informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten kendal tahun 2016

INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH (ILPPD)
KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016
I. PENDAHULUAN
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, telah memberikan kewenangan kepada Pemerintahan Daerah untuk mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan,
dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah dengan memperhatikan prinsip
demokrasi, pemerataan, keadilan, dan kekhasan suatu daerah dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia
Untuk terwujudnya pelaksanaan otonomi daerah sejalan dengan upaya menciptakan
pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab serta mampu menjawab tuntutan perubahan
secara efektif dan efisien sesuai dengan prinsip tata pemerintahan yang baik, maka Kepala
Daerah wajib melaporkan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Berdasarkan ketentuan Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah dan perubahannya,

menegaskan bahwa


Kepala

Daerah wajib

menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ), dan ringkasan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
A. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3079);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4693);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 9 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Tahun 2015 Nomor 9 Seri A
No. 3, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal 148);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 6 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan
Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran Daerah

Kabupaten Kendal Tahun 2016 Nomor 6 Seri E No. 3, Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Kendal Nomor 157);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021
(Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2011 Nomor 5 Seri E No. 5, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor 69);
7. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 9 Tahun 2016 tentang Perubahan Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Kendal
Tahun 2016 No. 9 Seri A No. 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor
160);
B. GAMBARAN UMUM DAERAH
1. Kondisi Geografis
a. Letak Geografis Daerah

Kabupaten Kendal secara geografis berada di Jalur Pantai Utara Pulau Jawa, dengan letak
diantara 109° 40’ - 110° - 18’ Bujur Timur dan 6° 32’ - 7° - 24’ Lintang Selatan.
b. Batas Administrasi Daerah
Secara administratif Kabupaten Kendal terbagi menjadi 20 kecamatan, 20 kelurahan dan
266 desa. Di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa. Sebelah Timur berbatasan
dengan Kota Semarang, sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Temanggung, dan
Kabupaten Wonosobo, dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang.
c. Luas Wilayah
Luas wilayah Kabupaten Kendal 1.002,23 km² terdiri atas tanah sawah seluas 259,64
km², tanah pekarangan 210,74 km², tanah tegalan 203,13 km², perkebunan 78,65 km²,
hutan 157,21 km², dan lahan untuk lain-lain (perumahan, fasilitas umum, industri, dsb)
seluas 92,86 km².
d. Kondisi Topografi.
Kondisi Topografi Kabupaten Kendal terbagi dalam tiga jenis, yaitu : daerah pegunungan
yang terletak di bagian selatan dengan ketinggian sampai dengan 2.579 m dpl. Suhu berkisar
antara 25°C. Daerah perbukitan berada di sebelah tengah dan dataran rendah serta pantai di
sebelah utara dengan ketinggian antara 0 s/d 10 m dpl dan suhu berkisar 27°C. Kecamatan
Plantungan merupakan kecamatan dalam wilayah dataran tinggi dengan ketinggian 697 m
dpl. Begitu pula dengan Kecamatan Sukorejo dengan ketinggian 524 m dpl. Sedangkan
Kecamatan Kaliwungu adalah kecamatan yang memiliki ketinggian terendah di atas

permukaan laut, dengan ketinggian 22 m dpl.
2. Kondisi Demografis.
Jumlah penduduk Kabupaten Kendal sebanyak 961.989 jiwa, terdiri dari jumlah penduduk
laki-laki sebanyak 485.754 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 476.235 jiwa.
3. Kondisi Ekonomi.
a. Potensi Unggulan Daerah
1) Bidang Pertanian
Kondisi geografis wilayah Kabupaten Kendal, sangat strategis untuk menopang sektor
pertanian. Beberapa komoditi pertanian yang jumlah produksinya mengalami
peningkatan dibandingkan Tahun 2015, diantaranya : (1) Kopi naik dari 1.082,07
ton menjadi 3.854,65 ton (256,23%), (2) Coklat naik dari 123,85 ton menjadi

198,54 ton (37,62%), (3) Jambu biji merah naik dari 15.939,80 ton menjadi
22.554,8 ton (29,33%), (4) Bawang Merah naik dari 25.499,30 ton menjadi
32.093,60 ton (20,55%), (5) Jagung naik dari 209.032 ton menjadi 225.505 ton
(7,30%).
2) Bidang Peternakan
Potensi sektor peternakan di Kabupaten Kendal sangat mendukung pengembangan
ekonomi masyarakat dan kebutuhan pasar baik lokal maupun nasional. Adapun
populasi produk unggulan peternakan yang jumlahnya meningkat dibanding Tahun

2015, antara lain Ayam Ras Petelur naik dari 3.025.102 ekor menjadi 3.799.915
ekor (20,39%), dan Ayam Ras Pedaging naik dari 8.190.231 ekor menjadi 8.587.800
ekor (4,63%).
3) Bidang Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Kendal memiliki potensi kelautan yang besar untuk dikembangkan secara
berkelanjutan. Wilayah perairan pantai utara jawa di Kabupaten Kendal sepanjang ±
42,4 kilometer, menjadi potensi untuk dikelola melalui sistem perikanan tangkap
maupun budidaya. Beberapa potensi unggulan di bidang kelautan dan perikanan,
antara lain : (1) Perikanan Tangkap dengan jumlah produksi pada Tahun 2016
sebanyak 3.086.445 kg, atau meningkat 166% dari produksi Tahun 2015 yang
mencapai 1.858.904 kg. (2) Budidaya Ikan Tambak yang berada di 7 (tujuh)
kecamatan, mencapai produksi sebanyak 21.184.585 kg, atau meningkat sebesar
5,3% dari produksi tahun 2015 sebanyak 20.112.697 kg. (3) Budidaya Ikan Air
Tawar, dengan hasil produksi 1.932.208 kg atau meningkat sebesar 4, 2% dari
produksi Tahun 2015 dengan hasil produksi sebanyak 1.854.399 kg.
4) Bidang Pariwisata
Kabupaten Kendal memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dan dapat
dikembangkan menjadi obyek wisata. Tolok ukur keberhasilan di bidang
kepariwisataan, salah satunya ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah
pengunjung. Jumlah pengunjung Tahun 2016 mencapai sebanyak 159.721 orang,

atau meningkat sebesar 10% dari jumlah pengunjung pada tahun 2015 yang
mencapai 145.187 orang.
b. Pertumbuhan Ekonomi
1) Produk Domestik Regional Bruto
Berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dihitung atas dasar
harga konstan, menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi cenderung stabil
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu sebesar 5,17%.
2) Laju Inflasi
Laju inflasi pada Tahun 2016 sebesar 2,47 %, lebih rendah bila dibandingkan dengan
tahun 2015 yaitu sebesar 4,13 %.
II. RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Visi yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 7 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Kendal Tahun 2016-2021,
yaitu “Terwujudnya Kemajuan Dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Kendal Yang Merata
Berkeadilan Didukung Oleh Kinerja Aparatur Pemerintahan Yang Amanah Dan Profesional Serta

Berakhlak Mulia, Berdasarkan Iman Dan Taqwa Kepada Allah SWT“. (Aparatur Amanah
Masyarakat Maju Sejahtera)
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan 9 (sembilan) misi pembangunan, yaitu
1. Mewujudkan tatakelola pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efekfif –

efisien, bersih, bebas KKN;
2. Menciptakan sumber daya manusia yang cerdas, unggul, serta berakhlak mulia;
3. Meningkatkan derajad kesehatan masyarakat, pengendalian penduduk, pemberdayaan
perempuan

dan

perlindungan

anak,

penanganan

bencana,

Penyandang

Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS), serta

penanggulangan kemiskinan;
4. Menigkatkan partisipasi dan keberdayaan pemuda dalam pembangunan daerah berdasarkan
nasionalisme;
5. Mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan berbasis sumberdaya lokal;
6. Memperkuat ketahanan pangan, mengembangkan potensi pertanian, perikanan, dan
sumberdaya alam lainnya;
7. Mengembangkan potensi wisata dan melestarikan seni budaya lokal serta meningkatkan
toleransi antar umat beragama;
8. Meningkatkan kualitas serta kuantitas infrastruktur dasar dan penunjang baik di perdesaan
maupun perkotaan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup;
9. Meningkatkan iklim investasi yang kondusif, dan menciptakan lapangan kerja.
Dalam rangka merealisasikan visi dan misi pembangunan dan arah kebijakan tahun 2016
“Kendal Manis Bersatu”, telah direncanakan program prioritas daerah yang ditetapkan dalam
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2016 yaitu : Pertama : Meningkatkan
pelayanan kesehatan melalui peningkatan peran puskesmas sebagai pelayanan kesehatan tingkat
pertama, pelaksanaan BPJS bagi seluruh penduduk di Kabupaten Kendal dalam pemeliharaan
kesehatan, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat serta perbaikan gizi pada 1 tahun usia
bayi, mencegah bayi stunting (pendek). Kedua : Meningkatkan masyarakat yang cerdas melalui
perwujudan pendidikan 9 tahun, peningkatan sarana dan prasarana sekolah, peningkatan
kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan, implementasi kartu Indonesia Pintar. Ketiga :

Mengembangkan potensi ekonomi daerah dengan mendorong masyarakat berwirausaha.

Keempat : Mengembangkan infrastruktur dan membangun kerjasama antar daerah. Kelima :
Percepatan penanggulangan kemiskinan berbasis partisipasi masyarakat. Keenam : Meningkatkan
daya dukung dan kelestarian lingkungan. Ketujuh : Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender.

Kedelapan : Peningkatan kualitas ketenagakerjaan.

Kesembilan : Reformasi birokrasi untuk

mewujudkan pemerintahan daerah yang amanah.
Selanjutnya prioritas program dan kegiatan yang telah ditetapkan tersebut, dipertajam
dalam Perubahan RKPD Tahun 2016, yaitu : Pertama : Perbaikan infrastrutur terutama jalan dan
jembatan, Kedua : Penataan wajah Kabupaten Kendal dengan pembangunan dan rehabilitasi
taman Kota, Ketiga : Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum yang telah diatur dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 18 tahun 2016, Keempat : Penataan pemukiman menuju universal

access, drainase dan pengendalian banjir. Kelima : Persiapan penataan fasilitas kesehatan
terutama kualitas puskesmas perawatan. Keenam : Pengembangan industri rumahan dalam
rangka peningkatan kualitas hidup perempuan.


III. URUSAN DESENTRALISASI
Keberhasilan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah diukur dari capaian
kinerja mulai dari input, proses, output dan outcome dari perencanaan yang sudah ditetapkan.
Indikator dan target kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD menjadi target bagi SKPD di
lingkungan pemerintah Kabupaten Kendal dalam merencanakan dan melaksanakan berbagai
program pembangunan daerah. Indikator kinerja daerah menjadi pedoman bagi SKPD dalam
penentuan target kinerja. Indikator dan target kinerja dalam RPJMD ini menjadi ukuran kinerja
dalam evaluasi kinerja pembangunan daerah. Capaian penyelenggaraan urusan desentralisasi
yang telah memenuhi target, diantara sebagai berikut :
Urusan

SKPD Pelaksana

Pendidikan

Dinas Pendidikan

Bidang Urusan Pemerintahan
dan Program Prioritas

Pembangunan
1

Indikator Kinerja Program
(Outcome)

Satuan

Target
2016

Realisasi
2016

Meningkatnya akses dan Angka Partisipasi Kasar
ketersediaan
layanan (APK) SD/SLDB/MI/Paket A
pendidikan dasar
Angka Partisipasi Kasar
(APK)
SMP/SMPLB/MTs/
Paket B

%

103,15

108,04

%

98,90

99,22

Angka Partisipasi Murni
(APM) SMP/SMPLB/MTs/
Paket B

%

61,00

62,76

Angka

0,059

0,059

Rasio Guru/Siswa SMP
2

3

Kesehatan Dinas Kesehatan

Meningkatnya kualitas
dan kuantitas sarana dan
prasarana
penunjang
pendidikan dasar
Meningkatnya kualitas
lembaga
pendidikan
anak
usia
dini,
pendidikan dasar, dan
pendidikan non formal

Persentase Ruang Kelas SD
Kondisi Baik

%

61,30

69,61

Persentase Ruang Kelas SMP
Kondisi Baik

%

69,71

77,77

Meningkatnya kualitas
pendidik dan tenaga
kependidikan
pada
pendidikan anak usia
dini, pendidikan dasar,
dan pendidikan non
formal
Meningkatnya karakter
dan budi pekerti peserta
didik
Terwujudnya ekosistem
pendidkan yang kondusif
Terwujudnya
data
pendidikan
yang
berkualitas
dan
akuntabel

Nilai Rata-rata Ujian Sekolah Angka
Siswa SD

74,55

74,61

Persentase PKBM Memiliki
Akreditasi

%

30

35

Persentase
Akreditasi

Memiliki

%

20,51

21,05

Persentase Penduduk Usia 15
– 60 Tahun Melek Huruf

%

96,58

96,61

Angka Partisipasi Kasar
(APK) Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) 4–6 Tahun

%

55,00

60,2

Angka Partisipasi Kasar
(APK) Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD) 0–6 Tahun

%

40,00

43,84

Angka Melanjutkan (AM)
dari
SD/SDLB/MI
ke
SMP/SMPLB/MTs

%

100

100

Angka Melanjutkan (AM)
dari SMP/SMPLB/MTs ke
SMA/SMALB/SMK/ MA

%

88,45

90,49

LKP

4

Meningkatnya kualitas Persentase Pendidik
pendidik dan tenaga Memiliki Sertifikasi
kependidikan

SMP

%

57,80

59,92

5

Terwujudnya ekosistem Persentase Sekolah
pendidkan yang kondusif Jenjang SD

Sehat

%

1,57

1,57

Persentase Sekolah
Jenjang SMP

Sehat

%

8,82

8,82

1

1

6

Terwujudnya
pendidikan
berkualitas
akuntabel

data Ketersediaan
yang Pendidikan
dan

Buku

Profil Angka

1

Program
Obat
dan Persentase ketersediaan obat
Perbekalan Kesehatan
sesuai dengan kebutuhan

%

80

100

2

Program
Upaya Cakupan
Kesehatan Masyarakat
kesehatan

%

100

100

Penjaringan
siswa SD dan

setingkat
Jumlah Puskesmas
terakreditasi

yang Puskes
mas

Program
Pengawasan Cakupan Tempat Pengolahan
Obat dan Makanan
Makanan (TPM / P-IRT)

%

64

70

4

Program
Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat

Promosi Persentase rumah tangga
dan berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS).

%

80

85

Cakupan
Desa/Kelurahan
Siaga Aktif

%

40

100

Program Perbaikan Gizi Cakupan Balita Gizi Buruk
Masyarakat
mendapat perawatan

%

100

100

Asi Eksklusif untuk bayi 0 –
6bln

%

42

43,14

%

80,73

87,35

%

64

67,03

Program Pencegahan dan Cakupan Desa/ kelurahan
Penanggulangan
Universal
Child
Penyakit Menular
Immunization (UCI)

%

100

100

Prosentase angka kasus HIV
yang diobati (SUFA)

%

50

99,1

Prosentase puskesmas yang
melakukan pemeriksaan dan
tata
laksana
pnemonia
melalui program MTBS

%

100

100

Prosentase puskesmas yang
melakukan kegiatan deteksi
dini Hepatitis B pada
kelompok beresiko

%

100

100

Persentase
KLB
ditangani < 24 jam

%

100

100

Per
100.0
00
pddk