PERANCANGAN SISTEM INFORMASI (1). doc
BAB IV
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
4.1
Rencana Perancangan Sistem
Ruang lingkup sistem yang dirancang yaitu bagian pengelolaan pelanggan.
Pada pengelolaan pelanggan akan dilakukan perancangan sistem dari pelanggan
memesan barang, perusahaan melakukan pemeriksaan ketersediaan barang yang
di order di bagian gudang. Jika barang pesanan tersedia maka barang akan dikirim
pada pelanggan jika barang tidak tersedia maka barang tersebut di order kepada
supplier dalam bentuk barang jadi. Setelah barang tersebut tersedia maka
pelanggan
akan
melakukan
pembayaran
dan
bagian
pemasaran
akan
mengeluarkan faktur serta melakukan pengiriman barang yang di order.
4.2
Perancangan Model Sistem
Model sistem yang akan dirancang yaitu bagian proses penjualan dan
pemasaran produk tamiya.
4.2.1
Proses Bisnis
Pelanggan
akan
melakukan
pemesanan
terhadap
barang
yang
diiginkannya. Perusahaan akan menerima order dari pelanggan dan kemudian
akan melakukan pengecekan validasi data. Validasi data merupakan kegiatan
pengecekan terhadap ketersediaan barang yang dipesan oleh pelanggan.
Ketersediaan barang akan di update oleh supervisor logistik. Jika barang yang
dipesan tersedia maka dilanjutkan pada tahap selanjutnya. Jika barang tidak
tersedia maka supervisor logistik akan melakukan verifikasi data pemesanan pada
supplier. Supplier akan menerima pesanan barang dari supervisor logistik dan
kemudian akan meng-update ketersediaan barang. Sehingga supervisor logistik
akan meng-update barang bahwa barang yang dipesan tersedia.
Apabila barang yang dipesan telah tersedia maka pelangga akan
melakukan transaksi pembelian dengan melakukan pembayaran. Bagian
25
pemasaran dan penjualan akan menerima pembayaran dan akan membuatkan
laporan penjualan. Laporan penjualan tersebut akan diperiksa oleh bagian
manager keuangan untuk disahkan kemudian pemasaran dan penjualan akan
menerima faktur pembelian. Setelah semua proses transaksi pembelian selesai
maka barang akan dikirimkan.
4.2.2 Business Process Diagram
System requirement
mengidentifikasi kebutuhan system
proses bisnis. Kebutuhan system
berdasarkan
pengelolaan pelanggan berdasarkan proses
bisnis adalah sebagai berikut.
26
Gambar 20. Business Process Diagram
4.2.3 Identifikasi Actor, Use case dan Context diagram
Indentifikasi dilakukan terhadap actor, use case diagram dan context
diagram yang digunakan dalam pembuatan sistem pengelolaan pelanggan.
27
4.2.3.1 Identifikasi Actor dan Use case
Actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan
system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Actor merepresentasikan
user dan system lain yang berinteraksi dengan system. Actor yang berperan dalam
sistem pengelolaan pelanggan adalah :
1. Konsumen
2. Kasir
3. Manager keuangan
4. Supervisor gudang
5. Supplier
Use case yang terdapat pada sistem penjualan dan pemasaran :
1. Use case Pembelian
Pelanggan merupakan aktor dari use case pembelian karena pelanggan
akan melakukan order terhadap barang yang ditawarkan. Jika barang yang
dipesan oleh pelanggan telah tersedia maka pelanggan akan melakukan
transaksi pembelian dengan melakukan pembayaran. Setelah proses
transaksi selesai maka pelangga akan diberikan faktur sebagai bukti
pembelian.
2. Use case Penjualan
Aktor utama dalam use case penjualan adalah bagian penjualan dan
pemasaran. Bagian ini akan menerima order dari pelanggan kemudian
melakukan perivikasi data barang. Jika barang telah tersedia maka bagian
penjualan dan pemasaran akan melakukan transaksi penjualan dan
membuat laporan penjualan. Setelah proses selesai maka bagian penjualan
dan pemasaran akan melakukan pengiriman barang.
3. Use case login
Seluruh user merupakan use case login karena setiap aktor dapat
menggunakan data yang ada pada sistem jika telah masuk pada sitem
tersebut. User tersebut terdiri dari manager keuangan, supervisor logistik,
kasir, konsumen dan supplier. Untuk masuk ke sistem maka user harus
28
login terlebih dahulu untuk dapat memeroleh informasi yang ada pada
sistem.
4. Use case supplier
Supplier akan masu ke sistem apabila barang yang dipesan pelanggan
tidak tersedia maka supervisor logistik akan melakukan pemesanan pada
supplier. Supplier mengecek ketersediaan barang yang dibutuhkan
kemudian akan mengupdate ketersediaa barang.
5. Use case Persediaan
Aktor dari use case persediaan barang adalah bagian supervisor gudang
yang akan mengupdate data ketersediaan barang dan akan melakukan
pemesanan pada supplier jika barang yang diminta tidak tersedia.
6. Use case pengontrolan
Aktornya yaitu bagian manager keuangan yang akan melakukan
pengecekan laporan penjualan dan mengesahkan laporan penjualan
sehingga faktur pembelian dapat dikirim pada konsumen.
4.2.3.2 Context diagram
Context diagram yang digunakan dalam sistem pengelolaan pelanggan
adalah sebagai berikut :
Gambar 21. Context diagram
29
Diagram 0 level 1 sistem penjualan adalah sebagai berikut :
Gambar 22. Context diagram Level 0 level 1
Proses olah data barang adalah sebagai berikut :
Gambar 23. Proses olah data barang
30
Proses olah data penjualan barang adalah sebagai berikut :
Gambar 24. Proses olah data penjualan
Proses olah data pembelian barang adalah sebagai berikut :
Gambar 25. Proses olah data pembelian barang
31
Proses olah data supplier adalah sebagai berikut :
Gambar 26. Proses olah data supplier
Diagram 0 level 1 untuk gabungan proses dalam sistem adalah sebagai
berikut :
Gambar 27. Diagram 0 level 1 gabungan
32
4.2.4
Use case Skenario
Pelanggan
akan
melakukan
pemesanan
terhadap
barang
yang
diiginkannya. Perusahaan akan menerima order dari pelanggan dan kemudian
akan melakukan pengecekan validasi data. Validasi data merupakan kegiatan
pengecekan terhadap ketersediaan barang yang dipesan oleh pelanggan.
Ketersediaan barang akan di update oleh supervisor logistik. Jika barang yang
dipesan tersedia maka dilanjutkan pada tahap selanjutnya. Jika barang tidak
tersedia maka supervisor logistik akan melakukan verifikasi data pemesanan pada
supplier. Supplier akan menerima pesanan barang dari supervisor logistik dan
kemudian akan meng-update ketersediaan barang. Sehingga supervisor logistik
akan meng-update barang bahwa barang yang dipesan tersedia.
Apabila barang yang dipesan telah tersedia maka pelangga akan
melakukan transaksi pembelian dengan melakukan pembayaran. Bagian
pemasaran dan penjualan akan menerima pembayaran dan akan membuatkan
laporan penjualan. Laporan penjualan tersebut akan diperiksa oleh bagian
manager keuangan untuk disahkan kemudian pemasaran dan penjualan akan
menerima faktur pembelian. Setelah semua proses transaksi pembelian selesai
maka barang akan dikirimkan.
4.2.5
Use case Diagram
33
Use case diagram menggambarkan sekelompok use case dan actor yang
disertai
dengan
hubungan
diantaranya.
Diagram
ini
menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah system. Use case dalam sistem yang
dirancang adalah sebagai berikut :
Gambar 28. Use case diagram
4.2.6
Use case Description
34
Use case description yang terdapat pada sistem pengelolaan pelanggan
khususnya bagian penjualan adalah sebagai berikut :
Gambar 29. Use case description login
Gambar 30. Use case description melihat daftar barang
Gambar 31. Use case description memesan barang
35
Gambar 32. Use case description melayani transaksi
Gambae 33. Use case description memenuhi kekurangan stok barang
Gambar 34. Use case description pengadaan stok barang
36
Gambar 35. Use case description laporan penjualan
Gambar 36. Use case description pembayaran
Gambar 37. Use case description laporan penjualan
37
4.2.7
Identifikasi Objek
Object adalah benda secara fisik dan konseptual yang ada disekitar kita.
Adapun yang menjadi objek dalam sistem pengelolaan pelanggan ini adalah :
1. Konsumen
2. Manager Keuangan
3. Supervisor Logistik
4. Kasir
5. Supplier
6. Meng-update persediaan barang
7. Pemesanan pada supplier jika perusahaan tidak dapat memenuhi
permintaan
8. Rekap penjualan
9. Kode pembayaran
4.2.8
Identifikasi class, Atribut dan Metode
Class adalah himpunan objek yang sejenis yaitu mempunyai sifat (atribut),
perilaku umum (operasi), relasi umum dengan objek lain dan semantic umum.
Atribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan karakteristik objek,
kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain, dan identitas. Metode adalah
mekanisme internal objek yang mencerminkan perilaku objek tersebut. Adapun
yang menjadi class dalam OOD perancangan sistem informasi ini adalah :
1.
Costumer
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : input_data()
delete ()
edit ()
38
2.
3.
4.
5.
Supervisor logistik
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : delete ()
edit ()
delete ()
User
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : input_data()
delete ()
edit ()
Kasir
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : edit ()
delete()
Supplier
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : delete ()
6.
update()
input ()
Manager keuangan
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : Read ()
Edit ()
4.2.9
Aktivity Diagram
Activity diagram adalah diagram yang berguna untuk menggambarkan
perilaku dinamis yang terdiri dari aktivitas kegiatan, link, hubungan, dan lain-lain.
Diagram aktivitas menggambarkan kontrol aliran dari satu aktivitas ke aktivitas
lainnya tanpa pesan. Diagram ini digunakan untuk model tampilan tingkat tinggi
kebutuhan bisnis.
39
Gambar 38. Aktivity diagram login
Gambar 39. Activity diagram pemesanan barang
40
Gambar 40. Activity diagram meng-update jenis barang
Gambar 41. Activity diagram pengecekan stok barang
41
Gambar 42. Activity diagram pemesanan barang
Gambar 43. Activity diagram pemilihan rekap data
42
Gambar 44. Activity diagram pemilihan jenis barang
Gambar 45. Activity diagram pembayaran
43
4.2.10 Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan salah satu tipe diagram interaksi. Sequence
diagram digunakan untuk memodelkan interaksi objek di dalam dan di sekitar
sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram pada sistem pengelolaan
pelanggan di PT 4FRIENDSHIP INDOTOYS adalah sebagai berikut :
Gambar 46. Sequence diagram login
Gambar 47. Sequence diagram Melihat daftar barang
44
Gambar 48. Sequence diagram memesan barang
Gambar 49. Sequence diagram melakukan pembayaran
Gambar 50. Sequence diagram menerima atau mencetak faktur transaksi
pembayaran
45
Gambar 51. Sequence diagram melayani transaksi
Gambar 52. Sequence diagram laporan penjualan
46
Gambar 53. Sequence diagram pengesahan laporan penjualan
Gambar 54. Sequence diagram memenuhi kekurangan stok barang di web
47
Gambar 55. Sequence diagram memenuhi kekurangan stok barang di gudang
4.2.11 Class diagram
Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain
berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus
menawarkan
layanan
untuk
memanipulasi
keadaan
tersebut
(metoda/fungsi).
48
Gambar 56. Class diagram
4.2.12 Object Diagram
Object diagram adalah diagram yang memberikan gambaran model
instance-instance
dari
sebuah
class.
Diagram
ini
digunakan
untuk
menggambarkan sebuah sistem pada sebuah sudut pandang waktu tertentu.
Gambar 57. Object Diagram
49
4.2.13 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram dalam sistem pengelolaan pelanggan ini
adalah sebagai berkut :
Gambar 58. Entity Relationship Diagram
4.2.14 Deployment Diagram
Adapun deployment diagram
untuk sistem informasi sistem penjualan
adalah sebagai berikut:
50
Gambar 59. Deployment Diagram
4.3
User Interface
User interface merupakan tampilan dari sistem sebagai hasil interaksi
antara aktor dengan sistem. Berikut user interface dalam perancangan sistem
informasi pengelolaan pelanggan di
PT 4FRIENDSHIP INDOTOYS adalah
sebagai berikut :
51
Gambar 60. User Interface Halaman awal
Gambar 61. User Interface pendaftaran user baru
52
Gambar 62. User Interface pemesanan barang
Gambar 63. User Interface melakukan pembayaran
53
Gambar 64. User Interface faktur pembayaran
Gambar 65. User Interface menu utama admin
54
Gambar 66. User Interface cetak transaksi pemesanan barang
Gambar 67. User Interface cetak laporan penjualan
55
Gambar 68. User Interface cetak pengesahan laporan penjualan
Gambar 69. User Interface stok barang di web
56
Gambar 70. User Interface stok barang di gudang
57
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
4.1
Rencana Perancangan Sistem
Ruang lingkup sistem yang dirancang yaitu bagian pengelolaan pelanggan.
Pada pengelolaan pelanggan akan dilakukan perancangan sistem dari pelanggan
memesan barang, perusahaan melakukan pemeriksaan ketersediaan barang yang
di order di bagian gudang. Jika barang pesanan tersedia maka barang akan dikirim
pada pelanggan jika barang tidak tersedia maka barang tersebut di order kepada
supplier dalam bentuk barang jadi. Setelah barang tersebut tersedia maka
pelanggan
akan
melakukan
pembayaran
dan
bagian
pemasaran
akan
mengeluarkan faktur serta melakukan pengiriman barang yang di order.
4.2
Perancangan Model Sistem
Model sistem yang akan dirancang yaitu bagian proses penjualan dan
pemasaran produk tamiya.
4.2.1
Proses Bisnis
Pelanggan
akan
melakukan
pemesanan
terhadap
barang
yang
diiginkannya. Perusahaan akan menerima order dari pelanggan dan kemudian
akan melakukan pengecekan validasi data. Validasi data merupakan kegiatan
pengecekan terhadap ketersediaan barang yang dipesan oleh pelanggan.
Ketersediaan barang akan di update oleh supervisor logistik. Jika barang yang
dipesan tersedia maka dilanjutkan pada tahap selanjutnya. Jika barang tidak
tersedia maka supervisor logistik akan melakukan verifikasi data pemesanan pada
supplier. Supplier akan menerima pesanan barang dari supervisor logistik dan
kemudian akan meng-update ketersediaan barang. Sehingga supervisor logistik
akan meng-update barang bahwa barang yang dipesan tersedia.
Apabila barang yang dipesan telah tersedia maka pelangga akan
melakukan transaksi pembelian dengan melakukan pembayaran. Bagian
25
pemasaran dan penjualan akan menerima pembayaran dan akan membuatkan
laporan penjualan. Laporan penjualan tersebut akan diperiksa oleh bagian
manager keuangan untuk disahkan kemudian pemasaran dan penjualan akan
menerima faktur pembelian. Setelah semua proses transaksi pembelian selesai
maka barang akan dikirimkan.
4.2.2 Business Process Diagram
System requirement
mengidentifikasi kebutuhan system
proses bisnis. Kebutuhan system
berdasarkan
pengelolaan pelanggan berdasarkan proses
bisnis adalah sebagai berikut.
26
Gambar 20. Business Process Diagram
4.2.3 Identifikasi Actor, Use case dan Context diagram
Indentifikasi dilakukan terhadap actor, use case diagram dan context
diagram yang digunakan dalam pembuatan sistem pengelolaan pelanggan.
27
4.2.3.1 Identifikasi Actor dan Use case
Actor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan
system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Actor merepresentasikan
user dan system lain yang berinteraksi dengan system. Actor yang berperan dalam
sistem pengelolaan pelanggan adalah :
1. Konsumen
2. Kasir
3. Manager keuangan
4. Supervisor gudang
5. Supplier
Use case yang terdapat pada sistem penjualan dan pemasaran :
1. Use case Pembelian
Pelanggan merupakan aktor dari use case pembelian karena pelanggan
akan melakukan order terhadap barang yang ditawarkan. Jika barang yang
dipesan oleh pelanggan telah tersedia maka pelanggan akan melakukan
transaksi pembelian dengan melakukan pembayaran. Setelah proses
transaksi selesai maka pelangga akan diberikan faktur sebagai bukti
pembelian.
2. Use case Penjualan
Aktor utama dalam use case penjualan adalah bagian penjualan dan
pemasaran. Bagian ini akan menerima order dari pelanggan kemudian
melakukan perivikasi data barang. Jika barang telah tersedia maka bagian
penjualan dan pemasaran akan melakukan transaksi penjualan dan
membuat laporan penjualan. Setelah proses selesai maka bagian penjualan
dan pemasaran akan melakukan pengiriman barang.
3. Use case login
Seluruh user merupakan use case login karena setiap aktor dapat
menggunakan data yang ada pada sistem jika telah masuk pada sitem
tersebut. User tersebut terdiri dari manager keuangan, supervisor logistik,
kasir, konsumen dan supplier. Untuk masuk ke sistem maka user harus
28
login terlebih dahulu untuk dapat memeroleh informasi yang ada pada
sistem.
4. Use case supplier
Supplier akan masu ke sistem apabila barang yang dipesan pelanggan
tidak tersedia maka supervisor logistik akan melakukan pemesanan pada
supplier. Supplier mengecek ketersediaan barang yang dibutuhkan
kemudian akan mengupdate ketersediaa barang.
5. Use case Persediaan
Aktor dari use case persediaan barang adalah bagian supervisor gudang
yang akan mengupdate data ketersediaan barang dan akan melakukan
pemesanan pada supplier jika barang yang diminta tidak tersedia.
6. Use case pengontrolan
Aktornya yaitu bagian manager keuangan yang akan melakukan
pengecekan laporan penjualan dan mengesahkan laporan penjualan
sehingga faktur pembelian dapat dikirim pada konsumen.
4.2.3.2 Context diagram
Context diagram yang digunakan dalam sistem pengelolaan pelanggan
adalah sebagai berikut :
Gambar 21. Context diagram
29
Diagram 0 level 1 sistem penjualan adalah sebagai berikut :
Gambar 22. Context diagram Level 0 level 1
Proses olah data barang adalah sebagai berikut :
Gambar 23. Proses olah data barang
30
Proses olah data penjualan barang adalah sebagai berikut :
Gambar 24. Proses olah data penjualan
Proses olah data pembelian barang adalah sebagai berikut :
Gambar 25. Proses olah data pembelian barang
31
Proses olah data supplier adalah sebagai berikut :
Gambar 26. Proses olah data supplier
Diagram 0 level 1 untuk gabungan proses dalam sistem adalah sebagai
berikut :
Gambar 27. Diagram 0 level 1 gabungan
32
4.2.4
Use case Skenario
Pelanggan
akan
melakukan
pemesanan
terhadap
barang
yang
diiginkannya. Perusahaan akan menerima order dari pelanggan dan kemudian
akan melakukan pengecekan validasi data. Validasi data merupakan kegiatan
pengecekan terhadap ketersediaan barang yang dipesan oleh pelanggan.
Ketersediaan barang akan di update oleh supervisor logistik. Jika barang yang
dipesan tersedia maka dilanjutkan pada tahap selanjutnya. Jika barang tidak
tersedia maka supervisor logistik akan melakukan verifikasi data pemesanan pada
supplier. Supplier akan menerima pesanan barang dari supervisor logistik dan
kemudian akan meng-update ketersediaan barang. Sehingga supervisor logistik
akan meng-update barang bahwa barang yang dipesan tersedia.
Apabila barang yang dipesan telah tersedia maka pelangga akan
melakukan transaksi pembelian dengan melakukan pembayaran. Bagian
pemasaran dan penjualan akan menerima pembayaran dan akan membuatkan
laporan penjualan. Laporan penjualan tersebut akan diperiksa oleh bagian
manager keuangan untuk disahkan kemudian pemasaran dan penjualan akan
menerima faktur pembelian. Setelah semua proses transaksi pembelian selesai
maka barang akan dikirimkan.
4.2.5
Use case Diagram
33
Use case diagram menggambarkan sekelompok use case dan actor yang
disertai
dengan
hubungan
diantaranya.
Diagram
ini
menggambarkan
fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah system. Use case dalam sistem yang
dirancang adalah sebagai berikut :
Gambar 28. Use case diagram
4.2.6
Use case Description
34
Use case description yang terdapat pada sistem pengelolaan pelanggan
khususnya bagian penjualan adalah sebagai berikut :
Gambar 29. Use case description login
Gambar 30. Use case description melihat daftar barang
Gambar 31. Use case description memesan barang
35
Gambar 32. Use case description melayani transaksi
Gambae 33. Use case description memenuhi kekurangan stok barang
Gambar 34. Use case description pengadaan stok barang
36
Gambar 35. Use case description laporan penjualan
Gambar 36. Use case description pembayaran
Gambar 37. Use case description laporan penjualan
37
4.2.7
Identifikasi Objek
Object adalah benda secara fisik dan konseptual yang ada disekitar kita.
Adapun yang menjadi objek dalam sistem pengelolaan pelanggan ini adalah :
1. Konsumen
2. Manager Keuangan
3. Supervisor Logistik
4. Kasir
5. Supplier
6. Meng-update persediaan barang
7. Pemesanan pada supplier jika perusahaan tidak dapat memenuhi
permintaan
8. Rekap penjualan
9. Kode pembayaran
4.2.8
Identifikasi class, Atribut dan Metode
Class adalah himpunan objek yang sejenis yaitu mempunyai sifat (atribut),
perilaku umum (operasi), relasi umum dengan objek lain dan semantic umum.
Atribut adalah nilai internal suatu objek yang mencerminkan karakteristik objek,
kondisi sesaat, koneksi dengan objek lain, dan identitas. Metode adalah
mekanisme internal objek yang mencerminkan perilaku objek tersebut. Adapun
yang menjadi class dalam OOD perancangan sistem informasi ini adalah :
1.
Costumer
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : input_data()
delete ()
edit ()
38
2.
3.
4.
5.
Supervisor logistik
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : delete ()
edit ()
delete ()
User
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : input_data()
delete ()
edit ()
Kasir
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : edit ()
delete()
Supplier
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : delete ()
6.
update()
input ()
Manager keuangan
Atribut : Password : string
Nama
: char
ID
: string
Metode : Read ()
Edit ()
4.2.9
Aktivity Diagram
Activity diagram adalah diagram yang berguna untuk menggambarkan
perilaku dinamis yang terdiri dari aktivitas kegiatan, link, hubungan, dan lain-lain.
Diagram aktivitas menggambarkan kontrol aliran dari satu aktivitas ke aktivitas
lainnya tanpa pesan. Diagram ini digunakan untuk model tampilan tingkat tinggi
kebutuhan bisnis.
39
Gambar 38. Aktivity diagram login
Gambar 39. Activity diagram pemesanan barang
40
Gambar 40. Activity diagram meng-update jenis barang
Gambar 41. Activity diagram pengecekan stok barang
41
Gambar 42. Activity diagram pemesanan barang
Gambar 43. Activity diagram pemilihan rekap data
42
Gambar 44. Activity diagram pemilihan jenis barang
Gambar 45. Activity diagram pembayaran
43
4.2.10 Sequence Diagram
Sequence diagram merupakan salah satu tipe diagram interaksi. Sequence
diagram digunakan untuk memodelkan interaksi objek di dalam dan di sekitar
sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang
digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram pada sistem pengelolaan
pelanggan di PT 4FRIENDSHIP INDOTOYS adalah sebagai berikut :
Gambar 46. Sequence diagram login
Gambar 47. Sequence diagram Melihat daftar barang
44
Gambar 48. Sequence diagram memesan barang
Gambar 49. Sequence diagram melakukan pembayaran
Gambar 50. Sequence diagram menerima atau mencetak faktur transaksi
pembayaran
45
Gambar 51. Sequence diagram melayani transaksi
Gambar 52. Sequence diagram laporan penjualan
46
Gambar 53. Sequence diagram pengesahan laporan penjualan
Gambar 54. Sequence diagram memenuhi kekurangan stok barang di web
47
Gambar 55. Sequence diagram memenuhi kekurangan stok barang di gudang
4.2.11 Class diagram
Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan
menghasilkan sebuah obyek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain
berorientasi obyek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,
sekaligus
menawarkan
layanan
untuk
memanipulasi
keadaan
tersebut
(metoda/fungsi).
48
Gambar 56. Class diagram
4.2.12 Object Diagram
Object diagram adalah diagram yang memberikan gambaran model
instance-instance
dari
sebuah
class.
Diagram
ini
digunakan
untuk
menggambarkan sebuah sistem pada sebuah sudut pandang waktu tertentu.
Gambar 57. Object Diagram
49
4.2.13 Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram dalam sistem pengelolaan pelanggan ini
adalah sebagai berkut :
Gambar 58. Entity Relationship Diagram
4.2.14 Deployment Diagram
Adapun deployment diagram
untuk sistem informasi sistem penjualan
adalah sebagai berikut:
50
Gambar 59. Deployment Diagram
4.3
User Interface
User interface merupakan tampilan dari sistem sebagai hasil interaksi
antara aktor dengan sistem. Berikut user interface dalam perancangan sistem
informasi pengelolaan pelanggan di
PT 4FRIENDSHIP INDOTOYS adalah
sebagai berikut :
51
Gambar 60. User Interface Halaman awal
Gambar 61. User Interface pendaftaran user baru
52
Gambar 62. User Interface pemesanan barang
Gambar 63. User Interface melakukan pembayaran
53
Gambar 64. User Interface faktur pembayaran
Gambar 65. User Interface menu utama admin
54
Gambar 66. User Interface cetak transaksi pemesanan barang
Gambar 67. User Interface cetak laporan penjualan
55
Gambar 68. User Interface cetak pengesahan laporan penjualan
Gambar 69. User Interface stok barang di web
56
Gambar 70. User Interface stok barang di gudang
57