Pengaruh Latihan Pernapasantripod Positiondan Pursed Lips Breathingterhadap Kualitas Hidupklien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) Chapter III VI

36

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Desain dalam penelitian ini adalah quasi-eksperiment dengan rancangan
nonequivalent control group design yaitu memberikan perlakuan pada suatu
kelompok, kemudian diobservasi sebelum dan sesudah intervensi (Polit & Beck,
2012). Desain ini digunakan untuk membandingkan hasil penelitian dengan 2
(dua) kelompok yaitu kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan
pengukuran pretest maupun posttest. Rancangan ini digunakan

untuk

membandingkan pengaruh latihan pernapasan tripod position dan pursed lips
breathingterhadap kualitas hidup pada klien PPOK.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada 2 (dua) rumah sakit yang berbeda, yaitu :
1.


Untuk kelompok intervensi, penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap
RSUP H. Adam Malik Medan ;

2.

Untuk kelompok kontrol, penelitian akan dilakukan di Instalasi Rawat Inap
RSUD dr. Pirngadi Medan

3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dan pengumpulan data serta pengaplikasian data dilaksanakan
selama 3 (tiga) minggu dimulai sejak tanggal 12 Agustus sampai dengan tanggal
3 September 2015. Adapun Time Table Penelitian dapat dilihat dibawah ini :

35
Universitas Sumatera Utara

37

Tabel 3.1 Time Table penelitian


Waktu Pelaksanaan
No

Uraian Kegiatan

Juni - 2015
1

1

Kolokium

2

Revisi Proposal

3

Pengurusan Ethical Clearence
Pelaksanaan penelitian dan

pengambilan data

4
5
6

Pengaplikasian Data
Penyusunan laporan hasil
(Tesis)

7

Seminar Hasil

8

Revisi Hasil

9


Ujian Konfrehensif

2

3

Juli – 2015
4

1

2

3

4

Agustus - 2015

September - 2015


1

1

2

3

4

2

3

3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien PPOK yang ada di
instalasi rawat inap RSUP Haji Adam Malik Medan untuk kelompok intervensi
dan instalasi rawat inap RSUD dr. Pirngadi Medan untuk kelompok kontrol.

3.3.2 Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan tehnik purposive sampling dalam pemilihan
sampel yaitu pengambilan sampel berdasarkan “penilaian” (judgment) peneliti
mengenai siapa-siapa saja yang pantas (memenuhi kriteria inklusi dan kriteria
eksklusi) untuk dijadikan sampel (Polit & Beck, 2012).
3.3.3 Ukuran Sampel
Jumlah sampel yang akan dipergunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan power analisis pada studi awal untuk memperkirakan

Universitas Sumatera Utara

4

38

ukuran sampel yang dibutuhkan untuk menghindari kesalahan. Penelitian ini
mengukur dua variabel yaitu pengaruh latihan pernapasan posisi tripod dan
pursed lips breathing terhadap kualiatas hidup dengan perkiraan ukuran sampel
melalui uji dua mean menggunakan rumus Cohen’s-d, dalam menentukan effect
size (d), dimana effect size adalah perbedaan antara dua mean populasi, dibagi

dengan rata-rata standar deviasi (Polit & Beck, 2012).

d

=

µ1 - µ2

σ

dimana :
d

= effect size

µ1 - µ2

= perbedaan rata – rata (mean) kedua kelompok

σ


= standard deviasi (SD)
Penelitian ini menggunakan derajat kemaknaan sebesar 5 % ( α = 0,05)

dan kekuatan uji sebesar 95 %. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan adalah : (a). Penelitian oleh Smeltzer, et. al. (2012), nilai mean
kelompok kontrol = 5,215 dan nilai mean kelompok intervensi = 3,851
(perbedaan mean µ 1 - µ 2= 1,364) dengan SD (σ) = 2,389 ; (b). Penelitian oleh
Suci Khazana, et. al. (2012), nilai mean kelompok kontrol = 4,892 dan nilai
kelompok intervensi = 3,716 (perbedaan mean µ 1 - µ 2 = 1,176) dengan SD (σ) =
1,929 ; (c). Penelitian oleh Kim, et. al. (2012), nilai mean kelompok kontrol =
5,699 dan nilai kelompok intervensi = 3,021 (perbedaan mean µ 1 - µ 2 = 2,678)
dengan SD (σ) = 2,328 ; (d). Penelitian oleh Afanji dan Hajbaghery (2011), nilai

Universitas Sumatera Utara

39

mean kelompok kontrol = 6,329 dan nilai kelompok intervensi = 5,438
(perbedaan mean µ 1 - µ 2 = 0,891) dengan SD (σ) = 1,288.

d1 = 1,364
2,389

= 0,571

d2 = 1,176 =
1,929

0,610

d3 = 1,162
2,328

= 1,150

d4 = 0,891 =
1,288

0,692


d = 0,571 + 0,610 + 1,150 + 0,692 = 0,756
4
Selanjutnya berdasarkan tabel Cohen’s d Engan estimasi effect size 0,756
maka jumlah sampel yang diambil adalah 23 orang untuk kelompok intervensi
dan 23 orang untuk kelompok kontrol, sehingga jumlah keseluruhan sampel
adalah 46 orang.
3.3.4

Kriteria Inklusi
Adapun kriteria inklusi pada peneliti ini adalah :

1) Klien terdiagnosa PPOK, dengan skala sesak > 1
2) Umur klien diatas 40 tahun.
3) Klien dalam keadaan sadar penuh dan koopratif.
4) Klien dapat berkomunikasi dengan baik secara verbal maupun non verbal.
3.3.5 Kriteria Eksklusi
Adapun kriteria eksklusi yang dibuat peneliti adalah sebagai berikut :
1) Klien PPOK menolak tidak mau mengikuti program latihan pernapasan
dengan tripod position dan pursed lips breathing.
2) Klien PPOK meminta berhenti atau pulang sebelum menyelesaikan latihan

pernapasan tripod position dan pursed lips breathing.

Universitas Sumatera Utara

40

3) Klien PPOK dengan penyakit penyerta, PPOK dengan tumor paru, penyakit
jantung dan ibu hamil.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Menurut Creswell (2003), prosedur pelaksanaan eksperimen harus
dijelaskansecara rinci untuk melihat desain yang digunakan, pengamatan,
perlakuandan garis waktu kegiatan. Prosedur pengumpulan data penelitian ini
dilakukan secara bertahap yangmeliputi;
1) Mengajukan surat permohonan ijin penelitian ke RSUP H. Adam Malik
Medan untuk kelompok intervensi dan ke RSUD dr. Pirngadi Medan untuk
kelompok kontrol.
2) Dari jumlah sampel sebanyak 46 orang (terdiri dari 23 orang pada kelompok
intervensi dan 23 orang pada kelompok kontrol), kemudian ditetapkansubjek
penelitian

(responden)

berdasarkan

kriteria

inklusi

sampel

dengan

menggunakan teknik purposive samplinguntukmenentukan responden.
3) Memberikan penjelasan kepada kedua kelompok (kelompok intervensi dan
kelompok kontrol) tentang program penelitian, ketentuan-ketentuan, dan
aturan-aturan

serta

kesepakatan

pada

semua

responden

dan

kesediaannyamenjadi sampel (informedconsent), sekaligus pengambilan data
variabel karakteristik responden untuk kedua kelompok.
4) Pada kelompok kontrol tidak diberikan latihan pernapasan tripod position
dan pursed lips breathing, hanya dikontrol dan mengikuti standart medis,
namun tetap diberikan informasi dan penjelasan tentang latihan pernapasan
dan kuisioner kualitas hidup CAT.

Universitas Sumatera Utara

41

5) Pada kelompok intervensi, diberikan latihan pernapasan tripod position dan
pursed lips breathing, namun sebelum penelitian dimulai diadakan pilot
study.
6) Pada kelompok intervensi, jadwal yang dilakukan klien untuk latihan
pernapasan tripod position dan pursed lips breathingsebanyak 2x (dua kali)
sehari, yaitu : 1 x (satu kali) sebelum makan siang dan 1 x (satu kali)
sebelum makan sore selama 5 hari berturut-turut dengan durasi 30 menit
latihan, serta setiap klien/responden mengisi lembar/ceklist kegiatan harian.
7) Sebelum dan sesudah 5 hari melakukan latihan pernapasan tripod position
dan pursed lips breathing, setiap responden pada kelompok intervensi dan
kelompok

kontrol

diberikan

lembaran

kuesioner

kualitas

hidup

(kuesionerCAT), kemudian sesuai dengan pedoman kuesioner maka
didapatkan nilai (skor) masing-masing responden. Dilakukan mulai dari hari
kedua (H-2) sampai dengan hari kelima (H-5).
3.5 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel – variabel operasional dalam penelitian ini terdiri dari : (a).
Variabel Confounding ; (b). Variabel Independen ; dan (c). Variabel Dependen .
Variabel dan definisi operasional dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Definisi operasional dan variabel penelitian
Variabel

Definisi
Operasional

Alat dan
cara ukur

Hasil Ukur

Skala Ukur

Variabel Confounding (Karakteristik Responden)
Jenis
Kelamin

Identitas biologi yang
membedakan gender
secara alami/kodrati

Wawacara
Memakai
kuesioner

Laki-laki
Perempuan

Nominal

Universitas Sumatera Utara

42

Interval

Usia

Lama hidup individu
dari lahir sampai dengan
ulang tahun terakhir
dalam hitungan tahun,

Wawacara
Memakai
Kuesioner

Kategori Usia :
Usia 40-50 tahun
Usia 51-60 tahun
Usia 61-65 tahun
Usia ≥ 66 tahun

Indeks
Massa
Tubuh
(IMT)

Formula perhitungan
untuk mengidentifikasi berat badan
ideal berdasarkan
berat badan dan tinggi
badan satuan (kg/m2)

Perhitungan
Wawacara
Memakai
Kuesioner

Interval
Kategori IMT :
Kurus < 18,5
Normal
18,5-22,9
BB lbh dgn resiko
23-24,9
Obesitas - I
25-29,9

Riwayat
Merokok

Formula perhitungan
untuk mengidentifikasikan individu pada waktu
mulai merokok sampai
berhenti merokok,
Indeks Brinkman (IB)
dengan pengkategorian :
(a) Perokok ringan
(b) Perokok sedang
(c) Perokok berat

Wawacara
Memakai
Kuesioner

Kategori Riwayat Merokok:
Perokok ringan
= 0 - 200
Perokok sedang
200 - 600
Perokok berat
> 600

Variabel Latihan Pernapasan
Latihan
Pernapasan
Tripod
Position
dan Pursed
Lips
Breathing

Latihan atau kegiatan
Intervensi dan
terapi pernapasan dengan 3 observasi
tahapan posisi yaitu : neutral position, with arm support dan with arm and head
support serta digabungkan
dengan menarik napas melalui mulut tertutup dan hidung serta mengeluarkan
napas dari mulut dengan
pola mengerutkan bibir seperti orang bersiul

Kelompok
Kontrol dan
Kelompok
Intervensi :
Observasi
Sebelum dan
sesudah

Nominal

Kategori :
Sangat Buruk

Interval

Variabel Kualitas Hidup
Kualitas
Hidup pada
Klien PPOK

Merupakan tindakan
(derajat) keadaan individu
dimana dapat melakukan
segala aktivitasnya dan
dapat menikmati hasil
dari aktivitasnya

Kuesioner
CAT

Skor CAT ≥ 30

Buruk

Ordinal

Skor CAT 20-29

Normal
Skor CAT 10-19

Baik
Skor CAT < 10

Universitas Sumatera Utara

43

3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Instrumen
Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari :
1) Instrumen untuk data Karakteristik Responden
Instrumen data untuk responden adalah : Jenis kelamin, usia, berat badan,
tinggi badan, IMT (Indeks Massa Tubuh) dan riwayat merokok.
2) Instrumen untuk data Kualitas Hidup
Instrumen data untuk kualitas hidup, berbentuk kuesioner memakai metode
CAT. Langkah-langkah pemakaian instrumen CAT :
(1). Pertanyaan (lembaran observasi) : terdiri dari 8 (delapan) pertanyaan
yang saling berlawanan ;
(2). Makna skor : masing-masing butir pertanyaan mengambarkan kondisi
responden dan diberi tanda (X), peneliti memastikan setiap responden
memilih satu jawaban untuk setiap pertanyaan, makna skor interval 0 – 5
dimana 0 = kondisi sangat baik dan 5 = kondisi sangat tidak baik ;
(3). Lembaran pedoman observasi level total skor : Setelah responden
mengisi seluruh pertanyaan yang ada di instrumen CAT, maka ditotal
seluruh nilai setiap pertanyaan, dengan interval level total skor adalah :
a). Total Nilai < 10 ; Kategori Rendah dengan derajat PPOK Ringan ;
b). Total Nilai 10 – 20 ; Kategori Sedang dengan derajat PPOK Sedang
c). Total Nilai 21 – 29 ; Kategori Tinggi dengan derajat PPOK Berat ;
d). Total Nilai ≥ 30 ; Kategori Sangat Tinggi dengan derajat PPOK
Sangat Berat.

Universitas Sumatera Utara

44

3.6.2 Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kesahihan
instrumen. Content Validity Index (CVI) merupakan penilaian/beban maksimum
dari tiap keterkaitan item, (Polit & Beck, 2012). Pada penelitian ini sampel
berjumlah 23 responden untuk kelompok kontrol dan 23 responden untuk
kelompok intervensi, dengan instrumen jumlah kuesioner 8 item (dk = 2)
sehingga df = 23 - 2 = 21 ; (dari tabel r-product moment= 0,433 dengan
α= 0,05).
Validitas untuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada
pelaksanaan pretest dan posttest dapat dikatakan valid apabila setiap item di
kolom Corrected item-Total Correlation> r tabel, dapat dilihat pada tabel
dibawah ini ;
Tabel 3.3 Validitas untuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi

Kuesioner
8 item

Pretest

Posttest

Corrected item

Corrected item

Total Correlation

Total Correlation

Kel
Kontrol

Kel
Intervensi

Validitas

Kel
Kontrol

Kel
Intervensi

Validitas

K-1

0.504

0.667

Valid

0.441

0.480

Valid

K-2

0.484

0.784

Valid

0.488

0.762

Valid

K-3

0.618

0.747

Valid

0.843

0.730

Valid

K-4

0.475

0.633

Valid

0.717

0.713

Valid

K-5

0.480

0.583

Valid

0.543

0.645

Valid

K-6

0.586

0.498

Valid

0.539

0.692

Valid

K-7

0.520

0.572

Valid

0.440

0.631

Valid

K-8

0.576

0.438

Valid

0.514

0.467

Valid

Universitas Sumatera Utara

45

3.6.3 Reliabilitas
Menurut Polit & Beck (2012), koefisien reabilitas merupakan salah satu
indikator penting dari suatu mutu instrumen. Pada penelitian ini, data instrumen
sampel berjumlah 23 responden untuk kelompok kontrol dan 23 responden untuk
kelompok intervensi, dengan jumlah kuesioner 8 item (dk = 2) sehingga df = 23 2 = 21 ; (dari tabel r-product moment= 0,433 dengan α= 0,05).
Reliabilitas untuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi pada
pelaksanaan pretest dan posttest dapat dikatakan realibel apabila Nilai
Cronbach's Alpha> r tabel, dapat dilihat pada tabel dibawah ini ;
Tabel 3.4 Reliabilitas untuk kelompok kontrol dan kelompok intervensi
Pretest
Kuesio
ner
8 item

Posttest

Cronbach's Alpha

Nilai

if Item Deleted

Cronbach's

Kel
Kontrol

Kel
Intervensi

K-1

0.792

0.833

K-2

0.794

0.821

K-3

0.778

0.823

K-4

0.796

K-5

Realibi
litas

Cronbach's Alpha

Nilai

if Item Deleted

Cronbach's

Realibi
litas

Kel
Kontrol

Kel
Intervensi

Realibel

0.823

0.876

Realibel

0.817

0.844

Realibel

0.768

0.842

0.839

Realibel

0.791

0.845

Realibel

0.796

0.844

Realibel

0.812

0.854

Realibel

K-6

0.780

0.852

Realibel

0.811

0.849

K-7

0.792

0.847

Realibel

0.830

0.854

K-8

0.781

0.864

Realibel

0.816

0.871

Alpha
α = 0,810
Kel
Kontrol

α = 0,858
Kel
Intervensi

Alpha
α = 0,829
Kel
Kontrol

α = 0,871
Kel
Intervensi

Realibel
Realibel
Realibel

Realibel
Realibel
Realibel

3.7 Metode Analisis Data
3.7.1 Pengolahan Data
Kegiatan analisis data adalah mengelompokkan, mentabulasi, menyajikan,
melakukanpenghitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan

Universitas Sumatera Utara

46

perhitungan pengujian hipotesis yang telah diajukan (Sopiyuddin Dahlan, 2010).
Data dari hasil dokumentasi kemudian diolah dengan tahapan :
1) Editing :Tindakan koreksi terhadap isian formulir data yang telah
dikumpulkan untuk mencegah kekosongan data yang dibutuhkan dan
mengantisipasi kesalahan data guna memperoleh data yang akurat.
2) Coding :Tindakan memberikan kode pada setiap jawaban yang berbentuk
huruf menjadi angka untuk mempermudah dalam proses pentabulasian dan
analsis data.
3) Entry Data : Tindakan untuk memasukkan data ke dalam sistem komputer
sehingga dapat diamati dan dianalisis.
4) Cleaning ; Tindakan pengecekan (monitoring) kembali terhadap kesalahan
data yang telahdimasukkan ke dalam sistem komputer sebelum dilakukan
analisis sehingga hasil penelitian lebih akurat.
3.7.2 Analisis Data
1) Analisis Univariat
Analisis

univariat

merupakan

analisis

statistik

deskriptif

dari

variabelpenelitian. Dalam hal penelitian ini,data variabel karakteristik
responden (out-put) dianalisis dengan frekuensi (f) dan persentase (%).
2) Analisis Bivariat
Berdasarkan jumlah sampel dan jumlah item kuesioner CAT maka
digunakanMann-Whitney test untukmengidentifikasi ada tidaknya pengaruh
latihan pernapasan tripod position dan pursed lips breathing terhadap
kualitas hidup pada klien PPOK, pada hari pertama sampai hari terakhir

Universitas Sumatera Utara

47

penelitian antara kelompok intervensi dengankelompok kontrol.Apabila hasil
analisis bivariat diperoleh p value 600
Distribusi frekuensi karakteristik responden variabel jenis kelamin pada
kelompok kontrol mayoritas laki-laki sebanyak 18 responden (78,3%) dan untuk
kelompok intervensi mayoritas jenis kelamin laki-laki sebanyak 19 responden
(82,6%), hasil analisa penelitian variabel jenis kelamin nilai kemaknaan ƥ value
= 1,000. Untuk distribusi frekuensi karakteristik responden variabel usia pada

49
Universitas Sumatera Utara

51

kelompok kontrol mayoritas kategori di usia≥ 66 tahun sebanyak 10 responden
(43,5%), untuk kelompok intervensi mayoritas kategori di usia
≥ 66 tahun
sebanyak 14 responden (60,9%), hasil analisa penelitian variabel usia, kelompok
kontrol : Mean ± SD = 61,48 ± 9,51 ; Usia minimum – maksimum =41 – 75
tahun. Kelompok intervensi : Mean ± SD = 65,96 ± 9,52 ; Usia minimum –
maksimum = 48 – 82 tahun, dengan ƥ value = 0,138.
Berdasarkan penelitian untuk distribusi frekuensi karakteristik responden
variabel IMT (Indeks Massa Tubuh) pada kelompok kontrol mayoritas kategori
obesitas – I (25 kg/m2 – 29,9 kg/m2) sebanyak 14 responden (60,9%), sedangkan
untuk kelompok intervensi mayoritas kategori obesitas – I (25 – 29,9 kg/m2)
sebanyak 12 responden (52,2%), pada Kelompok kontrol : Mean ± SD = 25,196
± 2,887 ; IMT minimum – maksimum = 18,3 - 28,8 kg/m2. Kelompok intervensi
: Mean ± SD = 24,352 ± 3,418 kg/m2 ; IMT minimum – maksimum = 16,8 29,4 dengan ƥ value = 0,310. Untuk karakteristik responden variabel Riwayat
merokok adalah Kelompok kontrol : Mean ± SD = 514,78 ± 381,78
Berdasarkan penelitian untuk distribusi frekuensi karakteristik responden
riwayat merokok pada kelompok intervensi mayoritas kategori perokok berat
sebanyak 11 responden (47,8%), sedangkan untuk kelompok intervensimayoritas
kategori perokok berat sebanyak 15 responden (65,2%), hasil dari analisa
kelompok kontrol : Mean ± SD = 514,78 ± 381,78 ; Riwayat merokok minimum
– maksimum = 0 – 1200. Kelompok intervensi : Mean ± SD = 635,65 ± 417 ;
Riwayat merokok minimum - maksimum = 0 - 1600, dengan ƥ value =

Universitas Sumatera Utara

52

0,305.Distribusi frekuensi untuk karakteristik responden dapat dilihat dari tabel
4.1.
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi dan hasil analisa penelitian untuk karakteristik
responden berdasarkan jenis kelamin, usia, IMT dan riwayat merokok (N=46).

Kelompok Kontrol
No

Variabel

Jenis

Kategori

Laki-laki

f

%

18

78,3

1
Kelamin

2

3

4

-

-

f

%

19

82,6

21,7

4

17,4

41 - 50 tahun

4

17,4

2

8,7

51 - 60 tahun

6

26,1

5

21,7

61 - 65 tahun

3

13,0

2

8,7

≥ 66 tahun

10

43,5

14

60,9

< 18,5 kg/m2

1

4,3

2

8,7

4

17,4

3

13,0

4

17,4

6

26,1

14

60,9

12

52,2

11

47,8

15

65,2

7

30,4

4

17,4

5

21,7

4

17,4

Perokok Berat

Merokok

Min Maks

5

18,5 - 22,9
kg/m2
23,0 - 24,9
kg/m2
25,0 - 29,9
kg/m2

Riwayat

Mean ±
SD

Perempuan

Usia

IMT

Kelompok Intervensi

Perokok
Sedang
Perokok
Ringan

61,48 ±
9,51

25,196
± 2,887

514,78
±
381,78

41 –
75

18,3 28,8

01200

Mean
± SD

Min Maks

-

-

65,96
± 9,52

48 - 82

24,352
±
3,418

16,8 29,4

635,65
±
417,0

0–
1600

4.2 Analisa Pengaruh Sebelum dan SesudahLatihan Pernapasan Tripod
Positiondan Pursed Lips Breathing Terhadap Kualitas Hidup pada Klien
PPOK Kelompok Kontrol (N=23)
Berdasarkan hasil dari penelitian, distribusi frekuensi derajat kualitas
hidup (skor CAT) pada klien PPOK sebelum dan sesudahlatihan pernapasantripod

Universitas Sumatera Utara

53

position

dan pursed lips breathing

untuk kelompok kontrol, mayoritas

responden kategori sangat buruk sebesar 12 responden (52,5%), untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi derajat kualitas hidup (skor CAT) sebelum dan
sesudah latihan pernapasanpada kelompok kontrol (N=23)
Skor
CAT
<
10
21


10
- 20
- 29
30

Sebelum

Sesudah

Kualitas Hidup

f

%

f

%

Ringan

Baik

0

0

0

0

Sedang
Berat
Sangat Berat

Normal
Buruk
Sangat Buruk

0
11
12

0
47.8
52.2

0
11
12

0
47.8
52.2

23

100

23

100

Level CAT

Derajat
PPOK

Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

Derajat

Total

Hasil analisa dari pengaruh latihan pernapasan tripod position dan pursed
lips breathingterhadap derajat kualitas hidup pada klien PPOK untuk kelompok
kontrol, menunjukan sebelum latihan pernapasan Mean ± SD = 29,17 ± 3,486 ;
rentang skor CAT minimum – maksimum = 23 – 37 dan sesudah latihan
pernapasan Mean ± SD = 29,13 ± 3,468 ; rentang skor CAT minimum –
maksimum = 23 – 37, dengan t = 0,439 dan ƥ value= 0,665. Hasil analisa
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Hasil analisa pengaruh sebelum dan sesudah latihan pernapasan tripod
position dan pursed lips breathingterhadap kualitas hidup pada klien PPOK untuk
kelompok kontrol (N=23)

Kelompok
Kontrol

Kualitas Hidup
Skor CAT
Sebelum
Sesudah

Mean ± SD

t

ƥ value

29,17 ± 3,486
29,13 ± 3,468

0,439

0,665

Universitas Sumatera Utara

54

4.3 Analisa Pengaruh Sebelum dan Sesudah Latihan Pernapasan Tripod
Position dan Pursed Lips BreathingTerhadap Kualitas Hidup pada Klien
PPOK Kelompok Intervensi (N=23)
Berdasarkan hasil dari penelitian, distribusi frekuensi derajat kualitas
hidup (skor CAT) pada klien PPOK sebelum dan sesudah dilakukan latihan
pernapasan tripod position dan pursed lips breathing untuk kelompok intervensi.
Menunjukan sebelum latihan pernapasan mayoritas responden mempunyai
derajat kualitas hidup kategori buruk sebanyak 13 responden (56,5%) dan
sesudah latihan pernapasan mayoritas responden mempunyai derajat kualitas
hidup kotegori buruk sebanyak 15 respondn (65,2%). Distribusi frekuensi derajat
kualitas hidup sesudah dan sesudah latihan pernapasan tripod position dan pursed
lips breathing dapat dilihat pada tabel 4.4.
Tabel 4.4Distribusi frekuensi derajat kualitas hidup (skor CAT) sebelumdan
sesudah latihan pernapasan tripod position dan pursed lips breathing pada
kelompok intervensi (N=23) .

Skor CAT

Level CAT

< 10
10 - 20
21 - 29
≥ 30

Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

Derajat
PPOK
Ringan
Sedang
Berat
Sangat Berat
Total

Derajat
Kualitas
Hidup
Baik
Normal
Buruk
Sangat Buruk

Sebelum

Sesudah

f

%

f

%

0
0
13
10
23

0
0
56.5
43.5
100

0
1
15
7
23

0
4.4
65.2
30.4
100

Hasil analisa dari pengaruh latihan pernapasan tripod position dan pursed
lips breathingterhadap kualitas hidup pada klien PPOK untuk kelompok
intervensi, menunjukan sebelum latihan pernapasan Mean ± SD = 28,91 ± 3,554 ;
rentang skor CAT minimum – maksimum = 22 – 36 dan sesudah latihan

Universitas Sumatera Utara

55

pernapasan Mean ± SD = 26,91 ± 3,356 ; rentang skor CAT minimum –
maksimum = 19 – 31, dengan t = 5,33 dan ƥ value= 0,000.
Tabel 4.5 Hasil analisa pengaruh sebelum dan sesudah latihan pernapasan tripod
position dan pursed lips breathingterhadap kualitas hidup pada klien PPOK untuk
kelompok intervensi (N=23)
Kelompok
Intervensi

Kualitas Hidup
Skor CAT
Sebelum

28,91 ± 3,554

Sesudah

26,91 ± 3,356

t

ƥ value

5,330

0,000

Mean ± SD

4.4 Hipotesis Pengaruh Sebelum dan Sesudah Latihan Pernapasan Tripod
Position dan Pursed Lips Breathing Terhadap Kualitas Hidup pada
Klien PPOK Kelompok Kontrol dan Kelompok Intervensi (N=46)
Berdasarkan analisa dari penelitian pengaruh sebelum dan sesudah latihan
pernapasan untuk kelompok kontrol didapat t = 0,349 dan ƥ value= 0,665, dan
untuk kelompok intervensi didapat t = 5,330 dan ƥ value= 0,000. Hasil penelitian
ini dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil analisa pengaruh sebelum dan sesudah latihan pernapasan
terhadap kualitas hidup pada klien PPOK untuk kelompok kontrol dan kelompok
intervensi (N=46)
Kelompok
Kontrol
Intervensi

Tahapan
Sebelum
Sesudah
Sebelum
Sesudah

t

ƥ value

0,349

0,665

5,330

0,000

Hipotesis dari hasil analisa penelitian untuk kelompok kontrol (ƥ value=
0,665 >ƥ= 0,05) adalah Ha = ditolak ; Ho = diterima, karena, tidak ada perbedaan
atau pengaruh sebelum dan sesudah latihan pernapasan tripod position dan

Universitas Sumatera Utara

56

pursed lips breathing terhadap kualitas hidup pada klien PPOK untuk kelompok
kontrol.
Hipotesis dari hasil analisa penelitian untuk kelompok intervensi ( ƥ
value= 0,000 28 kg/m2.
Hasil penelitian untuk karakteristik responden dengan variabel riwayat
merokok didapat : (a).Kelompok Kontrol,mayoritas kategori perokok berat
sebanyak 11 responden (47,8%) ; Mean ± SD = 514,78 ± 381,77, riwayat
merokok minimum – maksimum = 0–1200 ; (b).Kelompok Intervensi mayoritas
kategori perokok berat sebanyak16 responden (65,2%) ; Mean ± SD= 635,65 ±
417,00, Riwayat merokok minimum - maksimum = 0 – 1600. Menurut Hatice Tel
Aydin (2011), dalam penelitian tentang pengaruh asap rokok terhadap klien
PPOK pasca terapi latihan pernapasan, menunjukan adanya intraksi pola
pernapasan dengan asap rokok baik itu merokok secara pasif (Mean ± SD = 23,92
± 4,348 ; ƥvalue= 0,043 ; r = 0,785) maupun aktif (Mean ± SD = 36,86 ± 5,590 ;

ƥvalue= 0,038 ; r = 0,885) dan salah satu faktor penyerta atau penyebab dari
terjadinya PPOK riwayat merokok yang cukup tinggi. Hasil penelitian oleh
penelitian Dimitra. N & Paul. J (2014), 72,25 % dari 482 sampel (klien PPOK) di
5 rumah sakit London (Inggeris), mengalami PPOK dengan salah satu variabel
faktornya adalah riwayat merokok yang berat dan 9,53 % riwayat merokok yang
sangat berat.

Universitas Sumatera Utara

60

5.2 Interprestasi Hasil Analisa Pengaruh Sebelum dan Sesudah Latihan
Pernapasan Tripod Position dan Pursed Lips Breathing Terhadap
Kualitas Hidup pada Klien PPOK Untuk Kelompok Kontrol
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian pengaruh sebelum dan sesudah
latihan pernapasan tripod position dan pursed lips breathinterhadap kualitas
hidup pada klien PPOK untuk kelompok kontrol didapat t = 0,439 ; ƥ value =
0,665 ; ƥvalue >α= 0,05, bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna terhadap
kualitas hidup pada waktu sebelum (Mean ± SD= 29,17 ± 3,486) dan sesudah
(Mean ± SD = 29,13 ± 3,468) latihan pernapasan.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kim, et. al. (2012),
pada kelompok kontrol yang tidak diberikan pelatihan pernapasan, sehingga
menambah tingkat pernapasan (RR ; Mean ± SD = 53,9 ± 13,3 ; ƥvalue= 0,172),
karena klien PPOK yang tidak pernah melakukan latihan pernapasan akan
menghambat pengeluaran CO2 (Mean ± SD = 23,9 ± 8,324 ; ƥvalue= 0,282) dan
mengurangi asupan oksigen (O2) kedalam intraalveolus. Menurut Sherwood
(2010), bahwa udara ke dalam dan keluar paru terjadi karena ada perubahan
siklus tekanan intraalveolus yang tidak secara langsung ditimbulkan oleh otototot pernapasan yang digerakan.
Hal senada disampaikan oleh Kim, et. al. (2012), dalam penelitiannya
tentang aktivitas otot dan pola pernapasan (FR) pada klien PPOK dengan latihan
pernapasan tripod position, dengan sampel menunjukan peningkatan tekanan
intraabdominal dan menurunkan tekanan diagfragma kebagian rongga abdomen,
sehingga hasil data yang diperoleh : (a). Sebelum latihan pernapasan FRsebelum=
3,940 dengan ƥ value= 0,073 >α= 0,05 ; (b). Sesudah latihan pernapasan

Universitas Sumatera Utara

61

FRsesudah = 4,662 dengan ƥ value= 0,037 α= 0,05.
Hal senada disampaikan oleh Ambrosino & Serradori (2011), penanganan
klien PPOK tidak hanya mengandalkan terapi farmakologi saja melainkan terapi
non farmakologi juga merupakan hal yang harus dilakukan, adapun terapi non
farmokologi yang paling efektif yaitu dengan latihan pernapasan.
5.3 Interprestasi Hasil Analisa Pengaruh Sebelum dan Sesudah Latihan
Pernapasan Tripod Position dan Pursed Lips Breathing Terhadap
Kualitas Hidup pada Klien PPOK Untuk Kelompok Intervensi
Berdasarkan hasil analisa dari penelitian pengaruh sebelum dan sesudah
latihan pernapasan tripod position dan pursed lips breathing terhadap kualitas
hidup pada klien PPOK untuk kelompok intervensi didapat t = 5,330 ; ƥ value =
0,000; ƥvalue