hotel berbintang atau hotel non
berbintang dan sebagainya.
Selain itu pada umunya daya tarik wisata suatu objek wisata berdasarkan atas :
1.
Adanya sunber daya yang dapat menimbulkan rasa senang, indah, nyaman dan
bersih.
2.
Adanya aksesibilitas yang tinggi untuk dapat mengunjunginya.
3.
Adanya ciri khusus atau spesifikasi yang bersifat langka .
4.
Adanya sarana dan prasarana penunjang untuk melayani para wisatawan yang
hadir.
5.
Punya daya tarik tinggi karena memiliki nilai khusus dalam bentuk atraksi
kesenian, upacara-upacara adat, nilai luhur yang terkandung dalam suatu objek
buah karya manusia pada masa lampau.
Suatu daerah dikatakan memiliki daya tarik wisata bila memiliki sifat :
1.
Keunikan, contoh: bakar batu (di Papua) sebuah cara masak tradisional mulai
dari upacara memotong hewan (babi) sampai membakar daging, sayuran dan
umbi/talas yang disekam dalam lubang, ditutup batu lalu dibakar, serta keunikan
cara memakan masakan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
2.
Keaslian alam dan adat yang dilakukan sehari-hari, dimana wisatawan dapat
melihat kebiasaan dan pakaian adat yaang berbeda dengan yang biasa mereka
lakukan.
3.
Kelangkaan, sulit ditemui di daerah/negara lain.
4.
Menumbuhkan semangat dan memberikan nilai bagi wisatawan.
Tanpa adanya daya tarik disebuah objek wisata, maka objek wisata tersebut
pasti tidak akan berkembang. Karena dengan adanya daya tarik yang melekat pada
suatu objek wisata itulah yang menumbuhkan motivasi wisatawan untuk datang dan
berkunjung ke suatu objek wisata. Daya tarik wisata yang belum dikembangkan
semata-mata merupakan sebuah sumber daya potensial yang belum dapat disebut daya
tarik wisata.
2.7
Pantai
Pantai adalah wilayah perbatasan antara daratan dan perairanlaut. Batas pantai
ini dapat ditemukan pengertiannya dalam UU No. 27 Tahun 2007, yang dimaksud
dengan Sempadan (batas) pantai adalah daratan sepanjang tepian yang lebarnya
proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik pantai, minimal 100 meter dari titik
pasang tertinggi ke arah darat. Pantai terdiri atas pantai landai dan pantai
curam. Pantai landai adalah pesisir atau tepi laut yang daratannya menurun sedikit
demi sedikit ke arah laut.Pantai landai umumnya terdapat di pantai-pantai utara Pulau
Jawa seperti Pantai Ancol dan Binaria di Jakarta.Pantai curam adalah pesisir atau tepi
laut yang terjal.Contoh pantai curam misalnya pantai-pantai selatan Pulau Jawa
seperti Pantai Pacitan di Jawa Timur.
Universitas Sumatera Utara
Definisi lain menyebutkan pantai adalah suatu daerah dimana kondisi fisik
dan biologi daerah tersebut masih dipengaruhi oleh laut dan sekitarnya. Definisi ini
sangat umum, dan dalam prakteknya cukup sulit dalam mengimplementasikannya.
Lebih jauh lagi, dengan mempertimbangkan aspek-aspek lainnya seperti sosialekonomi, daerah pantai di indonesia memiliki pengertian yang berbeda-beda untuk
tiap daerah. Akhirnya banyak bermunculan istilah 'kota pantai' , padahal belum tentu
seluruh kota tersebut berada di daerah 'pantai'.(Sugono et al (2008): 'Kamus Bahasa
Indonesia', Pusat bahasa, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta).
2.8 Kunjungan Wisata
Berbicara mengenai kunjungan wisata tentu erat hubungannya dengan
kuantitas pengunjung yang berkunjung ke suatu daerah objek wisata. Dengan kata
lain dapat didefenisikan bahwa kunjungan wisata adalah jumlah wisatawan yang
datang ke suatu objek wisata.
Meningkatnya kunjungan wisata di suatu objek wisata sangat ditentukan oleh jenis
dan daya tarik yang terdapat di objek wisata tersebut. (Gamal, 2002:24)
2.9
Strategi Peningkatan Kunjungan Wisata
Strategi peningkatan kunjungan wisata adalah upaya yang dilaksanakan untuk
meningkatkan kunjungan di suatu objek wisata.Salah satu upaya tersebut yaitu
melalui pembangunan atau pengembangan objek wisata.
Universitas Sumatera Utara
Pengembangan suatu objek wisata harus dilakukan berdasarkan konsep
pengembangan pariwisata berkelanjutan yang artinya pengembangan sumber daya
(atraksi, aksesibilitas, amenitas) pariwisata yang bertujuan untuk memberikan
keuntungan optimal bagi pemangku kepentingan (stakeholders) dan nilai kepuasan
optimal bagi wisatawan dalam jangka panjang (Janianton Damanik dan Helmut F.
Weber, 2006)
2.10
Wisata Bahari
Menurut beberapa individu yang telah meneliti tentang kepariwisataan,
mereka memiliki pendapat berbeda namun hampir serupa dalam menilai Pariwisata
Bahari.Perbedaan tersebut bisa dimaklumi karena tiap orang memiliki sudut pandang
yang berbeda dan mereka menilai sesuatu juga dari hasil pengamatan yang tentunya
memiliki perbedaan pula.
Berikut ini adalah pengertian Wisata Bahari menurut Mutaqqin, Hadi. 2013:
1.
Wisata Bahari diartikan sebagai sebuah wisata dimana tempat wisata tersebut
didominasi perairan dan kelautan. Pendapat ini cukup sederhana dan cukup
mudah dipahami.
2.
Wisata Bahari juga berarti sebuah kegiatan untuk menikmati keindahan dan
keunikan pesisir pantai dan juga lautan.
3.
Wisata Bahari juga didefinisikan sebagai sebuah usaha untuk memanfaatkan
wilayah pantai dan laut sebagai tempat wisata.
Universitas Sumatera Utara
4.
Definisi lainnya menyatakan bahwa Wisata Bahari merupakan kegiatan untuk
menghabiskan waktu di pantai dan lautan.
5.
Yang terakhir, Wisata Bahari adalah kegiatan untuk meningkatkan kesadaran
akan pentingnya menjaga ekosistem alam khususnya pantai dan lautan.
2.10.1 Kegiatan Wisata Bahari
Jika anda ingin tahu apa saja kegiatan dalam wisata bahari, maka jawabannya
akan sangat panjang. Terdapat banyak kegiatan yang bisa dilakukan di pantai maupun
lautan. Berikut ini adalah beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di laut dan pantai:
1.
Menjelajahi dan menikmati keindahan alam bawah laut yang sangat
menakjubkan. Terdapat banyak sekali biota laut dan juga batu karang yang
sangat indah di dasar lautan. Dengan menjelajahi dasar lautan, kita bisa
menikmati keindahan tersebut sekaligus mempelajari banyak hal baru. Kegiatan
menjelajahi alam bawah laut
sering disebut
dengan Sea Walker yang
berarti menjelajahi lautan. Kegiatan menjelajahi ini biasanya sering dilakukan
disekitar pantai atau perairan dangkal.
2.
Diving dan juga Snorkeling. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan
peralatan menyelam. Tujuan kegiatan ini selain untuk rekreasi juga sebagai
sarana untuk mempelajari keragaman kehidupan yang ada di lautan.
3.
Olahraga Air. Jenis kegiatan seperti Speedboat, berselancar dan Mengayuh
perahu masuk dalam kategori ini.
Universitas Sumatera Utara
4.
Menikmati hasil laut. Bagi yang gemar menikmati ikan, jenis kegiatan ini pasti
tak akan pernah terlewatkan. Menikmati hasil laut yang didapat secara langsung
dari lautan tentu memiliki cita rasa yang berbeda.
5.
Eko Wisata Bahari atau yang lebih dikenal dengan kegiatan konservasi bertujuan
memberikan pengetahuan pada wisatawan untuk menjaga ekosistem pantai dan
laut dari kerusakan.
2.10.2 Potensi Wisata Bahari
Wisata Bahari memiliki banyak sekali potensi. Berikut ini adalah beberapa
potensi tersebut:
1.
Meningkatkan Ekonomi.Jenis wisata kelautan akan memiliki dampak secara
langsung pada warga masyarakat di sekitar pantai dan lautan. Warga sekitar bisa
mendapatkan penghasilan tambahan dari menawarkan jasa maupun produk
kepada wisatawan.Adapun sektor ekonomi juga akan bergerak ke arah positif
seiring dengan semakin cepatnya perputaran uang dan jasa di suatu wilayah.
2.
Meningkatkan pendapatan daerah.Pendapatan daerah dari sektor wisata akan naik
secara signifikan.
3.
Sarana Konservasi.Setiap wisatawan bisa mengetahui beragam hal yang
berkaitan dengan dunia kelautan dan diharapkan hal tersebut bisa menambah
kesadaran untuk menjaga kelestarian alam.
Universitas Sumatera Utara
4.
Sarana Pendidikan.Tiada hal yang lebih baik dari belajar secara langsung dengan
melihat dan mengetahui objek yang sedang dipelajari. Dengan melakukan
kegiatan rekreasi bahari setiap wisatawan akan mendapatkan pengetahuan
mengenai banyak hal yang berkaitan dengan kelautan.
2.10.3 Keunikan Wisata Bahari
Berikut ini adalah keunikan jenis wisata ini yang membedakannya
dengan Pariwisata yang lain:
1.
Terdapat banyak hal baru yang bisa dipelajari. Saat kita berjalan di sekitar pantai,
kita akan menjumpai banyak hal baru yang bahkan mungkin tidak pernah kita
jumpai sebelumnya. Begitu juga saat kita menjelajahi lautan. Akan terdapat
begitu banyak hal yang bisa diketahui dari kegiatan tersebut.
2.
Lokasi cukup sejuk dan lapang. Jenis Pariwisata Kelautan pada umumnya
memiliki lokasi yang sangat luas serta terdapat hembusan angin yang cukup
sejuk untuk dirasakan.
3.
Menikmati keindahan matahari yang muncul dan tenggelam di lautan. Menikmati
pesona matahari yang muncul saat fajar menyingsing serta saat tenggelam di
waktu senja terasa sangat luar biasa.
Universitas Sumatera Utara