Transport Getah Xylem dan Floem Mata kul

Tugas Fisiologi Tumbuhan

Transpor Getah Xylem dan Floem
Disusun oleh:
Kelompok 4
Nama Anggota: Arina Dini (140207189)
Desi Sartika Putri (140207193)
Dosen Pembimbing: Fatemah Rosma S. Pd. I., M.Pd.

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
TAHUN AJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Transpor Getah
Xylem dan Floem.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal yang bersumber referensi dari beberapa
buku sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing agar terselesainya

makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan memerlukan beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen,
dan karbon dioksida. Oksigen dan karbon dioksida dari udara diambil oleh tumbuhan tingkat
tinggi melalui daun. Air dan garam mineral yang terkandung di dalam air diserap tumbuhan dari
dalam tanah melalui rambut akar. Unsur-unsur makro dan mikro yang diperlukan oleh tumbuhan
diserap dalam bentuk ion-ion dari garam yang terlarut di dalam air.
Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan
dalam semua reaksi kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar dari
daun sebagai uap atau air. Agar air tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem transportasi air dan
garam mineral yang terdapat di dalam tubuh tumbuhan. Sistem transportasi pada makhluk hidup
berperan penting dalam mendistribusikan nutrisi yang telah diambil dari lingkungan menuju

seluiruh bagian tubuh makhluk hidup. Dengan terpenuhinya nutrisi di setiap bagian tubuh
makhluk hidup maka fungsi dari setiap bagian tubuh tersebut dapat berjalan secara optimal.
Karena struktur anatomi tubuh tumbuhan dengan hewan berbeda, maka berbeda pula
fisiologisnya dalam mentransportasi nutrisi ke seluruh tubuh. Setiap keunikan makhluk hidup
layak dan menarik untuk dipelajari lebih dalam karena akan memperbanyak khazanah ilmu
pengetahuan kita. Semoga dengan membaca makalah ini pembaca mendapatkan gambaran yang
jelas tentang proses transportasi pada tumbuhan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Transport Tumbuhan?
2. Bagaimana Proses Pengangkutan Air dan Garam-garam Mineral oleh Tumbuhan?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Transport Getah Xylem dan Floem
2. Untuk Mengetahui Proses Pengangkutan Air dan Garam-garam Mineral oleh Tumbuhan

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transpor Tumbuhan
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh
bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat
hara yang terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat

tinggi (misal spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang
terdiri dari pembuluh kayu ( xylem) dan pembuluh tapis (floem). Transpor diawali dengan
absorpsi sumber daya oleh sel-sel tumbuhan. Permeabilitas selektif membran plasma mengontrol
pergerakan zat-zat kedalam dan keluar sel.
B. Pengangkutan Air dan Garam-garam Mineral oleh Tumbuhan
Terdapat dua macam pembuluh angkut pada tumbuhan, yaitu pembuluh xylem dan
pembuluh floem. Adapun fungsi xylem yaitu untuk mengangkut air dan juga mineral-mineral
dari dalam tanah ke batang dan juga daun-daun. Selain itu, fungsi xylem adalah untuk
menyangga tanaman itu sendiri sehingga tidak mudah jatuh atau roboh. Sedangkan floem
berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke bagian tubuh tumbuhan.
Adapun yang menyebabkan air dapat diangkut oleh tumbuhan melawan arah gaya berat
adalah karena tumbuhan menggunakan tekanan akar, tenaga kapilaritas, dan juga tarikan
transpirasi. Namun, pada tanaman-tanaman yang sangat tinggi, yang sangat berperan paling
penting adalah tarikan transpirasi.
Pengangkutan pada tumbuhan dapat dibedakan menjadi pengangkutan ekstravaskuler dan
intravaskuler.
1. Proses Pengangkutan Ekstravaskular
Pengangkutan ekstravaskuler adalah pengangkutan tanpa melalui berkas pembuluh dan
berjalan dari sel-sel kearah horizontal. Pada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel


epidermis akar kemudian bergerak di antara sel-sel korteks. Air harus melewati sitoplasma sel-sel
endodermis untuk memasuki silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air akan bergerak
bebas di antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan air dan mineral secara
ekstravaskular ada dua macam, yaitu apoplas dan simplas.
a. Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah secara difusi bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tidak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding sel dan ruang-ruang
antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat terjadi saat melewati endodermis sebab dalam
sel-sel endodermis terdapat pita kaspari yang menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita
kaspari ini terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena itu,apoplas dapat
terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air yang menuju endodermis ditranspor secara
simplas melalui sel peresap.
b. Transportasi simplas yaitu bergeraknya air tanah dan zat terlarut melalui bagian hidup dari
sel tumbuhan. Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara osmosis dan transpor
aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas dimulai dari sel-sel rambut akar ke selsel parenkim korteks yang berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya
ke berkas pembuluh kayu atau,xilem.
Pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas pembuluh pengangkut. Pengangkutan
ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya dengan arah horizontal. Pengangkutan air dengan arah
horizontal, mulai dari epidermis bulu-bulu akar, kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke
endodermis dan sampai ke berkas pembuluh angkut dalam air. Skema pengangkutan air dan
garam mineral diluar berkas pembuluh pengangkut yaitu :

Bulu akar- epidermis-korteks-endodermis-xylem

2. Proses Pengangkutan Intravaskular

Pengangkutan intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam
pembuluh angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut
terjadi secara vertikal.
Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh (xilem) dari
akar menuju bagian atas tumbuhan. Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem akar ke
xilem batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun. Pada tulang daun terdapat
ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil.
Setelah mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-garam mineral disimpan untuk digunakan
dalam proses fotosintesis dan transportasi.
Air dan mineral dalam tanah masuk melalui buluh akar – epidermis – korteks –
endodermis – perisikel dan akhirnya masuk ke xilem. Di dalam pembulu xilem air dam mineral
di bawah naik ke seluruh tubuh termasuk ke daun. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun
melalui pembuluh kayu (xylem). Komponen utama penyusun xylem adalah elemen pembuluh
(trakea) dan trakeid. Trakea dan trakeid merupakan sel-sel yang mati karena tidak mempunyai
sitoplasma dan hanya mempunyai dinding sel. Sel trakea terdiri atas tabung yang berdinding
tabal dan membentuk suatu pembuluh.

Sel trakeid merupakan sel dasar penyusun xylem, yang terdiri dari sel memanjang dan
berdinding keras karena mengandung lignin. Pada beberapa tempat dinding sel trakeid terdapat
bagian-bagian yang tidak menebal yang disebut noktah. Selain trakea dan trakeid xylem juga
mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi untuk
menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang berfungsi sebagai
penguat (penyokong). Faktor yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas
melawan gravitasi adalah :


Daya kapilaritas : Pembuluh xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa
kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara
dinding pembuluh kayu dengan molekul air.



Daya tekan akar : Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus-menerus
mengakibatkan kadar air dan tekanan turgor akar meningkat. Peningkatan kadar air pada
ujung akar menyebabkan perbedaan konsentrasi antara sel pada ujung akar dan sel – sel
yang berada di atasnya. Hal ini menyebabkan air akan berpindah dari sel – sel yang


berada diatasnya, dan akhirnya air terdorong ke jaringan xilem yang berada diatasnya.
Tekanan akar pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi
besar kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 – 2,0 atm). Bukti adanya tekanan akar
adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak menggenang dipermukaan
tunggaknya.


Daya isap daun : Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya
berbanding lurus dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan). Dengan
demikian konsentrasi sel yang berada di daun cenderung lebih tinggi di bandingkan
dengan konsentrasi sel pada bagian tubuh yang lain. Perbedaan konsentrasi ini akan
mendorong perpindahan air dari sel-sel yang berada dibawahnya naik ke sel-sel daun.
Jadi adanya penguapan melalui daun menyebabkan aliran air dari bawah ke atas.
Kemampuan inilah yamg di sebut daya isap daun.



Pengaruh sel-sel yang hidup : Perjalanan air dari akar hingga ke daun di bantu oleh selsel hidup yang ada di sekitar xilem, yaitu sel – sel parenkim kayu dan sel-sel jari empulur.
Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea sehingga trakeida merupakan


satu-satunya saluran pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak mempunyai trakea misalnya
pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka. Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke
atas tubuh tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.
1. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana
karena adanya sel-sel hidup, misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di sekitar
xilem.
2. Teori Dixon Joly
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena tarikan dari atas, yaitu
ketika daun melakukan transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah
kering.

3. Teori tekanan akar
Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral naik ke atas karena adanya
tekanan akar. Tekanan akar ini terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah
dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada malam hari
dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi).
Gutasi adalah proses pelepasan air dari jaringan daun dalam bentuk cair. Gutasi terjadi
melalui lubang-lubang pengeluaran yang terdapat pada bagian tepi daun sebagai bagian
dari proses pengeluaran kelebihan air sebagai sisa metabolisme, khususnya pada saat

pengeluaran dengan cara transpirasi (penguapan) tidak efektif, misalnya pada malam
hari. Gutasi dapat diamati pada pagi hari dan dapat disalahartikan sebagai embun. Ia
terlihat sebagai tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur, sesuai dengan lokasi
lubang pengeluaran.
Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke dalam tumbuhan melibatkan
tiga proses yaitu.proses osmosis, proses difusi, dan proses transpor aktif. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa pengangkutan air dan mineral dari dalam tanah ke tubuh tumbuhan
melalui lintasan tertentu.Air yang diangkut xilem digunakan untuk fotosintesis dan sebagian
mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, misalnya
kelembapan, suhu, cahaya, angin, dan kandungan air tanah.
Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada tumbuhan juga terjadi pengangkutan
hasil-hasil fotosintesis. Proses pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan
translokasi. Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh yang
bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem (pembuluh
tapis). Zat terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain
itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan hormon, berbeda dengan
pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan
pada pembuluh xylem yang berjalan satu arah dari akar kedaun, pengengkutan pada pembuluh
floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil


fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang

memerlukannya.

Satu pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam
satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat mengalir dengan
arah yang berlaianan. Untuk masing – masing pembuluh tapis, arah transport hanya bergantung
pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan makanan yang dihubungkan oleh pipa
tersebut.
Zat makanan hasil fotosintesis ditimbun sementara pada daun. Namun, banyak tumbuhan
yang mempunyai organ penyimpanan misalnya umbi akar. Selanjutnya, zat makanan ini
mengalami pengangkutan ke bagian bagian tumbuhan lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi,
pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis secara dua arah, yaitu dari daun ke

tempat penyimpanan makanan cadangan dan ke bagian bagian yang aktif tumbuh.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan pengeluaran zat-zat keseluruh
bagian tubuh tumbuhan.
2. Proses pengangkutan air dan garam mineral ada 2 yaitu pengangkutan ekstravaskular
dan pengangkutan intravascular.
3. Pengangkutan ekstravaskuler adalah pengangkutan tanpa melalui berkas pembuluh dan
berjalan dari sel-sel kearah horizontal.
4. Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh (xilem)
dari akar menuju bagian atas tumbuhan.
5. Yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah
daya kapilaritas, daya tekan akar, daya isap daun, dan pengaruh sel-sel yang hidup.

DAFTAR PUSTAKA
Benyamin Lakitan. 2000. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Neil A. Campbell. Dkk. 2012. Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga
Zuliana Rahmawati. 2012. 50 Reaksi Biologi. Jakarta: Nectar