Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009025 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini masalah seksualitas selalu menjadi topik yang menarik untuk
dibicarakan. Hal ini dikarenakan permasalahan seksual telah menjadi suatu hal yang
sangat melekat pada diri manusia. Seksualitas tidak bisa dihindari oleh makhluk
hidup, karena makhluk hidup dapat terus bertahan menjaga kelestarian keturunannya.
Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia,
menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa yang merupakan gejala sosial
yang bersifat sementara (Santrock, 2003). Pada masa remaja masalah seksual perlu
diketahui oleh remaja karena berhubungan dengan pembentukan hubungan baru yang
lebih matang dengan lawan jenis. Pada masa remaja, informasi masalah seksual
sudah seharusnya mulai diberikan oleh orang tua dan guru agar remaja tidak mencari
informasi dari orang lain atau sumber-sumber yang tidak jelas. Pemberian informasi
masalah seksual menjadi penting terlebih lagi mengingat remaja berada dalam
potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan seksual mereka
sendiri, (Handbook of Adolescent Psychology, 1980).
Remaja akhir memiliki tugas perkembangan dan fase perkembangan
seksualnya yang mendorong remaja untuk menjalin relasi seksual seperti pacaran.
Dalam menjalin relasi seksual seorang individu memiliki kecenderungan untuk

melakukan berbagai bentuk perilaku seksual yang dipandang tidak sesuai dengan
norma yang berlaku di sekolah dan masyarakat (Darulnuman, 2004).

1

Persepsi tentang perilaku seksual menurut Hidayatul adalah wawasan mental
yang terjadi pada diri manusia yang ditunjukkan dengan cara melihat, mendengar,
merasakan, meraba, serta memberi tanggapan tentang perilaku seksual (dalam Tri
Wahyuni, 2009). Hal ini berarti siswa mempunyai persepsi yang berbeda-beda
tentang perilaku seksual sesuai dengan cara pandang, wawasan berpikir, dan sikap
yang sudah terbentuk sesuai latar belakang pengalaman.
Menurut Sarwono (2007) perilaku seksual adalah segala perilaku yang
didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama
jenis. Sedangkan menurut Hidayatul perilaku seksual adalah perilaku yang
melibatkan sentuhan secara fisik dari anggota badan antara pria dan wanita yang
telah mencapai pada tahap hubungan intim (dalam Tri Wahyuni, 2009). Hal ini
ditunjukkan pada penelitian Barnett (1992) terhadap remaja Rusia tentang
pengetahuan AIDS ditemukan bahwa diantara 370 siswa SMA hanya 25% siswa
perempuan dan 35% siswa laki-laki yang mengetahui bahwa kondom hanya
digunakan sekali saja, 28% siswa tahu bahwa kondom dapat dicuci dan digunakan

beberapa kali. Hasil survei di Chile, diantara 948 siswa sekolah umum diperoleh
57% laki-laki dan 59% perempuan percaya bahwa kondom dapat digunakan
beberapa kali, 67% tidak tahu bahwa waktu subur dan tidak subur dalam siklus
menstruasi perempuan.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru BK SMA Kristen 1 Salatiga
diketahui pada tahun 2007, ada dua orang yang hamil di luar nikah, tahun 2010 ada
pasangan siswa dari SMA Kristen 1 yang diketahui membuat video seksual (video
biru). Pada tahun 2011 diketahui ada pasangan remaja yang sama-sama siswa dari
SMA Kristen 1 Salatiga melakukan pelecehan seksual. Pelecehan tersebut adalah

2

siswa laki-laki yang tidak terima diputus secara sepihak oleh pihak perempuan yang
melakukan tindakan tidak wajar berupa siswa laki-laki itu memiliki foto
pasangannya yang tidak memakai baju di bagikan (upload) di jejaring sosial. Pada
tahun 2012 saat penulis melakukan Praktek Pengalaman Lapangan di SMA Kristen 1
Salatiga diketahui saat di kelas ada siswa laki-laki dan perempuan diketahui menjalin
hubungan atau berpacaran yang duduk sebangku, kadang terlihat juga pasangan
tersebut bercanda sedikit mesra, misalnya memainkan rambut siswa perempuan,
menggoda siswa perempuan dengan memegang dagu dengan sikap genit seakan-akan

dunia milik berdua, bahkan sampai tidak memperhatikan pelajaran. Pada jam
istirahat diketahui banyak siswa laki-laki dan perempuan duduk berdua di kantin
sekolah, di taman-taman sekolah, dan bahkan terlihat mojok di dalam kelas agar
tidak terlihat dari pandangan guru.
Pada saat melakukan PPL di SMA Kristen 1 Salatiga, terlihat setelah pulang
sekolah ada beberapa siswa pasangan yang berasal dari SMA Kristen 1 Salatiga yang
masih memakai baju seragam sekolah dengan identitas sekolah tersebut. Penulis
melihat kedua pasangan itu masuk ke sebuah kafe untuk makan siang. Pada saat
kedua pasangan itu duduk sambil menunggu pesanan makanan, pasangan tersebut
terlihat berpegangan tangan, saling berdekatan, tangan siswa laki-laki terlihat
memeluk pinggang siswa perempuan dari belakang saat duduk berdekatan. Penulis
juga melihat pada saat jam sekolah usai banyak siswa dari SMA Kristen 1 Salatiga
yang perempuan dijemput oleh pasangan masing-masing dan siswa perempuan
tersebut terlihat mesra saat membonceng, yaitu berpegangan dengan cara memeluk
pasangan dari belakang, ada juga yang sampai buah dada siswa perempuan sampai
menempel belakang punggung pasangan. Selain itu juga pasangan laki-laki saat

3

mengendarai sepeda motor tangan terlihat memegang paha pasangan perempuan dan

memegang tangan pasangan perempuan yang sedang berpegangan memeluk dari
belakang.
Untuk menyeimbangkan ketimpangan antara persepsi dengan perilaku remaja
akan masalah seksual ini, diperlukan pendidikan seks terutama melalui jalur formal
sekolah dengan pengetahuan seks yang akurat (Kompas, 2002). Mengingat remaja
adalah aset bangsa yang tidak ternilai harganya, sudah selayaknya perlu
diprioritaskan pemecahan masalah yang berkaitan dengan kehidupan seks remaja
yang belakangan ini semakin mengkhawatirkan. Hal yang penting di sini apa yang
dipikirkan seseorang, itu jugalah yang akan dialami orang tersebut dan cara
seseorang mempersepsi sesuatu akan menentukan sikap dan perilakunya terhadap
objek persepsinya (Satiadarma, 2001).
Menurut hasil penelitian Tetty Rihardini dan Yolanda ZS (2012)
menunjukkan bahwa 88 siswa di SMA “X” yang dianalisis berdasar persentase,
persepsi remaja tentang seks pranikah didapatkan hasil yaitu yang melakukan
eksplorasi seksual ada 35 siswa (39,8%) berpersepsi cukup, masturbasi berjumlah 45
siswa (49%) berpersepsi kurang, heteroseksual ada 44 siswa (50%) berpersepsi baik.
Berdasarkan pengalaman ada 40 siswa (45,5%) berpengalaman yang cukup. Remaja
dengan perilaku seksual dieksplorasi didapatkan 57 siswa (64,8%) berpersepsi baik.
Data ini dapat menjadi langkah awal bagi tenaga kesehatan dan institusi pendidikan
untuk merencanakan pemberian pendidikan dan pelayanan di bidang kesehatan

reproduksi remaja. Selain itu, sebagai tindakan preventif dan promotif untuk
mencegah dampak negatif yang ditimbulkan dari persepsi remaja yang mendukung
(favorable) terhadap perilaku seksual pranikah.

4

Penelitian yang dilakukan oleh Febby Litta (2009) menyatakan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara persepsi tentang seks dengan perilaku seksual siswa
kelas XI SMKN 5 Malang yang diperoleh hasil korelasi (r = 0,470, p = 0,000).
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Martina Evlyn dan Dewi Elizadiaani Suza
(2007) diperoleh hasil bahwa hubungan antara persepsi tentang seks dan perilaku
seksual remaja diperoleh nilai koefisien korelasi Spearman (ρ) sebesar -0.14, dari
analisis statistik juga diperoleh nilai signifikansi p = 0.868. Hal ini menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan yang signifikan atau tidak ada hubungan yang bermakna
antara persepsi tentang seks dan perilaku seksual remaja di SMA Negeri 3 Medan.
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini penting untuk mengetahui
bagaimana hubungan antara persepsi tentang seks dengan perilaku seksual remaja
siswa SMA Kristen 1 Salatiga yaitu salah satu SMA favorit di kota Salatiga yang
terletak di jalan Osa Maliki 32 Salatiga. Remaja kelas SMA Kristen 1 Salatiga ratarata remaja yang akan menginjak usia dewasa, jadi penulis tertarik untuk mengetahui
bagaimana hubungan persepsi tentang seks dan perilaku seksual remaja kelas X dan

XI SMA Kristen 1 Salatiga.
Sesuai dengan uraian di atas maka peneliti tertarik meneliti tentang
“Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas X
dan XI SMA Kristen 1 Salatiga”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan yang signifikan antara persepsi tentang
seks dengan perilaku seksual remaja kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga”

5

1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi hubungan persepsi
tentang seks dengan perilaku seksual remaja kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga.

1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian tentang Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan
Perilaku Seksual Remaja Kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga ini diharapkan
memberikan sejumlah manfaat atau kegunaan, yaitu :

a. Secara teoritis atau akademis
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kepustakaan Psikologi
Perkembangan, khususnya mengenai perkembangan seksual remaja. Selain
itu hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
mereka yang berminat untuk menindaklanjuti hasil penelitian ini dengan
mengambil kancah penelitian yang berbeda.
2) Memberikan informasi kepada semua pihak mengenai sikap dan perilaku
seks remaja di Salatiga, sehingga pihak-pihak lainpun turut serta
memperhatikan perkembangan remaja di kota Salatiga.
b. Secara Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi institusi
sekolah terutama guru BK (Bimbingan dan Konseling) mengenai gambaran persepsi
siswanya terhadap perkembangan perilaku seksual, sehingga pihak-pihak institusi
dapat menyusun langkah-langkah selanjutnya untuk dapat mengembangkan dan
mengarahkan persepsi siswa-siswinya terhadap perkembangan perilaku ke arah yang
lebih baik.

6

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam upaya menyelesaikan laporan ini, penulis menggunakan sistematika
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi uraian mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori mengenai persepsi tentang seks
dan perilaku seksual, hubungan persepsi seks dengan perilaku seksual, dan hasil
penelitian yang relevan, serta hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menguraikan jenis penelitian, populasi dan sampel, definisi
operasional, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, uji coba instrumen, dan
teknik analisis data.
BAB IV ANALISIS dan PEMBAHASAN
Bab ini berisi deskripsi subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, deskripsi
dan hasil analisis penelitian, uji hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

7


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009025 BAB II

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009025 BAB IV

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009025 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Persepsi tentang Seks dengan Perilaku Seksual Remaja Kelas X dan XI SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB II

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB IV

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga T1 132009080 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Konformitas Negatif dengan Perilaku Seks Bebas Remaja pada Siswa Kelas XI di SMK Kristen Salatiga

0 0 14