rahmat agung wicaksono

SALURAN DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN CV. GION AND
RAHAYU DI KARTASURA, SUKOHARJO

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi Tugas – tugas dan Memenuhi Syarat – syarat guna
memperoleh Gelar Ahli Madya Manajemen Pemasaran

Oleh :
Rahmat Agung Wicaksono
NIM : F3207154

PROGRAM STUDI DIPLOMA III
MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010

ABSTRAK

SALURAN DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN CV. GION AND RAHAYU DI
KARTASURA, SUKOHARJO

Rahmat Agung Wicaksono
F3207154
Saluran distribusi wajib dipakai dalam kegiatan pemasaran/ bisnis. Tanpa saluran
distribusi produk tidak akan bisa berpindah dari produsen ke konsumen. Lalu bagaimana
mendistribusikan produk ke konsumen yang berada di luar negeri? Berapa level distribusi
yang diperlukan sampai produk diterima end user? Untuk mengetahui jawaban dari
pertanyaan ini maka penulis melakukan penelitian dan praktik magang kerja di sebuah
perusahaan ekspor furniture rotan di Kartasura. Perusahaan tersebut bernama CV. Gion and
Rahayu.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan focus terhadap
satu obyek/ masalah dari praktik magang kerja selama dua bulan di CV. Gion and Rahayu.
Obyek tersebut dianalisis dengan cara mengumpulkan berbagai data yang relevan yang
berasal dari dalam perusahaan untuk dideskripsikan lalu ditarik kesimpulan. Jenis data yang
dikumpulkan adalah data primer dan data internal. Data yang diperoleh berupa proforma
invoice, dokumentasi tertulis lain yang dimiliki perusahaan dan informasi dari wawancara
dengan karyawan perusahaan.
Dari penelitian yang dilakukan penulis diperoleh informasi mengenai jenis saluran
distribusi apa saja yang digunakan dan bagaimana cara CV. Gion and Rahayu mengelola
barang selama proses distribusi seperti sistem pengangkutan dan pergudangan.. Ternyata
saluran distribusi yang digunakan CV. Gion and Rahayu pendek. Hanya menggunakan 2 jenis

saluran distribusi, yaitu one level distribution channel dan two level distribution channel.
Dari sisi margin penjualan yang diperoleh tentu one level distribution channel lebih
menguntungkan. Untuk meningkatkan penggunaaan jenis saluran distribusi one level channel CV.
Gion and Rahayu perlu memasarkan produknya lewat internet (internet marketing). Saranan yang
wajib dimiliki dalam pemasaran internet yaitu website dan e-mail. Pemasaran internet dinilai efektif
dan efisien karena perusahaan mengeluarkan biaya pemasaran sangat kecil namun penawaran bisa
langsung sampai ke pembeli di luar negeri baik terutama pembeli retailer .

Kata kunci : saluran distribusi.

ABSTRACT
CHANNEL DISTRIBUTION IN CV. GION AND RAHAYU IN KARTASURA,
SUKOHARJO
Rahmat Agung Wicaksono
F3207154
Distribution channels must be used in marketing activities / business. Without
distribution channels, we will not be able to move products from producer to consumer. Then
how to distribute products to consumers who live in abroad? How many levels of distribution
required until the product is received end user? To find the answer to this question, so the
writer conduct research and internship practice in a rattan furniture export company in

Kartasura. The company named CV. Gion and Rahayu.
The research use descriptive qualitative method and focuses on one object / matter of
internship practice during two-month at CV. Gion and Rahayu. The objects analyzed by
collecting a variety of relevant data from internal the company to be described and
conclusions drawn. Types of data collected is of primary data and internal data. Data obtained
in the form of proforma invoice, other written documentation and collect information from
interviews with some company employe.
From this research the authors obtained information on what types of distribution
channels used and how to CV. Gion and Rahayu manage the goods during the distribution
process, such as transportation and warehousing system. It turned out that the distribution
channels used by CV. Gion and Rahayu is short. Only use two types of distribution channels,
namely a one-level distribution channel and two levels of distribution channel.
In terms of sales margin obtained by a one-level course more profitable distribution
channels. To increase the use of one type of distribution channel level CV. Gion and Rahayu
need to market their products via internet (internet marketing). The tools that must be
reserved only a website and e-mail. Internet marketing is considered an effective and efficient
because the company spend a very small marketing cost but the supplyn can directly overseas
to buyers in somewhere country, especially retailer buyers.

Keyword : distribution channel.


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

v Di mana ada kemauan di situ ada jalan.
(Penulis)

Laporan Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :
1. Ibu dan Ayah tercinta.
2. Almamater Program Studi D3 Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi UNS.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, rizki,
hidayah dan kebaikan-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul
“SALURAN DISTRIBUSI PADA PERUSAHAAN CV. GION AND RAHAYU DI
KARTASURA, SUKOHARJO”.
Tugas Akhir ini dibuat untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya
Manajemen Pemasaran pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Selesainya penyusunan Tugas akhir ini tidak terlepas dari beberapa pihak yang telah
membantu dalam memberi nasihat, arahan dan informasi. Penulis ucapkan terima kasih

kepada pihak-pihak yang telah membantu :
1. Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Program DIII Manajemen Pemasaran
yang telah memberikan bantuan administrasi dalam pelaksanaan praktik magang kerja
dan penyusunan tugas akhir ini.
2. Bapak Drs. Harmadi, MM yang telah mengajar ilmu yang bermanfaat dan memberi
pengarahan penulis.
3. Bapak Achmad Ichwan, SE, MS yang telah membimbing penulis selama menjalani
proses perkuliahan hingga lulus.
4. Bapak Drs. Bambang Sarosa, Msi selaku konsultan penulis dalam menulis tugas akhir
ini.
5. Bapak Dodi S, Manager Expor CV. Gion and Rahayu yang telah menerima Penulis
melakukan praktik magang kerja serta telah memberikan berbagai informasi penting
yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

6. Mbak Endang, Mbak Rika dan Mbak Nur, staff CV. Gion and Rahayu yang telah
memberi pengarahan penulis saat mengerjakan tugas dari CV. Gion and Rahayu,
menyiapkan data-data yang dibutuhkan penulis dan mengapresiasi kinerja penulis
selama magang kerja.
7. Rizki Tri Hananto partner penulis saat magang di CV. Gion and Rahayu dan
membantu penulis mengerjakan tugas di CV. Gion and Rahayu.


Surakarta, 10 Mei 2010

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………. i
ABSTRAKSI …………………………………………………………………. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ……………………………. v
HALAMAN KATA PENGANTAR ………………………………………… vi
HALAMAN DAFTAR ISI …………………………………………………... viii
HALAMAN DAFTAR TABEL …………………………………………….. xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR …………………………………………. xii
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….. xiii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ………………………………………….……………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………………… 2
C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………. 2
D. Manfaat Penelitian ……………...……………………………………… 2
E. Metode Penelitian ………………………………………………………. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..……………………………………………… 5
A. Landasan Teori …………………………………………………………... 5
1. Definisi Pemasaran …………………………………………………... 5
2. Definisi Marketing Mix ………………………………………………. 5
3. Definisi Distribusi ……………………………………………………. 6

4. Fungsi Distribusi …………………………………………………….. 6
5. Definisi Saluran Distribusi …………………………………………... 8
6. Bentuk Saluran Distribusi …………………………………………… 9
7. Pengertian Perantara …………………………………………………. 10
8. Alasan Menggunakan Perantara dalam Saluran Distribusi ………….. 10
9. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi ….. 11
B. Kerangka Pemikiran ……………………………………………………... 13
BAB III PEMBAHASAN ………………………………………………………. 14
A. Gambaran Umum Perusahaan ……………………………………………. 14

1. Sejarah Berdiri Perusahaan ……………………………………….…... 14
2. Tujuan Perusahaan …………………………………………………..... 15
3. Lokasi Perusahaan ……………………………………………………. 16
4. Struktur Organisasi …………………………………………………… 16
5. Produk yang Dihasilkan ………………………………………………. 21
6. Jam Kerja ……………………………………………………………... 21
B. Laporan Magang Kerja …………………………………………………… 21
1. Pengertian Magang Kerja …………………………………………….. 21
2. Tujuan Magang Kerja ……………………………………………….... 22
3. Pelaksanaan Magang Kerja …………………………………………… 22
4. Kegiatan Magang Kerja ………………………………………………. 23
C. Pembahasan ………………………………………………………………. 25
1. Jenis Saluran Distribusi Penjualan Yang Digunakan ………………… 25
2. Kasus Distribusi ……………………………………………………… 27
3. Data Pembeli CV. Gion and Rahayu ………………………………… 27
4. Pengelolaan Distribusi Fisik …………………………………………. 29

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………... 33
A. Kesimpulan ………………………………………………………………. 33
B. Saran ……………………………………………………………………... 33

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………… 34
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jam kerja di CV. Gion and Rahayu ………………………………………. 20
Tabel 2.1 Data Pembeli CV. Gion and Rahayu ……………………………………… 25

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Bagan Struktur Organisasi CV. Gion and Rahayu …………………… 16

DAFTAR LAMPIRAN

1. Nota Pelayanan Ekspor
2. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)
3. Bill of Lading
4. Certificate of Origin (COO)
5. Gas Clearance Certificate
6. Certificate of Fumigation

7. Packing Declaration
8. Invoice
9. Packing List

10. Shipping Instruction

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan atau pertukaran barang melewati batas suatu negara terjadi
karena kebutuhan barang atau jasa yang tidak terdapat pada suatu negara. Pelaksanaan
perdagangan lintas negara sering disebut ekspor impor. Kegiatan ekspor merupakan
andalan banyak negara untuk menambah devisa. Diusahakan dengan aktif menjual
produk dalam negeri ke luar negeri, maka negara akan mempunyai posisi neraca
pembayaran yang positif/ surplus.
Di era globalisasi pertukaran informasi semakin mudah, murah dan cepat.
Begitu pula yang terjadi dalam dunia bisnis. Peraturan perdagangan internasional
dibuat semakin memudahkan negara-negara untuk mengadakan jual beli. Beraneka
alat transportasi dan jasa pengiriman semakin beragam untuk memenuhi tuntutan
bisnis jaman modern.

CV. Gion and Rahayu merupakan salah satu perusahaan ekspor yang
pabriknya berlokasi di Kartasura, Sukoharjo dengan komoditi utamanya adalah
furnitur rotan dengan kombinasi eceng gondok dan pelepah pisang yang dikeringkan.
Perusahaan ini established pada bulan Juli 2001. Perusahaan sampai saat ini telah
memiliki pelanggan di Australia, Spanyol, Italia, Amerika Serikat, New Zealand dan
Venezuela.
Dengan melihat latar belakang di atas dan minat penulis ingin terjun ke dalam
bisnis ekspor, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan mengambil judul
“Saluran Distribusi Pada Perusahaan CV. Gion and Rahayu di Kartasura, Sukoharjo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka perlu dibuat
sebuah rumusan masalah untuk dijadikan acuan penelitian selama praktik magang
kerja. Rumusan masalahnya adalah jenis saluran distribusi apa yang digunakan oleh
CV. Gion and Rahayu ?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan antara lain :
1. Mengetahui bagaimana sitem distribusi produk di perusahaan CV. Gion and
Rahayu.
2. Ikut andil dan memberi kontribusi positif/ manfaat dalam perkembangan bisnis
ekspor Indonesia.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberi manfaat bagi :
1. Penulis
Bisa menimba ilmu bisnis ekspor impor sebelum praktik bisnis secara mandiri.
Penulis memperoleh pengetahuan mengenai sistem distribusi yang dipakai oleh CV.
Gion and Rahayu, apa saja yang perlu disiapkan untuk memulai bisnis ekspor dan
struktur manajemen perusahaan.
2. Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi alat evaluasi bagi perusahaan CV.
Gion & Rahayu. Dari hasil penelitian, manajemen CV. Gion & Rahayu bisa
mengukur sejauh mana keefektifan saluran distribusi yang digunakan.
3. Pihak Lain

Semoga hasil penelitian ini bisa menambah bahan bacaan mengenai saluran
distribusi perdagangan internasional dan memberi kontribusi positif dalam
perkembangan bisnis ekspor Indonesia.

E. Metode Penelitian
Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian.
Metode ini terdiri dari :
1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kasus. Penelitian ini
menganalisis bagaimana sistem distribusi di perusahaan CV. Gion & Rahayu.
2. Objek penelitian
Objek penelitian adalah CV. Gion & Rahayu, sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang perdagangan dan semi manufaktur produk-produk furnitur dari rotan dan
kayu. Kantor dan pabrik CV. Gion & Rahayu beralamat di Jl. Indronoto KM 0,7
Mangkuyudan, Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo (57165), Jawa Tengah,
Indonesia.
3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan 2 jenis data, yaitu data primer dan data internal. Data
primer adalah data yang langsung diambil dari obyek penelitian oleh peneliti.
Peneliti akan mewancarai orang-orang yang terlibat atau bertanggung jawab atas
distribusi produk seperti staf administrasi dan manajer pemasaran. Data internal
adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal. Data internal yang digunakan, yaitu data pembeli dari tahun 2006 sampai
2009.

4.

Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan data menggunakan teknik wawancara, teknik
dokumentasi dan studi pustaka. Wawancara. Wawancara dilakukan secara : (1)
Terbuka (open-ended), peneliti bertanya kepada responden kunci tentang faktafakta suatu peristiwa dan opini mereka mengenai peristiwa yang ada. Responden
kunci di sini adalah manager pemasaran dan karyawan bagian administrasi. (2)
Terstruktur, yaitu menggunakan pertanyaan terstruktur supaya lebih efektif. Teknik
dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen
tertulis, seperti proforma invoice. Data dikumpulkan selama penulis magang sejak
tanggal 1 Februari 2010 sampai 31 Maret 2010. Studi pustaka. Studi pustaka
merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku atau referensi
yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

5. Teknik pembahasan
Pembahasan menggunakan teknik pembahasan deskriptif. Teknik pembahasan
deskriptif membuat gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai suatu objek yang diteliti. Sehingga pembahasan akan memaparkan
bagaimana masing-masing jenis saluran distribusi melakukan fungsi pemasaran.
Sedangkan teknik pembahasan komparatif akan membandingkan besarnya
kontribusi antara jenis-jenis saluran distribusi yang ada. Dengan menggunakan
teknik komparatif diharapkan akan menghasilkan kesimpulan yang lebih akurat.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Definisi Pemasaran
Dewasa ini, pemasaran mempunyai arti baru, yaitu pemuasan akan kebutuhan
konsumen atau pelanggan. Suatu produk akan dapat dijual dengan mudah apabila
bagian pemasaran suatu perusahaan dapat memahami kebutuhan konsumen,
melakukan pengembangan produk, menetapkan harga yang sesuai, melakukan
pendistribusian, dan kegiatan promosi dengan efektif.
Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler (2009:5) adalah
sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan
produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain”.

2. Definisi Marketing Mix
Menurut Basu Swastha (1996:42) marketing mix adalah
kombinasi dari empat variable atau kegiatan yang merupakan
inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni produk, struktur
harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong (2008:62) marketing
mix adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang
dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang
diinginkan di pasar sasaran. Alat pemasaran tersebut adalah
produk, harga, tempat dan promosi.
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan kepada pasar
sasaran. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pembeli. Tempat/
saluran distribusi meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia.
Promosi berarti aktivitas menyampaikan manfaat produk dan membujuk pasar
untuk membelinya.

3. Definisi Distribusi

Salah satu unsur marketing mix adalah place/ saluran distribusi. Menunjukan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan produk
dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Kegiatan pemasaran tidak
akan lepas dari masalah distribusi produk, yang membawa barang atau jasa ke
tangan konsumen, Hal ini penting karena dengan adanya saluran distribusi
memungkinkan berpindahnya barang dari suatu tempat ke tempat lain. Distribusi
adalah kegiatan menyalurkan barang atau jasa dari produsen ke konsumen.
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi
dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan
konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat
setelah dapat dikonsumsi. Meningkatkan kegunaan menurut tempatnya (place
utility) dan menurut waktunya (time utility).

4. Fungsi Distribusi
Distribusi sangat dibutuhkan oleh konsumen untuk memperoleh barangbarang yang dihasilkan oleh produsen, apalagi bila produksinya jauh. Anda
dapat melihat barang yang tidak dihasilkan di daerah Anda tapi sekarang ada
di tempat tinggal Anda. Dalam hal ini fungsi pokok distribusi meliputi:

1. Pengangkutan (Transportasi)
Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal
konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan.
Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya
teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang
yang disalurkan semakin besar, sehingga membutuhkan alat transportasi
(pengangkutan).

2.

Penjualan (Selling)
Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan
oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat
dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen
dapat menggunakan barang tersebut.

3.

Pembelian (Buying)
Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan
barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang
membutuhkan barang tersebut.

4.

Penyimpanan (Stooring)
Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan
terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan
barangbarang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, Anda bisa
lihat mengapa orangtua kita ada yang membuat lumbung padi?

5.

Pembakuan Standar Kualitas Barang
Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu
menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan
diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis,
ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut.
Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan
dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan.

6.

Penanggung Resiko
Barang bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang akan
didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi,
maka seorang distributor tentunya akan menanggung resiko. Pada jaman

sekarang untuk menanggung resiko yang muncul bisa dilakukan kerjasama
dengan lembaga/perusahaan asuransi.

5. Definisi Saluran Distribusi
Setelah barang selesai dibuat dan siap untuk dipasarkan, tahap berikutnya
dalam proses pemasaran adalah menentukan metode dan rute yang akan
dipakai untuk menyalurkan barang tersebut ke pasar. Kebanyakan produsen
bekerjasama dengan para perantara untuk melemparkan produk mereka ke
pasar. Mereka mencoba membuat sebuah saluran distribusi.
Saluran distribusi, kadang-kadang juga disebut saluran perdagangan
dapat didiefinisikan secara sederhana sebagai berikut :
Saluran distribusi barang adalah saluran distribusi yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang dari
produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri (Basu
Swastha, 1996: 190).
Sedangkan Philip Kotler (1995: ) mendefinisikan saluran
distribusi adalah sekelompok perusahaan dan perorangan yang
memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu
memindahkan hak pemilikan barang atau jasa ketika
dipindahkan dari produsen ke konsumen.

6. Bentuk saluran distribusi
Menurut Philip Kotler (2001:626) ada beberapa bentuk saluran distribusi,
antara lain :
produsen - konsumen,
produsen – pengecer - konsumen,
produsen - pedagang besar – pengecer - konsumen,
produsen – agen – pengecer - konsumen,
produsen – agen - pedagang besar – pengecer - konsumen.

Setiap penyalur yang melaksanakan beberapa tugas di dalam membawa
produk dan hak kepemilikannya lebih dekat ke pembeli akhir membentuk tingkat
saluran. Jumlah dari tingkat intermediary yang digunakan menunjukkan panjang
dari suatu saluran. Menurut Philip Kotler (2001) berdasarkan jumlah tingkat
intermediary dapat dibedakan beberapa jenis saluran distribusi, yaitu
a. Zero-level Channel (Direct Marketing Channel), dimana produsen menjual
secara langsung kepada konsumen. Tiga cara utama dari penjualan langsung
adalah door to door , mail order dan manufacturer owned stored.
b. One-level Channel yang mempunyai satu intermediary penjualan, seperti
retailer .

c. Two-Level Channel yang mempunyai dua intermediary. Dalam pasar
konsumen mereka adalah wholesaler dan retailer.
d. Three-Level Channel yang mempunyai tiga intermediary. Saluran jenis ini
menyalurkan produk melalui kantor cabang yang menyalurkan wholeseller ,
yang langsung disalurkan ke konsumen akhir.
e. Higher-Level

Marketing

Channel

yang

mempunyai

lebih

dari

tiga

intermediary. Saluran jenis ini jarang dipakai karena semakin panjang tingkat
perantara, maka akan semakin sulit dalam pengawasannya.

7. Pengertian Perantara
Perantara merupakan unsur yang penting daam saluran distribusi, karena
adanya perantara dalam saluran distribusi akan membantu mengatasi kesenjangan
waktu antara proses produksi dengan pemakaian produk oleh konsumen.
Perantara turut memberikan andil dalam menjalankan fungsi saluran distribusi,
menciptakan manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat tempat dan manfaat

kepemilikan. Perantara mendapatkan hak milik dari produk-produk tersebut pada
waktu bergerak dari produsen ke konsumen, atau secara aktif mengalihkan hak
milik produk tersebut. Jadi inti dari kegiatan perantara adalah keaktifan mereka
dan perantaranya yang menonjol dalam melakukan pembelian, penjualan, dan
beberapa fungsi marketing lainnya, misalnya promosi.

8. Alasan menggunakan perantara dalam Saluran Distribusi
Ada beberapa alasan mengapa produsen melimpahkan bagian tugas-tugas
penjualan perusahaannya kepada perantara dalam saluran distribusi, diantaranya
adalah:
a. Banyaknya kekurangan produsen untuk menyelenggarakan suatu kegiatan
pemasaran secara langsung.
b. Jika perantara mampu menyediakan pelayanan baik, seperti fasilitas
penyimpanan maka produsen cenderung akan menggunakan jasa perantara.
c. Mampu membawa produsen dalam persaingan.
d. Bersedia menanggung risiko tertentu yang dibebankan oleh produsen.
e. Bisa

meringankan

beban

distribusi

atau

pemasaran.

Produsen

mempertimbangkan bahwa dana yang dimiliki lebih baik dipergunakan untuk
investasi lain dalam bidang usahanya.
f. Bisa menjual dalam volume yang besar dan dalam jangka waktu yang lama
atau perantara lebih efektif dalam menyalurkan hasil produksi karena
pengalaman dan spesialisasi dalam bidangnya penjualan.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi
Empat faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan saluran distribusi sebagai berikut :

a. Pertimbangan Pasar
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pertimbangan pasar ini adalah apakah produk
yang dimaksudkan tersebut untuk pasar konsumen atau pasar industri. Variabel lainnya
yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan antara lain : Jumlah pelanggan potensial,
konsentrasi geografis pasaran, banyaknya pesanan.
b. Pertimbangan Produk
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pertimbangan produk, sebagai bagian
dari beberapa hal yang perlu dipertimbang kan dalam proses pemilihan saluran
distribusi, antara lain :
1) Nilai satuan
Nilai satuan produk mempengaruhi jumlah dana yang tersedia untuk distribusi.
Dengan kata lain semakin besar nilai satuan, makin pendek saluran distribusi yang
dipergunakan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomis.
2) Sifat cepat rusak
Produk yang secara fisik dapat cepat rusak atau mudah ketinggalan bentuk, harus
disalurkan dengan menggunakan saluran distribusi yang pendek.
3) Sifat teknis produk
Suatu produk industri yang bersifat teknis tinggi kebanyakan didistribusikan secara
langsung kepada pemakai atau konsumen terakhir yang harus disertai dengan
penyediaan jasa pra jual dan jasa purna jual.
c. Pertimbangan Perusahaan
Varaibel-variabel yang berhubungan dengan pertimbangan perusahaan dapat
dibagi menjadi :
1) Sumber dana keuangan

Suatu perusahaan yang kuat secara finansial kurang membutuhkan jasa
perantara dalam penyaluran hasil produksinya. Tetapi sebaliknya suatu
perusahaan yang kurang kuat secara finansial, membutuhkan jasa perantara
dalam proses penyaluran hasil produksinya.
2) Kemampuan manajemen
Pemilhan saluran distribusi yang tepat juga dipengaruhi oleh pengalaman dan
kemampuan manajemen dalam memasarkan hasil produksinya. Sehingga bagi
perusahaan yang kurang memiliki pengalaman dalam hal pemasaran, memilih
menggunakan jasa perantara dalam hal pendistribusian hasil produksinya.
3) Keinginan menguasai saluran
Penguasaan saluran distribusi bagi seorang produsen disebabkan oleh berbagai
aktor antara lain : produsen dapat mengendalikan sendiri saluran distribusinya,
menekan biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran produk yang dihasilkan,
dan kemampuan untuk menjalankan promosi dengan lebih giat, serta dapat
menguasai penetapan harga eceran yang berlaku secara umum.
4) Jasa-jasa yang disediakan oleh penjual
Keputusan seorang produsen dalam hal penggunaan jasa pemasaran sering
dipengaruhi oleh jasa-jasa pemesanan yang dapat mereka berikan sehubungan
dengan jasa-jasa yang diminta oleh perantara.

B. Kerangkan Pemikiran
Adapun kerangka penelitian adalah seperti di bawah ini

CV. Gion and rahayu

Jenis saluran distribusi

Perusahaan CV. Gion and Rahayu menggunakan jenis saluran distribusi apa.
Kerangka berpikir inilah yang digunakan selama meneliti agar penelitian dan
pembahasannya tetap focus pada satu masalah.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Berdiri Perusahaan
CV. Gion and Rahayu merupakan perusahaan furnitur yang bergerak di
bidang finishing produk furnitur rotan. CV. Gion and Rahayu berdiri pada tahun
1995 dengan asal nama pemiliki perusahaan, yaitu “Sugiono dan Sri Rahayu”.
Pada awal berdiri perusahaan hanya bergerak di bidang jasa finishing biasa.
Semula cakupan pemasaran hanya untuk memenuhi permintaan pasar domestik
saja. Perusahaan hanya melayani pesanan dari perusahaan-perusahaan local yang
ada di sekitar Surakarta, Semarang dan Yogyakarta.

Dengan kredibilitas yang tinggi serta semakin meningkatnya permintaan
pasar akan produk-produk furniture, CV. Gion and Rahayu pada tahun 1999 mulai
membuka pasar internasional. Dimulai dari ketertarikan sebuah perusahaan yang
ada di Belanda –Henkscram Meublen Colonial- pada produk mereka atas
pertimbangan desain serta kualitas yang baik.

Ekspor produk pertama kali

tersebut tidak dilakukan sendiri oleh perusahaan karena perusahaan belum bisa
melakukan ekspor sendiri. Oleh karena itu, kegiatan ekspor dibantu oleh sebuah
agen ekspor di Klaten. Lambat laun permintaan dari luar negeri semakin
bertambah, maka perusahaan memutuskan untuk melaksanakan sendiri kegiatan
ekspornya yang berada di bawah tanggung jawab Departemen Ekspor Tetap yang
dilaksanakan langsung oleh Manajer Pemasaran dibantu oleh beberapa karyawan
administrasi.
Kapasitas produksi dan permintaan akan produk furniture yang terus
meningkat pada tahun 2000 akhirnya perusahaan memutuskan untuk ekspansi.
Perusahaan mulai membenahi sistem yang sudah ada supaya lebih baik lagi guna
memperoleh peluang yang lebih besar di pasar internasional. Untuk dapat meraih
peluang tersebut CV. Gion & Rahayu melaksanakan kegiatan ekspor sesuai
dengan kesepakatan yang ada dalam sales contract. Ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kepercayaan dari pembeli. Saat ini perusahaan memiliki 65 buruh
dan 8 tenaga ahli yang menangani bidangnya masing-masing.

2. Tujuan Perusahaan
Selain bertujuan memperoleh laba seperti tujuan beroperasinya suatu
perusahaan pada umumnya, CV. Gion & Rahayu juga mempunyai tujuan
perusahaan. Adapun tujuannya adalah sebagai berikut :

a. Tujuan ke dalam
1) Membuka peluang usaha di bidang rotan dan kayu (furnitur).
2) Menciptakan

lapangan

pekerjaan

dan

meningkatkan

taraf

hidup

masyarakat di sekitar wilayah perusahaan.
3) Memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya untuk kesejahteraan
karyawan.
4) Menjalin hubungan antara pengusaha di bidang pengolahan rotan dan kayu
untuk saling bertukar informasi.
b. Tujuan ke luar
1) Menigkatkan perekonomian nasional.
2) Menambah pendapatan daerah khususnya dan pendapatan negara pada
umumnya.
3) Meningkatkan devisa negara.

3. Lokasi Perusahaan
Perusahaan CV. Gion and Rahayu berlokasi di Jl. Indronoto 103 KM 0,7
Mangkuyudan RT 02 RW 03 Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo. Selain itu CV.
Gion and Rahayu untuk proses produksi berada di 2 lokasi, 1 di Trangsan,
digunakan sebagai pusat produksi atau finishing untuk bahan Rotan, pelepah
pisang, serta enceng gondok dengan kombinasi dari kayu. Sedangkan 1 pabrik di
Kartasura digunakan sebagai pusat produksi atau finishing dari bahan full kayu
dan rotan. Alasan pemilihan lokasi perusahaan ditinjau dari pertimbangan aspek
kompetisi, potensi pasar, peluang ekspor, bahan baku dan transportasi.

4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi pada CV. Gion & Rahayu meliputi skema dan diskripsi
pekerjaan.
a. Skema/ bagan struktur organisasi CV. Gion and Rahayu

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI CV. GION & RAHAYU

Konsultan Marketing

Komisaris/ Direktur Utama

Marketing/ Export Dept.

Produksi

rangka & cab

anyaman

Manager Produksi

Quality Control

rangka & cab

anyaman

jadi

Finishing

Gudang

Transportasi

asisten

asisten

asisten

Karyawan

b. Diskripsi pekerjaan
Secara garis besar tugas, wewenang serta tanggung jawab tiap kegiatan
dalam struktur organisasi CV. Gion and Rahayu adalah sebagai berikut :
1) Komisaris/ Direktur Utama
a) Membuat kebijakan-kebijakan tentang sistem manajemen perusahaan,
ketenagakerjaan, target penjualan, serta membuat keputusan final.
b) Menyusun dan merekonstruksi pajak bersama konsultan pajak.
2) Konsultan Marketing
a) Menciptakan peluang pasar, membuat strategi marketing yang efektif,
melakukan transaksi dan negosiasi bisnis dengan customer/ buyer.
b) Koordinasi

dengan

manager

produksi

dalam

pendistribusian

pelaksanaan produksi, memberi masukan perbaikan sistem manajemen
marketing dan produksi kepada Direktur Utama.
3) Manajer produksi

a) Membuat perencanaan yang efektif tentang sistem produksi dan
organisasi, koordinasi dengan semua divisi dalam menjalankan
operasional produksi perusahaan.
b) Memotivasi teamwork dan menciptakan iklim yang kondusif dalam
proses produksi.
4) Marketing Departement Export

a) Meneruskan peluang order, membantu konsultan dalam menciptakan
peluang bisnis, strategi marketing dan penentuan struktur harga.
b) Menjalankan administrasi marketing, koordinasi dengan manajer
produksi untuk memonitor status perkembangan order berjalan dan
dalam pelayanan pelaksanaan transaksi bisnis dengan pembeli.
5) Finance Purchasing Departement

a) Menjalankan administrasi keuangan, membuat perencanaan dan
menetapkan anggaran, koordinasi dengan semua divisi berkaitan
dengan tagihan jatuh tempo, memberikan laporan pengeluaran
keuangan, menyusun laporan pajak, melakukan transaksi pembelian
bahan finishing.
b) Koordinasi dengan direktur utama dalam penentuan kebijakan struktur
gaji manajer, staf dan karyawan.
6) Produksi
Menindaklanjuti pendistribusian, meneruskan order berjalan, memantau
perkembangan order serta melakukan transaksi pembelian dengan
pengrajin atas persetujuan manajer produksi atau direktur utama.
7) Quality Control

a) Bertanggung jawab terhadap manajer produksi dengan memberikan
laporan kualitas dan kuantitas barang.
b) Koordinasi dengan Financial Departemen untuk tagihan jatuh tempo
barang yang lolos uji.
c) Memberikan masukan yang signifikan kepada manager produksi
tentang kondisi kualitas barang dari pengrajin terkait.
d) Memberdayakan independensi individu dan kerja sama tim dalam
memenuhi target kualitas dan kuantitas barang yang ditetapkan.
e) Melakukan inspeksi barang masuk mentah (rangka dan anyaman) dan
jadi untuk menjaga kualitas dan spesifikasi lain yang ditetapkan dan
wewenang mengembalikan barang reject untuk diganti atau diperbaiki.
8) Finishing Departement

Menjalankan proses finishing, membuat perencanaan dan mendata stock
kebutuhan bahan finishing, serta memberlakukan jam lembur untuk
mengjar target volume yang telah ditetapkan.
9) Gudang
Pendataan barang masuk, memonitor secara konsisten, mengkoordinir dan
melakukan stuffing, serta memberikan laporan barang yang siap dikirim.
10) Transportasi
Membuat perencanaan dan menjadwal ulang distribusi angkutan serta
memberikan laporan jadwal kepada semua jajaran yang membutuhkan.
Koordinasi dengan teknisi tentang kondisi armada, menjalin hubungan
harmonis dan profesional dengan kru armada.
11) Administrasi dan pembantu umum

a) Mencatat presentasi, kehadiran karyawan, mencatat kebutuhan
komponen harian, membantu administrasi, pembukuan masing-masing
divisi, koordinasi dengan semua divisi untuk memperlancar kinerja
perusahaan.
b) Membantu

bagian

gudang

dalam

memperlancar

pelaksanaan

pengiriman truk dan stuffing container, membantu finance departemen
dalam melaksanakan pendistribusian gaji karyawan setiap minggu.
12) Teknisi mobil/ diesel/ compressor/ listrik
a) Merawat fasilitas peralatan dengan tanggung jawab dan memperbaiki
apabila terjadi kerusakan.
b) Koordinasi dan komunikasi dengan bagian transportasi dan finishing
mengenai kondisi mesin/ peralatan finishing yang layak pakai.
13) Karyawan
Melaksanakan operasional perusahaan sesuai dengan intruksi, menaati
peraturan dan etika perusahaan sesuai dengan kebijakan direktur utama.

5. Produk yang dihasilkan
Abaca range, AM range, Art Deco Range, BAM Range, Mosman Range,
Opium Table, Cabinet, Table, Bar Stool, Dinning Chair, Kitchen Range, dan
sebagainya.

6. Jam kerja
hari

Jam kerja

istirahat

Senin – Kamis

08.00 – 16.00

12.00 – 13.00

Jum’at

08.00 – 16.00

11.30 – 13.00

Sabtu

08.00 – 12.00

-

B. Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja
Magang kerja adalah mempraktikan ilmu dan kompetensi yang di dapat dari
studi akademis di perusahaan. Program magang kerja merupakan bentuk
penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara
sistematik dan sinkron antara program pendidikan di perkuliahan dan program
pengusahaan/ praktik yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja
untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Keahlian professional tersebut
hanya dapat dibentuk melalui 3 unsur utama, yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan
kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dikuasai di mana saja dan kapan saja kita
berada. Sedangkan kiat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pada
bidang profesi itu sendiri.

2. Tujuan Magang Kerja
a. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian professional

(dengan

tingkat pengetahuan, ketrampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja).
b. Memenuhi kebutuhan tenaga kerja bagi perusahaan-perusahaan

yang

professional di bidangnya. Perusahaan dapat mengetahui mana tenaga kerja
yang professional dan mana tenaga kerja yang tidak professional.
c. Memperkuat link and match antara dunia akademis dengan dunia kerja/ bisnis.
d. Meningkatkan efektifitas proses pendidikan.
e. Memantapkan dan meningkatkan kompetensi mahasiswa diploma 3.

3. Pelaksanaan Magang Kerja

Magang kerja dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
semimanufaktur dan perdagangan furnitur rotan, CV. Gion and Rahayu. CV. Gion
and Rahayu berlokasi di Jalan Indronoto 103 kampung Manguyudan RT 02 RW
03 kelurahan Ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah. Magang kerja
dimulai pada tanggal 1 Febuari sampai 31 Maret 2010 pada hari kerja dari pukul
09.00 s/d 16.00 kecuali hari Sabtu hanya sampai pukul 12.00 WIB.
4. Kegiatan Magang Kerja
a. Membuat kode barang dan catalog produk.
Untuk memudahkan pencarian produk di database dan menghindari
kesalahpahaman dalam komunikasi antar bagian perlu ada persamaan dalam
menyebut produk, maka kode barang adalah solusinya.

b. Meningkatkan efeisiensi dan efektivitas internet di perusahaan.
Sebelum kami magang, CV. Gion and Rahayu menggunakan provider PT.
Lintas Buana sebagai penyedia jasa akses internet di kantor. Akses internet di
kantor sangat lambat karena kuota bandwitch-nya hanya 128 kbps. Memakai
layanan akses internet dengan kuota tersebut, CV. Gion and Rahayu harus
membayar tarif sebesar Rp 300.000,00/bulan. Oleh karena itu, kami
mengusulkan kepada pimpinan untuk pindah ke layanan provider lain yang
lebih bagus dan lebih murah, yaitu PT Smart-telecom. Usulan kami diterima
dan kemudian membeli produk hardware modem router dan paket akses
internet platinum dengan kecepatan download hingga 3,1 Mbps dan upload
384 kbps. Dengan kualitas internet yang jauh lebih baik/ cepat dan biaya
langganan yang jauh lebih murah, yaitu Rp 145.000,00/bulan. Hal ini
membuat senang para staf karena kerja mereka menjadi lebih cepat dan lancar.

c. Membuat website www.gnrrattan.com sebagai media promosi penjualan.
Karena pasar CV. Gion and Rahayu adalah luar negeri maka salah satu strategi
pemasaran yang wajib dilakukan adalah pemasaran dengan internet. Website
dan e-mail adalah 2 sarana yang wajib dimiliki perusahaan ekspor. Jarang
buyer luar negeri berkunjung ke perusahaan karena butuh biaya dan waktu
yang banyak. Maka solusinya adalah pembeli harus bisa mendapatkan
informasi produk dan profil perusahaan melalui internet. Website selain
berguna untuk promosi penjualan juga berfungsi sebagai catalog produk
berbasis teknologi informasi. www.gnrrattan.com rata-rata dikunjungi oleh 60
– 90 visitor per hari. Setelah mereka melihat produk yang ada di website, bila
tertarik mereka akan segera menanyakan spesifikasi produk lebih lengkap dan
harga melalui e-mail, chatting atau telepon.

d. Membuat buku manual cara mengelola website dan memasarkan produk
dengan internet.
Setelah membuat website tentu kami membuat buku manualnya agar para staf/
karyawan di CV. Gion & Rahayu bisa mengelola website sendiri seperti
upload foto produk, menulis deskripsi produk dan bagaimana cara
memasarkan produk lewat internet. Pembuatan website dinilai berhasil apabila
website tersebut dapat menjadi saluran penjualan/ distribusi/ menciptakan
permintaan baru. Dan ternyata cukup berhasil karena 5 hari setelah
www.gnrrattan.com dilaunching, ada 1 konsumen dari Italia yang cukup serius
menanyakan informasi produk.

e. Menawarkan produk ke perusahan-perusahaan importir di luar negeri.
Menawarkan produk-produk furnitur rotan yang disertai foto-foto proses
produksi ke perusahaan-perusahaan importir di luar negeri dengan e-mail.

f. Wawancara dengan staf di bagian administrasi.
Saya menanyakan prosedur expor dari menerima order samapi mengirim order
tersebut.

g. Wawancara dengan manager.
Manager menjelaskan kepada saya bagaimana penjualan bisa tercipta.

h. Mengamati kerja staf.

i. Mengamati proses finishing produk.

Alhamdulillah penulis diterima baik oleh pihak CV. Gion and Rahayu dan dapat
bersosialisasi dengan para karyawan di sana. Bahkan teman-teman karyawan CV. Gion
and Rahayu memuji kinerja penulis. Apresiasi oleh karyawan CV. Gion and Rahayu
tersebut berdasarkan perbandingan dengan kontribusi mahasiswa yang pernah magang di
tahun-tahun sebelumnya.

C. Pembahasan
1. Jenis Saluran Distribusi Penjualan yang Digunakan

Untuk mendistribusikan barang dari pabrik sampai ke konsumen akhir
maka diperlukan saluran distribusi. Saat ini CV. Gion and Rahayu menggunakan
2 jenis saluran distribusi, yaitu :

a. One Level Channel

GnR

retailer

end user

Contoh : The Importer, New Zealand
Keterangan :
CV. Gion & Rahayu menjual produknya ke New Zealand melalui perantara
retailer. Retailer tersebut adalah importir yang membeli produk furnitur di CV.
Gion & Rahayu dalam jumlah tertentu kemudian retailer tersebut langsung
menjual kepada end user . Saluran distribusi ini pendek, hanya menggunakan 1
perantara (one level channel) sehingga biaya distribusi bisa rendah dan harga
jual pun bisa ditekan. Hal ini membuat menarik bagi end user karena bisa
membeli produk dengan harga murah.
b. Two Level Channel

GnR

wholeseller

retailer

end user

Contoh : Susman, Melbourne, Australia
Keterangan :

CV. Gion & Rahayu menjual produknya melalui 2 perantara, yaitu wholeseller
dan retailer . Wholeseller adalah perusahaan importir di Melbourne, Australia
yang membeli furnitur rotan di CV. Gion & Rahayu kemudian Susman
(wholeseller ) menjualnya lagi ke penjual retailer . Retailer ini yang akan
menjual furnitur ke end user .

CV. Gion & Rahayu maksimal hanya bisa menggunakan 2 perantara.
Menggunakan lebih dari 2 perantara akan menyebabkan produk tidak bisa dijual
ke end user karena harga jualnya terlalu tinggi, padahal banyaknya pesaing yang
bermain furnitur rotan menyebabkan persaingan harga tidak bisa dihindarkan.
2. Kasus Distribusi
Ada juga kasus pelanggan yang merangkap sebagai wholeseller dan retailer .
Henkscram Meublen Colonial adalah distributor CV. Gion and Rahayu di Belanda
yang melakukan 2 level distribusi sekaligus. Henkscram melayani pembeli retailer
dan pembeli akhir.

GnR

wholeseller
retailer
retailer

end user

Untuk bisa memegang 2 level distribusi Henkscram harus melindungi
retailernya dengan cara menjual produk ke end user dengan harga lebih tinggi atau
sama dengan harga jual retailer.

3. Data Pembeli CV. Gion and Rahayu
Untuk memaparkan sejauh mana masing-masing saluran distribusi
memberikan kontribusi terhadap menciptakan permintaan penulis menyajikan
tabel data pembeli CV. Gion and Rahayu sejak tahun 2006 samapai 2009. Data
tabel di bawah diambil dari proforma invoive di bagian administrasi CV Gion and
Rahayu pada bulan Maret 2010 oleh penulis.

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Tabel 1. DATA PEMBELIAN BUYER CV. GION & RAHAYU
sejak tahun 2006 s/d 2009
REFERENSI
NAMA
ASAL
BUYER
CONTEMPORARY INTERIOR Pty
Australia
broker
Ltd
Venezuela
visit
IMPORTADORA LA GALERA
VILLA & HUT
Australia
visit
INSIDE OUT DIRECT
visit
TONY SADLER Pty Ltd
Australia
broker
The Importer
Iva Farida Aminaty
Radiant Imports
De Almace Ideas
RATTAN ARTE
Risadinar Connection
Riyer Clay Unique

13 DRD Distribution
14
15
16
17
18
19
20

The Riject Shop
CV. SNR Fkurindo
PK Mulyo
PT. Index
Malaga Import
Romana
John Profit Trading

New Zealand
Bali, Ina
Australia
Bali, Ina
Italy
Jogja, Ina
Australia
Tasmania,
Australia
Tasmania,
Australia
Yogyakarta
Salatiga
Sukoharjo
Miami, AS
Spanyol
AS

TAHUN DATA
2006 2007 2008 2009
v
v
v
_
_

v
v
v
v
v

_
v
v
v
v

_
V
V
V
V

broker
broker
broker
visit
visit
visit
broker

_
_
_
_
v
v
v

_
_
v
v
v
v
v

v
v
v
v
v
v
v

_
_
V
V
V
V
V

broker

v

v

v

V

broker
visit
visit
visit
visit
broker
kedutaan

v
_
_
_
v
_
v

v
_
_
_
v
_
v

v
_
_
_
v
v
v

V
V
V
V
V
_
V

jumlah referensi dari broker
jumlah visit ke pabrik
langsung
jumlah referensi dari
kedutaan

9
10
1

Dari data di atas dapat diketahui bahwa 50% penjualan ke luar negeri
melalui broker dan 50% lagi importer berkunjung langsung ke pabrik
CV. Gion and Rahayu. Keberadaan perantara dalam distribusi penjualan
sangat penting untuk mencapai volume penjualan yang maksimal.

Dalam proses distribusi produk yang dilakukan CV. Gion and Rahayu
terjadi 2 fungsi distribusi, yaitu fungsi pertukaran dan fungsi penunjang.
Fungsi pertukaran karena dalam proses distribusi terjadi transaksi jual
beli dan diikuti perpindahan kepemilikan barang. Fungsi penunjang
karena dalam menjual produk ke luar negeri CV. Gion and Rahayu
dibantu oleh broker dan perantara.

4. Pengelolaan Distribusi Fisik
Distribusi fisik merupakan berbagai kegiatan penanganan arus fisik
barang dari tempat produksi ke suatu tempat tertentu di mana barang
tersebut akan dibeli dengan memperhatikan ketepatan dalam membawa
produk dalam jumlah yang tepat sesuai dengan permintaan pembeli.
Dalam pengelolaan distribusi fisik produk, CV. Gion and Rahayu
melaksanakan tiga kegiatan utama, yaitu :
a. Pergudangan
Untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan operasionalnya,
CV. Gion and Rahayu saat ini mempunyai 4 gudang, 1 di Trangsan,
digunakan sebagai pusat produksi atau finishing untuk bahan rotan,
pelepah pisang, serta enceng gondok dengan kombinasi dari kayu.
Sedangkan 3 gudang di Kartasura digunakan sebagai pusat produksi
atau finishing dari bahan full kayu dan rotan.
Dalam pembuatan gudang ini perusahaan mengeluarkan investasi
yang besar. Namun, perusahaan mempunyai pertimbangan yang lebih
penting dengan mengeluarkan investasi besar dalam pembuatan

gudang tersebut, yaitu :
1) Perusahaan mengalirkan arus barang dalam volume besar
sehingga akan menyulitkan arus barang jika tidak memiliki
gudang sendiri.
2)

Permintaan akan produk furniture dan rotan cenderung tinggi
dan stabil.
Selain itu gudang mempunyai peranan yang sangat vital karena

banyak aktivitas perusahaan yang harus dilakukan di gudang, antara
lain :
1) Barang setengah jadi dipasok dari beberapa supplier.
2) Proses produksi. Di gudang dilakukan proses penggosokan dan
pewarnaan.
3) Packing. Produk yang telah melalui proses produksi dibungkus
dengan menggunakan kertas single face kardus dan single foam
plastik.
4) Stuffing. Produk yang telah di-packing menurut permintaan
pembeli sesuai dengan packing list dilakukan proses pemindahan
dari gudang ke dalam truk container.
5) Tempat menyimpan stock barang (display produk), stock material
dan stock aksesoris.
6) Quality Control. Dilakukan sortasi untuk produk reject yang tidak
sesuai dengan standart kualitas yang ditetapkan perusahaan.

Barang yang di-reject akan diperbaiki sehingga menjadi layak
jual.
b. Transportasi
Pada tahap pengiriman, barang ekspor diangkut menggunakan
transportasi darat, yaitu truk container dari gudang untuk dibawa ke
pelabuhan muat di Semarang untuk diteruskan kepada pembelinya di luar
negeri. Selanjutnya barang dinaikan ke atas kapal khusus peti kemas.
Setelah barang ekspor dikapalkan, perusahaan akan menerima bill of
lading sebagai bukti bahwa barang telah dikirim. Bill of lading ini akan

digunakan CV. Gion and Rahayu untuk menagih pembayaran dari
pembeli. Dalam kegiatan ekspor biasanya perusahaan menggunakan
sistem FOB (Free On Board). Perusahaan CV. Gion and Rahayu hanya
menanggung biaya dari gudang sampai sampai barang ada di atas kapal
peti kemas di pelabuhan eksportir. Sedangkan barang bergerak dari
pelabuhan eksportir sampai ke gudang importer, biayanya ditanggung oleh
importer.
c. Manajemen Persediaan
CV. Gion and Rahayu tidak menyediakan safety stock. Safety stock
adalah persediaan barang minimum untuk mengindari terjadinya
kekurangan barang saat permintaan tinggi atau supaya stock barang tidak
berlebihan saat permintaan sedang sedikit. CV. Gion and Rahayu tidak
menyediakan safety stock. Produk dibuat jika ada pesanan dari buyer. Jika
tidak ada pesanan maka perusahaan tidak produksi. Menyediakan safety

stock dinilai pemborosan karena mengeluarkan biaya pergudangan/

penyimpanan. Tidak menyiapkan safety stock dinilai lebih aman karena
produk yang disediakan belum tentu dibeli.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
CV. Gion and Rahayu hanya menggunakan 2 jenis saluaran distribusi
saja, yaitu, One level channel dan two level channel. Menggunakan lebih dari
2 perantara membuat harga jual ke end