Gunung Sibayak Sebagai Objek Wisata Minat Khusus Di Kabupaten Karo

BAB II
URAIAN TEORITIS KEPARIWISATAAN
2.1

Pengertian Pariwisata, Wisatawan, dan Kepariwisataan
Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000 : 46-47 ) menjelaskan pengertian

pariwisata sebagai berikut :
“Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara
waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan
tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi sematamata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam”.
Undang- Undang tahun 1990, tentang kepariwisataan menyebutkan defenisi
dari wisata, wisatawan, kepariwisataan, dan pariwisata sebagai berikut :
a. Wisata adalah: kegiatan perjalanan atau sebagaian dari kegiatan tersebut
yang di lakukan secara suka rela bersifat sementara untuk memilih
objek dan daya tarik wisata.
b. Wisatawan adalah : orang yang melakukan kegiatan wisata yang
tujuannya bukan untuk menetap dan untuk tidak mencari nafkah di
tempat yang dikunjungi.

c. Pariwisata adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata
termasuk pengelola objek daya tarik wisata serta usaha-usaha yang
berhubungan dengan penyelenggara pariwisata.
d. Kepariwisataan adalah : segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggara pariwisata, yang artinya semua kegiatan dan urusan yang
ada

kaitannya

dengan

perencanaan,

pengaturan,

pelaksanaan,

pengawasan pariwisata baik yang di lakukan pemerintah, pihak swasta,
maupun masyarakat.
e. Objek dan Daya Tarik wisata adalah segala sesuatu yang menjadi

perjalanan wisata meliputi :

Universitas Sumatera Utara



Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam
serta flora dan fauna seperti pemandangan alam, panorama indah
hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis serta binatangbinatang langka.



Karya buatan manusia yang berwujud dalam beberapa bentuk,
berupa museum, peninggalan purba kala,peninggalan sejarah,
seni budaya, wisata pertanian (agro), wisata air (tirta) wisata
petualangan (minat khusus), taman rekreasi dan tempat hiburan.



Sasaran wisata minat khusus, seperti berburu, mendaki gunung,

goa, sungai air deras, tempat ibadah, perbelanjaan, dan lain-lain.

Selain batasan tersebut diatas, banyak defenisi lain yang dikemukakan oleh
ahli pariwisata antara lain adalah ( Kodhyat : 1983 : 4 ) menjelaskan bahwa
“Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, bersifat
sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari
keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam
dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu”.
Sedangkan menurut pendapat Spillane ( 1982 : 20 ), “ pariwisata adalah
kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari
kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olahraga atau
istirahat, menunaikan tugas, berziarah dan lain-lain”.
Menurut Sihite dalam Marpaung dan Bahar ( 2000 : 46-47 ),
“Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara
waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan
tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan
untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi sematamata untuk menikmati kegiatan pertamasyaan dan rekreasi atau untuk
memenuhi keinginan yang beraneka ragam”.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ciriciri pengertian pariwisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik,
keunikan dan nilai yang tinggi, dilakukan untuk sementara waktu, berpinda h-pindah,


Universitas Sumatera Utara

dan paling khasnya selalu dikaitkan dengan pertamasyaan, rekreasi dan tidak mencari
nafkah di tempat yang dikunjungi.
2.2

Industri dan Produk Wisata

2.2.1

Industri Pariwisata
Bila kita mendengar kata industri, gambaran dari kebanyakan adalah suatu

bangunan pabrik dengan segala perlengkapannya yang mempunyai cerobong asap
dengan mempergunakan mesin. Demikianlah gambaran industri pada umumnya,
tetapi tidak demikian dengan industri pariwisata. Industri pariwisata adalah kumpulan
dari bermacam-macam perusahaan yang secara bersama-sama menghasilkan barang
dan jasa (goods and service) yang dibutuhkan wisatawan pada khususnya dan travel
pada umumnya. ( Yoeti, 1996 : 172 ). Sedangkan menurut Parmadji ( dalam Yoeti

1996 : 153 ), “Industri Pariwisata adalah

rangkuman daripada berbagai macam

bidang usaha yang secara bersama-sama menghasilkan produk-produk maupun jasa /
pelayanan atau service, yang nantinya baik secara langsung maupun secara tidak
langsung akan dibutuhkan oleh wisatawan selama perlawatannya”.
Industri pariwisata mulai dikenal di indonesia setelah dikeluarkan instruksi
Presiden RI No. 9 tahun 1969, di mana dalam Bab II pasal 3 disebutkan usaha-usaha
pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri
pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta
kesejahteraan masyarakat dan negara. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas
bila kita mempelajari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang
diharapkan wisatawan dimana ia sedang dalam perjalanan atau perlawatannya.
2.2.2

Produk Pariwisata
Produk Pariwisata dibanding dengan jenis-jenis produk barang dan jasa

lainnya memiliki ciri-ciri berbeda, tidak hanya barang melainkan fasilitas- fasilitas

untuk memenuhi kebutuhan hidup wisatawan selaku konsumen selama ia dalam

Universitas Sumatera Utara

mengadakan perjalanan. Untuk memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata
tersebut, ada beberapa pendapat ahli yang akan menjadi acuan.
Menurut Burkat dan Medlik,

produk pariwisata dapat merupakan suatu

susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata,
transportasi, akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata
dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada
konsumen (wisatawan/tourist).
Sedangkan Medlik dan Middleton menyatakan bahwa, produk pariwisata
terdiri dari bermacam-macam unsur yang merupakan suatu paket yang satu sama
lainnya tidak terpisahkan serta memenuhi kebutuhan wisatawan sejak meninggalkan
tempat tinggalnya sampai ketempat tujuannya dan kembali lagi ketempat asalnya.
Berdasarkan kedua pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
3(tiga) unsur yang membentuk suatu Produk Pariwisata, yaitu :



Daya Tarik dari Destinasi



Fasilitas dari Destinasi



Kemudahan dari Destinasi

Ketiga unsur tersebut menyatu dan menghasilkan citra terhadap suatu
destinasi, baik atau buruk. Berikut terdapat 6 (enam) unsur produk pariwisata yang
membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan berdasarkan kebutuhan
wisatawan, antara lain:


Objek dan Daya Tarik Wisata.




Jasa Travel Agent & Tour Operator.



Jasa Perusahaan Angkutan.



Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan.



Jasa Souvenir (Cinderamata).



Jasa Perusahaan Pendukung.


Memahami produk pariwisata secara mendalam dapat dilakukan dengan
terlebih dahulu memahami ciri-ciri produk pariwisata, antara lain:

Universitas Sumatera Utara



Produk pariwisata tidak dapat dipindahkan.



Produk pariwisata tidak memerlukan perantara (middlemen) untuk
mencapai kepuasan.



Produk pariwisata tidak dapat ditimbun atau disimpan.




Produk pariwisata sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomis.



Produk pariwisata tidak dapat dicoba atau dicicipi.



Produk pariwisata sangat tergantung pada faktor manusia.



Produk pariwisata memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam hal
investasi.



Produk pariwisata tidak memiliki standar atau ukuran yang objektif
dalam menilai tingkat mutu produk.


serta yang ditujukan

untuk pembinaan cinta alam, baik dalam

kegiatan alam

maupun setelah pembudidayaanya ( Suwantoro 1997 : 6 ).

2.2.3

Pengertian Wisata Alam
Pariwisata jenis ini sangat banyak menarik wisatawan dari kalangan yang

relatif muda karena selain menguras tenaga yang banyak, untuk menikmati wisata ini
juga dibutuhkan adrenalin yang tinggi. Wisata alam adalah bentuk kegiatan wisata
yang memanfaatkan sumber daya alam yang memiliki daya tarik bagi wisatawan serta
ditujukan untuk pembinaan cinta alam, baik dalam kegiatan alam maupun setelah
pembudidayaanya ( Suwantoro : 1997 : 6 ).
Alam yang menawarkan sejuta keindahannya dapat dimanfaatkan untuk
berbagai macam

kegiatan

wisata, hanya saja sebagai orang yang menjalankan

kegiatan wisata ada baiknya memikirkan segala dampak buruk yang terjadi karena
eksploitasi alam yang diperuntukkan bagi kegiatan wisata. Untuk itu perlu adanya
pelestarian terhadap alam untuk menjaga kelestarian alam, dan juga dapat
mengurangi dampak buruk yang terjadi karena ulah manusia terhadap alam. Jenis
wisata ini banyak menarik kaum remaja pada umumnya yang memerlukan keuletan
dan sikap pantang menyerah. Wisata alam mengandung banyak resiko, karena itu
yang menggemari jenis wisata ini perlu memahami resiko-resiko yang tidak boleh

Universitas Sumatera Utara

diabaikan karena dapat menyebabkan kecelakaan. Keindahan alam Indonesia dengan
berbagai flora dan faunanya merupakan salah satu daya tarik utama kepariwisataan
alamnya.
2.3

Uraian Teoritis Tentang Objek dan Atraksi Pariwisata
Menurut Yoeti ( 1996 : 172 ) dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Ilmu Pariwisata menjelaskan bahwa obyek wisata adalah obyek yang tidak
dipersiapkan sebelumnya dengan kata lain obyek tersebut diadakan tanpa
bantuan orang lain. Dan yang dikatakan atraksi merupakan sinonim dari
pengertian entertainment, yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar
dapat dilihat, dinikmati dengan melibatkan orang lain. Namun pada dasarnya
obyek wisata dan atraksi wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah
tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau datang
berkunjung ke tempat itu.
Menurut Marioti dalam Yoe ti ( 1996 : 174 ) ada 3 hal yang menjadi daya tarik
suatu daerah. Ketiga hal tersebut adalah :


Hasil ciptaan manusia (man made supply), yang berupa benda-benda
sejarah, kebudayaan, kesenian dan keagamaan.



Benda- benda yang tersedia dan terdapat di alam semesta (natural
amenities), yang termasuk dalam kelompok ini adalah : iklim, flora dan
fauna, bentuk tanah dan pemandangan, hutan belukar dan lain-lain.



Tata cara hidup masyarakat (the way of life), misalnya : Kerja Tahun /
pagelaran acara gendang Karo (Guro-guro), pembakaran mayat di Bali
(Ngaben), dan upacara Sekaten di Yogyakarta.

Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa objek dan atraksi
wisata adalah unsur-unsur lingkungan hidup yang terdiri dari sumber daya alam,

Universitas Sumatera Utara

sumber daya manusia, dan sumber daya buatan yang dapat dikembangkan dan
dimanfaatkan sebagai daya tarik untuk menjadi sasaran wisata.
Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1990 tentang
Kepariwisataan , ada dua jenis objek dan daya tarik wisata yaitu :
a. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang
berwujud keadaan alam, flora dan fauna.
Objek dan daya tarik wisata ciptaan tuhan ini merupakan suatu
kawasan yang berisi flora dan fauna yang dikuasai dan dikelola untuk
dijadikan suatu tempat untuk melaksanakan kegiatan wisata. Objek
dan daya tarik wisata ini dapat dibedakan atas 3 kelompok, yaitu :


Objek wisata kawasan hutan, pertanian, perkebunan,dan
peternakan.



Objek wisata laut, pantai, gunung, dan sebagainya.



Objek wisata lembah, gua, gunung, dan sebagainya.

Adapun unsur yang membentuk daya tarik sumber daya alam dan
sebagai objek wisata adalah keindahan, keunikan dan kelangkaan,
banyaknya sumber daya alam yang menonjol yang memiliki ciri-ciri
potensi untuk daya tarik pengunjung, keutuhan sumber daya alam
kebersihan udara lingkungan.
b. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud
museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya,
wisata agro, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman
rekreasi dan tempat hiburan.
Objek dan daya tarik wisata yang berupa hasil karya manusia
dapat berupa peninggalan

purbakala, peninggalan sejarah, seni

budaya, wisata agro, wisata tirta, wisata berburu, taman rekreasi dan

Universitas Sumatera Utara

tempat hiburan. Jenis-jenis dan daya tarik wisata yang berupa hasil
karya manusia dengan budayanya adalah sebagai berikut :


Peninggalan sejarah purbakala.



Aneka ragam budaya seperti : adat istiadat, budaya keagamaan,
perkawinan, pemakaman, dan lain-lain.


2.4

Hasil kerajinan tangan dan karya arsitektur.

Motivasi Perjalanan Wisata
Motivasi adalah proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan

atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan, sedangkan
Perjalanan wisata dilakukan oleh wisatawan dan di pengaruhi oleh motivasi, profil
wisatawan dan kebutuhan wisatawan akan perjalanan wisata. Beberapa bentuk
motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan wisata adalah sebagai berikut
(Yoeti, 1996 : 82 ) :
a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism). Jenis pariwisata
ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan tempat tinggalnya untuk
berlibur, mencari udara segar yang baru, untuk memenuhi kehendak ingin
tahu, untuk mengendorkan ketegangan saraf, untuk melihat sesuatu yang baru,
untuk menikmati keindahan alam, untuk mengetahui hikayat rakyat setempat,
untuk mendapatkan ketenangan dan kedamaian di luar kota, atau bahkan
sebaliknya untuk menikmati hiburan di kota kota besar ataupun untuk ikut
serta dalam keramaian pusat-puast wiasatawan.
b. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism). Jenis pariwisata ini dilakukan
oleh orang-orang yang memanfaatkan hari liburnya untuk beristirahat, untuk
memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya. Biasanya mereka
tinggal selama mungkin ditempat-tempat yang dianggapnya benar-benar
menjamin tujuan-tujuan rekreasi tersebut, misalnya ditepi pantai,
pegunugan,pusat-pusat peristrihatan, obyek-obyek wisata, serta wisat alam
lainya.
c. Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism). Jenis pariwisata ini
biasanya ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk
belajar dipusat-pusat pengajaran, untuk mempelajari adat istiadat,
kelembagaan, monumen bersejarah peninggalan pradaban masa lalu, atau
monumen besar masa kini, dan tempat-tempat besejarah lainnya.

Universitas Sumatera Utara

d. Pariwisata untuk urusan dagang (Busines Tourism). Jenis pariwisata ini
dilakukan untuk kegiatan atau urusan-urusan bisnis atau dagang semata, dan
berkaitan dengan urusan-urusan bisnis lainnya.
e. Pariwisata untuk urusan konferensi (Comvention Turism). Jenis pariwisata
mencakup kegiatan konferensi pertemuan baik nasional atau Internasional.
f. Pariwisata untuk olah raga (Sports Tourism). Jenis pariwisata olah raga ini
dapat di bagi menjadi dua kategori yaitu:
• Big sport event, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olimpiade
Games,kejuaraan ski dunia atau turnamen olah raga lainnya yang banyak
menarik penonton.
• Sportying tourism of the practioners, yaitu peristiwa bagi mereka yang
ingin berlatih dan mempraktikan sendiri olah raga tersebut untuk
kepentingan mereka sendiri. Seperti pendaki gunung, naik kuda dan olah
raga pariwisata lainnya.
2.5

Sarana Dan Prasarana Pariwisata

2.5.1

Sarana Pariwisata

Sarana Pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yang memberikan pelayanan
kepada wisatawan baik secara langsung maupun tidak langsung. Maju mundurnya
sarana kepariwisataan tergantung pada jumlah kunjungan wisatawan. Sarana
kepariwisataan ini harus tetap di jaga dan ditingkatkan baik dari segi kualitas
dan kuantitasnya sesuai dengan perkembangan kebutuhan wisatawan. Untuk
mendukung pencapaian yang lebih baik perlu adanya kemampuan pengelolaan
sarana dan prasarana yang baik sesuai dengan kondisi objek dan kebutuhan
pengunjung. Ada 3 jenis sarana yang menjadi dasar dalam pariwisata :
a. Sarana pokok kepariwisataan
Sarana pokok kepariwisataan adalah perusahaan yang hidup dan kehidupannya
tergantung

pada kedatangan orang yang melakukan kunjungan dan perjalanan

wisata yang termasuk dalam kelompok ini adalah :


Biro perjalanan umum.



Perusahaan angkutan umum.



Hotel dan akomodasi lainnya.

Universitas Sumatera Utara



Restoran, bar, rumah makan dll.



Objek dan atraksi wisata ( Yoeti, 1996 :193 ).

b. Sarana Pelengkap kepariwisataan
Sarana pelengkap kepariwisataan adalah perusahaan yang menyediakan fasilitasfasilitas yang dapat melengkapi sarana pokok sedmikian rupa sehingga berfungsi
untuk dapat memperpanjang masa tinggal wisatawan di tempat atau di daerah yang
di kunjunginya , yang termasuk dalam sarana pelengkap adalah sarana olahraga yaitu,
lapangan golf, lapangan tenis, kolam renang, daerah perburuan, permainan bilyard,
jackpot dan lain-lain.

c. Sarana penunjang
Sarana penunjang kepariwisataan adalah fasilitas- fasilitas yang di perlukan
wisatawan , khususnya wisata bisnis yang berfungsi tidak hanya melengkapi sarana
pokok tetapi juga membuat para wisatawan lebih betah tinggal di daerah yang di
kunjungi tersebut, (Yoeti 1996 : 203) yang termasuk dalam kelompok ini :

2.5.2



Nigth club.



Casino.



Steambath.



Olahraga ketangkasan.

Prasarana Pariwisata
Prasarana

Pariwisata

di

Berastagi

Baik

prasarana

maupun

sarana

kepariwisataan sesungguhnya merupakan Tourist Supply yang perlu dipersiapkan
atau di sediakan bilamana akan mengembangkan suatu industri pariwisata karena
dalam kepariwisataan pada hakekatnya tidak lain adalah salah satu kegiatan dari
sektor perekonomian juga dengan prasarana, semua fasilitas yang memungkinkan
proses perekonomian dapat berjalan dengan lancar sedemikian rupa sehingga dapat

Universitas Sumatera Utara

memudahkan manusia memenuhi kebutuhannya. Jadi fungsinya adalah untuk
melengkapi

sarana

kepariwisataan

sehingga

dapat

memberikan

pelayanan

sebagaimana mestinya. (Yoeti, 1996 : 193).

Yang termasuk dalam prasarana kepariwisataan adalah :
a. Prasarana umum, yaitu
Prasarana yang menyangkut kebutuhan bagi perekonomian, dan yang
termasuk dalam prasarana umum adalah :


System penyediaan air bersih.



Pembangkit tenaga listrik.



Jaringan jalan raya dan jembatan.



Airport, seaport, terminal dan stasiun.



Telekomunikasi.



Alat angkutan seperti pesawat terbang, bus, dan lain-lain.

b. Kebutuhan masyarakat banyak, yaitu
Prasarana yang menyangkut kebutuhan orang banyak, dan yang termasuk
dalam hal ini adalah :


Rumah sakit, apotik.



Bank.



Pompa bensin.



Kantor polisi.

Prasarana – prasarana di atas diperuntukkan bagi umum dan secara tak
langsung juga mendukung dunia pariwisata di suatu daerah, karena keberadaannya
dapat mengantisipasi segala kemungkinan yang tak terduga selama kegiatan wisata
berlangsung. Tanpa adanya prasarana tersebut, sukarlah sarana-sarana kepariwisataan
untuk dapat memenuhi fungsinya dan memberikan pelayanan bagi wisatawan.
Berastagi juga memiliki prasarana – prasarana seperti di atas yang dikelola negara

Universitas Sumatera Utara

dan juga pihak swasta. Prasarana – prasarana tersebut sangat membantu pariwisata
yang ada di daerah Berastagi.
2.6

Pengembangan Objek dan Atraksi Wisata
Objek wisata merupakan salah satu unsur terpenting dalam pengembangan

suatu daerah, karena tujuan merupakan tujuan wisatawan untuk berkunjung ke suatu
daerah. Oleh sebab itu, pengembangan perlu di kelola sebaik-baiknya. Pengelolaan
itu tidak saja semata-mata untuk mengelola objek dan daya tarik wisata itu sendiri,
namun juga perlu usaha-usaha untuk membangun dan mengembangkan serta
mengelola sarana dan prasarana yang mendukung objek dan atraksi wisata. Seorang
wisatawan tidak akan dapat menikmati objek dan atraksi wisata apabila untuk
mencapai objek itu sendiri sangat sulit dan memakan biaya yang sangat besar.
Pengembangan objek wisata adalah suatu usaha untuk dapat meningkatkan
pendapatan ekonomi nasional di bidang pariwisata sebagai suatu industri penghasil
devisa (Yoeti :1985: 64).
Perlu kita sadari bahwa ada berbagai alasan utama orang untuk melakukan
suatu kegiatan wisata antara lain , alasan kesehatan, kesenangan, pendidikan, agama,
kebudayaan, hobi, olahraga, konverensi, semiar dan lain-lain. Dan pada umumnya
mereka sangat mengharapkan kenyamanan, serta keindahan dan kebersihan pada
objek yang mereka tuju. Maka untuk itu perlu usaha pengembangan dan pembinaan
terhadap objek-objek dan daya tarik wisata tersebut ( Yoeti, 1985 :5 ) .
Ada beberapa unsur-unsur yang sangat kuat untuk pengembangan suatu
daerah tujuan wisata, antara lain :
a. Harus mampu bersaing dengan obyek wisata yang ada dan serupa dengan
objek wisata di tempat lain.
b. Harus tetap, tidak berubah dan tidak berpindah-pindah kecuali dari bidang
pembangunan dan pengembangan.

Universitas Sumatera Utara

c. Harus memiliki sarana dan prasarana yang memadai serta mempunyai
ciri-ciri khas tersendiri.
d. Harus menarik dalam pengertian secara umum (bukan pengertian dari
subjektif) dan sadar wisata masyarakat setempat.
Dan menurut UU No. 9/1990 yang merupakan prinsip dasar dalam usaha
pengembangan objek dan atraksi wisata antara lain :
a. Mampu mendorong peningkatan dan perkembangan kehidupan ekonomi
sosial budaya dalam masyarakat.
b. Memperhatikan nilai-nilai agama, adat-istiadat, serta pandangan nilai-nilai
yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat.
c. Memperhatikan kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup.
d. Memperhatikan kelestarian usaha pariwisata itu sendiri.
Untuk mengelola, mengembangkan

suatu objek dan daya tarik wisata

tersebut bukanlah hal yang mudah. Karena melibatkan berbagai potensi yaitu potensi
sumber daya alam, potensi flora dan fauna, dan potensi sumber daya manusia. Hal ini
merupakan tugas masyarakat Indonesia baik dari pemerintah, dunia usaha, juga
masyarakat sekitar harus saling mendukung serta memperhatikan potensi sumber
daya alam yang dimiliki menjadi tidak rusak dan dapat di gunakan dalam jangka
waktu yang lama. Hal yang terpenting agar usaha pengelolaan dan pengembangan
objek dan atraksi wisata tersebut dapat memberikan suatu hal yang menarik dan
memotivasi wisatawan untuk berkunjung adalah terpenuhinya tiga syarat utama yang
harus ada di objek wisata tersebut yaitu :
a. Something to do / sesuatu untuk di lakukan . Artinya di tempat tersebut selain
banyak yang dapat di lihat dan di saksikan, harus pula di sediakan fasilitas
rekreasi dan hiburan yang dapat membuat mereka betah tinggal lebih lama di
tempat itu.
b. Something to see / sesuatu untuk di lihat. Artinya di tempat tersebut harus
ada obyek wisata dan atraksi wisata yang berbeda dengan apa yang dimiliki

Universitas Sumatera Utara

oleh daerah lain , daerah itu harus mempunyai daya tarik khusus yang
tersendiri. Disamping itu harus mempunyai pula atraksi wisata yang dapat di
jadikan sebagai entertainments bila orang datang kesana.
c. Somethig to buy / sesuatu untuk di beli. Artinya di tempat tersebut selain
banyak di lihat dan di lakukan di daerah objek wisata tersebut, harus pula di
sediakan fasilitas penjualan souvenir untuk buah tangan dari tempat
kunjungan tersebut ke pengunjung, agar nantinya bisa teringat dan kembali
lagi mengunjungi objek tersebut ( Yoeti : 1996 : 178 ).
Selain dari ketiga hal di atas, dukungan masyarakat adalah yang utama dalam
pengembangan objek dan atraksi wisata, baik dukungan dalam bentuk moril maupun
materil. Agar terciptanya tujuan dari kegiatan pariwisata seperti dalam GBHN 1993 :
“ Mengamanatkan peranan penting kepariwisataan sebagai sektor andalan,
memperluas dan memeratakan kesempatan kerja dan berusaha, mendorong
pembangunan daerah,melestarikan keindahan alam,budaya dan menjalin kerjasama
antar bangsa”.

Universitas Sumatera Utara