Perbandingan Penggunaan Isopropil Alkohol (IPA) dan Toluena Sebagai Kolektor Karotenoida Dari Minyak Kelapa Sawit Mutu Rendah Memakai Adsorben Polar pada Sokletasi

PERBANDINGAN PENGGUNAAN ISOPROPIL ALKOHOL (IPA)
DAN TOLUENA SEBAGAI KOLEKTOR KAROTENOIDA
DARI MINYAK KELAPA SAWIT MUTU RENDAH
MEMAKAI ADSORBEN POLAR PADA
SOKLETASI

SKRIPSI

NABILA KARINA PUTRI
100802054

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

PERBANDINGAN PENGGUNAAN ISOPROPIL ALKOHOL (IPA)
DAN TOLUENA SEBAGAI KOLEKTOR KAROTENOIDA

DARI MINYAK KELAPA SAWIT MUTU RENDAH
MEMAKAI ADSORBEN POLAR PADA
SOKLETASI

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

NABILA KARINA PUTRI
100802054

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

Universitas Sumatera Utara

PERSETUJUAN


Judul

Kategori
Nama
Nomor Induk Mahasiswa
Program Studi
Departemen
Fakultas

: Perbandingan Penggunaan Isopropil Alkohol (IPA)
dan Toluena Sebagai Kolektor Karotenoida
Dari Minyak Kelapa Sawit Mutu Rendah
Memakai Adsorben Polar pada
Sokletasi
: Seminar Hasil
: Nabila Karina Putri
: 100802054
: Sarjana (S1) Kimia
: Kimia

: Matematika Dan IlmuPengetahuanAlamUniversitas
Sumatera Utara

Disetujui di
Medan, Agustus2015

KomisiPembimbing

:

Pembimbing 2

Pembimbing 1

Prof. Seri Bima Sembiring, M.Sc
NIP 194907181976031001

Dr. Nimpan Bangun, M.Sc
NIP 195012221980031002


Diketahui/Disetujuioleh:
Departemen Kimia FMIPA USU
Ketua,

DR.RumondangBulan,MS
NIP 195408301985032001

Universitas Sumatera Utara

PERNYATAAN

PERBANDINGAN PENGGUNAAN ISOPROPIL ALKOHOL (IPA) DAN
TOLUENA SEBAGAI KOLEKTOR KAROTENOIDA DARI MINYAK
KELAPA SAWIT MUTU RENDAH MEMAKAI
ADSORBEN POLAR PADA
SOKLETASI

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa

kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,Agustus2015

NABILA KARINA PUTRI
100802054

Universitas Sumatera Utara

PENGHARGAAN

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat
dan kesempatanNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik.
Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Dr. Nimpan Bangun, M.Sc selaku pembimbing 1 dan Kepala Laboratorium Kimia
Anorganik FMIPA USU serta Bapak Prof. Seribima Sembiring, M.Sc selaku
pembimbing 2 dan Ketua Bidang Kimia Anorganik FMIPA USU yang telah banyak
memberikan nasehat, bimbingan dan motivasi kepada penulis selama masa penelitian
dan penyusunan skripsi ini. Terima kasih kepada Dr. Rumondang Bulan, MS selaku
Ketua Departemen Kimia S1 FMIPA USU dan Bapak Dr. Albert Pasaribu selaku

Sekretaris Departemen Kimia S1 FMIPA USU dan dosen pembimbing akademik
penulis. Terima kasih juga yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dr. Andriayani S.Pd
yang telah memberikan saran-saran kepada penulis serta seluruh dosen kimia yang
telah banyak memberikan ilmu kepada penulis selama perkuliahan. Rasa terima kasih
yang besar juga penulis ucapkan kepada Bapak Justaman Karo Karo dan Bapak Zul
Alkaf yang telah banyak membantu penulis selama masa penelitian.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada teman-teman
seperjuangan stambuk 2010 terutama untuk Diana, Nami, Suman dan Yabes yang
telah banyak berbagi suka cita bersama selama masa perkuliahan maupun saat
bersama-sama berjuang menyelesaikan studi. Penulis juga mengucapkan terimakasih
kepada rekan – rekan asisten Laboratorium Kimia Anorganik Bang Rizal, Bang
Paulus, Kak Christiana, Bang Fantoso,Kak Lois, Wiyanti, Tio, Mars, Rahel, Anita,
Daniel, Suryati, Juwita, Freddy, Rendi, Baron, Claresta dan Lince yang selalu
memberi keceriaan dan canda tawa pada hari-hari penulis di Laboratorium.
Terima kasih yang sangat dalam akhirnya penulis ucapkan kepada Ibu, Hj. Sri
Azimah, yang tak hentinya memberikan dukungan dan mengiringi hari-hari penulis
dengan doa juga kepada abang dan adik-adikku yang memberikan suka cita kepada
penulis. Terima kasih juga kepada teman-teman penulis yang tidak bisa disebutkan
satu – persatu. Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan, kesempatan dan
rahmatnya kepada kita semua.

Penulis menyadari bahwa isi skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, namun
sekiranya dapat memberikan manfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang
kimia.
Penulis

Universitas Sumatera Utara

PERBANDINGAN PENGGUNAAN ISOPROPIL ALKOHOL (IPA) DAN
TOLUENA SEBAGAI KOLEKTOR KAROTENOIDA DARI MINYAK
KELAPA SAWIT MUTU RENDAH MEMAKAI
ADSORBEN POLAR PADA
SOKLETASI
ABSTRAK
Adsorben kalsium polistirena sulfonat telah digunakan untuk mengadsorpsi
karotenoida dari minyak kelapa sawit mentah (mengandung 4,163 mg karotenoida).
Karotenoida yang teradsorpsi kemudian didesorpsi menggunakan metode ekstraksi
sokletasi. Pada proses ekstraksi digunakan 3 pelarut yakni pelarut etanol menghasilkan
ekstrak A, campuran pelarut etanol : IPA (1:1) menghasilkan ekstrak B dan campuran
pelarut etanol : toluena (1:1) menghasilkan ekstrak C. Proses ekstraksi berlangsung
hingga 50 siklus. Pada tiap siklus ke- 10, 20, 30, 40 dan 50 diambil aliquot untuk

dianalisa kadar karotenoida yang telah terekstraksi. Karotenoida yang paling tinggi
untuk ekstrak A dan B terjadi pada siklus ke-30 dengan jumlah karotenoida masingmasing 0,841 mg (20,20%) dan 2,176 mg (52,26%) sedangkan untuk ekstrak C terjadi
pada siklus ke-50 dengan jumlah karotenoida 3,258 mg (78,02%). Kecilnya
karotenoida yang diperoleh pada ekstrak A diduga akibat adanya kerusakan
karotenoida dalam pelarut etanol. Ekstrak B dan ekstrak C yang masih mengandung
trigliserida dan asam lemak bebas masing-masing dilewatkan dengan kalsium silikat
kemudian diekstrak kembali dengan n-heksana menghasilkan ekstrak D dan E. Jumlah
karotenoida yang diperoleh untuk ekstrak D adalah 2,764 mg (66,39%) sedangkan
ekstrak E adalah 3,779 mg (90,77%). Toluena merupakan kolektor yang lebih baik
daripada isopropil alkohol disebabkan karena toluena merupakan pelarut non polar
(polaritas = 2,4) dan memiliki rantai siklik sehingga karotenoida tetap stabil selama
proses ekstraksi.
Kata kunci : Adsorpsi, Ekstraksi, Kolektor, Kalsium Polistirena Sulfonat, Kalsium
Silikat

Universitas Sumatera Utara

THE COMPARISON OF ISOPROPYL ALCOHOL (IPA) AND TOLUENE AS
CAROTENOIDS COLLECTOR FROM LOW GRADE
CRUDE PALM OIL USING POLAR ADSORBENT

IN SOXHLET EXTRACTION

ABSTRACT
Calcium polystyrenesulfonate adsorbent has been used to adsorb carotenoids from
crude palm oil (4,163 mg of carotenoids). The adsorb carotenoids then desorb by
soxhlet extraction method. In this extraction, three types of solvent were used such as
ethanol which was produce extract A, a mixture of ethanol : IPA (1:1) which was
produce extract B and a mixture of ethanol : toluene (1:1) which was produce extract
C. The soxhlet extraction had been on going until 50 cycles. In every 10, 20, 30, 40
and 50 cycles aliquots were taken to analyze the concentration of carotenoids. The
highest carotenoids were happened at 30 cycles for extract A and B which were 0,841
mg (20,20%) and 2,176 mg (52,26%) while forextract C were happened at 50 cycles
which was 3,258 mg (78,02%). Least amount of carotenoids in A might occur by a
degradation of carotenoids in ethanol. Each extract B and C which were contain
triglyceride and free fatty acid were passed through calcium silicate then extracted by
n-hexane to produce extract D and E. It was found that the amount of carotenoids for
extract D was 2,764 mg (66,36%) while for extract E was 3,779 mg (90,77%).
Toluene was a better collector than isopropyl alcohol caused by toluene is non-polar
solvent (polarity = 2,4) that has a cyclic chains that carotenoids stable in extraction
process.

Keywords :

Adsorption, Extraction, Calcium Polystyrenesulfonate, Calcium
Silicate

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI

Persetujuan
Pernyataan
Penghargaan
Abstrak
Abstract
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Singkatan
Bab 1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang
1.2. Permasalahan
1.3. Pembatasan Masalah
1.4. Tujuan Penelitian
1.5. Manfaat Penelitian
1.6. Lokasi Penelitian
1.7. Metodologi Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
xi

1
4
4
4
4
4
5

Bab 2. Tinjauan Pustaka
2.1. Minyak Kelapa Sawit
2.2. Karotenoida
2.2.1. Metode Memperoleh Karotenoida
2.3. Polistirena Sulfonat
2.4. Adsorpsi
2.4.1. Adsorben
2.5. Desorpsi
2.6. Ekstraksi
2.8. Kalsium Silikat
2.9. Pelarut
2.9.1. Pelarut Polar
2.9.2. Pelarut non Polar
2.10. Interaksi van der walls
2.11. Hidrokarbon tak jenuh

6
7
8
10
11
12
15
16
17
18
18
19
19
20

Bab 3.Metode Penelitian
3.1. Alat-Alat
3.2. Bahan-Bahan
3.3. Prosedur Penelitian

21
21
22

Universitas Sumatera Utara

3.3.1.Pembuatan Adsorben CaSiO3
3.3.2. Adsorpsi dan Ekstraksi Karotenoida Menggunakan
adsorben CaPSS dengan Pelarut Etanol
3.3.3.Adsorpsi dan Ekstraksi Karotenoida Menggunakan
adsorben CaPSS dengan campuran pelarut
etanol : IPA
3.3.4. Adsorpsi dan Ekstraksi Karotenoida Menggunakan
adsorben CaPSS dengan campuran pelarut
etanol : toluena
3.4. Bagan Penelitian
3.4.1. Pembuatan Adsorben CaSiO3
3.4.2 Adsorpsi dan Ekstraksi Karotenoida Menggunakan
adsorben CaPSS dengan Pelarut Etanol
3.4.3. Adsorpsi dan Ekstraksi Karotenoida Menggunakan
adsorben CaPSS dengan campuran pelarut
etanol : IPA dan etanol : toluena
Bab 4. Hasil dan Pembahasan
4.1.Pembuatan Adsorben CaSiO3
4.2. Adsorpsi Karotenoida dengan Adsorben CaPSS
4.3. Pengaruh Jumlah Karotenoida dengan Penambahan Adsorben
CaSiO3

22
22

23

23
24
25

26

27
29
35
35

Bab 5. Kesimpulan dan Saran
5.1.Kesimpulan
5.2 Saran

37
37

Daftar Pustaka

38

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Nomor
Tabel
2.1.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.

Judul

Halaman

Komposisi asam lemak pada minyak sawit
Jumlah Karotenoida yang Terekstraksi dari CPO dengan pelarut
A
Jumlah Karotenoida yang Terekstraksi dari CPO dengan pelarut
B
Jumlah Karotenoida yang Terekstraksi dari CPO dengan pelarut
C
Jumlah karotenoida setelah diadsorpsi kembali dengan CaSiO3
menjadi ekstrakD dan E

6
30
31
32
36

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR

Nomor
Gambar
1.1.
1.2.
2.1.
2.2.
2.3.
4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.

Judul

Halaman

Struktur β-karoten
Interaksi antara Adsorben Kalsium Polistirena Sulfonat dengan
Karotenoida
Rumus Kerangka Karotenoida
Variasi bentuk Isoterm Gas
Tipe-tipe hysterisis loop
Grafik Adsorpsi/Desorpsi nitrogen isoterm
Grafik Distribusi Ukuran Pori
Perbandingan Perolehan Karotenoida untuk masing-masing
Perlakuan A, B dan C
Perbandingan Perolehan Karotenoida dari Hasil Ekstraksi
dengan Tiga Jenis Pelarut
Peningkatan Kadar Karotenoida setelah diadsorpsi Kembali
dengan Adsorben CaSiO3

1
2
10
16
17
32
33
36
37
41

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor
Lampiran
1.

Judul

Data BET adsorben CaSiO3

Halaman

42

Universitas Sumatera Utara