Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling

berkaitan dan memberikan pengaruh satu sama lain, mulai dari keturunan,
lingkungan, perilaku dan pelayanan kesehatan yang merupan faktor penentu status
kesehatan seseorang. Status kesehatan akan tercapai secara optimal, apabila keempat
faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal juga. Perilaku
kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang
berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan serta lingkungan.
Perilaku menjaga kesehatan bagi manusia dapat dilihat dari perilaku terhadap
kesehatan lingkungannya, Perilaku menjaga kesehatan lingkungan salah satunya
mecakup perilaku terhadap sampah dan pengelolaannya (Notoatmodjo,2003).
Bertambahnya

penduduk

dan


berubahnya

pola

konsumsi

masyarakat

menyebabkan bertambahnya volume, jenis, dan karakteristik sampah termasuk
kantong plastik. Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada
pendekatan akhir, yaitu sampah dikumpulkan, diangkut, dan dibuang ke tempat
pemrosesan akhir sampah (Suwerda, 2012).
Kantong plastik atau lebih dikenal sebagai kantong kresek terutama yang
berwarna hitam merupakan salah satu jenis plastik yang paling banyak beredar di
masyarakat dengan masa pakai yang singkat atau sering dibuang begitu saja setelah
sekali pemakaian. Penggunaan kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari
merupakan hal yang biasa terjadi. Hal ini karena kantong plastik mempunyai
keunggulan dibanding bahan lain, sifatnya yang ringan, tembus pandang, praktis,
murah dan kedap terhadap air. Selain itu, meningkatya penggunaan kantong plastik di

masyarakat disebabkan oleh kemudahan untuk mendapatkannya. Masyarakat

Universitas Sumatera Utara

memperoleh kantong plastik dari pasar tradisional, supermarket, minimarket, warung,
toko, atau tempat- tempat yang melakukan kegiatan jual beli lainnya. Kantong plastik
tidak terdegradasi secara sempurna dalam waktu singkat seperti sampah organik
lainnya. Situasi seperti ini akan menyebabkan sampah-sampah kantong plastik terus
menumpuk dari tahun ke tahun jika kita tidak mulai mengurangi penggunaannya dari
sekarang (Wijaya, 2009).
Penggunaan kantong plastik yang berlebihan dapat berdampak buruk baik
terhadap kesehatan maupun lingkungan. Secara kesehatan, kantong plastik ada yang
mengandung dioxin yang bersifat karsinogenik. Jika dibakar, akan menghasilkan asap
beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak
sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioxin dan sangat berbahaya bila
terhirup manusia. Secara lingkungan, kantong plastik memiliki tekstur dan sifat yang
tidak dapat membusuk, tidak terurai secara alami, tidak dapat menyerap air, tidak
dapat berkarat, dan pada akhirnya menjadi masalah bagi lingkungan. Saat terurai,
partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air dalam tanah. Jika dibuang ke
sungai, sampah kantong plastik dapat menyumbat aliran air yang berakibat pada

pendangkalan sungai sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya

banjir.

Dibutuhkan waktu 500-1000 tahun bagi sampah plastik untuk dapat terdegradasi
dengan sempurna oleh mikroorganisme tanah. (Yustia, 2013).
Pembeli merupakan seseorang yang menggunakan suatu persediaan atau
sejumlah barang dan jasa. Pedagang merupakan orang yang berperan penting dalam
aktifitas di pasar. Interaksi antara pedagang dan pembeli di pasar tradisional
merupakan aktifitas utama. Pedagang merupakan orang yang melakukan aktifitas jualbeli barang dagangannya untuk mendapatkan keuntungan. Dengan kondisi ramainya
pengunjung setiap hari, maka banyak pula kantong plastik yang digunakan untuk

Universitas Sumatera Utara

keperluan membungkus barang kebutuhan yang diperdagangkan. Kantong plastik
tersebut akan menjadi sampah yang berbahaya bagi lingkungan (Amhariputra dkk,
2014).
Pasar tradisional adalah tempat terjadinya kegiatan antara penjual dan pembeli
untuk melakukan transaksi jual beli. Pasar tradisional merupakan tempat yang ramai
akan pedagang dengan bermacam-macam barang dagangannya. Pasar tradisional

menjual barang kebutuhan sehari- hari seperti sayuran, lauk-pauk, beras, serta
kebutuhan pokok rumah tangga lainnya. Keadaan lingkungan di pasar tradisional
kurang terjaga kebersihannya, karena adanya sampah yang dihasilkan oleh pedagang
dari barang-barang dagangan. Penggunaan kantong plastik di kawasan ini sangat
mudah dijumpai karena kegiatan jual beli dan kemudahan untuk mendapatkan
kantong plastik dari pedagang yang menjual barang dagangannya (Rosidafatma,
2011)
Dunia bisa menghasilkan sampah plastik dalam satu hari dengan jumlah yang
sangat besar. Konsumsi plastik di dunia sekitar 1 trilyun kantong plastik dalam satu
tahunnya. Data dunia pada tahun 2004, tingkat konsumsi plastik tertinggi di dunia
adalah Eropa Barat (14,1 kg per kapita) dan Amerika Serikat (15,5 kg per kapita).
Menurut data kelautan research foundation, ribuan ton sampah plastik yang berasal
dari AS mengapung di Samudera Pasifik, sampah-sampah plastik ini membunuh
ribuan ton ikan dan merusak biota laut. Ribuan ton sampah plastik menjadi polutan
yang mengancam pencemaran lingkungan di dunia (Silitonga, 2008)
Beberapa negara sudah mempunyai dan melakukan usaha untuk mengurangi
penggunaan kantong plastik diantaranya, Denmark menerapkan pajak kepada usaha
ritel sejak tahun 1994. Taiwan melarang penggunaan kantong plastik serta
memberlakukan pajak kantong plastik sejak tahun 2003 dan menerapkan standar


Universitas Sumatera Utara

produksi kantong plastik yang aman bagi lingkungan. Jepang pada tahun 2006,
mampu memeningkatkan pemanfaatan tingkat efektifitas sebanyak 72% sampah
plastik diolah dengan dengan baik, 20% dari sampah plastik dikelola dengan mendaur
ulang sedangkan 52% di bakar untuk tujuan pemulihan energi yaitu pembangkit listrik
atau pembangkit tenaga panas. Hongkong mengkampanyekan ”No Plastic Bag Day”
atau ”Hari Tanpa Kantong Plastik” sejak 2006. Singapura mengkampanyekan ”Bring
Your Own Bag” atau ”Bawa Kantong Anda Sendiri” sejak April 2007, konsumen
harus mengeluarkan biaya tambahan jika menggunakan kantong plastik sehingga
menurunnya konsumsi kantong plastik sampai dengan 60%. Belanda hanya
memperbolehkan toko ritel non makanan yang memberikan kantong plastik secara
gratis sedangkan untuk toko ritel makanan harus mengenakan biaya ekstra bagi
konsumen yang menginginkan kantong plastik. Belgia menerapkan pajak kepada
usaha ritel atas kantong plastik sejak tahun 2007. China mengenakan sanksi kepada
usaha ritel yang memberikan kantong plastik secara gratis sejak bulan Juni 2008.
India menerapkan pelarangan penggunaan kantong plastik serta penerapan pajak
kantong plastik pada usaha ritel sejak januari 2009 serta kriteria standar untuk
produksi kantong plastik yang aman bagi lingkungan (Amhariputra, 2014).
Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia menyatakan konsumsi

plastik penduduk Indonesia setiap harinya mencapai 26.500 ton/hari. Menurut survey
yang dilakukan tahun 2008 komposisi sampah non organik termasuk sampah plastik
sudah meningkat 35%, pasar tradisional menyumbang 70% sampah plastik yang
tersebar di seluruh Indonesia artinya, sebagian besar sampah plastik yang sudah jelas
berbahaya terhadap lingkungan itu berasal dari pasar tradisional.
Pada bulan Mei 2008, pemerintah mengeluarkan UU No 18/2008 tentang
pengelolaan sampah. Undang –undang ini mengharapkan agar masyarakat dan

Universitas Sumatera Utara

produsen mendaur ulang sampah sehingga lingkungan menjadi bersih serta mengatur
pengusaha ritel untuk membatasi penggunaan tas plastik. Sejalan dengan peraturan
tersebut, upaya pengurangan kantong plastik telah dilakukan di berbagai ritel dan
pusat perbelanjaan seperti Carrefour, Superindo, Giant, dan Indomaret. Strategi yang
digunakan adalah disediakannya produk pengganti kantong plastik yaitu tas kain, tas
kertas dan tas plastik biodegradable yang lebih ramah lingkungan.
Berdasarkan penelitian Sya’diyah (2014) tentang pengetahuan konsumen
tentang prinsip reduce dan reuse serta partisipasinya dalam menggunakan tas belanja
sebagai pengganti kantong plastik di Carrefour Medan Fair tahun 2014, hasil yang di
dapat yaitu partisipasi responden yang


menggunakan tas belanja masih rendah

sebanyak 7 orang (8,2%) dari 85 responden.
Menurut data yang di peroleh dari Dinas Kebersihan kota Medan rata-rata
jumlah sampah yang terangkut setiap tahunnya di Tahun 2013 adalah 500.910,19
ton/tahun, Sedangkan jumlah sampah per bulan adalah 45.537.29 ton/bulan atau
1.517.91 ton/hari.
Berdasarkan data BPS Kota Medan tahun 2010 terdapat 3 kecamatan yang padat
penduduk yaitu : Kecamatan Medan Perjuangan 22.974 km2, Kecamatan Medan
Tembung 18.866 km2 dan Kecamatan Medan Area 17.462 km2. Pasar Tradisional
Firdaus merupakan salah satu pasar Tradisional yang terletak di Kecamatan Medan
Tembung yang merupakan tempat berbelanja kebutuhan sehari-hari dan selalu ramai
pengunjung terutama para ibu, selain itu pasar Firdaus mulai melakukan aktifitas
pasar sejak pagi hinga sore, sehingga besar peluang ibu rumah tangga berbelanja ke
pasar.Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti dalam waktu 5 hari,
hanya 32 orang yang menggunakan keranjang dari sekian banyak pembeli yang
berbelanja di pasar tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian mengenai
hubungan karakteristik pengetahuan dan sikap pada pembeli dan pedagang dengan
penggunaan kantong plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung
Tahun 2014.
1.2

Rumusan Masalah
Penggunaan kantong plastik yang semakin meningkat dikalangan masyarakat

terutama dikalangan pembeli dapat menghasilkan ratusan sampah plastik yang
berdampak buruk terhadap lingkungan. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik pengetahuan dan sikap pada
pembeli dan pedagang dengan penggunaan kantong plastik di Pasar Tradisional
Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014.
1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan karakteristik pengetahuan dan sikap pada pembeli dan
pedagang dengan penggunaan kantong plastik di Pasar Tradisional Firdaus
Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Mengetahui karakteristik pada responden (meliputi umur, pendidikan,
pekerjaan dan penghasilan) di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan
Tembung Tahun 2014.

2.

Mengetahui tingkat pengetahuan pada responden di Pasar Tradisional Firdaus
Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014.

3.

Mengetahui sikap responden di di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan
Tembung Tahun 2014.


Universitas Sumatera Utara

4.

Mengetahui hubungan karakteristik pada responden (meliputi umur, pendidikan,
pekerjaan dan penghasilan) dengan penggunaan kantong plastik di Pasar
Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014.

5.

Mengetahui hubungan Pengetahuan pada responden dengan penggunaan
kantong plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung
Tahun 2014.

6.

Mengetahui hubungan sikap pada responden dengan penggunaan kantong di
Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014.


1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.

Bagi Pengurus Pasar Tradisional Firdaus, sebagai data yang diperlukan untuk
kegiatan membina partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kepedulian
terhadap lingkungan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik.

2.

Bagi Dinas Kesehatan Kota Medan, sebagai masukan untuk membuat kebijakan
tentang larangan penggunaan kantong plastik untuk meningkatkan kelestarian
lingkungan.

3.

Sebagai bahan masukan dan informasi kepada masyarakat khususnya pembeli
dan pedagang tentang penggunaan penggunaan kantong plastik .

4.

Sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan peneliti dalam
menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan di Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

5.

Sebagai bahan referensi ilmiah untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

9 115 129

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN KONDISI SANITASI RUMAH DI Hubungan Antara Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Kondisi Sanitasi Rumah Di Kelurahan Semanggi Kota Surakarta Tahun 2016.

0 5 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA DENGAN PENGGUNAAN GARAM BERYODIUM DI Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Rumah Tangga Dengan Penggunaan Garam Beryodium Di Desa Selo, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

0 2 12

PENGARUH EFEKTIVITAS KEBIJAKAN PEMBATASAN PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK TERHADAP PENGGUNAAN KANTONG PLASTIK IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA.

4 5 156

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 0 15

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 0 2

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 0 27

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 1 3

Hubungan Karakteristik Pengetahuan dan Sikap pada Ibu Rumah Tangga dan Pedagang dengan Penggunaan Kantong Plastik di Pasar Tradisional Firdaus Kecamatan Medan Tembung Tahun 2014

0 0 35