Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masa remaja merupakan salah satu masa yang pasti dialami oleh setiap
individu. Masa remaja adalah masa peralihan antara masa anak dan masa dewasa.
Pada umumnya masa ini berjalan antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun.
Masa remaja merupakan masa dimana individu mulai tertarik dengan masalahmasalah seksualitas. Dalam masa remaja, penampilan anak berubah sebagai hasil
peritiwa pubertas yang hormonal, mereka mengambil bentuk tubuh orang dewasa.
Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih dapat berfikir abstrak
dan hipotesis, perasaan mereka berubah hampir terhadap segala hal, semua bidang
cakupan perkembangan sebagai seorang remaja menghadapi tugas utama mereka,
membangun identitas termasuk identitas seksual yang akan terus mereka bawa
sampai masa dewasa.
Pada awalnya, ketertarikan remaja terhadap seksualitas bersifat self-centered,
yaitu fokus pada perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya. Kemudian,
secara bertahap, remaja mulai tertarik dengan lawan jenis dan mulai melakukan
bentuk-bentuk dari perilaku seksual dengan lawan jenisnya tersebut. Perilaku
seksual merupakan segala bentuk tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual,
baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis. Bentuk dari perilaku
seksual ini bermacam-macam, dari berkencan, bercumbu, dan bersenggama
(Sarwono, 2007).


1

Selain mengalami perubahan sikap dan perilaku serta tentunya perubahan
fisik, remaja pun mengalami suatu perubahan sosial. Salah satu tugas
perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan
penyesuaian sosial. Menurut Santrock (2003) teman sebaya (peers) adalah anakanak atau remaja dengan tingkat usia atau tingkat kedewasaan yang sama. Anakanak dan remaja mulai belajar mengenai pola hubungan yang timbal balik dan
setara dengan melalui interaksi dengan teman sebaya. Mereka juga belajar untuk
mengamati dengan teliti minat dan pandangan teman sebaya dengan tujuan untuk
memudahkan proses penyatuan dirinya ke dalam aktifitas teman sebaya yang
sedang berlangsung. Teman memainkan peran yang penting dalam membentuk
kesejahteraan dan perkembangan anak dan remaja. Mengenai kesejahteraan, dia
menyatakan bahwa semua orang memiliki sejumlah kebutuhan sosial dasar, juga
termasuk

kebutuhan

kasih

sayang


(ikatan

yang

aman),

teman

yang

menyenangkan, penerimaan oleh lingkungan sosial, keakraban, dan hubungan
seksual.
Pada saat remaja, seseorang memperoleh kebebasan yang lebih besar dan
mulai membangun identitasnya sendiri. Secara emosional, mereka menjalin
hubungan yang lebih dekat dengan kelompoknya dibandingkan keluarga. Krisis
identitas ini membuat remaja mengalami rasa malu, takut, dan gelisah yang
menimbulkan gangguan fungsi di rumah dan di sekolah (Potter&Perry, 2010).
Namun, dalam beberapa hal, remaja mengalami ketegangan baik akibat tekanan
kelompoknya, maupun perubahan psikososial. Sehingga remaja cenderung

melakukan tindakan yang dapat mengurangi ketegangan tersebut, misalnya

2

merokok dan memakai obat-obatan. Dengan lebih banyaknya remaja berada diluar
rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah
dimengerti bahwa pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat,
penampilan dan perlaku lebih besar daripada pengaruh keluarga (Hurlock,1999).
Dalam proses mencari identitas diri, remaja bergabung dengan kelompok tertentu.
Di kelompok tersebut remaja belajar banyak hal termasuk mendapatkan sumber
informasi yang penting. Seringkali remaja mengetahui sesuatu yang tidak
diketahui sebelumnya. Semakin besar kepercayaan remaja terhadap kelompok
sebagai sumber informasi yang benar, semakin besar pula kemungkinan untuk
menyesuaikan diri terhadap kelompok.
Dengan bergabungnya remaja pada satu kelompok tertentu, maka remaja
tersebut sangat mungkin untuk meniru ataupun melakukan apa saja yang juga
dilakukan oleh kelompoknya. Hal ini dinamakan dengan konformitas negatif.
Kenyataannya, apa yang dilakukan individu tersebut belum tentu berguna bagi
dirinya sendiri, tidak jarang apa yang dilakukan individu memberikan dampak
negatif baik dari segi material, fisik, atau juga psikis individu itu sendiri.

Salah satu alasan utama remaja melakukan konformitas negatif adalah
demi memperoleh persetujuan atau menghindari celaan kelompok. Hal inilah yang
memicu remaja untuk melakukan apa yang dilakukan anggota kelompok dalam
berbagai hal (Hurlock, 1999).
Konformitas pada remaja dapat memberikan dampak positif dan negatif
bagi remaja itu sendiri, misalnya dampak positif konformitas negatif jika
kelompok di mana individu tersebut berada sering melakukan belajar bersama,

3

maka secara tidak langsung individu tersebut terlibat di dalamnya. Konformitas
negatif pun dapat memberikan dampak negatif seperti minum-minuman
beralkohol, merokok, pola hidup konsumtif. Di dalam gaya hidup pun mereka
dapat melakukan konformitas negatif, mereka tak malu untuk berpacaran di depan
umum, mereka bermesraan dan berpelukan di depan umum.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Loma (2011) yang
menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif yang Sangat signifikan antara
konformitas negatif teman sebaya dengan perilaku seksual pada remaja. Semakin
tinggi konformitas negatif teman sebaya maka semakin tinggi pula perilaku
seksual pada remaja, demikian juga sebaliknya.

Siswanto (2004) menyatakan bahwa konformitas negatif tidak mempengaruhi
sikap terhadap perilaku seks bebas remaja, apabila didukung adanya faktor
lingkungan sosial yang berperan penting dalam pencegahan terjadinya perilaku
seksual yang tidak aman atau tidak diinginkan, misal adanya hubungan yang kuat
antara orang tua dan anak, terbukanya pengetahuan seks antara orang tua dan
anak, sebaliknya konformitas negatif mempengaruhi sikap terhadap perilaku seks
bebas bila faktor lingkungan sosial kurang berperan penting dalam pencegahan
terjadinya perilaku seksual yang tidak aman.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik melakukan
penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul : Hubungan Antara Konformitas
negatif Dengan Perilaku Seks Bebas Remaja Pada Siswa Kelas XI Di SMK
Kristen Salatiga.

4

1.2 Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara konformitas negatif dengan perilaku seks bebas
remaja pada siswa kelas XI di SMK Kristen Salatiga?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui

apakah ada hubungan antara konformitas negatif dengan perilaku seks bebas
remaja siswa kelas XI SMK Kristen Salatiga?
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman untuk
penelitian yang berhubungan dengan konformitas negatif pada remaja, selain itu
hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi masyarakat luas dan khususnya
bagi remaja pria dan wanita dalam bertindak dan memilih kelompok mana yang
bisa memberikan masukan positif baginya dalam berperilaku yang baik dan
sewajarnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
a)

Bagi sekolah, dapat menjadi masukan pada pihak sekolah tentang
konformitas negatif dan perilaku seks pada remaja terutama di sekolah.
Dalam hal ini memberikan pengertian serta pengawasan kepada para
siswanya tentang konformitas negatif dan perilaku sek yang baik dan buruk.

b)


Bagi orang tua
Memberikan informasi kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan
pergaulan anak-anaknya, dan juga pentingnya melakukan komunikasi
5

dengan mereka mengenai masalah seksual agar anak tidak terjerumus dalam
perilaku seks bebas.
c)

Bagi penelitian selanjutnya.
Diharapkan penelitian ini bisa memberikan informasi untuk mendapatkan
penelitian dan pengembangan kembali topik ini dengan didasari variabel
lain mengenai hubungan konformitas negatif dengan perilaku seks bebas
remaja.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi
Bab I :

Dengan judul Pendahuluan, yang berisi : latar belakang, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penulisan skripsi.

Bab II :

Dengan judul

Landasan Teori,

yang berisi

:

pengertian

konformitas, konformitas negatif pada remaja, aspek – aspek
konformitas, faktor – faktor yang mempengaruhi konformitas,
manfaat konformitas, pengertian perilaku seks, faktor-faktor
perilaku seks, bentuk – bentuk periseks bebas, aspek – aspek
perilaku seks bebas, hubungan konformitas negatif dengan perilaku
skes bebas, temuan yang relevan dan hipotesis.

Bab III : Dengan judul Metode Penelitian, yang berisi : jenis penelitian,
subjek penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.

6

Bab IV : Dengan judul Pelaksanaan dan hasil Penelitian, yang berisi:
persiapan penelitian, gambaran lokasi penelitian, pelaksanaan,
analisis data, uji hipotesis dan pembahasan.
Bab V : Dengan judul Penutup, yang berisi: kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian.

7

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Teman Sebaya dengan Perilaku Agresif pada Siswa Kelas XI SMK Saraswati Salatiga T1 132009093 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009025 BAB I

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Pendidikan Seks dengan Perilaku Seks Bebas Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Wonosegoro T1 132010105 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga

0 0 14

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosi dengan Konformitas Negatif Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Salatiga T1 BAB I

0 0 7

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif Teman Sebaya dengan Prokrastinasi Akademik Siswa SMK Diponegoro Salatiga T1 BAB I

0 0 7

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Konsumsi Minuman Beralkohol Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Salatiga Tahun Ajaran 20162017 T1 BAB I

0 0 8