Krioterapi Pada Penatalaksanaan Glaukoma Neovaskular

UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA



Analisa kasus kista ovarium di RSUP H. Adam Malik Medan periode 1 Januari 2010-31· Desember 2012
Dona Wirniaty



Perbedaan fungsi seksual pada wanita pasca persalinan spontan dengan seksio sesaria dengan
menggunakan Female Sexual Function Index (FSFI) di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik dan
rumah sakit jejaring Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan
Arvitamuriany Triyanthi Lubis



Kadar kortisol saliva sebagai penanda gangguan gejala menopause pada paramedis poli rawat jalan
usia peri menopause di Rumah Sakit Umum Pusat H.Adam Malik Medan
Johan Ricardo




Deteksi Virus Chikungunya pada nyamuk Aedes aegypti di Kabupaten Serdang Bedagai
yuti Permana



Eosinopenia sebagai penanda dini diagnosis sepsis bakterialis
Elisabet Sipayung



Kadar lipoprotein (A) dan kadar high sensitivity C·reaktif protein pada penderita penyakit jantung koroner
yang dilakukan angiografi
Dian Effrida



Kejadian keloid menurut golongan darah pada pasien pasca luka di Rumah Sakit Umum Pusat
H. Adam Malik Medan
Said Fuadi




Gambaran imunoekspresi p53 mutan pada karsinoma sel skuamosa sinonasal
Dewi Indriani



Perbandingan kadar hsCRP pada penderita OM tipe 2 yang dislipidemi dan nondislipidemi
Juli Y.M Pasaribu, dkk
Gambaran temuan klinis, tindakan dan temuan intraoperatif pada penderita rinosinusitis kronis yang
menjalani Bedah Sinus Endoskopik Fungsional (BSEF) di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik, Medan
Izry Naomi Tobing

ISSN 0216·325X
Volume 48 • No.1
Maret 2 0 1 5




Cryotherapy for treatment of neovascular glaucoma
Masitha Dewi Sari



Keterlibatan jantung pada penyakit sistemik
Ghazali Ahmad Siregar



Diagnosis penyakit jantung bawaan pada neonatus
UdiaHalim



Nefropati pada anak dengan infeksi Human Immunodeficiency Virus
Selwan S.T. Situngkir

Laporan Kasus


Krioterapi pad a penatalaksanaan glaukoma neovaskular
Masitha Dewi Sari
Oepartemen IImu Kesehatan Mata, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara/
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

Abstrak
Pendahuluan : Glaukoma neovaskular berpotensi membutakan mata sebagai akibat komplikasi serius dari penyakit mata yang
menyertai ataupun penyakit sistemik.
Metode : laporan kasus. Seorang laki-Iaki usia 68 tahun dengan keluhan nyeri mata kanan. Oialami pasien dalam waktu
bulan ini yang semakin memberat dalam 3 bulan terakhir. Tajam penglihatan mata kanan no light perception (NLP) , mata ki .
5/60. TIO 00 : SOmmHg, TIO OS: 18mmHg. Segmen anterior OO:iris neovaskularisasi 360 oC, pupil: bulat, RC (+), diamete
5-6mm. funduskopi 00: media: keruh,papil ,retina, makula: sulit dinilai; OS: media: agak keruh, papil : bulat,batas tegas,COR
0.S-0.6,AVR 2/3, retina: perdarahan (-), eksudat(-), makula : RF (+).
Hasil : manitol Lv dan obat antiglaukoma diberikan sehari sebelum PRC kemudian TIO turun menjadi 00:32mmHg;OS:18mmHg.
PRC dilakukan di 8 arah jam pada suhu -60 oC. Setelah dilakukan krioterapi panretinal hari pertama TIO 00 : 2SmmHg, ha .
kedua :22mmHg , neovaskularisasi masih tampak
Simpulan : Panretinal cryoterapi cukup efektif dilakukan untuk menurunkan tekanan intraokular pad a kasus glaukoma neovaskulaI
media keruh yang tidak memungkinkan dilakukan panretinal photocoagulation
Kata kunci : glaukoma neovaskular, neovaskularisasi iris,panretinal krioterapi,panretinal fotokoagulasi


Abstract
Introduction: Neovascular glaucoma (NVG) is a potentially devastating sequela of serious underlying ocular and/or systemi
disease.
Methods: Case report. A man 68 years old with main complaint pain in the right eye it was felt in 6 months and increased i
the last 3 months. Right eye visual acuity no light perception (NLP), S/60 left eye. lOP 00: SO mmHg , lOP OS: 18mmHg.
Anterior segment 00: iris neovascularization 360oC, the pupil: round , RC (+), diameter S-6mm. funduscopy 00: media: cloud ,
optic disc, retina and macula were difficult to assess; as: media: cloudy, papil: round , well defined , CDR 0.S-0.6, AVR 2/3,
retinal bleeding (-), exudate (-), macular(+)
Result: Mannitol i.v and antiglaucoma was given a day before PRC , the lOP became 00 : 32 mmHg, OS:18mmHg. We d
PRC in 8 o'clock at- 60 0 C for each point. The first day after panretinal cryotherapy lOP 00: 2SmmHg , day two: 22mmH ,
neovascularization is still visible. Antiglaucoma still given
Conclusion: Panretinal cryotherapy effective enough done to reduce intraocular pressure in the case of neovascular glaucofTlE'
turbid media that do not allow performed by panretinal photocoagulation
Pendahuluan
Glaukoma neovaskular merupakan glaukoma sudut tertutup
sekunder yang エ・セ。、ゥ@
akibat pertumbuhan jaringan fibrovaskular
pada permukaan iris dan jaringan anyaman trabekular yang
menimbulkan gangguan aliran aquos dan dapat meningkatkan
tekanan intraokular.Faktor penyebab tersering adalah diabetes

mellitus, oklusi vena retina sentralis dan sindroma iskemik okular.1
Etiologi biasanya berhubungan dengan neovaskular pada
iris (rubeosis iridis). Neovaskular ini timbul biasanya oleh
iskemik retina yang luas seperti yang terjadi pada retinopati
diabetika dan oklusi vena sentralis retina Y
Insiden terjadinya rubeosis iridis dilaporkan sekitar 2S42% setelah tindakan vitrektomi, sedangkan timbul glaukoma
neovaskular sekitar 10-23% yang terjadi 6 bulan pertama
setelah dilakukan operasL Oklusi vena sentralis retina dilaporkan
dapat menimbulkan rubeosis iridis sekitar 60% setelah 3-6

42

bulan timbulnya gejala. Rubeosis iridis dan glauko c
neovaskular dapat juga berhubungan dengan oklusi arte •
retina sentralis, meskipun lebih sedikit dibandingkan oklus'
vena retina sentralis.3.4
Penatalaksanaan glaukoma neovaskular dapat beru a
panretinal Fotokoagulasi jika media jernih sedangkan ji
media keruh dilakukan panretinal krioterapL Terapi obat-oba :;:antiglaukoma dan terapi pembedahan .. 5-8
Laporan kasus

Oilaporkan seorang lak-Iaki usia 68 tahun, datang _
Poliklinik Mata rumah Sakit H.Adam Malik Medan pad a tangg;:
12-OS-2014 dengan keluhan nyeri pad a mata kanannya. Oialru.
pasien dalam waktu 6 bulan ini yang semakin memberat daliL3 bulan terakhir.

I Majalah Kedokteran Nusantara' Volume 48' No. l' Maret 2015

Masitha Dewi Sari

Krioterapi pada penatalaksanaan glaukoma neovaskular

Anamnesa
• Mata kanan terasa nyeri sejak ± 1 bulan lalu, nyeri
dirasakan pasien dari 6 bulan lalu tetapi memberat dalam
3 bulan terakhir.
• Oibawa ke poli mata RSAdam Malik (12-05-2014) dan
diketahui sudah ada riwayat penyakit glaukoma dalam 3
tahun ini. Selama ini pasien mendapat pengobatan di Rs
Cicendo Bandung. Riwayat tindakan laser dijumpai .Riwayat
pemberian セ@ bloker dan asetazolamide sebelumnya

• Tidak ada riwayat mual dan muntah sebelumnya
• Tidak ada riwayat mata merah
• Tidak ada riwayat trauma
• Pasien menderita diabetes mellitus dan hipertensi 8 tahun
Status ophthalmikus OS
Visus
Palpebra sup/inf
Conj.tarsal sup/inf
Conj.bulbi
Cornea
COA
Iris
Pupil
Lensa
Fundus
Media
Papil

No light perception
Dalam batas normal

Dalam batas normal
Hiperemis (-)
Jernih
Dalam
Neovaskularisasi
(+) 360°C
Bulat , RC(+),
diameter 3-4mm
Agak keruh

keruh

},"IU

dinilai

Retina
Makula
50 mmHg


TIO

5/60
Dalam batas normal
Dalam batas normal
Hiperemis (-)
Jernih
Dalam
Coklat
Bulat , RC (+),
diameter 3-4mm
Agak keruh
Agak keruh
Bulat, batas tegas ,
CDR 0,4-0,5,
nasalisasi (+),
AVR 1:3
Perdarahan (-),
eksudat (-)
RF (+)

1BmmHg

Genios kopi
Schwalbe line
Trabecular meshwork
Sclera spur
Processus iris

(+)
Neovaskuler (+)

USG: kesan vitreus opacity
Pemeriksaan laboratorium :
Kgd adrandom: 126mg/dl
Oiagnosa Kerja: Glaukoma neovaskular 00 + primary open
angle glaucomaOS
Terapi
Asetazolamide 250 tetes mata 2
Asetazolamide 250 mg tablet 4x2 tab
Latanoprost 0.005% tetes mata 1x1 ODS
c.carpin 2% tetes mata 6 x1 00
Infuse manitol20 gttll---> mulai jam 00.00 malam, bilas dengan
RL
20 gttll --->rencana krioterapi
Laporan operasi (17·05·2014)
1. Sebelum masuk kekamar bedah dilakukan pengukuran
tekanan intraokuler TIO 00: 32 mmHg TIO OS : 18 mmHg
2. Pasien dibaringkan di meja operasi dengan posisi supine
3. Oesinfeksi lapangan operasi dengan povidon-iodine
4. Injeksi anastesi lidokain
5. Ukur dengan menggunakan caliper ±3-4 mm dari limbus
6. Lakukan krioterapi 8 arah jam 360°C dengan cryoprobe
menempel selama 45 detik untuk tiap titik pada suhu - 60°C

Kesan : sudut sempit tertutup

7. Beri salep kloramfenikol
9. Krioterapi selesai

8. Tutup dengan kassa steril

The Journal of Medical School, University of Sumalera Ulara

I 43

Masitha Dewi Sari

Terapi post operasi :
infuse RL 20 gttJi
Infuse ketorolac 1 amp/8jam
- Timolol 0,5% 2 x 1 tetes ODS
- Latanoprost 0,005% 1x1 tetes ODS
- Asetazolamide 2 x 250 mg
- Natrium diklofenak 2x 1 tablet

Follow up:
Hari I: nyeri (-)
VOD : NLP
VOS : 5/60
- TIO: 25 mmHg TIO : 16 mmHg
Iris : neovaskularisasi 360
Dikusi
Tujuan utama dalam mengobati glaukoma neovaskular
adalah 2 : pertama mengatasi penyakit penyebabnya , yaitu
dengan mengurangi iskemia retina; kedua menurllnkan tekanan
intraokular. Menurunkan iskemia retina dilakukan dengan laser
fotokoagulasi. Bagaimanapun , jika tindakan laser panretinal
fotokoagulasi (PRP) ini tidak memungkinkan lIntuk dilakukan
yaitu pada katarak , perdarahan vitreus, pupil kecil dsb maka
dapat dilakukan panretinal krioterapi (PRC) untuk mengurangi
iskemia dan mengurangi neovaskularisasi. 9.12
Pad a kasus ini menunjukkan tekanan intraokuler yang
tidak stabil, dikarena perjalanan neovasklilarisasinya. Tindakan
trabekulektomi (bedah filtrasi) belum dapat dilakukan pad a
pasien ini karena tidak tersedianya agent antifibrotik (mitomycin
C) . Tindakan trabekulektomi pad a glaukoma neovaskuler
beresiko gagal bleb karena neovaskularisasi yang aktif dan
sikatrik pada konjungtiva . Olehkarena itu dibutuhkan agent
antifibrotik.Suatu penelitian menunjukkan angka kesuksesan
68% dengan penggunaan 5-FU selama 3 tahun 6.10.13
Daftar pustaka
1. American Academy Of Ophthalmology: Neovascular
Glaucoma in Glaucoma Section 10.2009-2010 :138-42

Krioterapi pada penatalaksanaan glaukoma neovas ular

2. Harnein Zu lmaini . Glauko ma neovaskul aer. Faku ltas
Kedokteran Universitas Andalas.2009
3. Grove r Davin der. A Compli cated disease with many
treatment options. Glaucoma today. Published Nov/Des
2013
4. Ningrum wahyuni. Glaukoma neovaskuler. Available at:
https://ningrumwahyuni.wordpress.com
5. Sinha Arathi,Abraim Leiha, Lindsay Kristina et a/ . The
Cochrane Library. Antivascular endothelial growth factor
for neovascular glaucoma. Published online Oct 2,2012
6. Dubey Suneeta, Pegu Julie. Management of Neovascular
Glaucoma. Journal of current glaucoma practice. Dr.Shrott's,
New Delhi,lndia .Sept-Dec 2009
7. Kuang Tung-Mei, Ling liu Catherine, kuang Chou- Ching
and ming Hsu Wen . Clinical Experinence in the
management of neovascular glaucoma. Department 0
Ophthalmology, Taipei Veterans General Hospital and
National Yang-Ming Un iversity School of Medicine
8. Chen Hi , Chen Min , Lai Chi-Chun et at. Neovascular
Glaucoma after central retinal vein occlusion in pre-existing
glaucoma. BMC ophthalmology 2014 .
9. Vernon Stephen ang Cheng Hung . Panretinal cryotherapy
in neovascular disease. Oxford Eye Hospital. British Journal
of Ophthalmology.1998
10. Freudental Jacqueline , Roy Hamptom . Neova scu lar
Glaucoma Treatment &Management. Published Oct 17,
2013
11 . Cynthia Esponda-Lammoglia , Rafael Castaneda-D iiez,
Gerardo Garciia-Aguirre, Oscar Albis-Donado and Jesui
Jimeinez-Romain . Neovascular Glaucoma. Basic and
clinical aspect. Published Apr 17,2013
12. Becker - Shaffer's, secondary angle closure. Neovascular
glaucoma, Chapter 16 in Seventh edition:221-5
13. Kansky. JJ , Acute Congestive Angle Closure Glaucoma i
Clinical Ophthalmology A Systemic Approach , Sixth Edition.
Butterworth- Heinemann Elsevier.2005:391-7

44 I Majalah Kedokleran Nusanlara ' Volume 48 · No. 1' Maret 2015

Lampiran 6
LEMBAR
HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW
KARYA ILMIAH: JURNAL ILMIAH'

. .ヲZAj N セヲエ@

Judul karya Ilmiah (artikel)
Jumlah Penulis
Status Pengusul
Identitas Jumailimiah

.....pN セ@ ... frwlfrt11 of

rvAL40ttb-

AヲO、uセィN@

...... orang
penulis ー・イエ。ュjョケャセウ@
ke :/- l O ーeヲjセ@
セキッョ、wQsj[ュ@
M
v
a. Nama Jurnal: .... .mpイNセ@
OJ..! セD セ t@
/VfJ)lI T