Analisis Investasi dan Teori Portofolio. (1)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Berdasarkan konsep pasar efisiensi, perubahan harga suatu sekuritas saham pada waktu

yang lalu tidak dapat di gunakan dalam memperkirakan perubahan harga di masa yang akan
datang. Perubahan harga saham di dalam pasar efisien mengikuti pola random walk, yang di
mana penaksiran harga saham tidak dapat di lakukan dengan melihat kepada harga-harga historis
dari saham tersebut, tetapi lebih berdasarkan pada semua informasi yang tersedia dan muncul di
pasar. Informasi yang masuk ke dalam pasar dan berhubungan dengan suatu sekuritas saham
akan mengakibatkan kemungkinan terjadinya pergeseran harga keseimbangan yang baru. Jika
pasar bereaksi dengan cepat dan akurat terhadap suatu informasi yang masuk dan segera
membentuk harga keimbangan yang baru, maka kondisi pasar yang seperti ini yang di sebut
dengan pasar efisien (Hartono, 2013:547).
Teori efficiency market pertama kali di temukan dalam penelitian yang di lakuka oleh
Bchelier pada tahun 1900 yang ingin mengetahui apakah harga saham berfluktuasi secara acak
atau tidak. Pada tahun 1905, Pearson memperkenalkan pola random-walk, namun pada saat itu di
kenal sebagai konsep drunkardwalk. Akan tetapi, penelitian Bachelier dan konsep drunkardwalk
milik Pearson di abaikan dan tidak ada studi lebih lanjut sampai tahun 1930-an. Pada tahun 1953,

Kendall pertama kali menggunakan dan memperkenalkan istilah random-walk dalam literatur
keuangan (Yalcin, 2010).
Fama kemudian membahas tentang beberapa bukti empiris yang turut mendukung teori
yang random-walk dalam disertasi doktornya dan mempelopori munculnya teori EMH
(Efficiency Market Hypotesis) pada tahun 1970. Ada 3 kategori bentuk-bentuk efisiensi pasar
menurut Fama, yaitu :
1.

2.

Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak-form test)
Merupakan bentuk pengujian tentang seberapa kuat informasi masa lalu yang dapat
memprediksi return masa depan.
Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi-strong-from test)
Merupakan bentuk pengujian tentang seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan
informasi yang di publikasikan.

1

3.


Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong-from test)
Merupakan bentuk pengujian untuk menjawab pertanyaan apakah investor
mempunyai informasi privat yang tidak terefleksikan di harga sekuritas.

Dalam artikel Fama selanjutnya (1991), ia mengemukakan 3 kategori bentuk-bentuk
pasar tersebut di ubah, dan nama-nama yang di usulkan antara lain :
1.

Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk lemah di ganti menjadi pengujian-

2.

pengujian terhadap pendugaan return (test for return predictability).
Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk kuat di ubah menjadi studi-studi peristiwa

3.

(Event studies).
Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk kuat di usulkan menjadi pengujianpengujian terhadap informasi privat (test for private information).


1.2

Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang yang telah di jelaskan sebelumnya, maka ada beberapa
hal terkait yang akan di bahas dalam makalah ini, antara lain :
1.
2.
3.
1.3

Bagaimana bentuk pengujian terhadap pendugaan return, serta dengan cara apa
pengujian ini dapat di lakukan ?
Apa yang di maksud dengan studi-studi peristiwa terkait dengan konsep efisiensi
pasar ?
Bagaimana bentuk pengujian terhadap informasi privat ?

Tujuan Penulisan
1.

2.
3.

Menjelaskan bentuk pengujian terhadap pendugaan return, serta cara agar dapat
melakukan pengujian ini.
Menjelaskan apa yang di maksud dengan studi-studi peristiwa terkait dengan konsep
efisiensi pasar.
Menjelaskan bentuk pengujian terhadap informasi privat.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengujian Pendugaan Return

2

Pengujian dari efisiensi pasar bentuk lemah di fokuskan pada prediksi return atau harga
sekuritas berdasarkan return atau harga masa lalu. Hipotesis untuk menguji bentuk lemah
berhubungan dengan hipotesis langkah acak (random walk hypothesis). Pengujian dari efisiensi

pasar bentuk lemah ini dapat di lakukan dengan cara pengujian statistik atau dengan cara
pengujian menggunakan aturan-aturan perdagangan teknis.
2.1.1

Pengujian secara Statistik
Berikut ini merupakan beberapa jenis pengujian secara statistik.
a.

Pengujian Menggunakan Korelasi dan Regresi Linier

:

Pengujian

pasar

efisiensi bentuk lemah ini di lakukan untuk menguji tidak adanya hubungan
antara harga atau return sekuritas masa lalu dengan harga atau return sekarang
atau mendatang. Berikut ini merupakan rumus yang pernah di gunakan dalam
studi yang pernah di lakukan dengan menggunakan harga periode yang lalu

untuk memprediksi perubahan harga periode saat ini :
∆Pt = β 0 + β 1 . ∆Pt-1-T + et
Notasi

:

∆Pt

=

Pt - Pt-1

∆Pt-1-T
= Pt-1-T - Pt-2-T
Koefisien β0 dalam persamaan tersebut mengukur perubahan harga yang di
ekspektasi dan yang tidak berhubungan dengan perubahan harga periode lalu
dengan perubahan harga periode selanjutnya. Jika T = 0, maka hubungan
perubahan harga adalah antara periode ke-t dengan t-1 sebagai berikut :
∆Pt = β 0 + β 1 . ∆Pt-1 + et
Atau : (Pt - Pt-1)


=

β 0 + β 1 . (Pt-1-T - Pt-2-T ) + et

Untuk T = 1, maka hubungan perubahanharga adalah antara periode ke-t
dengan periode ke t-2 sabagai berikut :
∆Pt = β 0 + β 1 . ∆Pt-2 + et
serta seterusnya untuk nilai T = 2 dan selanjutnya
b.

Pengujian Run

: Runtun (run) adalah urutan tanda yang sama dari

perubahan-perubahan nilai. Misalnya perubahan-perubahan harga sekuritas
3

yang meningkat diberi tanda positif (+), perubahan harga yang menurun
diberi tanda negatif (-) dan harga sekuritas yang tidak berubah di beri tanda

nol (0). Jika perubahan runtun bersifat acak, maka jumlah runtun yang di
harapkan adalah sebesar :
2. N1. N 2
÷ 1
E(NR)
=
N
Notasi :
E(NR)
= Jumlah runtun ekspektasian
N1
= Jumlah perubahan “+”
N2
= Jumlah perubahan “-”
N
= Jumlah dari perubahan atau sebesar N1 + N2
Deviasi standar dari jumlah runtun adalah sebesar :
N
2 . N 1 . N 2−¿
¿

1
¿
2
¿
σR =
1
N +¿
¿
2 . N 1 . N 2 .¿
¿
¿
Nilai Z-hitung adalah sebesar :
Nʀ−E (Nʀ)
Z =
σʀ
Notasi :
NR
= Jumlah sesungguhnya dari seluruh runtun.
c.


Pengujian Cyclical

: Salah satu pola pergerakan harga atau sekuritas

yang tertentu dapat terjadi untuk pasar yang tidak efisien bentuk lemah adalah
pola siklikal.
2.1.2

Pengujian secara Aturan Perdagangan Teknis
Salah satu strategi perdagangan yang memanfaatkan pola perubahan harga
sekuritas baik linier maupun siklikal adalah strategi aturan saringan (filter rule).
Stretegi aturan saringan ini merupakan strategi waktu (timing strategy), yaitu
strategi tentang kapan investor harus membeli atau menjual suatu sekuritas.
Dengan strategi ini, investor akan membeli sekuritas jika harga sekuritas

4

meningkat melebihi batas atas yang sudah di tentukan dan menjualnya jika
harganya turun lebih rendah dari batas bawah yang sudah di tentukan.
2.2


Studi Peristiwa
Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap

suatu peristiwa (event) yang informasinya di publikasikan sebagai suatu pengumuman. Event
study dapat di gunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu
pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat
merupakan dua pengujian yang berbeda. Pengujian kandungan informasi di maksudkan untuk
melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi dari pasar
untuk menyerap informasi yang di umumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi
pasar secara informasi (informationally efficient market) bentuk setengah kuat. Lebih lanjut,
pelaku pasar yang canggih akan menganalisis lebih dalam informasi yang di terima, efisiensi
pasar bentuk ini di sebut dengan efisiensi pasar keputusan (decisionally efficient market).
2.2.1

Hasil Empiris Studi Peristiwa
1. Pemecahan Saham (Stock Split)
Merupakan pemecahan selembar saham menjadi n lembar saham. Harga pasar
baru setelah stock split adalah sebesar

1
dari harga sebelumnya, dengan kata
n

lain stock split tidak memiliki nilai ekonomis. Alasan perusahaan melakukan
stock split adalah supaya harga sahamnya tidak terlalu tinggi, sehingga dengan
harga saham yang tidak terlalu tinggi ini maka akan meningkatkan likuiditas
perdagangannya.
2. Penawaran perdana
Perusahaan yang pertama kali melemparkan sahamnya ke pasar saham disebut
melakukan penawaran perdana (Initial Public Offering atau IPO). Dimana
Underwriter menjamin pelemparan perdana saham akan mengandung risiko

5

tidak terjual saat menjual sahamnya, sehingga mereka akan cenderung menjual
sahamnya dengan harga murah (undervalued) untuk memperkecil risiko
tersebut.

Investor yang dapat kesempatan membeli saham undervalued

tersebut akan dapat menikmati abnormal return. Namun, jika dalam pasar
efisien, abnormal return yang ada hanya terjadi dalam waktu yang singkat dan
tidak berkepanjangan.
3. Pengumuman Dividen
Miller dan Modigliani (1961) menunjukan bahwa deviden sifatnya adalah tidak
relevan didalam menentukan nilai dalam perusahaan. Watts (1973, 1976), Ang
(1975), dan Gonedes (1978) tidak menemukan bukti bahwa dividen
mengandung informasi. Akan tetapi hasil studi yang baru lebih mendukung
bahwa dividen mengandung informasi. Beberapa pendekatan telah digunakan
untuk menguji informasi dari deviden. Pendekatan yang pertama adalah
memasukan variabel deviden ke model laba untuk memprediksi laba masa
depan (Laub, 1976).
Deviden mempunyai informasi jika kekuatan prediksi model laba menjadi
meningkat. Pendekatan yang kedua adalah menguji hubungan antara variabel
deviden dan variabel laba, apakah deviden menyebabkan laba atau laba
menyebabkan deviden (misalnya adalah Ang, 1975; Olson dan Mc Cann,
1994). Deviden di anggap membawa informasi jika deviden menyebabkan
laba. Pendekatan yang ketiga di lakukan dengan mengamati pergerakan harga
sekuritas sekitar pengumuman dari perubahan deviden yang tidak di
ekspektasi (unexspected devidend changes). Pendekatan ini di lakukan dengan
melakukan studi peristiwa (event study).
4. Informasi akuntansi
Nilai pasar dari perusahaan merupakan nilai sekarang (present value) dari
aliran-aliran kas (cash flow) masa datang. Jika ini benar maka investor
seharusnya menggunakan nilai arus kas untuk menentukan harga dari sekuritas
perusahaan bersangkutan. Selain arus kas informasi akuntansi yang lain juga di

6

gunakan oleh pasar. Misalnya Hudges (1986) menunjukan bahwa nilai di
laporan keuangan seperti laba bersih perusahaan di angggap sebagai sinyal
yang menunjukan nilai dari perusahaan. Kadang kala aliran kas dan laba
memberikan informasi yang bertentangan yaitu kenaikan laba dapat di ikuti
oleh penurunan aliran kas dan sebaliknya. Jika ini terjadi informasi aliran kas
lebih di yakini mewakili nilai dari perusahaan dibandingkan dengan informasi
laba, maka seharusnya investor yang canggih menggunakan informasi aliran
kas ini.
2.3

Pengujian Informasi Privat
Pengujian informasi privat merupakan pengujian pasar efisien bentuk kuat. Permasalahan

yang di temui dalam pengujian ini adalah informasi privat yang terdapat di dalamnya tidak dapat
di observasi secara langsung. Oleh karena itu di perlukan suatu proksi yang di peroleh dari
corporate insider dan return yang di peroleh dari portofolio reksa dana yang di anggap
mempunyai informasi privat di dalam perdagangan sekuritas.


Insider Trading
Insider trading merupakan perdagangan sekuritas yang di lakukan oleh corporate
insider seperti pejabat perusahaan, manajemen, direksi atau pemegang saham
mayoritas yang mempunyai informasi privat. Pendekatan yang umum di lakukan
untuk menguji kegiatan-kegiatan insider trading adalah dengan membuat portofolio
bulanan berdasarkan sekuritas-sekuritas yang di perdagangkan oleh insider tersebut.



Return dari Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) merupakan portofolio yang di bentuk oleh perusahaan
reksa dana dan di jual kembali kepada masyarakat dalam bentuk unit penyertaan.
Studi yang meneliti kinerja dari reksa dana di antaranya adalah yang di lakukan oleh
Sharpe (1996) dan Jensen (1968) di mana hasil penelitian tersebut menunjukkan
abnormal return yang berlebihan.

7

2.4

Anomali Pasar
Jones (1996) mendefinisikan anomali pasar (market anomaly) sebagai teknik atau strategi

yang tampaknya bertentangan dengan pasar efisien. Beberapa anomali yang banyak mendapat
perhatian adalah anomali strategi PER rendah (low

P
E

ration) dan anomali efek ukuran

perusahaan (size effect). Di sisi lain, penelitian yang di lakukan oleh Basu (1977) menunjukkan
bahwa sekuritas dengan PER rendah mengalahkan sekuritas dengan PER tinggi. Hal ini di
katakan anomali karena informasi PER merupakan informasi yang tersedia luas dan sekuritas.
Jika banyak investor yang menggunakan strategi ini tidak akan menghasilkan abnormal return.
Akan tetapi, kenyataannya strategi ini dapat menghasilkan abnormal return sehingga dianggap
sebagai suatu anomali. Anomali pasar juga terjadi untuk perusahaan kecil. Banz (1981)
menemukan bahwa perusahaan-perusahaan NYSE yang berukuran kecil memberikan return yang
lebih besar di bandingkan dengan return yang di berikan oleh perusahaan-perusahaan besar.

8

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/amp/s/datakata.wordpress.com/2015/10/18/teori-eficieency-markethipotesis-emh/amp/
https://www.academia.edu/29064659/Pengujian_Return

9

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65