Makna Simbolis Tradisi Upacara Pemberian Nama Orang Jawa Sebagai Sumber Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Jawa Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Cilacap (Sebuah Pendekatan Semiotika).

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara Indonesia mempunyai banyak produk kebudayaan baik yang berupa kebudayaan materi yang kasat mata maupun budaya non materi yang berupa adat istiadat, norma, aturan tradisi serta budaya-budaya lisan yang berkembang di masyarakat, salah satu aspek penting dari produk budaya tersebut adalah upacara tradisi dalam lingkaran hidup seseorang. Sastra lisan memiliki ketertarikan dengan realitas sosial dalam kehidupan masyarakat, sebagai cerminan yang dapat digunakan untuk melihat realitas tersebut. Banyak hal yang bermanfaat yang dapat diperoleh dari sebuah cipta sastra ketika apresiasi itu dilakukan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan daya apresiasi masyarakat menipis dan terkikis. Upacara tradisi sepasaran sebagai salah satu bentuk karya sastra seakan-akan tergeser. Upacara tradisi sepasaran yang sebenarnya banyak mengandung falsafah hidup dan nilai-nilai yang positif yang relevan dengan kehidupan masyarakat kurang dikenali oleh kaum muda.

Sastra lisan muncul bukan hanya sekadar untuk mengisi di waktu senggang, namun sebagai penyalur sikap dan pandangan, cerminan angan-angan, alat pengesahan aturan sosial dan sebagainya. Upacara tradisi yang termasuk dalam tradisi lisan atau sastra lisan sebagai bagian budaya yang diwariskan secara turun temurun dan sebagai milik bersama, tidak terbatas pada cerita rakyat (dongeng, legenda dan mitos), melainkan juga sistem kognasi kekerabatan, sejarah hukum adat, praktik hukum dan pengobatan tradisional (Suwardi Endraswara, 2005:2-3). Sahid (2010: 3) menyatakan bahwa, penelitian tentang tradisi masyarakat Jawa yang menyangkut pemberian nama orang sampai sekarang masih sangat terbatas karena mungkin dianggap kurang menarik, sempit, dan kering karena tidak banyak hal untuk dibicarakan. Penelitian nama orang Jawa pernah dilakukan oleh Suharno (dalam Sahid, 2010: 3) yang berjudul Nama diri dalam Masyarakat Jawa, merupakan kajian yang terhitung lebih lengkap dibanding kajian sebelumnya karena merangkum berbagai bentuk upacara tradisional yang dilakukan oleh orang-orang Jawa (termasuk proses pemberian


(2)

2 nama) dalam menyambut kelahiran seorang anak yang menjadi social spirit dari masyarakat Jawa tradisional.

Geertz (dalam Sahid, 2010: 28) mengatakan di dalam bukunya yang bertajuk Abangan, Santri, Priyayi dalam Masyarakat Jawa, beliau menguraikan perkara pemberian nama pada salah satu bagian pembahasan mengenai tradisi upacara slametan sepasaran bayi yang begitu popular di kalangan masyarakat Jawa. Pemberian nama dalam lingkungan masyarakat Jawa biasanya dilakukan bersamaan dengan upacara sepasaran, yaitu selamatan pada hari ke lima setelah kelahiran. Masyarakat Jawa yang menganut agama Islam ada yang memberikan nama itu sejak lahir, dan diumumkan kepada tetangga, dan sanak saudara setelah tujuh hari bersamaan dengan upacara hakikah (kekahan).

Abushihab (2012) dalam Semiotic-based Approach as an Effective Tool for Teaching Verbal and Non-verbal Aspects of Language (Journal of Language Teaching And Research; Nov 2012, Vol. 3 Issue 6, p1150) mengemukakan mengenai prinsip-prinsip dasar dan wawasannya tentang semiotika, serta aplikasinya dalam pembelajaran bahasa asing. Kesadaran guru sebagai pembelajar bahasa asing meningkat melalui pendekatan semiotik dan bagaimana mengaplikasikan pendekatan tersebut dalam pembelajaran. Hasil dari penelitian tersebut adalah semiotik memiliki kontribusi sangat besar jika digunakan secara maksimal, dampaknya dapat membuat pembelajaran bahasa asing menjadi lebih efisien. Hal ini dikarenakan melalui pembelajaran dengan menggunakan media tanda dalam semiotik dapat memfasilitasi siswa untuk belajar bekerjasama dan lebih mengenal budayanya, selain itu siswa juga akan lebih menikmati pembelajaran. Upacara tradisi pemberian nama orang Jawa dengan segala uberampenya merupakan simbol-simbol atau perlambangan ungkapan pesan ajaran, bagaimana kewajiban dan harapan setiap orang tua akan kebahagiaan yang kekal bagi kehidupan anaknya yang baru akan menjalani kehidupan tersebut. Tranmisi atau penyampaian nilai-nilai budaya yang bermakna melalui simbol-simbol yang digunakan dalam upacara tradisi pemberian nama dalam masyarakat nelayan merupakan media pendidikan tradisional. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Abushihab dalam jurnal yang ditulisnya. Manfaat penting banyak yang bisa diambil dari upacara tradisi sepasaran yang masih ada


(3)

3 dan masih hidup di masyarakat, melalui upacara ini dengan segala simbol yang terkandung di dalamnya dapat membantu siswa dalam pembelajaran budayanya sendiri maupun pembelajaran yang lain, selain itu siswa akan lebih menikmati pembelajarannya sehingga apa yang diajarkan lebih mudah diterima.

Upacara tradisi sepasaran terdapat pesan moral tertentu yang ingin disampaikan kepada masyarakat, namun demikian, karena keterbatasan waktu dan ekonomi, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka tak jarang kita mendapatkan upacara yang tidak utuh atau tidak lengkap. Kelengkapan uborampe untuk upacara maupun kelengkapan dalam rangkaian upacara terdapat pengurangan, sehingga keaslian atau kelengkapan upacara tersebut lama-lama tidak dipakai lagi dan pada akhirnya akan hilang. Zubaedi (2011: 82) menyatakan bahwa pengertian karakter banyak dikaitkan dengan pengertian budi pekerti, akhlak mulia, moral, dan bahkan dengan kecerdasan ganda. Pilar yang disebutkan oleh Prof. Suyanto, Ph. D (dalam Zubaedi, 2011: 82), pengertian budi pekerti dan akhlak mulia lebih terkait dengan pilar-pilar sebagai berikut, yaitu cinta Tuhan dengan segenap ciptaan-Nya, hormat dan santun, dermawan, suka tolong-menolong/kerjasama, baik, dan rendah hati. Pendidikan karakter disetarakan dengan pendidikan budi pekerti atau akhlak mulia plus. Data yang ditemukan oleh peneliti dan dari pendapat para ahli diatas mengungkapkan bahwa penelitian ini mengandung banyak nilai pendidikan karakter yang bersumber dari kearifan lokal di dalamnya yang berupa makna yang terdapat dalam simbol-simbol yang digunakan.

Penelitian ini sangat perlu diteliti karena dalam budaya kearifan lokal banyak mengandung nilai pendidikan karakter yang terkandung sesuai dengan pendapat para ahli diatas. Penelitian ini meneliti tentang analisis semiotik dalam upacara tradisi pemberian nama orang Jawa, maka digunakan teori semiotik dari Roland Barthes untuk mendeskripsikan konsep pemaknaan simbol dalam upacara tradisi pemberian nama orang Jawa. Kajian semiotika dari Roland Barthes serta nilai pendidikan karakter dalam upacara tradisi pemberian nama orang Jawa di Kabupaten Cilacap diharapkan nantinya dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat di Kabupaten Cilacap khususnya dan menambah kekayaan budaya. Ruang lingkup penelitian ini dibatasi agar penelitian ini lebih terarah dengan


(4)

4 pertimbangan-pertimbangan tertentu, antara lain : (1) jumlah upacara tradisi dalam lingkaran hidup seseorang di Kabupaten Cilacap sangat banyak, (2) secara geografis letak wilayah Kabupaten Cilacap luas. Peneliti memfokuskan tradisi pemberian nama orang Jawa sebagai awal mula dalam lingkaran hidup seseorang sebagai bahan penelitian; Pertama, karena Kabupaten Cilacap terletak di pesisir selatan pulau Jawa dan bukan di sentral pulau Jawa yang menjadi lahirnya budaya tersebut. Hal ini menyebabkan kurangnya penelitian tentang pemberian nama di Kabupaten Cilacap karena banyak penelitian lebih terfokus kepada pusat lahirnya budaya tersebut; Kedua, adat istiadat ini dianggap penting dilakukan oleh masyarakat sebagai awal mula kisah perjalanan serta kehidupan seseorang yang akan menapaki kehidupan di dunia; Ketiga, berbagai bentuk serangkaian upacara tradisi yang berhubungan dengan prosesi pemberian nama-nama orang masih dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Cilacap. Upacara-upacara tradisi tersebut masih dipakai masyarakat Jawa dalam memberikan nama kepada bayi hingga saat ini; Ketiga, Upacara tradisi tersebut mempunyai indikasi mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang baik untuk perkembangan mental bangsa. Upacara tradisi sepasaran yang banyak dilakukan oleh masyarakat terdapat nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diterapkan dan dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat pendukungnya; Keempat, dengan mengkaji upacara tradisi pemberian nama orang Jawa berarti ikut membantu perkembangan kebudayaan bangsa dan negara.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi pemberian nama orang Jawa pada masyarakat nelayan di Kabupaten Cilacap?

2. Bagaimanakah makna simbolis yang terkandung dalam tradisi pemberian nama orang Jawa pada masyarakat nelayan di Kabupaten Cilacap sebagai sumber pendidikan karakter?


(5)

5 3. Bagaimanakah relevansi makna dari simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi pemberian nama orang Jawa pada masyarakat nelayan di Kabupaten Cilacap dengan pembelajaran bahasa Jawa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini sangat erat kaitannya dengan perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskripsikan dan menjelaskan bentuk simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi pemberian nama orang Jawa pada masyarakat nelayan di Kabupaten Cilacap.

2. Mendeskripsikan dan menjelaskan makna simbolis yang terkandung dalam tradisi pemberian nama orang Jawa pada masyarakat nelayan di Kabupaten Cilacap sebagai sumber pendidikan karakter.

3. Mendeskripsikan dan menjelaskan relevansi makna dari simbol-simbol yang terdapat dalam tradisi pemberian nama orang Jawa pada masyarakat nelayan di Kabupaten Cilacap dengan pembelajaran bahasa Jawa

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diperoleh dalam penelitian ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

1. Manfaat Teoretis

a. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk memperkaya khasanah pengetahuan sastra, khususnya sastra lisan yang berkaitan dengan upacara pemberian nama orang Jawa dengan pendekatan teori-teori semiotik.

b. Penelitian ini merupakan pengembangan teori semiotika yang dapat digunakan untuk membongkar makna simbolis dalam tradisi upacara pemberian nama orang Jawa pada penelitian lain sejenis.


(6)

6 2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pemerintah Kabupaten Cilacap khususnya Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cilacap

Penelitian ini sebagai bahan acuan untuk menentukan kebijakan pemerintah dalam usaha melestarikan dan memasyarakatkan sekaligus mempopulerkan upacara tradisi yang ada di Kabupaten Cilacap.

b. Bagi Masyarakat Cilacap

Penelitian ini sebagai acuan atau pedoman dalam melakukan upacara tradisi yang lengkap dan benar, sebagai sumber informasi dan pengetahuan mengenai kekayaan budaya sebagai warisan budaya bangsa, dan dapat memperkaya wawasan budaya nusantara pada umumnya serta mampu melestarikan budaya daerah berupa adat-istiadat khususnya di Kabupaten Cilacap

c. Bagi Guru di Kabupaten Cilacap

Penelitian ini sebagai bahan pembinaan pengajaran apresiasi sastra serta sebagai pembelajaran bahasa Jawa di Kabupaten Cilacap.

d. Bagi Murid di Kabupaten Cilacap

Penelitian ini sebagai bahan acuan dan pedoman untuk meningkatkan minat baca pelajar agar lebih mengenali dan memahami keragaman budaya lingkungan sendiri.


(7)

i

MAKNA SIMBOLIS TRADISI UPACARA PEMBERIAN NAMA ORANG JAWA SEBAGAI SUMBER NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS

KEARIFAN LOKAL JAWA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN CILACAP

(Sebuah Tinjauan Semiotika)

TESIS

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Minat Utama Pendidikan Bahasa Jawa

Oleh

Anastasia Nindya Wisnuri S441308002

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(8)

(9)

(10)

(11)

v MOTTO

1. Jangan terlalu memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan, tak peduli bagaimana kamu merencanakan, rencana Tuhan lebih baik dari rencanamu.(Penulis)

2. Semua indah pada waktuNya, semua akan diberikan Tuhan tak akan lebih lambat atau lebih cepat. (Penulis)

3. “Sapa kang temen bakal minemu.”


(12)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur, puji Tuhan tesis ini penulis persembahkan kepada: 1. Bapak dan Ibu yang selalu memberikan dukungan dan kasih sayang yang

besar dalam setiap langkahku.

2. Kakakku dan Adikku, Mbak Elsa dan Mas Lutfan yang selalu mendukung setiap langkahku serta Viona yang menjadi pelipur lelahku.

3. Kekasihku yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan di setiap langkah yang aku ambil.

4. Almamaterku tercinta, tempat menuntut ilmu selama 6 tahun ini Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(13)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis dengan judul ―Makna Simbolis Tradisi Upacara Pemberian Nama Orang Jawa Sebagai Sumber Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Jawa Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Cilacap (Sebuah Tinjauan Semiotika)‖.

Tesis ini disusun untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia, Minat Utama Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Proses penyusunan tesis ini tidak dapat terselesaikan jika tidak ada bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi izin untuk mengikuti Program Studi Magister di Program Pascasarjana.

2. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M. Pd. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberi izin penyusunan tesis.

3. Prof. Dr. Andayani, M. Pd. Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Minat Utama Pendidikan Bahasa Jawa, yang telah banyak memberikan ilmu serta motivasi kepada penulis selama perkuliahan di Pascasarjana Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

4. Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M. Pd. Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, motivasi, kritik, arahan, dan semangat kepada penulis selama perkuliahan di Pascasarjana Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.

5. Prof. Sahid Teguh Widodo, M. Hum., Ph. D. selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh kesabaran, ketelatenan, penuh perhatian, kasih sayang


(14)

viii

untuk memberi bimbingan, motivasi, saran, kritik, semangat, dan arahan kepada penulis demi kesempurnaan tesis ini.

6. Dr. Hartini, M. Hum selaku pembimbing II yang telah berkenan membimbing penulis dalam menyelesaikan tesis ini dengan penuh perhatian, kasih sayang serta motivasi untuk segera menyelesaikan tesis ini.

7. Bapak dan Ibu dosen Program Pascasarjana Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Minat Utama Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, yang telah memberikan ilmu sebagai bekal penulis dalam penyusunan tesis.

8. Bapak P. C. Wisnu Haryanto dan Ibu MMB. Anggarrini selaku orang tuaku tercinta yang telah memberikan kesempatan untuk kuliah dan memberikan dukungan, doa, serta kasih sayang yang begitu hebatnya.

9. Handrianus Sulis Setyo Wawan, sosok yang selalu menemani penulis baik suka maupun duka dan selalu memberikan semangat serta motivasi agar penulis bisa menyelesaikan tesis ini hingga selesai dan mendapat gelar Magister Pendidikan.

10. Sahabat penulis (Lely, Taukhid, Riri, dan Mbak Mita) yang selalu mendukung, memberikan semangat dan dorongan, persahabatan kita yang terbaik dari segalanya, kebersamaan bersama kalian begitu indah, menyenangkan dan tak kan terlupakan.

11. Teman-teman Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia dan Pendidikan Bahasa Jawa angkatan 2013 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, persahabatan dengan kalian selama kuliah 1,5 tahun ini memberikan pengalaman serta kebersamaan dengan kalian merupakan hal yang terindah dan menarik bagi penulis.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis menjadikan pahala dan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Dalam penulisan tesis ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam berbagai hal. Maka penulis mengharap kritik dan saran guna menyempurnakan tesis ini. Penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat bagi diri penulis dan pembaca.

Surakarta, 29 Juni 2015 Anastasia Nindya Wisnuri


(15)

ix ABSTRAK

Anastasia Nindya Wisnuri. 2015. Makna Simbolis Tradisi Upacara Pemberian Nama Orang Jawa Sebagai Sumber Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Jawa Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Cilacap (Sebuah Pendekatan Semiotika).TESIS. Pembimbing I: Prof. Sahid Teguh Widodo, M. Hum., Ph. D, II: Dr. Hartini, M. Hum. Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Minat Utama Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa.FKIP.Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Makna simbolis dan pendidikan karakter banyak terkandung dalam upacara tradisi Jawa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan makna simbolis, nilai pendidikan karakter, dan relevansi nilai pendidikan karakter dalam upacara tradisi pemberian nama orang Jawa di Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap serta relevansinya dengan pembelajaran Bahasa Jawa.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan metode observasi langsung dan teknik content analisys (analisis kandungan isi) sebagai teknik pengumpulan data.Sumber data dalam penelitian ini adalah peristiwa upacara tradisi dan informan serta dokumentasi foto atau video dalam upacara tradisi. Adapun data yang digunakan adalah kejadian langsung dan dokumentasi serta rekaman hasil wawancara dari para informan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis interaktif, sedangkan validitas data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol yang terdapat dalam upacara tradisi pemberian nama orang Jawa di Desa Ujungmanik dibagi menjadi tiga bagian yaitu simbol benda, simbol verbal, dan simbol tingkah laku. Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang ditemukan sebanyak sepuluh karakter yaitu: 1) religius, 2) bersahabat/komunikatif dalam karukunan, 3) menghargai prestasi dalam pakurmatan, 4) kerja keras dalam kaluwargan, 5) peduli sosial dalam rasa kamangerten, 6) cinta tanah air dalam ngleluri budaya Jawa, 7) disiplin dalam pepesthen manungsa Jawa, 8) cinta damai dalam unggah ungguh, 9) tanggung jawab dalam rasa welas asih, dan 10) toleransi dalam rasa tanpa pamrih. Penelitian ini juga berhasil menyimpulkan bahwa makna simbolis dan nilai pendidikan karakter dalam upacara tradisi pemberian nama orang Jawa di Desa Ujungmanik relevan dengan pembelajaran Bahasa Jawa baik pada tingkat SMP maupun SMA.


(16)

x ABSTRACT

Anastasia Nindya Wisnuri. 2015. Symbolic Meaning on Javanese Giving Name Ritual Tradition as the Source of Moral Character Education based on Javanese Local Wisdom on Fisherman Society in Cilacap (a Semiotic approach). THESIS.1st Preceptor: Prof. Sahid Teguh Widodo, M. Hum., Ph. D, 2nd Preceptor: Dr.Hartini, M. Hum.Magister of Indonesian Education, Main Interest on the Education of Javanese Language and Literature Study Program. FKIP.Sebelas Maret Surakarta University Postgraduate Program.

Symbolic meaning and character education mostly contained on Javanese ritual tradition. The purpose of this research is to explain the symbolic meaning, the value of character education, and the relevance of character education value on Javanese giving name ritual tradition Ujungmanik village, Kawunganten, Cilacap sub-district, and also its relevance with Javanese language learning.

This research is a qualitative descriptive research, using direct observation method and analysis content technique as the data gathering technique. The source of the data in this research is the event of the tradition ceremony, the informant and also the photo document or video on the ritual tradition itself. While the data that being used is direct event, documentation and the interview record from the informants. The data analysis performed with the interactive analysis technique, where as the data validity performed with triangulation data.

The research result shows that symbol which contained on the Javanese giving name ritual tradition in Ujungmanik village divided by three parts which are object symbol, verbal symbol, and behavior symbol. While 10 characters education values are found, those are: 1) religious, 2) communicative in togetherness, 3) respect the achievement in tribute, 4) hard work in family, 5) social concern in understanding feeling, 6) love the homeland in conserve the Javanese culture, 7) discipline in real Javanese person, 8) love peace in politeness, 9) responsibility in affection, 10) tolerance without ulterior motives. This research also prove that symbolic meaning and character education value on Javanese giving name ritual tradition in Ujungmanik village is relevance with Javanese language learning in Junior High School or Senior High School.


(17)

xi SARI PATHI

Anastasia Nindya Wisnuri. 2015. Makna Simbolis Adhat Upacara Paring Nama Tiyang JawiDados Sumber Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Kaarifan Lokal JawiWonten Masyarakat Nelayan Wonten Kabupaten Cilacap (Salah Satunggalipun Pendekatan Semiotika).TESIS. Panuntun I: Prof. Sahid Teguh Widodo, M. Hum., Ph. D, II: Dr. Hartini, M. Hum. Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Minat Utama Pendidikan Bahasa saha Sastra Jawi.Program Pascasarjana.FKIP.Pawiyatan Luhur Sewelas Maret Surakarta.

Makna simbolis saha pêndhidhikan karakter kathah ngandhut wontên ing sajroning upacara adhat Jawi. Panalitén punika nggadhahi ancas kanggè ndhiskripsèkakên saha nêrangakên makna simbolis, nilai pêndhidhikan karakter, saha relevansinipun nilai pêndhidhikan karakter wontên saklêbêtipun upacara adhat paring nama tiyang Jawi ing dhusun Ujungmanik kêcamatan Kawungantên kabupatén Cilacap ugi relevansinipun kaliyan pasinaon basa Jawi.

Panalitén punika minangka panalitén deskriptif kualitatif, kanthi migunakakên metode observasi langsung saha teknik content analysis (analisis kandhutan isi) minangka teknik nglêmpakakên dhata.Sumber dhata wontên ing panalitén punika inggih punika prastawa upacara adhat saha informan ugi dokumentasi foto utawi video saklêbêtipun upacara adhat.Dènè dhata ingkang dipunginakakên inggih punika kadadosan langsung saha dokumentasi ugi rekaman asil wawanrêmbag saking para informan. Analisis dhata dipuntindakakên kanthi migunakakên teknik analysis interaktif, kajawi validitas dhata dipuntindakakên kanthi migunakakên triangulasi dhata.

Asil panalitén nêdahakên bilih simbol ingkang wontên saklêbêting upacara adhat paring nama tiyang Jawi ing dhusun Ujungmanik kapérang dados tiga babagan inggih punika simbol barang, simbol verbal, saha simbol tindak tanduk. Dènè nilai pêndhidhikan karakter wontên sêdasa, inggih punika : 1) religius, 2) mêmitran / komunikatif saklêbêtipun karukunan, 3) ngaosi prestasi wontên saklêbêtipun pakurmatan, 4) nyambut damêl sêsarêngan kanthi kaluwargan, 5) nggatosakên kanthi raos sosial wontên saklêbêtipun raos pangêrtosan, 6) trêsna dhatêng nêgari wontên saklêbêting nglêluri budaya Jawi, 7) dhisiplin wontên saklêbêting pêpêsthén tiyang Jawi, 8) trêsna katêntrêman ing saklêbêting unggah-ungguh, 9) tanggêl jawab ing saklêbêting raos wêlas asih, saha 10) mangêrtosi kawontênan ing saklêbêting raos tanpa pamrih. Panalitén punika ugi sagêd nyimpulakên bilih têgês simbolis saha nilai pêndhidhikan karakter saklêbêting upacara adhat paring nama tiyang Jawi ing dhusun Ujungmanik jumbuh kaliyan pasinaon basa Jawi wontên ing tingkat SMP utawi SMA / SMK.


(18)

xii DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

SARI PATHI ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR BAGAN ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

1. Manfaat Teoretis ... 5

2. Manfaat Praktis ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

A. Kajian Pustaka ... 7

B. Landasan Teori ... 12

1. Konsep Folklore ... 12

2. Konsep Upacara Tradisional ... 15

3. Konsep Kearifan Lokal ... 18

4. Teori Simbol ... 21

5. Teori Semiotika Roland Barthes ... 24


(19)

xiii

7. Pembelajaran Bahasa Jawa ... 48

C. Kerangka Berpikir ... 51

BAB III METODE PENELITIAN ... 54

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 54

1. Tempat Penelitian ... 54

2. Waktu Penelitian ... 55

B. Bentuk dan Jenis Penelitian ... 56

C. Data dan Sumber Data ... 56

1. Sumber Data ... 56

2. Data ... 58

D. Teknik Pengumpulan Data ... 59

1. Observasi Langsung ... 59

2. Wawancara / Interview ... 59

3. Teknik Analisis Isi (Content Analysis) ... 60

E. Teknik Cuplikan / Sampling ... 61

F. Validitas Data ... 61

G. Analisis Data ... 62

1. Pengumpulan Data ... ... 62

2. Reduksi Data ... 62

3. Penyajian Data (Sajian Data) ... 62

4. Analisis Data ... ... 63

5. Penarikan Kesimpulan ... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Hasil Penelitian ... 66

1. Analisis Simbol-Simbol Upacara Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Dalam Masyarakat Pesisir Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap ... 66

(1) Simbol-simbol Benda ……….. 66

a. Sesaji ……….. 67

b. Makanan ... 70

(2) Simbol-simbol Verbal ………. 78 a. Ujub dalam Tradisi Sakral Pemberian Nama Orang Jawa 79


(20)

xiv

b. Doa dalam Tradisi Sakral Pemberian Nama Orang Jawa 80 c. Mantra dalam Tradisi Sakral Pemberian Nama Orang

Jawa... 82

(3) Simbol-Simbol Perilaku Pelaku Pendukungnya ……….. 84

a. Pemberian Nama Yang Baik Kepada Anak ………... 84

b. Prosesi Upacara Selamatan ―Kepungan‖ Di Desa Ujungmanik Sebagai Ucapan Syukur Dan Pedoman Hidup …………... 88

c. Mengenalkan Bayi Kepada Orang Lain ………. 95

d. Menjaga Tradisi Dan Nilai ………. 97

e. Penyeimbang Hidup ………... 99

2. Makna Simbolis Pada Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Dalam Masyarakat Pesisir Di Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap... 102

a. Simbol Dominan Dalam Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Di Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap ……….. 104

1) Sesaji………. 105

2) Makanan……….... 114

3) Ujub ... 128

4) Doa ... 134

5) Mantra ... 141

b. Simbol Instrumental Dalam Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Di Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten Kab. Cilacap... 144

1) Pemberian Nama Kepada Bayi ... . 145

2) Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Di Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap ... 148

3) Mengenalkan Bayi Kepada Orang Lain Dalam Masyarakat Desa Ujungmanik ... 152


(21)

xv

4) Menjaga Tradisi dan Nilai ………... 155

5) Penyeimbang Hidup ………... 163

3. Nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Pada Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Dalam Masyarakat Pesisir Di Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap ... ... 170

a. Nilai Pendidikan Moral ………... 172

a) Nilai Kaimanan ………. 174

b) Nilai Katakwaan ………... 179

b. Nilai Pendidikan Sikap Dan Perilaku ………... 181

a) Nilai Pendidikan Karakter Bersahabat / Komunikatif DalamKarukunan………. 181

b) Nilai Pendidikan Karakter Menghargai Prestasi Dalam Pakurmatan ………. 183

c) Nilai Pendidikan Karakter Kerja Keras Dalam Kaluwargan……….. 186

d) Nilai Pendidikan Karakter Peduli Sosial Dalam Rasa Kamangerten………. 187

e) Nilai Pendidikan Karakter Disiplin Dalam Pepesthen Manungsa Jawa……… 189

f) Nilai Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Dalam Ngleluri Budaya Jawa……….. 192

c. Nilai Pendidikan Etika ……… 195

a) Nilai Pendidikan Karakter Cinta Damai Dalam Unggah Ungguh………. 195

b) Nilai Pendidikan Karakter Tanggungjawab Dalam Rasa Welas Asih ……….... 198

c) Nilai Pendidikan Karakter Toleransi Dalam Rasa Tanpa Pamrih………... 201


(22)

xvi

4. Relevansi Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa

―Kepungan‖ Dalam Masyarakat Pesisir Di Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap Dengan Pembelajaran Bahasa

Jawa ... 204

B. Pembahasan ... 210

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 223

A. Kesimpulan ... 223

B. Implikasi ... 225

C. Saran ... 229

GLOSARIUM ... 232

DAFTAR PUSTAKA ... 235


(23)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Konsep Mitos Menurut Barthes (Sumber : Iswidayati, 2006)... 26 Tabel 2.Jangkauan Sikap dan Perilaku dan Butir-Butir Nilai Budi Pekerti

(Sumber: diadaptasi dan dikembangkan dari Sedyawati, 1997) ………….. 30

Tabel 3.Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan KarakterMenurut Permendiknas

Nomor 20 tahun 2003………... 39


(24)

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.Kerangka Berpikir ……….. 53


(25)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ………... 240

Lampiran 2.Peta Kabupaten Cilacap ……… 251

Lampiran 3.Biodata Informan ……….. 252

Lampiran 4.Catatan Lapangan Dan Hasil Wawancara Dengan Para Informan …... 272

Lampiran 5. Dokumentasi ………. 303

Lampiran 6. Silabus SMP ………... 320 Lampiran 7. Silabus SMA/SMK/MA ………... 325


(1)

xiv

b. Doa dalam Tradisi Sakral Pemberian Nama Orang Jawa 80 c. Mantra dalam Tradisi Sakral Pemberian Nama Orang

Jawa... 82

(3) Simbol-Simbol Perilaku Pelaku Pendukungnya ……….. 84

a. Pemberian Nama Yang Baik Kepada Anak ………... 84

b. Prosesi Upacara Selamatan ―Kepungan‖ Di Desa Ujungmanik Sebagai Ucapan Syukur Dan Pedoman Hidup …………... 88

c. Mengenalkan Bayi Kepada Orang Lain ………. 95

d. Menjaga Tradisi Dan Nilai ………. 97

e. Penyeimbang Hidup ………... 99

2. Makna Simbolis Pada Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Dalam Masyarakat Pesisir Di Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap... 102

a. Simbol Dominan Dalam Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Di Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap ……….. 104

1) Sesaji………. 105

2) Makanan……….... 114

3) Ujub ... 128

4) Doa ... 134

5) Mantra ... 141

b. Simbol Instrumental Dalam Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Di Desa Ujungmanik Kecamatan Kawunganten Kab. Cilacap... 144

1) Pemberian Nama Kepada Bayi ... . 145

2) Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Di Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap ... 148

3) Mengenalkan Bayi Kepada Orang Lain Dalam Masyarakat Desa Ujungmanik ... 152


(2)

xv

4) Menjaga Tradisi dan Nilai ………... 155

5) Penyeimbang Hidup ………... 163

3. Nilai Pendidikan Karakter Yang Terkandung Pada Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa ―Kepungan‖ Dalam Masyarakat Pesisir Di Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap ... ... 170

a. Nilai Pendidikan Moral ………... 172

a) Nilai Kaimanan ………. 174

b) Nilai Katakwaan ………... 179

b. Nilai Pendidikan Sikap Dan Perilaku ………... 181

a) Nilai Pendidikan Karakter Bersahabat / Komunikatif DalamKarukunan………. 181

b) Nilai Pendidikan Karakter Menghargai Prestasi Dalam Pakurmatan ………. 183

c) Nilai Pendidikan Karakter Kerja Keras Dalam Kaluwargan……….. 186

d) Nilai Pendidikan Karakter Peduli Sosial Dalam Rasa Kamangerten………. 187

e) Nilai Pendidikan Karakter Disiplin Dalam Pepesthen Manungsa Jawa……… 189

f) Nilai Pendidikan Karakter Cinta Tanah Air Dalam Ngleluri Budaya Jawa……….. 192

c. Nilai Pendidikan Etika ……… 195

a) Nilai Pendidikan Karakter Cinta Damai Dalam Unggah Ungguh………. 195

b) Nilai Pendidikan Karakter Tanggungjawab Dalam Rasa Welas Asih ……….... 198

c) Nilai Pendidikan Karakter Toleransi Dalam Rasa Tanpa Pamrih………... 201


(3)

xvi

4. Relevansi Upacara Tradisi Pemberian Nama Orang Jawa

―Kepungan‖ Dalam Masyarakat Pesisir Di Desa Ujungmanik Kec. Kawunganten Kab. Cilacap Dengan Pembelajaran Bahasa

Jawa ... 204

B. Pembahasan ... 210

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 223

A. Kesimpulan ... 223

B. Implikasi ... 225

C. Saran ... 229

GLOSARIUM ... 232

DAFTAR PUSTAKA ... 235


(4)

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Konsep Mitos Menurut Barthes (Sumber : Iswidayati, 2006)... 26 Tabel 2.Jangkauan Sikap dan Perilaku dan Butir-Butir Nilai Budi Pekerti

(Sumber: diadaptasi dan dikembangkan dari Sedyawati, 1997) ………….. 30 Tabel 3.Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan KarakterMenurut Permendiknas

Nomor 20 tahun 2003………... 39


(5)

xviii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1.Kerangka Berpikir ……….. 53 Bagan 2.Analisis Model Interaktif ………... 63


(6)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ………... 240 Lampiran 2.Peta Kabupaten Cilacap ……… 251 Lampiran 3.Biodata Informan ……….. 252 Lampiran 4.Catatan Lapangan Dan Hasil Wawancara Dengan Para Informan …... 272 Lampiran 5. Dokumentasi ………. 303 Lampiran 6. Silabus SMP ………... 320 Lampiran 7. Silabus SMA/SMK/MA ………... 325


Dokumen yang terkait

NILAI PENDIDIKAN RELIGI PADA UPACARA SELAPANAN DALAM TRADISI ADAT JAWA Nilai Pendidikan Religi Pada Upacara Selapanan Dalam Tradisi Adat Jawa (Studi Kasus di Desa Talang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten).

0 1 15

NILAI PENDIDIKAN RELIGI PADA UPACARA SELAPANAN DALAM TRADISI ADAT JAWA Nilai Pendidikan Religi Pada Upacara Selapanan Dalam Tradisi Adat Jawa (Studi Kasus di Desa Talang Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten).

0 1 14

MODEL PENGEMBANGAN KARAKTER TOLERAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL JAWA MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

2 9 79

MAKNA SIMBOLIS TRADISI UPACARA PEMBERIAN NAMA ORANG JAWA SEBAGAI SUMBER NILAI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL JAWA PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN CILACAP (Sebuah Tinjauan Semiotika).

0 0 19

MAKNA SIMBOLIK DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER JAWA DALAM SÊRAT SAFINGI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENGAJARAN BAHASA JAWA (Sebuah Pendekatan Semiotik).

0 1 47

02 Tembang Jawa sebagai Sumber Kearifan Lokal

0 0 20

MENGGALI NILAI NILAI KEARIFAN LOKAL BUDAYA JAWA SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN KARAKTER

0 2 12

NILAI EDUKASI DAN KEARIFAN LOKAL DOLANAN ANAK JAWA SEBAGAI PEMBENTUK KARAKTER ANAK

0 0 10

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Makna Simbolis Tradisi Upacara Pemberian Nama Orang Jawa Sebagai Sumber Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Jawa Pada Masyarakat Nelayan Di Kabupaten Cilacap (Sebuah Pendekatan Semiotika) - UNS I

0 0 6

MAKNA SIMBOLIK DAN NILAI PENDIDIKAN KARAKTER JAWA DALAM SÊRAT SAFINGI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PENGAJARAN BAHASA JAWA (Sebuah Pendekatan Semiotik) - UNS Institutional Repository

0 0 15