MAKALAH ANALISIS PERMINTAAN SEMESTER IV

MAKALAH
ANALISIS PERMINTAAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Islam

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : 5 (Lima)
ANDRE FAUZI
DARUL NAFIS
HELMA SYIFILA DHARMA NASUTION
NURUL HUSNA

SEMESTER IV-A PERBANKAN SYARI’AH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH
TANJUNG PURA
T.A 2016-2017

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa yang telah memberikan kita
nikmat, baik itu nikmat islam maupun nikmat iman. Kedua kalinya tak lupa kita
haturkan salawat serta salam kepada junjungan alam Nabi besar Muhamamad
SAW.Yang telah menunjukkan kita jalan yang menuju kebenaran, seperti yang
kita rasakan pada saat ini.
Tidak lupa pula kami haturkan terima kasih kepada dosen yang telah
membimbing

kami dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis

Permintaan” kami sadar bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang bersifat
membangun untuk dijadikan pelajaran ke depannya. Akhir kata kami sebagai
penyusunmengucapkan, Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Tanjung Pura, Mei 2017
Penulis

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Pembahasan........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pilihan Konsumen: Pendekatan Iso-Mashlahah................................ 2
B. Efek Berkah pada Pilihan Optimal.................................................... 3
C. Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga.............. 4
D. Analisis Elastisitas Permintaan.......................................................... 5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................ 6
B. Saran.................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 7

4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, banyak sekali kekeliruan konsumen dalam menentukan pilihan
dalam memenuhi kebutuhannya. Konsumen lebih mementingkan kepuasan dalam
memilih barang/jasa yang diinginkannya, tanpa memikirkan mashalahah dan
berkah yang terkandung di dalam barang tersebut. Yang seharusnya barang yang
dibeli dapat memberikan mafaat kepada mereka malah sebaliknya dapat menjadi
moderat bagi mereka, dan menurunkan derajat manusia karena salah dalam
pilihan kebutuhannya. Untuk itu, makalah ini akan membahas mengenai prilaku
konsumen dalam pilihannya memenuhi kebutuhan. Ada batasan-batasan yang
harus diperhatikan dalam memilih barang/jasa. Salah satunya adalah tidak
berlebih-lebihan (israf) dan mempertimbangkan kebutuhan orang lain juga.
Karena kepedulian kita terhadap orang lain ini dimaknai sebagai bentuk amal
salah, dan juga bisa dimaknai sebagai upaya memberikan kesempatan konsumen
lain untuk membeli barang yang dibutuhkannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah pilihan konsumen dengan pendekataniso-mashlahah?
2. Bagaimanakah efek berkah pada pilihan optimal?
3. Bagaimanakah efek substitusi dan efek pendapatan dari perubahan harga?
4. Analisis elastisitas permintaan ?
C. Tujuan Pembahasan

1. Mengetahui bentuk kurvaiso-mashlahah
2. Memahami konsep berkah pada pilihan optimal
3. Dapat menjelaskan efek substitusi dan efek pendapatan dari perubahan harga
4. Mampu menganalisa permintaan konsumen muslim.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pilihan Konsumen: Pendekatan Iso-Mashlahah
Dalam hal ini sebenarnya terdapat dua pendekatan untuk mengetahui perilaku
konsumen,yaitu

pendekatan

mashlahah

marjinal

dan


pendekatan

iso

mashlahah.Pendekatan pertama di dasarkan pada pandangan bahwa manfaat
maupun berkah atas suatu kegiatan konsumsi bisa di rasakan dan di ukur oleh
konsumen. Sementara pendekatan ke dua di dasarkan pada pandangan bahwa
mashlahah,terutama berkah hanya bisa di rasakan,namun tidak bisa di ukur
seberapa besarnya.1
1. Karakteristik iso mashlahahKurva iso mashlahah menunjukan kombinasi dua
barang atau jasa yang memberikan mashlahah yang sama.Untuk mengetahui
proses penurunan dari kurva iso mashlahah.

Kurva iso-maslahah
2. Bentuk kurva iso mashlahah
Kandungan berkah dalam masing-masing baran sangat menentukan pilihan
konsumen.konsumen yang rasional akan memiliki kecenderungan pilihan pada
penggunaan barang-barang dengan kandungan berkah yang tinggi di bandingkan
dengan barang yang kandungan berkahnya rendah.

3. Kemampuan subtitusiantar barang
Kemampuan untuk saling menggantikan antara barang satu dengan baang
lainya bisa di lihat dari nilai absolut dari slope iso mashlahah.

1 Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara

2

4. Batasan individu dan etika dalam konsumsi
Konsumen akan menghadapi berbagai kendala atau batasan yang harus di
perhatikan dalam menentukan pilihan konsumsi. Berbagai batasan ini antara lain:
barangnya harus halal, di konsumsi tidak dalam jumlah berlebih-lebihan (israf)
memperhatkan kebutuhan orang lain dan menyesuaikan dengan kemampuan
anggaran karena kehalalan merupakan batasan minmal dalam konsumsi, maka di
ansumsikan seluruh barang yang di konsumsi adalah halal.
5. Keseimbangan konsumen
Setelah mendiskusikan elemen-elemen pembentuk dari skema pilihan
konsumen,maka sekarang ini saatnya menggabungkan kedua argumen tersebut
untuk menentukan pilihan konsumen.


Keseimbangan konsumen dengan kendala anggaran dan israf.
B. Efek Berkah pada Pilihan Optimal
Efek berkah terjadi setelah konsumen mencapai suatu kemaslahatan yang
optimal maka kandungan berkah itu sangat mempengaruhi kecenderungan
konsumen dalam memilih atau menentukan suatu barang yang akan
dikonsumsinya karena para konsumen akan lebih memilih barang yang memiliki
manfaat banyak bagi dirinya sehingga para konsumen akan merasakan efek
berkah secara optimal dari barnag yang dikonsumsi tersebut.
Efek berkah yang berpengaruh pada kepedulian sosial perusahaan terhadap
pembelian. Karena perusahaan semakin memandang penting terhadap perlunya
mereka dalam memperhatikan aspek lingkungan. Islam juga mengajarkan kalau
keperdulian sosial ini sangat penting tidak hanya dalam keadaan berkecukupan
tetapi meskipun dalam keadaan kesulitan.

3

Kepedulian perusahaan terhadap lingkungan ini adalah salah satu sumber
peningkatan keberkahan karena ketika konsumen mengetahui bahwa kandungan
berkah pada suatu barang meningkatmaka ia akan meningkatkan pembelian atas
barang tersebut dan akan mengurangipembelian terhadap barang yang memiliki

kandungan berkahnyayang lebih rendah. Oleh sebab itu disimpulkan bahwa
peningkatankandungan berkah suatubarang akan mempengaruhipeningkatan
jumlah barang yangdi minta oleh para komsumen.
C. Efek Subtitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga
1. Efek subtitusi
Adanya gerakan dari satu titik keseimbangan yang lain dapat di pisahkan
menjadi efek subsitusi dan efek pendapatan.
Efek subaitusi mengatakan bahwa bila suatu komoditi turun individu
akanmenggantikan komoditi lain (jika harganya tetap) dengan komoditi lain. Efek
subsituai ini mengakibatkan kenaikan jumlah yang di minta atas komodiiti yang
harganya turun.
Adanya kennaikan harga suatu barang bisa di pandang sebagai penurunan
mashlahah total karena dengan anggaran yang sama konsumenakan mendapatkan
manfaat yang lebih rendah atas barang yang di belinya. Adapun dengan adanya
kenaikan harga suatu barang akan memiliki beberapa kemungkinan efek subsitusi
yaitu:
a. Kenaikan harga suatu barang tanpa adanya perubahan kandungan
mashlahah.
Adanya kenaikan harga beras lokal akan mendorong konsumen untuk berpindah
dari membeli beras lokal menuju beras impor. Hal ini di lakukan konsumen jika

kebutuhan mereka tidak berubah.
b. Kenaikan harga barang di sertai dengan penurunan kandungan mashlahah
Jika hal ini terjadi maka konsumen akan menurunkan jumlah pembelian
barang untuk menghindari terjadinya penurunan mashlahah.Sebagai misal naiknya
harga kayu akan semakin langlangkanya pohon,bisa juga di ikuti oleh penebangan
secara liar oleh para pedagang.Jika hal ini terjadi penurunan berkah pada kayu
tersebut karena kayu di peroleh melalui proses yang titak di benarkan islam.
c. Kenaikan harga barang di sertai dengan kenaikan kandungan mashlahah

4

Jika kenaikan harga suatu barangini terjadi,sebagai misal ketika harga beras lokal
naik di sertai dengan penggunaan pupuk organik yang tidak mencemari
lingkungan (semula di gunakan pupuk kimiawi) maka konsumen muslim tidak
langsung akan menurunkan jumlah pembelian beras lokal bahkan mungkin ia
membeli beras dalam jumlah tetap.
2. Efek pendapatan
Efek pendapatan mengakatan bahwa jika suatu komoditi turun (cateris
parebus),Daya beli paendapatan uang yang tetap dari individu tersebut naik
(pendapatan nik) jika hal ini terjadi konsumen cenderung membeli lebih banyak

komoditi yang harganya turun jika barang tersebut adalah barang yang normal dan
lebih sedikit jika barang tersebut inferior.2
D. Analisis Elastisitas Permintaan
Analisa permintaan telah menduduki posisi yang sangat penting dalam
bangunan teori ekonomi. Bahkan analisa elatisitas permintaan telah banyak
memberikan tuntunan kepada para meneger perusahaan dalam menentukan
strategi pemasaran, pemilihan teknik promosi, maupun penentuan harga (pricing).
Konsep dasar elastisitas permintaan adalah alat untuk mengukur seberapa peka
permintaan akan berubah sebagai respon terhadap perubahan variable lain. Seperti
harga barang, selera, pendapatan konsumen, dan sebagainya.
1. Elastisitas harga permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah perubahan jumlah dari barang yang diminta
sebagai akibat dari adanya perubahan harga, yang diukur dalam presentase.
2. Elastisitas pendapatan permintaan
Elastisitas pendapatan permintaan (income elasticity of demand) merupakan
varian lain dalam kelompok elastisitas permintaan. Secara teknis elastisitas,
didefenisikansebagai perubahan jumlah barang yang diminta, dalam persentase,
sebagai respon terhadap perubahan pendapatan konsumen, dalam persentase.
3. Elastisitas berkah permintaan
Secara teknis, elastisitas berkah permintaan didefenisikan sebagai perubahan,

dalam persentase, yang terjadi dalam kuantitas dibandingkan dengan perubahan
berkah, dalam persentase.
2 Suprayitno, Eko. Ekonomi mikro perspektif islam. UIN-Malang press. Malang : 2008

5

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan di atas dapat disimpulkan tidak semuamashlahahbagi
konsumen

bisa

diukur,

namun

konsumen

bisa

merasakan

tinggi

rendahnyamashlahahyang diterima. Oleh karena itu, pengukuran mashlahah dapat
dilakukan secara ordinal.
Kurvaiso-mashlahah

menunjukkan

kombinasi

dua

barang/jasa

yang

memberikan mashlahah yang sama. Untuk itu, setiap konsumen memiliki
alternative

kombinasi

berbagai

barang/jasa

yang

diperkirakan

memberikanmashlahahyang sama. Dan yang terakhir adalah konsumen muslim
dalam mengkonsumsi barang selalu memilih kandungan mashlahah dan berkah
yang lebih tinggi dari barang lain.
B. Saran
Sebagai manusia yang berperan menjadi konsumen hendaknya kita menjadi
konsumen sesuai permintaan islami, dimana permintaan kita harus bersyariat
kepada sumber islam. Pertama, jangan berlebih- lebihan, jangan juga terlalu pelit,
tetapi jadilah ditengahnya yaitu orang yang mampu ménage kebutuhannya agar
dalam konsumsinya dan permintaannya menjadi seimbang. Sebagai manusia yang
berperan menjadi konsumen hendaknya kita menjadi konsumen sesuai permintaan
islami, dimana permintaan kita harus bersyariat kepada sumber islam. Pertama,
jangan berlebih- lebihan, jangan juga terlalu pelit, tetapi jadilah ditengahnya yaitu
orang yang mampu ménage kebutuhannya agar dalam konsumsinya dan
permintaannya menjadi seimbang.

6

DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Modul SMK. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Surakarta : Citra
Pustaka Mandiri
Sukwiaty, Dkk. 1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
Suprayitno, Eko. Ekonomi mikro perspektif islam.UIN-Malang press. Malang:
2008.

7