Analisis Keseimbangan Lintasan Produksi dengan Menggunakan Theory of Constraints (TOC) dan Algoritma Tabu Search di PT. Cipta Baja Raya

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Cipta Baja Raya adalah suatu perusahaan yang memproduksi

komponen besi atau baja cor untuk kebutuhan permesinan dari berbagai industri
seperti crumb rubber, roda lorry, palm oil, heavy equipment, quarry, dan jobbing
yang sesuai dengan standard internasional. Perusahaan ini berdiri sejak tahun
2011, dengan kantor pusat berlokasi di Jl. Bawean No. 66/104 Medan, sedangkan
pabriknya berada di Jl. Pertahanan No. 96 Dusun 6 Patumbak – Deli Serdang. PT .
Cipta Baja Raya adalah salah satu anak perusahaan dari PT. Golgon. Perusahaan
ini memiliki total luas sekitar 1,5 Ha.
Seiring perkembangan waktu, karena penambahan permintaan maka pada
tahun 2013 PT. Cipta Baja Raya melakukan penambahan kapasitas produksi
dengan mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dengan menggunakan
induction furnace untuk membuat berbagai mesin dari besi dan baja bahkan
berbagai jenis stainless steel. Kemajuan perusahaan ini didukung dengan adanya
fasilitas laboratorium yang lengkap seperti spectrometer untuk menganalisa

komposisi besi dan baja serta stainless steel dengan cepat dan akurat dan adanya
heat treatment

yang berguna untuk memperbaiki sifat-sifat fisik dan

meningkatkan kekuatan mekanis pada besi dan baja. PT. Cipta Baja Raya
melakukan peningkatan kualitas dengan menerapkan ISO 9001 dan SNI pada
produknya.

Universitas Sumatera Utara

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Cipta Baja Raya merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak

dalam bidang pengolahan besi atau baja dengan menghasilkan produk sebagai
berikut:
1.


grey cast irons (contoh: gears dan coupling)

2.

ductile irons (contoh: pulley dan mangle stands)

3.

low alloy steels (contoh: bollard dan bucket)

4.

carbon steels (contoh: roda lorry dan press cage)

Spesifikasi ukuran dan dimensi produk tersebut sudah distandarisasikan sehingga
dalam proses produksinya pengukuran terhadap dimensi produk harus sesuai.

2.3.

Lokasi Perusahaan

Kantor pusat PT. Cipta Baja Raya berlokasi di Jl. Bawean No. 66/104

Medan, sedangkan pabriknya berada di Jl. Pertahanan No. 96 Dusun 6 Patumbak
– Deli Serdang. Denah lokasi PT. Cipta Baja Raya dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Lokasi PT. Cipta Baja Raya
Lokasi PT. Cipta Baja Raya disebelah utara berbatasan dengan Gereja
GKPI, disebelah selatan berbatasan dengan apotik, disebelah timur berbatasan

Universitas Sumatera Utara

dengan rumah penduduk / warga, dan disebelah barat berhadapan dengan jalan
pertahanan.

2.4.

Daerah Pemasaran
PT. Cipta Baja Raya bersifat make to order. Daerah pemasaran PT Cipta

Baja Raya bergantung pada asal permintaan pemesanan, umumnya di wilayah

Indonesia, seperti Medan, Kalimantan, dan Sulawesi. PT Cipta Baja Raya juga
pernah memasarkan produk sampai ke luar negeri seperti Singapura.

2.5.

Organisasi dan Manajemen
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka hubungan kerja antara satu

individu dengan individu lainnya dalam rangka mencapai satu tujuan dengan
menggunakan aturan-aturan yang telah disepakati secara bersama. Struktur
organisasi di PT. Cipta Baja Raya adalah struktur organisasi campuran antara
struktur organisasi lini dan fungsional seperti pada Gambar 2.2. Strukutur
organisasi pada Gambar 2.2. menjelaskan bahwa pimpinan tertinggi dipegang
oleh seorang direktur dan ada beberapa asisten dimana di dalamnya telah terlihat
batasan-batasan pertanggungjawaban dari setiap bidang pekerjaan tersebut dan
juga terdapat hubungan antara satu seksi dengan seksi lainnya melalui fungsi
masing-masing.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Cipta Baja Raya

Universitas Sumatera Utara

2.5.1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Uraian tugas dan tanggung jawab dari tiap-tiap jabatan pada struktur
organisasi PT. Cipta Baja Raya dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.6.

Proses Produksi

2.6.1. Standar Mutu Bahan/Produk
Dalam rangka memenuhi kepuasan konsumen, perusahaan harus
memproduksi baja yang memenuhi standar dari konsumen. Untuk kategori lokal,
PT. Cipta Baja Raya berpedoman pada Standar Nasional Indonesia (SNI),
sedangkan kategori ekspor berpedoman pada Australian, ASTM, dan lain-lain
sesuai dengan negara tujuan. Untuk itu, perusahaan selalu menyesuaikan kegiatan
produksi dengan produk yang sesuai dengan standar konsumen. Hal ini
diharapkan agar produk yang dihasilkan dapat terjamin kualitasnya.


2.6.2.

Bahan yang digunakan

2.6.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan sebagai bahan utama dalam
proses produksi, dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan fisik
maupun kimiawi dalam proses produksi sampai dihasilkannya barang jadi dan
memiliki komposisi terbesar dari semua jenis bahan.

Universitas Sumatera Utara

Bahan baku yang digunakan adalah :
1. Baja.
Baja merupakan logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan
beberapa elemen lainnya termasuk karbon. Baja akan dimasak sampai baja
tersebut melebur.
2. Carbon.
Carbon merupakan unsur non logam alami yang berada diurutan ke enam

nomor atom. Karbon berfungsi untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan
tarik pada baja.
3. Silikon
Silikon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki nomor atom
14 dan memiliki sifat paramagnetik (gaya magnet). Silikon berfungsi
menambahkan sifat elastis dan ketajaman pada baja
4. Mangan
Mangan adalah suatu logam rapuh berwarna kelabu keputihan yang terdapat
dalam delapan bentuk oksida. Mangan membantu untuk bertahan terhadap
gesekan dan tahan terhadap tekanan.
Baja yang digunakan berasal dari PT. Golgon dan carbon berasal dari
arang kemiri. Sedangkan silikon dan mangan adalah zat kimia dari perusahaan
tersebut.

Universitas Sumatera Utara

2.6.2.2. Bahan Penolong
Bahan

penolong adalah


bahan

yang digunakan

dalam

rangka

memperlancar proses produksi, tetapi bukan bagian dari produk akhir. PT. Cipta
Baja Raya juga menggunakan bahan penolong yang secara langsung digunakan di
dalam proses produksi baja. Bahan penolong yang digunakan sebagai berikut:
1. Kayu
Kayu digunakan untuk membuat mal kayu dan drag saat proses penuangan
pasir, katalis, resin, dan powder.
2. Paku
Paku digunakan untuk menyatukan mal kayu dan drag yang membantu proses
pembuatan mal kayu dan drag kayu.
3. Powder
Powder digunakan untuk membantu proses pelepasan mal dari cetakan pasir.

Powder yang dipakai untuk setiap cetakan pasir.
4. Pasir
Pasir digunakan sebagai bahan baku cetakan pasir. Pasir yang digunakan
adalah pasir yang sudah diayak di mesin ayakan.
5. Katalis
Katalis digunakan untuk mengeraskan pasir sehingga cetakan pasir tidak
mudah rusak saat proses penuangan cairan baja.
6. Resin
Resin digunakan untuk merekatkan pasir sehingga cetakan pasir kokoh dan
tidak mudah retak.

Universitas Sumatera Utara

7. Slag Removal
Slag removal digunakan sebagai bahan pengikat kotoran leburan baja
sehingga memudahkan untuk pembuangan kotoran baja.

2.6.2.3. Bahan Tambahan
Bahan


tambahan

adalah

bahan yang digunakan

dalam

rangka

meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan dan bahan ini merupakan
bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan PT. Cipta Baja Raya
adalah cat. Cat digunakan agar produk yang dihasilkan tidak mudah berkarat.

2.6.3. Uraian Proses
Uraian proses pembuatan baja pada PT Cipta Baja Raya sebagai berikut:
1. Proses pembuatan mal dan drag
Proses pembuatan mal dan drag menggunakan kayu yang telah dipotong sesuai
dengan panjang dan lebar yang telah ditentukan. Drag tersebut akan
dimasukkan mal kayu sesuai ukuran produk.

2. Pembuatan cetakan pasir
Proses pembuatan cetakan pasir menggunakan pasir yang telah dicampur oleh
resin dan katalis. Drag yang telah selesai dibawa ke departemen moulding
dimana drag dituang pasir tersebut ke dalam drag dan dibalik posisi drag
sehingga mal berada di bagian atas. Setelah dibalik, maka mal diangkat dan
cetakan pasir telah terbentuk.

Universitas Sumatera Utara

3. Pengerasan cetakan pasir
Proses pengerasan cetakan pasir dibantu dengan CO2 sehingga mendapatkan
cetakan pasir yang keras dan tidak rapuh saat dituangkan leburan baja.
4. Peleburan
Proses peleburan baja dilakukan di departemen furnace dimana terdapat tanur
yang digunakan untuk memanaskan baja sampai melebur. Baja dilebur sampai
suhu 1600oC. Kemudian dituang carbon, silikon, dan mangan ke dalam tanur
untuk memenuhi kadar tersebut. Setelah kadar telah sesuai, maka dituang slag
removal agar kotoran dapat menggumpal dan mengapung sehingga dapat
dibuang.
5. Pembersihan roda lorry
Pembersihan roda lorry dilakukan di departemen fettling menggunakan mesin
shoot blasting. Mesin shoot blasting digunakan untuk melepaskan pasir-pasir
yang menempel di roda lorry. Setelah produk sudah tidak ada lagi pasir yang
menempel maka roda lorry dihaluskan dengan mesin gerinda dan dibor dengan
mesin bor. Pengujian sifat material dilakukan untuk mengetahui proses
perlakuan panas pada produk untuk mendapatkan sifat mekanis dari logam
yang diinginkan. Pengujian sifat material tersebut dilakukan di mesin heat
treatment.
6. Machining
Roda lorry yang sudah memenuhi syarat dibubut dengan mesin bubut. Mesin
bubut digunakan untuk memperkecil diameter luar dan memperbesar diameter
dalam.

Universitas Sumatera Utara

7. Finishing
Setelah produk dibubut, maka akan diberi warna yang sesuai dengan aturan
SNI dan dilakukan proses packaging.
Blok diagram dari uraian proses produksi roda lorry dapat dilihat pada
Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Blok Diagram Proses Produksi Roda Lorry

Universitas Sumatera Utara