Pengaruh Pemberian Polisakarida Larut Air Bengkuang (Pachyrhizus erosus L.) Terhadap Mencit Penderita Diabetes Mellitus
ABSTRAK
SRI RIZKI FITRI. PENGARUH PEMBERIAN POLISAKARIDA LARUT AIR
BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.) TERHADAP MENCIT PENDERITA DIABETES
MELLITUS. Dibimbing oleh HERLA RUSMARILIN dan RIDWANSYAH. Bengkuang
(Pachyrhizus erosus L.) merupakan jenis umbi-umbian yang memiliki kandungan sangat potensial
yaitu polisakarida larut air (PLA). Polisakarida larut air memilki kemampuan dalam menurunkan
kadar glukosa darah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia
polisakarida larut air umbi bengkuang serta mengetahui pengaruh pemberian polisakarida larut air
bengkuang terhadap mencit penderita diabetes mellitus.
Dilakukan pengujian karakteristik fisik dan kimia terhadap polisakarida larut air
bengkuang dengan parameter antara lain viskositas, daya larut, dextrose equivalent, derajat
polimerasi, kadar glukosa, total gula, kadar gula pereduksi, dan kadar pati. Pengujian in vivo
menggunakan 31 ekor mencit jantan galur wistar berumur 2 bulan dengan rata-rata bobot badan
25-30 g dengan parameter: uji toleransi glukosa, penimbangan berat badan, dan pengujian efek
hipoglikemik. Uji toleransi glukosa terdiri dari 5 ekor mencit dan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Kadar glukosa darah diuji pada menit ke-30, 60, 90, dan 120. Pada pengujian
berat badan dan efek hipoglikemik yang terdiri dari 28 ekor mencit percobaan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu jenis perlakuan: kelompok
kontrol (kelompok mencit yang diberi akuades), kelompok negatif (mencit yang diinduksi
streptozotocin 180 mg/kg berat badan dan diberi akuades), kelompok positif (mencit yang diberi
PLA bengkuang 400 mg/kg berat badan), dan kelompok perlakuan (mencit yang diinduksi
streptozotocin 180 mg/kg berat badan dan diberi PLA bengkuang 400 mg/kg berat badan) dan
waktu periodik pengujian: minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan minggu ke-4. Masingmasing perlakuan terdiri dari 7 ekor mencit.
Hasil uji toleransi glukosa menunjukkan bahwa polisakarida larut air (PLA) bengkuang
mampu menghambat penyerapan glukosa dalam pencernaan. Hasil penelitian menunjukkan PLA
bengkuang sebanyak 400 mg/kg berat badan secara signifikan (P
SRI RIZKI FITRI. PENGARUH PEMBERIAN POLISAKARIDA LARUT AIR
BENGKUANG (Pachyrhizus erosus L.) TERHADAP MENCIT PENDERITA DIABETES
MELLITUS. Dibimbing oleh HERLA RUSMARILIN dan RIDWANSYAH. Bengkuang
(Pachyrhizus erosus L.) merupakan jenis umbi-umbian yang memiliki kandungan sangat potensial
yaitu polisakarida larut air (PLA). Polisakarida larut air memilki kemampuan dalam menurunkan
kadar glukosa darah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui sifat fisik dan kimia
polisakarida larut air umbi bengkuang serta mengetahui pengaruh pemberian polisakarida larut air
bengkuang terhadap mencit penderita diabetes mellitus.
Dilakukan pengujian karakteristik fisik dan kimia terhadap polisakarida larut air
bengkuang dengan parameter antara lain viskositas, daya larut, dextrose equivalent, derajat
polimerasi, kadar glukosa, total gula, kadar gula pereduksi, dan kadar pati. Pengujian in vivo
menggunakan 31 ekor mencit jantan galur wistar berumur 2 bulan dengan rata-rata bobot badan
25-30 g dengan parameter: uji toleransi glukosa, penimbangan berat badan, dan pengujian efek
hipoglikemik. Uji toleransi glukosa terdiri dari 5 ekor mencit dan menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL). Kadar glukosa darah diuji pada menit ke-30, 60, 90, dan 120. Pada pengujian
berat badan dan efek hipoglikemik yang terdiri dari 28 ekor mencit percobaan dengan
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor yaitu jenis perlakuan: kelompok
kontrol (kelompok mencit yang diberi akuades), kelompok negatif (mencit yang diinduksi
streptozotocin 180 mg/kg berat badan dan diberi akuades), kelompok positif (mencit yang diberi
PLA bengkuang 400 mg/kg berat badan), dan kelompok perlakuan (mencit yang diinduksi
streptozotocin 180 mg/kg berat badan dan diberi PLA bengkuang 400 mg/kg berat badan) dan
waktu periodik pengujian: minggu ke-1, minggu ke-2, minggu ke-3, dan minggu ke-4. Masingmasing perlakuan terdiri dari 7 ekor mencit.
Hasil uji toleransi glukosa menunjukkan bahwa polisakarida larut air (PLA) bengkuang
mampu menghambat penyerapan glukosa dalam pencernaan. Hasil penelitian menunjukkan PLA
bengkuang sebanyak 400 mg/kg berat badan secara signifikan (P