Tafsir Ayat Tentang Serangga Lalat

MAKALAH
Tafsir Ayat Tentang Lalat
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Tafsir Ayat Science
Dosen Pengampu : Nor Ichwan M. Ag.

Disusun Oleh :
Farokhi Romadhon

(124211043)

Febryan Hidayat

(124211045)

Fakultas Ushuluddin
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2014
0


I.

Pendahuluan
Salah satu keistimewaan Al-Qur’an adalah terdapat fakta-fakta ilmiah yang bisa digali
dan dibuktikan. Salah satu contohnya adalah yang terdapat di dalam surat Al Hajj ayat 73
yang mana dalam surat tersebut Allah menjelaskan tentang diciptakannya seekor hewan
yang mana apabila manusia bersatu tidak dapat menciptakaannya walau pun seekor lalat.
Dan di dalam lalat itu pula, terdapat beberapa keajaiban, yang dahulu sudah diungkap oleh
Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, dan baru sekarang ini bisa dibuktikan secara ilmiah.
Oleh karena itu, dalam makalah ini pemakalah akan membawakan sebuah dalil tentang
keajaiban seekot lalat.

II.

Pembahasan
1. Tafsir Ayat-ayat yang Berhubungan dengan Lalat

‫مث فسس ل‬
‫ن‬
‫ل ففاسسست ف ر‬

‫مضعوُا ل فسسهَؕ ا ر ن‬
‫ضرر ف‬
‫س ض‬
‫ب ف‬
‫يييسا في يفها الننا ض‬
‫ن ال نسسذَّري ف‬
‫معضسسوُا‬
‫ن الل لهَر فلن نيخَّل ض ض‬
‫فتدَ ض‬
‫ن ر‬
‫عوُ ف‬
‫قوُا ذ ضفباببا وُنل فسسوُر اجت ف ف‬
‫من ضدوُ ر‬
‫ق ض‬
‫ب ف‬
َؕ‫ه‬
‫ذَّوُه ض ر‬
‫شيَسـ ـسسسا نل فيسَّفتسنسسس ر‬
‫م السسذَّ يفبا ض‬
‫من ض‬

‫فلهَؕ وُفران نيسَّضلبُهض ض‬
‫ف ال ن‬
‫ب‬
‫ضعض ف‬
‫مطلضوُ ض‬
‫طال ر ض‬
‫ف‬
‫ب فوُال ف‬
“Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu
perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali
tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya
Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya
kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah)
yang disembah.” (QS Al-Hajj: 73) 1
Lalat adalah sejenis serangga dari keluarga (jenis) Diptera (dua sayap) yang
memiliki lebih dari 80.000 jenis spesies. 2 Allah menciptakan lalat sebagai serangga
yang suka menghinggapi sesuatu yang buruk, najis dan busuk, sehingga jika ada
bangkai, sampah dan sesuatu yang kotor, maka lalat akan menghinggapinya. Oleh
karena itu, lalat juga dapat menularkan virus-virus bakteri ke makanan yang
dihinggapinya. Sains medoren telah membuktikan bahwa lalat memiliki kelenjar air liur

yang sangat banyak. Ketika lalat mengambil suatu makanan, ia mengeluarkan getah
khusus yang berasal dari air liurnya, lalu dengan kecepatan tinggi yang diperkirakan
mencapai sepersekian detik, getah tersebut sudah tercampur dengan makanan, sehingga
1
2

Al-Qur’an Digital
Thoriq Mu’iz Muhammad, Hubungan Manusia, Haiwan dan Serangga,
(Kuala Lumpur : Usnie Sdn Bhd 2001) hal 9

1

memudahkan lalat untuk menyerapnya dengan belalainya.

3

Oleh karena itu manusia

itu, tidak bisa “mengambil kembali” apa yang telah yang diambil lalat. “Dan jika lalat
itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali”,

Informasi sedetail ini tidak pernah terunggkap kecuali baru-baru ini.
Memang banyak mikroorganisme yang bersarang di lalat dan mikroorganisme itu
terdiri dari berbagai jenis bakteri, virus, protozoa, dan juga cacing-cacing nematod,
yang mana dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit kepada manusia dan hewan
ternak.

4

Seekor lalat dapat memindahkan lebih dari 30 jenis bakteri yang membawa

penyakit, sedangkan lalat tersebut membawa kurang lebih 5 juta bakteri. 5 Seekor lalat
bisa mengeluarkan lebih dari 100 telur dalam sehari, dan hal tersebut dilakukannya
setiap 10 hari. Seandainya lalat ditakdirkan berusia beberapa tahun, bukan beberapa
pekan, niscaya lalat akan memenuhi bumi dan memusnakan kehidupan.
Lalat mempunyai alat-alat yang tidak dapat diproduksi oleh manusia, betapapun
kemajuan ilmu pengetahuan yang telah mereka capai. Lalat memiliki tanduk perasa
yang di dalamnya terdapat zat kimia yang dapat menangkap bebauan. Ia bergerak dan
mencari makanannya berdasarkan informasi yang disediakan zat kimia tersebut. Inilah
yang menjelaskan mengapa lalat senantiasa mengerubungi bangkai, manisan, atau
benda-benda lain yang memancarkan bau di udara. Lalat mencium bebauan tersebut,

lalu mendatanginya.
Lalat dapat bergerak dengan sangat cepat. Jika hari ini ia berada di atas meja makan,
besok ia sudah berada di tempat lain yang jaraknya lebih dari 10 kilometer. Lalat
berkembang biak setiap 10 hari sekali. Proses perkembang biakannya pun
mengagumkan. Hampir tak bisa dipercaya bahwa jumlah saraf-saraf lalat kurang lebih
sebanyak jumlah saraf-saraf yang dimiliki manusia dan ia mempunyai mata dan
penglihatan yang sangat tajam. Lalat juga mempunyai indra dengan kemampuan yang
tingggi. Ia juga bisa belajar dan merasakan sakit, berat otaknya 1-6 gram.
Terdapat lebih dari 100 ribu jenis lalat. Diantaranya lalat liar, lalat penghisap sari
bunga seperti lebah, lalat yang bisa melakukan fermentasi buah-buahan, serta lalat yang
mampu terbang cepat dalam bentuk formasi seperti burung-burung.
Seluruh umat manusia -hingga pada puncak kejayaan pengetahuan ilmiah merekatetap tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, tetapi Allah berfirman : “Dan jika lalat
itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari
3
4

5

Yusuf Al-Hajj Ahmad, Kemukjizatan Al-Qur’an dan Sunnah, (Yogyakarta : Sajadah Press, 2008)
Mohamed Salleh, Serangga dan Manusia, (Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, 1989)

hal 14
Bassam Difda’, al-Kawn wa al-Insan Bayna al-‘Ilm wa al-Qur’an, (Damsyik : al-Yamamah li alTiba’ah wa al-Nashr wa al-Tawzi’, 1994) hal 228.

2

lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang
disembah.” (Al-Hajj: 73). 6
Selain itu, pemilihan lalat dalam surat Al-Hajj seolah-olah mempunyai hikmah yang
sangat besat. Pada musim haji menjaga kebersihan sangatlah penting untuk kesehatan.
Kehadiran lalat yang tidak bisa dicegah dapat menimbulkan masalah kesehatan dan
menjadi sumber penyakit setiap tahunnya. Oleh karena itu, dengan menjaga kesehatan
seseorang dapat menunaikan ibadah haji dengan baik dan sempurna.

7

Karena lalat

termasuk sumber penyakit, maka Rasulullah shalallahu alaihi wasalam memerintahkan
untuk menetralkan racun yang ada pada lalat jika jatuh ke dalam air minuman,
sebagaimana sabda beliau.

Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda : “Jika ada lalat jatuh ke dalam minuman
salah seorang diantara kamu, maka benamkanlah lalat itu lalu buanglah. Sebab,
pada salah satu sayapnya terdapat penyakit, dan pada satunya lagi terdapat obat.”
(HR Bukhori)
Untuk menafsirkan hadis di atas, para ilmuan telah melakukan sejumlah penelitian.
Pada tahun 1871, seorang ilmuan jerman bernama Breved menemukan bahwa dalam
perut lalat terdapat berbagai macam makanan. Pada tahun 1948, ilmuan bernam Moffat
mengungkapkan bahwa pada tubuh seekor lalat terdapat antibiotik yang dapat
membunuh bakteri-bakteri positif dan negative (G+ dan G-) serta membunuh bakteri
tifoid dan TB. Ia juga mengungkapkan bahwa 1gram antibiotik itu dapat melindungi 1
liter susu dari pencemaran bakteri-bakteri tersebut. Penemuan ini telah dikuatkan oleh
para ilmuan lain dari Inggris dan Swiss.
Seekor lalat dapat menularkan lebih dari 30 jenis kuman penyakit. Ia membawa
sekitar 5 juta kuman ditubuhnya dan hidup diatas kotoran. Jika didalam tubuh lalat
tidak terdapat antibiotik yang melindunginya dari kuman-kuman tersebut, niscaya ia
telah musnah dan lenyap sejak dulu.
Salah satu fenomena yang mengagumkan, jika anda menyemprotkan racun ke
tempat yang dikerubunmgi lalat, dan racun itu kemudian membunuh semua lalat
kecuali satu saja diantara mereka, lalat yang selamat itu nantinya melahirkan generasi
baru yang mampu bertahan dari racun tersebut.

Apabila seekor lalat hinggap di atas minuman dan makanan, tubuhnya miring kekiri
dan melepaskan bakteri dan parasit yang dibawanya. Apabila kita menenggelamkan
seluruh tubuhnya ke dalam air, maka lalat merasa berada dalam bahaya. Ia pun akan
melepaskan material antibiotik terhadap bakteri dan parasit yang telah dilepaskanya
6
7

Nadiah Thayyarah, Sains dalam Al-Qur’an, (Jakarta: Azzam, 2009) hal 601-602
Bassam Difda’, al-Kawn wa al-Insan Bayna al-‘Ilm wa al-Qur’an... hal 60.

3

sehingga materi antibiotik itu membunuh semua bakteri dan parasit yang telah masuk
ke dalam minuman. Jadi, begitulah maksud dari pernyataan bahwa pada diri lalat
terdapat penyakit dan obatnya. Namun, ini tidak berarti bahwa kita tidak boleh
membiarkan makanan dalam kondisi terbuka untuk dihinggapi lalat. Sebab, penyakit
pada tubuh lalat merupakan suatu yang pasti dan tak diragukan lagi, sedangkan obat
pada tubuh lalat hanyalah tambahan, kadang ada dan tidak.
Salah seorang ilmuan pernah melakukan beberapa percobaan terkait lalat dengan
menggunakan tabung. Ia meletakkan bejana yang berisi air yang sudah disterilkan ke

dalam tabung, lalu memasukkan lalat ke dalam tabung dan menutupnya. Awalnya ia
membiarkan lalat itu terbang semaunya hingga jatuh dengan sendirinya ke dalam
bejana di dalam tabung tersebut. Ketika lalat sudah jatuh ke dalam bejana, ia
mengambil sampel air dalam bejan dan menaruhnya di tempat persemaian bhakteri.
Tahap berikutnya, sang ilmuan menenggelamkan tubuh lalat ke dalam bejana di
dalam tabung tadi denagan menggunakan jarum yang sudah disterilkan. Setelah itu, ia
mengambil sampel air dari bejana tersebut dan meletakkannya ke tempat persemaian
bakteri. Tahap ke tiga, sang ilmuan menenggelamkan kembali tubuh lalat ke dalam air
bejana dalam tabung. Kemudian ia mengambil sampel air dari bejana tersebut dan
menaruhnya di tempat persemaian bakteri. Tahap terakhir, sang ilmuwan mengulangi
proses yang sama seperti pada tahap ketiga.
Pada hari ketiga, sang ilmuwan memeriksa tempat persemaian bakteri yang
digunakan untuk menyimpan empat sempel air dari percobaan-percobaan yang telah ia
lakukan. Ia pun mendapati bahwa tempat persemaian bakteri yang digunakan untuk
menyimpan sempel air pada percobaan pertama mengandung banyak bakteri. Adapun
tempat persemaian bakteri yang digunakan untuk menampung sampel air dari
percobaan kedua lebih sedikit bakteri. Sedangkan tempat persemaian bakteri yang
digunakan untuk menyimpan sempel air dari percobaan tahap keempat hanya
mengandung bakteri yang amat sedikit.
Dari percobaan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa menenggelamkan

tubuh lalat secara keseluruhan ke dalam air dapat menjatuhkan zat yang mampu
membinasakan bakteri. Zat ini di namakan bacteriophage, suatu zat yang bisa
membunuh bakteri dengan sempurna.
Pada pertengahan tahun 40-an, PBB menyatakan bahwa sayap lalat mengandung
obat yang dapat membunuh penyakit yang dibawanya. PBB menyatakan hal itu ketika
wabah kolera menyerang penduduk india. Pada waktu itu sebagian besar orang
memperkirakan wabah tersebut akan menimbulkan banyak korban meninggal. Namun,
4

badan kesehatan PBB, World Health Organization (WHO) menemukan fakta bahwa
penyakit kolera yang mewabah itu mulai berhenti dengan sendirinya.
Para ahli akhirnya mengetahui, ternyata lalat menularkan penyakit kolera dari toilettoilet ke sumur-sumur tempat pengambilan air minum. Pada asat itulah lalat
menjatuhkan zat bacteriophage dari sayapnya yang kedua ke dalam air sumur.
Penduduk india kemudian meminum sumur tersebut. Dan sejak itu pula wabah kolera
yang menyerang warga india berhenti dengan sendirinya, dari sinilah para ilmuan
mengambil kesimpulab bahwa zat bacteriophage berpindah ke tubuh warga memalui air
minum. Zat itu kemudian membentuk suatu antibody yang kuat di dalam perut mereka
dan membunuh bakteri kolera.
Seorang ilmuan bernama Dan Drell berhasil memperbanyak bacteriophage yang
dihasilkan oleh tubuh lalat. Ia menyarankan penderita kolera untuk meminum seteguk
air yang mengandung bacteriophage secara rutin. Ia juga memasukkan bacteriophage ke
dalam sumur penduduksehinga wabah kolera bisa di atasi dalam waktu 3 hari.
Sains telah membuktikan bahwa lalat memakan bakteri dan dapat mengeluarkan zat
bacteriophage dari tubuhnya. Sebagaimana lalat juga berperan dalam memindahkan
bacteriophage dari kotoran orang yang sudah sembuh dari penyakit kolera ke dalam
minuman dan makanan orang banyak sehingga terbentuklah antibody di dalam tubuh
mereka dan wabah berhenti. Jadi, di dalam tubuh lalat terkumpul obat dan penyakit
secara bersamaan. Dengan demikian, ada keselarasan Antara hadis nabawi dan
penemuan ilmiah yang hebat ini. 8

2. Kemukjizatan Hadis Nabi shalallahu alaihi wasalam
Hadis nabi di atas mengandung tiga kemukjizatan ilmiah dan medis yang baru
beberapa tahun belakangan ini ditemukan oleh sains modern. Padahal Nabi Muhammad
yang Ummi telah mengabarkannya sejak 1.400 tahun yang lalu.
Kemukjizatan Petama: Nabi mengetahui adanya makhluk hidup berukuran kecil,
seperti: kuman, virus dan bakteri yang di bawa dan ditularkan oleh lalat ke dalam tubuh
manusia melalui makanan ataupun minuman sehingga manusia mengalami sakit.
Kemukjizatan Kedua: Nabi mengetahui adanya fenomena surface tension
(ketegangan permukaan) pada benda-benada cair. Artinya, permukaan benda-benada
cair mengandung partikel-partikel yang saling tari-menarik di antara sesamanya karena
adanya potensi keterkaitan. Ketika lalat terbang, pada tubuhnya tergantung beberapa
macam bakteri dan virus keluar dari air liurnya. Maka, ketika lalat jatuh ke air, bakteri
8

Nadiah Thayyarah, Sains dalam Al-Qur’an... hal 602-605

5

dan virus yang dibawa lalat terletak pada posisi di antara tubuhnya dan permukaan air.
Karena itulah, apabila kita mengambil tubuh lalat dari air (dengan tanpa
menenggelamkannya terlebih dahulu), bagian tubuh lalat yang membawa bakteri dan
virus tertari ke permukaan air karena adanya surface tension di Antara partikelpartikelnya. Air pun menjadi tercemar oleh virus dan bakteri sehingga menyebabkan
sakit bagi orang yang meminumnya.
Kemukjizatan Ketiga: Nabi mengetahui adanya reaksi tubuh yang bersifat kebal
terhadap infeksi. Reaksi ini bisa dibagi dalam dua jenis :
Pertama, reaksi yang bersifat tidak spesifik. Reaksi ini berupa aksi yang dapat
membasmi bakteri tanpa mau mengenali jenis bakteri tersebut. Reaksi jenis ini
misalnya:
- Keluarnya air mata yang di dalamnya terkandung enzim lisozim.
- Keluarnya asam hidroklorid dalam perut guna membunuh bakteri.
- Keluarnya zat-zat komplementer yang membantu membunuh bakter-bakteri
negative.
- Keluarnya property dalam membrane mukosa guna membunuh bakteri.
- Keluarnya zat interferon dalam membrane mukosa guna membunuh virus-virus
atau menghentikan pembiakan virus di dalam sel-sel tubuh.
- Keluarnya sel-sel fagosit yang bisa mengenali jenis-jenis virus dan bakteri dan
memakannya.
Kedua, rekasi spesifik, yaitu reaksi utnuk membunuh bakteri dan virus yang
menyerang tubuh setelah terlebih dahulu mengenali jenis bakteri dan virus itu. Reaksi
jenis ini bisa dibedakan menjadi dua:
1. Zat imun terbentuk likuid. Zat imun ini mengalir di dalam darah dan jaringanjaringan tubuh cair dan ia menjadi zat antibody terhadap virus yang masuk ke
dalam tubuh. Zat ini ada 5 macam, yaitu:
a. Immunoglobulin tipe A atau IgA, yang bekerja secara khusus untuk
melindungi membrane mukosa.
b. Immunoglobulin tipe G atau IgG. Zat ini membentuk sekitar 85 persen dari zat
imun yang mengalir di dalam darah. Ia membunuh virus dan bakteri dan
membantu kerja sel-sel fagosit untuk membunuh bateri-bakteri jahat. Zat
inilah satu-satunya yang membakar plasenta bayi di dalam Rahim sehingga
bisa memberikan imunitas kepada bayi selama enam bulan setelah
kelahirannya. Zat ini pula yang bertanggung jawab atas system imunitas dalam
jangka panjang.
c. Immunoglobulin tipe M atau IgM. Zat ini merupakan imun yang muncul
pertama kali setelah seseorang terkena penyakit dan ia menghilang setelah dua

6

bulan dari serangan penyakit. Karena itulah ia digunakan di laboratorium
untuk mendeteksi bakteri yang menyerang seorang pasien.
d. Immunoglobulin tipe E atau IgE. Zat imun yang peka terhadap beberapa jenis
penyakit bakteri.
e. Immunoglobulin tipe D atau IgD. Zat imun yang menggiatkan kerja sel-sel
limpa B.
2. Zat imun berbentuk sel. Zat imun ini merupakan antibody yang akan membunuh

bakteri-bakteri jahat yang hidup di dalam sel-sel fagosit, sel-sel lipa B dan sel-sel
pembunuh bakteri lainnya. 9
3. Bagaimana Cara Lalat Berkembang Biak ?
Lalat bertelur menghasilkan embrio, kemudian dalam waktu 23 jam embrio itu
berkembang biak menjadi instar larva 1, kemudian dalam waktu 27 jam berkembang
biak lagi menjadi instar larva 2, kemudian dalam waktu 22 jam berkembang biak lagi
menjadi instar larva 3, lalu selama 130 jam berkembang biak lagi menjadi pupa, dan
dalam waktu kurang lebih 143 jam, lalat itu sudah menjadi lalat dewasa. 10
III.

Penutup
Sebagaimana yang telah saya jelaskan di atas bahwa ternyata sayang lalat
mengandung penyakit sekaligus obat, yang mana jika lalat itu menghinggapi makanan
atau minuman, ia akan menjatuhkan bakteri dan virus yang ia bawa, dan akan
mendatangkan penyakit, sedangkan obatnya ada di sayap yang lainnya. Ini karena
ketika lalat menghinggapi kotoran ia juga membutuhkan antibiotik agar melindungi
dirinya sendiri, karena jika ia tidak memliki antibiotik, maka ketika lalat hinggap di
kotoran ia akan mati.

9
10

Nadiah Thayyarah, Sains dalam Al-Qur’an... hal 605-608
http://wongkedungrandu.wordpress.com/2013/11/11/siklus-hidup-lalat/

7

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Yusuf Al-Hajj. Kemukjizatan Al-Qur’an dan Sunnah. Yogyakarta. Sajadah Press.
2008.
Difda’, Bassam. al-Kawn wa al-Insan Bayna al-‘Ilm wa al-Qur’an. Damsyik. alYamamah li al-Tiba’ah wa al-Nashr wa al-Tawzi’. 1994.
Muhammad, Thoriq Muiz. Hubungan Manusia, Haiwan dan Serangga. Kuala Lumpur.
Usnie Sdn Bhd. 2001.
Salleh, Mohamed. Serangga dan Manusia. Kuala Lumpur. Dewan Bahasa dan Pustaka.
1989.
Thayyarah, Nadiah. Sains dalam Al-Qur’an. Jakarta. Zaman. 2013.
Al-Qur’an Digital.
http://wongkedungrandu.wordpress.com/2013/11/11/siklus-hidup-lalat/

8