Krisis Ekonomi Uni Eropa 2012 (1)

BAB I
PENDAHULUAN

Uni Eropa adalah sebuah organisasi regional yang bekerjasama dalam
bidang ekonomi diantara 27 negara eropa. Didirikan setelah Perang Dunia II
sebagai sebuah inisiatif rekonsiliasi dan kerjasama di Eropa Barat. Melalui
Schuman Declaration, Uni Eropa dibentuk untuk melakukan kerjasama
ekonomi dan pencegahan perang. Saat ini hampir setengah abad telah
tercipta keamanan dan kemakmuran yang membantu peningkatan hidup
dalam standar, dimulai dari mata uang yang sama diantara negara Eropa, dan
kemudian secara progresif membangun pasar yang luas di seluruh negara di
benua

Eropa

seolah

sebuah

negara


besar.

Hal

itu

menimbulkan

ketergantungan perekonomian yang besar antar negara-negara Eropa. 1
Dengan ketergantungan tersebut, negara-negara anggota Uni Eropa tentunya
akan

rentan

menghadapi

krisis

finansial


yang

kini

tengah

menjadi

permasalahan yang terus bergulir sejak tahun 2008 hingga tahun 2011.
Krisis ekonomi itu terjadi ketika negara-negara seperti Yunani, Irlandia
dan Portugal meminjam dana talangan untuk membayar hutang negara
mereka. Peminjaman uang tersebut terjadi berkali-kali sehingga negara
anggota Eropa yang lainnya mengalami defisit yang kemudian mulai
berdampak kepada pasar finansial internasional. Kini krisis hutang tersebut
lebih terpusat pada peristiwa terkini di Yunani, sebagai negara peminjam dana
yang terbesar. Sejak bulan Mei 2001, kelangsungan pemerintahan Yunani
sudah bergantung pada bantuan internasional lewat paket bantuan pertama
sebesar 110 miliar euro dari troika (Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana
Moneter Internasional). Ditambah lagi pada tanggal 27 Oktober lalu, paket
dana talangan sebesar 130 miliar euro dan pemotongan utang negara sebesar

100 miliar euro kembali diberikan oleh para pemegang obligasi Yunani. 2
Namun ketika troika memberikan persyaratan atas dana talangan yang
mereka berikan, warga Yunani selalu menolak untuk melakukannya. Ditambah
ketika Perdana Menteri mereka, George Papandreou secara mendadak
mengumumkan untuk juga menolak melakukan penghematan dana. Tindakan

1 Dikutip dari situs www.europa.eu/abouteuropa/index_en.htm yang diakses
pada tanggal 12 November 2011
2 Dikutip dari media cetak Kompas, “Dunia Kecam Yunani” tanggal 2
November 2011 hal. 11

1

tersebut begitu mengejutkan negara-negara anggota Uni Eropa dan harus ikut
dirugikan akibat dana talangan hutang yang tidak sedikit. Perekonomian
global mengalami guncangan dan mata uang euro menjadi terpuruk tajam.
Permasalahan ini kemudian menjadi isu hangat yang masih terus bergulir di
pemberitaan media. Oleh karena itu penulis menjadi tertarik untuk membahas
isu


ini

lebih

“Bagaimana

lanjut
upaya

di

makalah
yang

ini

dengan

dilakukan


Uni

membahas
Eropa

pertanyaan,

agar

dapat

menyelesaikan kasus krisis ekonomi yang sedang mereka hadapi?”.

BAB II
PEMBAHASAN

Kerjasama di bidang ekonomi yang dilakukan oleh organisasi regional
Uni Eropa merupakan sebuah kekuatan yang besar dan kokoh sebagai sebuah
kesatuan benua eropa. Dimulai dari persamaan mata uang euro pada 1999,
negara-negara lain seperti Yunani, Swedia dan Inggris mulai bergabung

dengan Uni Eropa untuk mewujudkan mimpi menjadi “Amerika Serikatnya
Eropa”. Menurut Robert Keohane dan Lisa Martin, “Untuk keputusan terbaik
dari yang terburuk, teori institusionalisme adalah setengah ikatan saudara
dari neorealisme”.3 Sebagai sebuah institusionalisme neoliberalis, Uni Eropa
membentuk beberapa perjanjian untuk membuat kesempatan negara-negara
di benua Eropa untuk meningkatkan kepentingan unilateralnya dan membuat
kerjasama antar satu dengan yang lainnya menjadi sangat penting. Teori
tersebut diterapkan dengan sangat sukses, Eropa kemudian menjadi area
paling terkaya ketiga di dunia dihitung melalui GDP per kapita pada akhir abad
19.

II.A. Krisis Ekonomi yang Berulang
Fokus utama dari teori neoliberal insitusional adalah sebuah
jalan dari institusi ke negara dan mengurasi insentif untuk melakukan
kecurangan. Neoliberal institusionalisme berargumen bahwa institusi

3 Dikutip dari situs http://www.irchina.org/en/xueren/foreign/view.asp?id=115
dan diakses pada tanggal 12 November 2011

2


lebih berperan penting setelah hegemoni; ketika hegemoni tidak lagi
berarti, institusi akan membuat aturan dan kerjasama. 4 Tetapi yang
harus diperhatikan adalah negara harus selalu khawatir akan negara
lain yang ingin mencari keuntungan dari mereka; perjanjian harus
dibuat untuk meminimalisasi bahaya dari double crosses; insentif yang
dioperasikan ketika perjanjian ditandatangani bisa jadi sangat berbeda
ketika waktu waktu berjalan dan direbut oleh mereka; lalu kemudan
janji dan ancaman dibutuhkan untuk kredibilisasi. Inilah yang tengah
terjadi di Uni Eropa, ketika kerjasama mereka berjalan dalam waktu
yang lama dan mulai terjadi ketimpangan dalam sistem perekonomian
mereka.
Hal ini terjadi karena adanya perbedaan sistem politik di setiap
negara Uni Eropa untuk mengelola kebijakan ekonomi bersama.
Misalnya di Yunani, sistem politik dijalankan oleh kroni-kroni tertentu
tanpa ada pemilihan umum untuk regenerasi pemimpin selanjutnya. 5
Akibatnya birokrasi yang dijalankan oleh Yunani menciptakan . Yunani
diperbolehkan mengambil pinjaman dana sebesar 300 miliar euro,
dengan perekonomian terbesar yang belum direformasi, industri
tingkat menengah yang mereka miliki, serta tidak efisiennya korupsi di

sektor publik yang kronis dan juga belum direformasinya infrastruktur
politik. para politisi Yunani untuk melakukan kejahatan finansial secara
mudah.
Sebelumnya, Argentina juga merupakan salah satu Negara
Anggota yang menyebabkan krisis finansial di Uni Eropa. Berikut ini
merupakan tiga persamaan model antara Argentina dan Yunani:
1) real appreciation of the exchange rate
2) investment and consumption boom
3) deterioration of external accounts.6

4 Ikenberry, G. John, “After Victory: Institutions, Strategic restraint, and The
Rebuilding Of..” hal.11
5 Manolopoulos, Jason. 2001. “Greece’s ‘Odious’ Debt: The Looting of the
Hellenic Republic by the Euro, the Political Elite and the Investment
Community”. (Anthem Press: London UK). Hlm.82
6 M. Kiguel and N. Liviatan, 'The Business Cycle Associated with Exchange
Rate Based Stabilization', World Bank Economic Review 6, (1990): 279-305;

3


Dengan bentuk yang sama tersebut, Uni Eropa dihadapkan dalam pola
kesalahan

yang

sama,

dimana

untuk

mengatasinya

diperlukan

perubahan sistem ekonomi dan pengawasan yang lebih ketat lagi.

II.B. Upaya Yang Dilakukan Yunani Untuk Menghadapi Krisis
Ekonomi
Krisis ekonomi yang tengah dihadapi oleh Uni Eropa cukup

menimbulkan keadaan yang panas diantara negara anggota. Jerman,
sebagai negara yang merasa sangat dirugikan akibat keputusan Yunani
menolak persyaratan bantuan dana. Sebagai sebuah organisasi yang
telah bekerjasama cukup lama, Uni Eropa tentunya telah berupaya
dengan berbagai cara untuk menyelesaikan krisis ekonomi ini.
Beberapa upaya yang telah dilakukan Uni Eropa adalah:
1. Mendirikan The European Stability Facility (EFSF) yang dibentuk
oleh negara anggota Uni Eropa sejak 9 Mei 2010. Mandat EFSF
adalah untuk mengamankan kestabilan finansial di Eropa dengan
menyediakan

asistensi

euro

di

area

Negara


Anggota.

EFSF

berwenang untuk menggunakan instrumen sebagai berikut:
- Memberikan bantuan pinjaman kepada negara-negara yang
-

mengalami kesulitan finansial.
Ikut campur dengan hutang primer dan pasar kedua. Campur
tangan di pasar kedua hanya akan diberlakukan pada basis ECB
yang menyadari adanya pengecualian sirkulasi pasar finansial

-

dan resiko stabilitas keuangan.
Beraksi pada basis program pertahanan
Kapitalisme ulang pada institusi keuangan melalui bantuan
untuk pemerintahan.7

EFSF memiliki jaminan dan komitmen dari Negara Anggota Uni
Eropa dengan jumlah dana sebesar 780 miliar euro dan memiliki
kapasitas

peminjaman

uang

sebesar

440

miliar

euro.

Anak

organisasi ini telah cukup banyak membantu penyelesaian krisis
ekonomi dengan meminjamkan dana kepada negara yang sedang

7 Dikutip dari situs http://www.efsf.europa.eu/about/index.htm yang diakses
pada tanggal 12 November 2011

4

membutuhkan

agar

dapat

mengembangkan

perekonomian

negaranya.
2. Menjalankan program Pemerintahan Ekonomi Uni Eropa yang
berbasis dalam tiga hal utama:
- Membahas ulang agenda

ekonomi

dengan

pendekatan

observasi Uni Eropa. Hal ini termasuk dengan kebijakan yang
disetujui sebagai target di Eropa 2020; penambahan komitmen
dari Anggota Negara; memperketat observasi ekonomi dan
kebijakan fiskal di Uni Eropa; dan juga mengenai European
Semester – yang akan membahas lebih lanjut mengenai target
-

dana setiap tahunnya.
Aksi untuk mengamankan kestabilan di zona eropa. Pada tahun
2010, Uni Eropa merespon krisis hutang dengan dengan
mengatur secara berkala mekanisme dari setiap Anggota
Negaranya yang akan diganti secara permanen oleh European
Stability Mechanism (ESM) pada tahun 2013. Hal ini merupakan
konsolidasi fiskal dan program reformasi serta kerjasama lebih

-

dekat dengan IMF.
Beraksi untuk memperbaiki finansial sektor, seperti yang telah

dijelaskan diatas.
3. Merancang The Stability and Growth Pact (SGP) yang merupakan
sebuah perangkat aturan untuk mendukung Anggota Negara untuk
mempertahankan suara publik dalam hal finansial. SGP memiliki
dua bagian, pertama sebagai Divisi Pencegahan yang akan
memberikan peringatan awal untuk pengurangan yang ekstrim.
Sedangkan divisi kedua sebagai pengoreksi pemerintah mengenai
Excessive Deficit Procedure (EDP) yang akan merekomendasikan
isu baru mengenai defisit anggaran sebuah negara kepada dewan
untuk

kemudian

memberikan

sanksi

untuk

Negara

Anggota

tersebut.
The Stability and Growth Pact (SGP) memiliki tujuan utama sebagai
berikut:
- Memperbolehkan

Divisi

Pengoreksi

SGP

untuk

mengambil

peranan yang lebih besar dalam mengatur hal-hal diantara
defisit dan hutang, lebih spesifik lagi pada negara-negara
dengan jumalh hutang paling tinggi (dimana hutang publiknya
-

mencapai 60% dari jumlah GDP)
Mempercepat EDP dan membuat sanksi kepada Negara Anggota
yang melanggar persyaratan yang dibuat oleh komisi.

5

-

Meningkatkan kerangkat target dana nasional, membicarakan

perhitungan dan isu statistik sebaik melakukan praktiknya.
4. Membicarakan tentang ekonomi makro yang tidak seimbang
Hampir satu abad yang lalu, Negara Anggota telah berpengalaman
dalam tren ekonomi yang divergen, yang mana terdapat batasan
kompetisi

dan

berdampak

kepada

tidak

seimbangnya

perekonomian makro didalam Uni Eropa. Untuk menghindari
kejadian seperti ini di amsa depan, Komisi Uni Eropa telah
merancang

mekanisme

baru

untuk

mengidentifikasi

dan

memperbaiki isu-isu dikemudian hari dengan lebih cepat. Melalu
mekanisme ini, Negara Anggota harus memonitor untuk keadaan
yang tidak diinginkan.
5. Perjanjian Euro Plus
Merupakan sebuah agenda

penting

yang

ditambah

dengan

reformasi telah disetujui oleh Negara Anggota di Uni Eropa, sebagai
cerminan dari betapa ketergantungan mereka satu sama lain. Hal
ini terfokus pada empat area seperti Kompetisi, pekerjaan, dan
eratnya
finansial.

pada

publik

Perjanjian

finansial

tersebut

serta
telah

memperbaiki

disetujui

oleh

kestabilan
pemimpin-

pemimpin Uni Eropa pada Maret 2011. 23 negara yang telah
tandatangan

telah

berkomitmen

untuk

mengimplementasikan

reformasi secara detil. Secara keseluruhan perjanjian tersebut
melekat

pada

bidang

kerangka

pemerintahan

ekonomi

dan

komitmen tersebut termasuk dalam Program Reformasi Nasional
yang mendapat perhatian dari Negara-negara Anggota.
6. Memperbaiki sektor finansial
Uni Eropa telah menjalankan perjanjian baru dan agensi untuk
mencegah beberapa masalah lebih awal dan memastikan semua
aktor finansial merasa berhak untuk regulasi dan supervisi. Lebih
jauh lagi hal tersebut masih dalam proses, untuk memastikan bankbank di Eropa dapat secara mandiri berdiri tanpa mengalami
goncangan sistem keungan dimasa depan, jadi mereka dapat terus
menjalankan

fungsinya

nasabah dan pebisnis.

dan

menyediakan

kredit

untuk

para

8

Krisis tersebut secara langsung dilanjutkan aksinya oleh Pemerintah
Nasional Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan juga para Komisi. Semuanya
telah bekerja bersama lebih dekat untuk membantu pertumbuhan dan

8 Dikutip dari
http://ec.europa.eu/europe2020/priorities/economicgovernance/index_en.htm
diakses pada tanggal 12 November 2011

6

pekerjaan, memastikan kestabilan keuangan dan meletakan dalam satu
tempat sistem pemerintahan yang lebih baik di masa depan. Untuk
menyelesaikan hutang finansial tersebut, European Bank of Reconstruction
and Development, the European Investment Bank dan juga World Bank
berkata mereka ingin membantu untuk memberikan bantuan kepada Eropa
Barat sebesar 31,1 Miliar dollar Amerika. 9
Saat ini melihat keadaan Uni Eropa yang ingin menstabilkan dan
memperbaiki perekonomian. Selain itu beberapa partner di Eropa lebih
sering mendahulukan kepentingan nasional masing-masing dibanding
kepentingan kolektif dan solidaritas yang dibutuhkan. Harapan selanjutnya
adalah agar negara-negara di Uni Eropa mengurangi kepentingan masingmasing dan memberikan bantuan satu sama lain.

BAB III
KESIMPULAN

Uni

Eropa

merupakan

sebuah

organisasi

internasional

dengan

beranggotakan negara-negara di dataran benua Eropa Barat. Dengan
kerjasama ekonomi berbasis kerjasama multilateralisme, dapat dikatakan Uni
Eropa merupakan kekuatan yang cukup kuat dalam menyaingi perekonomian
Amerika Serikat. Namun seiring dengan berjalannya waktu, sistem yang
digunakan mulai tidak mampu lagi menyeimbangi setiap Negara Anggota Uni
Eropa satu sama lain.

Mata uang euro di Eropa dgunakan oleh 17 sistem

ekonomi yang berbeda, dan perlahan telah gagal untuk menciptakan sebuah
kesatuan mata uang. Perbedaan antara pemasukan dan pengeluaran semakin
meluas, yang diindikasikan oleh beberapa Negara Anggota yang terus menjadi
pelanggan meminjam uang. Sebelumnya kasus yang hampir sama pernah
terjadi di pengalaman sebelumnya, oleh Argentina.
Perlahan krisis perekonomian di Uni Eropa tidak dapat terelakkan lagi.
Bantuan paket likuiditas untuk Yunani pada tanggal 9 Mei 2010 sebanyak 750
miliar euro begitu mengejutkan. Ditambah Yunani tidak ingin menjalankan
persyaratan

dari

troika

(pemberi

pinjaman

dana)

untuk

melakukan

9 Dikutip dari http://www.nytimes.com/2009/03/02/world/europe/02euro.html?
pagewanted=all diakses pada tanggal 13 November 2011

7

penghematan. Akibatnya mata uang euro merosot tajam ditambah dengan
perhitungan hutang Eropa yang diukur dalam besaran triliun euro. Hal
tersebut dihadapi Uni Eropa dengan persiapan reformasi pemerintahan
ekonomi secara tersistematis. Beberapa upaya yang dilakukan oleh Uni Eropa
adalah dengan melakukan beberapa program baru untuk dijalankan para
Negara Anggota dan juga negara sekitar di wilayah benua Eropa. Selain itu
dengan Perjanjian Euro Plus, Negara-negara Anggota akan melakukan
pertemuan serta membuat perjanjian yang sebagian besar membicarakan
pemerintahan ekonomi dan komitmen tersebut termasuk dalam Program
Reformasi Nasional.
Permasalahan yang terjadi kali ini merupakan rantai kelanjutan yang
terjadi sejak tahun 2009. Akibat adanya perbedaan sistem politik di masingmasing Negara Anggota, pengawasan atas penggunaan dana yang dipinjam
tidak lagi dapat ditinjau secara maksimal oleh Uni Eropa. Tetapi melihat
upaya-upaya yang tengah ditempuh Uni Eropa untuk menyelesaikan krisis ini,
nampaknya dapat dilihat sebagai upaya reformasi yang signifikan untuk
perbaikan krisis finansial. Dengan adanya sistem kontrol peminjaman dana
yang lebih transparan dan peraturan yang dibuat lebih ketat untuk dipatuhi
para Negara Anggota, diharapkan krisis tersebut secara perlahan dapat diatasi
dengan baik dan lebih memajukan Uni Eropa sebagai sebuah kekuatan
ekonomi yang paling kokoh diseluruh dunia.

KEPUSTAKAAN
Manolopoulos, Jason. 2001. “Greece’s ‘Odious’ Debt: The Looting of the
Hellenic Republic by the Euro, the Political Elite and the Investment
Community”. (Anthem Press: London UK). Hlm.82
Ikenberry, G. John, “After Victory: Institutions, Strategic restraint, and
The Rebuilding Of..” hal.11
Jurnal
M. Kiguel and N. Liviatan, 'The Business Cycle Associated with
Exchange Rate Based Stabilization', World Bank Economic Review 6, (1990):
279-305;

Media cetak

8

Kompas, “Dunia Kecam Yunani” tanggal 2 November 2011 hal. 11
Media elektronik
http://www.ec.europa.eu/europe2020/priorities/economicgovernance/index_en.htm
http://www.efsf.europa.eu/about/index.htm
http://www.europa.eu/abouteuropa/index_en.htm
http://www.irchina.org/en/xueren/foreign/view.asp?id=115
http://www.nytimes.com/2009/03/02/world/europe/02euro.html?
pagewanted=all

9