Gambaran Pasien Gagal Jantung Kongestif di Unit Rawat Kardiovaskular RSUP H.Adam Malik Tahun 2012

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Penyakit jantung adalah penyebab kematian nomor satu di dunia. Menurut

data WHO, sebanyak 17,8 orang meninggal akibat penyakit jantung dan lebih dari
80 persen penderita penyakit jantung terdapat di negara yang berpenghasilan
rendah dan menengah (WHO, 2008).
Jantung merupakan organ yang terpenting dalam sistem sirkulasi. Tugas
jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh pada setiap saat, baik saat beristirahat maupun saat bekerja
atau menghadapi beban. Sejak tahun 1968 sebagian besar penderita penyakit
jantung jatuh kepada kondisi gagal jantung (Barita dkk, 2001).
Pada tahun 2000 sekitar 6,5 juta pasien di Eropa, lima juta pasien di
Amerika dan dua juta pasien di Jepang mengalami gagal jantung kongestif. Setiap
tahunnya, kasus baru gagal jantung kongestif terdiagnosis, sehingga menyebabkan

penyakit ini menjadi penyakit jantung yang tinggi insidennya.
Secara keseluruhan, prevalensi gagal jantung telah didapatkan dari berbagai
studi, seperti studi framingham , U.S National Health and Nutrition Examination
Survey (NHANES). Dari studi tersebut didapati bahwa prevalensi populasi yang

mengalami gagal jantung kongestif sebanyak 3-20 kasus per 1000 populasi dan
meningkat sebanyak 100 kasus per 1000 populasi pada usia di atas 65 tahun. Di
inggris, prevalensi gagal jantung sebanyak 8-16 kasus per 1000 populasi dan
meningkat sebanyak 40-60 kasus per 1000 pada usia di atas 70 tahun (McMurray,
2002).
Kondisi gagal jantung sering menimbulkan gejala sesak nafas, terutama
sewaktu melakukan aktivitas fisik dan sering terjadi pada stadium awal penyakit.
Sesak nafas sewaktu melakukan aktivitas fisik menunjukkan sensitivitas 84%
hingga 100% untuk menegakkan diagnosis gagal jantung. Di samping itu, sesak
nafas sewaktu berbaring menunjukkan sensitivitas 22% hingga 50%. Pasien

Universitas Sumatera Utara

2


dengan gagal jantung memerlukan tambahan bantal untuk tidur di malam hari,
yang bertujuan untuk menghindari sesak nafas sewaktu berbaring (Gopal, 2009).
Penyakit jantung koroner dan hipertensi merupakan penyebab tersering dari
penyakit gagal jantung kongestif. Pada usia tua, penyakit katup jantung, terutama
stenosis aorta dan regurgitasi mitral merupakan penyebab tersering dari gagal
jantung kongestif. Kardiomiopati dan hipertrofi otot jantung merupakan penyebab
gagal jantung yang lebih jarang (Rick, 1997).
Masalah gagal jantung banyak dijumpai sebagai akibat berbagai penyakit
yang mendasarinya. Meski di Indonesia belum ada data yang tepat mengenai
gagal jantung. Namun, di RS Cipto Mangunkusumo secara kasar didapati
gambaran tentang jumlah pasien gagal jatung yang berobat ke Poli Penyakit
Dalam dan Instalasi Gawat Darurat dengan klasifikasi NYHA (New York Heart
Association) kelas III-IV adalah sebanyak 40 orang, dalam kurun waktu 2 bulan,
yaitu bulan Juni hingga Juli 2006 (Lukman, 2007).
Berdasarkan data – data yang dikemukakan di atas, banyaknya penyakit
jantung pasien yang jatuh menjadi kondisi gagal jantung dan masih kurangnya
laporan mengenai gambaran gagal jantung kongestif di Indonesia. Oleh karena itu,
peneliti tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui Gambaran Pasien Gagal
Jantung Kongestif di Unit Rawat Kardiovaskular RSUP Haji Adam Malik Tahun
2012.


1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahannya adalah bagaimana gambaran pasien gagal jantung kongestif di
RSUP H.Adam Malik ?

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pasien gagal jantung kongestif di RSUP
H.Adam Malik pada tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012.

Universitas Sumatera Utara

3


1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk Mengetahui gambaran usia, jenis kelamin, etiologi, aktivitas
pekerjaan dan keluhan utama pada pasien gagal jantung kongestif di RSUP H.
Adam Malik pada tanggal 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012.

1.4 Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan informasi bagi petugas kesehatan, khususnya di RSUP
H.Adam Malik, mengenai gambaran gagal jantung kongestif yang berguna
untuk kegiatan penyuluhan dan screening awal bagi masyarakat.
b. Agar karya tulis ilmiah ini dapat digunakan sebagai tambahan bacaan ke
dalam perpustakaan untuk menambah pengetahuan bagi pembaca dan
mahasiswa.
c. Sebagai bahan acuan dan pedoman bagi peneliti lain untuk meneruskan
penelitian sejenis.
d. Sebagai pengalaman dan penambah pengetahuan bagi penulis yang
nantinya berguna untuk mengaplikasikan ilmu-ilmu tersebut terhadap
masyarakat.
e. Sebagai bahan informasi untuk masyarakat tentang gambaran penyakit
gagal jantung kongestif sehingga dapat meningkatkan partisipasi dan

kemandirian masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan gagal
jantung kongestif yang pada akhirnya dapat menurunkan angka kejadian
gagal jantung kongestif.

Universitas Sumatera Utara